Badan Pengawas Ekonomi 3 Kelas 12 Indrastuti Sujiyani Sri Mulyanti Kustiyaningsih 2009

153 Koperasi dan Kewirausahaan melalui Rapat Anggota. Apabila perangkat yang tepat, yaitu mempunyai sifat jujur, dan te- kun dimiliki oleh koperasi maka koperasi dipastikan dapat berja- lan dengan baik. Apa yang diper- lukan selanjutnya agar koperasi dapat berjalan dengan baik dan terus berkembang seiring dengan perkembangan dunia usaha nasional maupun internasional? Setelah perangkat koperasi terbentuk maka koperasi siap dijalankan sesuai maksud dan tujuan awal koperasi itu didirikan. 7. Perkembangan Usaha Koperasi Masih ingatkah Anda bahwa tujuan usaha koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat sekitar? Sesuai dengan tujuan tersebut maka koperasi dapat bergerak di berbagai bidang kegiatan ekonomi. Apa sebabnya? Karena kebutuhan ekonomi anggota itu bermacam-macam dan beragam. Di suatu daerah belum ada sarana pemenuhan kebutuhan akan pangan dan sandang maka koperasi berusaha dalam pembelian barang-barang yang dibutuhkan anggota tersebut. Adapula orang-orang yang memerlukan pinjaman uang dengan bunga ringan maka koperasi berusaha dalam bidang meng- kreditkan. Ada lagi anggota koperasi yang membutuhkan koordinasi penjualan atas hasil panen pertanian maka koperasi berusaha di bidang perdagangan dan pemasaran, dan masih banyak lagi. Coba Anda cari lagi contoh yang lain Berbagai contoh di atas, menggambarkan dengan jelas bahwa bidang kegiatan usaha koperasi tergantung pada tujuan koperasi. Tujuan koperasi pun tergantung pada kebutuhan anggota-anggotanya. Dalam hal mengembangkan dan mendorong usaha sebuah koperasi diperlukan cara-cara yang harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan di sekitar koperasi. Seiring dengan perkembangannya maka koperasi bisa berkembang dengan jalan menambah modal kerjanya atau lebih mening- katkan bidang usahanya. Perhatikan contoh pada KUD berikut Koperasi Unit Desa beranggotakan orang-orang yang bertempat tinggal dan atau menjalankan usahanya di satu wilayah unit desa yang merupakan daerah kerja koperasi tersebut. Kegiatan usaha KUD bera- nekaragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat di dalam wilayah unit desa tersebut. Fungsi KUD menurut Pasal 4 Lampiran Inpres No. 2 Tahun 1978 adalah sebagai berikut: Jendela Ekonomi Koperasi kredit pertama lahir di Jerman abad 19 1808-1883 oleh Schulze Delitsch, Ketua komisi perdagangan parlemen tahun 1895. Sumber: Perkoperasian Indonesia, Drs. Arifinal Chaniago, 1987 Ekonomi SMAMA Kelas XII 154 a. perkreditan; b. penyediaan dan penyaluran sarana produksi, barang-barang keper- luan sehari-hari dan jasa lainnya; c. pengolahan dan pemasaran hasil produksi; d. kegiatan perekonomian lainnya. Dengan ketetapan Inpres tersebut KUD diharapkan tumbuh menjadi suatu lembaga ekonomi pedesaan yang efektif dan efisien, serta dimiliki dan diatur oleh anggotanya demi kepentingan bersama. Bagaimana cara mengembangkan KUD agar tumbuh menjadi lembaga ekonomi pedesaan yang efektif dan efisien? Menurut Sri Edi Swasono, paling sedikit ada tiga unsur untuk pengembangan KUD, antara lain, sebagai berikut.

a. Pengembangan Keanggotaan Termasuk Pengurus dan Manajer

Peningkatan jumlah anggota secara tidak langsung memperbesar jumlah modal KUD karena salah satu sumber modal KUD adalah sim- panan dari anggota, simpanan pokoksimpanan wajib, dan simpanan sukarela. Jadi, makin besar jumlah anggotanya, kemampuan modal juga semakin kuat.

b. Pengembangan Kelembagaan

Pengembangan kelembagaan sudah tertata dengan baik. Dalam wilayah kecamatan hanya terdapat satu KUD kecuali atas persetujuan menteri. Luas usaha ditentukan oleh warga desa sendiri, administrasi keuangan dijalankan dengan tertib.

c. Pengembangan Usaha

Fungsi KUD seperti telah diuraikan di atas sebagian telah berjalan. Misalnya, di bidang per- kreditan candak kulak, penye- diaan dan penyaluran sarana- sarana produksi, pengolahan dan penyaluran hasil produksi khususnya gabah. Fungsi yang belum berjalan di sebagian besar KUD ialah penyediaan dan pe- nyaluran barang-barang keperlu- an sehari-hari dan jasa-jasa lain- nya. Mengingat hanya gabah yang ditangani secara serius maka se- bagian besar KUD dikenal “KUD Gabah”. Barang-barang lain Jendela Ekonomi Program Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Program pemberdayaan koperasi dan UMKM dalam RPJM periode tahun 2004–2009 diarahkan pada 5 program pokok, yaitu sebagai berikut. 1. Program penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM 2. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM 3. Program pengembangan kewira- usahaan dan keunggulan kompetitif UKM 4. Program pemberdayaan usaha skala mikro 5. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Sumber: www.depkop.go.id 155 Koperasi dan Kewirausahaan TUGAS INDIVIDU seperti hasil kebun penduduk mangga, salak, jeruk, dan sebagainya serta hasil kerajinan belum diberi perhatian cukup. Maka dari itu, harus segera ditata barang-barangjasa keperluan sehari-hari lainnya. Misalnya, dengan cara membeli hasil produksi masyarakat setidaknya dengan harga sama atau lebih mahal daripada harga di luar. Untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari setidaknya dengan harga lebih murah daripada di luar. Apakah Anda punya solusi yang lain untuk mengembangkan usaha KUD tersebut? Apakah ada badan usaha koperasi di lingkunganmu? Bagaimanakah perjalanan usaha koperasi tersebut? Lakukan observasi terhadap koperasi tersebut Buatlah laporan mengenai hasil observasi Anda. Kumpulkan pada guru untuk dinilai 8. Sisa Hasil Usaha Di dalam koperasi tidak dikenal istilah “keuntungan” tetapi sisa dari usaha atau sisa hasil usaha SHU. Mengapa demikian? Koperasi adalah badan usaha yang hanya terdiri atas orang-orang dan bukan perkumpulan modal. Contoh: dalam melayani anggota koperasi, koperasi dapat mengumpulkan biaya pengurusan sebesar Rp50.000,00, sedangkan ongkos sebenarnya yang dikeluarkan Rp45.000,00, maka koperasi mempunyai kelebihan Rp5.000,00. Kelebihan tersebut bukan sengaja untuk mencari untung, tetapi sisa dalam mengusahakan barang atau jasa untuk para anggota. Pembagian sisa hasil usaha ini jelaslah bukan pembagian keuntungan, karena sesungguhnya yang dibagi adalah kelebihan uang sendiri yang dibayarkan. Jadi, semakin banyak seseorang berbelanja kepada koperasi, makin banyak pula ia menerima kembali dalam bentuk sisa hasil usaha. Agar anggota tidak perlu memba- yar kembali kalau terjadi kerugian, maka sisa hasil usaha itu tidak seluruhnya dikembalikan kepada anggota, melainkan sebagian disimpan di koperasi sebagai cadangan. Menurut Undang-Undang Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 Pasal 45, SHU sisa hasil usaha koperasi merupakan pen- dapatan koperasi yang dipero- leh dalam satu tahun buku diku- Pikirkan Sejenak Di negara manakah koperasi pertama kali timbul? Apa sebabnya?