STUDI PEMBUATAN NUGGET UDANG (Litopenaeus vanname) (Kajian Substitusi Daging Udang dan Tahu)
STUDI PEMBUATAN NUGGET UDANG (Litopenaeus vanname) (Kajian
Substitusi Daging Udang dan Tahu)
Oleh: AMALIAH SUSANTI ( 02920003 )
Animal Industrial Technology
Dibuat: 20070329 , dengan 3 file(s).
Keywords: Nugget udang
Udang sebagai salah satu bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya
yang gurih dan keunikan bentuk postur tubuhnya serta warnanya yang khas. Namun udang lebih
cepat membusuk dibandingkan dengan komoditas lainnya. Sehingga harus segera diolah menjadi
sebuah produk agar dapat dikonsumsi dan disimpan dalam waktu yang lama. Salah satunya
dalam bentuk nugget. Permasalahan yang sering muncul dalam pembuatan nugget adalah harga
nugget udang dan kualitas nugget udang yang relatif mahal. Sehingga salah satu upaya untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan penambahan tahu, karena tahu memiliki tekstur yang
lunak dan kandungan protein yang tinggi, serta untuk menekan harga jual nugget udang karena
nilai ekonomis tahu yang rendah.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Januari sampai dengan 10 Januari 2007, di
Laboraturium Laboratorium Nutrisi Pangan Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah
Malang dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi substitusi daging udang dan
tahu pada nugget udang terhadap kadar protein, kadar air, tekstur serta kesukaan konsumen.
Kegunaan dari penelitian ini adalah menginformasikan tentang kualitas nugget udang kepada
masyarakat, mendapatkan formula daging udang dan tahu yang tepat dalam pembuatan nugget
udang serta pemanfaatan tahu sebagai bahan substitusi dalam pembuatan nugget. Materi yang
digunakan adalah daging udang dan tahu yang diperoleh dari pasar induk Gadang serta bahan
tambahan tepung tapioka, telur, garam, lada. Metode yang digunakan adalah eksperimen
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali perlakuan yang digunakan adalah
P1 (85 persen udang 15 persen tahu), P2 (70 persen udang 30 persen tahu), P3 (55 persen udang
45 persen tahu) dengan 3 kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi substitusi daging udang dan tahu berpengaruh
nyata (P
Substitusi Daging Udang dan Tahu)
Oleh: AMALIAH SUSANTI ( 02920003 )
Animal Industrial Technology
Dibuat: 20070329 , dengan 3 file(s).
Keywords: Nugget udang
Udang sebagai salah satu bahan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat karena rasanya
yang gurih dan keunikan bentuk postur tubuhnya serta warnanya yang khas. Namun udang lebih
cepat membusuk dibandingkan dengan komoditas lainnya. Sehingga harus segera diolah menjadi
sebuah produk agar dapat dikonsumsi dan disimpan dalam waktu yang lama. Salah satunya
dalam bentuk nugget. Permasalahan yang sering muncul dalam pembuatan nugget adalah harga
nugget udang dan kualitas nugget udang yang relatif mahal. Sehingga salah satu upaya untuk
mengatasi masalah tersebut adalah dengan penambahan tahu, karena tahu memiliki tekstur yang
lunak dan kandungan protein yang tinggi, serta untuk menekan harga jual nugget udang karena
nilai ekonomis tahu yang rendah.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Januari sampai dengan 10 Januari 2007, di
Laboraturium Laboratorium Nutrisi Pangan Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah
Malang dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proporsi substitusi daging udang dan
tahu pada nugget udang terhadap kadar protein, kadar air, tekstur serta kesukaan konsumen.
Kegunaan dari penelitian ini adalah menginformasikan tentang kualitas nugget udang kepada
masyarakat, mendapatkan formula daging udang dan tahu yang tepat dalam pembuatan nugget
udang serta pemanfaatan tahu sebagai bahan substitusi dalam pembuatan nugget. Materi yang
digunakan adalah daging udang dan tahu yang diperoleh dari pasar induk Gadang serta bahan
tambahan tepung tapioka, telur, garam, lada. Metode yang digunakan adalah eksperimen
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali perlakuan yang digunakan adalah
P1 (85 persen udang 15 persen tahu), P2 (70 persen udang 30 persen tahu), P3 (55 persen udang
45 persen tahu) dengan 3 kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi substitusi daging udang dan tahu berpengaruh
nyata (P