Pemanfaatan Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi Sebagai Bahan Pengeliminir Ammonia di Dalam Proses Pengangkutan Benur Udang Vanname Litopenaeus Vannamei Bidang Kegiatan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN BAKTERI NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI SEBAGAI
BAHAN PENGELIMINIR AMMONIA DI DALAM PROSES
PENGANGKUTAN BENUR UDANG VANNAME Litopenaeus vannamei
BIDANG KEGIATAN:
PKM-Gagasan Tertulis

Diusulkan oleh:

Ulfi Yunida Ardiani

C14060446

2006

Sulistia Anggraeni

C14062626


2006

Nurina Pratiwi

C14080034

2008

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Udang vanname Litopanaeus vannamei merupakan salah satu jenis udang
laut yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kelebihan udang vanname adalah
dapat dibudidayakan secara intensif, dengan sifat udang vanname yang menempati
volume wadah bukan menempati luas wadah, maka profit dan produksi budidaya

vanname dapat dimaksimalkan dibandingkan dengan produksi budidaya jenis udang
yang lain. Proses transportasi udang dari hatchery ke tambak dapat juga dilakukan
dengan pemadatan populasi udang dalam wadah, sehingga didapatkan tambahan
profit dari sistem transportasi secara intensif, tetapi dampak dari kepadatan yang
tinggi, maka akan terjadi akumulasi bahan organik yang berlebih didalam media
hidup udang. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang ada di dalam
wadah plastik packing, akibat dari banyaknya kandungan senyawa nitrogen organik,
baik yang berasal dari sisa metabolisme, sisa pakan, kotoran udang, maupun bahanbahan organik lainnya (Durborow, et al., 1997). Kondisi yang seperti ini
menyebabkan terjadinya akumulasi kandungan senyawa ammonia (NH3), Nitrit (NO2), dan Nitrat (NO3-) dimana pada konsentrasi tertentu dapat bersifat toksik pada benur
udang yang diproduksi. Kualitas air didalam wadah packing yang menurun juga akan
memicu terjadinya stressor, menurunkan kekebalan tubuh udang, serta dapat
menyebabkan penurunan jumlah populasi udang dalam wadah.
Pengangkutan ikan hidup pada dasarnya adalah menempatkan ikan dalam
suatu lingkungan baru yang terbatas dan berlainan dengan lingkungan asalnya,
disertai perubahan-perubahan sifat lingkungan yang sangat mendadak. Keberhasilan
mengurangi pengaruh mendadak dari perubahan-perubahan sifat lingkungan akan
memberi kemungkinan untuk mengurangi tingkat kematian dan tujuan transportasi
ikan akan tercapai (Hadisoepardjo, 1982). Terdapat dua metode yang dapat
digunakan untuk transportasi udang hidup, yaitu transportasi sistem basah
(menggunakan media air) dan transportasi sistem kering (menggunakan media bukan

air) (Wibowo, 1990).
Pengemasan didalam transportasi udang ini berfungsi sebagai wadah,
pelindung, penunjang, cara penyimpanan dan transportasi serta sebagai alat
persaingan dalam pemasaran (Hambali et al., 1990). Pengemasan dalam transportasi
udang hidup untuk tujuan ekspor biasanya menggunakan kotak sterofoam. Kepadatan
optimal populasi benur udang saat dikemas dalam wadah plastik untuk sistem
pengangkutan terbuka jika perjalanan kurang dari 1 jam adalah 50 – 100 ekor per
liter, sedangkan untuk sistem pengangkutan tertutup sekitar 500 ekor per liter jika
ukuran benur 5 – 8 cm, 750 ekor per liter jika berukuran 3 – 5 cm, dan 1000 ekor per
liter jika berukuran 1 – 3 cm (Warseno, 2010). Kematian yang paling umum terjadi,
yaitu pada saat penyimpanan/perjalanan karena adanya tenggang waktu yang cukup
lama saat perjalanan antara hatchery ke tambak, dengan adanya kejadian tersebut
dapat menyebabkan pengeringan sebagian insang, pergantian kulit (molting), atau
kombinasi dari beberapa kemungkinan tersebut. Kematian yang sangat besar

2

mengindikasikan antara penyimpanan yang tidak dilakukan dengan baik atau ada
kesalahan pada fasilitas yang digunakan seperti oksigen terlarut, tingkat ammonia, air
yang tercemar, dan sebagainya (Afiat, 2008)

Secara umum proses pasca panen benur di dalam hatchery dilakukan
kegiatan pemberokan dan skrinning, kegiatan ini berfungsi sebagai pereduksi adanya
proses metabolisme dalam tubuh benur udang dan pengecekkan daya tahan tahan
tubuh udang sebelum dilakukan perjalanan. Lamanya udang dipuasakan memiliki
waktu optimal sekitar 24 jam, sampai sistem metabolismenya mencapai batas
minimum (Dewi, 1995). Selain adanya proses pemberokan, kendala dalam
pengemasan benur udang juga membutuhkan wadah pengemas yang cukup banyak
jika produksinya dalam jumlah yang besar.
Transportasi udang untuk mereduksi kandungan ammonia didalam wadah
packing biasanya menggunakan carbon atau arang hitam, tetapi dengan arang hitam
biasanya memerlukan jumlah arang yang cukup banyak dan tidak efisien jika wadah
packingnya dibutuhkan dalam jumlah yang tinggi, serta dapat menyebabkan racun
pada udang itu sendiri jika pemberiannya berlebihan. Untuk mengatasi masalah
semua itu dilakukan alternatif pereduksi ammonia dengan menggunakan bakteri
nitrifikasi dan denitrifikasi dimana pada pemberian bakteri tersebut diharapkan dapat
menangani masalah kelebihan ammonia dan mengurangi stressor benur udang saat
proses pengangkutan ke tempat tujuan dengan aman dan tidak mengurangi kualitas
maupun kuantitas udang yang diangkut, serta dapat meminimalisasi wadah yang
digunakan dengan memaksimalkan kepadatan populasi udang pada saat
pengangkutan berlangsung, tanpa mengurangi atau menambah kandungan oksigen di

dalam wadahnya.

Tujuan
Tujuan daripada PKM Gagasan Tertulis ini yaitu memberikan gagasan
tentang pemanfaatan bakteri pereduksi ammonia dan nitrit didalam proses penyaluran
udang Vanname Litopanaeus vannamei sampai tempat tujuan dengan menggunakan
bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi.

GAGASAN
Pendekatan masalah tersebut dilakukan dengan perbaikan kualitas air dari
kontaminasi bahan organik atau anorganik menggunakan organisme hidup yang dapat
menguraikan atau merombak limbah dalam tambak menjadi senyawa-senyawa yang
tidak membahayakan udang dan tidak menurunkan kualitas air. Proses biologis ini
sering disebut Bioremediasi. Salah satu bahan yang digunakan untuk agen
bioremediasi ini yaitu jenis mikroorganisme seperti bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas
sp. dan Nitrobacter sp.) dan bakteri denitrifikasi (Devaraja et. al., 2002). Adanya

3

bakteri nitrifikasi ammonia yang bersifat toksik dapat dioksidasi menjadi nitrat yang

tidak begitu toksik terhadap udang. Konsentrasi nitrat yang tinggi dapat
menyebabkan kasus Nitrate Toxicity (Anonim, 2001), sehingga perlu dilakukan
reduksi oleh bakteri denitrifikasi menjadi gas nitrogen (N2).
Menurut Richardson et al. (1999), secara alamiah ammonia akan
diakumulasi membentuk gas amin yang menyusun senyawa organik dalam biomassa
sel oleh kelompok alga, fungi, dan bakteri. Sedangkan dalam proses mineralisasi
(nitrifikasi) ammonia akan dioksidasi menjadi nitrit atau nitrat oleh bakteri nitrifikasi.
Proses selanjutnya senyawa nitrat atau nitrit ini akan direduksi menjadi gas nitrogen
oleh kelompok bakteri denitrifikasi.(gambar 1)

Gambar 2. Proses Bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi dalam proses penguraian ammonia pada saat
transportasi berlangsung (Atlas dan Bartha, 1998)

Bioremediasi adalah merupakan salah satu cara membersihkan senyawa
polutan baik kimia maupun organik yang bersifat toksik menjadi bentuk lain yang
tidak berbahaya. Prosesnya melibatkan aktivitas mikroba dan sasaran yang akan
dicapai dalam proses tersebut adalah menurunkan polutan sampai tingkat konsentrasi
yang aman. Metode yang digunakan dalam proses bioremediasi dapat melalui
bioaugmentasi, biostimulan, dan bioreaktor. Biaugmentasi dilakukan dengan jalan
menambahkan inokulan bakteri dalam sistem yang akan dibersihkan. Biostimulan

dilakukan dengan menambahkan nutrien tertentu pada lokasi yang terpolusi untuk
merangsang pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Sedangkan mekanisme
bioreaktor dilakukan dengan cara mengambil bahan polutannya, kemudian
dibersihkan dalam satu sistem pengolahan yang telah disiapkan (Alexander, 1999).
Langkah-langkah rekayasa transportasi ini berawal dari penumbuhan bakteri
biofilter terlebih dahulu, penumbuhan bakteri dapat dilakukan bersamaan dengan
pemeliharaan benur vanname. Penumbuhan bakteri dimulai kurang lebih selama 14
hari sebelum dilakukan pemanenan udang jika pemanenannya dalam jumlah yang
besar. Bakteri nitrifikasi ini dapat berasal air dasar tambak yang diambil sampel
sebanyal 5 ml dan 1 gram contoh sedimen yang dimasukkan dalam 25 ml media
nitrifikasi cair heterotrof ataupun autotrof, kemudian diinkubasi di inkubator

4

bergoyang (shaker) pada suhu 28° C dengan kecepatan 130 rpm. Sedangkan isolasi
bakteri denitrifikasi berawal dari 1 ml air sampel dan 1 ml lumpur sedimen
(pengenceran hingga 10-1) kemudian dimasukkan dalam tabung berulir yang berisi 20
ml media denitrifikasi cair dan diinkubasi pada suhu 28°C selama kurang lebih 7 hari.
Perubahan tingkat kekeruhan dan gas yang dihasilkan pada tabung Durham
menunjukkan adanya bakteri denitrifikasi. Pemberian inokulan bakteri pada plastik

packing untuk udang yang berumur 40 hari berkonsentrasi 1 x 108 CFU/ ml (untuk
bakteri nitrifikasi) dan 1,9 x 108 CFU / ml (untuk bakteri denitrifikasi) (Pranoto,
2007). Dengan pertimbangan tersebut, jika menggunakan bakteri nitrifikasi dan
denitrifikasi kepadatan udang dalam plastik dapat diperbanyak dengan masingmasing sebanyak 1 x 1011 CFU/l bakteri nitrifikasi dan 1,9 x 1011 CFU/l bakteri
denitrifikasi, sedangkan kepadatan populasinya dapat diperbanyak menjadi 750 ekor/l
ukuran 5 – 8 cm, 1000 ekor/l benur ukuran 3 – 5 cm, dan 1250 ekor/l untuk benur
berukuran 1 – 3 cm. Pemberian inokulan bakteri ini dilakukan waktu packing setelah
tahap pemberian air dan pemasukan benur ke dalam wadah.

KESIMPULAN
Penggunaan Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi dapat digunakan sebagai
bahan peminimalis kandungan Ammonia dan Nitrit yang terkandung dalam air benur
udang, dimana sistem ini dimaksudkan air yang berada dalam wadah packing benur.
Kandungan kedua bahan kimia ini bersifat toksik terhadap benur udang itu sendiri.
Tahap transortasi benur biasanya dari hatchery ke tambak dan jarak tempuhnya antar
pulau sehingga dibutuhkan bahan yang dapat mereduksi kandungan ammonia pada
wadah packing dalam waktu yang cukup lama sehingga tidak memberikan racun ke
benur udang serta mengeliminir tingkat stressor udang ketika ditransportasikan.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penambahan bakteri nitrifikasi dan
denitrifikasi yang dapat mereduksi ammonia secara kimia di dalam wadah

transportasi, dimana penggunaan bakterinya tidak begitu berbahaya dan mudah
didalam penumbuhannya. Dengan dicetuskannya pemberian bakteri nitrifikasi dan
denitrifikasi dalam proses transportasi diharapkan dapat memberikan suatu alternatif
tersendiri untuk memecahkan masalah yang timbul di dalam proses transportasi.

DAFTAR PUSTAKA
Afiat. 2008. Pembiusan Lobster Air Tawar Cherax quadricarinatus dengan Metode
Penurunan Suhu Bertahap untuk Transportasi Sistem Kering. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Alexander M. 1999. Introduction to soil microbiologi. 2nd Edition. John Wiley and
Son. Cornell University. New York.

5

Anonim.
2001.
III
Health
due
to

poor
water
conditions.
http://www.FreshwaterTropicalFishkeeping.com
Atlas RM dan Bartha R. 1998. Microbiology ecology: Fundamental and Aplication.
The Benjamin Publ. Co. California.Devaraja TN, FM Yusoff, M Shariff. 2002.
Change in bacterial population and shrimp production in pond treated with
commercial microbial product. Aquaculture. 206 : 245 -256
Dewi MK. 1995. Kajian Penggunaan MS-222 sebagai bahan pembius pada
penanganan lobster hijau pasir (Panulirus humasrus) hidup [Skripsi]. Bogor: Program
Studi Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor.
Durborow RM. Crosby DM, Brunson MW. 1997. Ammonia in fish ponds. Southern
Regional Aquaculture Center. SRAC Publ. No.463
Hambali E, Nasution MZ, Sutedja W, Yoesoef K, Nabil M. 1990. Pengantar
Pengemasan. Bogor: Laboratorium Pengemasan Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.
Handisoepardjo W. 1982. Studi Pendahuluan Limun sebagai Bahan Penambah pada
Pengangkutan benih ikan mas [Karya Ilmiah]. Bogor: Fakultas Perikanan, Institut
Pertanian Bogor.

Kumum. 2006. Pemuasaan Udang Galah Macrobranchium rosenbergii dan Kelulusan
Hidupnya Selama Penyimpanan dalam Media Gergaji Dingin. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pranoto, SH. 2007. Isolasi dan Seleksi Bakteri Nitrifikasi dan Denitrifikasi
sebagai Agen Bioremediasi pada Media Pemeliharaan Udang Vanname Litopanaeus
vannamei.
Richardson DJ dan Watmough NJ. 1999. Inorganic nitrogen metabolism in bacteria.
Curr. Opin. Chem. Biol. 3: 207-219.
Tseng WY. 1987. Shrimp mariculture. Dept. Of Fhiseries. University of Papua New
Guinea. Port Moresby. Papua New Gueina.
Warseno Y. 2010. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan untuk Pengembangan Budidaya
Air Tawar Khususnya Pembenihan dan Budidaya Udang Galah Skala Rumah
Tangga.http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=3&fil
e=61. Accessed 24 Maret 2010.
Wibowo S. 1990. Kajian Sifat Mutu Udang Windu Tambak (Panaeus monodon Fab)
pada umur panen [Tesis]. Bogor: Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

6

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) Anggota
Kelompok :
Nama/NIM
: Ulfi Yunida Ardiani / C14060446
Tempat/Tanggal Lahir: Klaten, 06 Mei 1988
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jabatan dalam PKM : Ketua
Agama
: Islam
Hobi
: Menulis
Institusi
: Institut Pertanian Bogor
Semester
:8
Alamat Asal
: Ketinggen Rt 50 / Rw 09, Gedaren, Jatinom, Klaten
Alamat Sekarang
: Wisma Ananda Puteri, Jln. Babakan Tengah no.112,
Darmaga, Bogor
Karya Ilmiah yang pernah dibuat
:Penghargaan Karya Ilmiah yang pernah diraih: Nama/NIM
: Sulistia Anggraeni / C14062626
Tempat/Tanggal Lahir: Tasikmalaya, 27 Februari 1988
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jabatan dalam PKM : Anggota
Agama
: Islam
Hobi
: Membaca
Institusi
: Institut Pertanian Bogor
Semester
:8
Alamat Asal
: Jl. Sukalaya 2 No. 12b Tasikmalaya
Alamat Sekarang
: Babakan Lio, Darmaga, Bogor
Karya Ilmiah yang pernah dibuat
: Perlakuan Berbagai Macam Minyak
Penghargaan Karya Ilmiah yang pernah diraih: Nama/NIM
: Nurina Pratiwi / C14080034
Tempat/Tanggal Lahir: Klaten, 24 Mei 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Jabatan dalam PKM : Anggota
Agama
: Islam
Hobi
: Nonton
Institusi
: Institut Pertanian Bogor
Semester
:4
Alamat Asal
: Jebugan, Karanganom, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah
Alamat Sekarang
: No 35 Rt 02 Rw 07 Babakan Lio, Balumbang Jaya, Bogor
Barat, Bogor.
Karya Ilmiah yang pernah dibuat
:Penghargaan Karya Ilmiah yang pernah diraih: -

7

Lampiran 2. BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Data Umum
Nama/NIP
: Dr. Munti Yuhana/ 19691220 199403 2 002
Tempat/Tanggal Lahir
: Pacitan, 20 Desember 1969
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Golongan Pangkat
: IIC
Jabatan Fungsional
: Lektor / Staf Pengajar BDP
Fakultas
: Perikanan dan Ilmu Kelautan
Program Studi
: Budidaya Perairan
Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
Bidang Keahlian
: Mikrobiologi (Akuatik)
Bidang Keahlian Lain
: Fish Diseases, Molecular Microbiology
2. Riwayat Pendidikan
1. Strata 1 : Institut Pertanian Bogor, Indonesia, 1993
Bidang : Budidaya Perairan
2. Strata 2 : Institut Pertanian Bogor, Indonesia, 1999
Bidang : Mikrobiologi
3. Strata 3: University of Zuerich, Swiss
Bidang: Microbial Ecology (Dept. of Microbiology)
4. Karya Ilmiah yang Pernah dibuat
1. Eksplorasi Keragaman Komunitas Mikroba dalam Microbial Floc untuk Upaya
Peningkatan Produktivitas pada Tambak Udang Intensif (2007)
2. Suwanto, A., M. Yuhana, E. Herawaty and S.L. Angka. Genetic diversity of
luminous Vibrio isolated from shrimp larvae. p: 217-224. In. Flegel, T. W. (Ed.)
Advances in shrimp biotechnology.(1998)
3. Yuhana, M. and K. Hanselmann. Current microbiological aspects in high
mountain lake research. (2006)
4. Yuhana, M. T. Horath, and K. Hanselmann. Bacterial community shifts of a
high mountain lake in response to variable simulated conditions: availability of
nutrients, light and oxygen.(2006)
5. Yuhana, M., I. Normalina, and Sukenda. Potency of garlic (Allium sativum)
extract against Motile Aeromonad Septicaemia disease caused by Aeromonas
hydrophila in Pangasionodon hypophthalmus. (2008)
6. Sukenda, Dwinanti, S. H., and M. Yuhana. Keberadaan White Spot Syndrome
Virus (WSSV), Taura Syndrome Virus (TSV) dan Infectious Hypodermal and
Hematopoetic Necrosis Virus (IHHNV) di tambak intensif udang vaname,
Littopenaeus vannamei di Bakauheni, Lampung Selatan. (2009)
7. Agen biokontrol di akuakultur: produksi dan aplikasinya (Biocontrol Agents in
Aquaculture: Production and Their Application) (2010)
5. Penghargaan Karya Ilmiah yang Pernah Diraih:
1. Sertifikat dan hadiah sebagai The Best Oral Presenter
2005
2. Research grant dan sertifikat (bidang Life Science)
2007
3. Post Doctoral Fellow
2008

LEMBAR PENGESAHAN

1 Judul Kegiatan

2 Bidang Kegiatan
3 Bidang ilmu
4 Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan

:Pemanfaatan
Bakteri
Nitrifikasi
dan
Denitrifikasi sebagai Bahan Pengeliminir
Ammonia didalam Proses Pengangkutan
Benur
Udang
Vanname
Litopaneaus
vannamei
: ( ) PKM-AI
(√) PKM-GT
: Rekayasa dan Teknologi

: Ulfi Yunida Ardiani
: C14060446
: Teknologi
dan
Manajemen
Budidaya Perikanan
: Institut Pertanian Bogor
d. Universitas/Institut/Politeknik
: Gedaren Rt. 50/Rw 09, Jatinom, Klaten
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: fi.ardian88@gmail.com
f. Alamat email
5 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
6 Dosen Pendamping
: Dr. Munti Yuhana
a. Nama Lengkap dan Gelar
: 196912201994032002
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: BTN Sindangbarang Jl. Selakopi Blok B2
Rt. 01/08 Kecamatan Bogor Barat. (0251)
8310185 / 081380539435

Bogor, 25 Maret 2010
Menyetujui
Ketua Departemen Budidaya Perairan

Ketua Pelaksana

(Dr. Odang Carman, M.Sc.)
NIP. 195912221986011001

(Ulfi Yunida Ardiani)
NIM.C14060446

Pembantu atau Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan/
Direktur Politeknik/

Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS)
NIP. 195812281985031003

(Dr. Munti Yuhana, M.Sc.)
NIP. 19691220199403200
ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan usulan PKM
Gagasan Tertulis ini. PKM Gagasan Tertulis ini diajukan untuk menuangkan gagasan
kreatif didalam memecahkan suatu masalah ataupun memberikan alternatif
pemecahan masalah yang biasanya timbul di dalam masyarakat. PKM Gagasan
Tertulis ini berjudul "Penggunaan Bakteri Nitrifikasi sebagai Bahan Pengeliminir
Ammonia di dalam Proses Pengangkutan Benur Udang Vanname Litopanaeus
vannamei".
Pada kesempatan kali ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr.
Munti Yuhana selaku Pembimbing PKM, Bapak Dr. Odang Carman selaku Ketua
Departemen Budidaya Perairan, para dosen dan segenap pegawai Departemen
Budidaya Perairan atas saran, bimbingan, nasehat serta dukungannya. Selain itu,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga penyusun atas
doa, kepercayaan dan semangat yang selalu diberikan, serta rekan-rekan BDP’43 dan
BDP’45 atas kerjasama dan dukungannya.
Dengan adanya gagasan ini, kami harapkan dapat menjadi sumbangsih dalam
upaya transportasi benur yang lebih efisien dan dapat mengurangi banyaknya
kematian benur udang dalam proses tersebut akibat akumulasi ammonia maupun
senyawa-senyawa nitrit. Dalam proses transportasi ini, dengan aplikasi bakteri
nitrifikasi dan denitrifikasi diharapkan senyawa-senyawa yang bersifat merugikan
dalam proses tersebut kadarnya dapat dipertahankan serendah mungkin dalam jangka
waktu yang lama hingga mencapai tempat tujuan.

iii

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi
RINGKASAN ..................................................................................................... vii
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
Latar Belakang ...................................................................................................... 1
Tujuan.................................................................................................................... 1
GAGASAN ........................................................................................................... 2
KESIMPULAN ..................................................................................................... 4
LAMPIRAN .......................................................................................................... 6

iv

Thank you for evaluating

BCL easyConverter Desktop
This Word document was converted from PDF with an evaluation
version of BCL easyConverter Desktop software that only
converts the first 3 pages of your PDF.
CTRL+ Click on the link below to purchase

Activate your software for less than $20
http://www.pdfonline.com/easyconverter/