Epidemiologi Tumor Otak Tumor Otak
18
dengan insidensi puncak usia 5 –9 tahun pada laki-laki dan 10–14
tahun untuk wanita Katchy et al., 2013.
a.
Neoplasma Astrositik Difus
Neoplasma astrositik difus merupakan tumor yang biasa terjadi pada dewasa muda dan ditandai dengan tingkat diferensiasi seluler
yang tinggi dan pertumbuhan yang lambat. Astrositoma difus dapat terjadi di seluruh SSP namun biasanya terletak supratentorial dan
memiliki kecenderungan intrinsik untuk berkembang menjadi astrositoma anaplastik dan akhirnya menjadi glioblastoma Louis
et al., 2007.
Data epidemiologi menunjukkan bahwa kejadian astrositoma pada anak-anak sedikit meningkat selama tiga dekade terakhir di
beberapa negara seperti Skandinavia dan Amerika Utara. Distribusi usia astrositoma difus menunjukkan kejadian puncak pada orang
dewasa muda antara usia 30 dan 40. Sekitar 10 terjadi di bawah usia 20, 60 antara 20-45 tahun, dan sekitar 30 lebih dari 45
tahun dengan rata-rata usia 34 tahun. Ada dominasi laki-laki yang terkena dampak M: F rasio, 1.18:1 Louis et al., 2007.
Astrositoma difus dapat menempati setiap wilayah di SSP, tetapi kebanyakan sering berkembang di area supratentorial, lobus frontal
dan lobus temporal baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
19
Batang otak dan tulang belakang adalah lokasi tersering berikutnya. Astrositoma difus ini paling jarang berlokasi di otak
kecil Louis et al., 2007.
Kejang adalah gejala yang umum, meskipun dalam studi retrospeksi kelainan halus seperti kesulitan berbicara, perubahan
sensasi, visi, atau beberapa perubahan motorik mungkin telah hadir sebelumnya. Tumor yang berlokasi di lobus frontal dapat
menyebabkan perubahan perilaku atau kepribadian. Setiap perubahan tersebut mungkin telah hadir selama berbulan-bulan
sebelum diagnosis, tetapi gejala mungkin juga berupa onset yang mendadak Louis et al., 2007.
b.
Astrositoma Pilositik
Astrositoma pilositik merupakan tumor WHO grade I yang timbul lambat dan berbatas tegas Louis et al., 2007. Pada penampang
mikroskopis sering ditemukan daerah kistik, serat Rosenthal yang eosinofilik terang, dan butir-butir eosinofilik kaya-protein badan
granular hialin Kumar et al., 2007. Astrositoma pilositik memiliki 5 years survival 96,4 pada anak usia 0
– 19 tahun Kohler et al., 2011.
Astrositoma pilositik terdiri sekitar 5 – 6 dari semua glioma.
Astrositoma pilositik merupakan tumor otak glioma yang paling