138 Seni Rupa untuk SMPMTs
Kelas IX
i. Lukisan Mozaik
Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca, porselen, butir mineral, batu berwarna atau b
iji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan pada dinding bangunan, lantai, dan langit-
langit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.
j. Lukisan Intersia
Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warna-
warni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok, dan Swiss.
k. Lukisan Kolase Collage
Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat
lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang, dan serat.
l. Lukisan Kaca Glass Painting
Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian
kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut
dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang
beragam. Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan
untuk menghiasi gereja-gereja Katolik.
Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat
minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang
pesat di daerah Trusmi Cirebon Jawa Barat.
m. Lukisan Batik Batik Painting
Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik
pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih
ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas
Alibasyah, Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.
Gambar 9.4
Lukisan kaca Sumber: durian19.files.wordpress.com
G b
9 4
Pelajaran 9 Apresiasi Seni Rupa Murni 139
2. Seni Patung
Seni patung merupakan suatu bentuk pengungkapan pengalaman artistik seniman
yang ditampilkan dalam wujud karya tiga dimensi trimatra. Hasil karya seni ini
dapat dilihat dari berbagai sudut dan arah pandang.
Dalam perkembangannya seni patung lahir terlebih dahulu dibandingkan
seni lukis. Kegiatan mematung diawali dengan kebutuhan manusia untuk
memvisualisasikan roh nenek moyang dan kekuatan magis. Kemudian berlanjut
dengan menggambarkan dewa-dewi, pemimpin, dan pahlawan sebagai penghormatan dan pengkultusan. Saat ini, pembuatan patung lebih ditekankan
sebagai karya kreatif seperti halnya karya seni lukis pada umumnya.
a. Bahan dan Teknik Pembuatan Patung
Untuk membuat sebuah patung ada beberapa bahan dan teknik yang digunakan. Berikut ini beberapa di antaranya.
1 Bahan Keras
Salah satu bahan yang digunakan untuk membuat patung adalah bahan keras. Bahan keras dapat berupa kayu, batu cadas atau andesit, logam, gading,
tulang, dan tanduk. Teknik yang digunakan untuk membuat patung dengan bahan keras adalah dengan teknik pahat, kecuali bahan yang terbuat dari logam.
Sementara untuk membuat patung dengan bahan keras yang terbuat dari logam seperti perunggu, kuningan, emas, perak,
tembaga, besi bisa dilakukan dengan teknik cor bivalve dan a cire perdue, tempa, patri,
dan las tuang.
2 Bahan Plastis
Bahan lunak yang dapat digunakan untuk membuat patung antara lain tanah
liat, semen, plastisin, lilin, bubur kertas, sabun, dan gips. Patung dari bahan plastis
bisa dibuat dengan teknik membentuk, membutsir, mencetak, modelling, coiling,
p
ijit, dan slabing.
Gambar 9.5
Patung nenek moyang Sumber: www.beritaindonesia.co.id
Gambar 9.6
Patung dengan bahan tanah liat Sumber: www.flickr.com