Beban Aluminium BAB II herdi

21 a b Gambar 2.15 Main Switch: a. Posisi mati, b. Posisi hidup 32 14. Emergency Switch Tombol ini digunakan untuk memutus arus listrik yang masuk ke kontrol mesin. Hal ini, dilakukan apabila akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan akibat kesalahan program yang telah dibuat. Gambar 2.16 Emergency Switch 33

D. Beban

Perancangan bagian mesin kemungkinan besar akan mengalami kegagalan. Kegagalan tersebut salah satunya disebabkan karena terjadinya deformasi plastik. Ketika poros menerima beban torsi atau momen puntir, maka poros tersebut cenderung akan terdeformasi akibat pengaruh puntiran karena perbedaan putaran satu titik terhadap titik lain. besarnya torsi yang diterima dapat dihitung dengan persamaan berikut : T w = μ . M . g P 2 π 10 − 3 ....................................8 34 Keterangan : 32 Ibid., h.368 33 Ibid, loc cit,. h.368 34Abdul Hafid, Jurnal Pemilihan Motor Servo Pada Proses Retrofit Mesin Frais Jakarta: BATAN,2008. h.101. 22 T w = torsi beban M = massa meja ditambah massa benda kerja g = percepatan grafitasi P = jarak bagi poros µ = koefisien gesek Ketika poros menerima torsi atau momen puntir yang besarnya telah ditentukan dengan perhitungan diatas, maka akan terjadi momen inersia kerja pada poros tersebut. Besarnya momen inersia kerja dapat dihitung dengan persamaan berikut : J w = M P 2 π 2 .10 − 6 + J B ...................................................9 35 di sini : J w = inersia kerja J B = inersia poros Sedangkan besarnya J B adalah : J B = M B . D 2 8 . 10 − 6 ......................................................10 36 di sini : M B = massa poros D = diameter poros

E. Aluminium

35 Ibid.,loc cit., h.101 36 Ibid.,loc cit., h.101 23 Aluminium dan paduan aluminium termasuk logam ringan yang mempunyai kekuatan tinggi, tahan terhadap karat dan merupakan konduktor yang cukup baik. Logam ini dipakai secara luas dalam biang kimia, bangunan, transportasi dan peralatan penyimpanan. Paduan aluminium dapat diklasifikasikan dalam tiga cara, yaitu berdasarkan pembuatan, dengan klasifikasi paduan cor dan paduan tempa, berdasarkan perlakuan panas dapat dan tidaknya diperlaku panaskan dan cara ketiga yang berdasarkan unsur – unsur paduan. Berdasarkan klasifikasi ketiga ini aluminium dibagi menjadi tujuh jenis yaitu 37 : Al murni, Jenis Al-Cu, jenis jenis Al-Mn, Al-Si, jenis Al- Mg, jenis Al-Mg-Si dan jenis Al-Zn. Tabel 2.1 Klasifikasi Paduan Aluminium 38 1. Jenis Al- Murni Teknik seri 1000 Jenis aluminium ini memliki kemurnian antara 99,0 dan 99,9 . Aluminium ini mempunyai sifat than karat yang cukup baik, konduksi panas dan konduksi listrik dan sifat mampu las dan mampu potong yang baik. 2. Jenis Al-Cu seri 2000 Aluminium jenis ini mempunyai sifat yang hampir mirip dengan baja lunak, tetapi daya tahan korosinya rendah bila dibandingkan dengan jenis paduan lainnya. Sifat mampu lasnya juga kurang baik, karena itu 37 Harsono Woryosumarto dan Thoshie Okumura, Teknologi Pengelasan Logam Jakarta : Pradnya Paramita,2008. h. 113 38 Shinroku saito, Pengetahuan Bahan Teknik, Cet.4, terj. Ir. Tata Surdia, M.S. Met. E, Jakarta : Pradnya Paramita,1999, h. 135. 24 paduan jenis ini biasa digunakan pada konstruksi keling dan banyak digunakan dalam konstruksi pesawat terbang. 3. Jenis paduan Al-Mn seri 3000 Jenis ini tidak dapat diperlaku-panaskan sehingga penaikan kekuatannya hanya dapat diusahakan melalui pengerjaan dingin dalam proses pembuatannya. Aluminium ini mempunyai sifat tahan korosi, mampu potong dan sifat mampu lasnya cukup baik. 4. Jenis Al-Si seri 4000 Jenis ini tidak dapat diperlaku panaskan. Aluminium ini dalam keadaan cair mempunyai sifat mampu alir yang baik dan proses pembekuannya hampir tidak terjadi retak. Oleh itu, jenis ini banyak digunakan sebagai bahan atau logam las dalam pengelasan paduan aluminium baik cor maupun paduan tempa. 5. Jenis Al-Mg seri 5000 Jenis ini tidak mampu diperlaku panaskan., tetapi mempunyai sifat yang baik dalam daya tahan terhadap korosi, terutama korosi terhadap air laut, dan dalam sifat mampu lasnya. Oleh itu, jenis ini banyak digunakan tidak hanya dalam konstruksi umum tetapi juga untuk tangki-tangki penyimpanan gas alam cair dan oksigen cair. 6. Jenis Al-Mg-Si seri 6000 Aluminium jenis ini termasuk dalam jenis yang dapat diperlaku panaskan dan mempunyai sifat mampu potong, mampu las dan daya tahan terhadap korosi yang cukup baik. Sifat yang kurang baik dari jenis ini adalah terjadinya pelunakan pada daerah las sebagai akibat dari panas pengelasan yang timbul. 7. Jenis Al-Zn seri 7000 Jenis ini cukup baik dalam menahan panas. Kekuatan tarik yang dicapai lebih dari 50 kgmm 2 , sehingga paduan ini dinamakan paduan 25 ultra duralumin. Berlawanan dengan kekuatan tariknya, sifat mampu lasnya dan daya tahan terhadap korosi kurang baik. Tabel 2.2 Sifat mekanik paduan Al-Mg-Si 39

F. Ulir