Harga Saham Penilaian Harga Saham

kapan investor harus membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya dengan menggunakan indikator-indikator teknik atau menggunakan analisis grafik. Analisis ini menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilaisaham Sharpe, 2005.

2.4. Pengertian Bank

Bank sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” Kasmir, 2003.

2.5. Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas liquid tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Untuk dapat masuk dalam pemilihan LQ45, suatu saham harus memenuhi kriteria tertentu dan melewati seleksi utama. Menurut Harianto dan Sudomo 1998 kriteria pemilihan saham untuk Indeks LQ45 yaitu sebagai berikut: a. Masuk dalam peringkat 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir. b. Penentuan peringkat berdasar kapitalisasi pasar rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan. c. Telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI minimum 3 bulan. d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.

2.6. Penggolongan Rasio Keuangan

Penggolongan rasio keuangan menurut Sartono 2010 terdiri dari : 1Rasio Likuiditas Liquidity Ratios 2Rasio Aktivitas Activity Ratios 3Rasio RentabilitasProfitabilitas Profitability Ratios 4Rasio Solvabilitas Solvency Ratios 5Rasio Nilai Pasar Market Ratios 6 Rasio Pertumbuhan Growth Ratios

2.7. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio rentabilitas, menurut Moeljadi, 2006 rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut :

2.7.1. Net Profit Margin NPM

Rasio NPM ini diukur dengan membandingkan jumlah laba bersih dengan pendapatan operasional bank Merkusiwati, 2007. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi pendapatan operasional dalam menghasilkan laba bersih. Net profit margin, dapat dirumuskan sebagai berikut:

2.7.2. Return On Asset ROA

Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan Suad dan Enny, 2006. Karena hasil laba operasi yang ingin diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Return on asset, dapat dirumuskan sebagai berikut:

2.7.3. Return On Equity ROE

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan Lestari dan Sugiharto, 2007. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Return on equity, dapat dirumuskan sebagai berikut:

2.8. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang Kasmir, 2008. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan dilikuidasi. Rasio yang digunakan untuk mengukur solvabilitas adalah sebagai berikut :