Panduan Teknis Latihan Fisik Selama Kehamilan dan Nifas

·
I

-KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DlREKTDRATJENOERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
DlREKTDRAT BINA KESEHATAN KDMUNITAS
TAHUN 2010

618.244
Ind

p

PANDUAN TEK,NIS

LATIH,AN FISIK
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DlREKTORAT JENDERAl ,DINA K'ESEHATAN MASYARAKAT
DlREKTDRAT BINA KESEHATAN K[lMUNITAS

TAHUN 201[1

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
618.244
Indonesia. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Bina
Ind
Kesehatan Masyarakat
Panduan teknis latihan fisik selama kehamilan dan nifas
P
---- Jakarta: Kementerian Kesehatan RI, 2009
I. Judul 1. PREGNANCY MAINTENANCE
II. EXERCISE THERAPY

KATA PENGANTAR
Hal-hal yang berkaitan dengan Renstra 2010 - 2014 tentang kematian bayi dan
kematian ibu, perubahan fisiologis yang terjadi mempengaruhi fisik dan psikis seorang
ibu hamil sehingga peningkatan status kesehatan dan mempertahankan status
kebugaran ibu hamil sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses persalinan dan
mengurangi komplikasi akibat kehamilan, saat melahirkan, maupun setelah melahirkan.
Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus sesuai dengan

perubahan-perubahan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat kembalinya
kondisi ibu seperti sebelum hamil serta meningkatkan proses tumbuh kembang bayi
yang dilahir,kan .
Pendekatan yang perlu dilakukan adalah melakukan upaya peningkatan pengetahuan
dan pemahaman bagi ibu hamil untuk melakukan latihan fisik selama kehamilan dan
nifas secara baik. benar, terukur dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai
menjelang persalinan dan selama nifas.
Untuk itu diperlukan petugas kesehatan yang mampu menangani progam kesehatan
ibu dan anak di tingkat Puskesmas dengan meningkatkan kemampuan , pemahaman
dan keterampilan tentang latihan fisik selama kehamilan dan nifas, agar ·ibu hamil
mendapatkan pelayanan yang baik dan bermutu, sehingga perlu disusun Panduan
Teknis Latihan Fisik Selama Kehamilan Nifas.
Perkenankan pada kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya dan ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berperan aktif memberikan masukan serta kontribusi dalam menyusun
buku panduan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
menunjang program untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Jakarta, Agustus 2010

Direktur B" a esehatan Komunltas,

iii

SAMBUTAN

Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber
daya man usia . Indikator kesehatan yang menjadi bagian dari Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) indikatornya dapat dilihat 、。イ セ@ angka kematian bayi, angka kematian
ibu melahirkan , angka gizi kurang/buruk dan umur harapan hidup.
Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa latihan fisik yang dilakukan selama
kehamilan dapat mengurangi kejadian persalinan lewat waktu dan memperbaiki skor
APGAR. Selain itu latihan fisik dalam masa kehamilan diharapkan secara tidak
langsung dapat meningkatkan kuantitas dankualitas pelayanan pemeriksaan
antenatal, sehingga cakupan kunjungan antenatal dapat tercapai.
Secara fisik dan psikologis seorang ibu pad a masa kehamilan akan mengalami
perubahan hal ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi janin baik dalam
perkembangan maupun pertumbuhannya. Peru bah an yang terjadi dapat diatasi
antara lain melalui latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur sesuai dengan
fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan selama nifas. Selain itu kelompokkelompok ibu hamil di kota-kota besar yang melakukan latihan fisik berupa senam

hamil di Puskesmas maupun Rumah Sakit menunjukkan trend peningkatan, maka
perlu disusun Buku Panduan Latihan Fisik Selama Kehamilan dan Ni,fas.
Semoga dengan disusun serta disosialisasikannya buku panduan ini bagi tenaga
kesehatan yang berkompeten dapat bermanfaat untuk menurunkan AKI dan AKB di
Indonesia sehingga dapat meningkatkan IPM Indonesia di masa yang akan datang .

Jakarta, Agustus 2010

v

DAFTAR 151
halaman

-

iii
v
vii

KATA PENGANTAR . . . . .

SAMBUTAN . . . . . . . . . .
DAFTAR lSI . . . . . . . . . .
TIM PENYUSUN . . . . . . .

ix

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . • • . . . . . . . . . .
B. Tujuan Umum . . . . . . . . . . . . . . • . . . . . . . . • . . .
C. Tujuan Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Sasaran
............................ .

1
1
2
2
2


BAB II.

PERU BAHAN YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS ..
A. Perubahan Selama Kehamilan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Sistem Hormonal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah . . . . . . . . . . . . . .
3. Sistem Pemapasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Sistem otot dan persendian . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5. Sistem metabolisme. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6. Berat badan dan komposisi tubuh . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Perubahan selama nifas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .

3

3
3
4
4
4

4
4
4
4

LATIHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS . . . . . . . . . .
A. Manfaat Latihan Fisik
................ .
1. Bagi Ibu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Bagi Janin . . . .
B. Kontra Indikasi Absolut Relatif
......... . . .
C. Prinsip-prinsip Latihan Fisik . . . . . . . . . . . . • . . . . .
D. Hal-hal yang perlu Diperhatikan . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Persiapan Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3. Jenis Latihan yang tidak Dianjurkan . . . . . . . . . . . . •
E. Program latihan fisik . . . . . . ..
... . ......... .
1. Pemanasan dan Peregangan . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Latihan inti ..
a. Trimester I
b. Trimester II
C. Trimester III
d. Masa Nifas
3. Pendinginan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10
10

BABIV

PEMANTAUAN DAN EVALUASI LATIHAN FISIK . . . . . . . . . . .
A. Pemantauan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Evaluasi . . . . . . . . .

15
15
15


BAB V.

KESIMPULAN dan PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

17

BAB III.

-

DAFTAR PUSTAKA . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7
7
7

8
8

9
9
9

11
11
12
12
12

13
13
14

19

LAMPIRAN:
Lampiran
Lampiran
Lampiran

Lampiran
Lampiran
Lampiran

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Daftar Istilah . . . . . . . . . .
Contoh Informed Consent . . .
Contoh Gerakan Peregangan .
Contoh Latihan Kekuatan Otot . . . . . . . . . . . . . ..
Contoh Latihan Aerobik . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Contoh Senam Nifas
........ • .........

21
25
27
29
33
41

vii

PENYUSUN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13,
14.
15.

Dr. Dangsina Moeloek, SpKO
Dr. H. Djunaidi, SpKO
Dr. Eny Riangwati Tanzil, SpKO
Dr. Hario Tilarso, FACSM, SpKO
Drg . Hermanto S. Hadi, MS
Dr. Imran Agus Nurali, SpKO
Dr. Indrarti Soekotjo, SpKO
Dr. Iskandar ZA, MSc
Dr. Iyan Apriyatna, SpKO
Dr. IGP. Keyka, SpOG
Lili Nasya
Ora, Neny Sukameni
Dr. Noviar Mahmud, SpKO
DR. drs. Sofyan Hanif, MPd
Dr. Sri Nilawati, SpKO

(PPKORI)
(FIK-UNJ)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga)
(PPKORI)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga)
(Subdit BUK Perkotaan dan Olahraga)
(Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani
Kementerian Pendidikan Nasional)
,
(FOMI)
(BKOM Bandung)
(Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM)
(Namarina Ballet, Jazz dan Fitness)
(PB IBI)
(PDSKO)
(FIK-UNJ)
(PS-IKO, FKUI)

KONTRIBUTOR:
1.
2,
3,
4.
5.
6,
7.
8.
9.
10.
11,

Dr. Edi Suranto, MPH
Uluhiyah, SKM
Sulasmi Warsa
Yeti Komaryati
Sri Lakmidarti
Florida Siti N. Tampubolon
Dewi Ratih
Laili Nur Hidayati
Hj, Nuryani Ratnasari, AM. Keb
Dr. Ismeila Murtie, SpKO
Ina Saragih

(Direktur Bina Kesehatan Komunitas)
(Subdit Yan Bina Keperawatan)
(Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu)
(Puskesmas Kecamatan Palmerah)
(Puskesmas Kecamatan Jatinegara)
(Puskesmas Kecamatan Gambir)
(Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok)
(Puskesmas Kecamatan Tebet)
(UPTD Sukaraja, Bogor )
(RB Intan Prima Medika)
(RSB Bunda Asih)

SEKRETAR.IAT:

--

1,
2.
3,
4.
5.

Dr, Fathonah
Drs. Ari Sanistioro
SUharto
Sudarmi
Dikam

ix

-

-

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indikator dampak pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 antara lain
kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2004 menyatakan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) 307 per 100.000 kelahiran hidup
yang disebabkan oleh perdarahan, eklampsi dan infeksi dan Angka Kematian Bayi
(AKB) 35 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu status kesehatan ibu hamil dan akses
ibu bersalin untuk mendapatkan pertolongan gawat darurat masih rendah.
Hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten se Indonesia tahun 2004 tentang
kesehatan ibu dan anak memperlihatkan adanya kesenjangan antara cakupan
pemeriksaan oleh tenaga kesehatan pada ibu hamil pertama kali (K1) 88% dengan
cakupan persalinan 74%.

Dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Kementerian
Kesehatan RI tahun 2010-2014 target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi
228 per 100.000 kelahiran hidup dan penurunan Angka Kematian Bayi (AKB)
menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Upaya yang dilakukan untuk mencapai target
tersebut antara lain dengan mencanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) sebagai
strategi sektor kesehatan secara terfokus untuk meningkatkan kemampuan sistem
kesehatan dalam menjamin penyediaan dan pemantapan pelayanan kesehatan.
MPS ditujukan untuk menanggulangi penyebab utama kesakitan dan kematian ibu
serta bayi baru lahir.
Terdapat 3 (tiga) pesan kunci MPS yaitu :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih;
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat;
3. Setiap wanita usia subur mendapatkan pelayanan kehamilan yang optimal,
sehingga tidak terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.
Perubahan

kondisi

fisik dan

psikologis

ibu

selama

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.

masa

kehamilan

akan

Perubahan yang terjadi

selama masa kehamilan dapat disikapi melalui latihan fisik yang baik , benar, terukur,
dan teratur sesuai dengan fase kehamilan sampai menjelang persalinan dan seiama
nifas. Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa latihan fisik yang dilakukan
selama

kehamilan

dapat

mengurangi

memperbaiki skor APGAR.

kejadian

persalinan

lewat

waklu

dan

Selain itu latihan fisik selama masa kehamilan

diharapkan secara tidak langsung dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan pemeriksaan antenatal , sehingga cakupan kunjungan

antenatal dapat

tercapai . Keadaan ini mendorong institusi kesehatan (rumah bersalin , Puskesmas ,
rumah saki!) untuk melengkap i pelayanan kesehatan ibu hamil melalui program
senam hamil yang menjamur di kota-kota besar. Namun sampai saat ini, latihan fisik
tersebut belum ada standarisasi dan dilaksanakan sesuai interpretasi masingmasing, sehingga aspek keamanan dan manfaat bagi kesehatan tidak terjamin.

Untuk mendukung penurunan AKI dan AKB , maka perlu disusun panduan latihan
fisik selama kehamilan dan masa nifas yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Strategi pendekatan dilakukan melalui peningkatan kemampuan petugas kesehatan
yang menangani progam kesehatan ibu dan anak di tingkat Puskesmas untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan antenatal serta memberi kemudahan
ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu berkaitan dengan latihan fisik
setama kehamilan dan nifas.
B, TUJUAN UMUM :
Meningkatkan derajat kesehatan dan kebugaran jasmani ibu hamil dan nifas melalui
latihan fisik yang aman dan bermanfaa\.

C, TUJUAN KHUSUS :
1. Terwujudnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman petugas kesehatan di
Puskesmas tentang upaya peningkatan kesehatan ibu hamil dan nifas melalui
latihan fisik yang baik benar,terukur, dan teratur.
2, Terwujudnya peningkatan peran petugas kesehatan di Puskesmas dalam
pemberdayaan ibu hamil dan nifas untuk melakukan latihan fisik yang aman dan
bermanfaat bagi kesehatan.

D. SASARAN:
Petugas kesehatan di Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan latihan fisik
selama kehamilan dan nifas.
2

.J

セ@
セ@
PERUBAHAN YANG TERJADI
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
Perubahan fisik anatomis, fisiologis, dan psikologis akan terjadi selama kehamilan dan
nifas, terutama akibat perubahan sistem hormonal yang mempengaruhi sistem organ
lainnya. Perubahan ini penting untuk dipahami sehingga petugas kesehatan dapat
memberikan informasi tenlang latihan fisik sesuai dengan kondisi dan usia kehamilan
serta melakukan pemantauan pada ibu hamik

-

A. Perubahan selama kehamilan :
1.

Sistem Hormonal
a. Produksi hormon estrogen dan progesteron yang meningkat menyebabkan
perubahan anatomis pada alat reprod'uksi dan payudara .
b. Produksi hormon aldosteron yang meningkat menyebabkan peningkatan
penyerapan (reabsorpsi) air sehingga terjadi penimbunan (retensi) air.
c.

Produksi

hormon

tiroid

yang

meningkat

menyebabkan

peningkatan

metabolisme sehingga terjadi peningkatan denyut jantung dan VO}

pad a

keadaan istirahat.
d. Produksi hormon paratiroid yang meningkat pada ibu yang kurang mendapat
asupan kalsium dapat meningkatkan absorpsi kalsium dari tulang ibu dan
absorpsi dalam darah yang akan disalurkan ke janin.
e. Produksi hormon relaksin akan merenggangkan ikatan persendian , terutama
pada

tulang-tulang di

rongga

panggul

berupa

longgarnya persendian

sakroiliaka dan peningkatan elastisitas simfisis pubis untuk memberikan

ruang yang cukup bagi janin dan proses persalinan. Kondisi ini dapat
meningkatkan risiko cedera sendi berupa regangan otot dan persendian saat
melakukan latihan fisik yang berlebihan .

3

2.

Sistem Jantung dan Pembuluh Darah
a. Retensi air dan elektrolit mengakibatkan volum plasma darah meningkat
sampai

40%.

Keadaan

ini

menyebabkan

penurunan

hemoglobin dan

hematokril yang disebut anemia gravidarum.
b. Denyut jantung istirahat meningkat hingga 5-10 kali per meni!' Keadaan ini
menyebabkan transpor makanan dan oksigen dilakukan secara lebih eflsien
ke dalam tubuh janin .
3.

Sistem Pernapasan
Pembesaran rahim selama kehamilan akan mendorong diafragma ke atas dan ke
samping sehingga mempengaruhi kapasitas rongga dada. Hal ini menyebabkan
penurunan kapasitas fungsional paru.

4.

Sistem Otot dan Persendian
Rahim yang membesar akan menyebabkan tulang punggung menjadi makin
melengkung dan terjadi pergeseran titik berat tubuh. Kondisi ini mengakibatkan
perubahan postur tubuh sehingga tubuh perlu melakukan penyesuaian posisi
untuk mempertahankan keseimbangan .

5.

Sistem Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR)ltaraf metabolisme basal selama kehamilan akan

meningkat 20-30% dibandingkan sebelum hami!. Kondisi ini menyebabkan
kebutuhan energi makin meningkat, sehingga tubuh perlu mendapat tambahan
energi dari asupan makanan, sehingga ibu hamil yang melakukan latihan fisik
perlu memperhatikan kecukupan energi.

6.

Berat Badan dan Komposisi Tubuh
Berat badan selama kehamilan akan meningkat mencapai sekitar 12 kg akibat
berat janin yang bertambah, cairan amnion (cairan ketuban). uterus dan plasenta
yang membesar. payudara yang membesar serta cairan dan lemak tubuh ibu
yang bertambah.

B. Perubahan selama nifas
Setelah persalinan akan terjadi perubahan sistem hormonal yang mempengaruhi
perubahan fisik oantara lain:
1. rahim yang mengecil

4

-

2. berat badan yang menurun
3. payudara yang membesar karena aktivitas kelenjar air susu yang meningkat
4. volum darah yang berkurang akan menurunkan frekuensi denyut jantung
5. kelenturan sendi dan otot yang berkurang

-

5

-

,

セ@

セ@

LATIHAN FISIK
SELAMA KEHAMILAN DAN NIFAS
Ibu rumah tangga dianjurkan tetap melakukan aktivitas fisik sehari-hari seperti menyapu,
mencuci , menyiram tanaman, membersihkan perabot rumah tangga . Kegiatan ini
dilakukan disesuaikan dengan kondisi kehamilan. Ibu bekerja juga dianjurkan tetap aktif
bekerja selama masa kehamilan, bila tidak mengganggu kesehatan ,ibu dan janinnya.
Latihan fisik yang dilakukan selama kehamilan dan nifas harus dengan pertimbangan
medis yang tepat, prinsip

aman dan memberi manfaat optimal, sehingga dapat

meningkatkan kondisi fisik ibu yang menurun selama kehamilan dan mempercepat
pemulihan setelah melahirkan.

A. MANFAAT LATIHIAN FISIK
1.

Bagi Ibu:
a. Mempertahankan kemampuan fisik sebelum kehamilan yang cenderung turun
selama masa kehamilan;
b. Memperkuat otot agar tubuh dapat menyesuaikan diri untuk menyangga
beban kehamilan dan memperbaiki postur tubuh;
c.

Mengurangi keluhan nyeri pinggang;

d. Membantu melancarkan proses pencernaan dan mengurangi konstipasi;
e. Menambah rasa percaya diri terhadap timbulnya stres, depresi, kecemasan
dan membuat lebih rileks;
f.

Mengurangi risiko terjadinya hipertensi dan diabetes melitus pad a kehamilan;

g. Mengurangi gelambir di perut setelah persalinan (Belly);
h. Meningkatkan kekuatan dan kelenturan otot panggul untuk memperlancar
proses persalinan .
i.

Mempercepat proses pemulihan setelah melahirkan.

7

2.

Bagi janin :

Latihan fisik sejak awal kehamilan akan meningkatkan pertumbuhan plasenta,
dan bayi dilahirkan dengan berat badan yang normal.

B. KONTRA INDIKASI LATIHAN:
1.

Kontra indikasi Absolut:

a. Ketuban pecah
b. Riwayat persalinan preterm (kurang bulan)

c. Inkompetensia serviks
d. Plasenta previa
e. Hipertensi dalam kehamilan (pre eklampsia)
f.

Perdarahan per vaginam

g. Kehamilan kembar (Iebih dari satu)
h. Anemia berat

i.

Penyakit jan tung

j.

Diabetes Mellitus (OM) tipe 1 : OM dengan pengobatan insulin

k. Hipertiroid

I.
2.

Riwayat abortus spontan 2 kali atau lebih

Kontra indikasl Relatif:

Kontra indikasi relalif adalah kontra indikasi dengan pertimbangan medis yang
cukup unluk melakukan latihan fisik, yaitu :
a. Rasa lelah yang berlebihan
b. Nyeri perut, punggung dan suprasimfisis
c.

Riwayat perdarahan per vaginam

d. Gangguan pada tungkai seperti inflamasi: penyakit Gout (hiperurisemiaJpirai),
rematoid artritis
e. Palpitasi
f.

Kontraksi rahim yang berlebihan

g. Berkurangnya gerak jan in
h. Peningkatan berat badan ibu yang tidak optimal

i.

Letak sungsang trimester terakhir

j.

Pertumbuhan intra uterin yang lerlambat

k. Keadaan sebelum hamil seperti :

8

1) OM tipe 2 (NiOOM) : kadar gula darah sewaktu
gula darah puasa