Obat-Obat Asma Yang Digunakan Selama Kehamilan.

ABSTRAK
OBA T OBA T ASMA YANG DIGUNAKAN

SELAMA KEHAMILAN

Roy, 2003, Pembimbing I : Freddy Soebiantoro, dr.
Pembimbing II: Diana Krisanti Jasaputra, dr. M.Kes

Asma bronkiale adalah suatu penyakit radang kronik berulang ditandai
dengan hiperrreaktif dari saluran nafas, yang mengakibatkan bronkokonstriksi
bersifat reversibeI. Asma bronkiale dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu
alergen, obat-obatan, lingkungan, pekerjaan, infeksi, olahraga, stress atau ernosi.
Dua konponen utama dalam patogenesis asma bronkiale adalah inflarnasi saluran
nafas yang kronik dan peningkatan kepekaan bronkus. Gejala yang tirnbul pad a
serangan asma adalah dispnoe yang berat, batuk dan nafas yang berbunyi atau
wheezing.
Asma dengan kehamilan saling mempengaruhi satu sarna lain. Efek asrna
pada kehamilan dapat menimbulkan hipoksia fetus, berat badan lahir rendah,
prematur, komplikasi selama melahirkan dan kematian ibu serta bayi. Sedangkan
asma menjadi lebih berat pada saat kehamilan. Pemberian obat untuk rnengatasi
asma selama kehamilan harns memperhatikan efek sarnping baik untuk ibu

maupun untuk bayi.
Obat-obat yang relatif aman dan sering digunakan untuk rnengatasi asrna
selama kehamilan adalah obat-obat dari golongan p2 agonis, metilxantin,
glukokortikoid, dan golongan kromolin.

IV

ABSTRACT
MEDICATIONS FOR ASTHMA USED DURING PREGNANCY
Roy, 2003,

rt Tutor: Freddy Soebiantoro, dr.
zui Tutor: Diana Krisanti Jasaputra,

dr. M.Kes

Bronchial asthma is a chronic relapsing inflammatory disorder characterized
by hyperreactive airways, leading to reversible bronchoconstriction.
Bronchial
asthma can be aJJected by some factors

such as affergens,
medicines,
environment, activities, infection, physical exercises, stress or emotion. There are
two main components
of bronchial asthma pathogenesis,
chronic airway
inflammation
and bronchial hyperresponsiveness.
The ~ymptoms which during
asthma attack are severe di.\pnoe, coughing and wheezing breathing.
Asthma and pregnanc)' are interrelated The e.ffects of asthma in pregnancy are
fetus hypoxia, low birth 'weight, premature, complication
during delivery and
mother and child mortality, moreover the asthma gets worse during pregnancy.
Therefore, it is very important to overcome asthma during pregnancy. /n addition,
it is important to pay attention to the ~'ide-eJJects of the medicine, either fiJr the
mother and baby.
Medicines, which are relatively safe and ojien used to overcome asthma during
pregnancy, agonist fJ2 group, metilxantin, glucocorticoid and the cromolin group.


v

DAFT AR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
SURA T PERNY AT AAN

Il
iii

ABSTRAK
ABSTRACT

IV

PRAKA TA

V


...

,..

VI

DAFT AR ISI

VII

DAF1' AR T ABEL
DAFT AR GAMBAR

ix
x

BABI PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Kegunaan Studi Pustaka
1.5 Metode Penelitian
1.6 Lokasi dan Waktu

1
2
2
2
2
3

BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1 Anatomi Paru-paru
4
2.2 Fisiologi Paru-paru
5
2.3 Pertahanan paru
10
2.4 Reaksi Hipersensiti vitas
12

2.4.1 Reaksi Hipersensitivitas Tipe I
12
2.4.2 Reaksi Hipersensitivitas Tipe II
13
2.4.3 Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
13
2.4.3.1 Reaksi Arthus
15
2.4.3.2 Reaksi Serum Sickness
15
2.4.3 Reaksi Hipersensitivitas Tipe IV
15
2.5 Asma Bronkiale
16
2.6 Patogenesis Asma Bronkiale
19
2.7 Perubahan Fisiologi Pada KehamiIan
21
2.8 Efek Asma Pada Kehamilan
25

2.9 Efek Kehamilan Terhadap Asma
26
2.10 Pengobatan Asma Bronkiale
27
2.10.1 Pongobatan Asma Menurut GINA
27
2.10.1.1 Penyuluhan Kepada Pasien
27
2.1 0.1.2 Penilaian Derajat Beratnya Asma
27
2.10.1.3 Peneegahan dan Pengendalian Faktor Peneetus
28
2.10.1.4 Pereneanaan Obat-obat Jangka Panjang
28
2.10.1.4.1 Obat-obat Anti Asma
28
2.10.1.4.2 Pengobatan Farmakologis Berdasarkan Anak Tangga
29
2.10.1.4.3 Pengobatan Asma Berdasarkan Sistem Wilayah Bagi Pasien ..30


VII

Vlli

2.10.1.5 Merencanakan Pengobatan Asma Akut
2.10 1.6 Berobat Secara Teratur
2.10.2 Strategi Pengobatan Asma
2.10.2.1 Mencegah Ikatan Alergen Dengan IgE
2.10.2.2 Mencegah Pelepasan Mediator
2.10.2.3 Melebarkan Saluran Nafas Dengan Bronkodilator
2.10.2.4 Meredam Inflamasi Saluran Nafas
2.10.2.5 Antileukotrien
2.10.3 Obat-obat Untuk Terapi Asma Bronkiale Pada Masa Kehamilan
2.10.3.1 Obat Adrenergik
2.10.3.1.1 Identifikasi Adrenoseptor
2.10.3.1.2 Mekanisme Molekuler dari Kerja Simpatomimetik
2.10.3.1.3 Obat-obat /32Selektif
...
2.10.3.1.4 Efek Samping dan Kontra Indikasi /32Agonis
2.10.3.2 Teofilin

2.10.3.2.1 Fannakodinamik Teofilin
2.10.3.2.2 Fannakokinetik Teofilin
2.10.3.2.3 Intoksikasi Teofilin
2.10 .3.2.4 Sediaan Teofilin .
2.10.3.2.5 Efek Teofilin Terhadap Kehamilan
2.10.3.3 Kortikosteroid .
...
......
2.10.3.3.1 Kimia dan Sintesis Kortikosteroid

31
34
34
34
34
35
35
36
37
39

40
42
43
44
45
45
47
48
48
50
51
51

2.10.3.3.2 Efek Terhadap Jaringan dan Farmakodinamik Kortikosteroid ... 51
2.10.3.3.3 Farmakokinetik Kortikosteroid
2.10.3.3.4 Sediaan Kortikosteroid
2.10.3.3.5 Efek Kortikosteroid Terhadap Kehamilan
2.10.3.4 Natrium Kromolin
2.10.3.4.1 Farmakokinetik Natrium Kromolin
2.10.3.4.2 Mekanisme Kerja Natrium Kromolin

2.1 0.3.4.3 Toksisitas Natrium Kromolin
2.10.3.4.4 Sediaan Natrium Kromolin
2.10.3.4.5 Efek Natrium Kromolin Terhadap Kehamilan
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN

56
57
57
5~
58
59
59
60
60
61

DAN

SARAN

65

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
...

65
66

DAFT AR PUST AKA
RIW AYAT HIDUP

67
70

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Derajat Beratnya Serangan Asma

33

Tabe12.2. Oistribusi Subtipe Adrenoseptor

41

IX

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bronkial Tree

4

Gambar 2.2. Anatomi Pam-pam

...

Gambar 2.3 Pergeseran Kurva Disosiasi

5
9

Gambar 2.4 Reaksi Tipe I

...

13

Gambar 2.5 Patogenesis Asma

18

Gambar 2.6 Patogenesis Asma

21

Gambar 2.7 Organogenesis pada Masa Embrional

37

Gambar 2.8 Mekanisme Kerja Reseptor 13dan a2

43

x

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pam-pam

mempakan

organ yang penting dalam sistem respirasi dimana

terletak pada rongga dada. Secara anatomis pam-pam terdiri dari bronkus,
bronkiolus, dan unit terkecil adalah alveoli. Pada alveoli inilah terjadi pertukaran
udara antara oksigen dengan carbon dioksida. Oksigen sangat diperlukan untuk
segala proses metabolisme yang teIjadi di dalam tubuh, sehingga tentu saja
manusia tanpa oksigen tidak akan dapat mempertahankan fungsi-fungsi vitalnya
dan berakhir dengan kematian. Karena pam paru merupakan organ yang penting
maka bila terjadi suatu kelainan atau penyakit yang menyerang pam-pam tesebut
dapat berakibat fatal.
Penyakit

yang

menyerang

pam-pam

penyakit pam dapat digolongkan

sangatlah.. beragam.

Penggolongan

sebagai berikut yaitu kelainan kongenital,

penyakit sirkulasi pam, penyakit pam obstruktif menahun, penyakit infeksi,
penyakit pam intertitial, tumor, dan penyakit pleura.(Kobzik, 1999)
Asma terdiri dari 2 jenis yaitu asma bronkiale dan asma kardiale. Asma
bronkiale adalah suatu penyakit dari saluran nafas yang ditandai dengan kepekaan
yang meningkat

pada tracheobronchial

tree terhadap berbagai rangsangan.

Sedangkan asma cardiale diakibatkan karena penyakit gagal jantung kiri.
Asma bronkiale-suatu penyakit kronik saluran napas-mempakan masalah yang
serius baik di Indonesia maupun di dunia. Tak kurang dari 150 juta penduduk
dunia menderita asma bronkiale, dengan pertambahan 180.000 kasus per tahun. Di
Indonesia sendiri berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1986,
asma bronkiale, bronkitis, dan penyakit saluran nafas lain menduduki peringkat ke
10 sebagai penyebab kematian dan pada SKRT 1992, naik di peringkat ke 6
(www.kompas.comlkompas-cetak/0205/03/iptek).

Oleh karena itu penanganan

dan pencegahan asma bronkiale sangatlah penting.
Asma bronkiale pada kehamilan, terutama pada asma yang tidak terkontrol,
dapat membahayakan atau mempengaruhi kondisi ibu dan bayi. Ada hubungan

1

2

timbal balik antara asma dengan kehamilan. Pada penderita asma, saat kehamilan
akan memperberat asma yang dideritanya. Demikian pula sebaliknya, asma dapat
mempengaruhi

keadaan

ibu dan janin

pada

masa

kehamilan.

Sehingga

penanganannya sangat penting. Faktor lain yang tidak boleh diIupakan adalah
pemilihan obat untuk terapi asma bronkiale pada kehamilan. Perlu memperhatikan
efek samping obat yang dapat mempengaruhi ibu dan janin, terutama pada masa
trimester pertama kehamilan yang dapat bersifat teratogenik dan juga pada masa
akhir kehamilan yang dapat mempengaruhi

proses partus. Oleh karena itu

pemilihan obat asma bronkiale pada kehamilan yang tepat dan aman sangatlah
penting.

1.2 Identifikasi Masalah
Obat obat apa saja yang aman untuk terapi asma bronkiale pada kehamilan?

1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk mengetahui obat-obat
apa saja yang dapat digunakan pada pengobatan asma bronkiale tetapi aman pada
kehamiIan baik pada trimester pertama maupun pada trimester akhir. Sehingga
dalam penatalaksanaan terapi asma bronkiale pada kehamilan dapat dilakukan
dengan tepat dan aman.

1.4 Kegunaan Studi Pustaka
Kegunaan daripada studi pustaka ini adalah agar di dalam praktek pengobatan
terhadap asma bronkiale pada kehamilan, dapat dipilih obat obat yang tepat dan
aman.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan adalah studi pustaka

3

1.6 Lokasi dan Waktu
Kmya tulis ini dibuat di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha pada bulan April 2003 sampai Desember 2003

BAB IV
KESIMPULAN

DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Asma bronkiale adalah suatu penyakit radang kronik berulang yang
ditandai dengan hiperreaktif saluran nafas terhadap berbagai rangsangan,
yang mengakibatkan bronkokonstriksi bersifat reversibel
2. Asma dengan kehamilan saling mempengaruhi satu sarna lain
3. Efek asma pada kehamilan dapat menimbulkan hipoksia fetus, berat badan
lahir rendah, prematur, komplikasi selama melahirkan dan kematian ibu
dan bayi
4. Asma menjadi lebih berat pada saat kehamilan
5. Pemberian obat asma pada kehamilan trimester pertama, efek samping
yang menonjol adalah adanya kelainan kongenital. Sedangkan pemberian
pada trimester akhir maka efek samping kelainan kongenital relatif sedikit
dan yang menonjol adalah efek tokolitik dari beberapa obat asma yang
dapat mengakibatkan kehamilan serotinus
6. Obat-obat

asma

dapat

digolongkan

menjadi

obat-obat

pencegah

(con/roter) untuk profilaksis dan obat-obat penghilang gejala (reliever)
untuk serangan akut
7. Obat yang relatif aman dan dapat digunakan untuk mengatasi asma selama
kehamilan

adalah

r32 agonis

(terbutalin,

epinefiin,

metoproterenol,

albuterol), metilxantin (teofilin) yang termasuk pada kategori A. Obat-obat
r32 agonis (salmeterol), kortikosteroid, dan kromolin yang termasuk pada
ketegori B

65

66

4.2. Saran
Mencegah serangan asma selama kehamilan sangatlah penting misalnya
dengan menghindari alergen-alergen yang dapat memicu serangan dan juga
menggunakan obat-obat profilaksis seperti kromolin. Dalam pemilihan obat yang
akan digunakan untuk mengatasi asma selama kehamilan.,harns diperlIatikan efek
samping obat tersebut baik terhadap ibu maupun terhadap bayi. Pada penderita
asma dengan kehamilan.,mengatasi asma sangatlah penting, oleh karena itu hams
dipilih obat-obat yang aman untuk digunakan selama kehamilan. Obat-obat yang
aman untuk mengatasi asma selama kehamilan adalah obat-obat dari golongan Jh
agonis , golongan metilxantin, kortikosteroid, dan kromolin. Obat-obat tersebut
tidak menunjukan efek yang berbahayabaik bagi ibu maupun bagi bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Baratawidjaja. G.Kamaen
106-129

. 2001. Imunologi Dasar. Edisi 4. Jakarta: FKUI. p.

Boushey H.A 2001. Obat-obat Asma. Farmakologi Dasar dan KlinikiBertram G.
Katzung. Edisi pertama. Jakarta. SalembaMedika. P. 583-605
Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno KJ., Gilstrap L.C.III., Hauth J.c.,
Wenstrom K.D. 2001. Teratology, Drugs, and Medication. Williams
Obstetrics. 21 st. United States of America: McGraw-Hill. p.l 006-1 009, 1025
Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno KJ., Gilstrap L.C.III., Hauth J.c.,
Wenstrom KD. 2001. The Placenta and Fetal Membranes. Williams

Obstetrics. 21 st ed. United States of America:McGraw-Hill.p. 98-99, 102

Elkus R, Popovich J. 1992. Respiratory Physiology in Pregnancy. Clinic in Chest
Medicine (Pulmonary disease in Pregnancy). Volume 13. Philladelphia. W.B.
Saunders Company. p. 555-563
Greenberger P.A 1992. Asthma in Pregnancy. Clinic in Chest Medicine
(pulmonary disease in Pregnancy). Volume 13. Philladelphia. W.B. Saunders
Company. p. 577-604
Guyton AC., Hall J.E. 1997. Pemafasan. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi
9. Jakarta. EGC. p. 597-598,603-605,641-643
Guyton AC., Hall J.E. 1997. Ginjal dan Cairan Tubuh. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. p. 497-498

Hoffinan B.B. 2001. Obat-obat Aktivator Adrenoseptor dan Obat-obat
Simpatomimetik Lainnya. Farmakologi Dasar dan KlinikiBertram G.
Katzung. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Medika. p. 207-218
http://www.cine-med/asthma/asthma_definedlpathogenesis.htm
http://www.kompas.com/kompas-cetakl0205/03/ipteki
http://www.dnet.net.idlasmaindfpengetahuanlya

-pengetahuan.html

Kobzik Lester. 1999. The Lung. Robbins Pathologic Basis of Disease. 6th ed.
Pennsylvania: W.B.Saunders Company. p. 712-716

67

68

McDonald.F.Christine., Burdon G.W.Jonathan.I996. Asthma in Pregnancy and
Lactation.~J\.p.485-488
O'BymeP.M., I996.J\ntiLeukotriene,i\stbma Pathogenesis and the Phannaceutical
Industry
http://www.collection.n1c_bnc.call 00120 1.300/cdn _medical_ association/cmajl
vol-160/issue-2/020

O'BymeP.M.,1996.J\ntiLeukotriene,J\sthma Pathogenesis and the Phannaceutical
Industry
http://www.collection.n1c_bnc.call00/20 1.300/cdn_medica1_association/cmajl
vol-160/issue-2/021
Putz R, Pabst R 2000. Sobotta J\tlas J\natomi Manusia. Edisi 21. Jakarta: EGC.
P.94
Schatz Michael., Hoffman Clement P., Zeiger Robert S., Falkoff Reuben., Macy
Eric., Mellon Michael., 1998. The Course and Management of Asthma and
Nlergic Disease During Pregnancy. Allergy: Principles and Practice. 5th ed.
St. Louis, Missouri: Mosby. p. 938-946
Schleimer Robert P., 1988, Glucocorticoteroids: their mechanisms of action and
use in allergic disease. Allergic: Principles and Practice. 3th ed. St Louis,
Missouri: Mosby. p. 739-758
Setiawati Arini. 1998. J\drenergik. Farmakologi
FKUI. p. 57-76

dan Terapi. Edisi 4. Jakarta:

Sjamsudin Udin dan Dewoto R Hedi . 1998. Histamin dan J\ntialergi.
Farmakologi

dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI. p. 260-261

Sundaru Hem. 2001. Asma Bronkial. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3.
Jakarta: FKUI. p. 27-32
Sunaryo. 1998. Perangsang Susunan SarafPusat. Farmakologi dan Terapi. Edisi
4. Jakarta: FKUI. p. 226-233
Suherman K.Suharti . 1998. J\drenokortikotropin, J\drenokortikosteroid, J\nalogSintetik dan J\ntagonisnya. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: FKUI.
p. 482-499
Snell S. Richard. 1997. Rongga Thorax. Anatomi Klinik. Edisi 3. Jakarta: EGC. p.
90-99
Tabrani R,dr. 1996. J\natomi Mat Pernafasan. Ilmu Penyakit Paro. Jakarta:
Hippokrates. p. 2-3

69

Tabrani R,dr. 1996. Pertahanan Pam. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hippokrates.
p. 70-77