Pembentukan Pendapatan Realisasi Pendapatan Masalah Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan

3. Dividen harus diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran yang telah terjadi.

2.3.5. Pembentukan Pendapatan

Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi laba. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak bersamaan dengan dan melekat pada seluruh proses operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Operasi perusahaan meliputi produksi, penjualan dan pengumpulan piutang Suwardjono, 2005.

2.3.6. Realisasi Pendapatan

Pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak pembeli untuk membeli produk baik produk jadi dan diserahkan atau belum dibuat sama sekali. Dengan kata lain pendapatan terbentuk pada saat produk selesai dikerjakan dan terjual langsung atau pada saat terjual atas dasar kontrak penjualan barang mungkin belum jadi atau belum diserahkan. Pendapatan terjadi karena transaksi penjualan atau kontrak sehingga sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi, pendapatan belum terjadi atau terbentuk Suwardjono, 2005.

2.3.7. Masalah Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan

1. Masalah Pengukuran Pendapatan Pengukuran akuntansi haruslah diarahkan ke penyajian informasi yang relevan untuk penggunaan yang ditetapkan. Pembatasan data yang tersedia dan ciri-ciri tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan dan keterandalan pengukuran. Oleh sebab itu keterbatasan ini harus dikemukakan secara eksplisit dan dipertimbangkan dalam pengembangan prinsip serta prosedur akuntansi, karena kendala-kendala ini tidak dapat dibuang oleh lingkungan atau kurangnya alat pengukur memadai. Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil penjualan perusahaan merupakan ukuran terbaik dan paling objektif bagi pendapatan. Penentuan satuan ukur untuk pendapatan secara umum dinyatakan dengan jumlah uang atau unit moneter. Penentuan ini menimbulkan masalah, oleh sebab itu adanya penurunan atau kenaikan daya beli umum sepanjang waktu. Keterbatasan pengukuran pendapatan dapat timbul karena data akuntansi disajikan berdasarkan asumsi bahwa data itu relevan. Meramalkan pada masa yang akan datang pada umumnya tidak pasti, maka sulit menetapkan pengukuran yang relevan untuk tujuan ini. Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan yang terandal dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebabkan oleh kurangnya teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk menemukan prosedur pengukuran pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang sedang diukur. 2. Masalah Pengakuan Pendapatan Pada penjelasan sebelumnya konsep pendapatan hingga saat ini sulit dirumuskan oleh para ahli ekonomi maupun akuntansi, hal ini disebabkan pendapatan menyangkut prosedur tertentu, perubahan nilai tertentu dan waktu pendapatan harus dilaporkan. Didalam definisi pendapatan sebagai produk perusahaan dalam mengukur dan melaporkan pendapatan masih menghadapi masalah. Suatu alternatif pengakuan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomi adalah konsep pelaporan pendapatan berdasarkan kejadian kritis atau yang paling menentukan, dengan kata lain sebagian pendapatan diakui kemudian jika fungsi atau kegiatan ekonomi tambahan akan terjadi kemudian. Sebaliknya bahwa nilai tambahan oleh perusahaan seharusnya dialokasikan beberapa titik waktu, bahkan jika pertambahan nilai oleh perusahaan dilaporkan pada satu titik waktu saja maka jumlah pendapatan yang ditunjukkan oleh pertambahan nilai karena faktor-faktor ekonomi lainnya harus dilaporkan pada satu titik waktu saja. Walaupun pendapatan yang ditunjukkan oleh pertambahan nilai karena faktor-faktor lainnya sesudah pengakuan utama. Inilah konsep nilai bersih yang dapat direalisasi yaitu harga penjualan tunai akhir dikurangi biaya tambahan untuk memproduksi dan menjual. Salah satu kesulitan utama konsep realisasi adalah bahwa realisasi mempunyai arti berbeda-beda bagi setiap orang. Di dalam pengertian yang lebih luas, istilah ini digunakan hanya untuk mengartikan pengakuan pendapatan. Tetapi banyak para ahli menggunakan istilah realisasi tersebut dalam arti memandangnya sebagai aturan khusus yang cocok bagi pelaporan transaksi, sedangkan yang lain akan memasukkan semua kenaikan nilai tanpa mempermasalahkan jenis dan sumbernya. Dari berbagai istilah dan penjelasan mengenai pengakuan pendapatan yang dijelaskan oleh para ahli dan pakar akuntansi terlihat dengan jelas bahwa hingga saat ini belum ada kesepakatan diantara para ahli berkaitan dengan masalah pengakuan pendapatan, hal ini mungkin saja disebabkan perbedaan geografis dan keadaan, serta praktek-praktek yang akan dihadapi di masing-masing daerah atau negara. Untuk itu bagi perusahan dalam menggunakan konsep pengakuan pendapatan memilih salah satunya dalam menggunakan konsep pengakuan pendapatan dan diharapkan diterapkan secara konsisten dalam perusahaan.

2.3.8. Klasifikasi Pendapatan

Dokumen yang terkait

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS UANG SISA PEMBAYARAN DARI PELANGGAN YANG TIDAK PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS UANG SISA PEMBAYARAN DARI PELANGGAN YANG TIDAK DIKEMBALIKAN SURYA SWALAYAN.

0 2 11

PENDAHULUAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS UANG SISA PEMBAYARAN DARI PELANGGAN YANG TIDAK DIKEMBALIKAN SURYA SWALAYAN.

1 12 6

KESIMPULAN DAN SARAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS UANG SISA PEMBAYARAN DARI PELANGGAN YANG TIDAK DIKEMBALIKAN SURYA SWALAYAN.

0 5 7

Perlakuan sisa lebih yang diterima atau

0 0 5

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL BERDASARKAN SAK ETAP PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL BERDASARKAN SAK ETAP PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 2 15

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL BERDASARKAN SAK ETAP PADA PDAM SURYA SEMBADA KOTA SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

1 6 15

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG USAHA MENGGUNAKAN METODE VOUCHER PADA PT PARA BATHARA SURYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PIUTANG USAHA MENGGUNAKAN METODE VOUCHER PADA PT PARA BATHARA SURYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 19

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL PADA PT PARA BATHARA SURYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL PADA PT PARA BATHARA SURYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi - PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS KAS KECIL PADA PT PARA BATHARA SURYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

Pembayaran Yang Tidak Didasarkan Atas Hutang Dan Perjanjian Yang Wajar. Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 50