Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta
6.2.2 Konsep Akustika
6.2.2.1 Konsep Akustika dalam Ruang Pertunjukan Seni Musik
A. Konsep bentuk ruang Dalam bab 5, telah dilakukan analisis bentuk horizontal
maupun vertikal ruang pertunjukan musik. Baik dari pertimbangan visual maupun akustik, dan juga baik dari segi kapasitas maupun
pertimbangan bentuk tapak. Berikut konsep bentuk ruang pertunjukan musik.
Gambar 6.9 Konsep bentuk ruang pertunjukan Sumber: Analisis penulis
Seperti yang telah disampaikan pada bab analisis, bentuk ruang pertunjukan merupakan bentuk yang mempertimbangkan
faktor visual dan akustik. Ruang ini memiliki bentuk segidelapan. Ruangan ini memiliki jarak sekitar 35 meter dari panggung dan
memiliki balkon dengan ketinggian 3,5 m dari lantai terdekat. Lantai ruangan ini juga miringan dengan sudut 15 derajat. Hal ini
dilakukan sesuai dengan batas kemiringan yakni 30 derajat. Kemudian untuk menampung jumlah penonton yang banyak,
namun dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Berikut ada gambar konsep potongan ruang pertunjukan musik.
maupun verti ti
ka ka
l l ruang pertun
ju ju
ka ka
n musik. Baik dari pertimbangan visual
l m
maupun akustik, dan juga baik d
d ar
a i segi kapasitas maupun
pe pertimbangan
b b
entuk tapak. Berikut kon onse
s p bentuk ruang
pertun un
ju u
ka ka
n n
musi ik
k.
Gambar 6.9 Konsep bentuk ruang pertunjukan Sumber: Analisis pe
p nulis
S S
ep ep
er er
ti ti
y y
an an
g g
te te
la a
h h di
di sa
sa mp
mp ai
ai ka
ka n
n pa
pa da
da b
bab ab
a a
na na
li lisis,
s, b
b e
entuk ru
ru a
ang g
p pertunjuka
kan merupaka ka
n bentuk
uk y y
an n
g g
me me
mp mper
er ti
timb mbangkan
faktor visual dan ak akustik. R
Ruang ini memiliki be b
ntuk segidelapan. Ruangan ini mem
miliki jarak sekitar 35 meter dari panggung dan
memiliki balkon de
d ngan k
k e
etinggian 3,5 m dari lantai terdekat. Lantai ruangan ini j
j ug
u a mi
miringan dengan sudut 15 derajat. Hal ini dilakukan sesuai den
nga an batas kemiringan yakni 30 derajat.
Kemudian untuk menampung jumlah penonton yang banyak
Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta
Gambar 6.10 Konsep bentuk ruang pertunjukan dari potongan Sumber: Analisis penulis
B. Konsep Penetapan Material Seperti analisis yang telah dilakukan pada bab 5 mengenai
penetapan material, terdapat 3 jenis material yakni: material serap, pantul dan difusi. Kemudian dengan analisis itu maka konsep
penetepan material tersebut sebagai berikut. Material pantul akan berada pada bagian dinding samping
depan, ceiling yang masih dekat dengan sumber bunyi. Hal itu agar dapat memperkuat sumber suara yang datang langsung pada
penonton. Material resap akan ada pada bagian belakang, terutama
pada sisi paling belakang penonton, ceiling yang mendekati belakang ruangan.
Material difusi akan ada pada sisi-sisi yang memungkin untuk menyebarkan bunyi. Seperti sisi dinding dekat sumber bunyi
yang disebarkan ke arah penonton. Konsep penetapan material ini akan dimatang pada simulasi
Animated Rays pada program Ecotect. Dengan simulasi Animated Rays akan memperlihatkan sisi-sisi mana yang memerlukan
material absorb, reflec dan diffusion dengan cukup baik.
Ga Ga
mb m
ar 6.1 10
0 Ko Ko
ns n
ep ep
b b
en nt
tuk k
ru uan
ang g
pe pert
rtun u
jukan dari p pot
o ongan
Su Su
mb mb
er: Analisis pe pe
nulis
B B.
B Konsep Pen
et et
apan Material Seperti analisis
y ang telah dila
ku ka
n n
pa p
da a
bab ab
5 5
m m
enge genai
pe netapa
n material, te
rd apat 3 jenis
m aterial ya
kn kni: m
mat ater
er ia
ia l sera
ap, p
pantul dan d
ifusi. K em
udian de ng
an analisis it u
u ma maka
ka k ko
onsep p
pe netepan ma
te ri
al terse bu
t seba ga
i berikut. M
aterial pa
nt ul
a ka
n be rada p
ad a
ba gian din
di i
ng sampi pi
ng ng
depan, ceili ng
yan g
masih de ka
t de ngan sumber bunyi.
H Hal itu
u aga a
r da
pat memp p
erkuat sumber suara ya y
ng datang la
ng ngsu
su n
ng pad ad
a a
pe pe
no no
t nt
on. Material
resap ak
an ada pada bagian belakang, t t
er eru
utam am
a pa
pa da
da s
s is
is i
i pa
pa li
li ng
ng belakang
g pe
pe no
no nt
nt on
on, ce
ce il
il in
in g
g yang g
m men
ende de
k kati
bela la
ka ka
n ng ruang
g an.
Material difu
fusi aka an ada pada sisi-si
i i
si y
y an
ang memungkin untuk menyebarka
an bunyi. S e
eperti sisi dinding dekat sumber bunyi yang disebarkan ke
ke arah peno onton.
Konsep pene
ta t
pan material ini akan dimatang pada simulasi
Animated Rays pada pr pr
o ogram Ecotect. Dengan simulasi Animated
Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta C. Konsep Pemodelan Ruang Akustik dengan pendekatan
simulasi Ecotect Setelah mengetahui material yang digunakan, maka
dilakuakn pemodelan dan kalkulasi. Berikut
simulasi Animated Rays pada Program Ecotect
untuk mematangkan penetapan material.
Gambar 6.11 Simulasi Animated Rays Sumber: Analisis penulis
Kemudian berikut kalkulasi pada modeling ini.
Gambar 6.12 Hasil kalkulasi Ecotect Sumber: Analisis penulis
dilakuakn pemo mo
de de
la la
n n
da da
n n
kalkulasi. Berikut simulasi Animat
t ed
ed Rays pada Program Ecotect
untuk mematangkan penetapan materia ial.
l.
Gambar 6.11 Simu
lasi Animated Rays Sumb
b er
er :
A An
l alis
i i
is s
pe pe
nu n
lis
Ke Ke
mu mudi
d an b
ber er
ik ik
ut ut
k k
l al
k ku
l la
i si p
d ada modeling ini.
g
Gedung Pertunjukan Seni Musik di Yogyakarta D. Konsep Reverberation Time
Kalkulasi dilakukan dengan perbaikan demi perbaikan untuk mendapat nilai RT yang diperlukan yakni 1-2detik.
Berikut hasil kalkulasi pada nilai RT.
Gambar 6.13 Nilai RT yang diperoleh Sumber: Analisis penulis
Pada frekuensi 250-2000Hz, merupakan fokus dari kebutuhan RT. Nilai yang diperoleh, cukup baik.
6.2.2.2 Konsep Akustika luar Ruang Pertunjukan Seni Musik