SEJARAH SINGKAT SMA RADEN RAHMAT KONSEP PENDIDIKAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 SEJARAH SINGKAT SMA RADEN RAHMAT

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Adbul Amin sebagai wakil kepala sekolah, bahwa SMA RADEN RAHMAT Balongbendo ini berdiri untuk menyikapi keterpurukan pendidikan di negara kita. Di akhir tahun 1987 bapak Drs. H.M Sulthon Amien mengundang beberapa tokoh yang sangat peduli dengan dunia pendidikan untuk berdikusi tentang rencana pendirian lembaga ini. Dengan pendanaan yang berasal dari dana pribadi, maka dibentuklah yayasan RADEN RAHMAT yang menaungi seluruh kegiatan di SMA RADEN RAHMAT Balangbendo. Pada bulan Januari 1988 pembangunan sudah dimulai. Dari tahun ke tahun jumlah siswa SMA RADEN RAHMAT Balongbendo terus meningkat. Pada tahun pelajaran 20092010 ini, jumlah siswa SMA RADEN RAHMAT Balongbendo mencapai lebih dari 1200 siswa yang terdiri dari tiga jenjang mulai dari Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, dan sekolah Menengah Atas SMA. Seiring dengan peningkatan jumlah siswa, tentunya hal itu berbanding lurus dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pendidikan yang ada di SMA RADEN RAHMAT Balongbendo. Mudah-mudahan pada pertengahan tahun 2012 ini, SMA RADEN RAHMAT Balongbendo dapat menerima sertifikat ISO tersebut.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI

2.2.1 Struktur Organisasi SMA RADEN RAHMAT

Gambar 2.1. Struktur Ogranisasi SMA RADEN RAHMAT.

2.3 VISI MISI SMA RADEN RAHMAT

2.3.1 Visi SMA RADEN RAHMAT

Mencetak generasi muslim dan pemimpin berjiwa wirausahawan, memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual serta berwawasan lingkungan SMA Raden Rahmat:2009.

2.3.2 Misi SMA RADEN RAHMAT

Untuk mewujudkan visi, misi SMA RADEN RAHMAT Balongbendo adalah, 1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai Islami, dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. 2. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, kreatif, dan aplikatif dengan memperhatikan perkembangan dan potensi yang dimiliki siswa. 3. Menjadikan generasi yang memiliki kematangan emosional, berkepribadian mandiri, jujur, bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan dan sesama.

2.4 KONSEP PENDIDIKAN

1. Pedidikan di SMA RADEN RAHMAT Balongbendo dirancang untuk membuat anak jadi riang tatkala belajar, sehingga siswa merasa senang dan betah disekolah. Praktik pembelajarannya menggunakan empat model pembelajaran yaitu, Joyfull Learning, integrated Learning, Contextual Teaching and Learning dan Cooperatif Learning. Harapannya pengawasan terhadap aktivitas siswa bisa lebih maksimal. 2. Keberhasilan sekolah bukan terletak pada tingginya nilai rapot atau ijazah anak, tetapi siswa bisa sukses ketika terjun di masyarakat kelak. Guna menyongsong masa depan siswa, maka SMA RADEN RAHMAT Balongbendo mengembangkan life skill siswa. 3. Sekolah RADEN RAHMAT Balongbendo mengajak siswa belajar untuk menangkap informasi lalu mengolahnya. Pembelajaran di SMA RADEN RAHMAT Balongbendo tidak hanya pada tataran menghafal informasi saja, tetapi yang lebih dikembangkan bagaimana memadukan, mengolahnya dan mafaat bagi kebutuhan praktis siswa.

BAB III TEORI PENUNJANG

3.1 Sirkulasi Perpustakaan

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris ”Circulation” yang berarti perputaran atau peredaran. Dalam ilmu perpustakaan, sirkulasi dikenal dengan peminjaman namn demikian pengertian sirkulasi sebenarnya adalah mencakup semua bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan Bafadal-Ibrahim, 2000:24. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagian peminjaman dan pengembalian bahan pustaka agar dapat digunkan oleh pengguna secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan perannya dengan baik dan berdaya guna, maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga kerja pengelolah yang handal. Kegiatan sirkulasi perpustakaan merupakan kegiatan pelayanan sirkulasi yang saling berkaitan, maka hendaklah pelayanan sirkulasi disusun dan dikoordinasi sesuai dengan jenis tugas pada setiap bagian. Proses pelayanan sirkulasi meliputi beberapa kegiatan yaitu keanggotaan, peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan, sanksi dan memberikan keterangan bebas pinjaman Sjahrial-Pamuntjak, 2000:98.