Jenis Penelitian KEBIJAKAN KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA NOMOR 14090 I6 KP.03.01.2008 TENTANG PENGANGKATAN PEJABAT STRUKTURAL ESELON III A PADA INSTITUT SENI INDONESIA

xlviii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang dipakai untuk meneliti masalah Kebijakan Keputusan Rektor Institut Seni Indonesia ISI Surakarta No. 1409016KP. 03.012008 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon III-A pada Institut Seni Indonesia ISI Surakarta, ditinjau dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 45 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni Indonesia ISI Surakarta adalah metode penelitian hukum sosiologis non-doktrinal, sedangkan dilihat dari bentuknya termasuk penelitian yang evaluatif. Penelitian evaluatif dimaksudkan untuk menilai program-program yang dijalankan dengan mendeskripkan Kebijakan Keputusan Rektor Institut Seni Indonesia ISI Surakarta No. 1409016KP.03.012008 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural Eselon III-A pada Institut Seni Indonesia Surakarta, ditinjau dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 45 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni Indonesia ISI Surakarta. Mengikuti pendapat Soetandyo Wignyosubroto, ada 5 lima konsep hukum sebagaimana dikembangkan oleh Setiono, 16 sebagai berikut : 1. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati dan berlaku universal. 2. Hukum adalah norma-norma positif di dalam system perundang-undangan. 3. Hukum adalah apa yang diputuskan oleh hakim incorcreto dan tersistemasi sebagai judge made law. 16 Setiono, “Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum”, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, hal. 20. xlix 4. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan, eksis sebagai variable sosial yang empiric. 5. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik perilaku sosial sebagai dampak interaksi mereka. Dalam penelitian ini, peneliti memakai konsep hukum yang ke-5 lima bukan merupakan konsep normatif melainkan suatu yang monologik. Hukum di sini bukan dikonsepkan sebagai rules tetapi sebagai regularities yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam alam pengalaman. Di sini hukum adalah tingkah laku atau aksi-aksi dan interaksi manusia secara aktual dan potensial akan terpola. Karena setiap perilaku atau aksi itu merupakan suatu realita sosial yang terjadi dalam alam pengalaman indrawi dan empiris, maka setiap penelitian yang mendasarkan atau mengkonsepkan hukum sebagai tingkah laku atau perilaku dan aksi ini dapat disebut sebagai penelitian sosial hukum, penelitian empiris atau penelitian yang non doktrinal. Tiga komponen analisis berlaku saling menjalin, baik sebelum, pada waktu dan sesudah pelaksanaan pengumpulan data secara pararel, merupakan analisis mengalir interactive model of analysis. Ada beberapa hal penting diperhatikan dalam menggunakan metode penelitian kualitatif. 17 1. Bahwa apa yang ingin diperoleh dan dikaji oleh sebuah penelitian kualitatif adalah: pemikiran, makna, cara pandang manusia mengenai gejala – gejala yang menjadi fokus penelitian. 2. Gejala dapat ditangkap oleh panca indera, sedang gagasan hanya dapat ditangkap dengan cara memahami gagasan yang bersangkutan. 3. Gejala yang ingin dipahami di dalam penelitian kualitatif selalu dilihat sebagai hal yang mempunyai komponen-komponen yang lebih kecil, komponen yang satu dengan yang lainnya saling berkait satu dengan yang lainnya secara fungsional saling mempengaruhi. 18 17 Ibid., hal. 35. 18 Ibid., hlm. 35. l Peneliti menggunakan metode kualitatif melalui: a pengamatan secara langsung pada subyek penelitian. b mengkaji secara mendalam terhadap kasus yang relevan dengan tujuan penelitian dan c pedoman wawancara

B. Lokasi Penelitian