Karakteristik Ibu Karakteristik Subyek

6 responden berdasarkan pendidikan terakhir ibu, distribusi tertinggi adalah SMA yaitu sebesar 57,8. Menurut Notoatmodjo 2003, tingkat pendididkan seseorang dapat meningkatkan pengetahuannya tentang kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan. Pendidikan akan memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Menurut Muhiman 1996, tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran akan pentingnya arti kesehatan bagi diri dan lingkungan yang dapat mendorong akan kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Hal ini berarti bahwa pendidikan menengah akan mempengaruhi perilaku ibu dalam mengakses informasi tentang penerapan PHBS untuk mencegah diare pada balita. Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, distribusi tertinggi adalah ibu rumah tangga 51,1. Pekerjaan juga meningkatkan resiko terjadinya infeksi, dalam hal ini tingkat pekerjaan akan mempengaruhi status sosial ekonomi dalam keluarga. Keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah akan meningkatkan faktor resiko terhadap terjadinya penyakit termasuk diare Depkes RI, 2007.

2. Analisis Univariat a. Distribusi

Status Gizi Balita Penilaian status gizi dibagi dalam empat kategori, yaitu status gizi buruk, status gizi kurang, status gizi lebih dan status gizi baik. Tabel 3 Distribusi Status Gizi Balita Variabel F Persentase Status Gizi Balita Kurang Lebih Baik 2 2 41 4,4 4,4 91,1 Berdasarkan Tabel 3, menunjukkan bahwa sebagian besar balita memiliki status gizi baik yaitu 91,1. Distribusi karakteristik statistik deskriptif status gizi balita berdasarkan BBU dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Karakteristik Statistik Deskriptif Status Gizi Berdasarkan BBU Statistik Deskriptif Nilai BBU Mean Standar Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum 0,30 0,99 -2,21 2,59 7 Berdasarkan Tabel 4, mean atau rata-rata BBU pada balita menunjukkan angka 0,30 yang berarti bahwa rata-rata balita memiliki status gizi baiik. Nilai minimum dari penelitian ini merupakan -2,21 yang termasuk dalam status gizi baik karena nilai terletak antara z-score -2 sd +2 SD. Nilai maksimum yang ditunjukkan oleh data tabel diatas merupakan 2,59 yang berarti bahwa status gizi balita termasuk dalam status gizi lebih karena berdasarkan nilai z- score BBU menunjukkan angka +2 SD.

b. Distribusi Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat Berdasarkan hasil penelitian, distribusi PHBS dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Distribusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Variabel Frekuensi Persentase PHBS Baik Sedang 44 1 97,8 2,2 Berdasarkan Tabel 5, menunjukkan bahwa sebagian besar PHBS responden baik 97,8. Menurut Notoatmodjo 2012 PHBS dipengaruhi oleh perilaku seseorang yang meliputi pengetahuan, sikap dan praktek masyarakat yang sudah cukup baik. PHBS masyarakat di Wilayah Puskesmas Colomadu 1 tergolong baik. Distribusi karakteristik statistik deskriptif berdasarkan PHBS dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Karakteristik Statistik Deskriptif Berdasarkan PHBS Statistik Deskriptif Skor PHBS Mean Standar Deviasi Nilai Minimum Nilai Maksimum 27,26 2,99 19,56 31,95 Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan bahwa mean atau rata-rata skor PHBS ibu balita 27,26 yang berarti bahwa ibu balita memiliki PHBS yang baik. Nilai minimum dari skor PHBS ibu menunjukkan angka 19,56 yang berarti PHBS ibu dalam ketegori sedang, sedangkan nilai maksimum dari skor PHBS ibu diatas menunjukkan angka 31,95 yang berarti bahwa ibu memiliki PHBS baik.

c. Distribusi Kejadian

Diare Balita Berdasarkan hasil penelitian, distribusi kejadian diare pada balita 12-24 bulan di Wilayah Puskesmas Colomadu

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-12 Bulan di Kelurahan Antirogo Kabupaten Jember

0 34 18

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA USIA 12 Hubungan Antara Status Gizi Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 12 – 24 Bulan Di Wilayah Puskesmas Colomadu

1 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Status Gizi Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 12 – 24 Bulan Di Wilayah Puskesmas Colomadu 1 Kabupaten Karanganyar.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Status Gizi Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 12 – 24 Bulan Di Wilayah Puskesmas Colomadu 1 Kabupaten Karanganyar.

0 2 5

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

0 3 11

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA USIA 3 BULAN – 2 TAHUN DI DESA Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Ibu Dengan Kejadian Diare Pada Usia 3 Bulan 2 Tahun Di Desa Pulosari Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karangany

0 2 13

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DAN STATUS KESEHATAN DENGAN KEJADIAN GIZI Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga dan Status Kesehatan dengan Kejadian Gizi Kurang pada Balita di Kelurahan Bu

0 2 16