2
on physical activities were obtained by recalling physical activities whereas nutritional status data were obtained by measuring height and weight. Result :
Most subjects often consumed fastfood 68,3 in overweight and 63,4 in non- overweight subjects. Most subjects had light physical activity 65,9 in
overweight and 61 in non-overweight. The differences in frequency of fastfood consumption and physical activity between overweight and non-overweight
students showed p value 0,385 and 0,147 respectively. Conclusion : There were no differences in frequency of fastfood consumption and physical activities
between overweight and non-overweight students at Muhammadiyah 2 vocational high school of Surakarta. Suggestion : Subject need to reduce fastfood
consumption and add physical activities while decreasing playing gadget. Key words : frequency fastfood consumption, physical activities, overweight,
non-overweight.
1. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang saat ini mengalami masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dan gizi lebih.
Overweight
adalah kelebihan berat badan dibandingkan dengan berat badan ideal yang dapat disebabkan oleh
penimbunan jaringan lemak atau non lemak Purnamawati, 2009. Usia remaja merupakan kelompok yang sering mengalami masalah berat badan lebih
overweight
dibandingkan usia lainnya. Remaja lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan perubahan gaya hidup yang menjadi lebih aktif, lebih
banyak makan diluar rumah dan mendapat banyak pengaruh dalam pemilihan makanan.
Remaja juga lebih sering mencoba-coba makanan baru, salah satunya adalah
fastfood
Khomsan, 2004.
Fastfood
didefinisikan sebagai makanan yang disiapkan dan dikonsumsi dalam waktu singkat baik memasak maupun
menyediakan makanan Hayati, 2000. Selain frekuensi konsumsi
fastfood
kurangnya aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kejadian
overweight
. Aktivitas fisik merupakan gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot rangka
yang dihasilkan sebagai suatu pengeluaran tenaga yang meliputi perkerjaan, waktu senggang dan aktivitas sehari-hari Adisapoetra, 2005.
Berdasarkan hal diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan frekuensi konsumsi
fastfood
dan aktivitas fisik antara status gizi
overweight
dan
non-overweight
pada siswa SMK Muhammadiyah 2 Surakarta.
2. METODE
Merupakan penelitian
Cross Sectional
dengan jumlah sampel 41 subjek
overweight
dan 41 subjek
non-overweight
yang diperoleh dengan metode
simple random sampling
yang memenuhi criteria inklusi dan eksklusi. Data frekuensi konsumsi
fastfood
diperoleh dengan pengisian formulir FFQ pada waktu 1 bulan terakhir. Pengisian formulir dilakukan dengan mengisi
frekuensi konsumsi
fastfood
dalam 1 minggu terakhir, sehingga dalam 1 bulan dilakukan 4 kali pengisian formulir
FFQ
, data aktivitas fisik diperoleh dengan
3 recall
aktivitas fisik 7X24 jam, sedangkan status gizi diperoleh dengan cara mengukur tinggi badan menggunakan
microtoice
dan berat badan menggunakan timbangan injak. Analisis data dilakukan dengan menguji
normalitas terlebih dahulu, kemudian dilakukan uji beda dengan uji
Independent T-test
.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN