42
MATERI POKOK 5  PENANGANAN PASCA OLAHAN
A. Penganganan Pasca Olahan
Penurunan  atau  kerusakan  olahan  ikan    tengiri  yang  relatif  mudah  dicegah. Aktivitas  perusakan  oleh  mikroorganisme  pada  bahan  makanan  biasanya  terjadi  selama
penyimpanan, baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Penyebabnya antara lain terkait  dengan  penanganan  setelah  pengolahan  pasca  olahan,  seperti  pengemasn  dan
penyimpanan hasil olahan.
1 Pengemasan
Untuk  dapat  mendukung  mutu  olahan  hingga  optimal,  diperlukan  kemasan  yang baik.  Tujuannya  adalah  agar  mutu  produk  yang  sampai  ke  tangan  konsumen  tidak
mengalami  penurunan  kwalitas  atau  mengalami  kerusakan.  Kemasan  yang  baik digunakan  adalah  yang  relatif  kuat,  tidak  mudah  rusak  atau  terbuka,  bahkan  bila
memungkinkanberupa  kemasan  vaccum  sehingga  udara  dari  luar  tidak  dapat  masuk. Oleh  karena  produk  olahan  tengiri  termasuk  bahan  pangan  yang  mudah  rusak  atau
busuk,  sebagai  upaya  penanganan  yang  paling  penting  adalah  harus  mengurangi kontaminasi dengan mikroorganisme sekecil mungkin.
Bahan  pangan,  yang  yang masih  segar  atau  yang  sudah  diolah,  biasanya  setelah berapa  lama  disimpan  akan  sering  mengalami  perubahan  atau  mengalami  kerusakan.
Penyebab kerusakan bahan makanan, terjadi karena dua hal yaitu secara alamiah sudah ada  didalam  produk  tidak  dapat  dicegah  dengan  hanya  pengemasan  saja  dan  yang
tergantung  dari  lingkungan  sekitar  masih  memungkinkan  dicegah  dengan  pengemasan Kerusakan yang terjadi pada olahan makanan sering disebabkan pengaruh keadaan dari
luar  bahan  pangan.  Oleh  karena  itu,  kemasan  menjadi  faktor  penunjang  yang  sangat penting  untuk  menjaga  ketahananya  karena  pada  dasarnya  pengemasan  digunakan
untuk  membatasi  atau  mengurangi  terkontaminasinya  bahan  pangan  dari  lingkungan sekitarnya.  Selain  itu  pengemasn  juga  berfungsi  dalam  menunda  waktu  terjadinya
penurunan mutu atau kerusakan. Kemasan  yang  digunakan  dalam  memberikan  kondisi  perlindungan  makanan
olahan agar tidak rusak atau terkontaminasi lingkungan sekitarnya harus memperhatikan beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut :
1.  Bisa mempertahankan produk agar bersih dan memberikan perlidungan terhadap kotoran dan bahan pencemar.
2.  Memberikan  perlindungan  pada  bahan  pangan  terhadap  kerusakan  fisik,  air, oksigen dan sinarpanas.
Setelah mempelajari materi  ini,  pelaku  utama dan  pelaku usaha  memahami  dan dapat menjelaskan penanganan pasca olahan dan penyimpanan
43 3.  Efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan, yaitu selama pemasukan bahan
pangan kedalam kemasan. 4.  Mudah  dalam membawa,  mengangkut, membuka,  memanfaatkan,  dan mengolah
lebih lanjut bahan pangan tersrbut 5.  Memberikan  keterangan,  pengenalan  daya  tarik,  dan  memberikan  representatif
terhadap  penjualan,  bahan  pangan,  yang  ada  didalamnya  serta  sebagai  wahana promosi.
Kemasan dari bahan plastik bersifat fleksibel karena mempunyai ketahanan terhadap sifat asam,  basa,  lemak,  minyak  atau  pelarut  organik  dan  memiliki  daya  tembus  yang  cukup
baik  terhadap  nitrogen,  oksigen,  belerang,  dioksida  serta  uap  air.  Penembusan  gas  dan uap  air  sangat  dekat  hubungannya  dengan  sifat  cepat  busuk  bahan  pangan  dari  produk
perikanan  yang  dipengaruhi  oleh  keberadaan  mikroorganisme.  Kadar  air  yang diperbolehkan  adalah  ketika  produk-produk  yang  dikemas  berada  pada  kondisi  masih
layak jual sesudah suatu waktu peralihan. Hal ini ditentukan pada saat cuaca baik. Pengemasan  yang  baik  dapat  mencegah  penularan  bahan  pangan  oleh
organisme-organisme  yang  berbahaya  bagi  kesehatan.  Bahan  pangemas  juga  harus memenuhi  standar  yang  telah  ditentukan  bagi  kesehatan  dan  keamanan  konsumen
bahan  pangan.  Sebagai  contoh  pengemasan  olahan  ikan  tengiri  bisa  dilakukan  dengan dua  cara  yaitu  pengemasan  biasa  dan  pengemasan  vaccum.  Pada  pengemasan  biasa
produk diletakana diatas kertas roti dan karton, kemudian dimasukan  kedalam  kantong  plastik.  Sedangkan  pada  pengemasan  vaccum  olahan
diletakan  diatas  kertas  dan  karton  kemudian  diamasukan  kedalam  palastik  nilon  atau polyamida  dan  dihampaudarakan  dengan  mesin  vaccum,  untuk  membuang  udara
sebanyak  mungkin,  biasanya  setelah  proses  tersebut  olahan  mengalami  penyusutan bobot sekitar 10
Gambar 32. Kemasan Nuget Ikan 2 Penyimpanan
Pengemasan  yang  baik  belum  tentu  menjamin  produk  olahan  tengiri  tidak mengalami  penurunan  mutu.  Oleh  karena  itu,  harus  didukung  oleh  penyimpanan  yang
baik. Berikut  adalah  hal-hal  yang  dapat  menurunkan  kwalitas  produk  olahan  tengiri  terkait
dengan penyimpanan.
44 1.  Suhu penyimpanana yang tidak tepat.
2.  Waktu penyimpanan yang relatif lama 3.  Berbagai  bahan  panagn  dicampur  dengan  penyimpanan  sehingga  terjadi
kontaminasi 4.  Sanitasi yang tidak memadai
5.  Area dan ventelasi penyimpanan yang kurang tepat atau tidak sesuai. Sebagai  upaya  menjaga  kwalitas  produk  olahan  tengiri  agar  tetap  baik  sebelum
dipasarkan  dibutuhkan  tempat  penyimpanan  yang  bersifat  sementara.  Fungsi penyimpanan  produk  diantaranya  supaya  stok  olahan  tengiri  dipasarkan  atau  tempat
penjual  tidak  sampai  kehabisan  atau  kekurangan  produk.  Apabila  terjadi  lonjakan permintaan  dari  pasar  atau  pembeli  dapat  tetap  terlayani  dengan  baik  atau  tidak
kekurangan  produk.  Ketersediaan  suatu  produk  untuk  memenuhi  permintaan  pasar bentuk merupakan pelayanan terhadap pelanggan atau konsumen.
C. Latihan 1. Apa gunanya pengemasan untuk produk olahan