xxx
judul: “ PELAKSANAAN MEDIASI DALAM UPAYA PERDAMAIAN DI PENżADILAN AżAMA TEBINż TINżżI ”.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang menjadi fokus pembahasan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Landasan Mediasi dalam Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Tebing Tinggi?
2. Bagaimana Pelaksanaan Mediasi dalam Upaya Perdamaian di Pengadilan Agama Tebing Tinggi?
3. Apakah Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Mediasi dalam Upaya Perdamaian di Pengadilan Agama Tebing Tinggi?
C. Batasan Istilah
Untuk memudahkan pemahaman dan menghindari kekeliruan dalam mengartikan maksud judul dan yang berkaitan dengannya, maka dipandang sangat
perlu untuk menjelaskan beberapa istilah pokok yang digunakan dalam dalam
judul tesis ini.
1. Pelaksanaan Pelaksanaan berasal dari kata “ laksana “ yang berawal “Pe” dan akhiran
“An”. Kata laksana mengandung pengertian: Tanda yang baik, sifat, laku,
perbuatan, seperti atau sebagainya. Adapun pelaksanaan adalah, proses, cara, perbuatan melaksanakan rancangan,keputusan,dan sebagainya.
2
Dengan demikian pelaksanaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, mencakup tata cara atau proses dan prosedur mediasi di Pengadilan Agama
dalam hal ini adalah Pengadilan Agama Tebing Tinggi. 2. Mediasi
Mediasi secara etimologi berasal daqri bahasa latin, mediare yang berarti berada di tengah. Makna ini menunjukkan pada peran yang ditampilkan
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.IX Jakarta: Balai Pustaka, 1997, h.627
xxxi
pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalankan tugasnya menengahi dan menyelesaikan sengketa antara para pihak. “Berada ditengah” juga
bermakna mediator yang harus berada pada posisi netral dan tidak memihak dalam menyelesaikan sengketa. Mediator harus mampu menjaga
kepentingan para pihak yang bersengketa secara adil dan sama, sehingga menumbuhkan kepercayaan trust dari para pihak yang bersengketa.
2
Penjelasan mediasi dari segi kebahasaan ini belum lengkap, oleh karena itu perlu ditambah dengan penjelasan lain secara terminologi yang dikemukakan oleh
para ahli resolusi konnflik, diantaranya: 1. Menurut Laurence Boulle, mediation is a decision making process in wich
the parties are assisted by a mediator, the mediator attempt to improve the process of decision making and to assist the reach an out come to wich of
them can assent.
3
Menurut Laurence Boulle mediasi adalah proses pengambilan keputusan yang dilakukan para pihak dengan dibantu pihak ketiga sebagai mediator,
dan mediator hanyalah membantu para pihak di dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
2. Berdasarkan pasal 1 ayat 7 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, mendefinisikan
mediasi sebagai cara penyelesaikan sengketa melalui proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.
Yang penulis maksud dengan mediasi disini adalah pengertian mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008.
Berdasarkan arti dari kata-kata yang dikemukakan di atas, maka pengertian secara keseluruhan adalah mencakup tata cara atau proses dan
2
Syahrizal Abbas, Mediasi dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan Hukum Nasional,
Jakarta: Kencana Prenada Media Grouf, 2009, h. 2.
3
La Laurence Boulle, Mediation: Principle, Process, Practice Sydney: Butterworths, 1996, h. 1urence Boulle, Mediation: Principle, Process, Practice Sydney: Butterworths, 1996, h.
1
xxxii
prosedur mediasi di Pengadilan Agama dalam hal ini adalah Pengadilan Agama Tebing Tinggi.
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian