PENGARUH PEMAPARAN ENDOSULFAN DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP GONAD IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ENDOSULFAN EXSPOSURES WITH DIFFERENT
CONCENTRATIONS TO THE TESTIS AND OVARY
OF CATFISH (Clarias gariepinus)

By
Ni Putu Astica Santi

Endosulfan is aquatoxic and has an immediately effect on fish and other aquatic
organism. The purpose of this study is to know of endosulfan effect on gonad of
catfish (Clarias gariepinus). The exsposures were done during 8 weeks with 0 %
(0 ppm) as control, 80 % (0,00216 ppm) and 90 % (0,00243 ppm) from subletal
consentration that were got by toxicity test. After 8 weeks exposure to a 0%
concentration (control) at testis, there were many spermatogonium in seminiferous
tubules even though at the 80% and 90% concentration just a few
spermatogonium, there were inflamed in cell and infiltration in tissue. Eggs
diameter in the control bigger than treatment (80% and 90%). This study showed
that endosulfan influence to the testis and ovary of catfish (Clarias gariepinus).
Key words: catfish, testis, ovary, endosulfan, spermatogonium, oosit


ii

ABSTRAK

PENGARUH PEMAPARAN ENDOSULFAN DENGAN KONSENTRASI
YANG BERBEDA TERHADAP GONAD IKAN
LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

Oleh
Ni Putu Astica Santi

Endosulfan adalah insektisida yang memiliki efek langsung pada ikan dan
kehidupan air lainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemaparan endosulfan dengan konsentrasi yang berbeda terhadap gonad ikan lele
dumbo (Clarias gariepinus). Pemaparan dilakukan selama 8 minggu dengan
konsentrasi sebesar 0% (kontrol), 80% (0,00216 ppm) dan 90% (0,00243 ppm)
dari konsentrasi subletal yang diperoleh pada uji toksisitas. Pada testis dengan
konsentrasi 0% menunjukkan jumlah spermatogonium sangat padat di tubulus
sedangkan pada konsentrasi 80% dan 90% jumlah spermatogonium sangat rendah,
terdapat sel radang dan infiltrasi jaringan. Pada ovarium dengan konsentrasi 0%

menunjukkan diameter telur lebih besar sedangkan pada konsentrasi 80% dan
90% diameter telur lebih kecil. Penelitian ini menunjukkan bahwa endosulfan
mempengaruhi ovarium dan testis ikan lele dumbo.
Kata kunci: lele dumbo, testis, ovarium, endosulfan, spermatogonium, oosit

ii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan pestisida pada bidang pertanian dapat menimbulkan masalah lingkungan,
antara lain terjadinya pencemaran di lingkungan perairan yang dapat mengakibatkan
kerusakan sumberdaya perikanan (Connel & Miller, 1995). Menurut Koesoemadinata
(1980), pengujian toksisitas akut 79 formula pestisida padi sawah yang terdaftar di
Indonesia, sekitar 17,7% bahan aktif pestisida tersebut memiliki toksisitas yang tinggi
terhadap ikan.

Endosulfan merupakan insektisida dengan spektrum luas dan bersifat non sistemik, baik
melalui kontak langsung ataupun saluran pencernaan. Insektisida tersebut efektif

digunakan untuk membunuh beberapa jenis serangga dan kutu yang menyerang tanaman,
sehingga penggunaannya cukup luas seperti pada perkebunan buah dan sayuran,
budidaya bunga, tanaman hias, persawahan dan kehutanan (Wudiyanto, 1998). Menurut
ADB (1987), penggunaan endosulfan dibatasi dan dilarang di beberapa negara karena
sifat toksisitasnya yang tinggi terhadap ikan dan biota air lainnya. Di Indonesia
penggunaan endosulfan dibatasi pada areal yang tidak berhubungan dengan perairan dan
dilarang digunakan di persawahan. Namun

demikian, diduga masih banyak

disalahgunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan perairan.
Endosulfan banyak digunakan untuk mendukung keberhasilan budidaya tambak
tradisional. Penggunaan endosulfan dilakukan pada tahap persiapan air dengan dosis 1

liter untuk luasan tambak sekitar 2 ha dengan ketinggian air kira-kira

50-75 cm

(konsentrasi setara ± 35.2 ppb), hal ini dilakukan untuk membunuh hama dan biota
pengganggu lainnya serta bakteri patogen yang dapat menggagalkan panen. Selain itu,

endosulfan juga digunakan pada kegiatan penangkapan ikan dengan membius ataupun
meracuni ikan di sungai. Penggunaan endosulfan tersebut hingga saat ini masih terus
berlangsung

(Yudha, 2009).

Ikan lele dumbo banyak dibudidayakan pada perairan yang memiliki kualitas air kurang
baik (tercemar) karena ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi. Namun,
pembudidaya kurang memperhatikan efek subletal yang dapat diakibatkan pencemar
terhadap ikan lele dumbo. Efek subletal yang terjadi pada ikan tidak dapat dilihat secara
langsung karena efek ini menyebabkan gangguan pada sistem saraf, pernapasan,
reproduksi, dan pencernaan sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat
gangguan yang ditimbulkan oleh pencemar (endosulfan).

Salah satu gangguan yang dapat disebabkan oleh pencemar ini adalah gangguan pada
sistem reproduksi yang dapat diamati melalui gonad ikan jantan dan betina.

Gonad

merupakan organ reproduksi pada ikan, jika gonad mengalami gangguan karena

pencemar (endosulfan) maka akan mengganggu proses reproduksi bahkan dapat
menurunkan produksi lele dumbo. Oleh karena itu, diperlukan penelitian mengenai
pengaruh pemaparan endosulfan dengan konsentrasi yang berbeda terhadap gonad ikan
lele dumbo (Clarias gariepinus).

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana pengaruh pemaparan endosulfan dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap gonad ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).

C. Kerangka Penelitian

Endosulfan efektif digunakan untuk membunuh beberapa jenis serangga dan kutu yang
menyerang tanaman, sehingga penggunaannya cukup luas seperti pada perkebunan buah
dan sayuran, budidaya bunga, tanaman hias, persawahan dan kehutanan (Wudiyanto,
1998). Selain itu, endosulfan juga banyak digunakan pada tambak tradisional untuk
membunuh hama dan biota pengganggu lainnya serta bakteri patogen yang dapat
menggagalkan panen (Yudha, 2009).

Ikan lele dumbo merupakan ikan yang bernilai ekonomis dan sangat populer dikalangan

masyarakat serta memiliki tingkat toleransi yang cukup tinggi pada perairan tercemar.
Perairan yang tercemar dapat menyebabkan toksisitas akut dan toksisitas sub letal
terhadap ikan. Toksisitas akut dapat dilihat langsung dari banyaknya ikan yang mati
(letal) sedangkan toksisitas subletal tidak dapat dilihat secara langsung karena toksisitas
subletal menyebabkan gangguan sistem saraf, pernapasan, reproduksi, dan pencernaan.
Pengaruh dari toksisitas subletal jarang diperhatikan, padahal dapat berakibat buruk.
Salah satu gangguan yang diakibatkan oleh pencemar yaitu, gangguan sistem reproduksi
pada gonad ikan yang dapat dilihat dari keadaan sel sperma dan ovum. Kerangka
pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini tertera pada Gambar 1.

Insektisida endosulfan

Toksisitas terhadap
ikan lele dumbo
(Clarias gariepinus)

Toksisitas
letal

Toksisitas

subletal

Kematian

Sistem
saraf

Sistem
pernapasan

Sistem
reproduksi

Sistem
pencernaan

Gonad ikan

Sperma


Ovum

Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemaparan endosulfan
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap gonad ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat umum dan
ilmu pengetahuan mengenai batas ambang maksimal konsentrasi endosulfan pada
perairan yang dapat ditoleransi dan aman untuk reproduksi ikan lele dumbo sehingga
dapat dipergunakan sebagai acuan dalam usaha budidaya, pelestarian sumberdaya
perairan dan pencegahan pencemaran pestisida di lingkungan perairan.

F. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini, yaitu: terdapat pengaruh pemaparan endosulfan dengan

konsentrasi yang berbeda terhadap gonad ikan lele dumbo (Clarias gariepinus).

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun beberapa kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini, yaitu:
1.

Toksisitas subletal endosulfan terhadap ikan lele dumbo (LC50-96 jam) adalah 0,0027
ppm.

2.

Batas ambang maksimal konsentrasi endosulfan pada perairan yang dapat ditoleransi
dan aman untuk reproduksi ikan lele dumbo adalah 0,00158 ppm.

3.

Endosulfan pada konsentrasi subletal 0,00216 ppm dan 0,00243 ppm yang

dipaparkan pada ikan lele dumbo selama 8 minggu menimbulkan pengaruh yang
nyata terhadap jumlah spermatogonium dan diameter telur.

4.

Pada konsentrasi subletal tersebut endosulfan dapat menyebabkan sel radang dan
infiltrasi pada sperma serta menurunnya diameter telur ikan lele dumbo.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan dari penelitian ini, yaitu:
1.

Penelitian toksisitas endosulfan pada konsentrasi subletal terhadap pertumbuhan dan
kondisi histologi gonad ikan lele dumbo disarankan untuk dilanjutkan, sehingga
dapat diketahui lebih banyak perubahan yang terjadi pada gonad ikan lele dumbo.

2.

Penelitian lanjutan mengenai pengaruh endosulfan terhadap gonad ikan lele dumbo

maupun ikan lainnya sangat diperlukan untuk mengetahui pengaruh endosulfan
terhadap reproduksi.