PEMBUATAN ALAT BANTU UKUR UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN EMPIRIS MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DENGAN METODE REGRESI

(1)

ABSTRAK

PEMBUATAN ALAT BANTU UKUR UNTUK MENENTUKAN PERSAMAAN EMPIRIS MEDAN LISTRIK DAN MEDAN

MAGNET DENGAN METODE REGRESI Oleh

Joni Ardiyanto

Induksi elektromagnetik pada saluran transmisi adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnet yang berubah, sehingga semua benda logam yang ada disekitar saluran akan bertegangan. Disamping makin besarnya arus yang mengalir pada line yang mempengaruhi besar tegangan dan arus induksi juga dipengaruhi oleh clearance (jarak) antara kabel penghantar ke benda logam yang diantarai udara (airgap) atau creepage distance (jarak rambat) jika antara penghantar ke benda logam diantarai isolator. Dalam pengukuran tegangan induksi dibutuhkan suatu alat yang dapat menangkap tegangan induksi tersebut. Alat ukur tegangan induksi yang didesain dalam penelitian ini adalah sama prinsip kerjanya dengan kapasitor keping sejajar. Dalam alat ini menggunakan dua buah plat tembaga yang berbentuk lingkaran dengan diameter yang berbeda. Sedangkan untuk alat ukur arus induksi menggunakan prinsip induktor. Lilitan dibentuk dengan menggunakan sebuah

insolation tape dan kawat tembaga dengan diameter 0,11 mm untuk membuat lilitanya. Lilitan dibuat sebanyak 500 lilitan. Kapasitor dan induktor dihubungkan dengan multimeter untuk medapatkan tegangan dan arus induksi. Kedua alat tersebut dikalibrasi menggunakan electromagnetic field meter yang diletakkan di bawah konduktor Gardu Induk Teluk Betung. Pengukuran dilakukan sebanyak 52 titik pengukuran yang terdiri dari konduktor PMT, PMS, dan CT. Ketinggian pengukuran dari permukaan tanah adalah 0 m, 0,5 m, 1 m dan 1,5 m. Hasil yang didapat akan dibuat persamaan empiris kuat medan listrik dan kuat medan magnet.

Hasil pengukuran tegangan induksi, arus induksi digunakan untuk mendapatkan persamaan empiris. Persamaan empiris kuat medan listrik dan kuat medan magnet diperoleh dengan melakukan regresi terhadap data tegangan dan arus dengan data kuat medan listrik dan kuat medan magnet dari alat ukur electromagnetic field meter sebagai kalibrator. Persamaan yang didapatkan adalah E = -0,08 + (0,988 x Tegangan Terukur) dan H= 0,028 + ((0,25.106) x Arus Terukur).

Kata kunci: medan listrik, medan magnet, arus, persamaan empiris, induksi elektromagnetik, electromagnetic field meter.


(2)

ABSTRACT

CONSTRUCTION OF AUXILIARY MEASUREMENT DEVICE FOR DETERMINING ELECTRIC FIELD AND MAGNETIC FIELD

EMPIRICAL EQUATIONS WITH REGRESSION METHOD By

Joni Ardiyanto

Electromagnetic induction in the transmission line is a symptom onset of electric current in a conductor under the influence of a changing magnetic field, so all the metal objects around the existing channel will be voltage. Beside more of level current flowing at the line that influencing value of induce voltage also influenced by clearance (distance) between conductor to metal substance between by atmosphere (air gap) or creepage distance (distance crept) if between conductors to metal substance between insulator.

In gauging of induce voltage is required a device which can catch the induce voltage. The instrument measuring of Induce voltage in this research is design have the same principle with plate parallels capacitor. This instrument uses two copper plat which the form is circle with different diameter. Whereas for induction ammeter use principle inductor. Use an insulation tape to form coil and copper wire with diameter 0,11mm to make coil. The Coil made 500 coils. Capacitors and inductors are connected with a multimeter to obtain voltage and induced current. Both of the devices in calibration uses electromagnetic field meter which fixed under conductor of station Teluk Betung, Bandar Lampung. The result is gotten will making equation empiric of electric field and magnetic field strength. Measurements are made of 52 point measurements, which consists of conductors PMT, PMS, and CT. The height measurements of the surface soil is 0 m, 0,5 m, 1 m and 1,5 m. The results will be made empirical equation of electric field and magnetic field.

The result of the induced voltage and current measurements is used to obtain empirical equations. Empirical equation of electric field and magnetic field strength were obtained by regression of voltage and current data with data of electric field and magnetic field of the electromagnetic field meter gauge as a calibrator. The equation obtained is E = -0,08 + (0,988 x Measured Voltage) and H = 0,028 + ((0,25.106)x Measured Current).

Key words: electric field, magnetic field, current, empirical equations, electromagnetic induction, electromagnetic field meters.


(3)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari analisis yang telah dilakukan, maka penelitian ini mendapatkan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut.

1. Persamaan empiris yang didapatkan untuk medan listrik adalah E = -0,08 + (0,988 x Tegangan Terukur .

2. Persamaan empiris yang didapatkan untuk medan magnet adalah H =

x Arus Terukur .

3. Error dari medan listrik terukur dengan perhitungan menggunakan persamaan empiris adalah sebesar 10%. Jadi standard error alat ukur tegangan induksi adalah sebesar 10%.

4. Error dari medan magnet terukur dengan perhitungan menggunakan persamaan empiris adalah sebesar 6.7%. Jadi standar error alat ukur arus induksi adalah sebesar 6.7%.

5. Koefisien determinasi yang diperoleh dari pengukuran nilainya mendekati 1, ini berarti model persamaan empiris dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dan kuat medan magnet dengan menggunakan tegangan dan arus yang terukur.


(4)

56

B. Saran

Saran yang dapat dijadikan pertimbangan pembuatan alat ukur lebih lanjut adalah dengan mengintegrasikan alat bantu ukur tegangan dan arus induksi dengan menggunakan multimeter, dan menggunakan faktor pengali dari persamaan empiris, sehingga display alat ukur langsung menampilkan besar kuat medan listrik dan kuat medan magnet.


(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Untuk pengukuran kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor transmisi maupun Gardu Induk dibutuhkan alat ukur yang sangat mahal. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor bertegangan adalah electromagnetic field meter (EMF). EMF dapat mengukur kuat medan listrik dan kuat medan magnet karena memanfaatkan tegangan dan arus induksi dari konduktor. EMF didalamnya terdiri dari plat kapasitor dan lilitan dengan coil. Dengan harga yang sangat mahal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan alat ukur yang sangat sederhana yaitu alat bantu ukur tegangan dan arus induksi. Alat ukur ini didesain mampu mengukur tegangan dan arus induksi pada saluran transmisi. Alat ukur ini terlebih dahulu akan dikalibrasi dengan menggunakan alat ukur kuat medan listrik dan kuat medan magnet yaitu

electromagnetic field meter. Dengan kalibrasi akan didapatkan persamaan empiris yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dan kuat medan magnet dibawah konduktor bertegangan.

Induksi elektromagnetik pada saluran transmisi adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnet yang berubah,


(6)

2

sehingga semua benda logam yang ada disekitar saluran akan bertegangan. Disamping makin besarnya arus yang mengalir pada line yang mempengaruhi besar tegangan dan arus induksi juga dipengaruhi oleh clearance (jarak) antara kabel penghantar ke benda logam yang diantarai udara (airgap) atau creepage distance (jarak rambat) jika antara penghantar ke benda logam diantarai isolator.1 Arus induksi terjadi jika adanya perubahan medan magnet pada saluran transmisi. Arus induksi yang timbul disebabkan oleh karena adanya tegangan yaitu tegangan induksi. Tegangan dan arus induksi pada saluran transmisi dapat diukur dengan menggunakan alat bantu ukur untuk arus dan tegangan induksi yang berupa plat kapasitor dan induktor.2

Dalam pengukuran tegangan induksi dibutuhkan suatu alat yang dapat menangkap tegangan induksi tersebut. Alat ukur tegangan induksi yang didesain dalam penelitian ini adalah sama prinsip kerjanya dengan kapasitor keping sejajar. Dalam alat ini menggunakan dua buah plat tembaga yang berbentuk lingkaran dengan diameter yang berbeda yaitu plat atas dengan diameter 20 cm dan plat bawah dengan diameter 30 cm. Diameter tersebut mampu lebih baik mengukur tegangan induksi, karena pada penelitian Juswan Alexander (2003), diameter hanya dibuat 17 cm untuk plat atas dan 19 cm untuk plat bawah dan pada saat diuji pada saluran transmisi hanya dapat mengukur dengan titik andongan terendah pada saluran transmisi 150 kV. Permukaan dibuat lebih lebar karena pada perhitungan yang telah ditetapkan yaitu semakin lebar permukaan plat maka

1

Hanafy M. Ismail.2007. Effect of Oil Pipelines Existing in an HVTL Corridor on the Electric-Field Distribution. Transactions On Power Delivery, Vol. 22, No. 4. IEEE

2


(7)

semakin besar beda potensial antara keduanya. Diameter dibuat berbeda juga karena disekitar medan listrik pada saluran transmisi terdapat titik-titik equipotensial. Beda potensial antara kedua titik equipotensial inilah yang akan diukur dengan menggunakan voltmeter. Permukaan bawah plat dibuat lebih lebar agar dapat menangkap tegangan dengan jarak yang lebih jauh dengan konduktor transmisi.

Untuk pengukuran arus induksi digunakan sebuah inti isolator yang mempunyai diameter 12 cm yang dililit dengan kawat email (diameter 0,11 mm), dengan jumlah lilitan sebanyak 500 lilitan. Ini dilakukan karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juswan Alexander (2003) dengan menggunakan kawat email diameter 0,1 mm untuk membentuk lilitan berdiameter 10 cm tidak dapat mengukur arus induksi pada saluran transmisi. Penggunaan luas penampang yang besar dan panjang induktor yang besar diharapkan dapat mengukur arus induksi pada konduktor gardu induk maupun saluran transmisi karena sesuai persamaan yang di sudah ditetapkan.3

Tegangan induksi dan arus induksi yang diukur menentukan besar kuat medan listrik dan kuat medan magnet. Kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang terukur merupakan variabel tergantung sedangkan tegangan dan arus induksi yang terukur merupakan variabel bebas. Dalam penelitian ini tegangan dan arus induksi merupakan hasil pengukuran tegangan dengan alat kapasitor keping sejajar dan hasil pengukuran arus dengan alat induktor, sedangkan kuat medan listrik dan

3

Juswan, Alexander. 2003. Studi Perhitungan Kuat medan listrik dan kuat medan magnet Di Bawah Jaringan 150 kV. Digital Collections Petra Christian University Library. Surabaya.


(8)

4

kuat medan magnet merupakan hasil pengukuran dari alat ukur EMF. Untuk mencari koorelasi antara variabel bebas dan variabel tergantung digunakan metode regresi linear.

Analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Penggunaan regresi linear juga dikarenakan terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y).4

Dengan penggunaan alat ukur tegangan dan arus induksi dapat diberikan suatu persamaan empiris yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor transmisi maupun gardu induk. Jadi, untuk menghitung kuat medan listrik dan medan dapat menggunakan alat ukur tegangan dan arus induksi yang telah dibuat. Pada pengkalibrasian akan dilakukan di Gardu Induk Teluk Betung (Lampung).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membuat alat bantu ukur tegangan dan arus induksi.

2. Melakukan kalibrasi alat bantu ukur untuk tegangan dan arus induksi di konduktor GI Teluk Betung dengan electromagnetic field meter.

4


(9)

3. Mendapatkan persamaan empiris kuat medan listrik dan kuat medan magnet dengan membandingkan tegangan dan arus yang terukur dengan kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang terukur dengan electromagnetic field meter menggunakan metode regresi.

4. Menghitung standard error dari alat bantu ukur arus dan tegangan induksi. C. Kerangka Teoritis

Induksi elektromagnetik pada saluran transmisi adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnet yang berubah, sehingga semua benda logam yang ada disekitar saluran akan bertegangan. Disamping makin besarnya arus yang mengalir pada line yang mempengaruhi besar tegangan induksi juga dipengaruhi oleh clearance (jarak) antara kabel penghantar ke benda logam yang diantarai udara (airgap) atau creepage distance

(jarak rambat) jika antara penghantar ke benda logam diantarai isolator.5

Medan listrik yang timbul karena ada tegangan yang mengalir. Semakin besar tegangan maka semakin besar medan listriknya. Maka dapat disimpulkan bahwa medan listrik adalah fungsi dari tegangan, yang didefinisikan E = f(V). Tiap partikel listrik menimbulkan suatu medan gaya listrik. Dan apabila partikel-partikel listrik bergerak sepanjang suatu konduktor, maka akan timbul gerakan garis-garis gaya listrik. Garis yang timbul di sepanjang permukaan medan listrik disebut garis ekuipotensial. Beda potensial dari kedua garis dapat diukur dengan menggunakan rangkaian plat kapasitor.

5

Migas Indonesia Online, Induktif Kopling dan Kopling Kapasitive. 20 Februari 2008.


(10)

6

Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik). Pada percobaan Faraday dengan menggunakan magnet batang dan lilitan yang berbentuk soleinoida, ketika magnet digerakan maka jarum galvanometer yang dihubungkan ke ujung kedua lilitan akan bergerak. Hai ini dikarenakan laju perubahan medan magnet akan menimbulkan arus induksi Benda yang mendapat induksi medan magnet dari listrik bolak-balik juga akan mengalirkan listrik dan menimbulkan tegangan antara kedua ujungnya, prinsip ini digunakan pada transformator. Dapat disimpulkan bahwa medan magnet merupakan fungsi dari arus listrik, H = f(I). Induksi dari medan magnet dapat di ukur dengan menggunakan lilitan yang berbentuk induktor. Dari pengukuran ini akan didapatkan arus induksi.6

D. Hipotesis

Hipotesa dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Prinsip alat bantu ukur tegangan induksi sesuai dengan prinsip garis equipotensial, dimana pada di sekitar medan listrik terdapat titik-titik dengan potensial yang sama. Letak titik-titik tersebut tergantung dari bentuk benda. Untuk logam lingkaran, titik dengan potensial sama, atau titik-titik equipotensial, terletak p a d a p e r m u k a a n l i n g k a r a n d a n p e r m u k a a n t e r s e b u t d i s e b u t p e r m u k a a n equipotensial. Tegangan induksi atau beda potensial diukur dari dua buah permukaan lingkaran yang

6

Juswan, Alexander. 2003. Studi Perhitungan Kuat medan listrik dan kuat medan magnet Di Bawah Jaringan 150 kV. Digital Collections Petra Christian University Library. Surabaya.


(11)

memiliki diameter berbeda. Sehingga alat ukur yang dibuat mampu mengukur tegangan induksi dari konduktor gardu induk.

2. Alat ukur buatan untuk medan magnet dapat mengukur arus yang diinduksikan oleh konduktor gardu induk. Ini sesuai dengan percobaan Faraday, dimana saat magnet digerakan disekitar lilitan maka jarum galvanometer akan bergerak. Laju perubahan medan magnet ini akan menimbulkan arus yang dinamakan arus induksi.

3. Dengan mendapatkan nilai tegangan dan arus induksi, maka dapat meramalkan nilai kuat medan listrik dan kuat medan magnet dengan menggunakan persamaan empiris yang dibuat dengan menggunakan metode regresi.


(1)

sehingga semua benda logam yang ada disekitar saluran akan bertegangan. Disamping makin besarnya arus yang mengalir pada line yang mempengaruhi besar tegangan dan arus induksi juga dipengaruhi oleh clearance (jarak) antara kabel penghantar ke benda logam yang diantarai udara (airgap) atau creepage distance (jarak rambat) jika antara penghantar ke benda logam diantarai isolator.1 Arus induksi terjadi jika adanya perubahan medan magnet pada saluran transmisi. Arus induksi yang timbul disebabkan oleh karena adanya tegangan yaitu tegangan induksi. Tegangan dan arus induksi pada saluran transmisi dapat diukur dengan menggunakan alat bantu ukur untuk arus dan tegangan induksi yang berupa plat kapasitor dan induktor.2

Dalam pengukuran tegangan induksi dibutuhkan suatu alat yang dapat menangkap tegangan induksi tersebut. Alat ukur tegangan induksi yang didesain dalam penelitian ini adalah sama prinsip kerjanya dengan kapasitor keping sejajar. Dalam alat ini menggunakan dua buah plat tembaga yang berbentuk lingkaran dengan diameter yang berbeda yaitu plat atas dengan diameter 20 cm dan plat bawah dengan diameter 30 cm. Diameter tersebut mampu lebih baik mengukur tegangan induksi, karena pada penelitian Juswan Alexander (2003), diameter hanya dibuat 17 cm untuk plat atas dan 19 cm untuk plat bawah dan pada saat diuji pada saluran transmisi hanya dapat mengukur dengan titik andongan terendah pada saluran transmisi 150 kV. Permukaan dibuat lebih lebar karena pada perhitungan yang telah ditetapkan yaitu semakin lebar permukaan plat maka

1

Hanafy M. Ismail.2007. Effect of Oil Pipelines Existing in an HVTL Corridor on the

Electric-Field Distribution. Transactions On Power Delivery, Vol. 22, No. 4. IEEE 2


(2)

semakin besar beda potensial antara keduanya. Diameter dibuat berbeda juga karena disekitar medan listrik pada saluran transmisi terdapat titik-titik equipotensial. Beda potensial antara kedua titik equipotensial inilah yang akan diukur dengan menggunakan voltmeter. Permukaan bawah plat dibuat lebih lebar agar dapat menangkap tegangan dengan jarak yang lebih jauh dengan konduktor transmisi.

Untuk pengukuran arus induksi digunakan sebuah inti isolator yang mempunyai diameter 12 cm yang dililit dengan kawat email (diameter 0,11 mm), dengan jumlah lilitan sebanyak 500 lilitan. Ini dilakukan karena pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juswan Alexander (2003) dengan menggunakan kawat email diameter 0,1 mm untuk membentuk lilitan berdiameter 10 cm tidak dapat mengukur arus induksi pada saluran transmisi. Penggunaan luas penampang yang besar dan panjang induktor yang besar diharapkan dapat mengukur arus induksi pada konduktor gardu induk maupun saluran transmisi karena sesuai persamaan yang di sudah ditetapkan.3

Tegangan induksi dan arus induksi yang diukur menentukan besar kuat medan listrik dan kuat medan magnet. Kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang terukur merupakan variabel tergantung sedangkan tegangan dan arus induksi yang terukur merupakan variabel bebas. Dalam penelitian ini tegangan dan arus induksi merupakan hasil pengukuran tegangan dengan alat kapasitor keping sejajar dan hasil pengukuran arus dengan alat induktor, sedangkan kuat medan listrik dan

3

Juswan, Alexander. 2003. Studi Perhitungan Kuat medan listrik dan kuat medan magnet Di


(3)

kuat medan magnet merupakan hasil pengukuran dari alat ukur EMF. Untuk mencari koorelasi antara variabel bebas dan variabel tergantung digunakan metode regresi linear.

Analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Penggunaan regresi linear juga dikarenakan terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y).4

Dengan penggunaan alat ukur tegangan dan arus induksi dapat diberikan suatu persamaan empiris yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dan kuat medan magnet di bawah konduktor transmisi maupun gardu induk. Jadi, untuk menghitung kuat medan listrik dan medan dapat menggunakan alat ukur tegangan dan arus induksi yang telah dibuat. Pada pengkalibrasian akan dilakukan di Gardu Induk Teluk Betung (Lampung).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Membuat alat bantu ukur tegangan dan arus induksi.

2. Melakukan kalibrasi alat bantu ukur untuk tegangan dan arus induksi di konduktor GI Teluk Betung dengan electromagnetic field meter.

4


(4)

3. Mendapatkan persamaan empiris kuat medan listrik dan kuat medan magnet dengan membandingkan tegangan dan arus yang terukur dengan kuat medan listrik dan kuat medan magnet yang terukur dengan electromagnetic field meter menggunakan metode regresi.

4. Menghitung standard error dari alat bantu ukur arus dan tegangan induksi.

C. Kerangka Teoritis

Induksi elektromagnetik pada saluran transmisi adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnet yang berubah, sehingga semua benda logam yang ada disekitar saluran akan bertegangan. Disamping makin besarnya arus yang mengalir pada line yang mempengaruhi besar tegangan induksi juga dipengaruhi oleh clearance (jarak) antara kabel penghantar ke benda logam yang diantarai udara (airgap) atau creepage distance

(jarak rambat) jika antara penghantar ke benda logam diantarai isolator.5

Medan listrik yang timbul karena ada tegangan yang mengalir. Semakin besar tegangan maka semakin besar medan listriknya. Maka dapat disimpulkan bahwa medan listrik adalah fungsi dari tegangan, yang didefinisikan E = f(V). Tiap partikel listrik menimbulkan suatu medan gaya listrik. Dan apabila partikel-partikel listrik bergerak sepanjang suatu konduktor, maka akan timbul gerakan garis-garis gaya listrik. Garis yang timbul di sepanjang permukaan medan listrik disebut garis ekuipotensial. Beda potensial dari kedua garis dapat diukur dengan menggunakan rangkaian plat kapasitor.

5

Migas Indonesia Online, Induktif Kopling dan Kopling Kapasitive. 20 Februari 2008.


(5)

Medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik). Pada percobaan Faraday dengan menggunakan magnet batang dan lilitan yang berbentuk soleinoida, ketika magnet digerakan maka jarum galvanometer yang dihubungkan ke ujung kedua lilitan akan bergerak. Hai ini dikarenakan laju perubahan medan magnet akan menimbulkan arus induksi Benda yang mendapat induksi medan magnet dari listrik bolak-balik juga akan mengalirkan listrik dan menimbulkan tegangan antara kedua ujungnya, prinsip ini digunakan pada transformator. Dapat disimpulkan bahwa medan magnet merupakan fungsi dari arus listrik, H = f(I). Induksi dari medan magnet dapat di ukur dengan menggunakan lilitan yang berbentuk induktor. Dari pengukuran ini akan didapatkan arus induksi.6

D. Hipotesis

Hipotesa dalam penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Prinsip alat bantu ukur tegangan induksi sesuai dengan prinsip garis equipotensial, dimana pada di sekitar medan listrik terdapat titik-titik dengan potensial yang sama. Letak titik-titik tersebut tergantung dari bentuk benda. Untuk logam lingkaran, titik dengan potensial sama, atau titik-titik equipotensial, terletak p a d a p e r m u k a a n l i n g k a r a n d a n p e r m u k a a n t e r s e b u t d i s e b u t p e r m u k a a n equipotensial. Tegangan induksi atau beda potensial diukur dari dua buah permukaan lingkaran yang

6

Juswan, Alexander. 2003. Studi Perhitungan Kuat medan listrik dan kuat medan magnet Di


(6)

memiliki diameter berbeda. Sehingga alat ukur yang dibuat mampu mengukur tegangan induksi dari konduktor gardu induk.

2. Alat ukur buatan untuk medan magnet dapat mengukur arus yang diinduksikan oleh konduktor gardu induk. Ini sesuai dengan percobaan Faraday, dimana saat magnet digerakan disekitar lilitan maka jarum galvanometer akan bergerak. Laju perubahan medan magnet ini akan menimbulkan arus yang dinamakan arus induksi.

3. Dengan mendapatkan nilai tegangan dan arus induksi, maka dapat meramalkan nilai kuat medan listrik dan kuat medan magnet dengan menggunakan persamaan empiris yang dibuat dengan menggunakan metode regresi.