PENGARUH EKSTRAK BUAH JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MORTALITAS Plutella xylostella L. (Lepidoptera :Plutellidae)

(1)

ABSTRAK

PENGARUH EKSTRAK BUAH JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MORTALITAS

Plutella xylostella L. (Lepidoptera :Plutellidae)

Oleh AGIS PALUPI

Plutella xylostella L. merupakan hama penting yang menyerang tanaman sawi.

Salah satu alternatif pengendalian hama ini adalah dengan penggunaan pestisida nabati. Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati adalah tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak buah jarak pagar (J. curcas) terhadap mortalitas P.xylostella. Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri atas tujuh perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas aplikasi ekstrak buah jarak konsentrasi 0,0; 2,5; 7,5; 10; 12,5; 15; dan 20 ml/l air. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5% dan analisis probit untuk menentukan LC50 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak buah jarak (J. curcas) dapat menyebabkan mortalitas P. xylostella. Mortalitas tertinggi (88,33%)

terdapat pada konsentrasi 20 ml/l pada 72 jsa. Daya racun ekstrak buah jarak pagar (J. curcas) terhadap larva P. xylostella ditunjukkan dengan nilai LC50 pada 72 jsa ialah sebesar 7,21ml/l.

Kata kunci :Ekstrak buah jarak pagar, Jatropha curcas L., Plutella xylostella L.,


(2)

ABSTRACT

EFFECT OF JATROPHA FRUIT EXTRACTS (Jatropha curcas L.) ON Plutella xylostella L.

(Lepidoptera: Plutellidae) MORTALITY By

AGIS PALUPI

Plutella xylostella L. is one of important pests of brassica plants. Alternative controls which is currently being intensively developed is the application of botanic pesticide. This study aims to determine the effect of application of jatropha fruit extract (J. curcas) on mortality of P. xylostella. The treatment was arranged in randomized block design (RBD), which consisted of seven treatments with three replications. The treatments consisted of the application of the fruit extract concentration : 0.0; 2.5; 7.5; 10; 12.5; 15; and 20 ml/l of water. Data were analyzed with analysis of variance followed by least significant difference ( LSD) test at 5%, and probit analysis was performed to determine the LC50. The results showed that the application of jatropha fruit extracts could cause mortality of P. xylostella, with the highest mortality (88.33%) at a concentration of 20 ml / l. Toxicity of jatropha fruit extracts (J. curcas) on larvae of P. xylostella indicated by LC50 values at 72 hour after application was 7, 21 ml / l.

Key words : Jatropha fruit extracts, Jatropha curcas L., Plutella xylostella L., plant pesticide.


(3)

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha produksi tanaman hortikultura merupakan salah satu bagian penting dalam sektor pertanian di Indonesia. Hortikultura memegang peranan penting dalam usaha perbaikan gizi masyarakat, karena pada umumnya tanaman hortikultura merupakan sumber vitamin dan mineral. Salah satu jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia adalah tanaman sayur-sayuran. Salah satu tanaman sayur-sayuran itu adalah tanaman sawi (Brassica juncea L.).

Serangan Plutella xylostella L. dapat mencapai 100% terutama pada musim kemarau. Untuk mendapatkan produksi tanaman sawi yang optimal, diperlukan cara pemeliharaan yang baik. Pemeliharaan tanaman yang baik yaitu dengan melakukan teknik budidaya dan melakukan pengendalian secara optimal terhadap hama dan penyakit yang menyerang tanaman sawi. Salah satu hama penting yang menyerang tanaman sawi adalah P. xylostella (Pracaya, 2005).

Untuk memperkecil kehilangan hasil pertanian akibat serangan hama digunakan berbagai cara pengendalian. Petani pada umumnya menggunakan insektisida kimiawi sintetis untuk mengendalikan serangan P. xylostella pada pertanaman


(4)

sawi dan kubis. Penggunaan insektisida kimiawi sintetis memiliki dampak negatif berupa residu yang berbahaya bagi lingkungan, kesehatan manusia, dan terhadap mahluk hidup lainnya. Oleh karena itu perlu dicari cara alternatif pengendalian hama yang lebih aman (Sarjan, 2008).

Salah satu alternatif pengendalian yang saat ini sedang gencar dikembangkan adalah penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati bersifat mudah terurai

(biodegradable) karena terbuat dari bahan alami/nabati, sehingga tidak mencemari lingkungan, dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan (Sarjan, 2008). Beberapa tumbuhan menghasilkan bahan kimia yang dapat digunakan untuk mempertahankan dirinya dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (Kardinan, 2004). Jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah salah satu tumbuhan yang diduga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati. Cursin dan phorbol ester yang terkandung dalam minyak biji jarak pagar terbukti efektif dalam mengendalikan hama Helicoverpa armigera (Hubn), Crocidolomia binotalis, dan

Achaea janata L. (Tukimin, 2009 dalam Tukimin et al., 2010).

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap mortalitas Plutella xylostella L.

C. Kerangka Pemikiran

Pengendalian P. xylostella dengan menggunakan pestisida sintetik tidak baik apabila terus digunakan karena banyak kelemahannya. Pengendalian yang baik


(5)

untuk dikembangkan adalah dengan menggunakan pestisida nabati. Beberapa kelebihan pestisida nabati ialah relatif aman terhadap lingkungan, memiliki fitotoksisitas yang rendah dan mudah dibuat oleh petani (Sarjan, 2008).

Salah satu tumbuhan yang dapat dikembangkan sebagai pestisida nabati adalah jarak pagar (Jatropha curcas L.). Minyak jarak pagar dapat mengakibatkan pertumbuhan abnormal larva Helicoverpa armigera, persentase tetas telur berkurang (Tukimin dan Karmawati, 2011). Minyak kasar jarak pagar

mempunyai daya racun terhadap kumbang Sitophylus zeamays (Asmanizar, et al., 2010). Selain itu menurut Widiantoro (2012), konsentrasi 22,4 ml/l minyak jarak pagar dapat menyebabkan kematian Spodoptera litura sebanyak 50%. Mengingat jarak pagar memiliki potensi yang cukup besar untuk digunakan sebagai bahan pestisida nabati, maka perlu terus dikembangkan penelitian tentang penggunaan ekstrak buah jarak pagar yang masih segar.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah konsentrasi ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.)dapat menyebabkan mortalitas Plutella xylostella L.


(6)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ulat Daun Sawi (Plutella xylostella L.)

P. xylostella tergolong dalam kingdom Animalia, kelas Insekta, ordo Lepidoptera, dan famili Plutellidae. Serangga ini memiliki metamorfosis sempurna

(holometabola). Imago P. xylostella, yang disebut ngengat, berwarna abu-abu hingga cokelat kelabu. Ketika sayap terlipat akan tampak tiga buah tanda seperti bentuk segitiga sepanjang dorsal tubuhnya yang menyerupai bentuk berlian (diamond), sehingga hama ini pun dikenal dengan nama diamond back moth. Stadium imago antara 2-4 minggu. Biasanya imago aktif pada malam hari dan beristirahat di siang hari. (Pracaya, 2005).

P. xylostella mengalami empat kali perubahan bentuk yaitu telur, ulat, kepompong dan ngengat. Stadium telur 3-4 hari, ulat 12 hari, pupa 6-7 hari, dan ngengat 20 hari. Telur P. xylostella berbentuk bulat memanjang, dengan ukuran panjang 0,49 mm dan lebar 0,26 mm. Telur diletakkan pada permukaan bawah daun atau pada permukaan atas daun (Pracaya, 2005).

Larva P. xylostella terdiri atas empat instar. Larva instar ke-1 berukuran sangat kecil, panjangnya sekitar 1 mm. Larva tersebut berwarna putih


(7)

ke-2 berkisar antara 1-2 hari. Larva instar ke-3 berwarna hijau, panjang tubuhnya sekitar 3 mm. Lama hidup instar ke-3 berkisar antara 1-2 hari. Larva instar ke-4 berwarna hijau tua menyerupai warna daun yang yang dimakan. Pada akhir instar ke-4, larva membuat kokon yang berwarna putih sebagai pelindung

sehingga tampak seperti jala dan berbentuk silinder pada permukaan bawah daun (Muchlis, 1993).

Imago P. xylostella berwarna abu-abu kecoklatan dengan sayap berwarna coklat belang kekuning-kuningan. Lama hidup imago sekitar 12 – 20 hari, imago aktif mencari makan pada senja dan malam hari. Ngengat ini menghindar dan

bersembunyi pada siang hari (Kartasapoetra, 1990 dan Pracaya, 2005).

B. Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Tanaman jarak pagar terglong dalam kingdom Plantae, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, ordo Euphorbiales, famili Euphorbiaceae, genus Jatropha,

spesies Jatropha curcas L. Jarak pagar (J. curcas) merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan. Tanaman ini berupa tanaman perdu dengan tinggi 1-7 m dan memiliki percabangan tidak teratur. Batang berkayu, berbentuk silindris, dan bila terluka mengeluarkan getah. Daun jarak pagar lebar berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang dan lebar yang hampir sama, yaitu 5-15 cm.

Helai daun berlekuk dan membentuk sudut 3 atau 5 (Hambali dan Haryadi, 2006).

Buah tanaman jarak pagar berupa buah kotak dan berbentuk bulat telur dengan diameter 2-4 cm. Buah berwarna hijau ketika muda serta abu-abu kecoklatan


(8)

atau kehitaman ketika masak. Buah jarak terbagi menjadi tiga ruang, masing-masing ruang berisi satu biji sehingga dalam setiap buah terdeapat 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji mengandung

minyak dengan rendemen dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan. Meskipun tidak dapat dimakan oleh manusia, namun minyak biji jarak pagar tidak bersifat karsinogenik bagi manusia (Wink et al., 1997).

Tanaman jarak pagar (J. curcas) merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat dikembangkan sebagai biodiesel. Selain dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif, tanaman jarak pagar ternyata memiliki berbagai

keunggulan lain yang belum banyak dimanfaatkan, misalnya sebagai bahan obat tradisional, sumber pupuk, pakan ternak, dan sumber pestisida botani yang mampu mengendalikan beberapa jenis hama dan penyakit (Sarjan, 2008).

C. Potensi Daya Racun Jarak Pagar

Ekstrak biji jarak dilaporkan bersifat insektisidal terhadap berbagai jenis serangga, termasuk hama gudang, hama pemakan daun, wereng daun, dan kutu tanaman (Prijono dan Triwidodo, 1993). Hal ini disebabkan karena adanya bahan aktif Cursin dan phorbol ester yang terkandung di dalam ekstrak biji jarak sehingga mengakibatkan hama target menjadi malas makan setelah aplikasi ekstrak biji jarak (Tukimin et al., 2010). Minyak biji jarak dilaporkan bersifat insektisida dan

antifeedant terhadap berbagai jenis serangga, termasuk kumbang perusak

komoditas penyimpanan, wereng daun, dan kutu tanaman (Prijono dan Triwidodo, 1993).


(9)

III. BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari bulan Januari hingga April 2012.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah hand sprayer, toples, timbangan elektrik, kertas, kuas, gelas ukur, becker glass, kain sifon, mikropipet, solder, kamera digital, gunting, grinder, tabung reaksi dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah larva P. xylostella instar ke- 3, aquades, daun sawi, buah jarak, indostick (perekat dan perata).

C. Metode Penelitian

Perlakuan dalam penelitian ini disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri atas tujuh perlakuan (termasuk kontrol) dengan tiga kali ulangan, sehingga terdapat 21 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan pada

penelitian ini berupa perbedaan konsentrasi ekstrak buah jarak pagar, yang terdiri atas :


(10)

K0 = Air tanpa ekstrak buah jarak

K1 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 2,5 ml/l K2 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 7,5 ml/ K3 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 10 ml/l K4 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 12,5 ml/l K5 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 15 ml/l K6 = Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar 20 ml/l

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Perbanyakan Serangga P. xylostella

Proses awal yang dilakukan untuk perbanyakan larva uji P. xylostella adalah pengumpulan larva uji dari areal pertanaman sawi di Way Halim, Bandar

Lampung. Larva dibiakkan di dalam toples berdiameter 12,5 cm dan tinggi 8 cm yang berisi daun sawi sebagai pakan larva, dan diberi tutup kain kasa. Larva yang muncul selanjutnya dimasukan ke dalam toples yang berukuran lebih besar dan dilapisi kertas. Setelah menjadi imago serangga uji dipindahkan ke dalam toples berdiameter 15 dan tinggi 25 cm. Toples tersebut dilengkapi dengan kapas yang telah diolesi madu 50%. Imago tersebut dibiakkan hingga bertelur kembali. Telur yang menetas dipelihara, selanjutnya saat larva memasuki instar 3 maka digunakan sebagai serangga uji.


(11)

2. Pembuatan Ekstrak Perasan Buah Jarak Pagar

Buah jarak segar dibersihkan dari kotoran. Buah segar yang digunakan yaitu buah jarak yang masih berwarna hijau dengan diameter ± 2,4 cm. Selanjutnya buah jarak dilumatkan menggunakan alat penumbuk atau grinder. Buah jarak yang telah halus diperas/dipres dengan menggunakan kain kassa untuk memperoleh ekstrak jarak. Setelah itu ekstrak yang terkumpul disaring untuk menghilangkan padatan yang masih tercampur sehingga menghasilkan ekstrak buah jarak.

Gambar 1. Diagram pembuatan ekstrak perasan buah jarak pagar

3. Pembuatan Larutan Pestisida Nabati Ekstrak Buah Jarak

Pembuatan larutan pestisida nabati ekstrak jarak dengan konsentrasi 2,5; 7,5; 10; 12,5; 15 dan 20 ml/l tertera dalam Tabel 1.

Buah dibersihkan (110 g)

Dilumatkan dengan grinder

Diperas dengan kain kasa

Penyaringan

Ekstrak buah jarak pagar (75 ml)


(12)

Tabel 1. Komposisi larutan pestisida nabati pada beberapa tingkat konsentrasi

Konsentrasi Komposisi

Ekstrak Buah Jarak Aquades Indostick

0 ml/l 0 ml/l 998 ml 2 ml

2,5 ml/l 2,5 ml 995,5 ml 2 ml

7,5 ml/l 7,5 ml 990,5 ml 2 ml

10 ml/l 10 ml 988 ml 2 ml

12,5 ml/l 12,5 ml 985,5 ml 2 ml

15 ml/l 15 ml 983 ml 2 ml

20 ml 20 ml 978 ml 2 ml

4. Aplikasi Larutan Pestisida Nabati Ekstrak Buah Jarak terhadap

Plutella xylostella L.

Daun sawi disemprot dengan larutan pestisida nabati ekstrak buah jarak pagar sesuai konsentrasi yang ditentukan dengan menggunakan hand sprayer. Kemudian daun tersebut diletakkan ke dalam toples. Serangga uji (larva P. xylostella instar 3) diletakkan pada daun yang telah disemprot. Selanjutnya, toples ditutup kain sifon dan diberi label berisi keterangan tanggal aplikasi dan jenis konsentrasi perlakuan ekstrak buah jarak. Jumlah serangga uji dalam setiap satuan percobaan yaitu 20 ekor larva. Penyemprotan daun (pakan) dilakukan dalam suatu wadah yang terbuat dari toples plastik dan kain sipon dengan menggunakan hand sprayer yang sudah dikalibrasi.

5. Pengamatan Mortalitas Plutella xylostella L.

Pengamatan dilakukan setiap 12 jam sampai dengan larva uji menjadi pupa hingga imago. Selain itu, keberhasilan P. xylostella menjadi pupa dan imago juga


(13)

Data yang diperoleh di analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Analisis probit dilakukan untuk menentukan LC50.


(14)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Mortalitas Plutella xylostella L. pada Berbagai Taraf Konsentrasi Ekstrak Buah Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak buah jarak pagar

berpengaruh terhadap mortalitas larva P. xylostella. Mortalitas mulai terjadi sejak pengamatan pertama 12 jam setelah aplikasi (jsa). Data mortalitas larva P.

xylostella tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Persentase rerata mortalitas larva P. xylostella setelah aplikasi ekstrak buah jarak pagar (J. Curcas)

Taraf Konsentrasi

(ml/l)

Mortalitas (%)

12 jsa 24 jsa 36 jsa 48 jsa 60 jsa 72 jsa

0 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a

2,5 3,33 a 6,67 a 10,00 b 16,67 b 28,33 b 30,00 b

7,5 11,67 b 16,67 b 30,00 c 31,67 c 43,33 c 48,33 c

10 13,33 bc 18,33 b 31,67 c 33,33 c 46,67 d 46,67 cd

12,5 16,67 cd 28,33 c 38,33 d 46,67 d 53,33 e 56,67 d

15 18,33 d 33,33 d 50,00 e 55,00 e 68,33 f 70,00 e

20 26,67 e 38,33 d 51,67 e 58,33 f 76,67 g 88,33 f

F-hit 31,85** 26,198** 128,36** 99,82** 48,72** 69,31**

BNT 0,05 4,95 8,42 5,26 2,43 2,57 10,48

Keterangan :- angka sekolom yang diiikuti huruf berbeda menunjukkan nilai tengah yang berbeda nyata pada uji BNT taraf 5%

- ** : sangat berbeda nyata (ANOVA) - jsa : jam setelah aplikasi

Mortalitas P. xylostella mulai terjadi pada pengamatan 12 jsa. Perlakuan dengan konsentrasi terendah (2,5 ml/l) menyebabkan mortalitas sebesar 3,33% sedangkan


(15)

konsentrasi tertinggi (20 ml/l) dapat menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 26,67%. Pada pengamatan selanjutnya mortalitas larva terus meningkat dan menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan antarperlakuan. Pada akhir pengamatan yaitu 72 jsa, mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan 20 ml/l (P6) yaitu sebesar 88,33%.

Larva P. xylostella yang telah diaplikasi dengan ekstrak buah jarak tampak pasif, tidak aktif makan dan akhirnya mengalami kematian. Pada pengamatan ini, semakin tinggi konsentrasi menyebabkan persentase mortalitas yang semakin tinggi pula. Menurut Sinaga (2006), persentase kematian serangga uji yang tinggi ini mengindikasikan tingginya kandungan senyawa metabolit sekunder yang toksik. Senyawa metabolit sekunder ini mempunyai kemampuan untuk menyebabkan mortalitas P. xylostella.

Tukimin et al. (2010) menyebutkan bahwa senyawa phorbol ester yang

terkandung dalam minyak jarak pagar dapat berfungsi sebagai racun kontak dan racun perut. Minyak jarak pagar dapat mengakibatkan pertumbuhan abnormal larva, persentase tetas telur berkurang dan steril. Senyawa phorbol ester bila terakumulasi pada serangga akan mempengaruhi sel-sel saraf dan saluran

pencernaan,mengganggu pengaturan metamorfosis terutama ekdisis dan diapause. Senyawa tersebut juga mempengaruhi fungsi syaraf serangga (Gunjan et al., 2005 dalam Tukimin et.al, 2010).


(16)

Tabel 3. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi pupa dan imago pada berbagai perlakuan aplikasi ekstrak buah jarak pagar (J. curcas) Taraf konsentrasi (ml/l) Pupa (%) Imago (%)

0 100,00 a 100,00 a

2,5 70,00 b 58,33 b

7,5 51,67 cd 45,00 c

10 53,33 c 41,67 cd

12,5 43,33 d 36,67 d

15 30,00 e 13,33 e

20 11,67 f 3,33 f

F-hit 69,31** 225,01**

BNT0,05 9,83 6,49

Keterangan :- angka sekolom yang diiikuti huruf berbeda menunjukkan nilai tengah yang berbeda nyata pada uji BNT taraf 5%

- ** : sangat berbeda nyata

Larva yang tidak mengalami kematian pada 74 jsa akan menjadi pupa. Namun tidak semua pupa yang terbentuk berhasil menjadi imago, karena sebagian pupa mengalami kematian. Dari perlakuan aplikasi ekstrak buah jarak pagar hanya sedikit yang menjadi imago, terutama pada konsentrasi 15 ml/l yaitu sebesar 13,33%, dan pada aplikasi dengan konsentrasi 20 ml/l yang menjadi imago hanya 3, 33% (Tabel 2). Kegagalan pupa menjadi imago juga terjadi pada larva S. litura

yang diaplikasikan dengan minyak biji jarak pagar yaitu sebesar 12-28% (Widiantoro, 2012).

Pupa yang gagal menjadi imago karena dipengaruhi oleh kandungan phorbol ester

yang masuk dalam tubuh serangga dan mengakibatkan terhambatnya proses metabolisme pupa. Pada larva terlihat jelas bahwa bahan kimia ekstrak buah jarak pagar dapat mempengaruhi aktivitas larva pada saat pergantian kulit, yang terjadi saat aktivitas hormon dan sintesis protein. Terhambatnya sintesis protein


(17)

produksi hormon juvenil dan hormon ekdison menjadi terhambat,sehingga

mengakibatkan keabnormalan pertumbuhan dan dapat mengakibatkan kematian. (Juan et al., 2003 dan Gunjan et al., 2007 dalam Tukimin et.al, 2010).

B. Daya Racun (LC50) Ekstrak Buah Jarak (Jatropha curcas L.)

Dalam toksikologi insektisida, serangga uji yang diaplikasikan dengan senyawa yang bersifat racun dari berbagai taraf konsentrasi adalah untuk menentukan konsentrasi yang dapat menyebabkan mortalitas 50% dari jumlah serangga uji dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui daya racun minyak biji jarak terhadap mortalitas P. xylostella digunakan Analisis Probit 3.0 (Sparks dan Sparks, 1986).

Analisis probit terhadap data mortalitas pada berbagai waktu pengamatan jam setelah aplikasi (jsa), maka dapat diketahui nilai LC50. Hasil analisis probit tehadap data mortalitas pada pengamatan 60 jsa menunjukkan nilai LC50 pestisida nabati ekstrak perasan buah jarak pagar sebesar 8,40. Sedangkan, analisis probit terhadap data pengamatan 72 jsa menunjukkan bahwa nilai LC50 pestisida nabati ekstrak buah jarak terhadap larva P. xylostella adalah 7,21 ml/l. Nilai tersebut menunjukkan konsentrasi ekstrak buah jarak pagar yang menyebabkan kematian 50% larva uji adalah 7,21ml/l.


(18)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa : 1. Konsentrasi ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dapat

menyebabkan mortalitas Plutella xylostella L.

2. Daya racun ekstrak buah jarak pagar (J. curcas) terhadap mortalitas

P. xylostella L. ditunjukkan dengan nilai LC50 pada 72 jsa adalah sebesar 7,21 ml/l.

B. Saran

Agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh aplikasi ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap mortalitas Plutella xylostella L. di lapangan.


(19)

PENGARUH EKSTRAK BUAH JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MORTALITAS

Plutella xylostella L. (Lepidoptera : Plutellidae)

(Skripsi)

Oleh AGIS PALUPI

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(20)

PENGARUH EKSTRAK BUAH JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP MORTALITAS

Plutella xylostella L. (Lepidoptera :Plutellidae)

Oleh AGIS PALUPI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Proteksi Tanaman

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(21)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah……….. 1

B. Tujuan Penelitian……… 2

C. Kerangka Pemikiran………... 2

D. Hipotesis………. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A.Ulat Daun Sawi Plutella xylostella L ... 4

B. Tanaman Jarak Pagar ... 5

C.Potensi Daya Racun Jarak Pagar ……… 6

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian……… 8

B. Alat dan Bahan………... 8

C. Metode Penelitian………... 8


(22)

3. Pembuatan Larutan Pestisida Nabati Ekstrak Buah Jarak ….. 10 4. Aplikasi Larutan Pestisida Nabati Ekstrak Buah Jarak

Terhadap P. xylostella ... … 11 5. Pengamatan Mortalitas P. xylostella ... …. 11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Mortalitas P. xylostella pada Berbagai Taraf Konsentrasi

Ekstrak Buah Jarak (J. curcas) ... 13 B. Daya Racun (LC50) Ekstrak Buah Jarak (J. curcas)... 16

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan... 17 B. Saran... 17

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(23)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi larutan pestisida nabati pada beberapa

tingkat konsentrasi ... 11 2. Persentase mortalitas larva P. xylostella setelah aplikasi

ekstrak buah jarak ... 13 3. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi pupa dan imago

serta pupa yang mati pada berbagai perlakuan aplikasi

ekstrak buah jarak (J. curcas) ... 15

4. Persentase mortalitas P. xylostella pada 12 jsa ... 20 5. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap

mortalitas P. xylostella pada 12 jsa ... 20

6. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostellapada 12 jsa ... 20 7. Persentase mortalitas P. xylostella pada 24 jsa ... 21 8. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap

mortalitas P. xylostella pada 24 jsa ... 21 9. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 24 jsa ... 21 10. Persentase mortalitas P. xylostella pada 36 jsa ... 22 11. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap

mortalitas P. xylostella pada 36 jsa ... 22 12. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 36 jsa ... 22 13. Persentase mortalitas P.xylostella pada 48 jsa ... 23 14. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap


(24)

17. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap

mortalitas P. xylostella pada 60 jsa ... 24

18. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 60 jsa ... 24

19. Persentase mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

20. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

21. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

22. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi pupa ... 26

23. Sidik ragam P.xylostella yang yang berhasil menjadi pupa ... 26

24. Hasil uji BNT P. xylostella yang berhasil menjadi pupa ... 26

25. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi imago ... 27

26. Sidik ragam P.xylostella yang yang berhasil menjadi imago ... 27

27. Hasil uji BNT P. xylostella yang berhasil menjadi imago ... 27

28. Analisis daya racun (LC50) ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitasP. xylostella pada 60 jsa ... 28

29. Analisis daya racun (LC50) ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitasP. xylostella pada 72 jsa ... 29


(25)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram pembuatan ekstrak buah jarak pagar ... 10

2. Buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) ... 30

3. Toples untuk Percobaan ... 30

4. Larva Plutella xylostella L ... 30


(26)

DAFTAR PUSTAKA

Asmanizar. Djamin, A. & Idris, A. B. 2010. Evaluation of Jatropha curcas and

Annona muricata seed crude extracts againts Sitophilus zeamais

infesting stored rice. Journal of Entomology 9 (1): 13-22.

Hambali, E. dan Haryadi. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kardinan, A. 2004. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Tersedia di http://one.indoskripsi.com/node/3090. Diakses tanggal 21 juli 2011. Kartasapoetra, A.G. 1990. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi

Aksara . Jakarta. 206 hlm.

Muchlis, C. 1993. Keefektifan Daya Bunuh Metharizium anisopliae terhadap Instar Larva Plutella xylostella pada Daun Sawi. Skripsi. Universitas Lampung. 29 hlm.

Nurholis, M. dan Sumarsih, S. 2011. Jarak Pagar dan Pembuatan Biodisel. Kanisius. Yogyakarta.

Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prijono, D. dan Triwidodo, H. 1993. Pemanfaatan Insektisida Nabati di Tingkat Petani dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor. Hlm 76-85.

Sarjan, M. 2008. Potensi Pemanfaatan Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Pada Budidaya Sayuran Organik. Tersedia di

www.litbang.deptan.go.id/2007/TPH/potensipemanfaatan.doc . Diakses tanggal 21 juli 2011.

Solichah, C. Witjaksono dan Martono, E. 2004. Keterkaitan Plutella xylostella L. terhadap Beberapa Macam Ekstrak Daun Cruicifera. Agrosains 6(2): 80-84.


(27)

Sinaga, E. 2006. Jatropha curcas L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan UNHAS. Jakarta. Tersedia di http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg tanaman obat/jarak pagar. Diakses 5 Mei 2011

Sparks, T. dan Sparks, A. 1986. Probit 3.0. Micro Probit 3.0 analysis IBM PC Compatibles (Software).

Tjahjadi, N. 1996. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. Tukimin, S. W. Soetopo, D. dan Karnawati, E. 2010. Pengaruh minyak jarak

pagar (Jatropha curcas) terhadap mortalitas, berat pupa, dan penularan hama jarak kepyar. Jurnal Litri 16(4): 59-16p4.

Tukimin, S.W. dan Karnawati, E. 2011. Pengaruh minyak bungkil biji jarak pagar terhadap mortalitas dan peneluran Helicoverpa armigera hũbner. Jurnal Littri 18(2): 54-59.

Widiantoro. 2012. Daya Racun Minyak Biji Jarak (Jatropa curcas L.) terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.). Skripsi. Universitas Lampung. Wink, M., Koschmieder,C., M. Sauetwein, & F. Sporer. 1997. Phorbol ester of J.

curcas-Biological Activities and Potential Applications. Dalam Gubitz Mittelbach, Trabi : Biofuels and Industrial Products from J. curcas.

Developed From The Symposium “Jatopha 1997’’ Managua, Nicaragua,

February 23-27, 1997; Sponsored By The Austrian Ministry Of Foreign Affairs And By Sucher & Holzer Graz. 160-166.


(28)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap mortalitas Plutella xylostella L.

(Lepidoptera:Plutellidae)” dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Lestari Wibowo, M.P. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan baik.

2. Bapak Ir. Nur Yasin, M. Si..selaku pembimbing II atas kesedian memberikan bimbingannya dan motivasi selama penelitian dan peyusunan skripsi sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Rosma Hasibuan, M.Sc. selaku pembahas atas arahan, bimbingan, motivasi, semangat, dan bantuannya.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S.. Ketua Bidang Proteksi Tanaman Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung serta Bapak Ir. Efri, M.S. selaku

Pembimbing Akademik atas motivasi yang diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.


(29)

6. Seluruh Dosen Jurusan Proteksi Tanaman khususnya, dan Universitas Lampung umumnya yang telah membimbing penulis dalam hal pembelajaran di

Universitas Lampung.

7. Ayah (Yadi Ismail), Ibu (Suryawati), kakak (Rizna Palupi), adik (Firly. M. Lamsi), dan keponakan (Aiz) tercinta yang selalu mendo`akan dengan penuh harapan dan memberikan kasih sayang setulus hati serta restunya kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

8. Kakek dan Nenek (Alm) serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan kebersamaan didalam tali persaudaraan.

9. Suami (Aris Uli Prasetyo) dan anak (Muhammad Afwan Al-farizi) yang selalu memberi inspirasi terhadap penulis.

10. Teman-teman HPT angkatan 2006 Wahyu Susanto, Widiantoro, S.P, Ivayani, S.P, Bezi Astrianah, S.P, dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas kerja sama dan bantuannya selama ini, serta teman-teman HPT 2005 dan 2007 atas kebersamannya selama ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012


(1)

15. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 48 jsa ... 23

16. Persentase mortalitas P. xylostella pada 60 jsa ... 24

17. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitas P. xylostella pada 60 jsa ... 24

18. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 60 jsa ... 24

19. Persentase mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

20. Sidik ragam pengaruh ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

21. Hasil uji BNT terhadap mortalitas P. xylostella pada 72 jsa ... 25

22. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi pupa ... 26

23. Sidik ragam P.xylostella yang yang berhasil menjadi pupa ... 26

24. Hasil uji BNT P. xylostella yang berhasil menjadi pupa ... 26

25. Persentase P. xylostella yang berhasil menjadi imago ... 27

26. Sidik ragam P.xylostella yang yang berhasil menjadi imago ... 27

27. Hasil uji BNT P. xylostella yang berhasil menjadi imago ... 27

28. Analisis daya racun (LC50) ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitasP. xylostella pada 60 jsa ... 28

29. Analisis daya racun (LC50) ekstrak buah jarak pagar terhadap mortalitasP. xylostella pada 72 jsa ... 29


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram pembuatan ekstrak buah jarak pagar ... 10

2. Buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) ... 30

3. Toples untuk Percobaan ... 30

4. Larva Plutella xylostella L ... 30


(3)

18

DAFTAR PUSTAKA

Asmanizar. Djamin, A. & Idris, A. B. 2010. Evaluation of Jatropha curcas and Annona muricata seed crude extracts againts Sitophilus zeamais infesting stored rice. Journal of Entomology 9 (1): 13-22.

Hambali, E. dan Haryadi. 2006. Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodisel. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kardinan, A. 2004. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Tersedia di http://one.indoskripsi.com/node/3090. Diakses tanggal 21 juli 2011. Kartasapoetra, A.G. 1990. Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi

Aksara . Jakarta. 206 hlm.

Muchlis, C. 1993. Keefektifan Daya Bunuh Metharizium anisopliae terhadap Instar Larva Plutella xylostella pada Daun Sawi. Skripsi. Universitas Lampung. 29 hlm.

Nurholis, M. dan Sumarsih, S. 2011. Jarak Pagar dan Pembuatan Biodisel. Kanisius. Yogyakarta.

Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prijono, D. dan Triwidodo, H. 1993. Pemanfaatan Insektisida Nabati di Tingkat Petani dalam Prosiding Seminar Hasil Penelitian dalam rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor. Hlm 76-85.

Sarjan, M. 2008. Potensi Pemanfaatan Insektisida Nabati Dalam Pengendalian Hama Pada Budidaya Sayuran Organik. Tersedia di

www.litbang.deptan.go.id/2007/TPH/potensipemanfaatan.doc . Diakses tanggal 21 juli 2011.

Solichah, C. Witjaksono dan Martono, E. 2004. Keterkaitan Plutella xylostella L. terhadap Beberapa Macam Ekstrak Daun Cruicifera. Agrosains 6(2): 80-84.


(4)

19

Sinaga, E. 2006. Jatropha curcas L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan UNHAS. Jakarta. Tersedia di http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg tanaman obat/jarak pagar. Diakses 5 Mei 2011

Sparks, T. dan Sparks, A. 1986. Probit 3.0. Micro Probit 3.0 analysis IBM PC Compatibles (Software).

Tjahjadi, N. 1996. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius. Yogyakarta. Tukimin, S. W. Soetopo, D. dan Karnawati, E. 2010. Pengaruh minyak jarak

pagar (Jatropha curcas) terhadap mortalitas, berat pupa, dan penularan hama jarak kepyar. Jurnal Litri 16(4): 59-16p4.

Tukimin, S.W. dan Karnawati, E. 2011. Pengaruh minyak bungkil biji jarak pagar

terhadap mortalitas dan peneluran Helicoverpa armigera hũbner. Jurnal Littri 18(2): 54-59.

Widiantoro. 2012. Daya Racun Minyak Biji Jarak (Jatropa curcas L.) terhadap Hama Ulat Grayak (Spodoptera litura F.). Skripsi. Universitas Lampung. Wink, M., Koschmieder,C., M. Sauetwein, & F. Sporer. 1997. Phorbol ester of J.

curcas-Biological Activities and Potential Applications. Dalam Gubitz Mittelbach, Trabi : Biofuels and Industrial Products from J. curcas.

Developed From The Symposium “Jatopha 1997’’ Managua, Nicaragua,

February 23-27, 1997; Sponsored By The Austrian Ministry Of Foreign Affairs And By Sucher & Holzer Graz. 160-166.


(5)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh ekstrak buah jarak pagar (Jatropha curcas L.) terhadap mortalitas Plutella xylostella L.

(Lepidoptera:Plutellidae)” dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Lestari Wibowo, M.P. selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan baik.

2. Bapak Ir. Nur Yasin, M. Si..selaku pembimbing II atas kesedian memberikan bimbingannya dan motivasi selama penelitian dan peyusunan skripsi sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Prof. Dr. Ir. Rosma Hasibuan, M.Sc. selaku pembahas atas arahan, bimbingan, motivasi, semangat, dan bantuannya.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S.. Ketua Bidang Proteksi Tanaman Jurusan Agroteknologi Universitas Lampung serta Bapak Ir. Efri, M.S. selaku

Pembimbing Akademik atas motivasi yang diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.


(6)

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M. S. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Seluruh Dosen Jurusan Proteksi Tanaman khususnya, dan Universitas Lampung umumnya yang telah membimbing penulis dalam hal pembelajaran di

Universitas Lampung.

7. Ayah (Yadi Ismail), Ibu (Suryawati), kakak (Rizna Palupi), adik (Firly. M. Lamsi), dan keponakan (Aiz) tercinta yang selalu mendo`akan dengan penuh harapan dan memberikan kasih sayang setulus hati serta restunya kepada penulis hingga terselesainya skripsi ini.

8. Kakek dan Nenek (Alm) serta seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan dan kebersamaan didalam tali persaudaraan.

9. Suami (Aris Uli Prasetyo) dan anak (Muhammad Afwan Al-farizi) yang selalu memberi inspirasi terhadap penulis.

10. Teman-teman HPT angkatan 2006 Wahyu Susanto, Widiantoro, S.P, Ivayani, S.P, Bezi Astrianah, S.P, dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas kerja sama dan bantuannya selama ini, serta teman-teman HPT 2005 dan 2007 atas kebersamannya selama ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012