=
2
12 4
65 ,
618 .
1 x
p = 14,32
N mm
2
Tegangan geser pada baut
baut
t tegangan geser ijin
t
t
maka baut aman.
3.4. Perencanaan Bantalan
Perencanaan bantalan pada mesin
mixer
ini berfungsi untuk menyangga poros, maka diperlukan analisa bantalan yang sesuai.
Diketahui : 1.
Nomor bantalan yang digunakan = 205
2. Beban dasar static Co
= 7.100 N 3.
Beban dinamik C = 11.000 N
4. Kecepatan putar N
= 19,47 rpm Bantalan B
Beban radial W
R
Sama dengan R
BV
= 27,23 N Beban radial ekivalen W
e
- Beban radial ekivalen statis W
e
Faktor radial X = 0,6
Faktor aksial Y = 0,5
Faktor keamanan K
S
= 1 Beban aksial W
A
= 0 W
e
= X . W
R
+ Y . W
A
. K
S
= 0,6 . 27,23+ 0,5 . 0 . 1 = 16,33 N
- Beban radial ekivalen dinamis W
e
Faktor radial X = 1
Faktor aksial Y = 0
Faktor keamanan K
S
= 1 Faktor putaran V
= 1 semua jenis bantalan
Beban aksial W
A
= 0 W
e
= X . V . W
R
+ Y . W
A
. K
S
= 1 . 1 . 27,23 + 0 . 0 . 1 = 27,23 N
Jadi bantalan yang digunakan aman karena W
e
11.000 N Bantalan C
Beban radial W
R
Sama dengan R
AV
= 30,77 N Beban radial ekivalen W
e
- Beban radial ekivalen statis W
e
Faktor radial X = 0,6
Faktor aksial Y = 0,5
Faktor keamanan K
S
= 1 Beban aksial W
A
= 0
W
e
= X . W
R
+ Y . W
A
. K
S
= 0,6 . 30,77 + 0,5 . 0 . 1 = 18,46 N
- Beban radial ekivalen dinamis W
e
Faktor radial X = 1
Faktor aksial Y = 0
Faktor keamanan K
S
= 1 Faktor putaran V
= 1 semua jenis bantalan
Beban aksial W
A
= 0 W
e
= X . V . W
R
+ Y . W
A
. K
S
= 1 . 1 . 30,77 + 0 . 0 . 1 = 30,77 N
Jadi bantalan yang digunakan aman karena W
e
11.000 N 3.5.
Perhitungan Las
Perhitungan Las Sambungan las yang dilakukan adalah sambungan las jenis sudut fillet dan las temu butt
Sambungan pada rangka utama menggunakan baja profil L 50 mm x 50mm x 4 mm
Dari data diketahui : h = 4 mm
l
= 50 mm b = 46 mm
W = 29 kg Tegangan geser ijin pada pengelasan
s
t = 350 kgcm
2
Tegangan geser pada sambungan las
s
t =
hl W
707 ,
s
t = 50
. 4
. 707
, 29
s
t = 0,20 kgmm
2
= 20 kg cm
2
Section modulus
Z =
t
÷÷ ø
ö çç
è æ
+ 6
. 4
2
b b
l
= 4 ÷÷
ø ö
çç è
æ +
6 46
46 .
50 .
4
2
= 4 x 1.886 = 7.544 mm
3
Tegangan lengkung
b
s =
Z l
W .
=
544 .
7 50
. 29
= 0,19 kg mm
2
= 19 kg cm
2
Tegangan geser maxsimum
s
t max =
2 1
2 2
4
s b
t s +
=
2 1
2 2
20 4
19 +
=
2 1
. 44,28
= 22,14 kgcm
2
s
t maximum
s
t ijin aman
BAB IV PROSES PRODUKSI
4.1. Pembuatan Poros
Dari perencanaan di atas poros mesin
mixer
memiliki panjang Lo = 1.250 mm, diameter do sebesar 24 mm, dan Bahan dari jenis baja ST-42.
2.1. Gambar 4.1 Poros transmisi
Pengerjaan poros sepanjang Lo = 1.250 mm diameter do = 24 mm bahan poros ST-37. Bahan dibubut dari diameter mula – mula do = 24 mm,
menjadi dimeter d1 = 22 mm dengan panjang L2 = 50 mm, dan d2 = 22 mm dengan panjang L3 = 100 mm.
Proses kerja setelah dilakukan persiapan di atas adalah sebagai berikut. Bahan yang dipergunakan sebagai poros adalah baja ST 42 dengan kekuatan tarik
sebesar 250 Nmm
2
. Poros dibubut dengan mesin bubut. Kecepatan pemakanan disesuaikan dengan benda kerja. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam
proses pembubutan adalah : 1.
Alat ukur seperti jangka sorong. 2.
Dial indicator
untuk menentukan titik pusat. 3.
Pahat yang digunakan adalah pahat HSS untuk baja dengan kecepatan tinggi.
4. Kunci–kunci untuk penyetelan
chuck
dan pahat. 5.
Penitik. 6.
Center drill
. 7.
Gerinda untuk mengasah pahat.