PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RESTORAN MULTI CABANG MANAJEMEN TERPUSAT DENGAN MENGGUNAKAN VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) (Studi Kasus di Pondok Santap Glompong)

(1)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

SISTEM INFORMASI RESTORAN MULTI CABANG

MANAJEMEN TERPUSAT DENGAN MENGGUNAKAN

VPN (

VIRTUAL PRIVATE NETWORK

)

(Studi Kasus di Pondok Santap Glompong)

Oleh

RENDI AGUNG WIJAYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(2)

ABSTRACT

DESIGN AND IMPLEMENTATION OF

RESTAURANT INFORMATION SYSTEM MULTI BRANCH CENTRALIZED MANAGEMENT USING

VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) (Case Study in Pondok Santap Glompong)

By

RENDI AGUNG WIJAYA

The development of multi-branch restaurant is rapidly increasing but still manually managing information can lead to problems such as difficulty in monitoring the financial condition of the raw materials and each branch to be as in Pondok Santap Glompong. Information system of multi-branch restaurant is required to assist the restaurant management and monitoring activities centrally through the Internet.

Development of this system uses modified waterfall model and using Lazarus Pascal IDE, PHP & JQuery Mobile, MySQL Server and LogMeIn Hamachi VPN Software as tools. The system was developed based on the needs of prospective users, in this case is Pondok Santap Glompong.

Design and Implementation has produced an information system of restaurant that has a facilities such as managing materials, menus, mobile based orders, transactions, reports, and online syncronization using LogMeIn Hamachi VPN

software. This system can handle all of the user’s requirements. In addition, the VPN connection is established to simplify the process of data synchronization, management and monitoring of branches without requiring special configuration of the VPN server.

Keywords: multi-branch restaurant information system, modified waterfall


(3)

ABSTRAK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RESTORAN MULTI CABANG MANAJEMEN TERPUSAT DENGAN MENGGUNAKAN

VPN (VIRTUAL PRIVATE NETWORK) (Studi Kasus di Pondok Santap Glompong)

Oleh

RENDI AGUNG WIJAYA

Perkembangan restoran multi cabang yang semakin pesat namun pengelolaan informasi masih secara manual dapat memunculkan masalah seperti kesulitan memantau kondisi bahan baku dan keuangan dari masing-masing cabang menjadi seperti yang terjadi di Pondok Santap Glompong. Sistem informasi multi cabang diperlukan untuk membantu pengelolaan dan pemantauan kegiatan restoran melalui jaringan internet secara terpusat.

Pengembangan sistem ini menggunakan modified waterfall model dengan alat

bantu Lazarus Pascal IDE, PHP & JQuery Mobile, MySQL Server dan LogMeIn

Hamachi VPN Software. Sistem dikembangkan berdasarkan kebutuhan calon

pengguna dalam hal ini adalah Pondok Santap Glompong.

Perancangan dan implementasi yang dilakukan telah menghasilkan sebuah sistem informasi restoran yang memiliki fasilitas seperti pengelolaan bahan baku, menu,

pesanan berbasis mobile, transaksi, laporan dan sinkronisasi secara online dengan

bantuan software VPN LogMeIn Hamachi. Sistem ini mampu memenuhi

kebutuhan pengguna. Selain itu, koneksi VPN yang dibangun dapat mempermudah proses sinkronisasi data, manajemen cabang dan pemantauan

secara online tanpa memerlukan konfigurasi server VPN khusus.


(4)

(5)

(6)

(7)

Kupersembahkan Karya Kecil ini sebagai bukti

nyata dan cintaku kepada Ayahanda, Ibunda,

Adinda dan Nenek tercinta yang dengan cucuran

keringat dan air mata senantiasa bermunajat ke

hadirat Allah SWT demi keberhasilan dan

kesehatanku,

Seseorang yang selalu memberi motivasi untuk

meraih keberhasilan guna membahagiakan kedua

orang tua,

Serta untuk Almamater kebanggaanku


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Manajemen Terpusat ... 10

2. Model modified waterfall ... 14

3. Tampilan Screenshot Lazarus ... 24

4. Menu Utama Lazarus ... 26

5. Form Lazarus ... 26

6. Object Inspector Lazarus ... 27

7. Source Editor Lazarus ... 27

8. Pembacaan data pada PHP ... 32

9. Ilustrasi VPN ... 33

10. Remote AccessVPN ... 34

11. Site to Site VPN ... 35

12. Tunneling Technology ... 37

13. Alur modified waterfall ... 41

14. Context Diagram (CD) Sistem Informasi Restoran ... 45

15. DFD administrator pusat ... 46

16. DFD administrator cabang ... 47

17. DFD pelayan ... 48

18. DFD kasir ... 48


(9)

ix

20. Relasi tabel database ... 53

21. Flowchart proses login ... 54

22. Flowchart pengelolaan menu makanan ... 54

23. Flowchart pencatatan pesanan pelanggan ... 55

24. Flowchart pembayaran tagihan pada kasir ... 56

25. Rancangan user interface akses login ... 57

26. Rancangan user interface menu utama ... 57

27. Rancangan user interface pengelolaan data ... 57

28. Rancangan user interface menu transaksi (Point of Sale). ... 58

29. Rancangan user interface menu login melalui web mobile. ... 58

30. Rancangan userinterface menu utama layanan web mobile. .... 58

31. Rancangan user interface pemesanan berbasis web mobile. .... 59

32. Topologi jaringan lokal di masing-masing restoran cabang. ... 59

33. Topologi koneksi antara kantor pusat dan restoran cabang. .... 62

34. Catatan hasil pengujian. ... 72

35. Diagram alir pengerjaan tugas akhir. ... 74

36. Perbaikan ERD sistem informasi ... 77

37. Implementasi ERD dalam MySQL Database. ... 78

38. Konfigurasi koneksi basis data. ... 79

39. Kode sumber SQL Query perangkat lunak desktop. ... 80

40. Kode sumber report-preview perangkat lunak desktop ... 81

41. Tampilan form Login ... 82

42. Tampilan menu utama ... 82

43. Tampilan daftar menu hidangan ... 83


(10)

45. Kode sumber login pada perangkat lunak mobile-web. ... 85

46. Tampilan halaman Login aplikasi mobile ... 85

47. Tampilan halaman utama aplikasi mobile ... 86

48. Tampilan daftar pesanan pelanggan aplikasi mobile ... 86

49. Tampilan awal LogMeIn Hamachi. ... 89

50. Tampilan pembuatan jaringan VPN LogMeIn Hamachi. ... 90

51. Tampilan pengaturan jaringan di sisi client LogMeIn Hamachi 91 52. Tampilan LogMeIn Hamachi Cabang dalam jaringan ... 91

53. Tampilan LogMeIn Hamachi Pusat dalam jaringan... 92

54. Hasil pengujian tabel penjualan melalui perangkat lunak desktop. ... 96

55. Hasil trace route dari pusat ke cabang. ... 98

56. Hasil trace route dari cabang ke pusat. ... 98

57. Proses akses database melalui VPN. ... 98

58. Perintah menampilkan isi salah satu tabel database. ... 99

59. Isi tabel database yang berhasil ditampilkan. ... 99

60. Hasil penyadapan jaringan dengan Cain & Abel. ... 99

61. Paket data yang tertangkap Wire Shark. ... 100

62. Paket data yang dianalisa dengan Wire Shark. ... 100

63. Tampilan LogMeIn Hamachi sebelum terkoneksi ... 105

64. Tampilan LogMeIn Hamachi setelah terkoneksi ... 105

65. Tampilan awal proses pembukaan restoran ... 106

66. Tampilan sinkronisasi saat buka restoran ... 107

67. Tampilan produksi menu hidangan ... 107


(11)

xi

69. Tampilan akhir proses buka restoran... 108

70. Tampilan awal proses tutup restoran ... 108

71. Tampilan sinkronisasi saat tutup restoran ... 108

72. Tampilan penyesuaian stok dan pencetakan laporan ... 109

73. Tampilanpengisian nilai kas terakhir ... 109

74. Tampilan pilihan backup data ... 109

75. Tampilan penutupan restoran selesai ... 110


(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR ISTILAH ... xii

I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat Penelitian ... 3

D. Batasan Masalah ... 4

E. Perumusan Masalah ... 5

F. Hipotesis ... 6

G. Sistematika Penulisan ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Sistem Informasi Restoran Bercabang Manajemen Terpusat.. 8

1. Sistem Informasi ... 8

2. Restoran Multi Cabang ... 9


(13)

iv

B. Rekayasa Perangkat Lunak ... 12

1. Konsep ... 12

2. Model Rekayasa Perangkat Lunak Modified Waterfall ... 13

C. Sistem Basis Data ... 22

1. Konsep Basis Data ... 22

2. Manajemen Basis Data dengan MySQL ... 23

D. Pemrograman ... 24

1. Pemrograman Berbasis Desktop dengan Lazarus ... 25

2. Pemrograman Berbasis Mobile Web dengan PHP ... 29

E. VPN (Virtual Private Network) ... 33

1. Definisi ... 33

2. Kelebihan VPN ... 33

3. Jenis-Jenis VPN ... 34

4. Prinsip Kerja VPN ... 36

5. VPN Software ... 37

6. Teknik Pengujian Kualitas Jaringan ... 38

III. METODE PENELITIAN ... 40

A. Alat dan Bahan ... 40

B. Metode ... 41

1. Studi Literatur ... 41

2. Perancangan Pengembangan Sistem ... 42

3. Implementasi Pengembangan Sistem ... 63

4. Pengujian ... 64

5. Menarik Kesimpulan dan Saran ... 73

6. Pembuatan Laporan ... 73

C. Alur Kerja ... 74

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 74


(14)

1. Implementasi Sisftem Informasi Restoran Multi Cabang Manajemen Terpusat ... 75 a. Implementasi Basis Data ... 75

b. Implementasi Perangkat Lunak Berbasis Desktop ... 78

c. Implementasi Perangkat Lunak Berbasis Web Mobile 83

d. Implementasi Virtual Private Network (VPN) Antara

Pusat dan Cabang... 87 2. Pengujian ... 92 a. Pengujian fungsi sistem ... 93 b. Pengujian keandalan sistem dalam mengelola

database ... 95

c. Pengujian kualitas jaringan VPN LogMeIn Hamachi 96

B. Pembahasan ... 101

1. Sistem Informasi Restoran Multi Cabang ... 101

a. Fasilitas yang diimplementasikan dalam sistem

Informasi ... 101

b. Fungsi sistem dan kesesuaian terhadap kebutuhan ... 113

c. Keandalan perangkat lunak dalam mengelola

database ... 117

2. Manajemen Restoran Multi Cabang dengan VPN ... 118

a. Analisa keandalan VPN dengan pengujian PING ... 119

b. Analisa keandalan VPN dengan pengujian Trace

Route ... 120

c. Analisa pengujian keamanan dengan Cain & Abel .... 120

d. Analisa pengujian keamanan dengan Wire Shark ... 120


(15)

vi

f. Pemeliharaan Sistem Informasi ... 121

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 123

A. Simpulan ... 123

B. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

DAFTAR ISTILAH

Software : Program yang berkaitan dengan operasi suatu sistem komputer.

Database : Koleksi data item yang saling terkait terkelola sebagai satu unit.

Record : Isi data pada database

Query : Perintah dalam sistem database

Form : Dasar atau pondasi yang akan digunakan

dalam pembuatan desain pembuatan program.

Login : Proses untuk masuk ke dalam sistem.

Source Code : Kode yang umumnya berisi syntax (perintah) dan digunakan dalam pemrograman.


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Notasi Data Flow Diagram ... 16

2. Simbol Entity Relationship Diagram ... 17

3. Perangkat yang dibutuhkan ... 40

4. Analisis kebutuhan sistem ... 43

5. Struktur tabel database sistem informasi ... 50

6. Kebutuhan perangkat VPN server. ... 60

7. Prosedur Pengujian Pengguna. ... 64

8. Rekapitulasi sasaran pengujian. ... 71

9. SQL Query yang digunakan. ... 81

10. Pemenuhan kebutuhan perancangan VPN server. ... 88

11. Perbandingan VPN Server dan Hamachi ... 88

12. Rekapitulasi hasil pengujian ... 93

13. Hasil PING koneksi VPN dari Pusat ke Cabang ... 97

14. Hasil PING koneksi VPN dari Cabang ke Pusat. ... 97


(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan semakin menjanjikannya peluang bisnis di bidang kuliner yang merupakan kebutuhan pokok dari masyarakat, keberadaan restoran atau tempat penyedia makanan menjadi semakin mudah ditemukan. Bahkan sekarang ini semakin banyak restoran yang membuka cabang di berbagai tempat guna menjangkau pelanggan di berbagai wilayah serta memperluas area pemasaran. Pengelolaan restoran tentunya tidak dapat terpisahkan dari berbagai informasi dan data seperti menu makanan, bahan baku, hingga penjualan yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah tersendiri bagi manajemen terlebih pada restoran multi cabang.

Saat ini pengelolaan informasi secara manual masih banyak diterapkan oleh restoran termasuk Pondok Santap Glompong yang merupakan restoran dengan beberapa cabang dan tersebar di Provinsi Lampung. Pada restoran ini, persediaan bahan baku dan transaksi belum diarsipkan secara terperinci. Selain itu sistem pengelolaan menu pesanan pelanggan juga masih dicatat dalam nota pesanan kemudian diberikan kepada bagian dapur dan kasir untuk dilakukan proses pengolahan hidangan dan rekapitulasi tagihan. Oleh karena itu kerap terjadi kesulitan dalam mengelola pesanan seperti menentukan pesanan yang telah


(19)

2

diolah, telah diantar atau dibatalkan serta diperlukannya waktu untuk melakukan perhitungan secara manual yang dapat menimbulkan antrian yang tentunya dapat memperburuk kualitas pelayanan dengan semakin banyaknya pengunjung. Selain itu sistem manual yang diterapkan dapat memperbesar peluang tindak kecurangan akibat tidak adanya transparansi laporan bahan baku dan transaksi dari masing-masing cabang. Untuk mengatasi kecurangan-kecurangan yang mungkin muncul, saat ini manajemen cabang dari Pondok Santap Glompong dipercayakan kepada anggota-anggota keluarga dari pemilik usaha. Sistem manajemen berbasis keluarga ini tentunya akan menghambat perkembangan jumlah cabang yang dimiliki karena keterbatasan sumber daya manusia yang dapat dipercaya sebagai pengelola dari pihak keluarga.

Adapun proses yang terjadi dalam pengelolaan restoran ini diawali dari pembelian bahan baku oleh pusat dan selanjutnya didistribusikan ke masing-masing cabang. Pada setiap cabang, pelanggan yang datang akan melakukan pemesanan menu yang selanjutnya akan diproses oleh bagian dapur kemudian pelanggan tersebut melakukan pembayaran tagihan pada kasir di akhir transaksi. Pada setiap penutupan operasi harian restoran, hasil penjualan harian akan dilaporkan ke pusat berikut dengan permintaan bahan baku.

Berawal dari permasalahan yang muncul dan juga alur aktivitas dari restoran tersebut, dirancanglah suatu sistem informasi untuk membantu pengelolaan restoran multi cabang ini sehingga ke depannya pemilik usaha dapat mempercayakan manajemen kepada orang lain karena informasi yang diperoleh dari sistem yang lebih valid dan tetap dapat melakukan pemantauan jarak jauh


(20)

secara remote. Oleh karena itu, proses pengiriman dan sinkronisasi informasi antar cabang dengan kantor pusat memerlukan suatu koneksi khusus yang aman melalui jaringan internet dikarenakan informasi yang akan dikirimkan merupakan data perusahaan yang selayaknya tidak diketahui oleh pihak luar. Dengan tujuan

keamanan dan privasi tersebut dipilihlah metode koneksi Virtual Private Network

(VPN) yang dapat membangun jaringan lokal antar cabang melalui internet.

Sistem informasi yang akan dikembangkan ini meliputi pengelolaan bahan baku,

menu hidangan, pemesanan menu secara mobile, transaksi, laporan-laporan

keuangan, pemantauan cabang, pengiriman informasi antara cabang dan pusat, serta fitur lain yang mendukung kinerja restoran. Melalui perancangan sistem informasi ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru dalam pengelolaan restoran multi cabang secara mudah dan efisien melalui jaringan internet.

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan merealisasikan Sistem Informasi Restoran Multi Cabang

dengan manajemen terpusat.

2. Menerapkan sistem VPN (Virtual Private Network) dalam membangun

koneksi antar cabang restoran.

3. Menyajikan laporan perkembangan di setiap cabang restoran yang dapat

diakses melalui internet untuk menunjang keputusan dalam manajemen restoran multi cabang.


(21)

4

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi waktu dan kinerja dalam pengelolaan restoran.

2. Mempermudah pengguna dalam pemantauan perkembangan restoran di

setiap cabang.

3. Membantu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan serta daya

saing restoran terhadap kompetitor.

4. Memacu perkembangan restoran dalam memperbanyak cabang sehingga

dapat menunjang kualitas perekonomian global.

5. Memacu semangat wirausaha khususnya dalam bidang pengembangan

perangkat lunak.

D. Batasan Masalah

Adapun beberapa hal yang menjadi batasan masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Perancangan yang dilakukan menggunakan metode rekayasa perangkat

lunak modified waterfall.

2. Sistem Informasi ini diaplikasikan dalam sistem operasi Windows.

3. Analisis kebutuhan dan pengujian mengacu pada restoran tempat


(22)

4. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap fungsi sistem informasi dalam pengelolaan restoran dan tidak membahas sistem kerja internal dari sistem serta keandalan keamanan jaringan VPN.

E. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah bagaimana perancangan sistem informasi yang mampu mengelola restoran multi cabang manajemen terpusat menggunakan koneksi VPN melalui fokus aspek sebagai berikut :

1. Perancangan perangkat lunak berbasis desktop untuk pengelolaan menu

makanan, stok bahan baku, transaksi, pengaturan pengguna, serta manajemen laporan, konfigurasi serta pemantauan meja pelanggan dan kondisi restoran dengan aplikasi pemrograman Lazarus.

2. Perancangan aplikasi pemesanan makanan berbasis web mobile dengan

bahasa pemrograman PHP.

3. Perancangan sistem koneksi antar cabang dengan kantor pusat

menggunakan VPN.

4. Perancangan mekanisme pembaharuan basis data dari kantor pusat oleh

masing-masing cabang melalui proses sinkronisasi secara berkala.

5. Perancangan mekanisme pengiriman laporan harian dari masing-masing

cabang ke kantor pusat ketika restoran ditutup.

6. Perancangan sistem pemantauan masing-masing cabang oleh kantor pusat


(23)

6

7. Implementasi sistem secara keseluruhan dalam pengelolaan restoran multi

cabang manajemen terpusat.

F. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah dihasilkannya suatu Sistem Informasi Restoran Multi Cabang Manajemen Terpusat dengan metode rekayasa perangkat lunak

modified waterfall untuk dapat mengelola data menu, bahan baku, pesanan pelanggan, transaksi, serta laporan perkembangan restoran yang seluruhnya dapat disinkronisasi antara pusat dan cabang melalui internet dengan menggunakan

VPN (Virtual Private Network).

G. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, perumusan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan dan implementasi sistem informasi restoran multi cabang manajemen terpusat dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network).


(24)

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi rancangan sistem informasi restoran multi cabang manajemen terpusat

dengan menggunakan VPN (Virtual Private Network), meliputi alat dan bahan,

langkah-langkah pengerjaan, penentuan metode yang akan digunakan, analisis kebutuhan dan perancangan konseptual.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang proses pembuatan, pengujian dan analisis dari sistem informasi

restoran multi cabang manajemen terpusat dengan menggunakan VPN (Virtual

Private Network).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi simpulan yang diperoleh dari perancangan dan implementasi sistem informasi, serta memuat saran yang terkait dengan hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi berbagai sumber pustaka yang digunakan untuk dijadikan referensi dalam penulisan tugas akhir ini.

LAMPIRAN


(25)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem Informasi Restoran Multi Cabang Manajemen Terpusat 1. Sistem Informasi

Sistem adalah suatu kumpulan komponen yang saling terkait satu sama lain serta berfungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem mengelola masukan menjadi suatu keluaran. Sedangkan sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, dan komponen prosedural untuk menyediakan data dan informasi yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat [1].

Sedangkan pada definisi lain, Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, mengolah tipe transaksi rutin tertentu serta memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal [2].

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kumpulan komponen yang saling terintegrasi untuk mengelola suatu informasi.


(26)

Adapun tujuan perancangan sistem informasi antara lain sebagai berikut [3]:

a. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan

manajemen.

b. Membantu petugas dalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke

hari.

c. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

2. Restoran Multi Cabang

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasikan secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan ataupun minuman [4].

Definisi ‘multi’ berhubungan dengan kata latin multusyang berarti ‘banyak’, atau

dalam bahasa Yunani sebanding dengan mala yang berarti ‘banyak’. Dalam

bentuk kombinasinya dengan kata lain, kata ‘multi’ akan menghasilkan makna

mempunyai atau terdiri lebih dari satu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa restoran multi cabang adalah suatu tempat yang menyediakan layanan baik makanan maupun minuman secara komersial kepada konsumennya dan terdiri atas lebih dari satu lokasi atau cabang.

Umumnya sebuah bisnis di bidang restoran berawal dari bisnis yang dikelola oleh keluarga dengan pengelolaan manual yang menuntut adanya rasa percaya terhadap


(27)

10

pengelola suatu cabang. Sistem semacam ini tentunya akan menghambat perkembangan sebuah usaha untuk mendirikan cabang-cabang di berbagai daerah karena keterbatasan sumber daya manusia yang dapat dipercaya dari pihak keluarga. Sebagai contoh, restoran-restoran yang awalnya didirikan atas dasar

usaha keluarga di antaranya Dapur Solo, D’Cost, Pecel Lele Lela, dll. Oleh karena itu, sistem informasi diperlukan untuk menjamin pengelolaan sebuah usaha dapat berjalan sebagaimana mestinya serta mampu memberikan laporan hasil usaha secara akurat dan terpercaya kepada pemilik usaha.

Saat ini perkembangan sistem informasi khususnya di bidang pengelolaan restoran mulai berkembang terutama untuk restoran-restoran berskala besar.

Beberapa software atau sistem manajemen restoran yang cukup banyak digunakan

antara lain Ventrasys, eZee, SolisResto, dll. Restoran-restoran tersebut umumnya menerapkan sistem informasi untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan aktivitas bisnis di masing-masing cabang yang mereka miliki. Meskipun sistem informasi memiliki peranan besar dalam membantu manajemen dan operasional sebuah bidang usaha khususnya restoran, namun restoran-restoran dengan banyak cabang di luar provinsi atau pulau bahkan negara saja yang menggunakannya dan belum banyak diikuti oleh restoran-restoran menengah dengan cabang lokal.

3. Manajemen Terpusat

Manajemen adalah kemampuan untuk memonitor, mengontrol dan merencanakan sumber serta komponen sistem. Sedangkan manajemen terpusat merupakan


(28)

kemampuan yang digunakan untuk sentralisasi terhadap kontrol dan tanggung jawab manajemen dalam satu lokasi [5].

Manajemen terpusat adalah arsitektur jaringan yang bersandar pada informasi dan kontrol untuk muncul pada sebuah lokasi tunggal yang tersentralisasi atau terpusat. Hal ini menyederhanakan manajemen jaringan yang ukurannya besar.

Oleh karena monitoring dan kontrol terletak pada satu titik, manajer jaringan

harus terletak pada titik yang sama. Supaya bisa memantau jaringan dengan

efektif, stasiun manajemen yang terpusat harus menyelidiki

peralatan/perlengkapan jaringan yang ditemukan dalam masing- masing jaringan.

Gambar 1. Manajemen terpusat [5].

Sistem manajemen sistem informasi secara terpusat memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut :

a. Kemudahan dalam perencanaan, organisasi, dan pengontrolan kegiatan

perusahaan karena tidak perlu terjun langsung ke cabang-cabang yang tersebar di berbagai lokasi untuk melakukan perubahan kebijakan usaha.

b. Kemudahan dalam memperoleh data-data dari keseluruhan cabang karena

tersimpan secara terpusat.

c. Kemudahan dalam perubahan data karena cabang akan memperbarui data


(29)

12

B. Rekayasa Perangkat Lunak 1. Konsep

Rekayasa perangkat lunak (software engineering) berasal dari kata rekayasa

(engineering) dan perangkat lunak (software). Rekayasa merupakan aplikasi terhadap pendekatan sistematis yang berdasar atas ilmu pengetahuan dan matematis serta aplikasi tentang produksi terhadap struktur,mesin, produk, proses

atau sistem. Sedangkan perangkat lunak adalah source code pada suatu program

atau sistem.

Rekayasa Perangkat Lunak (software engineering) dapat diartikan dalam beberapa

definisi sebagai berikut :

a. Pembentukan dan penggunaan prinsip rekayasa (engineering) untuk

mendapatkan perangkat lunak secara ekonomis namun andal dan dapat bekerja secara efesien pada komputer [6].

b. Penerapan pendekatan yang sistematis, disiplin, dan terukur untuk

pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak [7].

c. Suatu disiplin yang mengintegrasikan proses atau prosedur, metode, dan

perangkat (tools) untuk pembangunan perangkat lunak komputer [8].

d. Merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip sains untuk mengurutkan

transformasi masalah menjadi solusi yang dapat bekerja dengan baik di mana urutan pemeliharaan perangkat lunak tersebut sampai tidak dapat digunakan lagi [9].


(30)

Perangkat lunak mempunyai karakteristik sebagai berikut [10]:

a. Maintanability (dapat dirawat), perangkat lunak harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan.

b. Dependability, perangkat lunak harus dapat dipercaya.

c. Efisiensi, perangkat lunak harus efisien dalam penggunaan sumber daya.

d. Usability, perangkat lunak harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan.

2. Model Rekayasa Perangkat Lunak Modified Waterfall

Di dalam pengembangan rekayasa perangkat lunak biasanya dipandu dengan

pemodelan dengan Daur Hidup Perangkat Lunak (Software Development Life

Cycle). Modified Waterfall adalah salah satu model rekayasa perangkat lunak

yang merupakan hasil pengembangan dari model Classic Waterfall dengan

tahapan-tahapan dan proses pengerjaan yang sama. Perbedaan di antara kedua

model tersebut adalah bahwa pada modified waterfall memiliki umpan balik

(feedback) pada setiap tahapnya yang memungkinkan adanya perbaikan pada tahap sebelumnya saat perancangan sedang berlangsung. Hal ini tentu berbeda

dengan classic waterfall di mana perbaikan hanya dapat dilakukan setelah seluruh


(31)

14

Adapun pemodelan Modified Waterfall dapat diilustrasikan sebagaimana gambar

berikut :

Gambar 2. Model modified waterfall [11].

Adapun penjabaran dari setiap tahap model modified waterfall di atas adalah

sebagai berikut :

a. Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)

Kebutuhan adalah sesuatu yang disyaratkan, sesuatu yang diinginkan atau

diperlukan. Kebutuhan perangkat lunak adalah kondisi, kriteria, syarat atau

kemampuan yang harus dimiliki oleh perangkat lunak untuk memenuhi apa yang disyaratkan atau diinginkan pemakai [12].

Terdapat tiga macam jenis kebutuhan perangkat lunak [7] :

i. Kebutuhan fungsional (functional requirement)

Disebut juga kebutuhan operasional, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan fungsi atau proses transformasi yang harus mampu dikerjakan oleh perangkat lunak.

ii. Kebutuhan antarmuka (interface requirement)

Kebutuhan antarmuka yang menghubungkan perangkat lunak dengan elemen perangkat keras, perangkat lunak, atau basis data.


(32)

iii. Kebutuhan unjuk kerja (performance requirement)

Kebutuhan yang menetapkan karakteristik unjuk kerja yang harus dimiliki oleh perangkat lunak, misalnya kecepatan, ketepatan, frekuensi.

Metode atau teknik untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan yang diambil pada saat melakukan aktivitas tersebut. Salah satu metode dalam analisis kebutuhan perangkat lunak

adalah Berorientasi Aliran Data (Data Flow Oriented atau Functional Oriented).

Sudut pandang analisis pada pendekatan ini difokuskan pada aspek fungsional dan

behavioral (perilaku laku) sistem. Pengembang harus mengetahui fungsi-fungsi atau proses-proses apa saja yang ada dalam sistem, data apa yang menjadi masukannya, di mana data tersebut disimpan, transformasi apa yang akan dilakukan terhadap data tersebut, dan apa yang menjadi hasil transformasinya [12].

Adapun perangkat analisis terstruktur antara lain sebagai berikut :

i. Diagram Aliran Data atau Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggambarkan aliran data dalam sistem, sumber dan tujuan data, proses pengolahan data tersebut, dan tempat penyimpanan datanya [12]. DFD juga dapat didefinisikan sebagai diagram yang menggunakan notasi simbol untuk

menggambarkan arus data system [13].

Terdapat tiga macam DFD yang biasa digunakan [14], yaitu : 1. Context Diagram (CD)

Yaitu diagram yang paling sederhana dari sebuah sistem informasi untuk menggambarkan aliran-aliran data yang masuk dan keluar pada sistem.


(33)

16

Diagram ini menggambarkan suatu sistem dalam satu lingkaran dan dihubungkan dengan entitas luar yang digambarkan dengan simbol persegi.

2. DFD Fisik

DFD fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan di mana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan.

3. DFD Logis

DFD logis digunakan untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu menspesifikasi di mana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut dilakukan.

Tabel 1. Notasi Data Flow Diagram [16].

ii. Diagram Entitas Relasi atau Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang menggambarkan keterhubungan antar data secara konseptual. Penggambaran keterhubungan antar data ini didasarkan pada anggapan bahwa dunia nyata terdiri atas kumpulan objek yang disebut


(34)

entitas (entity), dan hubungan yang terjadi di antaranya yang disebut relasi (relationship).

Tabel 2. Simbol Entity Relationship Diagram.

No Notasi Nama Arti

1 Entity Objek yang dapat dibedakan dalam

dunia nyata

2 Week Entity Suatu entity di mana keberadaan

dari entity tersebut tergantung dari

keberadaan entity yang lain

3 Relationship Hubungan yang terjadi antara satu

atau lebih entity

4 Identifying

Relationship

Hubungan yang terjadi antara satu

atau lebih weak entity

5 Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal atau

atribut atomic yang tidak dapat

dipilah-pilah lagi

6 Atribut Primary

Key

Satu atau gabungan dari beberapa atribut yang membedakan semua

baris data (row) dalam tabel secara

unik

7 Atribut

Composite

Atribut yang masih dapat diuraikan lagi menjadi sub-sub atribut yang masing-masing memiliki makna

8 Atribut

Multivalue

Suatu atribut yang memiliki

sekelompok nilai untuk setiap

instant entity

b. Perancangan (Design)

Perancangan perangkat lunak merupakan tahap kedua dalam model modified

waterfall dan dapat didefinisikan sebagai berikut :

i. Proses bertahap di mana semua kebutuhan yang ada diterjemahkan menjadi

suatu cetak biru yang akan digunakan untuk mengonstruksi perangkat lunak [8].


(35)

18

ii. Proses untuk mendefinisikan suatu model atau rancangan perangkat lunak

dengan menggunakan teknik dan prinsip tertentu sedemikian hingga model atau rancangan tersebut dapat diwujudkan menjadi perangkat lunak [12].

Adapun tahap-tahap dalam perancangan perangkat lunak antara lain sebagai berikut [12] :

i. Perancangan data.

ii. Perancangan arsitektur perangkat lunak.

iii. Perancangan antarmuka pemakai (user interface).

iv. Perancangan prosedural (spesifikasi program).

c. Implementasi (Implementation)

Merupakan sekumpulan aktivitas di mana rancangan perangkat lunak yang telah dibuat pada tahap perancangan kemudian dikodekan ke dalam bentuk kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu agar dapat dijalankan pada komputer [12].

Beberapa faktor standar dalam penyusunan program antara lain [12]:

i. Kebenaran logika dan penulisan

Program yang disusun harus memiliki kebenaran logika dalam pemecahan masalah maupun penulisan kode program.

ii. Waktu minimum untuk penulisan program

Penulisan program harus memiliki waktu minimum, artinya waktu minimal yang harus tersedia untuk menuliskan kode program dari awal hingga siap untuk dieksekusi.


(36)

iii. Kecepatan maksimum eksekusi program

Agar program memiliki kecepatan eksekusi maksimum, perlu diperhatikan beberapa hal antara lain bahasa pemrograman yang digunakan, algoritma yang disusun, teknik pemrograman yang dipakai, dan perangkat keras yang digunakan.

iv. Ekspresi penggunaan memori

Semakin sedikit penggunaan memori, semakin cepat program dieksekusi.

v. Kemudahan merawat dan mengembangkan program

Program yang memiliki struktur yang baik, struktur data jelas, dan dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami, akan mudah untuk dirawat dan dikembangkan.

vi. User friendly

Program yang baik harus memiliki layanan untuk mempermudah pemakai untuk menggunakannya.

vii. Portabilitas

Program yang baik harus dapat dijalankan pada kondisi platform yang

berbeda-beda, baik itu sistem operasi maupun perangkat keras.

viii. Modular

Pada pendekatan pemrograman, masalah dibagi-bagi menjadi unit terkecil, yang disebut modul untuk menyederhanakan pengimplementasian langkah-langkah pemecahan masalah dalam bentuk program.


(37)

20

d. Pengujian (Testing)

Pada proses Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), programmer mula-mula berusaha

untuk membangun perangkat lunak mulai dari konsep abstrak sampai kepada tahap implementasi yang dapat dilihat, baru kemudian dilakukan pengujian.

Pada pengujian perangkat lunak, programmer menciptakan sekumpulan kasus uji

untuk diujikan kepada perangkat lunak. Proses pengujian merupakan tahapan dalam RPL di mana secara fisik terlihat lebih banyak sisi desktruktifnya dibandingkan sisi konstruktifnya karena tujuannya adalah untuk menemukan kesalahan pada perangkat lunak.

Untuk melakukan pengujian perangkat lunak secara fungsional dapat

menggunakan metode yang terangkum dalam Seven-Step Software Testing

Process [15]. Adapun langkah pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

i. Organizing for testing

Dalam langkah ini membahas dua hal utama yaitu siapa yang akan terlibat dalam pengujian dan cakupan pengujian.

ii. Developing the test plan

Pada langkah ini pengembang melakukan perancangan terhadap pengujian secara terperinci serta melakukan analisa resiko.

iii. Verification testing

Pada langkah ini dilakukan tiga macam pengujian dasar yaitu kebutuhan, perancangan, dan konstruksi. Pengujian-pengujian tersebut bertujuan untuk meyakinkan bahwa pengembang telah membangun sistem yang benar.


(38)

iv. Validation testing

Pada langkah ini dilakukan pengujian fungsi dari perangkat lunak yang dibangun secara menyeluruh dan detail untuk mengetahui adanya kesalahan yang masih terjadi serta mencatatnya dalam sebuah laporan pengujian.

v. Analyzing and reporting test result

Pada tahap ini merupakan akhir dari pengujian awal di mana selanjutnya pengembang akan melakukan analisa terhadap kesalahan-kesalahan yang tercatat dalam laporan pengujian. Selanjutnya pengembang akan melakukan perbaikan berdasarkan analisa tersebut hingga perangkat lunak siap untuk

diujicobakan pada pengguna (user acceptance test).

vi. Acceptance and operational testing

Berbeda dengan langkah-langkah pengujian sebelumnya di mana pengujian dilakukan selama proses pengembangan oleh pengembang atau tim penguji, pada langkah ini dilakukan pengujian oleh pihak yang akan menggunakan perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan pengguna melakukan evaluasi terhadap pemakaian dan kegunaan dari aplikasi yang telah dibuat dalam aktivitas yang akan mereka lakukan dari hari ke hari. Selain itu juga dilakukan pengujian instalasi pada lingkungan di mana perangkat lunak akan digunakan. Melalui pengujian ini akan meyakinkan pengguna terhadap perangkat lunak ini serta memungkinkan adanya perbaikan atau perubahan sistem.

vii. Post-implementation analysis

Merupakan langkah pengujian terakhir yang berisi simpulan tentang hasil akhir pengujian yang dilakukan.


(39)

22

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses memodifikasi sistem perangkat lunak atau komponennya setelah penggunaan oleh konsumen untuk memperbaiki kerusakan, meningkatkan kinerja, manfaat, atau kualitas lainnya atau untuk menyesuaikan sistem perangkat lunak dengan lingkungan yang berubah. Definisi ini menegaskan bahwa proses pemeliharaan perangkat lunak merupakan proses

yang bersifat post-delivery, artinya dilakukan setelah sistem perangkat lunak

digunakan oleh konsumen.

Berikut ini adalah kategori pemeliharaan perangkat lunak :

i. Pemeliharaan korektif, mencakup semua perubahan yang dilakukan untuk

menghilangkan kerusakan aktual pada perangkat lunak.

ii. Pemeliharaan adaptif, mencakup semua perubahan yang dibutuhkan sebagai

konsekuensi dari perubahan lingkungan di mana sistem beroperasi, misalkan perubahan perangkat keras, sistem operasi, DBMS, atau jaringan komputer.

iii. Pemeliharaan perfektif, mencakup semua perubahan yang berasal dari

permintaan pengguna.

C. Sistem Basis Data 1. Konsep Basis Data

Secara umum, basis data (database) berarti koleksi data yang saling terkait.

Secara praktis, basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data yang

terstruktur yang disimpan dalam media pengingat (hard disk) yang tujuannya


(40)

Suatu database yang baik hendaknya memiliki kriteria sebagai berikut [17]: a. Database harus bersifat Object-Oriented bukan Program-Oriented.

Maksudnya adalah dalam aplikasi data apabila diakses secara bersamaan,

tidak terjadi perubahan pada struktur database.

b. Dapat dikembangkan dalam hal volume dan struktur.

c. Kerangkapan data (Data Redundancy) harus seminimal mungkin.

Dalam konsep pengelolaan basis data dikenal istilah Data Base Management

Systems (DBMS). DBMS adalah suatu sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke Basis Data [18].

2. Manajemen Basis Data dengan MySQL

SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Bahasa ini merupakan

standar yang digunakan untuk mengakses database. Standar SQL mula-mula

didefinisikan oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (the

American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86. Saat ini banyak perangkat lunak basis data yang menggunakan SQL sebagai

perintah untuk mengakses database salah satunya adalah MySQL [16].

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS yang bersifat open

source. MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di Swedia. MySQL diunduh dan digunakan secara gratis karena

berlisensi GPL (General Public License). Sebagai DBMS, MySQL memiliki

sejumlah fitur sebagai berikut :

a. Portable, MySQL dapat berjalan di Sistem Operasi apapun (Windows, MAC dan Linux)


(41)

24

b. Freeware, MySQL seperti halnya php, adalah freeware sehingga tidak membutuhkan biaya dalam penggunaanya.

c. Multiuser, MySQL dapat digunakan beberapa pengguna dalam waktu yang serempak tanpa mengalami gangguan.

d. Performance turning, MySQL memiliki kecepatan tinggi dalam memproses

query biasa. Karena kecepatan MySQL untuk melakukan sebuah single query sepuluh kali lebih cepat dibanding dengan PostgreSQL.

D. Pemrograman

Program adalah serangkaian ekspresi yang disusun menjadi kesatuan prosedur berupa urutan langkah untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan diimplementasikan dalam bentuk bahasa pemrograman sehingga dapat dijalankan pada komputer. Adapun bahasa pemrograman merupakan tatacara penulisan program [12].

Pada dasarnya, aplikasi dapat dibedakan ke dalam aplikasi berbasis desktop dan

aplikasi berbasis website. Aplikasi Desktop adalah suatu aplikasi yang dapat

berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan browser atau koneksi

Internet di suatu komputer otonom dengan sistem operasi atau platfom tertentu.

Sedangkan Pengertian aplikasi web based adalah suatu aplikasi yang dapat

berjalan dengan menggunakan basis teknologi web atau browser. Aplikasi ini

dapat diakses di mana saja asalkan ada koneksi internet yang mendukung, tanpa perlu melakukan instalasi di komputer masing-masing seperti pada aplikasi


(42)

desktop, cukup dengan membuka browser dan menuju tempat server aplikasi tersebut dipasang [19].

1. Pemrograman Berbasis Desktop dengan Lazarus a. Definisi Lazarus

Lazarus adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment), lingkungan

pengembangan perangkat lunak yang terintegrasi sehingga pembuatan software

dapat diselesai dalam waktu singkat. Lazarus bersifat open source, tersedia untuk

banyak platform yakni Linux, Windows dan Mac. Bahasa pemrograman yang

dijadikan landasan dalam Lazarus adalah Pascal.

Lazarus menyediakan lingkungan pengembangan mirip dengan Delphi. IDE ini

dibangun oleh Free Pascal Compiler (FPC) yang mempunyai motto Write Once

Compile Anywhere, artinya hanya dengan sebuah source code program dapat

dikompilasi di berbagai platform sistem operasi serta berbagai arsitektur

processor (i386, x86_64, arm, dll) [20].


(43)

26

b. IDE (Integrated Development Environment) pada Lazarus

Menu-menu penting dalam pemanfaatan Lazarus ditampilkan pada bagian paling

atas dari jendela Lazarus. Seperti pada software lain, menu File, Edit, Search,

View, Window dan Help terdapat pada Lazarus dan dengan mudah dipahami kegunaan dan cara menggunakannya.

Gambar 4. Menu utama Lazarus.

Menu lain yang akan sering digunakan adalah ‘Project’ dan ‘Run’. Menu ‘Project’

digunakan untuk membuka jendela tertentu untuk mengatur proyek

pengembangan software yang sedang dilakukan. Dalam Lazarus, setiap program

komputer yang dikembangkan dinamakan ‘project’. Menu ‘Run’ digunakan untuk

menjalankan, men-trace atau menghentikan eksekusi program atau proyek.

Gambar 5. Form Lazarus.

Jendela ‘Form’ ini adalah bagian utama dari sebuah aplikasi visual. Form

menurupakan komponen paling penting dalam pemrograman visual. Di atas form


(44)

Pada sisi kiri terdapat sebuah kotak dengan judul ‘Object Inspector’. Jendela ini digunakan untuk mengatur perilaku dari suatu kontrol atau komponen yang telah

diletakkan di atas suatu Form atau jendela aplikasi yang sedang kita kembangkan.

Setiap jenis komponen akan mempunyai properti yang berbeda. Properti-properti

ini dapat diubah pada saat pengembangan memanfaatkan ‘object Inspector’ atau

saat eksekusi program dengan menuliskan perintah-perintah dalam kode program.

Gambar 6. Object Inspector Lazarus.

Bagian lain yang sangat penting adalah ‘Source Editor’. Di sinilah programmer

menuliskan baris-baris kode program untuk mengatur apa yang harus dilakukan oleh Aplikasi. Kode program ditulis mengikuti aturan dalam bahasa Pascal.


(45)

28

c. Konektivitas Lazarus dan MySQL Database

Sangat banyak aplikasi yang dibangun, baik berbasis Desktop maupun Web

memerlukan akses ke database. Hal ini tentunya juga menjadi perhatian penting

dalam pengembangan software dengan Lazarus. Pada dasarnya, Lazarus telah

menyediakan dukungan pada berbagai DBMS seperti MySQL 4.x, MySQL 5.x, PostgreSQL, SQLlite, SQL Server, Interbase, Firebird dan Oracle [21].

Lazarus memerlukan library file ‘libmysqlclient.so’ agar dapat membangun

koneksi ke server database MySQL pada Linux OS dan library file‘libmysql.dll’

untuk Windows OS. File tersebut harus berada pada sistem operasi atau berada

satu direktori dengan aplikasi yang dijalankan.

Untuk membuat koneksi database dengan Lazarus, diperlukan komponen pada

tab ‘SQLdb’. Misalnya untuk membangun koneksi dengan MySQL database

diperlukan komponen seperti TMySQL50Connection yang digunakan untuk

membangun koneksi dengan database, TSQLTransaction yang digunakan untuk

menerjemahkan Query dan TSQLQuery yang digunakan untuk memberikan

Query pada database. Berikut ini adalah contoh kode program untuk melakukan

koneksi database :

MySQL50Connection1.HostName := '127.0.0.1'; MySQL50Connection1.UserName := 'root'; MySQL50Connection1.Password := 'abc123'; MySQL50Connection1.DatabaseName := 'dbstbi';

MySQL50Connection1.Transaction := SQLTransaction1; SQLQuery1.SQL.Text := 'select * from tbberita'; SQLQuery1.Open;


(46)

2. Pemrograman Berbasis Mobile Web dengan PHP a. Pemrograman Web

Pemrograman web diambil dari dua suku kata yaitu pemrograman dan web.

Pemrograman yang dalam bahasa English adalah programming dan diartikan

proses, cara, perbuatan program (secara bahasa Indonesia). Sedangkan Definisi

Web adalah jaringan komputer yang terdiri atas kumpulan situs internet yang

menawarkan teks dan grafik dan suara dan sumber daya animasi melalui protokol

transfer hypertext.

Orang banyak mengenal web dengan istilah WWW (world wide web), World

Wide Web adalah layanan internet yang paling populer saat ini internet mulai dikenal dan digunakan secara luas setelah adanya layanan WWW . WWW adalah

halaman-halaman website yang dapat saling terkoneksi satu dengan lainnya

(hyperlink) yang membentuk samudera belantara informasi. WWW berjalan

dengan protokol HyperText Transfer Protokol (HTTP).

Halaman Web merupakan file teks murni (plain text) yang berisi sintaks-sintaks

HTML yang dapat dibuka, dilihat maupun diterjemahkan dengan Internet

Browser. Sintaks HTML mampu memuat konten teks, gambar, audio, video dan animasi. Kini internet identik dengan web, karena kepopuleran web sebagai

standar interface pada layanan-layanan yang ada di internet, dari awalnya sebagai

penyedia informasi, ini digunakan juga untuk komunikasi dari email sampai


(47)

30

b. Mobile Web

Perkembangan teknologi pada perangkat mobile membutuhkan perkembangan

software yang sejalan dengan perkembangan hardware pada perangkat mobile

seperti perangkat handphone, pocket PC, console game dan multimedia pocket

player. Saat ini pada perangkat mobile para pengguna tidak hanya menemukan

sebuah aplikasi standalone tetapi dengan perangkat mobile dapat menggunakan

aplikasi-aplikasi mobile web sama seperti akses web dari sebuah komputer

meskipun dengan beberapa keterbatasan.

Pada Mei 2005 Mobile Web dikeluarkan oleh W3C dengan nama Mobile Web

Initiative (MWI) dengan tujuan membuat web dapat diakses dari sebuah perangkat

mobile secara sederhana seperti mengakses web dari sebuah komputer desktop.

Dalam perancangan mobile web, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

antara lain sebagai berikut [23] :

i. Terdapat beragam mobile web browser yang harus didukung oleh mobile

web yang dirancang.

ii. Mendukung beragam teknologi website terbaru seperti PHP, HTML5,

CSS3, dll.

iii. Perangkat mobile cenderung lebih kecil dan lebih lambat sehingga

kurang mendukung kompleksitas halaman.

iv. Tampilan mobile web berbeda dengan tampilan desktop web sehingga


(48)

c. Bahasa Pemrograman PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan script yang dijalankan di server, di mana kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke pemakai sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi [15]. PHP juga dapat didefinisikan sebagai

bahasa pemrograman yang dirancang untuk membuat halaman web interaktif dan

dijalankan melalui web server [24].

PHP adalah produk open source yang dapat digunakan secara gratis tanpa harus

membayar untuk menggunakannya. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode

PHP pada sisi server (server side), sedangkan tanpa adanya Interpreter PHP

semua script dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. PHP dirancang

untuk dapat bekerja sama dengan database server dan dibuat sedemikian rupa

sehingga pembuatan dokumen HTML yang dapat mengakses database menjadi

begitu mudah. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat

aplikasi-aplikasi yang prosesnya secara keseluruhan dijalankan di atas teknologi web

browser [25].

PHP merupakan aplikasi sisi server sehingga proses dilakukan di server. Pada saat

browser meminta dokumen PHP, web server langsung menggunakan modul PHP untuk mengolah dokumen tersebut. Jika pada dokumen tersebut terkandung fungsi

yang mengakses database, maka modul PHP akan menghubungi database server.

Dokumen PHP akan ditampilkan dalam web browser dalam format HTML


(49)

32

Gambar 8. Pembacaan data pada PHP [26].

Beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman web lainnya, antara lain

sebagai berikut [26] :

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak

melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan di mana-mana mulai dari Apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan

developer yang siap membantu dalam pengembangan.

4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena memiliki referensi yang banyak.

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime


(50)

E. VPN 1. Definisi

Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah cara mensimulasikan jaringan

privat melalui jaringan publik, seperti internet. Dinamakan ‘virtual’ karena

menggunakan jaringan virtual atau tanpa adanya koneksi fisik yang menghubungkan jaringan lokal tersebut [27].

Gambar 9. Ilustrasi VPN [27].

2. Kelebihan VPN

Dalam penggunaannya, teknologi VPN menyediakan tiga kelebihan utama [28] sebagai berikut :

a. Kerahasiaan

Teknologi VPN memiliki sistem kerja mengenkripsi semua data yang melewatinya. Dengan adanya teknologi enkripsi ini, kerahasiaan data menjadi lebih terjaga.

b. Integritas Data

Ketika melewati jaringan internet, data sebenarnya sudah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Di tengah perjalannya, apapun bisa terjadi


(51)

34

terhadap isi data tersebut, baik hilang, rusak, maupun dimanipulasi oleh pihak lain. VPN memiliki teknologi enkapsulasi yang dapat menjaga keutuhan data yang dikirim agar mencapai tujuan dengan selamat.

c. Autentikasi Sumber

VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi sumbernya. Kemudian alamat sumber akan disetujui jika proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya tanpa ada data yang dipalsukan atau dikirimkan oleh pihak asing.

3. Jenis-Jenis VPN

a. Remote Access VPN

Remote Access VPN memungkinkan akses kapan saja dan di mana saja ke jaringan perusahaan/kantor. Jaringan ini biasa digunakan atau diminta oleh pegawai perusahaan yang berpergian jauh tetapi ingin selalu terhubung dengan jaringan perusahaannya melalui koneksi jarak jauh. Dengan jenis

VPN ini memungkinkan kantor cabang melakukan koneksi dial-up lokal

melalui provider dan kemudian melakukan koneksi ke pusat [29].


(52)

b. Site-to-Site VPN

Site-to-Site VPN memungkinkan suatu private network diperluas melintasi

jaringan internet atau layanan public network lainnya dengan cara yang

aman. Site-to-Site VPN disebut juga router-to-router VPN atau LAN-to-LAN

dan merupakan salah satu alternatif infrastruktur WAN yang biasa digunakan. VPN jenis ini menghubungkan dua atau lebih kantor cabang, kantor pusat, ataupun partner bisnis ke seluruh jaringan perusahaan [29].

Gambar 11. Site to Site VPN [29].

Site-to-Site VPN terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Intranet VPN

Intranet VPN digunakan untuk menghubungkan antara kantor pusat dengan kantor cabang atau kantor lain yang letaknya berjauhan melalui jaringan publik.

2. Extranet VPN

Extranet VPN digunakan untuk menghubungkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya (contohnya mitra kerja, pelanggan, atau


(53)

36

4. Prinsip Kerja VPN

Hal terutama yang dibutuhkan oleh sebuah VPN untuk bekerja adalah adanya

koneksi internet yang baik. Kemudian juga diperlukan internet gateway router

untuk melakukan setting akses internet bagi para staf. Router ini dikonfigurasikan

untuk melindungi jaringan lokal perusahaan atau organisasi dari orang yang tidak

berhak mengaksesnya melalui internet. Dapat juga dikatakan bahwa router ini

berfungsi sebagai firewall.

Kemudian VPN software di-install pada router yang berfungsi sebagai firewall

tersebut. Kemudian dikonfigurasikan agar dapat tersambung dan tercipta sebuah

koneksi virtual. Jika tahap ini sukses maka dua atau lebih jaringan perusahaan

atau kantor sudah dapat terhubung melalui jaringan virtual (internet) layaknya

jaringan nyata. Sudah dapat saling mengirim data dan saling mengakses jaringan,

namun belum menjadi jaringan private karena belum terlindungi, sehingga orang

lain yang memakai internet juga dapat mengambil data yang dikirim melalui jaringan ini.

Untuk menjadikan jaringan ini menjadi sebuah jaringan yang private, solusinya

adalah dengan menggunakan enkripsi. Traffic VPN antara dua atau lebih

perusahaan/kantor yang menggunakan VPN dikunci dengan enkripsi, dan hanya komputer atau orang yang berhak saja yang dapat membuka kunci dan melihat data yang dikirim dengan enkripsi tersebut. Data yang dikirim akan dienkripsi terlebih dahulu lalu setelah sampai pada tujuan akan didekripsi.


(54)

Data dienkapsulasi (dibungkus) dengan header yang berisi informasi routing

untuk mendapatkan koneksi point to point sehingga data melewati jaringan publik

dan dapat mencapai akhir tujuan. Proses enkapsulasi data sering disebut tunneling

[29].

Teknologi Tunnelling merupakan teknologi yang bertugas untuk menangani dan

menyediakan koneksi point-to-point dari sumber ke tujuannya. Disebut tunnel

karena koneksi point-to-point tersebut sebenarnya terbentuk dengan melintasi

jaringan umum, namun koneksi tersebut tidak mempedulikan paket-paket data milik orang lain yang sama-sama melintasi jaringan umum tersebut, tetapi koneksi hanya melayani transportasi data dari pembuatnya [28].

Gambar 12. Tunnelling Technology [28].

5. VPN Software

Selain VPN yang dibangun secara mandiri dengan menggunakan server dan

kebutuhan tertentu, terdapat pula perusahaan yang memberikan layanan VPN

melalui VIP client software yaitu aplikasi yang dapat menghubungkan komputer

pengguna dengan jaringan atau server VPN.

Salah satu VPN client-software yang dapat digunakan adalah VPN Hamachi yang

merupakan produk dari LogMeIn Inc. yang merupakan sebuah aplikasi Virtual


(55)

38

dengan Hamachi di dalamnya dan terkoneksi ke dalam jaringan virtual yang

dibangun. Hamachi bersifat shareware dengan batasan penggunaan secara bebas

untuk maksimal 5 client yang terhubung. Hamachi memiliki kemampuan untuk

membuat, mengelola, dan memelihara Virtual Private Network (VPN) di

manapun dengan mudah [30]. Hamachi memiliki beragam pilihan jaringan yang

dapat dibangun seperti Gateway virtual networking, Hub-and-spoke virtual

networking, serta jaringan mesh.

6. Teknik Pengujian Kualitas Jaringan a. Perintah PING

Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat

digunakan untuk memeriksa Induktivitas jaringan berbasis teknologi

Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Dengan menggunakan utilitas ini, dapat diuji apakah sebuah komputer terhubung dengan komputer lainnya. Hal ini dilakukan dengan mengirim sebuah paket kepada alamat IP yang hendak diujicoba konektivitasnya dan menunggu respon darinya [31].

Utilitas Ping akan menunjukkan hasil yang positif jika dua atau buah komputer saling terhubung di dalam sebuah jaringan. Hasil berupa statistik keadaan koneksi kemudian ditampilkan di bagian akhir. Kualitas koneksi dapat dilihat dari

besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang hilang

(packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas koneksinya.


(56)

b. Perintah Trace Route

Traceroute (Tracert) adalah perintah untuk menunjukkan rute yang dilewati paket

untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control

Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang

semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang

paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Jumlah

hop menunjukkan jumlah router atau jaringan luar yang dilewati [32].

c. Pengujian Keamanan dengan Software Cain & Abel

Cain & Abel adalah sebuah software yang dapat digunakan untuk melakukan

penyadapan (sniffing) paket jaringan, memecahkan password dengan beberapa

metode seperti dictionary attack, brute force, dan cyptanalysis attack [33].

d. Penyadapan Paket Jaringan dengan Software Wireshark

WireShark adalah suatu perangkat untuk melakukan Sniffing paket-paket

(PDU-Protocol Data Unit) yang berjalan di suatu jaringan yang dapat ditangkap oleh

NIC (Network Interface Card). Wireshark melakukan penyadapan dengan metode

capture pada paket-paket yang berjalan pada jaringan untuk dapat dianalisa atau dilihat isinya. Dalam paket tersebut terdapat banyak informasi yang dapat disadap


(57)

III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Adapun perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

Tabel 3. Perangkat yang dibutuhkan.

No Perangkat Jumlah Spesifikasi Kegunaan

1. Laptop 1 Unit Processor Intel Core i3 2,3 GHz RAM 4 GB OS Windows 7

Untuk perancangan

aplikasi desktop dan

mobile.

2. Software

Lazarus

1 Unit Codetyphon Versi

1.10

Untuk pengembangan

aplikasi desktop

berbasis bahasa Pascal.

3. XAMPP 1.7.3 1 Unit Apache, PHP5

MySQL 5.1 phpMyAdmin 3.2.4

Digunakan sebagai web

server, database server, dan database designer.

4. Adobe

Dreamweaver

1 Unit Versi CS 6 Digunakan untuk

pengembangan aplikasi

mobile berbasis PHP, HTML 5 dan Jquery. 5. Wireless Access

Point

1 Unit TP Link Wireless

N Router TL-MR3420

Untuk menghubungkan

perangkat mobile dan

server lokal. 6. Smartphone

Samsung Galaxy Chat

1 Unit 240 x 320 pixel

Proc.850Mhz RAM 512MB Android 4.0

Menjalankan aplikasi

mobile web untuk mengelola pesanan pelanggan.

7. Printer 1 Unit Inkjet Printer

Canon iP2770

Untuk melakukan pencetakan nota transaksi.


(58)

Tabel 3. Lanjutan.

No Perangkat Jumlah Spesifikasi Kegunaan

8. Modem 2 Unit GSM & CDMA Menghubungkan pusat

dan cabang melalui VPN.

9. Software

LogMeIn Hamachi

2 Unit Versi 2.0.1.296 Sebagai layanan VPN

client antar cabang. 10. Library JQuery

Mobile

1 Unit Versi 1.1.0 Sebagai LibraryWeb

mobile berbasis Java Script

B. Metode

Adapun metode atau langkah kerja yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Studi literatur bertujuan untuk mempelajari berbagai sumber referensi atau teori yang berkaitan dengan sistem informasi restoran multi cabang manajemen

terpusat dengan VPN (Virtual Private Network).

Adapun literatur yang dipelajari berkaitan dengan hal-hal berikut ini :

a. Sistem informasi restoran multi cabang manajemen terpusat.

b. Model rekayasa perangkat lunak modified waterfall.

c. Pengelolaan database dengan MySQL.

d. Pemrograman berbasis desktop dengan Lazarus.

e. Perancangan mobile web dengan PHP.

f. VPN (Virtual Private Network).


(59)

42

2. Perancangan Pengembangan Sistem

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui desain dari sistem yang akan dibuat secara umum sehingga dapat mempermudah tahap implementasi. Pengembangan sistem

ini menerapkan metode perangkat lunak Modified Waterfall. Dikarenakan pada

model ini terdapat umpan balik (feedback) yang memungkinkan adanya perbaikan

pada tahap sebelumnya tanpa harus menyelesaikan seluruh tahap perancangan

terlebih dahulu. Modified Waterfall akan membuat perancangan sistem menjadi

terstruktur dan fleksibel terhadap perubahan atau perbaikan.

Dalam metode Modified Waterfall terdapat beberapa tahap pengembangan yang

diilustrasikan dalam gambar berikut ini :

Gambar 13. Alur modified waterfall.

a. Analisa Kebutuhan (Requirement Analysis)

Tahap ini merupakan tahap pertama dari metode Modified Waterfall yang

digunakan untuk mengumpulkan kebutuhan yang nantinya akan

diimplementasikan pada suatu sistem. Untuk memperoleh informasi tentang proses dan kebutuhan pengguna, dilakukan survei kepada pihak yang menjadi calon pengguna yang dalam studi kasus ini memilih Pondok Santap Glompong


(60)

dikarenakan restoran ini merupakan salah satu restoran dengan konsep multi cabang modern dengan manajemen terpusat. Dengan metode demikian, sistem informasi yang akan dikembangkan nantinya diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Tabel 4. Analisis kebutuhan sistem.

Jenis Kebutuhan Kebutuhan

Kebutuhan Fungsional 1. Mampu mengelola data persediaan bahan baku.

2. Mampu mengelola dan merekam data menu

hidangan.

3. Mampu mengelola pemesanan dan pembelian

bahan baku.

4. Mampu mengelola pengiriman bahan baku ke

masing-masing cabang.

5. Mampu mengelola pesanan pelanggan melalui

perangkat mobile.

6. Mampu memantau kondisi restoran berdasarkan

penggunaan meja secara realtime.

7. Mampu mengelola pembayaran pelanggan

(Point of Sale).

8. Mampu mengurangi persediaan bahan baku

secara otomatis sesuai menu hidangan

pelanggan.

9. Mampu merekam seluruh transaksi pemesanan,

pembayaran oleh pelanggan dan pembelian bahan baku.

10. Mampu merekam bahan baku yang rusak atau

kadaluarsa.

11. Mengelola data-data ke dalam bentuk laporan

untuk disimpan sebagai arsip cabang dan dilaporkan ke pusat.

12. Mampu mengelola promosi pada waktu tertentu.

13. Melakukan pemantauan kondisi bahan baku,

keuangan, dan pelanggan pada cabang oleh pusat.

Kebutuhan Antarmuka 1. Mendukung perangkat masukan data seperti

keyboard, mouse, dan Barcode scanner.

2. Memiliki antarmuka untuk mengelola data-data,


(61)

44

Tabel 4. Lanjutan

Jenis Kebutuhan Kebutuhan

Kebutuhan Antarmuka 3. Memiliki antarmuka untuk mengelola

konfigurasi pada jaringan client-server pada

cabang.

4. Memiliki antarmuka untuk pembaruan data dan

mengirim laporan ke pusat secara otomatis.

5. Memiliki antarmuka untuk memantau kondisi

dan menampilkan laporan cabang.

6. Mendukung tampilan antarmuka pemesanan

menu berbasis mobile.

Kebutuhan Unjuk Kerja 1. Memiliki tingkat akses berbeda yang terdiri dari

Administrator/Manajer Pusat,

Administrator/Manajer Cabang, Kasir dan

Pelayan.

2. Mampu mendukung berbagai perangkat

pendukung (perangkat mobile, mobile browser,

Windows OS).

3. Mampu backup secara otomatis.

4. Mampu memantau sistem dari luar restoran.

b. Perancangan (Design)

Merupakan tahap kedua dalam metode Modified Waterfall yang digunakan untuk

mengubah hasil analisa kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Dalam tahap ini dilakukan perancangan konseptual sebagai berikut :

1. Context Diagram (CD)

Context Diagram (CD) ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entitas yang terkait dengan Sistem Informasi. Pada sistem ini terdapat sedikitnya empat entitas yaitu Administrator Pusat yang bertugas mengelola keseluruhan data secara terpusat, Administrator Cabang yang memiliki


(62)

kewenangan dalam pengelolaan data lokal, Pelayan yang bertugas menerima pesanan dari pelanggan, serta Kasir yang bertugas dalam proses pembayaran.

Berikut adalah Context Diagram dari Sistem Informasi ini:

Biodata Pengguna, Biodata Karyawan, Data Menu, Data Bahan Baku, Data Persediaan Rincian Resep, Daftar Pembelian, Periode Lap. Transaksi, Order Bahan, Retur Bahan,

Rincian Pengiriman Bahan, Data Cabang,

Periode Lap. keuangan,

Sistem Informasi Restoran Multi Cabang Administrator Pusat Administrator Cabang Kasir Pelayan Daftar Pengguna, Daftar Karyawan, Datar Menu, Daftar Bahan Baku, Lap. Persediaan, Daftar Resep, Rekap Pembelian, Lap. Transaksi, Daftar Order, Daftar Retur,

Daftar Pengiriman Bahan, Daftar Cabang, Lap. keuangan, Data Meja, Data Aset, Data Promo, Penerimaan Bahan, Order Bahan, Retur Bahan, Periode Lap. Penjualan, Data Persediaan

Rekap Transaksi Pelanggan Rekap Pembayaran

Info Rincian Pesanan Data Pesanan Pelanggan

Daftar Meja, Daftar Aset, Daftar Promo, Rekap Penerimaan, Rekap Order, Daftar Retur, Lap. Penjualan, Lap. Persediaan Data Pelanggan Pembayaran Data Pesanan, Total Transaksi


(63)

46

2. Data Flow Diagram (DFD)

Berikut ini adalah DFD pada entitas Administrator Pusat.

3 Mengelola Menu 4 Mengelola Bahan Baku 5 Mengelola laporan persediaan 7 Melakukan pembelian bahan 8 Mengakses Laporan transaksi 9 Melakukan order bahan 10 Mengelola retur 11 Mengelola Pengiriman Bahan Administrator Pusat

Kode, nama, harga

nama, harga

Kode, Nama, satuan, kategori, stok

Nama, satuan, stok

Kode Bahan

Nama Bahan, Stok

Tanggal, No Faktur, Kode bahan Harga, Jumlah, Total transaksi

Total transaksi

No Faktur, Total Transaksi

Kode Bahan, Jumlah, Tujuan

Nama Bahan, Jumlah

Tanggal, Kode Bahan, Jumlah, Keterangan

Nama Bahan, Jumlah, Keterangan

Kode Bahan, Jumlah, Kode Cabang

Nama Bahan, Jumlah, Nama Cabang

menu Bahan baku Data transaksi Data order Data retur Bahan Baku Kode, nama, harga

nama, harga Kode, Nama, satuan, kategori, stok

Nama, satuan, stok

Nama bahan, stok Kode Bahan

Tanggal, No Faktur, Kode bahan Harga, Jumlah, Total transaksi

Total transaksi

Tanggal

No Faktur, Total Transaksi Kode Bahan, Jumlah, Tujuan

Nama Bahan, Jumlah Tanggal, Kode, Jumlah, Keterangan

Nama Bahan, Jumlah, Keterangan

Nama bahan Kode Bahan, Jumlah, Tujuan 6

Mengelola Resep

Data resep Kode menu, kode bahan, jumlah

Nama menu, nama bahan, jumlah

Kode menu, kode bahan, jumlah

Nama menu, nama bahan, jumlah

12 Mengelola Data Cabang Kode Cabang, Nama, Alamat

Nama, Alamat

Data Cabang Kode Cabang, Nama, Alamat

Kode Cabang, Nama, Alamat Kode Nama 2 Mengelola Karyawan 13 Mengakses Laporan keuangan 1 Mengelola Pengguna

Nama, Alamat, Jabatan Kode, Nama, Alamat, Jabatan Nama, Akses

Username, Password, Nama, Akses

user

karyawan Username, Password, Nama, Akses

Nama, Akses Kode, Nama, Alamat, Jabatan

Nama, Alamat, Jabatan

Tanggal

Tanggal

Kas masuk, Keluar

Tanggal

Kas masuk, keluar


(64)

Berikut ini adalah DFD untuk entitas Administrator Cabang 1 Melakukan Order bahan baku 2 Melakukan penerimaan bahan baku 3 Melakukan retur 4 Mengelola Data meja 5 Mengelola promo menu 6 Mengelola Laporan Persediaan 7 Mengelola laporan penjualan Administrator Cabang Kode bahan, jumlah

Nama bahan, jumlah

Kode bahan, jumlah

Nama bahan, jumlah

Kode bahan, jumlah, keterangan

Nama bahan, jumlah

Kode, Nama, Keterangan

Nama, Keterangan

Kode menu, diskon

Nama, harga

Kode bahan

Nama bahan, stok

Tanggal

Rincian Pesanan, Total Transaksi

Bahan Baku Data retur Data Meja Data Menu Bahan baku Data Penjualan Kode bahan, jumlah

Nama bahan, jumlah

Nama bahan, jumlah Kode bahan, jumlah, keterangan

Kode menu, diskon

Nama, harga

Kode bahan

Nama bahan, stok

Tanggal

Rincian Pesanan, Total Transaksi Data Order Kode bahan, jumlah

Nama bahan, jumlah

Kode, Nama, Keterangan

Nama, Keterangan

8 Mengelola

data aset Kode, nama, jumlah, harga

nama, jumlah

Data aset Kode, nama, jumlah, harga

nama, jumlah


(65)

48

Berikut ini adalah DFD untuk entitas Pelayan :

1 Mengelola Data Pesanan

Data Pesanan Pelayan

Nama, Kode Meja, Kode menu, jumlah

Nama Menu, jumlah

Nama, Kode Meja, Kode menu, jumlah

Nama Menu, jumlah

Data Menu

Gambar 17. DFD pelayan.

Berikut ini adalah DFD untuk entitas Kasir :

1 Menampilkan Data Pesanan

2 Mengelola Pembayaran

Data Penjualan Data Pesanan

Kasir

Kode Meja

Nama pelanggan, Kode menu, jumlah, tagihan

Data Pesanan, Total Transaksi

No Faktur, Data Pesanan, Total Transaksi

Kode Meja

Nama pelanggan, Kode menu, jumlah, tagihan

No Faktur, Data Pesanan, Total Transaksi

Data Pesanan, Total Transaksi


(1)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil perancangan dan implementasi Sistem Informasi Restoran Multi Cabang ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem informasi yang dibangun ini dapat digunakan untuk melakukan pengelolaan data, pesanan, transaksi, laporan, serta penentuan harga jual dan pengumpulan laporan dari masing-masing cabang secara terpusat.

2. Berdasarkan hasil simulasi pengujian dengan data sampel, sistem dapat mengelola hingga 3,5 juta database record yang mencakup keseluruhan data dari Pondok Santap Glompong.

3. Software LogMeIn Hamachi yang digunakan dalam sistem ini telah berhasil menghubungkan pusat dan cabang melalui jaringan internet secara privat (VPN) tanpa memerlukan penambahan serta konfigurasi VPN server.

4. Penggunaan VPN khususnya LogMeIn Hamachi dapat mempermudah proses koneksi antara pusat dan cabang karena cukup mengoneksikan dua jenis komputer yang telah memiliki IP statis dari VPN LogMeIn Hamachi.


(2)

124

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama berlangsungnya perancangan dan implementasi Sistem Informasi Restoran Multi Cabang ini terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Sistem perlu dikembangkan untuk dapat melakukan backup otomatis terhadap database untuk mengurangi resiko kehilangan data atau sistem yang overload dengan cara penjadwalan dengan periode yang dapat diatur oleh pengguna serta melakukan backup untuk masing-masing tabel database secara terpisah.

2. Sistem perlu dikembangkan untuk dapat melakukan sinkronisasi database secara otomatis sehingga setiap ada perubahan data pada kantor pusat akan memperbarui data pada cabang secara langsung dengan memanfaatkan fasilitas replikasi database yang dimiliki oleh MySQL Server namun tentunya memerlukan dukungan koneksi internet yang memadai.

3. Sistem perlu dikembangkan untuk menunjang pemantauan cabang atau pusat berbasis website sehingga pemilik restoran tetap dapat melakukan pemantauan darimanapun secara mudah melalui internet tanpa memerlukan instalasi software berbasis desktop. Fasilitas online report ini dapat dibangun dengan komponen tambahan pada Lazarus seperti Raudus, Indy atau mengembangkan website dengan menggunakan PHP.

4. Sistem perlu dikembangkan untuk dapat mengelola data yang tidak terekam selama proses transaksi akibat terputusnya koneksi dengan server atau


(3)

125

gangguan pada sistem seperti pemadaman listrik sehingga akurasi kondisi kas dan bahan baku tetap terjaga dengan cara membuat fasilitas rekap nota tertulis atau manual ke dalam database serta melakukan penyesuaian stok berdasarkan rekapitulasi data tersebut.

5. Sistem perlu dikembangkan untuk mengatasi kendala-kendala yang timbul selama proses pengujian seperti kemudahan user interface maupun kemudahan dalam penggunaan sistem dengan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan seluruh calon pengguna sistem sehingga dapat menghasilkan sistem yang sesuai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Davis, William & David C. Yen. 1999. The Information Systems Consultant’s Handbook : Systems Analysis and Design. CRC Press. New York.

[2] Nash, John F. & Martil B. Robert. 1988. Accounting Information Systems. Macmillaan Publisher. New York.

[3] Romney, Marshall B, dkk. 1997. Accounting Information Systems 7th Edition. Addison Welsey. Boston.

[4] Atmodjo, Marsum W. 2007. Restoran dan Segala Permasalahannya. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[5] Mellquist, Peter E. 1998. Pendekatan Berorientasi Objek untuk Pengembangan Aplikasi Manajemen Jaringan Ed.1. Terjemahan Edisius Riyadi L. & Maria Retno. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[6] Bauer, Fritz et al. 1968. Software Engineering : A Report on a Conference Sponsored by NATO Sciense Commite. NATO.

[7] The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE). 1993. IEEE Std 610.12-1993 Standard Glossary of SW Engineering Terminology. [8] Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering : A Practioner’s Approach

Sixth Edition. Mc Graw Hill. New York.

[9] Davis, Alan M. 1995. 201 Principles of Software Development. Mc Graw Hill. New York.

[10] Somerville, Ian. 2004. Software Engineering 7th Ed. Addison Wesley. Boston.

[11] Satalkar, Bhakti. 2010. Modified Waterfall Model.

http://www.buzzle.com/ModifiedWaterfallModel.htm. Tanggal akses 03 Juni 2012.

[12] Nugroho, Edy P. dkk. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak. Telkom Polytechnic. Bandung.


(5)

[13] Hartono, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek aplikasi Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[14] Leman. 1998. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Elex Media Komputindo. Jakarta.

[15] Perry, William E. 2006. Effective Methods for Software Testing 3rd Edition. Wiley Publishing, Inc. Indianapolis,Indiana.

[16] Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis : Belajar Database Menggunakan MySQL. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[17] Elmasri, Ramez. and S.B. Navathe. 2003. Fundamentals of Database Systems Fourth Edition. Addinson Weasley. Boston.

[18] Connolly, Thommas M & Cardyn E. Begg. 2010. Database Systems : a Practical Approach to Design Implementation and Management 5th Edition. Addison Weasley. Boston.

[19] Housley, Sharon. 2006. Web Application vs Desktop Application. http://www.webpronews.com/web-applications-vs-desktop-applications-2006-02. Tanggal akses 30 Mei 2012.

[20] Wikipedia. Lazarus (Perangkat Lunak).

http://id.wikipedia.org/wiki/Lazarus. Tanggal akses 22 September 2012. [21] http://wiki.lazarus.freepascal.org.

[22] Wikipedia. Pemrograman Web.

http://id.wikipedia.ord/wiki/Pemrograman_web. Tanggal akses 22 September 2012.

[23] Gardner, Lisa Danger & Jason Gribsby. 2012. Head First Mobile Web. O’Reilly Media, Inc,. USA.

[24] Davis, Michele E & Jon A. Philips. 2007. Learning PHP and MySQL second edition. O’Reilly Media, Inc,. USA.

[25] Hakim L. 2010. Membangun Web Berbasis PHP dengan Framework CodeIgnitier. Lokomedia. Yogyakarta.

[26] Nugroho, Bunafit. 2004. PHP dan MySql dengan Editor Dreamweaver MX. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[27] Scott, Charlie. Paul Wolf & Mike Erwin. 1999. Virtual Private Network, Second Edition. O’Reilly, Sebastopol, CA.

[28] Filner, Markus. 2006. Open VPN : Building and Integrating Virtual Private Network. Packt Publishing Ltd. Birmingham.


(6)

[29] Wendy, Aris. Ahmad Ramadhan. 2005. Membangun VPN Linux Secara Cepat. Penerbit Andi. Yogyakarta.

[30] Secure.logmein.com. Hamachi.

https://secure.logmein.com/welcome/hamachi/vpn/features.aspx. Tanggal akses 06 Februari 2013.

[31] Wikipedia. Ping.

http://id.wikipedia.org/wiki/Ping. [32] Wikipedia. Traceroute.

http://id.wikipedia.org/wiki/Traceroute. [33] Wikipedia. Cain and Abel (Software).

http://en.wikipedia.org/wiki/Cain_and_Abel_(software) [34] Lamping, Ulf. Richard Sharpe. Wireshark User’s Guide.