11 menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
pada bidang tertentu” Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa siswa lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan SMK dituntut agar menguasai ketrampilan yang sesuai dengan bidang yang ditekuninya selama menempuh pendidikan di
SMK. Hal ini bertolak belakang dengan lulusan Sekolah Menengah Atas SMA yang diorientasikan untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi. Dengan demikian perlakuan terhadap siswa SMK berbeda dengan SMA dalam hal strategi, metode, dan teknik pengajaran.
Selama masa belajar SMK, hendaknya dalam pembelajaran diorientasikan agar siap menghadapi dunia kerja melalui metode
demonstrasi, simulasi,
atau proyek
yang dapat
memberikan penggambaran keadaan yang akan dihadapi di dunia usaha dan industri.
Sehingga sangat tepat apabila metode pembelajaran simulasi diterapkan dalam pembelajaran di SMK.
5. Kriteria Pengembangan Bahan Ajar
Suatu aplikasi membutuhkan suatu kriteria guna mengukur dan mengevaluasi kelayakannya. Akan tetapi, dalam kriteria pengembangan
aplikasi pembelajaran juga mengacu pada pengembangan bahan ajar. ISO 9126 merupakan salah satu standar yang digunakan untuk menguji
kelayakan suatu software atau perangkat lunak. ISO 9126 menyebutkan terdapat enam karakteristik yang dapat digunakan sebagai asuan
mengukur kelayakan suatu software. Enam karakteristik tersebut adalah functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability, dan portability.
12
Tabel 1. Karakteristik ISO 9126
Karakteristik Definisi
Functionality Atribut yang dikenakan pada keberadaan fungsi
dan spesifikasinya Reliability
Atribut yang dikenakan pada kapabiltas perangkat lunak untuk mempertahankan kinerja dalam
kondisi dan waktu tertentu Usability
Atribut yang dikenakan terhadap upaya yang diperlukan
untuk kegunaan
dan penilaian
pengguna Efficiency
Atribut yang dikenakan dalam hubungan antara level performance perangkat lunak dan jumlah
sumber daya yang digunakan dalam kondisi tertentu
Maintainability Atribut yang dikenakan terhadap upaya untuk
memodifikasi Portability
Atribut yang
dikenakan pada
kemampuan perangkat lunak yang ditransfer ke lingkunan lain
Dalam penelitian ini aspek yang digunakan hanya aspek functionality, usability, maintainability, dan efficiency. Aspek portability
juga tidak digunakan karena media ini hanya berjalan pada perangkat berbasis desktop. Sedangkan aspek reliability tidak digunakan karena
belum terdapat software penguji reliabilitas sebuah program yang dibangun melalui Adobe Flash.
13 a. Aspek functionality
Aspek functionality merupakan suatu ukuran yang menyatakan apakah suatu perangkat lunak dapat memenuhi kebutuhan yang
diindikasikan dengan sub-atribut usability, accuracy, interoperability, compliance, dan security Pressman, 2015. Instrumen dalam
pengujian ini berupa kuisioner berdasarkan fungsi yang terdapat pada aplikasi. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan, dan keluaran dari sistem perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kemudian dari hasil pengujian tersebut
dilakukan analisis menggunakan metode analisis deskriptif. Pengujian pada aspek functionality dilakukan oleh responden ahli media.
b. Aspek usability Usability merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur
kemudahan pengguna dalam menggunakan media pembelajaran simulasi. Menurut Lund 2001, aspek usability dapat dikelompok
dalam empat karakteristik komponen: usefulness, ease of use, easy of learing, dan satisfaction. Berdasarkan komponen tersebut Lund
mengemukakan kuisioner yang dapat digunakan untuk menguji keempat komponen tersebut. Tabel 2 berikut ini merupakan kuisioner
yang dikemukakan oleh Lund 2008: Tabel 2. Measuring Usability with USE Questionnaire
No Indikator
Pertanyaan 1.
Usefulness kegunaan
Sistem ini membantu saya menjadi lebih efektif.
2. Sistem ini membantu saya menjadi lebih
14 produktif.
3. Sistem ini berguna.
4. Sistem ini memberikan saya control lebih
besar terhadap kegiatan dalam hidup saya. 5.
Sistem ini membuat hal-hal yang ingin saya capai lebih mudah untuk dilakukan.
6. Sistem ini menghemat waktu saya ketika
menggunakannya. 7.
Sistem ini memenuhi kebutuhan saya 8.
Sistem ini melakukan apapun yang saya harapkan.
9.
Ease of use mudah dalam
penggunaan Sistem ini mudah digunakan.
10. Sistem ini sederhana untuk digunakan
11. Sistem ini user friendly.
12. Langkah-langkah pengoperasian sistem ini
tidak rumit 13.
Sistem ini fleksibel 14.
Menggunakan sistem ini mudah 15.
Saya dapat
menggunakannya tanpa
instruksi tertulis. 16.
Saya tidak menemukan ketidakkonsistenan dalam sistem ini.
17. Pengguna tinggi guru dan biasa siswa
akan menyukai sistem ini. 18.
Saya dapat mengatassi kesalahan dengan
15 cepat dan mudah.
19. Saya
dapat menggunakannya
dengan lancar setiap saat.
20.
Ease of learning mudah untuk
dipelajari Saya
dapat belajar
menggunakannya dengan cepat.
21. Saya
mudah mengingat
bagaimana menggunakannya.
22. Sistem
ini mudah
dipelajari dalam
penggunaanya. 23.
Saya dengan cepat dapat terampil dengan sistem ini.
24.
Satisfaction kepuasan
Saya puas dengan sistem ini. 25.
Saya akan merekomendasikan sistem ini kepada rekan.
26. Sistem ini menyenangkan untuk digunakan.
27. Sistem ini bekerja sesuai harapan saya.
28. Sistem ini luar biasa.
29. Saya
merasa harus
memiliki menggunakannya.
30. Sistem ini nyaman untuk digunakan
c. Aspek maintainability Pengujian pada aspek maintainability media pembelajaran
simulasi fokus pada pengujian source code-nya.
16 d. Aspek efficiency
Efficiency merupakan aspek yang menunjukkan jumlah sumber daya perhitungan dan kode yang diperlukan oleh program untuk
melakukan fungsinya. Aspek efficiency diukur dengan menggunakan aplikasi Adobe Scout CC. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang
digunakan untuk menguji performance aplikasi. Selain dalam hal sistem, sebuah media pembelajaran juga perlu diuji
kelayakannya dalam hal materi. Hal ini bertujuan agar isi materi yang dibahas dalam media dapat dikemas secara efektif. Menurut Romi 2006
kriteria aplikasi pembelajaran diuraikan sebagai berikut. a. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak
1 Reliable handal 2 Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan
media pembelajaran 3 Maintainable dapat dipeliharadikelola dengan mudah
4 Usability mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya.
5 Ketepatan pemilihan jenis aplikasisoftwaretool untuk pengembangan.
6 Kompatibilitas media pembelajaran dapat diinstalasidijalankan di berbagai hardware dan software yang ada.
7 Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi.
8 Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi jelas, singkat, lengkap, trouble shooting jelas,
17 terstruktur, dan antisipatif, desain program jelas,
menggambarkan alur kerja program. 9 Reusable sebagian atau seluruh program media pembelajaran
dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain.
b. Aspek Desain Pembelajaran 1 Kejelasan tujuan pembelajaran rumusan, realistis
2 Relevansi tujuan pembelajaran dengan SKKDKurikulum 3 Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran
4 Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran 5 Interaktivitas
6 Pemberian motivasi belajar 7 Kontekstualitas dan aktualitas
8 Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar 9 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
10 Kedalaman materi 11 Kemudahan untuk dipahami
12 Sistematis, runut, alur logika jelas 13 Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan
14 Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran 15 Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi
16 Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi c. Aspek Komunikasi Visual
1 Komunikatif sesuai dengan pesan dan dapat diterimasejalan dengan keinginan sasaran
18 2 Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan
3 Sederhana dan memikat 4 Audio
5 Visual layout design, typography, warna 6 Media bergerak animasi, movie
7 Layout Interactive ikon navigasi
6. Definisi Perangkat Lunak