Pengeluaran Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan
Keluarga Ibu Ni Ketut Kinten saat ini mempunyai tanggungan beban untuk pendidikan 3 orang cucu, yaitu Risna yang bersekolah di Universitas Warmadewa,
Dedi yang bersekolah di SMP N 1 Petang dan Ary yang bersekolah di PAUD Getasan.Keluarga Ibu Ni Ketut Kinten dapat sedikit merasa lega karena tidak perlu
mengeluarkan biaya SPP untuk Risna yang duduk di bangku kuliah, karena risna sendiri mendapatkan beasiswa, namun setiap bulannya keluarga Ibu Ni Ketut Kinten
harus mengeluarkan uang untuk biaya membeli peralatan sekolah dan uang saku yang dibawa cucunya ke sekolah. Rincian kebutuhan biaya pendidikan dalam sebulan,
yaitu sebagai berikut: No
Uraian Harga
1 Iuran SPP setiap Bulan Risma
Rp -
2 Iuran SPP setiap Bulan Dedi
Rp 75.000
3 Iuran SPP setiap Bulan Ary
Rp 50.000
4 Bekal Sekolahper Bulan
Rp 500.000
5 Pembelian Alat Tulis dan buku pelajaran
Rp 200.000
Total Rp 825.000
3. Kebutuhan Biaya Kesehatan
Kesehatan merupakan suatu keadaan dimana kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kekacauan.Jadi, ada tiga komponen penting dalam definisi sehat, yaitu sehat jasmani, sehat mental, dan sehat spiritual. Ibu Ni Ketut Kinten sendiri sering
menderita pusing, nyeri tangan dan kaki, serta indra pendengaran sudah tidak bagus dan penglihatan yang sudah menurun, sedangkan untuk anggota keluarga yang
lainnya relatif jarang sakit. Untuk masalah kesehatan, apabila Ibu NiKetut Kinten,
anak, menantu dan cucunya sakit, umumnya mereka akan berobat ke dokter dan biasanya dibiayai oleh saudaranya yang lebih mampu secara finansial.
4. Kebutuhan Biaya Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Getasan khususnya di banjar adat Ubud juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Ibu Ni Ketut
Kinten.Masalah biaya sosial, keluarga Ibu Ni KetutKinten tidak pernah menganggarkan secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang biasanya dihadapi
oleh keluarga Ibu Ni Ketut Kinten antara lain iuran banjar, uang untuk warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki duka sakit, kematian, ngaben, uang untuk hadiah
apabila ada warga banjar atau sanak keluarga yang memiliki hajatan, dan lain sebagainya.Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan
sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.
5. Kebutuhan Biaya Kerohanian
Kegiatan kerohanian juga merupakan salah satu pemicu timbulnya pengeluaran bagi keluarga Ibu Ni Ketut Kinten. Seluruh anggota keluarga Ibu Ni
Ketut Kinten beragama Hindu. Keperluan kerohanian berupa keperluan sembahyang sehari-hari seperti canang dan segehan, Ibu Ni KetutKinten membuatnya sendiri,
sehingga tidak terlalu memberatkan beban pengeluaran keluarga. Pada hari raya, seperti Galungan dan Kuningan ataupun jika terdapat piodalan karya agung di pura,
keluarga Ibu Ni Ketut Kintenmembeli buah-buahan dan perlengkapan banten di pasar. Biaya pembuatan banten disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.
Keluarga ini tidak pernah memaksakan diri melebihi kemampuannya dalam berbelanja untuk membeli keperluan mereka. Keluarga ini selalu mengutamakan niat
mereka dalam mempersembahkan sesuatu.