Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

melakukan generalization yaitu memiliki cara baru untuk menyelesaikan masalah. Sebagai tolak ukur keterampilan berpikir kreatif siswa yang diperoleh melalui pembiasaan tersebut digunakan model Wallas Munandar, 2012:39 yang akan mengukur tahap berpikir kreatif siswa. Tahap berpikir kreatif tersebut dilihat dari hasil pekerjaan siswa yaitu tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi. Sedangkan hasil dari keterampilan tersebut akan dinilai sebagai kemampuan berpikir kreatif.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut : 1 Kemampuan berpikir kreatif siswa kurang baik, hal ini dapat dilihat dari kurang mampunya siswa memformulasi jawaban baru, keluar dari apa yang telah dipelajari sebelumnya untuk menciptakan solusi atau tidak mampu mengkombinasikan berbagai teknik dan metode sehingga menemukan solusi yang tepat dari sebuah masalah yang diberikan. 2 Kemandirian belajar siswa masih kurang baik, hal ini telihat dari masih kurangnya kemampuan siswa mengelola waktu belajarnya, seperti ketika jam pelajaran kosong, siswa lebih sering menggunakan kesempatan tersebut untuk mengobrol, tidur-tiduran atau ke kantin. 3 Kasus ketidakhadiran siswa di sekolah yang seperti membudaya, dimana setiap harinya dalam satu kelas selalu terdapat siswa yang tidak hadir. 4 Pembelajaran yang selama ini dilakukan masih berpusat pada guru. 5 Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika. 6 Nilai matematika siswa belum mencapai ketuntasan klasikal. 7 Model pembelajaran yang dilakukan belum dapat meningkatkan kemandirian dan kreativitas matematis siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1 Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Bahari Tegal pada semester gasal tahun pelajaran 20152016. 2 Kemandirian belajar yang diteliti adalah kemandirian belajar matematika yang dinilai dari tiga aspek yaitu kemandirian dalam perencanaan belajar, kemandirian dalam pelaksanaan proses belajar dan kemandirian dalam mengevaluasi hasil belajar . 3 Kreativitas matematis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tahap berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah matematika model Wallas dan kemampuan berpikir kreatif yang akan dinilai berdasarkan ke- lancaran, kefasihan, fleksibilitas, kebaruan dan keterincian. 4 Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah perangkat discovery learning yang berupa RPP, Buku Siswa, penilaian antar teman kemandiri- an belajar, lembar observasi kemandirian belajar dan soal tes kemampuan berpikir kreatif.

1.4 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS BERDASARKAN SELF ESTEEM SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING

2 33 404

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 3 14

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR AKUNTANSI MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kreativitas Dan Kemandirian Belajar Akuntansi Melalui Metode Discovery Learning Pada Siswa Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII Semester Genap Upaya Peningkatan Kreativitas Memecahkan Masalah Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP

0 6 9

Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMP.

1 1 27

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG BELAJAR DENGAN PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING.

4 19 48

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA SMA

0 0 10

PERANAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS

0 0 10

DARI KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMK PADA MATERI PROGRAM LINEAR

0 0 18