1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaran Pendidikan Tinggi yang menyebutkan bahwa
tujuan pendidikan tinggi adalah membentuk insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; sehat,
berilmu, dan cakap; kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri dan berjiwa wirausaha; serta toleran, peka sosial dan lingkungan, demokratis, dan bertanggung
jawab. Untuk itu perguruan tinggi dengan berbagai perangkatnya, terutama tenaga akademik dosen yang merupakan penggerak utama aktivitas pembelajaran, perlu
memiliki kesiapan. Dosen merupakan aset sosial, kekuatan moral, dan pembangun budaya bangsa yang sangat penting, dan hal itu memerlukan pengelolaan yang
sesuai dengan nilai dan norma pendidikan tinggi Dirjen Dikti, 2004: 11. Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan
di perguruan tinggi. Peran, tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis tersebut,
perguruan tinggi memerlukan dosen yang profesional. Dosen dianggap sebagai
2
komponen terpenting pendidikan tinggi, yang dianggap sebagai jalan yang tepat membantu para kaum muda untuk dapat menjadi insan yang sempurna, yang
memiliki ciri cerdas dan kompetitif Dirdikti Islam, 2011: 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, juga Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen menyebutkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama menstransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Sebagai ilmuwan, dosen harus memiliki motivasi berkarya, memiliki kemampuan akademik menulis, memiliki kemampuan memasukkan artikelnya ke
dalam jurnal ilmiah dan tahu cara melakukan hal itu, serta bisa memberi contoh bagaimana seharusnya seorang bekerja dengan baik. Pada sisi lain, dosen juga
sebagai pendidik profesional, yang harus memiliki seperangkat kompetensi, antara lain, akademik, pedagogis, profesional, sosial, dan institusional.
Pengembangan profesionalisme dosen menjadi kebutuhan nyata bagi usaha perbaikan mutu sumber daya manusia dosen SDMD melalui proses yang
sistematis, runtut, terukur dan terorganisir. Upaya-upaya seperti itu mesti bisa dihadirkan dalam manajemen SDMD yang mampu memenuhi harapan publik
stakeholders pe rguruan tinggi berdasarkan “market-oriented”. Apalagi
tantangan iklim kompetisi semakin menghangat di era globalisasi. Tantangan ini menghadirkan kebutuhan perguruan tinggi harus menfokuskan manajerial
organisasinya pada kepuasan pelanggannya, yang terdiri atas masyarakat pengguna, masyarakat intelektual, dan masyarakat peminat pendidikan tinggi
3
calon mahasiswa. Oleh sebab itu keluwesan dan keleluasaan sistem kerja, budaya kerja dan struktur organisasi perguruan tinggi perlu dievaluasi dan
diperbaiki secara berkesinambungan dan massif Arwildayanto, 2012:13. Pendidikan sebagai salah satu fungsi organik militer TNI Angkatan Darat
TNI AD, berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia Prajurit TNI AD agar memiliki kriteria profesional. Pembinaan pendidikan berpengaruh langsung
terhadap pengisian personel di jajaran TNI AD dalam menunjang kelancaran pencapaian tugas pokoknya.
Akademi Militer sebagai lembaga pendidikan tinggi di TNI AD mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan guna membentuk postur
perwira yang profesional, berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kebutuhan dosen
profesional yang
mampu mentransformasikan,
mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana amanat Bab 1 Pasal 1
ayat 2 Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sangat mutlak adanya. Kompetensi dosen menentukan kualitas pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi sebagaimana ditunjukkan dalam kegiatan profesional dosen. Dosen yang kompeten untuk melaksanakan tugasnya secara profesional adalah
dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini diperlukan dalam praktek pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
4
1.2 Identifikasi Masalah