Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat

44 jumlah 3.912 orang. Dapat dilihat bahwa penduduk Kelurahan Patemon merupakan masyarakat yang memiliki religiusitas yang tinggi. Kondisi penduduk Kelurahan Patemon berdasarkan mata pencahariannya memiliki beragam pekerjaan. Pekerjaan yang mayoritas dimiliki oleh penduduk setempat adalah sebagai wiraswasta. Kondisi ini disebabkan karena Kelurahan Patemon merupakan wilayah yang berdekatan dengan lingkungan kampus Universitas Negeri Semarang. Jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani mencapai 730 orang. Beberapa pekerjaan lain yang dimiliki penduduk setempat adalah pertukangan dengan jumlah 255 orang, wiraswasta sedang atau besar dengan jumlah 75 orang, buruh dengan jumlah 176 orang, karyawan dengan jumlah 55 orang, pensiunan dengan jumlah 17 orang, bergerak di didang jasa dengan jumlah 17 orang.

B. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat

Kondisi Kelurahan Patemon dengan adanya Universitas Negeri Semarang sekarang telah menggeser masyarakat asli. Meskipun tidak secara keseluruhan namun hal ini nampak jelas sekali terjadi. Adapun dalam ranah status sosial, masih seperti pada masyarakat pada umumnya, yaitu terdapat tingkatan status antara anggota masyarakat. Terdapat status sosial yang tinggi dan juga yang rendah. Peran-peran sosial yang berjalan masih tetap terjalin dengan baik. Kerjasama antara individu dan kelompok dalam beberapa hal, seperti pembangunan desa atau gotong royong juga 45 masih dilaksanakan. Paling hanya beberapa warga yang sudah tergeser dan tidak melakukannya. Sikap hormat dalam masyarakat ini terjalin dengan normatif juga, antara yang tua dengan yang muda, yang berstatus tinggi dan yang rendah ini terjadi dengan baik. Konflik sosial dalam masyarakat ini tidak begitu nampak. Selain itu, aturan-aturan yang berlaku pada masyarakat juga masih ditaati oleh masyarakat. Hanya saja ada segolongan orang yang terkadang itu melawan arus norma yang ada di masyarakat. Golongan ini kebanyakan dijalani oleh golongan anak muda. Perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak muda di masyarakat ini sering sekali nampak, khususnya pada malam hari, yaitu seperti minum-minuman keras, ngebut di jalan, mencuri dan seterusnya. Pada dasarnya hal ini dipengaruhi juga oleh keberadaan para mahasiswa yang berkumpul dari berbagai daerah. Asas resiprositas inipun masih berlaku dalam masyarakat. Seperti pada saat anggota masyarakat sedang punya hajat, maka para warga yang lain ikut berpartisipasi dan terjadi pola nyumbang. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan sosial dalam masyarakat ini secara garis besar masih normatif. Akan tetapi terdapat pula beberapa aspek yang berubah, karena pada dasarnya masyarakat sifatnya dinamis. Selain itu, dalam aspek ekonomi atau mata pencaharian warga masyarakat di Kelurahan Patemon ini sangat kompleks. Dahulu, sebelum datangnya Universitas Negeri Semarang di Sekaran, secara umum sistem 46 perekonomian yang ada masih terpusat dalam satu kegiatan ekonomi, yaitu bertani. Akan tetapi, perubahan terjadi. Sekarang pekerjaan warga sudah jauh berubah. Pekerjaan-pekerjaan yang beru sudah mulai bermunculan dan menjadi bagian dari hidup masyarakat. Pekerjaan itu meliputi, pedagang, guru, sopir, cleaning service, penjaga rental, swasta dan seterusnya. Akan tetapi, pekerjaan yang paling dominan adalah bekerja sebagai pedagang.

C. Gambaran Umum Pedagang Durian Musiman