PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN PADA SISWA

KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

PERMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI :

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

CHANDRA ADITIA SITORUS

NIM. 5103121011

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Chandra Aditia Sitorus : ‘’Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan Tahun Ajaran 2016/2017’’. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada kompetensi mengenal besaran vector, sistem satuan dan hukum newton. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, yang berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching. Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi Pengetahuan Dasar Teknik Mesin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan postes dan lembar pengamatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus I diperoleh persentase aktifitas belajar siswa sebesar 71,87% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 74,06 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25%. Pada siklus II yang merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil tes belajar diperoleh persentase aktivitas belajar siswa sebesar 84,37% dan nilai rata rata hasil belajar siswa sebesar 82,40 dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal yaitu sebesar 90,62%. Dikarenakan kelas telah mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar mengenal besaran vektor,sistem satuan dan hukum newton.

Kata Kunci: Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin, Model Pembelajaran Quantum Teaching.


(5)

ii ABSTRACT

Chandra Aditia Sitorus: The application of Quantum Teaching Learning Model to

Improve Learning Outcomes Knowledge Base Mechanical Engineering Students of Class X Machinery Engineering Program Academic Year 2016/2017. Thesis,

Faculty of Engineering, State University of Medan. 2016.

The problem in this research is the low learning outcomes in the competence to know the magnitude vector, unit system and Newton's laws. The purpose of this study is to improve learning outcomes Basic knowledge of Mechanical Engineering Using Quantum Learning Model of Teaching In Class X Machinery Engineering Program SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. The research was conducted in classes X TP 2 SMK Negeri 2 Medan, totaling 32 students. This research is a classroom action research (Classroom Action Research) using model Quantum Teaching. The object of this study is the teaching and learning process in the material Basic knowledge of Mechanical Engineering. Data collection techniques using postes and student observation sheet. The results showed that increased student learning outcomes. Based on the analysis of learning outcomes cycle I obtained the percentage of students learning activities amounted to 71.87% and the average value of student learning outcomes at 74.06 with the percentage of completeness of student learning outcomes in classical 56.25%. In the second cycle which is an improvement of learning that has been given in the first cycle, from learning test results obtained by percentage of students learning activities amounted to 84.37% and the average value of student learning outcomes at 82.40 with the thoroughness of the results of student learning classical at about 90, 62%. Due class have improved learning outcomes and has otherwise completed in the classical style, it can be concluded that Quantum Teaching learning model can improve the results of class X student to the basic competence to know a vector quantity, unit system and Newton's laws.

Keywords: Learning Outcomes Knowledge Base Mechanical Engineering, Quantum Learning Model of Teaching


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dalam penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan dukungan serta semangat dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis jugamengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Unimed Medan.

5. Bapak Janter P. Simanjuntak, S.T. M.T. Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(7)

iv

6. Bapak Drs. Muslim, ST, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan motivasi sampai skripsi ini terwujud.

7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin dan Fakultas Teknik..

8. Bapak SUKARDI, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan.

9. Ibu Nurmiaty Silalahi, S.Pd selaku guru pendamping didalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Medan

10.Kepada rekan-rekan PPLT SMK GKPS 2 Pematangsiantar Tahun 2013, terima kasih atas dukungan semangatnya.

11.Kepada Sahabat Saya Rocky J Simangunsong dan Rido M Simbolon di Jurusan Teknik Mesin,terimakasih untuk telah bersama sama sampai detik ini, terimakasih juga telah memberikan dukungannya untuk saya sehingga skripsi ini dapat terbentuk.

12.Ucapan ini terkhusus saya berikan kepada Ibu saya tercinta Marianna Purba yang sudah berjuang seorang diri beberapa Tahun ini untuk memberikan dukungan baik dukungan moril maupun materil.

13.Kepada Kakak saya Sari Julianti Sitorus, Afrina Dewi Sitorus, Kepada abang saya Eko Sahputra Sitorus, dan Kepada adik saya Dikki Febrian Sitorus saya ucapkan terimakasih yang sebesa besar atas semangat dan dukungan yang sudah kalian berikan disaat semangat saya sudah mulai luntur untuk tetap berjuang maju.


(8)

v

14.Kepada abanganda terkasih Maju Sahputra Simanjuntak, Frianto Sinaga, Sahala Sinaga, Agus Hutapea, Franky Nainggolan beserta seluruh abang abang stambuk yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terimakasih juga pada Doli Simanjuntak yang katanya orang paling manis sekota Tebing Tinggi sudah rela begadang demi membantu saya mengerjakan semua ini. Terimakasih untuk semua waktu yang kalian berikan untuk tetap mendukung dan mengarahkan saya hingga akhirnya skripsi ini tercipta.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Chandra Aditia Sitorus NIM. 5103121011


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hasil Belajar ... 9

2. Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin ... 14

3. Pengertian Model Pembelajaran ... 15

4. Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 17

B. Penelitian Yang Relevan ... 22

C. Kerangka Berpikir ... 24


(10)

vii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

B. Jenis Penelitian ... 26

C. Subjek Dan Objek Penelitian ... 26

D. Metode Penelitian ... 27

E. Proedur Penelitian ... 28

1. Perencanaan (Plan) ... 28

2. Pelaksanaan (Action) ... 29

3. Pengamatan ... 30

4. Refleksi (Reflection) ... 31

F. Teknik Pegumpulan Data Dan Instrumen Penelitian ... 34

1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

2. Instrumen Penelitian ... 36

G. Teknik Analisis Datas ... 37

1. Tes Hasil Belajar ... 37

2. Aktivitas Siswa ... 37

3. Ketuntasan Hasil Belajar ... 37

BAB IV. HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

1. Tes Awal ... 40

2. Deskripsi Siklus I ... 41


(11)

viii

4. Analisi Peningkatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 48

B. Pembahasan... 51

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM ... 5

Tabel 2 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 20

Tabel 3 Kelebihan Dan Kelemahan Quantum Teaching... 21

Tabel 4 Implementasi Siklus ... 31

Tabel 5 Kisi Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru... 34

Tabel 6 Kisi Kisi Penilaian Observasi Siswa Saat Pelajaran Berlangsung ... 35

Tabel 7 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus I ... 42

Tabel 8 Observasi Aktivitas Belajar di Siklus II ... 46

Tabel 9 Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II ... 49

Tabel 10 Perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa ... 50


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009;16 ... 28

Gambar 2 Grafik Hasil Tes Awal... 40

Gambar 3 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus I ... 43

Gambar 4 Grafik Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 43

Gambar 5 Grafik Observasi Aktivitas Belajar Siklus II ... 47


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pengetahuan Dasar Teknik Mesin

Lampiran 2 RPP Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Siklus I Dan Siklus II Lampiran 3 Materi Ajar

Lampiran 4 Soal Pretest

Lampiran 5 Soal Post Test Siklus I Dan Soal Post Test Siklus II Lampiran 6 Penilaian Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Dan Siklus II


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa ditanggulangi dengan paradigma yang lama. Guru tidak cukup hanya meyampaikan materi kepada siswa dikelas karena materi yang diperolehnya tidak selalu sesuai dengan perkembangan masyarakat. Untuk menghadapi hal tersebut perlu dilakukan penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan.

Seiring dengan kemajuan zaman, maka perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK) memegang peranan yang besar. Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi dan sains, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang semakin pesat dewasa inin menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan (Slameto : 2003).


(16)

2

Bangsa Indonesia menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan manusia yang terampil, produktif, inisiatif dan kreatif karena nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, ahlak, disiplin dan etos kerja serta nilai-nilai instrument seperti penguasaan IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan kemajuan dan kemandirian bangsa dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi pesertadidik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja, guna meningkatkan produksi dan perluasan lapangan kerja.

Melalui sekolah menengah kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri


(17)

3

dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap mata pelajaran yang diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadiannya.

Sesuai dengan tujuan tersebut, di SMK siswa diberikan berbagai mata pelajaran yang digolongkan dalam tiga golongan, yaitu: mata pelajaran normatif, adaftif, dan produktif. Dari ketiga mata pelajaran tersebut, mata pelajaran produktif adalah mata pelajaran keahlian yang berhubungan langsung dengan pengetahuan dan keterampilan siswa yang disesuaikan dengan tuntutan dunia industri.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan SDM yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP, 2006) SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Dalam Garis-Garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan (GBPP) kurikulum 1999 bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang keahlian Teknik Permesinan sebagai bagian dari pendidikan menengah kejuruan menyiapkan siswa/tamatan untuk:


(18)

4

1. Memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam lingkup keahlian Teknik Permesinan.

2. Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup Teknik Permesinan.

3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam lingkup Teknik Permesinan.

4. Menjadi warga negara produktif, adaftif, dan kreatif.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) diutamakan untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidangnya. Karena itu siswa dibekali dengan materi pelajaran produktif yang berkaitan langsung dengan keterampilan siswa dan berkaitan dengan dunia industri.

Melihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang demikian pesat sekarang ini, sehingga perlu antisipasi oleh guru untuk menyikapinya. Salah satu hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah mengaitkan materi yang diajarkan dengan penerapan dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.

Pengetahuan Dasar Teknik Mesin adalah salah satu mata pelajaran produktif yang diberikan di SMK, dimana materi yang diajarkan berkaitan dengan dasar-dasar mesin.

Dari survey yang dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru bidang studi didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas X program keahlian


(19)

5

Teknik Permesinan untuk mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin diperoleh nilai siswa masih berada di bawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Kemendikbud, untuk mata diklat produktif yaitu 75 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data sebagai berikut.

Tabel 1. Daftar Persentase Kelulusan Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PDTM Tahun Pelajaran Persentase Kelulusan Siswa

2013/2014 44,45%

2014/2015 39,58%

2015/2016 35,42%

Dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X diatas, nilai dibawah 75 pada Tahun Ajaran 2013/2014 (44,45%), T.A 2014/2015 (39,58%) dan T.A 2015/2016 (35,42%), tidak tuntas dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan nilai produktif dari Kemendikbud. Dari wawancara dengan guru bidang studi didapatkan bahwasanya pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang masih terpusat kepada guru saja, sehingga siswa tidak dapat sepenuhnya mengoptimalkan kemampuan dan tingkat kreatifitas individu maupun kelompok, sehingga hasil belajar yang didapat oleh siswa tidak optimal dan masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Interaksi-intraksi yang tercipta di kelas ini merupakan unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa, berfokus pada


(20)

6

hubungan dinamis dalam lingkungan kelas serta interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Model pembelajaran Quantum Teaching memiliki kerangka belajar yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Model pembelajaran Quantum Teaching merancang suasana kelas yang menyenangkan yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, membuat pengajaran lebih melekat dan belajar optimis.

Berdasarkan uraian diatas, maka menjadi latar belakang penulis untuk melaksanakan penelitian, yaitu Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang ditemukan terdahulu dapat diidentifikasikan masalah yaitu:

1. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru?

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang mengarah pada upaya memberikan contoh-contoh penerapan materi yang diajarkan pada dunia nyata ?

3. Minat belajar siswa pada mata pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin masih rendah?

4. Pembelajaran yang digunakan guru selama ini masih monoton dan tidak efektif ?


(21)

7

C. Pembatasan Masalah.

Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencegah salah penafsiran masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatakan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017 ?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.


(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam

meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK Negeri 2 Medan.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.


(23)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25% dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 serta nilai rata-rata kelas 74,06; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 90,62% dengan nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,40

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching yang membuat siswa dan guru menjadi lebih dekat.


(24)

54

2. Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model pembelajaran Quantum Teaching dapat menjadi sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik.


(25)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arends. (1997). Model Pembelajaran Kooperatif Learning. [online] http://www.idunbiu.com/2009/05.html . [27 Januari 2010]

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsiimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Aqib, (2010). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: INSAN CENDEKIA

DePorter, B. (2010). Quantum Teachning. Bandung: KAIFA

DePorter, B. (2000). Quantum Teaching/Learning. Bandung: KAIFA

Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1992). Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon Kardi dan Nur. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya University Press

Miftahul. (2010). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press

Nurulwati. (2000). Model-model Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana,Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, (2008)


(26)

56

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wiriaatmadja. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Program Pasca Sarjana UPI dan Remaja Rosdkarya.


(1)

C. Pembatasan Masalah.

Mengingat begitu luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, untuk mempertegas sasaran yang hendak diteliti dan untuk mencegah salah penafsiran masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dapat Meningkatakan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017 ?.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk Meningkatakan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Menggunakan Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.


(2)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Sebagai informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam

meningkatkan hasil belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin di SMK Negeri 2 Medan.

2. Sebagai informasi bagi guru/ mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.


(3)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Untuk

Meningkatakan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknik Mesin Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 56,25% dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 serta nilai rata-rata kelas 74,06; b) Pada siklus II Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 90,62% dengan nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 82,40

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas belajar siswa dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik. Oleh karena itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching yang membuat siswa dan guru menjadi lebih dekat.


(4)

54

2. Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang dapat melatih jiwa kebersamaan dan kepemimpinan serta tanggung jawab diri bagi siswa, oleh sebab itu model pembelajaran Quantum Teaching dapat menjadi sarana bagi guru untuk pengembangan diri peserta didik.


(5)

Arends. (1997). Model Pembelajaran Kooperatif Learning. [online] http://www.idunbiu.com/2009/05.html . [27 Januari 2010]

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsiimi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Aqib, (2010). Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: INSAN CENDEKIA

DePorter, B. (2010). Quantum Teachning. Bandung: KAIFA

DePorter, B. (2000). Quantum Teaching/Learning. Bandung: KAIFA

Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.

Joyce, Bruce & Marsha Weil. (1992). Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon Kardi dan Nur. (2000). Pengajaran Langsung. Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya University Press

Miftahul. (2010). Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press

Nurulwati. (2000). Model-model Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.

Sudjana,Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, (2008)


(6)

56

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wiriaatmadja. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Program Pasca Sarjana UPI dan Remaja Rosdkarya.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X API 1 SMK NEGERI 1 SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2011/2012

0 6 16

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA DI KELAS X TSM 2 SMK NEGERI 1 SUBOH SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011

0 4 16

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 20142015

0 0 5

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TYPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL TENTANG MEMAHAMI KONSEP-KONSEP DASAR ELEKTRONIKA DI KELAS X EA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI

0 1 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 10

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA

0 5 108

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Roni Rodiyana PGSD-Universitas Majalengka ABSTRAK - PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

1 1 12