Studi Perilaku dan Habitat Jelarang (Ratufa bicolor bicolor) di Hutan Tanaman Pinus Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung Jawa Barat
/{;
(
;'
I
tJ!)
STUDI PERILAKU DAN HABITAT JELARANG (Ratufa bie%r bic%r)
DI HUTAN TANAMAN PINUS TAl'vlAN BURU GUl'tuNG MASIGIT
,
KAREUMBI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANDUNG
JAWA BARA,(
OLEE:
IDAH FARIDAH
E 31.1588
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA YA HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
ll'ISTITUT PERTAl'tlAN BOGOR
1999
RINGKASAN
IDAH FARIDAH (E 31.1588). PERILAKU DAN HABITAT .JELARANG
hicp/or)
DI
KAREUMBI
HUTAN
TANAMAN
PINUS
TAMAN
DAERAH TIN(;h:AT II
KABUPATEN
BURII
(RU/l(/il him/or
GUNUNC
BANDUNG, .JAWA
MASICIT
BAR"\T.
(Di bawah bimbingan II'. Nyoto Santoso, MS. Dan Drs. Boeadi).
Pcrtumbuhan populasi manusla yang begittl cCJlat mcnycbabkan tcrcicsakilla mahluk
hidup lain. Teljadinya penurunan populasi satlValiarlliga clisebabkan oJeh tekanan manliSla. bOllk
berupa perburuan satwa mall pun pengrusakan klbllatlll a dalam rangka pcmanflatall hllran
Untuk itu diperiukan suatu tindakan untuk melindlillgi dOlll mengelola satll'aliar rcrsebllr agar
terhindar dari kcpunahan. scperti halnya Jclarang 'Olllg merupakan salah satu sarllaliar \ allg
dilindungi oleh Pemerintah berdasarknn SK Menteri Pcrr:lllian No. 66fkpts/Um/2/1 'no, karellol
populasin)'a yang semakin mcnllrun. Untuk dapat mclcstankan Jclarang. langkah ,,,,alilla perlu
diketahlli perilakll dan habitatn),a.
Jclarang merupakan satwa mumuiia ー・ョァセA{@
kawasan hutan hujun sampai ciL:ngan ketinggian
merupakan sub species Ral7!lh
「ゥ・セOッイ@
yang berukurnn bcsar :-.ung krscbar dl
27()() IlHlpl.
Jelarang yang acla til Ja\\a b。イセQエ@
hie%r Sparnnanll. dimana mcmpunyai cin-cin tubuh
berwarna hitam kecoklatan pada bagian atas tubllllll)'a. dan pada bagian ballah rubuhllla
berwarna plltih kekuningan.
Ciri yang paling membcdakan dengan sub species lain. NUI/{/u
hieolor hieolor mempuyai ekor yang berwarna kuning. Ukuran panjang ekor Icbih pan.l'lng dan
ukuran panjang kepala-baclan Jelarang.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mt:ngetahui aktivitas dan perilaku Jclarang scrta
kondisi habitat yang berkaitan dengan potensi pakan. tempat berlindllng dan bersarang. srrllklllr
dan komposisi jcnis vegetasi.
Penelitian dilakukan selama tiga bulan (April sampai dengan Juni 19'!X) dl Hlilan
Tanaman Pinus Taman Buru Gunung Masigit Karclimbi. Kabupaten Daerah Tingkar II [-lancillng.
Jawn BaraL
Metoda yang c1igllnakan llntuk mcngctahui aktivit;]s yaitll clc:ngan Illcnggullakan mctnck
Focal Animal Sampling yang clibagi menjadi tiga periodc pengamatan dimulai pada pllkld lIil.lltl
sampai dcngnn 1X.OO, scdangkan untuk mcngdailui pcrilaku c1ilakukan sccara kontlllll dllCl1lpal
Jelaraitu
dengan adanya pengambilan hasil hutan seperti penebangan kayu seeara liar untuk dijadikan
kayu bakar atau untuk keperiuan laiJmya. Keberadaan penyadap getah sendiri tidak tcrlaln
mellgganggu keberadaan Jelarang yang ada di daerah tersebut.
B. Aktivitas Jelarang
: Dari hasil pengamatan di lapangan alobsi penggunaan \Vaktu aktivitas harlan
Jelarang dengan menggunabn metode Focal Animal Sampling, dengall asumsi Jeiarallg \'ang
diamati tidak dapat dibedakan jenis kelamilll1ya.
I. Aktivitas pada Periode Pagi
Aktivitas untuk periode pagi dimulai pada pukul 06.00 sampai pnktd I IJ.OO. dimana
aktivitas dimulai dari bergerak untuk mencari makall kemudian istirahat untuk be,jel11nr dan
dilanjutkall Iagi dengan aktivitas makan yang diiktlti dellgan aktivitas berger"k. Alobsi \Vaktn
yang digunakan untuk beraktivitas pada periode pagi tercantum pada tabel di bawah .
Tabel2. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode pagi
Waktu
Pengamatan
.
06.00 - 06.20
06.30 - 06.50
07.00 - 07.20
07.30 - 07.50
08.00 - 08.20
08.30 - 08.50
09.00 - 09.20
09.30 - 09.50
Total
Lama Aktivitas (menit)
Total
Makan
Berpindah
Istirahat
4.30
5.00
15.00
0.30
5.00
5.00
5.16
3.43
3.37
4.15
2.36
29.57
0.00
0.00
3.00
0.00
5.30
0.00
0.00
1.45
8.15
13.Q4
12.47
16.37
16.16
15.36
98.50
5.00
10.01l
23.00
18.20
19.01l
20.1,\
20.31
20.57
137.02
Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada pe.riode pagi didomil1Qsi ol"h
aktivitas makan dengan lama waktu 98.50 me nit, dimana waktu yang paling b"ny"k digul1QkClIl
meningkat dimlilai pada pllklll 08.30 - 09.50. Aktivitas istirahat pada pagi hari dimlliai pad"
pllkul OS.pO pada saat suhu mlilai hangat.
I7
2. Aktivitas pada Periode Siang
Aktivitas untuk periode siang dimulai pam pukul 10.00 sampai pllkul 14.00. dimana
aktivitas yang dilakukan sama seperti pada peride pagi. yaitu makan, berpindah dan istiraha;.
dengan alokasi \Vaktll yang digunakan seperti pada tabel di bawah··ini.
Tabel3. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode siang
Waktu
Lama Aktivitas (menit)
Total
セョァ。ュエ@
Makan
14.13
15.25
12.25
12.38
6.15
10.20
13.15
15.35
100.06
10.00 - 10.20
10.30 - 10.50
11.00 - 11.20
11.30 - 11.50
12.00 - 12.20
12.30 - 12.50
13.00 - 13.20
lDO - 13.50
Total
Berpindah
4.00
5.08
0.56
2.23
16.77
8..10
6..15
4.25
48.3-1
Istirahat
1.20
0.40
6.40
5.00
0.00
0.00
0.00
0.00
13.40
19.33
21.D
20.01
20.01
22.32
19.00
20.00
20.00
162.20
Alokasi penggunaan waktu aktivitas pada periode siang masih didominasi okh
aktivitas makan dengan lama \Vaktu 100.06 menit.
Pam periode siang ini lama wak!lI y:mg
digtmakan bertambah pada semua aktivitas. Istirahat yang digunakan pada periode siang yaittl
untuk
セ・ャー。ウォョ@
Ielah dengan dllduk diam atau menelungkup.
3. Aktivitas pada Periode Sore
Aktivitas untuk periode sore dimulai pam puku114.00 sampai plIkul 18.00. dumna
aktivitas yang dilakukan sama yaitu makan, berpindah, istirnhat, ditambah dengan kegia(an
membereskan sarang.
AJokasi waktu yang digtmakan untuk beraktivitas pada period" sore
tercantum pada label di bawah ini.
Tabel 4. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode sore
Waktu
Pengamatan
14.00 - 14.20
14.30 - 14.50
15.00 - 15.20
15.30 - 15.50
16.00 - 16.20
16.30 - 16.50
17.00 - 17.20
17.30 - 17.50
Total
Lama Akti,itas (menit)
Total
Berpindah
5.05
2.00
0.00
0.00
0.00
3.00
0.00
0.00
10.05
19.40
5.00
0.00
0.00
0.00
6.00
0.00
0.00
30.40
Makan
14.35
3.00
0.00
0.00
0.00
2.00
0.00
0.00
19.35
Istirahat
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00
0.00
0.00
1.00
IX
Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode sore
oleh aktivitas makan dengan lama waktu 19.35 menit.
masih didominasi
Pengamatan pada periode sore
mengalami hanlbatan dikarenakan cliaca yang tidak mendllkung. menyebabkan pengamata'l
terhadap Jelarang tidak dapat dilakllkan, karena Jelarang berlindllng sehingg'l tidak dapat
terlihat.
Persentase lIntlik alokasi penggunaan waktll aktivitas harian Jelarang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Persentase alokasi penggllnaan waktu aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Lama Aktivitas (%)
Siang
Pagi
Makan
Berpindah
Istirahat
Sore
45.23
45.81
8.96
33.80
36.00
54.82
59.64
IUS
.\.36
59.64
60
セ@
50
.....
'"
セ@
セ@
セ@
40
30
«
セ@
..
20
E
...J
10
0
Pagi
Sore
Siang
Perlode Wak!u
r iii
セォ。ョ@
• Berpindah 0 Istirahat
!
Gambar 3. Alokasi penggllnaan waktll aktivitas harian Jelarang
Dari hasil penelitian mengenai aktivitas Jelarang dilihat dari alokasi \\aktu
aktivitasnya, bahwa Jelarang menghabiskan waktunya dengan aktivitas makan dan berpindah
sdangkan aktivitas istirahat dilakukan pada setiap waktu tetapi proporsinya kecil.
Alokasi penggunaan waktu untuk aktivitas makan lebih banyak diJakukan pada
periode pagi dan siang hari, sedangkan aktivitas istirahat banyak dilakllbn pada siang hari
dan pada sore lebih banyak dilakukan aktivitas berpindah. Aktivitas makan merupakan salah
satu strategi untuk mengatasi masalah efisiensi energi.
19
Pada tabel 3 terlihat babwa terdapat waktu yang tidak dicantumkan atau b"rnilai no!.
illl disebabkan kondisi lapangan yang tidak mendukung. yaitu selalu hujan. sehinggo
mengakibatkan terganggunya pengamatan karena Jelarang pergi meninggalkan kmpat untuk
berlindung.
Dari hasil perhitungan khi-kuadrat
untuk mengetahui hubungan antara parameter
diperoleh nilai seperti pada tabel di bawah ini :
Tabe! 6. Hasil uji khi-kuadrat alokasi pengguna:lI1 waktu aktivitas harian Jdarang
Periode
wak'!u
Nilai X' hitung
a.: 0.05
a.: 0.0 I
Pagi
Siang
Sore
25.42
StU7
29.1-11
29.141
2:'.685
5.25
29.141
Nilai X'. tabel
23.685
2:'.685
Dilihat pada tabel di atas ballWa nilai khi-kuadrat pada pagi dan sore hari nilai X'
hitung lebih kecil dari X'tabel pada selang kepercayaan 95 % hasilnya tidak berbeda nyota
atau tidak ada hubungan antara jenis aktivitas dan lama aktivitas. sedangkan pada paioc\e
siang. ada korelasi antma jenis aktivitas dan lama ah'!ivitas.
Pada periode pagi clan siang
untuk selang kepercayaan 99 % hasilnya berbeda nyata atau ada hubungalmya antara jenij
aktivitas dan lama aktivitas. Untuk peri ode siang antam jenis aktivitas dan lama akti\'itas
terdapat hubungan yang signifikan baik pada se\ang kepercayaan 95 % maupun 99%.
Frekuensi aktivitas harian Jelarang dapat dilillat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Frekuensi aktivitas harian Jelarang
.
Periode
Pengamatan
Frekuensi Aktivitas
Makan
Pagi
Siang
Sore
Total
42
62
20
124
Berpindah
48
Total
lstirahat
73
20
141
7
6
97
1-11
I
-II
14
279
Tabel 8. Persentase frekuensi aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Pagi
Makan
Bemindab
Istirahat
33.87
34.ll4
50.00
Frekuensi Aktivitas (%)
Siang
50.00
51.77
42.86
Sore
16.13
14.16
7.14
20
VPイMセ⦅N@
50
50
セ@
--: 40
..
セ@
30
«
'Vi 20
セ@
セL@
セ@
10
セ@
u.
0
Pag;
Siang
1
Sore
Perlode Waktu
m r.lekan • Berpindah 0 Istirahat :
- - - - - - - - - - - - - - - . - - - - - - - ..- - .. __ .
Gambar 4, Frekuensi aktivitas harian Jelarang
Secara umum dilihat dari tabel, kegiatan berpindah p:tling sering dilakukan dlsusul
deng:tn kegiat:tn makan dan istirahat Ini disebabkan karena untuk melakukan smtll kegiatan
seblu diikuti dengan kegiatan berpindah atau bergerak.
Pada periode siang lebih ban\ ok
dilakukan kegiatan berpindah dan makan, sedangkan kegitan istirahat lebih sering dilakubn
pada periode pagi,
lstirahat pada pagi hari ini biasanya dilakukan llntuk berjemllr dan
istirahat setelah mencari makan,
Tabel9, Hasil uji khi-ku:tdrat frekuensi aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Makall
Berpindah
lstirahat
X'hitung
0,209
0,088
1.639
X'tabel
a: 0,05
a: 0.01
9.488
9,488
9.488
\3,277
13.277
13,277
Dilillat pada tabel diatas bahwa nilai khi-kuadrat untuk semua jenis akti\'itas, nilai X'
hitung lebih kecil dari nilai X' tabel, baik pada sdang kepercayaan 95 % maupun pada sclang
kepercayaan 99 %, [ni menunjukan basil yang tid:tk berbeda nyata atau tidak ada hubungan
yang signifikan antara frekuensi denganjenis aktivitas,
21
C. Perilaku Jelarang
Perilaku Satwa adalah tindak tallduk satwa yang terlihat dan saling berkaitan baik
seeara individual maupun bersama-sama yang berfungsi untuk memungkinkan seekor sa[\\ a
dapat menyesuaikan diri terhadap beberapa perubahan keadaan. baik dari luar maupun clari
dalum (Tanudimadja. 1978) atau suatu strategi dari satwa dalam memanfa
(
;'
I
tJ!)
STUDI PERILAKU DAN HABITAT JELARANG (Ratufa bie%r bic%r)
DI HUTAN TANAMAN PINUS TAl'vlAN BURU GUl'tuNG MASIGIT
,
KAREUMBI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANDUNG
JAWA BARA,(
OLEE:
IDAH FARIDAH
E 31.1588
JURUSAN KONSERVASI SUMBERDA YA HUTAN
FAKULTASKEHUTANAN
ll'ISTITUT PERTAl'tlAN BOGOR
1999
RINGKASAN
IDAH FARIDAH (E 31.1588). PERILAKU DAN HABITAT .JELARANG
hicp/or)
DI
KAREUMBI
HUTAN
TANAMAN
PINUS
TAMAN
DAERAH TIN(;h:AT II
KABUPATEN
BURII
(RU/l(/il him/or
GUNUNC
BANDUNG, .JAWA
MASICIT
BAR"\T.
(Di bawah bimbingan II'. Nyoto Santoso, MS. Dan Drs. Boeadi).
Pcrtumbuhan populasi manusla yang begittl cCJlat mcnycbabkan tcrcicsakilla mahluk
hidup lain. Teljadinya penurunan populasi satlValiarlliga clisebabkan oJeh tekanan manliSla. bOllk
berupa perburuan satwa mall pun pengrusakan klbllatlll a dalam rangka pcmanflatall hllran
Untuk itu diperiukan suatu tindakan untuk melindlillgi dOlll mengelola satll'aliar rcrsebllr agar
terhindar dari kcpunahan. scperti halnya Jclarang 'Olllg merupakan salah satu sarllaliar \ allg
dilindungi oleh Pemerintah berdasarknn SK Menteri Pcrr:lllian No. 66fkpts/Um/2/1 'no, karellol
populasin)'a yang semakin mcnllrun. Untuk dapat mclcstankan Jclarang. langkah ,,,,alilla perlu
diketahlli perilakll dan habitatn),a.
Jclarang merupakan satwa mumuiia ー・ョァセA{@
kawasan hutan hujun sampai ciL:ngan ketinggian
merupakan sub species Ral7!lh
「ゥ・セOッイ@
yang berukurnn bcsar :-.ung krscbar dl
27()() IlHlpl.
Jelarang yang acla til Ja\\a b。イセQエ@
hie%r Sparnnanll. dimana mcmpunyai cin-cin tubuh
berwarna hitam kecoklatan pada bagian atas tubllllll)'a. dan pada bagian ballah rubuhllla
berwarna plltih kekuningan.
Ciri yang paling membcdakan dengan sub species lain. NUI/{/u
hieolor hieolor mempuyai ekor yang berwarna kuning. Ukuran panjang ekor Icbih pan.l'lng dan
ukuran panjang kepala-baclan Jelarang.
Tujuan dari pcnelitian ini adalah untuk mt:ngetahui aktivitas dan perilaku Jclarang scrta
kondisi habitat yang berkaitan dengan potensi pakan. tempat berlindllng dan bersarang. srrllklllr
dan komposisi jcnis vegetasi.
Penelitian dilakukan selama tiga bulan (April sampai dengan Juni 19'!X) dl Hlilan
Tanaman Pinus Taman Buru Gunung Masigit Karclimbi. Kabupaten Daerah Tingkar II [-lancillng.
Jawn BaraL
Metoda yang c1igllnakan llntuk mcngctahui aktivit;]s yaitll clc:ngan Illcnggullakan mctnck
Focal Animal Sampling yang clibagi menjadi tiga periodc pengamatan dimulai pada pllkld lIil.lltl
sampai dcngnn 1X.OO, scdangkan untuk mcngdailui pcrilaku c1ilakukan sccara kontlllll dllCl1lpal
Jelaraitu
dengan adanya pengambilan hasil hutan seperti penebangan kayu seeara liar untuk dijadikan
kayu bakar atau untuk keperiuan laiJmya. Keberadaan penyadap getah sendiri tidak tcrlaln
mellgganggu keberadaan Jelarang yang ada di daerah tersebut.
B. Aktivitas Jelarang
: Dari hasil pengamatan di lapangan alobsi penggunaan \Vaktu aktivitas harlan
Jelarang dengan menggunabn metode Focal Animal Sampling, dengall asumsi Jeiarallg \'ang
diamati tidak dapat dibedakan jenis kelamilll1ya.
I. Aktivitas pada Periode Pagi
Aktivitas untuk periode pagi dimulai pada pukul 06.00 sampai pnktd I IJ.OO. dimana
aktivitas dimulai dari bergerak untuk mencari makall kemudian istirahat untuk be,jel11nr dan
dilanjutkall Iagi dengan aktivitas makan yang diiktlti dellgan aktivitas berger"k. Alobsi \Vaktn
yang digunakan untuk beraktivitas pada periode pagi tercantum pada tabel di bawah .
Tabel2. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode pagi
Waktu
Pengamatan
.
06.00 - 06.20
06.30 - 06.50
07.00 - 07.20
07.30 - 07.50
08.00 - 08.20
08.30 - 08.50
09.00 - 09.20
09.30 - 09.50
Total
Lama Aktivitas (menit)
Total
Makan
Berpindah
Istirahat
4.30
5.00
15.00
0.30
5.00
5.00
5.16
3.43
3.37
4.15
2.36
29.57
0.00
0.00
3.00
0.00
5.30
0.00
0.00
1.45
8.15
13.Q4
12.47
16.37
16.16
15.36
98.50
5.00
10.01l
23.00
18.20
19.01l
20.1,\
20.31
20.57
137.02
Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada pe.riode pagi didomil1Qsi ol"h
aktivitas makan dengan lama waktu 98.50 me nit, dimana waktu yang paling b"ny"k digul1QkClIl
meningkat dimlilai pada pllklll 08.30 - 09.50. Aktivitas istirahat pada pagi hari dimlliai pad"
pllkul OS.pO pada saat suhu mlilai hangat.
I7
2. Aktivitas pada Periode Siang
Aktivitas untuk periode siang dimulai pam pukul 10.00 sampai pllkul 14.00. dimana
aktivitas yang dilakukan sama seperti pada peride pagi. yaitu makan, berpindah dan istiraha;.
dengan alokasi \Vaktll yang digunakan seperti pada tabel di bawah··ini.
Tabel3. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode siang
Waktu
Lama Aktivitas (menit)
Total
セョァ。ュエ@
Makan
14.13
15.25
12.25
12.38
6.15
10.20
13.15
15.35
100.06
10.00 - 10.20
10.30 - 10.50
11.00 - 11.20
11.30 - 11.50
12.00 - 12.20
12.30 - 12.50
13.00 - 13.20
lDO - 13.50
Total
Berpindah
4.00
5.08
0.56
2.23
16.77
8..10
6..15
4.25
48.3-1
Istirahat
1.20
0.40
6.40
5.00
0.00
0.00
0.00
0.00
13.40
19.33
21.D
20.01
20.01
22.32
19.00
20.00
20.00
162.20
Alokasi penggunaan waktu aktivitas pada periode siang masih didominasi okh
aktivitas makan dengan lama \Vaktu 100.06 menit.
Pam periode siang ini lama wak!lI y:mg
digtmakan bertambah pada semua aktivitas. Istirahat yang digunakan pada periode siang yaittl
untuk
セ・ャー。ウォョ@
Ielah dengan dllduk diam atau menelungkup.
3. Aktivitas pada Periode Sore
Aktivitas untuk periode sore dimulai pam puku114.00 sampai plIkul 18.00. dumna
aktivitas yang dilakukan sama yaitu makan, berpindah, istirnhat, ditambah dengan kegia(an
membereskan sarang.
AJokasi waktu yang digtmakan untuk beraktivitas pada period" sore
tercantum pada label di bawah ini.
Tabel 4. Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode sore
Waktu
Pengamatan
14.00 - 14.20
14.30 - 14.50
15.00 - 15.20
15.30 - 15.50
16.00 - 16.20
16.30 - 16.50
17.00 - 17.20
17.30 - 17.50
Total
Lama Akti,itas (menit)
Total
Berpindah
5.05
2.00
0.00
0.00
0.00
3.00
0.00
0.00
10.05
19.40
5.00
0.00
0.00
0.00
6.00
0.00
0.00
30.40
Makan
14.35
3.00
0.00
0.00
0.00
2.00
0.00
0.00
19.35
Istirahat
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
1.00
0.00
0.00
1.00
IX
Alokasi penggunaan waktu aktivitas Jelarang pada periode sore
oleh aktivitas makan dengan lama waktu 19.35 menit.
masih didominasi
Pengamatan pada periode sore
mengalami hanlbatan dikarenakan cliaca yang tidak mendllkung. menyebabkan pengamata'l
terhadap Jelarang tidak dapat dilakllkan, karena Jelarang berlindllng sehingg'l tidak dapat
terlihat.
Persentase lIntlik alokasi penggunaan waktll aktivitas harian Jelarang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 5. Persentase alokasi penggllnaan waktu aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Lama Aktivitas (%)
Siang
Pagi
Makan
Berpindah
Istirahat
Sore
45.23
45.81
8.96
33.80
36.00
54.82
59.64
IUS
.\.36
59.64
60
セ@
50
.....
'"
セ@
セ@
セ@
40
30
«
セ@
..
20
E
...J
10
0
Pagi
Sore
Siang
Perlode Wak!u
r iii
セォ。ョ@
• Berpindah 0 Istirahat
!
Gambar 3. Alokasi penggllnaan waktll aktivitas harian Jelarang
Dari hasil penelitian mengenai aktivitas Jelarang dilihat dari alokasi \\aktu
aktivitasnya, bahwa Jelarang menghabiskan waktunya dengan aktivitas makan dan berpindah
sdangkan aktivitas istirahat dilakukan pada setiap waktu tetapi proporsinya kecil.
Alokasi penggunaan waktu untuk aktivitas makan lebih banyak diJakukan pada
periode pagi dan siang hari, sedangkan aktivitas istirahat banyak dilakllbn pada siang hari
dan pada sore lebih banyak dilakukan aktivitas berpindah. Aktivitas makan merupakan salah
satu strategi untuk mengatasi masalah efisiensi energi.
19
Pada tabel 3 terlihat babwa terdapat waktu yang tidak dicantumkan atau b"rnilai no!.
illl disebabkan kondisi lapangan yang tidak mendukung. yaitu selalu hujan. sehinggo
mengakibatkan terganggunya pengamatan karena Jelarang pergi meninggalkan kmpat untuk
berlindung.
Dari hasil perhitungan khi-kuadrat
untuk mengetahui hubungan antara parameter
diperoleh nilai seperti pada tabel di bawah ini :
Tabe! 6. Hasil uji khi-kuadrat alokasi pengguna:lI1 waktu aktivitas harian Jdarang
Periode
wak'!u
Nilai X' hitung
a.: 0.05
a.: 0.0 I
Pagi
Siang
Sore
25.42
StU7
29.1-11
29.141
2:'.685
5.25
29.141
Nilai X'. tabel
23.685
2:'.685
Dilihat pada tabel di atas ballWa nilai khi-kuadrat pada pagi dan sore hari nilai X'
hitung lebih kecil dari X'tabel pada selang kepercayaan 95 % hasilnya tidak berbeda nyota
atau tidak ada hubungan antara jenis aktivitas dan lama aktivitas. sedangkan pada paioc\e
siang. ada korelasi antma jenis aktivitas dan lama ah'!ivitas.
Pada periode pagi clan siang
untuk selang kepercayaan 99 % hasilnya berbeda nyata atau ada hubungalmya antara jenij
aktivitas dan lama aktivitas. Untuk peri ode siang antam jenis aktivitas dan lama akti\'itas
terdapat hubungan yang signifikan baik pada se\ang kepercayaan 95 % maupun 99%.
Frekuensi aktivitas harian Jelarang dapat dilillat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Frekuensi aktivitas harian Jelarang
.
Periode
Pengamatan
Frekuensi Aktivitas
Makan
Pagi
Siang
Sore
Total
42
62
20
124
Berpindah
48
Total
lstirahat
73
20
141
7
6
97
1-11
I
-II
14
279
Tabel 8. Persentase frekuensi aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Pagi
Makan
Bemindab
Istirahat
33.87
34.ll4
50.00
Frekuensi Aktivitas (%)
Siang
50.00
51.77
42.86
Sore
16.13
14.16
7.14
20
VPイMセ⦅N@
50
50
セ@
--: 40
..
セ@
30
«
'Vi 20
セ@
セL@
セ@
10
セ@
u.
0
Pag;
Siang
1
Sore
Perlode Waktu
m r.lekan • Berpindah 0 Istirahat :
- - - - - - - - - - - - - - - . - - - - - - - ..- - .. __ .
Gambar 4, Frekuensi aktivitas harian Jelarang
Secara umum dilihat dari tabel, kegiatan berpindah p:tling sering dilakukan dlsusul
deng:tn kegiat:tn makan dan istirahat Ini disebabkan karena untuk melakukan smtll kegiatan
seblu diikuti dengan kegiatan berpindah atau bergerak.
Pada periode siang lebih ban\ ok
dilakukan kegiatan berpindah dan makan, sedangkan kegitan istirahat lebih sering dilakubn
pada periode pagi,
lstirahat pada pagi hari ini biasanya dilakukan llntuk berjemllr dan
istirahat setelah mencari makan,
Tabel9, Hasil uji khi-ku:tdrat frekuensi aktivitas harian Jelarang
Jenis Aktivitas
Makall
Berpindah
lstirahat
X'hitung
0,209
0,088
1.639
X'tabel
a: 0,05
a: 0.01
9.488
9,488
9.488
\3,277
13.277
13,277
Dilillat pada tabel diatas bahwa nilai khi-kuadrat untuk semua jenis akti\'itas, nilai X'
hitung lebih kecil dari nilai X' tabel, baik pada sdang kepercayaan 95 % maupun pada sclang
kepercayaan 99 %, [ni menunjukan basil yang tid:tk berbeda nyata atau tidak ada hubungan
yang signifikan antara frekuensi denganjenis aktivitas,
21
C. Perilaku Jelarang
Perilaku Satwa adalah tindak tallduk satwa yang terlihat dan saling berkaitan baik
seeara individual maupun bersama-sama yang berfungsi untuk memungkinkan seekor sa[\\ a
dapat menyesuaikan diri terhadap beberapa perubahan keadaan. baik dari luar maupun clari
dalum (Tanudimadja. 1978) atau suatu strategi dari satwa dalam memanfa