Studi Kelembagaan Koperasi Unit Desa dalam Pengelolaan Kredit Usahatani (Studi Kasus di KUD Merata Cikedung dan KUD Bina Tani Cibereng-Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat)

STUB1 KELE
D A L A M PENGELO

USAHATANI
KUD Bina Tani

KUD M
Cibereng Kecamatau

( Studi Kasus d i

-

Oleh
R I Z A

JWRUSAH ILMU

- ILMU

SOSIAL EKONOMl PERTANlAW


F A K U L T A S PERTANIAN
I N S T l T U T PERTANIAN BOGOR
1 9 9 1

R I NGKASAN

RIZA.

Studi Kelembagaan Koperasi Unit Desa dalam

lolaan

Penge-

Kredit Usahatani (di bawah bimbingan Lala M. Ko-

lopaking).
Tujuan
penyebab


penelitian

kemacetan

tingkat

KUD,

penyaluran

adalah

mengidentifika~i

penyaluran dan pengembalian

menelaah

dan


ini

sampai

pengembalian

sejauh
KUT

mana

KUT

di

pengaturan

dilaksanakan


KUD,

mengkaji permasalahan yang dihadapi KUD dalam pengelolaan
KUT

beserta

pemecahannya,

rnenunjang

keberhasilan

penelitian

merupakan

langsung

maupun


Penelitian

ini

menemukan
pengembalian

para pelaku yang

tidak langsung dalam
dilakukan

dengan

upaya

KUD

dalam

Sampe l

KUT.
terlibat

secara

pelaksanaan

menggunakan

KUT.
metoda

kualitatif dan dianalisis secara deskriptif.
Penelitian ini merupakan tipe penelitian

deskriptif

dengan menggunakan metoda penelitian evaluasi


keberhasi-

lan

pelaksanaan

KUT

sifatnya kualitatif.
kan

data

dan

merupakan

suatu


studi

Data-data yang dikumpulkan

primer dan data sekunder.

Sampel

merupa-

penelitian

terdiri dari responden (pengurus, manager, karyawan,
80 orang anggota tani KUD)

yang

dan

dan informan (pejabat instan-


s i , eks-pengurus KUD, dan tokoh masyarakat).
Kemacetan
karena

dalam

proses

pengembalian

masih lemahnya aspek pengendalian dan

KUT

terjadi

pengawasan

.

dari

tingkat pusat/atas terhadap KUD

dalam

pelaksanaan

KUT, belum adanya mekanisme/prosedur pengembalian
yang

efektif

dan secara tegas dan jelas
. .
pelaksanaan dan tanggung jawabnya,

bagaimana

kredit


menyatakan
dan

masih

adanya "sikap mental" dari pengurus KUD yang tidak

jujur

dan

tidak

siap

penyaluran

dan

dilaksanaakn

kemacetan

KUD

realisasi
proses

KUT

masih

pengajuan

keberhasilan
KUD

mengelola

pengembalian

KUD.

terlambatnya
lengkapnya

untuk

belum

sepenuhnya
permasalahan

terlambat

serta

pengembalian

Pengaturan

menghadapi

RDKK,

pupuk,

KUT.

sering

KUT.

keberhasilan KUD dalam

membuat suatu tabungan kelompok

tidak

terjadinya

Untuk

menunjang

mengembalikan
guna

tunggakan

KUT dan melakukan sistem over

penunggak

agar

pengembalian KLjT ke

dan

KUT,

menanggulangi
bookinq

BRI

petani

dinilai

cukup

berhasi I.
Untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam
pelaksanaan

KUT,

pemerintah

pusat

mengeluarkan

Keputusan mengenai Penempatan Tenaga Teknis
KUT (TTA KUT) di KUD.
Indramayu
samping

sanksi

Administrasi

Selain TTh KUT, Kandepkop D.T.

menempatkan Tenaga Terdidik Sukarela KUD.
itu,

kebijaksanaan
ran,

Surat

Bupati

D.T.

I1

Indrarnayu

terhadap

Sanksi-sanksi yang

kasus

Di

mengeluarkan

memperbaiki mekanisme pengajuan,

dan pengembalian KUT, serta

I1

penyalu-

memberikan

sanksi-

penyalahgunaan/penunggak

diberikan merupakan sarana

KUT.

pengenda-

lian yang dapat bersifat kekuatan simbolik atay

kekuatan

memaksa (koersif).
Kebijaksanaan-kebijaksanaan

D.T.

I1

Indramayu dapat dikatakan cukup

menyadarkan

petani

membayar KUT.
gak

KUT,

yang dikeluarkan

agar turut bertanggung

efektif

untuk

jawab

dalam

Petani mempunyai rasa "takut" jika

sehingga ia akan berusaha untuk dapat

pinjaman K U T .

Bupati

Akan tetapi, ha1 ini masih belum

menungmelunasi
menjamin

tidak adanya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum
pengurus KUD atay pihak lainnya; jika masih adanya
ngan

yang

sifatnya

pribadi

terlibat dalam pelaksanaan K U T .

antara

para

pelaku

hubuyang

STUD1 KELEMBAGAAN KOPERASI UNIT DESA
DALAM PENGELOLAAN KREDIT USAHATANI

Oleh
R

I

Z

A

A 23.0467

L a p o r a n P r a k t e k Lapang
Sebagai S a l a h S a t u S y a r a t U n t u k Memeperoleh G e l a r
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian,

Jurusan

Ilmu-Ilmu

I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor

Sosial

Ekonomi P e r t a n i a n

Fakultas Pertanian
I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor
1991

STUB1 KELE
D A L A M PENGELO

USAHATANI
KUD Bina Tani

KUD M
Cibereng Kecamatau

( Studi Kasus d i

-

Oleh
R I Z A

JWRUSAH ILMU

- ILMU

SOSIAL EKONOMl PERTANlAW

F A K U L T A S PERTANIAN
I N S T l T U T PERTANIAN BOGOR
1 9 9 1

R I NGKASAN

RIZA.

Studi Kelembagaan Koperasi Unit Desa dalam

lolaan

Penge-

Kredit Usahatani (di bawah bimbingan Lala M. Ko-

lopaking).
Tujuan
penyebab

penelitian

kemacetan

tingkat

KUD,

penyaluran

adalah

mengidentifika~i

penyaluran dan pengembalian

menelaah

dan

ini

sampai

pengembalian

sejauh
KUT

mana

KUT

di

pengaturan

dilaksanakan

KUD,

mengkaji permasalahan yang dihadapi KUD dalam pengelolaan
KUT

beserta

pemecahannya,

rnenunjang

keberhasilan

penelitian

merupakan

langsung

maupun

Penelitian

ini

menemukan
pengembalian

para pelaku yang

tidak langsung dalam
dilakukan

dengan

upaya

KUD

dalam
Sampe l

KUT.
terlibat

secara

pelaksanaan

menggunakan

KUT.
metoda

kualitatif dan dianalisis secara deskriptif.
Penelitian ini merupakan tipe penelitian

deskriptif

dengan menggunakan metoda penelitian evaluasi

keberhasi-

lan

pelaksanaan

KUT

sifatnya kualitatif.
kan

data

dan

merupakan

suatu

studi

Data-data yang dikumpulkan

primer dan data sekunder.

Sampel

merupa-

penelitian

terdiri dari responden (pengurus, manager, karyawan,
80 orang anggota tani KUD)

yang

dan

dan informan (pejabat instan-

s i , eks-pengurus KUD, dan tokoh masyarakat).
Kemacetan
karena

dalam

proses

pengembalian

masih lemahnya aspek pengendalian dan

KUT

terjadi

pengawasan

.
dari

tingkat pusat/atas terhadap KUD

dalam

pelaksanaan

KUT, belum adanya mekanisme/prosedur pengembalian
yang

efektif

dan secara tegas dan jelas
. .
pelaksanaan dan tanggung jawabnya,

bagaimana

kredit

menyatakan
dan

masih

adanya "sikap mental" dari pengurus KUD yang tidak

jujur

dan

tidak

siap

penyaluran

dan

dilaksanaakn

kemacetan

KUD

realisasi
proses

KUT

masih

pengajuan

keberhasilan
KUD

mengelola

pengembalian

KUD.

terlambatnya
lengkapnya

untuk

belum

sepenuhnya
permasalahan

terlambat

serta

pengembalian

Pengaturan

menghadapi

RDKK,

pupuk,

KUT.

sering

KUT.

keberhasilan KUD dalam

membuat suatu tabungan kelompok

tidak

terjadinya

Untuk

menunjang

mengembalikan
guna

tunggakan

KUT dan melakukan sistem over

penunggak

agar

pengembalian KLjT ke

dan

KUT,

menanggulangi
bookinq

BRI

petani

dinilai

cukup

berhasi I.
Untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam
pelaksanaan

KUT,

pemerintah

pusat

mengeluarkan

Keputusan mengenai Penempatan Tenaga Teknis
KUT (TTA KUT) di KUD.
Indramayu
samping

sanksi

Administrasi

Selain TTh KUT, Kandepkop D.T.

menempatkan Tenaga Terdidik Sukarela KUD.
itu,

kebijaksanaan
ran,

Surat

Bupati

D.T.

I1

Indrarnayu

terhadap

Sanksi-sanksi yang

kasus

Di

mengeluarkan

memperbaiki mekanisme pengajuan,

dan pengembalian KUT, serta

I1

penyalu-

memberikan

sanksi-

penyalahgunaan/penunggak

diberikan merupakan sarana

KUT.

pengenda-

lian yang dapat bersifat kekuatan simbolik atay

kekuatan

memaksa (koersif).
Kebijaksanaan-kebijaksanaan

D.T.

I1

Indramayu dapat dikatakan cukup

menyadarkan

petani

membayar KUT.
gak

KUT,

yang dikeluarkan

agar turut bertanggung

efektif

untuk

jawab

dalam

Petani mempunyai rasa "takut" jika

sehingga ia akan berusaha untuk dapat

pinjaman K U T .

Bupati

Akan tetapi, ha1 ini masih belum

menungmelunasi
menjamin

tidak adanya penyimpangan yang dilakukan oleh oknum-oknum
pengurus KUD atay pihak lainnya; jika masih adanya
ngan

yang

sifatnya

pribadi

terlibat dalam pelaksanaan K U T .

antara

para

pelaku

hubuyang

STUD1 KELEMBAGAAN KOPERASI UNIT DESA
DALAM PENGELOLAAN KREDIT USAHATANI

Oleh
R

I

Z

A

A 23.0467

L a p o r a n P r a k t e k Lapang
Sebagai S a l a h S a t u S y a r a t U n t u k Memeperoleh G e l a r
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian,

Jurusan

Ilmu-Ilmu

I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor

Sosial

Ekonomi P e r t a n i a n

Fakultas Pertanian
I n s t i t u t P e r t a n i a n Bogor
1991