Peningkatan kedaulatan pangan di tengah kondisi alih fungsi lahan yang Peningkatan infrastruktur masih terkendala pembebasan lahan Kinerja Kemaritiman dan Kelautan yang belum optimal

6 tendensi konsumen mulai menaik akselerasi dan kinerja sektor perdagangan tumbuh akselerasi bahkan melebihi total pertumbuhan PDRB induknya. Fenomena ini mengindikasikan adanya pasar yang mulai bergairah yang menuntut supply industrialisasi bahkan IKM yang cenderung meningkat pula. Mengingat kewenangan Pemerintah Provinsi lebih kepada pengembangan Industri Kecil dan Menengah IKM, maka inovasi terkait potensi ketenaga- kerjaan yang masih didominasi di sektor pertanian dan elastisitas yang lebih tinggi di sektor industry menjadi urgen untuk disolusikan. 5. Pengembangan Koperasi dan UMKM. Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM di Jawa Timur memiliki nilai penting dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi Jawa Timur, karena keberadaannya dalam situasi kondisi global saat ini yang penuh ketidakpastian masih mampu sebagai penopang ekonomi, disamping itu keberadaannya sebagai penggerak perekonomian daerah dalam rangka mendukung upaya penciptaan lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, dan mempercepat pengurangan jumlah penduduk miskin. Hal ini direpresentasikan dengan kontribusi nilai tambah UKM Jawa Timur Atas Dasar Harga Berlaku terhadap total PDRB yang cukup baik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Jawa Timur yaitu sebesar 54,98. Disisi lain, perkembangan Koperasi sebagai salah satu entitas ekonomi di Jawa Timur juga menunjukkan perkembangan yang sangat baik, total koperasi tumbuh dari 19.369 unit pada tahun 2009 menjadi 30.053 unit pada tahun 2015. Diperlukan solusi konkrit pada upaya peningkatan kemampuan dan daya saing Koperasi dan UMKM dalam rangka menghadapi liberalisasi perdagangan yang sudah di depan mata.

6. Peningkatan kedaulatan pangan di tengah kondisi alih fungsi lahan yang

meningkat dan minat bertani berkurang Produksi dan ketersediaan komoditas pangan Jawa Timur hampir semuanya telah melebihi kebutuhan konsumsi seluruh penduduk, namun sebagai lumbung pangan pangan Nasional upaya peningkatan produksi dan produktivitas 7 komoditas pangan harus terus dilakukan mengingat kebutuhan pokok manusia tidak pernah akan berkurang dikondisi alih fungsi lahan yang terus mengalami peningkatan dan minat masyarakat untuk berbudidaya di sektor pertanian yang terus menurun.

7. Peningkatan infrastruktur masih terkendala pembebasan lahan

Keberadaan infrastruktur memberikan gambaran akan kemampuan tingkat produksi masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak mungkin dicapai apabila tidak tersedia infrastruktur yang memadai atau dengan kata lain infrastruktur adalah kunci bagi perkembangan ekonomi. Secara tidak langsung, pembangunan infrastruktur akan mendukung produktivitas sektor ekonomi lainnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kondisi sosial-budaya kehidupan masyarakat melalui efek berganda. Oleh karena itu, keberadaan infrastruktur yang baik akan dapat mendorong terciptanya stabilitas berbagai aspek dalam masyarakat guna menunjang laju pembangunan nasional.

8. Kinerja Kemaritiman dan Kelautan yang belum optimal

Sebagian besar wilayah Jawa Timur berada di wilayah pesisir, yaitu sebanyak 22 dari 38 KabupatenKota mempunyai wilayah pesisir, namun produksi perikanan tangkap masih dibawah potensi, tingkat kesejahteraan nelayan masih rendah dan pembangunan kemaritiman belum optimal. Kondisi ini ditandai dengan 1 Sarana prasarana perhubungan laut pelabuhan , TransportasiKapal Penyeberangan masih belum memadai 2 Sarana Prasarana Pelabuhan Perikanan Belum pula memadai 3 Sarana Prasarana tangkap yang dimiliki nelayan masih sangat kurang sehingga jangkauan area melaut menjadi sangat terbatas; akibatnya hasil penangkapan ikan menjadi rendah. Ditandai pula dengan belum adanya jaminan keselamatan bagi nelayan, masih Rendahnya Akses Permodalan serta Belum berkembangnya Wisata Bahari.

9. Harmonisasi sosial yang terdegradasi globalisasi