AKURASI BULANAN, TRIWULANAN DAN TAHUNAN

13

B. AKURASI BULANAN, TRIWULANAN DAN TAHUNAN

Akurasi bulanan merupakan rata-rata akurasi harian, dimana terdapat transaksi besar sepanjang bulan tersebut. Sedangkan akurasi triwulanan dan tahunan merupakan rata-rata akurasi bulanan untuk triwulan dan tahun tersebut. Dengan akurasi harian satker XYZ selama bulan Maret 2015 seperti ditunjukkan pada tabel dibawah ini, maka akurasi perencanaan kas satker XYZ untuk bulan Maret 2015 adalah sebesar 83.94 yakni merupakan rata-rata akurasi dari 18 hari kerja yang terdapat transaksi besar pada bulan tersebut. Sedangkan akurasi tahunan untuk satker XYZ, dengan akurasi bulanan untuk tahun 2015 sebagaimana pada tabel dibawah ini adalah sebesar 85.45, yakni rata-rata dari akurasi bulanan sepanjang tahun 2015. Akurasi Bulanan Satker XYZ Tahun 2015 Bulan Akurasi Januari 98.93 Februari 100.00 Maret 83.94 April 82.56 Mei 74.23 Juni 54.28 Juli 88.61 Agustus 95.41 September 63.15 Oktober 94.52 November 93.25 Desember 96.53 Rata-rata 85.45 Tgl 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 Hari Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Akurasi 94.17 0.00 43.97 - - 100 - 87.13 54.45 - 100 Tgl 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Hari Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming Sen Sel Akurasi 100 100 100 100 68.18 93.25 96.35 100 100 80.23 93.25 Data Akurasi RPD Harian Satker XYZ Bulan Maret 2015 14

BAB IV TANYA JAWAB DAN ILUSTRASI

Jawaban atas beberapa pertanyaan yang sering diajukan oleh satuan kerja dalam penyusunan dan pengelolaan Rencana Penarikan Dana RPD Harian, adalah sebagai berikut.

a. Pada tingkat satuan kerja, siapa kah yang berwenang dan bertanggungjawab

dalam menyusun dan menyampaikan RPD Harian? Mengacu pada Pasal 9 dan Pasal 10 PMK Nomor 277PMK.052014, penyusunan Rencana Penarikan Dana Bulanan dan Harian merupakan tanggungjawab dan kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran KPA yang dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen PPK. Apabila satker memiliki lebih dari satu PPK, maka KPA dapat menunjuk satu orang PPK sebagai koordinator.

b. Apakah atas rencana pengajuan SPM-Nihil juga diwajibkan untuk

menyampaikan RPD Harian Transaksi Besar ke KPPN? Tidak. SPM Nihil yakni SPM dengan nilai neto sebesar nol dan tidak mengakibatkan terjadinya arus kas, dibebaskan dari kewajiban menyampaikan RPD Harian Transaksi Besar ke KPPN. Pada prinsipnya, penetapan apakah suatu SPM diwajibkan menyampaikan RPD Harian Transaksi Besar ke KPPN ditentukan dengan menggunakan dua pendekatan, yakni pendekatan nilai neto dan pendekatan nilai bruto. Pendekatan nilai neto digunakan sebagai dasar penentuan apakah SPM dimaksud tergolong dalam Transaksi Besar. Apabila suatu SPM tidak tergolong Transaksi Besar, maka satker tidak perlu menyampaikan RPD Harian Transaksi Besar sebelum pengajuan SPM tersebut. Apabila SPM tergolong dalam Transaksi Besar, maka digunakan pendekatan bruto dalam menentukan Klasifikasi kategori Transaksi Besar atas SPM tersebut. Contoh : Satker XYZ merupakan mitra kerja KPPN Tipe A1 Yang Tidak Berlokasi di Ibukota Provinsi, sedangkan Satker PQR merupakan mitra kerja KPPN Tipe A2. Pada bulan Mei 2015, kedua satker tersebut berencana akan mengajukan SPM dengan rincian sebagai berikut :