Mesin Pengering Pakaian HASIL SURFEI MESIN PENGERING LAUNDRY

53 Semakin lama waktu batas tertentu pengeringan maka akan semakin cepat proses pengeringan selesai. Dalam pengeringan diterapkan konsep HTST High Temperature Short Time, short time dapat menekan biaya pengeringan.

2.4. Mesin Pengering Pakaian HASIL SURFEI MESIN PENGERING LAUNDRY

1. LAUNDRY CLICK Nama mesin pengerig yang di gunakan adalah SPEED QUEEN Kapasitas Mesin : arus listrik : 5900 W 3.7 A 50 H Load size : 10.5 kg Btu hour : 20.000 Biaya listrik :± Rp 300.000 perhari. Ditambah gas 16 kg Keterangan tentang mesin pengering SPEED QUEEN : a Mesin ini menggunakan aliran listrik dan gas b proses kerja di dalam mesin ini dengan cara berputar, dan baju di keringkan melalui panas api dari bawah mesin. Gambar 2.1 Mesin Pengering Speed Queen dengan penambahan LPG 2. LAUNDRY BULLE Alamat : Jl. Djamin Ginting No. 2 Medan Nama Mesin : ELECTROLUX Kapasitan mesin Pengerin ini: arus listrik : 1600 W Load size : 5 kg Biaya listrik : ± Rp 600.000bulan Keterangan mesin pengering ELEKTROLUK : a Mesin ini hanya menggunakan tenaga listrik. b Letak api mesin ini berada di bagian belakang bukan dari bawah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 54 Kelemahan mesin ini, tidak bisa mengeringkan baju jenis kulit karea bisa meleleh. Gambar 2.2 Mesin Pengering Elektroluk 3. LAUNDRY FRESH’O Alamat : Jl. Stela Raya No. 10 B Medan Kapasitan mesin Pengerin ini: arus listrik : 1800 W Load size : Tak Ditentukan Biaya listrik : ± Rp 800.000bulan Ditambah gas 15 kg Mesin pengering ini dirakit sendiri. a. Sumber panas b. Ruang Pengering Gambar 2.3 Mesin Pengering dan ruang pengering rakitan 4. NAIA LAUNDRY Nama Mesin : RAJA PENGERING Alamat : Jl.Djamin Ginting . Gg Kamboja No. 31 Padang Bulan. Medan Kapasitan mesin Pengerin ini: arus listrik : 1600 W Load size : 5 kg Biaya listrik : ± Rp 800.000bulan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 55 Gambar 2. 4 Mesin pengering pakaian gas LPG type standart Dilengkapi : Fungsi : - 1 pc Remote Control : Jangkauan max 20 meter - 1 pc Thermostat :Untuk pengaman suhu mesin - 1 pc Timer Digital :Full digital otomatis - Variable Speed Blower :Dapat disesuaikan kapasitas - 1 set slang + Regulator Harga Mesin : Rp. 3.500.000 Catatan : Daya menggunakan blower digital 50 watt, untuk mengeringkan pakaian sesuai kapasitas memerlukan waktu 90 ment, untuk gas LPG 3 kg nonstop 10 jam. Asumsi kapasitas minimum 40 kg dengan 7 kali proses. 5. TANIA LAUNDRY Mesin Pengering Laundry Gas LPG type TL – 25 Kpasitas 5 – 25 Kg Kapasitan mesin Pengerin ini: arus listrik : 1600 W Load size : 5 kg Biaya listrik : ± Rp 600.000bulan Ditambah gas 15 kg Alamat : Jl. Karya Bakti No. 103 Pandangan depan. Pandangan belakang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 56 Gambar 2. 5 Mesin Pengering Laundry Gas Type TL – 25 Catatan : Mesin pengering ini saat disurvey sudah rusak total akibat pemakain yang berlangsung terus menerus sehingga pipa pemanas terbakar. 2.5. Siklus Kompresi Uap Sistem kompresi uap merupakan dasar sistem refrigerasi yang terbanyak di gunakan, dengan komponen utamanya adalah kompresor, evaporator, alat ekspansi Throttling Device, dan kondensor. Keempat komponen tersebut melakukan proses yang saling berhubungan dan membentuk siklus refrigerasi kompresi uap. Gambar 2.6. Siklus Kompresi Uap Pada diagram P-h, siklus kompresi uap dapat digambarkan pada gambar 2.2 sebagai berikut: P = kPa h = kJkg 1 2 3 4 Gambar 2.7. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap pada Diagram P-h Proses yang terjadi pada Siklus Refrigerasi Kompresi Uap adalah sebagai berikut:

1. Proses Kompresi 1 – 2

Proses ini berlangsung di kompresor secara isentropik adiabatik. Kondisi awal refrigeran pada saat masuk di kompresor adalah uap jenuh bertekanan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 57 rendah, setelah di kompresi refrigeran menjadi uap bertekanan tinggi. Oleh karena proses ini di anggap isentropik, maka temperatur keluar kompresor pun muningkat. Besarnya kerja kompresi per satuan massa refrigeran bisa di hitung dengan rumus Gambar 2.7a Proses kompresi W k = sumber : Dr.Eng. Himsar Ambarita, hal : 11 Dimana : W k = besarnya kerja kompresi yang di lakukan kJkg = entalpi refrigeran saat masuk kompresor kJkg = entalpi refrigeran saat keluar kompresor kJkg ṁ = laju aliran refrigeran pada sistem kgs

2. Proses Kondensasi 2 – 3

Proses ini berlangsung di kondensor, refrigeran yang bertekanan dan temperatur tinggi keluar dari kompresor membuang kalor sehingga fasanya berubah menjadi cair. Hal ini berarti bahwa di kondensor terjadi penukaran kalor antara refrigeran dengan udara, sehingga panas berpindah dari refrigeran ke udara pendingin dan akhirnya refrigeran mengembun menjadi cair. Besarnya kalor per satuan massa refrigerant yang di lepaskan di kondensor dinyatakan sebagai: Gambar 2.7b Proses Kondensasi Sumber : Dr.Eng.Himsar Ambarita, hal : 14 Dimana : Q k = besarnya kalor dilepas di kondensor kJkg = entalpi refrigeran saat masuk kondensor kJkg = entalpi refrigeran saat keluar kondensor kJkg

3. Proses Ekspansi 3 – 4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 58 Proses ini berlangsung secara isoentalpi, hal ini berarti tidak terjadi penambahanentalpi tetapi terjadi drop tekanan dan penurunan temperatur. Proses penurunan tekanan terjadi pada katup ekspansi yang berbentuk pipa kapiler atau orifice yang berfungsi mengatur laju aliran refrigerant dan menurunkan tekanan. = Sumber : Dr.Eng.Himsar Ambarita, hal : 6 Dimana : h 3 = entalpi refrigeran saat keluar kondensor kJkg h 4 = harga entalpi masuk ke evaporator kJkg 4. Proses Evaporasi 4 – 1 Proses ini berlangsung di evaporator secara isobar isotermal. Refrigerant dalam wujud cair bertekanan rendah menyerap kalor dari lingkungan media yang di dinginkan sehingga wujudnya berubah menjadi gas bertekanan rendah. Besarnya kalor yang diserap evaporator adalah Gambar 2.7c Proses Evaporasi Sumber: Dr.Eng.Himsar Ambarita, hal : 6 Dimana : = kalor yang di serap di evaporator kW = harga entalpi ke luar evaporator kJkg = harga entalpi masuk ke evaporator kJkg Selanjutnya refrigeran kembali masuk ke kompresor dan bersirkulasi kembali, begitu seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai.

2.6. Komponen Utama Pompa Kalor Siklus Kompresi Uap