Teori Pantai STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Teori Pantai

Definisi daerah pantai sangat penting dalam penanganan permasalahan pantai untuk menyamakan pandangan dan arti kata. Berdasarkan hasil lokakarya di Manado yang diselenggarakan pada bulan Agustus 1992 yang membahas mengenai Perlindungan Penanganan Manajemen Pantai Sulawesi Utara telah disepakati beberapa definisi berkaitan dengan daerah pantai, sebagai berikut Yuwono, 1992 : • Pantai adalah daerah tepi perairan laut dan danau sebatas antara surut terendah dengan pasang tertinggi. • Daerah Pantai adalah suatu pesisir beserta perairannya di mana pada daerah tersebut masih terpengaruh oleh aktifitas darat dan aktifitas lautan. MSL HWL LWL Daerah Pantai Pesisir Sempadan Pantai Pantai Perairan Pantai Laut Daratan Gambar 2.1 Definisi Daerah Pantai • Perairan Pantai adalah daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan seperti angin darat dan transport sedimen. • Pesisir adalah daerah darat tepi laut yang masih terpengaruh oleh aktifitas lautan seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air laut. • Sempadan Pantai adalah daerah sepanjang pantai yang diperuntukkan bagi pengamanan dan pelestarian pantai. Pantai merupakan gambaran nyata interaksi dinamis antara air, angin dan material tanah. Angin dan air bergerak membawa material tanah dari satu tempat ke tempat lain, mengikis tanah dan kemudian mengendapkannya lagi di daerah lain secara terus menerus, Dengan kejadian ini menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai. Pantai mempunyai pertahanan alami untuk melindungi diri dari serangan arus dan gelombang serta bentuknya akan terus menyesuaikan sehingga mampu meminimalkan energi gelombang yang menerpanya. Sistem pertahanan pantai meliputi bagian dasar perairan pantai yang berbentuk miring dan bergelombang. Permukaan yang miring dan landai tersebut akan mengurangi energi gelombang yang datang. Ketika mencapai daerah pantai energi gelombang sudah berkurang sehingga tidak mempengaruhi garis pantai. Dalam kondisi normal, pantai selalu bisa menahan gelombang yang datang. Adakalanya gelombang yang terjadi lebih besar dan mempunyai energi yang besar badai. Badai tidak sering terjadi tetapi dapat menghancurkan pertahanan alami pantai dan dapat menyebabkan berubahnya profil pantai. Saat gelombang badai mencapai daerah pantai, maka gelombang tersebut dapat merusak susunan formasi pantai perlindungan pantai yang dapat mengakibatkan pantai akan menyesuaikan lagi bentuknya terhadap gelombang yang terjadi. Gelombang terjadi karena hembusan angin di permukaan air laut. Daerah di mana gelombang itu dibentuk disebut daerah pembangkitan gelombang wave generating area. Gelombang yang terjadi di daerah pembangkitan di sebut sea, sedangkan gelombang yang terbentuk di luar daerah pembangkitan disebut swell. Ketika gelombang menjalar, partikel air di permukaan bergerak dalam suatu lingkaran besar, dan membentuk puncak gelombang pada puncak lingkarannya dan lembah pada lintasan terendah. Di bawah permukaan, air bergerak dalam lingkaran-lingkaran yang makin kecil. Saat gelombang mendekati pantai, bagian bawah gelombang akan mulai bergesekan dengan dasar laut yang menyebabkan pecahnya gelombang dan terjadi putaran pada dasar laut yang dapat membawa material dari dasar pantai serta menyebabkan perubahan profil pantai. dalamTriatmodjo,1999 Gambar 2.2 Gerak Partikel Air di Laut Dangkal, Transisi dan Dalam Energi yang diperoleh untuk gerak air dan angin berasal dari penyinaran matahari serta adanya gaya gravitasi matahari, bumi dan bulan. Energi panas dari sinar matahari sebagian dipantulkan lagi ke angkasa dan sebagian lagi diserap oleh air di samudra. Energi panas yang di serap air di samudra mengakibatkan terjadinya pemanasan pada samudra, karena penyinaran yang tidak merata oleh sinar matahari maka penyerapan panas juga berbeda-beda pada tiap bagian samudra. Hal tersebut mengakibatkan perbedaan suhu udara di sekitar samudra dan menyebabkan terjadinya aliran udara angin, serta menyebabkan adanya arus di lautan. Dengan adanya angin dan arus terjadilah gelombang yang mengarah ke pantai dengan energi yang tersimpan di dalamnya. Laut Dangkal Laut Transisi Laut Dalam Tipe pantai sangat berpengaruh terhadap kemudahan terjadinya kerusakan pantai. Berikut ini diuraikan tentang tipe-tipe pantai yang ada di Indonesia berdasarkan tipe paparan shelf dan perairan : 1. Pantai Paparan Merupakan pantai dengan proses pengendapan yang dominan, umumnya terdapat di pantai Utara Jawa, pantai Timur Sumatera, pantai Timur dan Selatan Kalimantan dan pantai Selatan Papua, dengan ciri karakteristik sebagai berikut : a. Muara sungai memiliki delta, airnya keruh mengandung lumpur dan terjadi proses sedimentasi. b. Pantainya landai dengan perubahan kemiringan ke arah laut bersifat gradual dan teratur c. Daratan pantainya dapat lebih dari 20 km. 2. Pantai Samudra Merupakan pantai di mana proses erosi lebih dominan. Terdapat di pantai Selatan Jawa, pantai Barat Sumatera, pantai Barat dan Timur Sulawesi dan pantai Utara Papua, dengan ciri karakteristik sebagai berikut : a. Muara sungai berada dalam teluk, delta tidak berkembang baik dan airnya jernih. b. Batas antara daratan pantai dan garis pantai yang umumnya lurus sempit. c. Kedalaman pantai kearah laut berubah tiba-tiba curam. 3. Pantai Pulau Pantai Pulau merupakan pantai yang melingkarimengelilingi pulau kecil yang dibentuk oleh endapan sungai, batu gamping, endapan gunung berapi atau endapan lainnya, terdapat diantaranya di Kepulauan Riau, Kepulauan Seribu, Kepulauan Karimun Jawa, dan Kepulauan Nias.

2.2 Penyebab Kerusakan Pantai