Alat dan Bahan Cara Kerja Tabel Hasil Percobaan Tujuan Dasar Teori

11 PERCOBAAN III BENDA-BENDA ERGASTIK SEL

I. Tujuan

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan benda-benda ergastik di dalam sel antara lain : amilum, butir-butir aleuron dan kristal-kristal oksalat.

II. Dasar Teori

Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang nonprotoplasmik atau biasa disebut dengan benda-benda ergastik, yang biasanya berada di dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerapkali pula dalam plastida. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi bahan organik dan anorganik, dapat bersifat cair maupun padat. Menurut para ahli botani, benda- benda yang nonprotoplasmik itu umumnya merupakan cadangan makanan yang jumlahnya berlebihan atau keadaannya dalam jumlah yang besar pada tempat- tempat penimbunan makanan cadangan makanan seperti misalnya pada akar umbi, umbi-umbi, biji dan lain-lain. Benda-benda ergastik yang terdapat di dalam sel tersebut ada yang berbentuk padat dan ada pula yang berbentuk cair dan juga ada yang terdapat di dalam plastida. Benda ergastik yang bersifat cair meliputi cairan sel, lemak dan minyak lemak, serta minyak atsiri dan damar. Sedangkan benda ergastik yang bersifat padat meliputi kristal Ca-okslat, kristal kersik dan butir-butir aleuron. Dan untuk benda ergastik yang terdapat pada plastida adalah berupa amilum.

III. Alat dan Bahan

a. Mikroskop b. Objek dan cover glass c. Cuttersilet d. Pipet e. Preparat amilum Solanum tuberosum kentang, amilum Oryza sativa padi, amilum Zea mays jagung, penampang melintang daun Citrus sp. jeruk, penampang melintang batang Amaranthus sp. bayam. 12

IV. Cara Kerja

a. Siapkan tepung beras dan jagung, ambillah sedikit dan larutkan dengan akuades kemudian homogenkan b. Ambillah dengan pipet dan teteskan pada objek glass kemudian tutup dengan cover glass c. Amati di bawah mikroskop dan gambar serta beri keterangan. d. Untuk amilum kentang diambil dengan cara menusukkan jarum ke umbi kentang sampai diperoleh cairan putih.

V. Tabel Hasil Percobaan

Nama Tanaman Gambar Secara Mikroskopik Berilah penomeran pada setiap sel Keterangan Gambar 13 PERCOBAAN IV JARINGAN MERISTEM

I. Tujuan

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai jaringan meristem dan letak-letaknya

II. Dasar Teori

Pada awal perkembangan tumbuhan, seluruh sel memiliki kemampuan membelah, pada tahap selanjutnya pembelahan sel terjadi hanya di bagian-bagian tertentu. Jaringan yang masih memiliki kemampuan membelah bersifat embrionik disebut meristem. Pembelahan sel sebenarnya masih dapat terjadi pada jaringan lain tetapi jumlahnya terbatas. Berdasarkan letak nya dalam tumbuhan, meristem terbagi menjadi : 1. Meristem apeks, adalah meristem yang berada di ujung batang dan ujung akar. 2. Meristem lateral, adalah meristem yang menyebabkan organ bertambah lebar ke arah lateral. 3. Meristem interkalar, adalah meristem yang berada diantara jaringan yang sudah berdiferensiasi, misalnya pada ruas-ruas tumbuhan Graminae. Berdasarkan asalnya, meristem terbagi menjadi meristem primer dan meristem sekunder. 1. Meristem primer, adalah meristem yang berkembang langsung dari sel embrionik. 2. Meristem sekunder, adalah meristem yang berkembang dari jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Jaringan meristem, memiliki ciri-ciri dinding sel tipis, bentuk sel isodiametris dibanding sel dewasa, jumlah protoplasma sangat banyak. Biasanya protoplas sel meristem tidak memiliki cadangan makanan dan kristal, sedangkan plastida masih pada tahap pro plastida. Pada Anggiospermae sel meristem memiliki vakuola kecil yang tersebar diseluruh protoplas. 14

III. Alat dan Bahan