RPP PELAJARAN 4 KEGIATAN 2

PELAJARAN IV
KEGIATAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELOMPOK 5
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran

: Sekolah Menengah Kejuruan
: Bahasa Indonesia

Kelas / Semester
Tema

: X / Semester 2
: Kritik dan Humor dalam Layanan Publik
Kegiatan 2

Jumlah Pertemuan

: 5 X pertemuan (10 jam pelajaran)


Kompetensi Inti:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati

dan

mengamalkan

perilaku

jujur,

disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami,

menerapkan,

menganalisis

dan

mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya
teknologi,

seni,

kemanusiaan,

budaya,


dan

tentang ilmu pengetahuan,
humaniora

dengan

wawasan

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan

A. Kompetensi Dasar:

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya

sebagai

sarana

komunikasi

dalam

memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks
anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam
menggunakan


bahasa

Indonesia

untuk

membuat

anekdot

mengenai

permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
4.5

Mengonversi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks,

eksposisi, dan
negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah
teks, baik

secara lisan maupun tulisan
4.2

Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan
negosiasi
yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara
lisan mupun tulis

B. Indikator Pencapaian Kompetensi:
1. Menulis ulang teks anekdot.
2. Mengidentifikasi pelaku dalam teks anekdot.
3.

Mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk lain ( naskah drama)

4. Melabeli struktur teks anekdot
5. Menulis teks anekdot untuk memecahkan masalah sosial, lingkungan, dan
kebijakan publik dengan tahapan yang benar: orientasi^krisis^reaksi
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Setelah membaca teks anekdot, siswa mampu menulis ulang teks

anekdot.
2. Setelah membaca teks anekdot siswa mampu mengidentifikasi pelaku
dalam teks anekdot.
3. Setelah membaca teks anekdot berbentuk puisi, siswa mampu membuat
naskah drama singkat yang berisi kritik sosial sesuai isi anekdot yang
berbentuk puisi tersebut.
4. Dengan ilustrasi teks anekdot, siswa mampu menentukan/melabeli teks
anekdot sesuai dengan tahap struktur anekdot

5. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, siswa dapat menulis teks
anekdot sesuai dengan struktur isi dan fitur bahasa teks anekdot
menggunakan bahasa yang santun.
D. Materi:
1. Contoh teks anekdot dalam berbagai bentuk teks.
2. Struktur teks anekdot .
3. Teknik menulis teks anekdot
4. Teknik membuat drama berstruktur teks anekdot

E. Metode



Pendekatan : Saintifik



Metode

: Curah pendapat, diskusi, dan penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pertemuan Pertama
Pendahuluan (10 menit)
1. Penyampaikan salam oleh guru
2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Inti (70 menit)
1.


Siswa

membaca teks yang berjudul “Politisi Blusukan Banjir” sesuai

arahan guru
2.

Siswa mengidentifikasi partisipan dan hubungan partisipan dalam teks
“Politisi Blusukan Banjir” kemudian siswa mendiskusikan partisipan dan
hubungan partisipan dalam teks sesuai arahan guru.

3.

Siswa

membandingkan kegiatan partisipan dalam kasus banjir ibukota

dengan kegiatan yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta dengan
SBY, presiden RI)

4. Siswa menunjukkan tahap krisis dalam teks “Politisi Blusukan Banjir”.

5.

Siswa menganalisis mengapa partisipan dalam teks “Politisi Blusukan
Banjir” pingsan.

6.

Siswa

dengan arahan guru menjelaskan kualitas pelayanan publik di

bidang sosial politik.
7.

Siswa menganalisis bakti sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan
seorang politisi, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang isi teks anekdot tersebut.


8.

Siswa menata ulang teks yang belum runtut sehingga menjadi teks yang
tertata secara urut dengan memberikan nomor di kotak sebelah kiri pada
tugas nomor 7, kemudian kalimat-kalimat yang ditata menggambarkan
cerita yang sama dengan teks “Politisi Blusukan Banjir” berdasarkan
arahan guru.

9. Guru menugasi siswa untuk menulis ulang teks anekdot “Politisi Blusukan
Banjir” dengan menyisipkan beberapa dialog .
10.Guru meminta siswa untuk menukarkan hasil kelompok mereka dengan
kelompok lain dan saling memberi masukan.
11.Guru meminta siswa untuk mempresentasikan dialog tersebut didepan
kelas dalam kelompok yang terdiri atas 3 orang.
12.Penguatan dari guru.
Penutup (10 menit)
1. Bersama siswa guru membuat simpulan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan
lebih lanjutpada siswa.
3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pertemuan Kedua
Pendahuluan (10 menit)
1. Menyampaikan salam oleh guru
2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Guru melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)
1. Siswa membaca teks berjudul “Puntung Rokok”.
2.

Siswa menganalisis isi dan konteks dalam teks “Puntung Rokok”,
sesuai arahan guru.

3.

Siswa mengurutkan kalimat-kalimat yang belum tertata secara urut
dari teks Puntung Rokok sehingga membentuk cerita.

4. Siswa menulis ulang teks anekdot “Puntung Rokok” dalam bentuk
monolog sesuai dengan perintah guru.
5. Siswa membandingkan hasil kerja mereka dengan kelompok lain dan
memperbaikinya jika belum sempurna.
6. Siswa mempresentasikan teks yang mereka susun didepan kelas
dengan pengucapan dan intonasi yang benar dan meminta kelompok
lain mengomentarinya dan sebaliknya.
7. Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)
1. Bersama siswa, guru membuat simpulan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2. Melakukan

refleksi,

misalnya

mereviu

bagian

mana

yang

perlu

dijelaskan lebih lanjut.
3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Ketiga
Pendahuluan (10 menit)
1. Menyampaikan salam oleh guru.
2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Inti (70 menit)
1. Siswa membaca teks anekdot yang berbentuk puisi yang berjudul ”Itu
Sampah atau Apa?”
2.

kemudian siswa diskusi bersama guru tentang isi

puisi tersebut.
Siswa mengidentifikasi struktur teks serta kemungkinannya di golongkan

ke dalam teks anekdot.
3. Siswa menganalisis partisipan dalam puisi ”Itu Sampah atau Apa?”
4. Siswa membedakan makna sampah secara denotatif (sebenarnya) dan
konotatif (kiasan).
5. Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)
1. Membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam proses pembelajaran.
3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Keempat
Pendahuluan (10 menit)
1. Menyampaikan salam oleh guru
2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa.
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Inti (70 menit)
1.

Siswa menyusun naskah drama berdasarkan struktur teks anekdot
tentang “Negeri Sampah” atau tentang hal lain yang terkait dengan
masalah layanan publik sesuai arahan guru.

2.

Siswa menampilkan drama (sekitar 10 menit) didepan kelas dalam
kelompok yang terdiri atas 3 atau 4 orang.

3. Penguatan dari guru.
Penutup (10 menit)
1. Membuat rangkuman pembelajaran.
2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam proses pembelajaran.
3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Kelima
Pendahuluan (10 menit)
1. Menyampaikan salam oleh guru.
2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
Inti (70 menit)

1.

Siswa

membaca teks anekdot yang belum diberi judul yang ada

dalam buku siswa dan mengelompokkannya menurut struktur teks
anekdot sesuai arahan guru.
2. Siswa memberi teks anekdot tersebut dengan judul yang sesuai.
3. Siswa menyampaikan pendapat tentang isi teks anekdot yang mereka
baca.
4. Siswa memberikan pendapat mereka tentang pemilik mobil dengan
memberikan penjelasan yang memadai.
5.

Siswa menyusun teks anekdot lain berdasarkan teks yang sudah ada
dengan mengganti pelaku, tempat kejadian, dan persoalan yang
dihadapi pelaku sesuai arahan guru.

6. Penguatan dari guru.
Penutup (10 menit)
1. Membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilakukan bersama
siswa.
2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa
dalam proses pembelajaran.
3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

G. Media dan Sumber Belajar
Media:


Video humor/anekdot



Beragam contoh teks anekdot dan humor dari internet

Sumber Belajar:


Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X. Ekpresi Diri dan Akademik. 2013.
Jakarta: Kemendikbud.

G. PENILAIAN
Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
Lembar pengamatan sikap dan rubrik
Non tes
Tes praktik uraian tugas tertulis

Rubrik Penilaian Sikap
No.
Aspek
1.
Rasa syukur
kepada Tuhan
atas keberadaan
bahasa Indonesia

2.

Kesantunan
dalam
menggunakan
bahasa Indonesia

Deskripsi
 Menunjukkan ekspresi atau ungkapan senang,
kagum.
 Menunjukkan sikap yakin dan bangga
terhadap keberadaan bahasa Indonesia
 Selalu menggunakan bahasa Indonesia secara
tertib.





Kalimat yang digunakan komunikatif
Diksi yang digunakan dalam diskusi
menggunakan kata-kata halus seperti tolong,
saya harap, menurut pendapat saya, dsb.
Sebelum memberi tanggapan/menyela
terlebih dahulu meminta kesempatan kepada
ketua kelompok/moderator

Catatan:


Skor 3 jika memenuhi 3 kriteria



Skor 2 jika hanya memenuhi 2 kriteria



Skor 1 jika hanya memenuhi 1 kriteria

Tes uraian tugas
1. Bacalah teks anekdot berjudul “Politisi Blusukan Banjir” berikut in,i kemudian
tulis ulanglah anekdot tersebut dengan menyisipkan beberapa dialog!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR
1

Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan,
termasuk

Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan

sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir
paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia
makin semangat menyerahkan bingkisan.
2

Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia
mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha
masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia
terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha
sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

3

Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh,
Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan
dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang
pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia
kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat
doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”.
Darman pingsan!

2. Bacalah teks anekdot berjudul “Puntung Rokok” berikut ini kemudian
identifikasilah pelaku dalam teks anekdot tersebut (siapa dia dan apa yang
dia lakukan)

PUNTUNG ROKOK
1. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang
membuang

sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya

membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi
tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian
sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia
membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki
kanannya.
2.

Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam
dengan suara tegas. “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan
pelanggaran?”.
“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.
“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”,
tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”
Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.
3. Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi

meninggalkan Azam.

3. Buatlah naskah drama berdasarkan teks anekdot yang berbentuk puisi berikut
ini!

Itu Sampah atau Apa?
Karya Aditya Yuda Kencana Siswa, tinggal di
Indramayu, Jawa Barat
1 Beri tahu aku jika kau lihat
Itu sampah atau apa?
Di jalanan ada sampah
Di selokan penuh sampah
Di laci meja ada sampah
Di bus, truk, dan angkot ada sampah

2 Negeri kita ini apakah negeri sampah?
Lautan sampah?
Gunung sampah?
Atau tong sampah?
3 Di kursi restoran ada sampah
Di hotel berbintang ada sampah
Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah
Di tempat penyebrangan ada sampah
Di bawah pos satpam ada sampah
Itu sampah atau apa?
4 Di ruang sidang ada sampah
Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah
Di atas pot bunga sekolahan ada sampah
Sampah merajalela
5 Di istana presiden apakah ada sampah?
Siang itu aku mencoba masuk
Dan aku telusuri setiap sudutnya
Ternyata!
6 Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan
Di balik gerbang masuk MPR ada sampah
Aku bingung, apakah di kursi-kursi parlemen ada sampah pula?
Coba lihat!
7 Apa? Kau tak berani?
Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara
Di mana-mana ada sampah
Apakah di mulut manusia ada sampah?
Periksa sekarang!
8 Cepat!
Jika tak ada, syukurlah!
Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya!
Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar!

Ingat itu!
4. Bacalah teks anekdot berikut ini kemudian berilah nama untuk tiap-tiap tahap
struktur teks itu dengan mengisi titik-titik yang ada!
..........

Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman
yang memalukan tadi pagi.

...........

Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai
bawah, tadi malam menyelenggarakan pesta bersama temanteman mereka. Mereka sangat gaduh, tetapi tidaklah
mengapa. Istri saya terbangun berkali-kali.

........

Lalu, tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan
ke luar kami. Saya mengira bahwa mobil itu milik seseorang
yang ikut pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga
saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak seorang
pun keluar. Saya kira mereka masih tertidur karena mereka
berpesta-pora sampai larut malam sehingga saya ketuk-ketuk
terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat
saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki
terbangun dan melongok ke luar jendela. Saya menjelaskan
persoalan yang terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan
pestanya. Rumah susun ini terbagi menjadi dua sisi dan itu
adalah pesta orang yang tinggal di sisi sebelah belakang.

...........
............

Lelaki itu terlihat tidak suka karena ia juga tidak dapat tidur
semalam akibat terganggu oleh pesta tetang di sisi sebelah
rumah susunnya.
Saya masih belum tahu mobl siapa yang menghalangi jalan ke
luar kami itu.

5. Buatlah teks anekdot berdasarkan teks anekdot (pada soal nomor 3) dengan
cara mengganti pelaku-pelakunya, tempat kejadiannya, persoalan yang
dihadapi oleh para pelaku itu. Misalnya, pelakunya adalah orang-orang yang
kalian kenal, tempat kejadiannya adalah lingkungan yang kalian ketahui, dan
persoalannya adalah persoalan sehari-hari yang biasa kita hadapi semua!
Rubrik penilaian menulis
No Aspek
.
1.
Ketepatan
pembuatan
uraian pada
tahap abstraksi
2.
Ketepatan
pembuatan
dialog untuk
menggambarka
n keadaan
pada tahap
krisis dan
reaksi

ulang anekdot
Deskripsi
Apakah pembuatan uraian pada tahap
abstraksi sudah tepat?
Apakah pembuatan dialog untuk
menggambarkan keadaan pada tahap
krisis dan reaksi sudah tepat?

Ya

Tidak

3.

Ketepatan
Apakah pembuatan uraian untuk menutup
pembuatan
anekdot pada tahap koda sudah tepat?
uraian untuk
menutup
anekdot pada
tahap koda
Catatan: Ya
bernilai 1
Tidak bernilai 0

Rubrik penilaian mengidentifikasi pelaku dalam teks anekdot
No Aspek
Deskripsi
.
1.
Ketepatan
Apakah dalam mengidentifikasi siapa
mengidentifika
pelaku dalam teks anekdot sudah tepat?
si siapa pelaku
dalam teks
anekdot
2.
Ketepatan
Apakah dalam mengidentifikasi apa yang
mengidentifika
dilakukan oleh pelaku dalam teks anekdot
si apa yang
sudah tepat?
dilakukan oleh
pelaku dalam
teks anekdot
Catatan: Ya
bernilai 1
Tidak bernilai 0
Rubrik penilaian pengubahan teks anekdot menjadi naskah drama
No Aspek
Deskripsi
.
1.
Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?
2.
3.

Kelengkapan isi

Ya

Tidak

Ya

Tidak

Apakah teks memuat seluruh struktur isi
teks anekdot (judul, abstrak, orientasi,
krisis, reaksi, dan koda)?
Apakah isi naskah drama sesuai dengan
isi anekdot yang berbentuk puisi tersebut?

Kesesuaian
naskah drama
dengan isi
anekdot yang
berbentuk puisi
Catatan: Ya bernilai 1
Tidak bernilai o

Rubrik penilaian pelabelan struktur anekdot
No Aspek
Deskripsi
.
1.
Ketepatan
Mampu mengisi dengan benar seluruh
mengisi tahap
tahap struktur teks anekdot
struktur teks
anekdot
Mampu mengisi dengan benar 4 tahap
struktur teks anekdot
Mampu mengisi dengan benar 3 tahap
struktur teks anekdot
Hanya mampu mengisi 2 tahap struktur
teks anekdot dengan benar
Hanya mampu mengisi 1 tahap struktur
teks anekdot dengan benar

Catatan:
Jika mampu mengisi dengan benar seluruh tahap struktur teks anekdot skor: 5
Jika mampu mengisi dengan benar 4 tahap struktur teks anekdot skor : 4

Jika mampu mengisi dengan benar 3 tahap struktur teks anekdot skor : 3
Jika hanya mampu mengisi 2 tahap struktur teks anekdot dengan benar skor : 2
Jika hanya mampu mengisi 1 tahap struktur teks anekdot dengan benar skor : 1
Rubrik penilaian menulis teks anekdot
No Aspek
Deskripsi
.
1.
Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?
2.

Kelengkapan isi

3.

Keaktualan
topik
Kemenarikan
anekdot

4.
5

Keterpaduan
wacana

6.

Apakah teks memuat seluruh struktur isi
teks anekdot (judul, abstrak, orientasi,
krisis, reaksi, dan koda)?
Apakah topik yang diangkat aktual?
Apakah aspek kelucuan dan
sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan
dengan tepat?
Apakah antara paragraf satu dengan
paragraf berikutnya berkaitan, ditandai
oleh keterkaitan isi?
Apakah tidak ada kesalahan dalam
struktur kalimat?
Apakah tidak ada kesalahan dalam
penulisan ejaan dan tanda baca?

Kesalahan
struktur kalimat
7.
Ketepatan
penulisan ejaan
dan tanda baca
Catatan: Ya bernilai 1
Tidak bernilai 0

skor perolehan
Skor Akhir = ---------------------skor maksimal
Skor maksimal : 23

x 100%

Ya

Tidak