S PGSD 1003503 Chapter3
27 Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode dan model penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen serta analisis dan interpretasi data. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran dari penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa dengan menerapkan model
cooperative integrated reading and composition.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, merefleksi, dan melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN 1 Cibogo. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm. 26) yang menegaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan model Pendekatan Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Kemmis dalam Sanjaya (2010, hlm. 24) bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Adapun menurut Burns dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah penerapan berbagai fakta yang ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerjasama para peneliti dan praktisi. Selanjutnya menurut Elliot dalam Sanjaya (2010, hlm. 25) PTK adalah kajian tentang situasi
(2)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang ditimbulkannya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas di atas, dapat disimpulkan bahwa dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Grundy & Kemmis (dalam Sanjaya, 2010, hlm. 30-31) tujuan PTK meliputi tiga hal yaitu peningkatan praktik, pengembangan profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung.
Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memiliki beberapa karakteristik, yakni tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses dan hasil belajar, masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat praktis, fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran, tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru sebagai praktisi, PTK dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang sedabg berjalan, artinya pelaksanaan PTK tidak di-setting secara khusus untuk kepentingan penelitian semata.(Sanjaya, 2010, hlm. 33-34)
B. Model Penelitian
Model pada dasarnya merupakan rancangan yang dapat digunakan untuk menerjemahkan sesuatu ke dalam realitas yang sifatnya lebih praktis. Menurut Nadler dalam Sanjaya (2010, hlm.49) model yang baik adalah model yang dapat menolong pengguna untuk mengerti dan memahamai suatu proses secara mendasar dan menyeluruh. Terdapat beberapa model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pemilihan model yang digunakan dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
(3)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang ada. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kurt Lewin, , model Ebbut, model Elliot, model Hopkins, dan model Kemmis dan Mc. Taggart.
Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart. Di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan Ekawarna (2013, hlm.21) sebagai berikut.
1. Perencanaan atau sebagai refleksi awal
Perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perencanaan disusun sebelum tindakan dimulai.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
3. Observasi
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Selain itu untuk mengumpulkan informasi tentang tindakan yang dilakukan peneliti termasuk pengaruh yang ditimbulkan oleh perlakuan guru.
4. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Terutama untuk melihat berbagai kelemahan yang perlu diperbaiki.
(4)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Refleksi Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi
Kesimpulan
Siklus 1
Siklus 2
(5)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1
Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Model Kemmis dan Mc. Taggart (1982)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cibogo, yang terletak di Jalan Tangkuban Parahu No. 87 Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian tindakan kelas iniberawal ketika peneliti melaksanakan Pendidikan Latihan Profesi (PLP) di kelas IV sejak bulan Februari 2014, selama melaksanakan PLP peneliti melakukan observasi dan menemukan permasalahan di kelas IV yaitu kesulitan dalam menulis pantun, oleh karena itu peneliti menerapkan model CIRC untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pantun,penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sebanyak tiga siklus dengan rincian sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan tanggal 7 Mei 2014 2. Siklus II dilaksanakan tanggal 12 Mei 2014 3. Siklus III dilaksanakan tanggal 16 Mei 2014
D. Subjek Penelitian
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti mengobservasi proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi, peneliti mendiagnosis bahwa siswa kelas IV SD Negeri 1 Cibogo memiliki kesulitan dalam menulis pantun. Hal ini dapat dilihat hasil pantun buatan siswa yang belum sesuai dengan ciri-ciri pantun. Oleh karena itu peneliti menetapkan subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV semester genap SDN 1 CibogoKecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013/2014. Subjek yang ditetapkan adalah siswa kelas IV sebanyak 16 orang. Dengan jumlah laki-laki 8 orang dan perempuan 8 orang.
(6)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan sebagai berikut.
1. Refleksi awal
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti mengobservasi proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari observasi, peneliti mendiagnosis bahwa siswa kelas IV SD Negeri 1 Cibogo memiliki kesulitan dalam menulis pantun. Hal ini dapat dilihat hasil pantun buatan siswa yang belum sesuai dengan ciri-ciri pantun.
2. Perencanaan tindakan
Berdasarkan penyebab dan masalah yang dipaparkan di atas, akan diterapkan model CIRC. Sebelum melakukan tidakan dengan menerapkan model CIRC, peneliti menyusun rancangan program tindakan pembelajaran menulis pantun. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan adalah:
a. menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dicapai dan menentukan indikator capaian kompetensi (ICK);
b. mendiskusikan dengan guru kelas mengenai langkah-langkah, strategi dalam pembelajaran, serta media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran;
c. menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan yang akan disampaikan;
d. menyusun Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP) dengan menggunakan model CIRC;
(7)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. mempersiapkam media dan kata-kata kunci yang akan digunakan untuk mengaplikasikan model CIRC;
f. menyiapakan instrumen tes formatif yang berupa pilihan ganda maupun essay untuk mengukur hasil pembelajaran setiap akhir siklus sesuai materi dan indikator yang akan dicapai;
g. menyiapkan instrumen pengamatan aktivitas peserta didik;
h. menyiapkan instrumen pengamatan kinerja pendidik dalam melaksanakan model CIRC; dan
i. Melaksanakan diskusi dengan mitra peneliti.
3. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan akan dilakukan langsung oleh penulis sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti dibantu oleh guru wali kelas IV SDN 1 Cibogo dan rekan sejawat yang berperan sebagai observer.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model CIRC dilakukan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut.
a. Siklus I
1) Mempersiapkan data awal yang dimiliki.
2) Mendiskusikan mengenai tindakan yang akan dilakukan dengan guru kelas IV serta menanyakan permasalahan yang mungkin timbul di dalam kelas.
3) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model CIRC.
4) Melakukan observasi dan pengolahan data. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh tim peneliti (observer) dan waktu pelaksananaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam rangka pengumpulan
(8)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
data. Hal yang diobservasi yaitu kesesuaian rencana pembelajaran dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kelas. Selain itu, mengobservasi ketercapaian indikator saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
5) Melakukan tes pada akhir siklus.
6) Menganalis dan merefleksi bersama observer mengenai pelaksanaan hasil tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I. Sehingga hasil yang di dapat akan dijadikan acuan untuk membuat perencanaan dalam siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan sesuai dengan perbaikan dari hasil analisis siklus I. Oleh karena itu, untuk pelaksaan tindakan siklus II, peneliti harus benar-benar merencanakan langkah-langkah yang tepat dan efektif agar kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diantaranya sebagai berikut.
1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model cooperative integrated reading and composition. Dengan kegiatan sebagai berikut.
a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
b) Guru memberikan wacana sesuai dengan tema.
c) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan kata kunci dari wacana dan ditulis pada lembar kertas.
(9)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e) Guru membagikan lembar kerja kelompok (LKK) melengkapi pantun. f) Siswa mencari kata kunci yang terdapat pada wacana untuk digunakan
dalam melengkapi pantun
g) Siswa melengkapi pantun dengan menggunakan kata-kata yang didapatnya secara berkelompok.
h) Mempresentasikan hasil kerja kelompok. i) Guru membuat kesimpulan bersama. j) Penutup.
3) Pendidik memberikan tes formatif untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan metode CIRCini.
4) Peneliti bersama observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus II. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.
c. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III merupakan perbaikan dari hasil analisis siklus II. Untuk melaksanakan siklus III peneliti harus merencanakan dengan matang berdasarkan hasil refleksi dari siklus II agar terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III, diantaranya sebagai berikut.
1) Membuat rancangan tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus II. 2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis pantun dengan
menerapkan model CIRC.
3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan. 4) Hasil observasi data dianalisis, sehingga dapat diketahui peningkatkan
kemampuan siswa untuk menulis pantun melalaui kegiatan membaca dan menulis terintegrasi melalui model CIRC.
(10)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010, hlm.86). Dalam tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a. Observasi dilakukan oleh observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sehingga dapat mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model CIRC.
b. Melakukan wawancara dengan siswa setelah pembelajaran berlangsung. 5. Refleksi
Refleksi akan dilaksanakan dengan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Refleksi dilakukan oleh guru(peneliti) beserta observer. Semua data yang diperoleh dianalisis secara bersama-sama untuk menemukan hal-hal yang dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran pada siklus selanjutnya.
F. Instrumen Penelitian
Salah satu langkah penting dalam penelitian adalah pengumpulan data, sebagai bagian untuk menjawab persoalan penelitian. Banyak cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Namun diperlukan cara yang tepat dan efisien untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil karangan siswa dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan model CIRC dalam pembelajaran serta sikap dan respon siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen yang digunakan akan dijabarkan sebagai berikut.
(11)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus dirumuskan dengan tepat. Instrumen penilaian untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel A.4 yang terlampir.
2. Instrumen Tes
Pengertian tes menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1456), yaitu ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.
Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. LKS untuk siswa di bagi dua, yaitu LKS kelompok dan LKS individu yang dapat dilihat pada lampiran C.
3. Instrumen Nontes
Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
a. Observasi
Observasi dalam KBBI (2008, hlm. 976) adalah peninjauan secara cermat; sebelum praktik mengajar, para calon guru mengadakan-ke sekolah-sekolah. Dalam observasi, peneliti langsung mengamati subjek yang diteliti, terjun langsung dengan melihat, merasakan, mendengarkan, dan berpikir tentang hal yang diteliti. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran menulis pantun.
1) AktivitasGuru
Kegiatan observasi aktivitas guru bertujuan untuk melihat ketercapaian langkah-langkah kegiatan yang dilakukan guru ketika pembelajaran berlangsung. Serta mengukur kesesuaian antara langkah yang tertuang dalam RPP dan
(12)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya. Lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel A.5 yang terlampir.
2) Respon Siswa
Kegiatan observasi respon siswa dilakukan untuk melihat respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi respon siswa dapat dilihat pada tabel A.6 yangterlampir.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.(KBBI, 2008, Hlm. 1559).Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan pada awal penelitian. Wawancara yang dilaksanakan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Wawancara akan diajukan kepada guru kelas IV dan juga siswa sebagai subjek penelitian. Format wawancara dapat dilihat pada tabel A.7 yang terlampir.
c. Catatan Lapangan
Saat melakukan penelitian di lapangan peneliti membawa buku catatan untuk menulis dan mencatat semua hal yang dilihat dalam pengamatan. Semakin banyak yang ditulis, semakin lengkap pengamatan itu. Firmat catatan lapangan dapat dilihat pada tabel A.8 yang terlampir.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan interpretasi data merupakan hal sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm.106) yang mengemukakan bahwa data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan. Agar informasi yang dihasilkan akurat, maka digunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan iformasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi yang didapatkan dapat dipercaya dan tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
(13)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan model cooperative integrated reading and composition
dalam pembelajaran menulis pantun. Data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil pantun siswa.
Setelah data kualitatif dianalisis maka dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang hasilnya akan dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas. Selain itu disusun pula rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis pantun dengan model cooperative integrated reading and composition. Berikut rambu-rambu tersebut yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1
Format Penilaian Hasil Pantun Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Jumlah Baris 4 4
(14)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sajak a-b-a-b 4
4. Kesesuaian Sampiran 4
5. Kesesuaian Isi 4
Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.
Tabel 3.2 Arti Skala
1 SK Sangat Kurang
2 K Kurang
3 C Cukup
4 B Baik
5 SB Sangat Baik
Tabel 3.3 Deskripsi Skala Nilai
Jumlah Baris 4
5 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 4 baris 4 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 3 baris 3 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 2 baris 2 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 1 baris 1 Siswa menulis pantun kurang dari 1 baris
Jumlah Suku kata 8-12
5 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang sama
4 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang berbeda
3 Siswa mampu menulis 3 baris pantun dengan 8-12 suku kata
(15)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis 2 baris pantun dengan 8-12 suku kata
1 Siswa mampu menulis 1 baris pantun dengan 8-12 suku kata
Sajak a-b-a-b
5 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima sempurna
4 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima tidak sempurna
3 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 1 kalimat yang tidak tepat
2 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 2 kalimat yang tidak tepat
1 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 3 kalimat yang tidak tepat
Kesesuaian Sampiran
5 Siswa mampu menulis sampiran pantun yang memiliki makna dan berkaitan dengan isi 4 Siswa mampu menulissampiran pantun yang
memiliki makna namun tidak terkait dengan isi 3 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun
maknanya kurang tepat
2 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun tidak memiliki makna
1 Siswa tidak mampu menulis sampiran pantun
Kesesuaian Isi
5 Siswa mampu menulis isi pantun denganmakna dan pilihan kata yang tepat
4 Siswa mampu menulisisi pantun yang memiliki makna yang tepat
3 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya kurang tepat
(16)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya tidak tepat
1 Siswa tidak mampu menulis isi pantun
Tabel 3.4
Kategori Nilai Keterampilan Menulis Pantun
NILAI KATEGORI
85≤ A ≤ 100 Sangat Terampil
75 ≤ B ≤ 84 Terampil
65 ≤ C ≤ 74 Cukup Terampil
50 ≤ D ≤ 64 Kurang Terampil
0 ≤ E ≤ 49 Sangat Kurang Terampil
Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:
P = �
� � 100
Keterangan: P = persentase,
F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,
100 = bilangan konstanta
Tabel 3.5
Pedoman Tafsiran Data dalam % Kualitatif
(17)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100 Seluruhnya
90-99 Hampir seluruhnya
70-89 Sebagian besar
51-69 Lebih dari setengahnya
50 Setengahnya
30-49 Hampir setengahnya
1-29 Setengah kecil
0 Tidak seorang pun
(1)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaannya. Lembar observasi aktivitas guru dapat dilihat pada tabel A.5 yang terlampir.
2) Respon Siswa
Kegiatan observasi respon siswa dilakukan untuk melihat respon siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi respon siswa dapat dilihat pada tabel A.6 yangterlampir.
b. Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.(KBBI, 2008, Hlm. 1559).Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan pada awal penelitian. Wawancara yang dilaksanakan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dapat memberikan informasi yang diperlukan. Wawancara akan diajukan kepada guru kelas IV dan juga siswa sebagai subjek penelitian. Format wawancara dapat dilihat pada tabel A.7 yang terlampir.
c. Catatan Lapangan
Saat melakukan penelitian di lapangan peneliti membawa buku catatan untuk menulis dan mencatat semua hal yang dilihat dalam pengamatan. Semakin banyak yang ditulis, semakin lengkap pengamatan itu. Firmat catatan lapangan dapat dilihat pada tabel A.8 yang terlampir.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan interpretasi data merupakan hal sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sanjaya (2010, hlm.106) yang mengemukakan bahwa data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan. Agar informasi yang dihasilkan akurat, maka digunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan iformasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi yang didapatkan dapat dipercaya dan tidak salah dalam mengambil kesimpulan.
(2)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan model cooperative integrated reading and composition
dalam pembelajaran menulis pantun. Data yang dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil pantun siswa.
Setelah data kualitatif dianalisis maka dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang hasilnya akan dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas. Selain itu disusun pula rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis pantun dengan model cooperative integrated reading and composition. Berikut rambu-rambu tersebut yang disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 3.1
Format Penilaian Hasil Pantun Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor
1 2 3 4 5
1. Jumlah Baris 4 4
(3)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Sajak a-b-a-b 4
4. Kesesuaian Sampiran 4
5. Kesesuaian Isi 4
Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.
Tabel 3.2 Arti Skala
1 SK Sangat Kurang
2 K Kurang
3 C Cukup
4 B Baik
5 SB Sangat Baik
Tabel 3.3 Deskripsi Skala Nilai
Jumlah Baris 4
5 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 4 baris 4 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 3 baris 3 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 2 baris 2 Siswa mampu menulis pantun sebanyak 1 baris 1 Siswa menulis pantun kurang dari 1 baris
Jumlah Suku kata 8-12
5 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang sama
4 Siswa mampu menulis 4 baris pantun dengan 8-12 suku kata dengan jumlah yang berbeda
3 Siswa mampu menulis 3 baris pantun dengan 8-12 suku kata
(4)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis 2 baris pantun dengan 8-12 suku kata
1 Siswa mampu menulis 1 baris pantun dengan 8-12 suku kata
Sajak a-b-a-b
5 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima sempurna
4 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan rima tidak sempurna
3 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 1 kalimat yang tidak tepat
2 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 2 kalimat yang tidak tepat
1 Siswa mampu menulis pantun bersajak a-b-a-b dengan 3 kalimat yang tidak tepat
Kesesuaian Sampiran
5 Siswa mampu menulis sampiran pantun yang memiliki makna dan berkaitan dengan isi 4 Siswa mampu menulissampiran pantun yang
memiliki makna namun tidak terkait dengan isi 3 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun
maknanya kurang tepat
2 Siswa mampu menulis sampiran pantun namun tidak memiliki makna
1 Siswa tidak mampu menulis sampiran pantun
Kesesuaian Isi
5 Siswa mampu menulis isi pantun denganmakna dan pilihan kata yang tepat
4 Siswa mampu menulisisi pantun yang memiliki makna yang tepat
3 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya kurang tepat
(5)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Siswa mampu menulis isi pantun yang maknanya tidak tepat
1 Siswa tidak mampu menulis isi pantun
Tabel 3.4
Kategori Nilai Keterampilan Menulis Pantun
NILAI KATEGORI
85≤ A ≤ 100 Sangat Terampil
75 ≤ B ≤ 84 Terampil
65 ≤ C ≤ 74 Cukup Terampil
50 ≤ D ≤ 64 Kurang Terampil
0 ≤ E ≤ 49 Sangat Kurang Terampil
Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:
P = �
� � 100 Keterangan:
P = persentase,
F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,
100 = bilangan konstanta
Tabel 3.5
Pedoman Tafsiran Data dalam % Kualitatif
(6)
Tia Nurjanah, 2014
Penerapan Model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Keteramplan Menulis Pantun Siswa Sekolah Dasar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
100 Seluruhnya
90-99 Hampir seluruhnya
70-89 Sebagian besar
51-69 Lebih dari setengahnya
50 Setengahnya
30-49 Hampir setengahnya
1-29 Setengah kecil
0 Tidak seorang pun