t pkn 0907536 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
1. Kesimpulan Umum
Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang telah diuraikan dalam
Bab IV, tampak bahwa proses penerapan habituasi melalui pendidikan
kewarganegaraan untuk menumbuhkan kesadaran hukum perlu diterapkan
sejak dini, yaitu sejak menjadi siswa SMP Negeri 1 Rajagaluh. Dalam proses
penerapan habituasi, diperlukan keterpaduan antara jenis kegiatan habituasi
yang bersifat spontan, kegiatan habituasi yang bersifat rutin, kegiatan habituasi
yang bersifat keteladanan, dan kegiatan habituasi yang bersifat terprogram,
dengan keterpaduan seluruh komponen sekolah yang berwujud dukungan
dalam pelaksanaan program habituasi di SMP Negeri 1 Rajagaluh.
Membiasakan kepada siswa untuk berperilaku yang baik, berperilaku
sesuai dengan peraturan dapat dilakukan dalam kondisi apapun dan dimanapun,
baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun di luar kegiatan belajar mengajar
(kegiatan ekstrakurikuler). Kegiatan habituasi/ pembiasaan tersebut harus
dilaksanakan secara terus menerus atau berualng-ulang secara konsisten,
dengan melibatkan seluruh komponen sekolah terutama Bapak dan Ibu guru
pendidikan kewarganegaraan. Tujuan proses penerapan habituasi melalui

pedidikan

kewarganegaraan adalah tanggung jawab guru pendidikan

kewarganegaraan, nemun demikian perlu juga dukungan dari komponen

153

sekolah lainnya dalam melaksanakan proses habituasi untuk menumbuhkan
kesadaran hukum.
Pelaksanaan proses habituasi dalam kenyataannya banyak hambatan
yang harus dihadapi untuk dicarikan penyelasaian secara tepat dan benar. Di
lapangan masih banyak ditemukan siswa yang masih sering melanggar
peraturan sekolah. Peneliti memandang bahwa permasalahan tersebut adalah
sebagai tantangan untuk dicarikan solusi nyata, agar siswa tersebut mampu
secara sadar untuk kembali mentaati peraturan sekolah. Dengan membiasakan
siswa kepada perilaku yang baik, perilaku yang taat terhadap aturan adalah
salah satu solusi nyata untuk menumbuhkan kesadaran hukum di SMP Negeri
1 Rajagaluh. Proses pembiasaan tersebut dapat diwujudkan kedalam bentuk
kegiatan spontan misalnya, memberi salam kepada Bapak dan Ibu guru atau

komponen sekolah yang lain, kegiatan rutin seperti mengikuti upacara bendera
setiap hari Senin, kegiatan keteladan seperti pemberian contoh bertutur kata
sopan, berperilaku sesuai dengan peraturan, dan kegiatan terprogram seperti
mengikuti kegiatan kuliah tujuh menit (kultum) yang sudah menjadi program
SMP Negeri 1 Rajagaluh. Apabila kegiatan tersebut dilaksanakan secara
berulang-ulang dan konsisten, maka permasalahan pelanggaran terhadap
peraturan sekolah dapat teratasi dengan baik.
Pada akhirnya keterpaduan semua komponen sekolah dan kejelasan
pelaksanaan program habituasi melalui pendidikan kewarganegaraan untuk
menumbuhkan kesadaran hukum siswa, adalah hal penting yang harus ada
untuk menumbuhkan perilaku siswa yang sadar hukum. Proses penerapan

154

habituasi melalui pendidikan kewarganegaraan adalah proses kegiatan yang
dapat diamati secara langsung dalam penerapannya, sehingga diperlukan usaha
maksimal, kesabaran, dan konsistensi dalam menerapkannya agar tujuan umtuk
menumbuhkan kesadaran hukum dapat terwujud.
Pada akhirnya proses penerapan habituasi melalui pendidikan
kewarganegaraan adalah salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan

kesadaran hukum siswa di SMP Negeri 1 Rajagaluh. Karena, dengan proses
penerapan habituasi siswa akan dibiasakan dengan bersikap dan berperilaku
sesuai dengan peraturan yang ada di SMP Negeri 1 Rajagaluh melalui proses
pembelajaran.

2. Kesimpulan Khusus
a. Proses habituasi atau disebut juga pembiasaan adalah proses yang dapat
diamati/ dilihat, baik proses pembiasaan yang bersifat terprogram, rutin,
spontan, maupun yang bersifat keteladanan, sehingga diperlukan keseriusan,
ketelatenan, kesabaran dalam pelaksanaannya. Tindak lanjut dari proses
penerapan habituasi dibutuhkan bagi siswa yang sering melanggar peraturan
sekolah, dengan jalan memberi perhatian lebih bila perlu disertai pemberian
sanksi yang mendidik, supaya tujuan dari penerapan habituasi untuk
menumbuhkan kesadaran hukum dapat terwujud.
b. Keberhasilan proses penerapan nilai-nilai habituasi melalui pendidikan
kewarganegaraan untuk menumbuhkan kesadaran hukum dapat dicapai
melalui usaha ssecara terus menerus dan konsisten, untuk memberikan

155


contoh perilaku yang baik, perilaku sesuai dengan peraturan dalam berbagai
jenis kegiatan di SMP Negeri 1 Rajagaluh.
c. Sangat dibutuhkan dukungan stakeholders, guru mata pelajaran lain dan
komponen sekolah lainnya dalam menunjang keberhasilan program
penerapan

habituasi

melalui

pendidikan

kewarganegaraan

untuk

menumbuhkan kesadaran hukum.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka pada

bagian ini dikemukakan rekomendasi yang diperkirakan dapat bermanfaat bagi
pihak terkait yang peduli terhadap pembinaan siswa agar sadar dan taat
terhadap aturan hukum yang ada di sekolah. Ada beberapa rekomendasi yang
akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Bagi guru pendidikan kewarganegaraan di lapangan diharapkan dapat
merubah

kerangka

pemikiran

tentang

konsep

yang

memandang

pembelajaran adalah proses pengalihan pengetahuan (transfer of knowledge)

dari guru kepada siswa tanpa memperhatikan proses keteladanan yang
merupakan salah satu contoh penerapan nilai-nilai habituasi, beralih kepada
paradigma yang memandang pembelajaran sebagai proses konstruktif
artinya pengetahuan akan hanya dapat diperoleh peserta didik jika peserta
didik itu sendiri yang membangun pengetahuannya (ber-PKn) melalui
keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran tanpa meninggalkan proses
penerapan habituasi melalui pendidikan kewarganegaraan, sehingga siswa

156

benar-benar menjadi peserta didik yang cerdas dan berakhlak mulia akan
selalu sadar terhadap aturan sekolah.
2. Kepala sekolah dan para pembantu kepala sekolah (stakeholder)
sebagai pihak yang sangat strategis dan memiliki otoritas dalam mengambil
dan menentukan kebijakan-kebijakan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, maka diharapkan mempunyai komitmen untuk memperhatikan
pengadaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran yang diperlukan
oleh pendidik. Kepala sekolah seyogyanya dapat memberi contoh
keteladanan, bimbingan, motivasi dan kesempatan seluas-luasnya kepada
para


guru

untuk

kompetensinya

mengembangkan

dalam

melaksanakan

potensinya

dan

pembelajaran

meningkatkan


serta

senantiasa

mempraktekkan penerapan habituasi untuk menumbuhkan kesadaran
hukum.
3. Kepada Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan
Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
salah satu masukan dalam meningkatkan prilaku dan akhlak kepada peserta
didik khususnya melalui pendidikan kewarganegaraan untuk mensikapi
kondisi bangsa yang memprihatinkan. Selain itu untuk meningkatkan
kemampuan

profesionalisme

guru

pendidikan


kewarganegaraan,

seyogyanya agar diperbanyak kegiatan-kegiatan peletihan guru dengan
dipandu oleh tenaga-tenaga yang mempunyai kualitas dan kepakaran atau
ahli pada bidangnya.

157

4. Karena keterbatasan penelitian ini, yang difokuskan pada proses penerapan
habituasi melalui pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan
kesadaran hukum, barangkali perlu diupayakan suatu penelitian lebih lanjut
tentang proses penerapan habituasi melalui pendidikan kewarganegaraan
untuk menumbuhkan kesadaran hukum.

158