d pu 1009041 bibliography

228

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai-Karakter. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Akbar, S. (1991). “Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah”, pidato
pengukuhan guru besar di Univ. Malang, 8 Juni 2011.
Akin, T at.al. (1995). Character Education in America’s Schools. Spring Valley,
California: Innerschoice Publishing.
Alfian. (1980). Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia. Jakarta: LP3S.
Allport, G W. (1979). The Nature of Prejudice, Garden City New York:
Doubleday.
Althof, W and Berkowitz, MW. (2006). “Moral Education and Character
Education: Teir Realtionship and Roles in Citizenship Education”. Journal
of Moral Education. 35, (4), 495-518.
Aqib, Z dan Sujak. (2011). Panduan Aplikasi Pendidikan Karakter untuk SD/MI,
SMP/Mts, SMA/MA,SMK/MAK. Bandung: Yrama Widya.
Asmani, J.M. (2011). Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di
Sekolah. Jogyakarta: Diva Press.
Atmadi dan Setyaningsih (Ed.).

2001. Transformasi
MemasukiMillenium Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Pendidikan

Baharuddin. (2008). “Analisis Tentang Fulday School: Antara Mutu Pendidikan
dan Pelemahan Ekonomi”, artikel, Majalah Teknologi dan Manajemen
Informatika, Vol. 6, Edisi Khusus Tahun 2008.
Bandura, A dan Walter, R.H. (1973). Social Learning Theory and Personality
Development. New York: Holt Rinehart and Winston.
Banks dan Banks. (1995). Multicultural Education. Didownload pada tanggal 12
April 2010 dari http://www.ncrel.org/sdrs/pathwayg.thm
Barnawi dan M. Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran pendidikan
Karakter,.Yogyakarta: Az-ruzz Media.
Bartens, K. (2004). Etika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


229

Bloomfield, B. (2001). „In the right place at the right time‟, Sociological Review.
Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan Moral: Tujuh Kebajikan Utama untuk
Membentuk Anak Bermoral Tinggi, alih bahasa Lina Yusuf. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Budimansyah, D dan Komalasari, K (Ed). (2011). Pendidikan Karakter: Nilai
Inti Bagi Upaya Pembinaan Kepribadian Bangsa. Bandung: Widya
Aksara Press.
Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Budimansyah, D. at all (2010). Model Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi:
Penguatan PKN, Layanan Bimbingan Konseling dan KKN Tematik Di
Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI.
Capra, F. (1999). Titik Balik Peradaban, Terjemahan Jakarta: Penerbit Bintang.
Clark, I, (1997).Globalization and Fragmentation: International Relations in the
Twentieth Century. New York: Oxford University Press.
Covey, S.R. (2010) The Seven Habit of Highly Effective People, diterjemahkan
oleh Lindon Saputra, Tangerang: Binarupa Aksara

Creswell, J.W. (1994). Research Design Qualitative & Quantitative Approach.
London: Publication.
Cronbach, L.J. (1977). Educational Psychology, 3 edition. Harcourt Brace
Javanovich, Inc.
Darmiyati, Z, dkk. (2010), Pendidikan Karakter dengan Pendekatan
Komprehensif Terintegrasi dalam Perkuliahan dan Pengembangan Kultur
Universitas, Yogyakarta: UNY Press.
Dempsey, Patricia Ann dan Dempsey, Arthur D. (2002) Riset Keperawatan :
Buku Ajar dan Latihan (Alih Bahasa : Palupi Widyastuti). Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dewantara, K.H. (1962). Karja Ki Hadjar Dewanatara. Jogjakarta: Madjelis
Luhur Persatuan Taman Siswa.
Djahiri, A.K. (1966). Menelusur Dunia Afektif. Pendidikan Nilai dan Moral,
Bandung: Lab Pengajaran PMP IKIP.

Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


230

Djahiri, A.K. (1990). Menelusur Dunia Afektif. Pendidikan Nilai dan Moral,
Bandung: Lab Pengajaran PMP IKIP.
Dyke, Vernon Van (1960) “Political Science: A Philosophical Analysis”
(Stanford California: Stanford University Press.
Elmubarok, Z. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai . Bandung : Alfabeta.
Elias, J. L. 1989. Moral education: secular and religious, Florida: Robert E.
Krieger Publishing Co., Inc.
Falk, R. (1999). Hans Kung’s Crusade: Framing a Global Ethic, International
Journal of Politics, Culture and Society, 13(1):63-81.
Fitri, A.Z (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di Sekolah.
Jogyakarta: Arruz Media.
Fraenkel, J.R. (1977). How to Teach About Values: An Analytik Approach
Enflewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Fraenkel, J.R and Norman E.W. (2008). How to Design and Evaluate Research in
Education, NewnYork: McGraw-Hill Companies Inc.
Freire, P. (1994). Pedagogy of Hope, reliving Pedagogy of the Opressed with
notes by Anna Maria Araujo Freire. translated by Robert. R. Barr.
Continuum, New York.

Frondizi, R. (2001). Filsafat Nilai, Terjemahan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Giddens, A. (2000). Runaway World: How Globalization is Reshaping Our Lives.
London: Routledge.
Gray, T. (2009). Character Education in Schools, ESSAI: Vol. 7, Article 21.
Griffin, K. (1996). Studies in Globalization and Economic Transitions. London:
ICS,
Gunawan, H. (2012). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Hermawan. (2010). Problematika Penyelenggaraan Fullday School. Skripsi,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
(Online).
Tersedia,
http://etd.eprints.ums.ac.id/12407/ 1/

Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


231

Hill,T.A., (2005). Character First! Kimray Inc.,
http://www.charactercities.org/downloads/publications/Whatischaracter.pdf.
Li, L., 2005. Education for 1.3 Billion. Pearson Education
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2011/11/pendidikan-karakter.pdf
http://etd.eprints.ums.ac.id/18324/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
http://school.elps.k12.mi.us/kindergarten-study/Full-Half_U_of_M_study
V_Lee_et_al.pdf)
Husen, A, Japar, M dan Kardiman,Y. (2010). Model Pendidikan Karakter Bangsa
Sebuah Pendekatan Monolitik di Universitas Negeri Jakarta: Jakarta:
Kemdiknas.
Kalidjernih, F.K. (2010). Kamus Studi Kewarganegaraan Perspektif Sosiologikal
Dan Politikal. Bandung: Widya Aksara Press.
Kemdiknas. (2010a). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,
Bahan Pelatihan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai
Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Kemdiknas, Puskur.
Kemdiknas. (2010b). Kerangka Acuan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas,

Dirjen Dikti, Direktorat Ketenagaan.
Kemdiknas. (2010c). Grand Disain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.
Kemdiknas. (2010d). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah
Pertama. Jakarta: Kemdiknas, Dirjen Dikdas, Dir. Pembinaan SMP.
Kemdiknas. (2010e). Pokok – Pokok Pikiran Tentang Pendidikan Karakter
Bangsa Menjawab Permasalahan Persatuan Bangsa (2). Tersedia[online]:
http://www.balitbang.depdiknas.go.id/?p=252
diakses
tanggal
14
Nopember 2010.
Kemdiknas. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter: Berdasarkan
Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta: Kemdiknas,
Balitbang Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Koentjaraningrat. (2004). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:
Djambatan.
Koesoema, D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Bahrun, 2012

Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

232

Kohlberg, L. (1983). Moral Stage: A Current Formulation and Response to
Critics, New York: Kluger.
Kohlberg, L. (1996). Tahap-Tahap Perkembangan Moral,
Yogyakarta: Kanisius.

Terjemahan,

Koesoema, D. (2009). Pendidik Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Komalasari, K. (2012)., The Effect Of Contextual Learning In Civic Education
On Students' Character Development. Civic Education Department of
Social Studies Education Faculty. Indonesia University of Education.
Universiti Sains Malaysia, Asia Pacific Journal of Educators and
Education, Vol. 27, 87–103, 2012

Kung, H. (2000). Global Ethic: A Response to My Critics, International Journal
of Politics, Culture and Society,14(2):421-428.
Kuswarno, E, (2009), Metodologi Penelitian Komunikasi Fenomenologi Konsepsi
Pedoman dan Contoh Penelitiannya, Bandung: Widya Padjajaran.
Kurtus, R, Definition of Character, Diakses pada tanggal 1 Januari maret 2010
dari http://www.school-for-champions.com/character/definition.htm.
Peters, R.S. (1981). Moral Development and Moral Education, London: Goerge
Allen & Unwin Ltd.
Winecoff, H.L. (1998). Values Education, Conceps and Models. Terjemahan,
Malang: IKIP Malang.
Lee and T Burkham. (2005). Full-Day vs. Half-Day Kindergarten: In Which
Program
Do
Children
Learn
More?
(online).
Tersedia:
http://school.elps.k12.mi.us/kindergarten-study/
Lickona, T. (1992). Educating for Character: How our Schools can Teach

Respect and Responsibility. New York: Bantam Book.
Lickona, T. (2003), My Though About Character. London: Cornell Univ. Press.
Lickona, T. (2004). Character Matters. New York: Simon & Schuster.
Marzuki. (2012). Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di
Sekolah, Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 1, Februari 2012,
hal 33-44.
Masyhur, K. (1987). Membina Moral dan Akhlak. Jakarta: Kalam Mulia.
Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

233

Megawangi, R. (2004). Pendidikan Karakter, Solusi Tepat untuk Membangun
Bangsa. BP Migas: Star Energy.
Micklethwait, John and Adrian Wooldridge. (2000). A Future Perfect: The
Challenge and Hidden Promise of Globalization. Times Books.
Mittelman, J.H. (2000). The Globalization Syndrome: Transformation and
Resistance. Princeton: Princeton University Press.

Mulyana, R, et. all. (1999). Cakrawala Pendidikan Umum Suatu Upaya
Mempertegas Body Of Knowledge. Bandung: IMA-PU PPS IKIP.
Mulyana, R. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
Mulyasa, H E. (2011). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Mustakim, B. (2011), Pendidikan Karakter: Membangun Delapan Karakter Emas
Menuju Indonesia Bermartabat, Jakarta :Samudera Biru.
Poerwadarminta, W.J.S. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Pustaka.
Phenix, P.H (1960). Realms of Meaning. McGraw-Hill Book Company. New
York San Francisco: Toronto London.
Purwasasmita, M. (2010). “Memaknai Konsep Alam Cerdas dan Kearifan Nilai
Budaya Lokal (Cekungan Bandung, Tatar Sunda, Nusantara, dan
Dunia) Peran Local Genius Dalam Pendidikan Krakter”. Prosiding
Seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter Bangsa. 1, 12-27. Diterbitkan
atas kerjasama Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan
Penerbit Widya Aksara Press.
Q-Anees, Bambang dan Adang Hambali. (2008). Pendidikan Karakter Berbasis
Al-Quran. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Raka, G, dkk. (2011). Pendidikan Karakter di Sekolah:
Tindakan. Jakarta: PT. Gramedia.

Dari Gagasan ke

Robertson, R. (1992). Globalization: Social Theory and Global Culture. London:
Sage.
Saptono. (2011). Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter: Wawasan, Strategi dan
Langkah Praktis. Jakarta: Erlangga.

Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

234

Sastrapadja,M. (1997). Kamus istilah pendidikan dan umum. Surabaya: Usaha
Nasional.
Schiller, P. & Bryant, T. (2002). Values Book for Children, 16 Moral Dasar Bagi
Anak: disertai kegiatan yang bisa diolakukan orang tua bersama anak,
Jakarta: PT Elex Mesia Komputindo, kelompok Gramedia
Somad, A. (2007), Pengembangan Model Nilai-nilai Keimanan dan Ketaqwaan
Siswa di Sekolah (Studi Kasus di SMAN 2 Bandung)., Disertasi pada
Program PU SPs UPI. Tidak diterbitkan.
Sauri, S. (2010). Membangun Bangsa Berkarakter Nilai Iman dan Taqwa Dalam
Pembelajaran, Makalah, disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Nilai-Karakter, Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, 28 Juli 2010.
Sauri, S dan Herlan Firmansyah. (2010). Meretas Pendidikan Nilai, Bandung:
CV. Afrino Raya.
Sauri, S. (2006). Pendidikan Berbahasa Santun. Bandung: Genesindo.
Soedarsono, S. (2010). Karakter Mengantar Bangsa: Dari Gelap Menuju Terang.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Stein, R, M.; Post, S, S. and Rinden, A, L. (2000). Reconciling Context and
Contact Effects on Racial Attitudes, Political Research Quarterly,
53(2):285-303.
Sudarsono. (1995). Kenakalan Remaja. Jakarta; Rineka Cipta.
Sumaatmadja, N. (2010), Bahan Kuliah Kajian Nilai Moral Indonesia: Etika
Global (soft Copy). Bandung: Pascasarjana UPI.
Sumantri, E. (2003), Resume Perkuliahan Filsafat Nilai dan Moral. Bandung:
Pascasarjana UPI.
Supriadi, D. (2001). Budi Pekerti dalam Kurilulum 1947-1994. Harian Umum
Pikiran Rakyat, Bandung, 12 Juni 2001.
Susanto, E. (2012). Dampak Full Day School Terhadap Perkembangan Sosial
Anak Di Sekolah. Skripsi, Univ. Muhammadiyah Surakarta. (online).
Tersedia : http://etd.eprints.ums.ac.id/18324/1/HALAMAN_DEPAN.pdf
Suyanto (Dirjen Dikdas). (2011). Pendidikan Karakter untuk Membangun
Karakter Bangsa, dalam majalah Plicy Brief, Edisi 4 Juli, 2011.

Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

235

Suyanto. (2010). Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah.
Kemdiknas.

Jakarta:

Utari, N. (2009). Studi Fenomenologis Tentang Proses Penyusunan Anggaran
Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Kabupaten Temanggung. Program
Studi Magister Akuntansi. Program Pasca Sarjana UniversitasDiponegoro
Tahun 2009
Tafsir, A. (2007). Kembali Kepada Akhlak. Pikiran Rakyat (22 Oktober 2007).
Tersedia: http://himcyoo.files.wordpress.com/2012/03/4-buku-pendidikankarakter.pdf
Tim Penyusun Kamus. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Ulwan, N.A. (2007). Mengembangkan Kepribadian Anak, Bandung: Rosdakarya
Umar, N.H. (2007). Manajemen Kurikulum Sistem Full Day School (Studi Kasus
Di Mts Negeri Malang), Skripsi, Universitas Negeri Malang.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara.
Wahjudin S, (1996), Orientasi Pendidikan Politik dalam Membina Nilai-nilai.
Moral, Mimbar Pendidikan No. 4 Th. XV, University Press IKIP Bandung .
Wening, S (2012), Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai, Artikel,
dalam Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, No.1. UNY.

Wiramihardja, A.S. (2006). Pengantar Filsafat, .Bandung. PT.Refika Aditama
Wiyani, NA. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya.
Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani.
Wynne, E. (1989). Transmitting traditional values in contemporary schools. In L.
Nucci, Moral development and character education: A dialogue (pp. 1936). Berkeley, CA: McCutchan.
Yaumi, M (2010) Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakterbangsa
Melalui Transdisiplinaritas, Makasar, UIN Allaudin.
Yuona, S. Lincoln and Cuba. (1977). Naturalistic Inquiry, London: Sage
Publication.
Zuchdi, D. (2008). Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan
Yang Manusiawi, Jakarta: Bumi Aksara.
Bahrun, 2012
Kajian Fenomenologis Tentang Pola Pendidikan Karakter Melalui Sistem “Fullday School” Pada
Sma Labschool Universitas Syiah Kuala
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu