IMPLEMENTASI DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2009 - FISIP Untirta Repository
IMPLEMENTASI DANA BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH DI TINGKAT
SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN BALARAJA
TAHUN 2009
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan ilmu politik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
Dewi Apriningtyas
NIM. 062376
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Dewi Apriningtyas NIM : 062376 Tempat tanggal lahir : Serang, 24 April 1988 Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Implementasi Dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) di tingkat Sekolah Dasar Se-Kecamatan Balaraja tahun 2009 adalah hasil karya
sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar
kesarjanaan saya bisa dicabut.Serang, April 2011 Dewi Apriningtyas
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : DEWI APRININGTYAS Nim : 062376
Judul Skripsi : IMPLEMENTASI DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI
TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2009
Serang, April 2011
Skripsi ini Telah Disetujui untuk Diujikan
Menyetujui
Pembimbing IPembimbing II Kandung S N, S.Sos., M.Si Rahmawati, S.Sos., M.Si NIP.197809182005011002NIP.19790525005012001
Mengetahui,
Dekan FISIP UNTIRTA
Dr. H. A. Sihabudin, M.Si PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Nama : DEWI APRININGTYAS Nim : 062376
JudulSkripsi : IMPLEMENTASI DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI
TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2009Telah diuji dihadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 18 bulan April tahun
2011 dan dinyatakan LULUSSerang, 18 April 2011 Ketua Penguji: (Drs. H. Oman Supriadi, M.Si) NIP.195806061986031003 .................................... Anggota: (Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si) NIP.197603192005011004 .................................... Anggota: (Rahmawati, S.Sos., M.Si) NIP.19790525005012001 ....................................
Mengetahui
Dekan FISIP Untirta Ketua Program Studi Dr. H. A. Sihabudin, M.Si Kandung S N, S.Sos., M.SiLEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku dedikasikan untuk :
- Kedua Orang Tuaku - Kakak dan Adik serta Semua Keluarga Besarku - Seseorang yang slalu menemani hidupku
- Sahabat – Sahabatku - Almamaterku
Sembah Sujudku pada Allah SWT, yang selalu mencurahkan rahmat serta hidayah-Nya kepadaku dan yang selalu mengiringi setiap langkahku dengan kebesaran-Nya. Nabi Muhammad SAW sang pembimbing umat.
Terima kasih ku ucapkan kepada mereka yang selalu memberikan do’a, dukungan dan semangatnya untukku agar aku bisa menyelesaikan skripsi ini..
Hormat dan Baktiku Kepada Ayahanda tercinta Dwito dan Ibunda tersayang Karsih kakak dan adikku yang tersayang dan terkasih Eko Wibowo dan Agus Triwibawanto
Teruntuk kekasihku Mugi Nurhidayah, SE Serta Semua keluarga besarku
LEMBAR MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu, telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakan dengan sesungguhnya (urusan) yang lain dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Al-Insyiroh; 6-8)
Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang merupakan aib adalah jika
kamu tidak bangkit dari kegagalan itu (Ali bin Abu Thalib)
”Bila Anda berpikir Anda bisa, maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda
pun benar.. karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah
membuang kesempatan untuk menjadi bis a.”(Henry Ford)
“Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan
kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan”.
(Mario Teguh)
“Jika Anda ingin berbahagia selama satu jam, silakan tidur siang. Jika Anda ingin
berbahagia selama satu hari, pergilah berpiknik. Bila Anda ingin berbahagia
seminggu, pergilah berlibur. Bila Anda ingin berbahagia selama sebulan,
menikahlah. Bila Anda ingin berbahagia selama setahun, warisilah kekayaan. Jika
.
Anda ingin berbahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan Anda ” (Promod Brata)
Suatu kenyataan mengatakan bahwa : ” Bukan sebuah peluang yang dapat
menciptakan suatu kemauan, akan tetapi dari sebuah kemauanlah yang akan
mampu menciptakan sebuah peluang”. ( John C Maxwell).
ABSTRAK
Dewi Apriningtyas. NIM 062376. Skripsi. Implementasi Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) di tingkat Sekolah Dasar (SD) Se-Kecamatan
Balaraja tahun 2009.Kata kunci : Implementasi dana BOS
Fokus penelitian ini adalah Implementasi Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
Tingkat Sekolah Dasar (SD) Se-Kecamatan Balaraja tahun 2009. Program BOS merupakan
wujud kepedulian pemerintah yang menyediakan bantuan bagi sekolah untuk meringankan
beban siswa, terutama untuk siswa yang kurang mampu agar dapat menempuh pendidikan
wajib belajar sembilan tahun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
implementasi dana bantuan operasioanal sekolah (BOS) di tingkat sekolah dasar se-
kecamatan balaraja tahun 2009. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah 29 Sekolah Dasar, yang terdiri dari kepala sekolah,
bendahara, komite, dan perwakilan satu orang tua siswa dari tiap sekolah. Sehingga sampel
pada penelitian ini berjumlah 116 dikurangi 7 kepala sekolah yang merangkap. Dengan
demikian sampel pada penelitian ini berjumlah 109 responden. Teknik pengambilan
sampelnya adalah dengan menggunakan sampling jenuh. Teori yang digunakan adalah teori
yang diungkapkan Grindle mengenai implementasi kebijakan yang terdiri dari dua dimensi
yaitu content of policy (isi kebijakan) dan context of policy (konteks kebijakan). Dalam
mengumpulkan data dengan cara menyebarkan kuesioner. Untuk menganalisa data
menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel uji pihak kiri. Hasil perhitungannya diperoleh t-
hitung lebih basar dari t-tabel (25,525 > 1,659) dan didukung dari hasil yang dicapai 78,9 %
dari nilai yang di hipotesiskan 65 %. Ini berarti bahwa implementasi dana bantuan
operasioanl sekolah (BOS) di tingkat sekolah dasar (SD) se-Kecamatan Balaraja sudah
berjalan dengan baik. Karena para pelaksana program BOS di sekolah dasar memiliki
kesatuan informasi yang tinggi, sehingga satu sama lain saling mendukung dalam
melaksanakan program BOS di sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari dua dimensi yaitu
dimensi isi kebijakan (content of policy), dan dimensi konteks kebijakan (context of policy).
Dimana masing masing dimensi memiliki tingkat keberhasilan sebesar 83,9% untuk dimensi
isi kebijakan, dan 66,2% untuk dimensi konteks kebijakan. Dengan demikian dari
pelaksanaan program BOS yang sudah baik, maka para pelaksana program BOS harus
mempertahankan kesatuan informasi yang sudah terjalin dengan baik.
ABSTRACT
Dewi Apriningtyas. NIM 062376. Thesis. Implementation Fund School Operational
Assistance (BOS) at the elementary school level (SD) A Balaraja District in 2009.Keywords: Implementation BOS
The focus of this research is the implementation of Dana School Operational Assistance
(BOS) at Level Elementary School (SD) A District in 2009 Balaraja. BOS program is a form
of government concern which provides assistance to schools to ease the burden on students,
especially for students who are less able to travel to nine-year compulsory education. The
purpose of this study to find out how the implementation of school operational funds (BOS) at
the elementary level a sub-district in 2009 Balaraja. The method used is quantitative
descriptive. The population in this study are 29 primary schools, which consists of principals,
treasurers, committees, and representatives of parents of students from each school. So the
sample in this study amounted to 116 minus seven principals who doubles. Thus the sample
in this study amounted to 109 respondents. Sample collection technique is to use a saturated
sampling. The theory used is the theory expressed Grindle regarding policy implementation
that consists of two dimensions of the content of policy (policy content) and context of policy
(policy context). In collecting data by distributing questionnaires. To analyze the data using
hypothesis testing one sample t-test test-left party. The result of the calculation is obtained by
t-basar count more than t-table (25.525> 1.659) and supported from the results achieved
78.9% of the value of the hypothesized 65%. This means that the implementation of school
grants operasioanl (BOS) at the elementary level (SD) after sub Balaraja been running well.
Because the BOS program managers in primary schools have a higher unity of information,
so that each other mutual support in implementing programs in schools BOS. This can be
seen from the two dimensions of policy-dimensional content (content of policy), and the
dimensions of the policy context (context of policy). Where each dimension has a success rate
of 83.9% to dimensions of policy content, and 66.2% for the dimension of the policy context.
Thus the implementation of the BOS program has been good, then the BOS program
managers must maintain the unity of the information that has been well maintained.KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Allah SWT, sumber segala hidayah dan ilmu pengetahuan
yang telah memberikan kemampuan penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan judul :
“IMPLEMENTASI DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI
TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) SE-KECAMATAN BALARAJA TAHUN 2009
”
(penelitian empiris pada Dinas Pendidikan yang ada di Balaraja). Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammmad SAW, Keluarga, Sahabat dan pengikutnya
hingga akhir zaman.Penulis sangat menyadari sepenuhnya selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dengan hati yang tulus, ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam,
perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1.Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Dr. H.Sihabudin, M.Si, Dekan Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtaya Serang.
3. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Dra. Rahmi Winangsih M.Si., Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Idi Dimyati., S.Ikom, Pembantu Dekan III Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Kandung Sapto Nugroho., S.Sos., M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan selaku dosen Pembimbing I.
7. Rina Yulianti, S.Ip., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Rahmawati, S.Sos., M.Si., Pembimbing II yang memberikan bimbingan serta petunjuk sampai tersusunnya dalam pembuatan skripsi ini.
9. Dwito orang tua saya yang tercinta, yang telah banyak membantu dalam semua hal, terutama do’a.
10. Karsih orang tua saya yang tercinta, yang telah banyak membantu dalam semua hal, terutama do’a.
11. Kakakku Eko wibowo yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan yang selalu memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.
12. Adikku Agus triwibawanto dengan penuh kesabaran dan ketulusan yang selalu memotivasi dalam pembuatan skripsi ini.
13. Mugi Nurhidayah, SE tercinta dengan penuh kesabaran dan ketulusan yang selalu membantu dan memotivasi dalam pembuatan skripsi
14. Teman-teman seperjuangan Administrasi Negara angkatan 2006/NR. Teruntuk Yulia Kurniatisari, Gitry Wulanjani, Irmayati, Rosmawati.
15. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Balaraja yang telah memberi ijin penulis untuk melakukan penelitian di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
16. Rosnani, S.Pd selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
17. Rustini, S.Pd yang telah membantu dalam memberikan informasi dana BOS.
18. Zaenal Abidin selaku komite yang telah menyempatkan waktunya untuk mengisi dan memberikan informasi kepada peneliti.
19. Edi Rohadi, S.Pd selaku bendahara yang telah menyempatkan waktunya untuk mengisi dan memberikan informasi kepada peneliti.
20. Ika Atikah. S.Pd selaku yang telah menyempatkan waktunya untuk mengisi dan memberikan informasi kepada peneliti.
21. Dewi Sartika selaku perwakilan satu orang tua siswa Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini hasilnya masih jauh dari kata sempurna, namun demikian semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pihak-pihak yang memerlukan. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas amal dan kebaikan bagi mereka semua sebagaimana mestinya, Amin.
Serang, April 2011 Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ................................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. x
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... ........... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1 Latar Belakang........................................................................................
1.2
10 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah.............................................
1.4 Tujuan Penelitian.....................................................................................
31
42 3.4.1.1 Uji Validitas.......................................................................
39 3.4.1 Pengujian Data...............................................................................
38 3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data....................................................
38 3.3.2 Sampel Penelitian..........................................................................
38 3.3.1 Populasi..........................................................................................
3.3 Populasi dan Sampel...............................................................................
35
3.2 Instrumen Penelitian................................................................................
34
3.1 Metode Penelitian....................................................................................
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2.6 Hipotesis..................................................................................................
2.5 Kerangka Berpikir...................................................................................
11
26
2.4 Konsep Dana Bantuan Operasional (BOS).............................................
19
2.3 Pengertian Implementasi kebijakan........................................................
14
2.2 Pengertian Kebijakan Publik...................................................................
14
2.1 Tinjauan Pustaka.....................................................................................
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
1.6 Sistematika Penulisan..............................................................................
11
1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................
42
3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian..................................................................
54
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 104
99 BAB V PENUTUP
4.7 Pembahasan.............................................................................................
97
4.6 Interpretasi Hasil Penelitian....................................................................
94
4.5 Pengujian Hipotesis................................................................................
83
4.4.2.2 Dimensi kedua konteks Kebijakan (context of policy)............................................................................
55
4.4.2.1 Dimensi Pertama Isi Kebijakan (content of policy)............................................................................
53 4.4.2 Analisis Data...............................................................................
44 BAB IV HASIL PENELITIAN
52 3. Pendidikan Terakhir.............................................................
51 2. Usia Responden...................................................................
50 1. Jenis Kelamin......................................................................
4.4.1 Identitas Responden.....................................................................
50
4.4 Deskripsi Data.........................................................................................
49
4.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen..............................................................
47
4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen..................................................................
45
4.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................................
5.2 Saran........................................................................................................ 105
DAFTAR PUSTAKADAFTAR TABEL Tabel 1.1 Periode penyaluran dana BOS tahun 2009.......................................
9 Tabel 3.1 Instrumen Skala Likert.....................................................................
36 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen...........................................................................
37 Tabel 3.3 Sampel Penelitian.............................................................................
39 Tabel 3.4 Lokasi dan Jadwal Penelitian...........................................................
44 Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen...........................................................
48 Tabel 4.2 Statistik Reliabilitas..........................................................................
49 Tabel 4.3 One-Sampel Statistics.......................................................................
95 Tabel 4.4 Statistik t-test Satu Sampel...............................................................
96
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka Berpikir .........................................................................
32 Gambar 2 Jenis Kelamin ................................................................................
51 Gambar 3 Usia Responden ............................................................................
52 Gambar 4 Pendidikan terakhir .......................................................................
53 Gambar 5 Kurva Penolakan dan penerimaan Hipotesis ............................ ...............
97
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Kurangnya sosialisasi mengenai dana BOS dari pihak UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Balaraja ke Sekolah.....................
55 Grafik 4.2 Pendanaan pendidikan sepenuhnya sudah ditanggung oleh
pemerintah...................................................................................
57 Grafik 4.3 Adanya keterbukaan komite mengenai anggaran dana BOS kepada orang tua siswa................................................................
59 Grafik 4.4 Tidak adanya pungutan dalam bentuk apapun bagi siswa kurang mampu.............................................................................
60 Grafik 4.5 Dana BOS sudah membantu meringankan beban masyarakat....
62 Grafik 4.6 Terpenuhinya kebutuhan siswa dari dana BOS sehingga sekolah memiliki fasilitas yang lengkap.....................................
64 Grafik 4.7 Adanya pungutan biaya LKS.......................................................
65 Grafik 4.8 Sekolah sudah menjamin siswa untuk dapat melanjutkan ke jenjang SMP................................................................................
66 Grafik 4.9 Adanya timbal balik masyarakat terhadap pelaksanaan program BOS..............................................................................
68 Grafik 4.10 Tidak ada lagi masyarakat yang putus sekolah...........................
69 Grafik 4.11 Pelaksanaan perwujudan tujuan dana BOS sudah mampu membuat akses pendidikan bagi siswa kurang mampu untuk dapat melaksanakan pendidikan formal......................................
71 Grafik 4.12 Pendataan tentang penetapan sasaran dana BOS telah dirapatkan oleh kepala sekolah, bendahara, komite....................
72
Grafik 4.13 Kepala sekolah mengelola dana BOS secara transparan dan
akuntabilitas.................................................................................
74 Grafik 4.14 Sekolah tidak mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola di papan pengumuman sekolah......................................
75 Grafik 4.15 Adanya masyarakat yang memberikan dana sukarela kepada
sekolah.........................................................................................
77 Grafik 4.1 6 Adanya pengawasan pelaksanaan dana BOS dari UPT Dinas....
78 Grafik 4.17 Dana BOS yang diterima oleh sekolah tepat jumlah...................
80 Grafik 4.18 Sekolah bersedia diaudit oleh lembaga yang berwenang mengenai penggunaan dana BOS................................................
81 Grafik 4.19 Adanya kesatuan informasi yang terjalin antara pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan dana BOS disekolah.................
83 Grafik 4.20 Terjalinnya hubungan yang harmonis antara UPTD pendidikan dengan sekolah............................................................................
85 Grafik 4.21 UPTD pendidikan telah menetapkan alokasi dana untuk setiap
sekolah.........................................................................................
87 Grafik 4.22 Adanya tumpang tindih tugas dan fungsi pihak-pihak pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan program BOS di Sekolah...........................................................................
88 Grafik 4.23 Sudah tidak adanya keterlambatan penyaluran dana BOS di sekolah dasar...............................................................................
90 Grafik 4.24 Kurang ketepatan sekolah menyerahkan SPJ (surat pertanggung jawaban) kepada UPT Dinas pendidikan Balaraja
91 Grafik 4.25 Pihak sekolah atau guru sudah menguasai pengetahuan mengenai
Grafik 4.26 Kontinum..................................................................................... ........
99
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Surat Rekomendasi Penelitian dari UPT Dinas Pendidikan
Lampiran 3 Surat Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4 Hasil Output SPSS Lampiran 5 Daftar Tabel product momen Lampiran 6 Dokumentasi (Foto) Sekolah Dasar Lampiran 7 Daftar Sekolah Dasar di Kecamatan Balaraja Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 8 Surat Bimbingan SkripsiBAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar RI 1945. Dimana pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan. Dengan pendidikan ini pula harkat dan martabat seseorang akan terangkat, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan harkat/ martabat bangsa. Indonesia tak henti-hentinya berupaya agar seluruh penduduknya mengenyam pendidikan.
Pada awal tahun 1972, ketika program long life education sedang disosialisasikan, kesadaran akan membangun manusia sudah disuarakan oleh Edgar Faure, ketua The International Commision for Education Development, yang menekankan bahwa pendidikan adalah tugas negara yang paling penting. Sumber daya manusia bermutu merupakan prasyarat dasar bagi terbentuknya peradaban yang baik. Sebaliknya, sumber daya yang buruk secara pasti akan melahirkan masyarakat
1
buruk pula Bagi bangsa yang ingin maju, pendidikan merupakan sebuah kebutuhan, sama halnya dengan kebutuhan papan, sandang, dan pangan. Bahkan dalam institusi yang terkecil seperti keluarga, pendidikan merupakan kebutuhan utama, karena dengan adanya proses pendidikan akan membentuk pola pikir dan kepribadian seseorang.
Oleh karena itu pendidikan harus menjadi agenda pemerintah yang diprioritaskan agar memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Namun jika kita melihat pendidikan di negeri ini, sangat jauh diharapkan, bahkan jauh tertinggal oleh negara- negara lain. Hal ini dapat dilihat dari ; pertama, yaitu semakin mahalnya biaya pendidikan, sehingga tidak terjangkau akses pendidikan oleh kalangan masyarakat kecil dan menengah. Kedua, yaitu karena rendahnya kualitas SDM yang dihasilkan baik keahlian maupun kepribadian.
Sejalan dengan amanat undang-undang, kebijakan pembangunan pendidikan kurun waktu 2004-2009 diprioritaskan pada peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang lebih berkualitas dan melalui peningkatan pelaksanaan wajib belajar 9 tahun. Namun pemberian akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat selama ini kurang dapat layanan pendidikan dasar seperti ; Masyarakat miskin, masyarakat yang tertinggal didaerah terpencil, masyarakat didaerah-daerah konflik, ataupun masyarakat penyandang cacat.
Mengenai banyak anak putus sekolah salah satunya disebabkan oleh faktor ekonomi. Maka dari itu pemerintah haruslah melakukan suatu tindakan agar permasalahan tersebut dapat teratasi. Yaitu dengan dikeluarkannya kebijakan mengenai pendidikan yakni UU No.20 Tahun 2003, dimana dalam UU tersebut menjelaskan tentang sistem pendidikan nasional yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang- undang tersebut adalah pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Setelah dipaparkan berbagai masalah di atas, hal tersebut terjadi akibat Kenaikan harga BBM beberapa tahun belakangan ini memiliki implikasi besar bagi kehidupan masyarakat miskin. Hal tersebut lebih lanjut dapat menghambat upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, karena meningkatnya harga subsidi BBM yang harus dibayar pemerintah karena semakin meningkatnya harga minyak dunia. Hal ini berdampak pada sektor pendidikan yang ditandai antara lain dengan banyaknya siswa putus sekolah karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah serta ketidakmampuan siswa untuk membeli alat tulis dan buku pelajaran dalam rangka mengikuti kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Guna memperkecil dampak kenaikan harga BBM di sektor pendidikan. Dengan demikian untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM tersebut, yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Maka pemerintah merealokasikan sebagian besar anggarannya dari pengurangan subsidi BBM yang diambil dari APBN dan diberikan pada salah satu program, yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa yang lainnya dalam rangka mendukung pencapaian Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun.
Sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam bagian ini akan diuraikan jenis-jenis biaya pendidikan sesuai dengan PP Nomor 48 Tahun 2008 tersebut. Biaya pendidikan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Biaya Satuan Pendidikan. Biaya pendidikan
2 dan pengelola pendidikan, serta Biaya Pribadi Pesrta Didik. a) Biaya Satuan Pendidikan adalah biaya penyelenggaraan pendidikan tingkat satuan pendidikan yang meliputi : i.
Biaya investasi adalah biaya penyediaan sarana dan prasarana.
Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan modal kerja tetap. ii.
Biaya operasional, terdiri dari biaya personalia dan nonpersonalia. Biaya personalia terdiri dari gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tunjangan-tunjangan yang melekat pada pada gaji. Biaya nonpersonalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa, telekomunikasi, pemeliharaan, sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dll. iii.
Bantuan biaya pendidikan yaitu dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang orang tua atau walinya tidak mampu membiayai pendidikannya. iv.
Beasiswa adalah bantuan dana pendidikan yang diberikan kepada peserta didik yang berprestasi.
b) Biaya penyelengaaraan dan/atau pengelolaan pendidikan adalah biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, atau penyelenggara/satuan pendidikan yang didirikan masyarakat.
c) Biaya pribadi peserta didik adalah biaya personal yang meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kepada sekolah- sekolah tingkat SD Se-Kecamatan Balaraja untuk membantu meringankan beban biaya pendidikan yang harus di tanggung oleh orang tua siswa, menggratiskan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun. Dalam implementasi progaram ini ada suatu keinginan yang hendak dicapai yaitu : 1.
BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar 9 tahun.
2. Melalui BOS tidak boleh ada siswa miskin putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran atau pungutan yang dilakukan oleh sekolah.
3. Anak lulusan sekolah setingkat SD, harus diupayakan kelangsungan pendidikan ke sekolah setingkat SMP. Tidak boleh ada tamatan SD atau setara tidak dapat melanjutkan ke SMP atau setara.
Dana BOS yang diberikan kepada sekolah dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat. Besarnya dana yang diberikan untuk tiap sekolah ditetapkan berdasarkan jumlah muridnya. Untuk Kabupaten Tangerang, Kecamatan Balaraja besarnya dana BOS Rp. 397.000, /siswa/tahun. Dimana dana BOS digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan antara lain :
1. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu pendaftaran, pengadaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang.
2. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, olahraga, karya ilmiah, pramuka, palang merah remaja dan sejenisnya
3. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum.
4. Pembayaran bulanan guru honorer yang membantu kegiatan administrasi BOS
5. Pemberian bantuan biaya transport bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah.
6. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK) Dalam program BOS, dana diterima oleh sekolah secara utuh dan dikelola oleh kepala sekolah yang menjadi penanggung jawab utama dan terdiri dari anggota yaitu Bendahara, dewan guru dan komite, sehingga dalam pengelolaan harus mempertimbangakan kredibilitasnya, agar menghindari terjadinya konflik kepentingan.
Kepada sekolah yang mengelola dana bantuan operasional sekolah (BOS), mereka harus memberikan pertanggung jawaban sesuai dengan ketentuan yang ada selain itu harus transparan dan akuntabilitas yang tinggi. Pola transparansi dilakukan dengan mengumumkan secara terbuka dana BOS yang diterima dan di umumkan di papan pengumuman sekolah dasar dengan ditanda tangani oleh komite. Sehingga sekolah harus dibuat rencana kerja yang baik dalam menghimpun keperluan murid yang menggunakan dana BOS. Oleh karena itu, untuk mengawasi pelaksanaan dana disalahgunakan, maka harus dilakukan suatu pengawasan. Dimana pengawasan tersebut dilakukan oleh UPT Dinas pendidikan Kecamatan Balaraja.
UPT Dinas Pendidikan merupakan satu lembaga dalam dunia pendidikan yang menjadi jembatan antara pemerintah dengan sekolah penerima dana BOS melalui MOU (nota kesepakatan), sehingga secara langsung UPT Dinas Pendidikan mengawasi jalannya program dana BOS. Adanya pengawasan yang dilakukan secara efektif dan terpadu diharapkan agar program ini dapat berjalan dengan lancar dan transparan.
Pemberian dana BOS adalah wujud kepedulian pemerintah tehadap pendidikan khususnya meringankan pengeluaran operasional sekolah dan orang tua siswa. Dana BOS itu manfaatnya besar, tetapi ke depannya perlu ada evaluasi agar lebih efektif, termasuk implementasi di lapangan. Namun pada kenyataannya sejak program BOS ini diluncurkan dalam pelaksanaan program BOS ini masih ditemukan berbagai masalah yaitu :
1. Kurangnya sosialisasi bagi sekolah penerima dana BOS sehingga menyebabkan penggunaanya tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang ada.
Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi dari daerah ke UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Balaraja. Sehingga mengakibatkan pihak sekolah kurang memahami penggunaan dana BOS dengan tepat. Seharusnya sosialisasi tersebut dilakukan oleh pihak UPTD Pendidikan pada saat dana BOS akan adalah dengan cara UPTD Pendidikan mengumpulkan semua tim manajemen BOS sekolah di kantor UPTD Pendidikan untuk memberikan informasi mengenai penggunaan dana BOS.
2. Terjadinya keterlambatan penyaluran dana BOS hingga 2-3 bulan, terhitung dari waktu yang telah ditentukan.
Keterlambatan dana BOS disebabkan oleh pihak sekolah yang telat menyerahkan surat pertanggung jawaban, sedangkan pemerintah baru bisa mencairkan dana BOS tersebut setelah adanya bukti pengeluaran dari periode sebelumnya yaitu dengan menyerahkan SPJ. Bukti pengeluaran periode sebelumnya yaitu dengan menyerahkan bukti pengeluaran dari bulan Oktober, November, Desember yang diserahkan pihak sekolah pada awal Januari untuk mendapatkan dana BOS periode pertama (Januari, Februari, dan Maret). Tetapi dalam kenyataannya banyak pihak sekolah yang menyerahkan SPJ dana BOS yang sering terlambat, keterlambatannya pun bisa sampai 1 bulan, dikarenakan pada program BOS tersebut banyak sekolah yang belum mengerti tentang penggunaan dana BOS.
Proses pencairan dana bos itu sendiri didahului oleh pihak sekolah dengan memberikan SPJ kepada UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan dengan ketentuan menggunakan format K-2, lalu dari Dinas Pendidikan Kecamatan dibawa ke Dinas Pendidikan Pusat. Setelah itu pemerintah pusat memberikan surat pengambilan dana yang berupa MOU . Dari penjabaran di atas dapat digambarkan
Tabel 1.1 Periode penyaluran dana BOS tahun 2009Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des Dana diterima Dana diterima Dana diterima Dana diterima bulan Maret bulan Mei bulan September bulan Desember
Sumber : Seorang Pengawas dari pihak UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Balaraja
Keterangan : Penyaluran dana BOS dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Penyaluran diharapkan dilakukan dibulan pertama setiap triwulan. Namun pada kenyataannya penyaluran dana BOS tidaklah tepat di bulan pertama, hal tersebut mengalami keterlambatan hingga 2-3 bulan.
Dengan demikian diharapkan dengan adanya program BOS dapat memberikan peranan besar terhadap percepatan dan penuntasan wajib belajar sembilan tahun.
Sebab program BOS juga merupakan untuk peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Sehingga dari program BOS ini banyak memberikan manfaat baik bagi sekolah, guru, murid serta wali murid. Sebab penyaluran dana BOS dan pendidikan gratis merupakan harapan mayarakat dan kesungguhan pemerintah.
Oleh karena itu, dari paparan di atas, penulis ingin meneliti lebih jauh mengetahui tingkat implementasi program BOS di tingkat SD Se-Kecamtan Balaraja.
Maka dari itu penulis mengambil judul
“Implementasi Dana Bantuan Operasional Implementasi itu sendiri merupakan suatu proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri. Keberhasilan suatu implementasi kebijakan dapat di ukur atau di lihat dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih.
1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada,maka peneliti dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya sosialisasi bagi sekolah penerima dana Bantuan Operasional Sekolah, sehingga sekolah kurang paham dalam menggunakan pemanfaatan dana BOS tersebut.
2. Sering terjadinya keterlambatan penyaluran dana BOS hingga 2-3 bulan, terhitung dari waktu yang telah ditentukan.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahannya yaitu Bagaimanakah tingkat Implementasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2009 di tingkat Sekolah Dasar Se-Kecamatan Balaraja ?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian disini adalah untuk mengetahui tingkat implementasi dana BOS tahun 2009 di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Balaraja sehingga dengan kita mengetahui tingkat implementasinya maka akan dapat mengetahui keberhasilan dan pencapaian tujuan kebijakan program BOS
1.5 Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Bahwa dengan adanya mata kuliah kebijakan publik ini, Penulis dapat mengetahui bahwa kebijakan itu dibuat untuk mengatasi masalah orang banyak.