HALAMAN JUDUL - Efektivitas pelatihan pengembangan karakteristik wirausahawan pada mahasiswa - USD Repository

  

HALAMAN JUDUL

EFEKTIVITAS PELATIHAN

PENGEMBANGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

PADA MAHASISWA

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi oleh:

  Herman Yosef Paryono 06 9114 064

  

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

HALAMAN MOTTO

  Nothing is impossible Mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka bagimu pintu akan dibukakan.

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Aku manusia Menentang takdir Melawan nasib Untuk menjadi bodoh, miskin, dan tertindas Aku manusia Menolak inferioritas Pantang menyerah Menuju puncak gunung sukses Aku manusia Bebas dan merdeka Berdiri di atas kaki sendiri Menentukan jalan hidupku Aku manusia Aku dengan Tuhan Aku percaya Aku bisa

  Herman Yosef Paryono 120210 – 06.19

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Februari 2010 Penulis,

  Herman Yosef Paryono

  

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PELATIHAN PENGEMBANGAN

KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN PADA MAHASISWA

Herman Yosef Paryono

  

ABSTRAK

Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan pada Mahasiswa model ini dirancang

untuk meningkatkan soft skills dalam bidang kewirausahaan. Sebelum diduplikasi, pelatihan ini harus

dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui efektivitasnya. Desain yang digunakan dalam penelitian

ini adalah preexperimental design dengan model one-shot study dan true experimental design dengan

model pretest-posttest control group design. Subyek penelitian berjumlah 20 orang dalam kelompok

eksperimen dan 19 orang dalam kelompok kontrol. Pengolahan data terhadap Evaluasi Reaksi

menggunakan statistik deskriptif mengungkapkan bahwa 75% peserta pelatihan memiliki reaksi yang

sangat positif dan 25% peserta pelatihan memiliki reaksi yang positif. Pengolahan data terhadap

Evaluasi Pembelajaran dengan menggunakan independent sample t-test mengungkapkan bahwa ada

perbedaan signifikan pengetahuan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (t = 2,652; p =

0,006; p < 0,05). Pengolahan data terhadap Evaluasi Perilaku dengan menggunakan independent

sample t-test mengungkapkan bahwa ada perbedaan perilaku antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol (t = 2,007; p = 0,026; p < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan

merasa puas, ada peningkatan pengetahuan, dan ada perubahan perilaku setelah mengikuti pelatihan

yang merupakan indikasi bahwa Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan pada

Mahasiswa model ini efektif.

  

Kata kunci: Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan, efektivitas pelatihan, wirausaha,

mahasiswa

  

ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF ENTREPRENEUR’S CHARACTERISTIC

DEVELOPMENT TRAINING FOR STUDENTS

  

Herman Yosef Paryono

ABSTRACT

  The Entrepreneur’s Characteristic Development Training for Students is developed to

increase soft skills on entrepreneurship. Before duplicated, this training should be evaluated first to

know its effectiveness Two designs applied to this research. Those are preexperimental design with

one-shot study model and true experimental design with pretest-posttest control group design model.

Descriptive statistic applied to the Reaction Evaluation yield that 75% trainees’ reactions are very

positive and 25% trainees’ reactions are positive. Independent sample t-test applied to the Learning

Evaluation yield that there are significant difference between experimental group and control group’s

knowledge (t = 2,652; p = 0,006; p < 0,05). Independent sample t-test applied to the Behavior

Evaluation yield that there are significant difference between experimental group and control group’s

behavior (t = 2,007; p = 0,026; p < 0,05). So, we can conclude that trainees are satisfied, trainees’

knowledge are increased, and there are changes in trainees’ behavior after attending training. This

conclusion indicates that The Entrepreneur’s Characteristic Development Training for Students is

effective.

  

Keyword: Entrepreneur’s Characteristic Development Training for Students, effectiveness,

entrepreneur, student

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Herman Yosef Paryono

  Nomor Induk Mahasiswa : 06 9114 064 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Efektivitas Pelatihan Pengembangan

Karakteristik Wirausahawan

pada Mahasiswa

  Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 17 Februari 2010 Yang menyatakan

  

KATA PENGANTAR

Satu lagi tahap kehidupan telah diselesaikan. Kali ini dengan cukup baik.

  Pengalaman-pengalaman yang sangat berkesan selama masa kuliah kini ditutup dengan karya ini. Sungguh berat mengakhirinya, tapi langkah berikutnya harus ditempuh dan kehidupan harus diteruskan.

  Karya ini penulis persembahkan kepada semua yang berarti dalam hidup penulis:

  1. Tuhan Yesus yang sangat baik kepada penulis karena telah memberikan hidup yang penuh dengan keberuntungan. Tanpa-Mu aku bukan siapa-siapa.

  2. Diri sendiri yang terus menyemangatiku. Ayo, tugas-tugas dalam kehidupanmu masih banyak. Semangat!!!

  3. Papi dan Mami serta Hans dan Phillip yang mendukungku dengan caranya masing-masing. Semoga aku tidak mengecewakan.

  4. Teman-teman seperjuangan di Psikologi, khususnya Andri, Jean, Yaya [Genk Cina I Kelas B hehe], Adel, Clare, Nene, dan Vivin. Thanks buat seluruh pengalaman suka-duka berjuang bersama di Psikologi. Sampai ketemu waktu kita jadi orang sukses ya! God always bless you all guys!

  5. Teman-teman Divisi Training “baru” angkatan pertama: Ce Fenny, Mba Dora, Mba Wilis [aku nyusul kalian nih meninggalkan Divisi ini, sedihnya…], Agnes [thanks buat kerjasamanya selama setahun mbangun divisi ini bareng-bareng ya!], Yaya, Rama, Bora, Alberto, Dita, Taman, Noni, Matilda, Mba Via, Vivi, Ajay, Cindy, Lita, Baskoro, Jenny, Yupa. Buat yang masih tinggal, terus jaga api semangat divisi ini ya!!! Semangat pagi!!! Semangat!!!

  6. Buat Ce Fenny, Yaya, Bang Rama, Bora, Alberto, Dita. Tanpa kalian, aku ga

  7. Teman-teman Komunitas Lektor Gereja Kotabaru, khususnya ”kabinet” 2008.

  Sebagian besar hidupku kuhabiskan di komunitas ini. Kalianlah keluarga ke-dua ku. Special thanks to Mas PJ, Mba Tata, Ko Jimmy, Luci, dan Sekar.

  8. Teman-teman Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) Psikologi USD angkatan 2006-2007 [Mba Jes, Wida, Paulin, Momo, dan Anne] dan 2007-2008 [Jezti, Cha-cha, Liem, Chika, Ina, Ira, Ditra, Ike, Elly, dan Reni].

  9. Pembimbing skripsiku: Y. Heri Widodo, S.Psi., M.Psi., Psi.. Anda memang “Guru” yang hebat pak! Bukan cuma pembimbing skripsi tapi juga salah satu pembimbing hidup saya. Terima kasih atas pengalaman-pengalaman baik ketika menjadi pendamping di Divisi Training, pembimbing skripsi, pembimbing hidup, maupun teman saya. Semoga terus menginspirasi ya pak!

  10. Penguji skripsiku: Agung Santoso, S.Psi., M.A. dan Minta Istono, S.Psi., M.Si..

  Terima kasih atas saran-saran dan masukan untuk penyempurnaan karya saya pak! Untuk P. Agung, terima kasih sudah mau direpotin ya pak [baca: sering dirusuhi dengan pertanyaan-pertanyaan ‘ga penting’ tentang statistik hehe].

  11. M. L. Anantasari, S.Psi., M.Si. yang banyak memberi inspirasi baik di dalam maupun di luar kelas serta bimbingan dalam menjalani hidup. Terima kasih banyak ya bu.

  12. Dr. A. Supratiknya, Dr. Christina Siwi Handayani, Dr. A. Priyono Marwan, S.J., Dr. T. Priyo Widiyanto, dan Y. B. Cahya Widiyanto, S.Psi., M.Si., V. Didik Suryo Hartoko, S.Psi., M.Si. yang selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan ide-ide kritis sehingga ‘memaksa’ mahasiswa mengaktifkan kognisinya dengan logika berpikir yang tidak umum.

  13. P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku mantan Dekan dan Sylvia Carolina M. Y.

  M., S.Psi., M.Psi. selaku Kaprodi yang banyak memberi kemudahan bagi penulis baik dalam hal studi maupun di luar studi.

  14. Dr. Tjipto Susana, Y. Titik Kristiyani, S.Psi., M.Psi., dan Passchahedona Henrietta P. D. A. D. S., S.Psi., M.A. yang pernah menjadi ’bos’ penulis dalam berbagai kegiatan pelatihan.

  15. Dra. Lusia Pratidarmanastiti, Kristiana Dewayani, S.Psi., M.Si., Agnes Endar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si., A. Tanti Arini, S.Psi., M.Si., M. M. Nimas Eki S., S.Psi., M.Si., Drs. H. Wahyudi, M.Si., dan C. Wijoyo Adinugroho, S.Psi. yang telah membagikan pengalaman hidupnya di dalam kelas-kelas.

  16. Mas Doni, Mas Muji, Mas Gandung, Mbak Nanik, dan Pak Gie yang banyak membantuku dalam melaksanakan tugas-tugas fakultas.

  17. Teman-teman di Realia yang memberiku banyak pekerjaan tambahan pada saat yang kritis. Mari lestarikan Bahasa Indonesia!!! Hehe

  18. Teman-teman Kebaya (Konseling Sebaya), khususnya Mba Mumun, Mas Panji, Karen, Tya, Asti, dan Ari. Ini adalah tempat pertamaku belajar berorganisasi di Psikologi.

  19. Seluruh murid-murid Tae Kwon Do di Victory, SD Tarakanita, SMA Kolese de Britto, dan SMA Santa Maria. Bukan hanya aku yang mengajar kalian, tapi aku juga banyak belajar dari kalian.

  20. Bu Rita yang membuatku membuat satu keputusan penting dalam hidupku. Anda merupakan pengirim pesan dari Tuhan.

  21. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  22. Dan secara khusus bagi Aurelia Claresta Utomo yang mendampingiku di

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................iii HALAMAN MOTTO...................................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................vi ABSTRAK...................................................................................................................vii ABSTRACT................................................................................................................viii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.........ix KATA PENGANTAR ..................................................................................................ix DAFTAR ISI...............................................................................................................xiv DAFTAR TABEL.....................................................................................................xviii DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xix DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................xx

  BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................6 C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................6 D. Manfaat Penelitian .............................................................................................7

  1. Manfaat Teoritis.............................................................................................7

  2. Manfaat Praktis ..............................................................................................7

  1. Definisi Wirausahawan ..................................................................................8

  2. Karakteristik Wirausahawan..........................................................................9

  3. Karakteristik Wirausahawan pada Mahasiswa ............................................25

  B. Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan...................................26

  1. Pengertian Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan ............26

  2. Dasar Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan ....................26

  C. Efektivitas Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan ................28

  1. Pengertian Efektivitas Pelatihan ..................................................................28

  2. Faktor-faktor Penentu Efektivitas Pelatihan ................................................32

  3. Pengertian Efektivitas Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................34

  D. Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan pada Mahasiswa .......34

  E. Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis ................................................................35

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 37 A. Desain Penelitian .............................................................................................37 B. Variabel Penelitian...........................................................................................38

  1. Variabel Bebas .............................................................................................38

  2. Variabel Tergantung ....................................................................................38

  3. Variabel Ekstraneous ...................................................................................39

  C. Definisi Operasional ........................................................................................39

  1. Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan...............................39

  2. Efektivitas Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan ............39

  D. Subyek Penelitian.............................................................................................41

  E. Prosedur Penelitian ..........................................................................................41

  2. Prosedur Penelitian ......................................................................................46

  F. Alat Ukur .........................................................................................................47

  1. Form Evaluasi Reaksi Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................47

  2. Tes Pengetahuan Materi Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................48

  3. Skala Perilaku Karakteristik Wirausahawan................................................49

  G. Teknik Analisa Data ........................................................................................50

  1. Analisa Data Evaluasi Reaksi Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................50

  2. Analisa Data Evaluasi Pembelajaran Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................52

  3. Analisa Data Evaluasi Perilaku Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan......................................................................................................52

  BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN .................................................. 53 A. Orientasi Kancah Penelitian.............................................................................53 B. Pelaksanaan Penelitian.....................................................................................55 C. Hasil Penelitian ................................................................................................55

  1. Hasil Uji Asumsi..........................................................................................55

  2. Deskripsi Data Penelitian.............................................................................57

  3. Hasil Uji Hipotesis.......................................................................................58

  D. Pembahasan......................................................................................................59

  1. Pembahasan Utama......................................................................................59

  2. Pembahasan Tambahan................................................................................61

  A. Keterbatasan Penelitian....................................................................................65

  B. Kesimpulan ......................................................................................................66

  C. Saran ................................................................................................................66 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 68

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Karakteristik Wirausahawan......................................................................14Tabel 3.1. Blue-print Form Evaluasi Reaksi..............................................................47Tabel 3.2. Blue-print Tes Pengetahuan Materi ..........................................................48Tabel 3.3. Blue-print Skala Perilaku Wirausahawan .................................................49Tabel 3.4. Rumus Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi ...........................................50Tabel 3.4.1. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Keseluruhan Pelatihan................50Tabel 3.4.2. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Isi Pelatihan................................50Tabel 3.4.3. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Metodologi Pelatihan .................50Tabel 3.4.4. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Lingkungan Pelatihan ................50Tabel 3.4.5. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Trainer ........................................51Tabel 3.4.6. Norma Kategorisasi Evaluasi Reaksi Asisten Trainer ...........................51Tabel 4.1. Jadwal Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan ...............53Tabel 4.2. Reaksi Peserta terhadap Pelatihan ............................................................56Tabel 4.3. Hasil Uji-T Sampel Independen gain score Tes Materi Pelatihan ...........57Tabel 4.4. Hasil Uji-T Sampel Independen gain score Perilaku Wirausahawan.......57

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pola Perilaku Reaktif ............................................................................15Gambar 2.2. Pola Perilaku Proaktif ...........................................................................18Gambar 3.1. Siklus Pembelajaran Eksperiensial .......................................................42

  

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN 1 LEMBAR EVALUASI REAKSI............................................... 71 LAMPIRAN 2 LEMBAR EVALUASI PEMBELAJARAN.............................. 76 LAMPIRAN 3 LEMBAR EVALUASI PERILAKU ......................................... 77 LAMPIRAN 4 UJI RELIABILITAS TES PENGETAHUAN MATERI........... 78 LAMPIRAN 5 ANALISA TINGKAT KESULITAN ITEM TES PENGETAHUAN MATERI............................................................................... 87 LAMPIRAN 6 UJI RELIABILITAS SKALA PERILAKU ............................... 88 LAMPIRAN 7 UJI NORMALITAS TES PENGETAHUAN MATERI............ 96 LAMPIRAN 8 UJI NORMALITAS SKALA PERILAKU................................ 99 LAMPIRAN 9 UJI HIPOTESIS EVALUASI PEMBELAJARAN ................... 102 LAMPIRAN 10 UJI HIPOTESIS EVALUASI PERILAKU ............................. 104 LAMPIRAN 11 KOMENTAR/SARAN PESERTA .......................................... 106 LAMPIRAN 12 DOKUMENTASI PELATIHAN ............................................. 107

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Pembangunan PBB (UNDP) melaporkan Indonesia menduduki

  peringkat ke 109 dari 179 negara pada laporan Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (“Human Development”, 2008). HDI dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan angka HDI, yaitu kategori Pembangunan Manusia Tingkat Tinggi (High Human Development) dengan angka HDI 0.800 – 1, Pembangunan Manusia Tingkat Menengah (Medium Human Development) dengan angka HDI 0.500 – 0.799, dan Pembangunan Manusia Tingkat Rendah (Low Human Development) dengan angka HDI 0.300 – 0.499. Angka HDI Indonesia adalah 0.726 yang membuat Indonesia masuk dalam kategori Pembangunan Manusia Tingkat Menengah (Medium Human Development).

  Secara sederhana, HDI diukur dari kesehatan dan kependudukan, pendidikan, dan ekonomi suatu negara. Indikator kesehatan dan kependudukan diukur dari tingkat harapan hidup. Indikator pendidikan dilihat dari angka tingkat baca tulis pada orang dewasa dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, dan atas.

  Sedangkan indikator ekonomi diukur melalui pengeluaran dan pendapatan per kapita (“Human Development”, 2008).

  Pada masa krisis global sekarang ini, faktor ekonomi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Jika menggunakan standar penilaian HDI, indikator ekonomi diukur melalui pengeluaran dan pendapatan per kapita. Padahal jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Agustus 2008 mencapai 9,39 juta tidak mendapatkan pemasukan yang pasti (”BPS: Pengangguran”, 2009). Belum lagi dampak krisis global yang menyebabkan Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi jumlah pengangguran di seluruh dunia akan bertambah 20 juta orang sepanjang 2009 (”Pengangguran Dunia”, 2009).

  Direktur Deputi ILO Jakarta, Peter van Rooij, dalam diskusi "Dampak Krisis Global Terhadap Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia" memperkirakan angka pengangguran akan merangkak naik menjadi 8,87 persen bila dampak krisis global sampai ke Indonesia (”Pengangguran Dunia”, 2009). Angka tersebut merupakan prediksi untuk tahun 2009, padahal Pelaksana IMF (International

  

Monetary Fund), Dominique Strauss-Kahn, memprediksi bahwa pemulihan

  ekonomi kemungkinan besar tidak akan terjadi sebelum 2010 (”Resesi Besar”, 11 Maret 2009).

  Pada akhir bulan Februari ini, dampak krisis global tersebut sudah semakin terasa. 37.905 buruh di Indonesia sudah di-PHK dan belum termasuk yang sedang dalam proses maupun mereka yang dirumahkan (“Sudah 37.905”, 6 Maret 2009). Jika kondisi ini terus berlanjut, keadaan akan semakin parah, dan angka HDI Indonesia akan tergelincir turun. Harapan dan cita-cita seluruh orang Indonesia agar Indonesia mampu menembus angka HDI pada kisaran 0.800 – 1 atau berada pada kategori Pembangunan Manusia Tingkat Tinggi (High Human Development) mungkin akan semakin sulit tercapai. Maka perlu alternatif-alternatif solusi yang dapat dilaksanakan supaya hal tersebut tidak sampai terjadi.

  Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengangguran tersebut adalah dengan menciptakan sebanyak mungkin lapangan pekerjaan.

  Tugas tersebut layak diemban oleh wirausahawan yang secara kreatif dapat pekerjaan yang ia ciptakan. Hal ini juga merupakan salah satu fungsi pengusaha yang disebut sebagai sumber utama dari lapangan kerja baru (Boone dan Kurtz, 2007). Secara khusus, mahasiswa yang disebut-sebut sebagai agent of change (inisiasi Sanata Dharma, 2006) juga memegang peranan penting dalam hal ini.

  Selain karena lulusan baru akan semakin sulit untuk mencari pekerjaan baru, mahasiswa memiliki tugas moral kepada masyarakat sehingga merupakan orang yang paling tepat untuk menjadi wirausahawan dalam masa ini.

  Menurut Ciputra, seorang wirausahawan sukses dalam bidang properti, diperlukan minimal 2 persen pengusaha atau wirausahawan di suatu negara untuk dapat memajukan ekonominya. Padahal di Indonesia, persentase jumlah wirausaha tersebut masih di bawah 1 persen, yaitu sekitar 0,18 persen (hanya sekitar 400.000 dari sekitar 220.000.000 jiwa) (“Semangat “Entrepreneurship””, 2009). Hal ini merupakan suatu masalah yang serius karena untuk memenuhi jumlah minimal saja, persentase wirausahawan masih sangat kurang; bahkan setengahnya pun tidak sampai. Namun bila dilihat dari sisi lain, kekurangan jumlah wirausahawan tersebut sebenarnya bisa dikatakan sebagai sebuah peluang. Ada jarak antara harapan dan kenyataan yang bisa diinterpretasikan sebagai sebuah kesempatan untuk memasuki ruang kosong tersebut.

  Wirausahawan wajib memiliki dua keahlian (skills) untuk sukses, yaitu hard

  

skills dan soft skills (Costa, Pedro, Elisabeth Frankus, Ana Leal, Franziska Steffen,

  2008). Yang dimaksud sebagai hard skills di sini adalah keahlian teknis atau administratif yang sesuai dengan inti bisnis usaha tersebut seperti mengoperasikan komputer, menjalankan protokol standar, dan sebagainya. Sedangkan soft skills adalah keahlian yang biasanya dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang juga pemecahan masalah, kerjasama tim, dan sebagainya yang sangat berkaitan dengan unsur psikologis dalam kepribadian seseorang (Coates, 2006).

  Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang lebih ditentukan oleh soft skills ketimbang hard skills.

  Penelitian tersebut menyatakan bahwa soft skills menentukan 80 persen kesuksesan dan hard skills hanya 20 persen saja (“Antara Hard”, 2009). Hal ini juga berlaku dalam dunia kewirausahaan tentunya. Sayangnya realita pendidikan di Indonesia masih berorientasi pada hard skills dan kurikulum serta pendidiknya belum mampu mengakomodasi soft skills yang seharusnya diajarkan juga pada peserta didik (“Antara Hard”, 2009).

  Sektor kewirausahaan pun juga tidak luput dari masalah minim pengembangan

  

soft skills tersebut. Contohnya, pemerintah pernah mencoba menyuntikkan dana

  sebesar 300 miliar rupiah untuk Depnakertrans yang dialokasikan bagi pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan korban PHK, melengkapi fasilitas pelatihan, dan program kerja padat karya (“Sudah 37.905”, 6 Maret 2009). Proyek pemerintah yang digarap oleh Depnakertrans rupanya juga baru dialokasikan bagi pelatihan ketrampilan kewirausahaan, melengkapi fasilitas pelatihan, dan program kerja padat karya. Dengan kata lain, fokus pemerintah baru pada infrastruktur dan hard

  skills semata.

  Maka salah satu solusi yang dapat dilakukan setelah melihat realita di lapangan adalah dengan memberikan pelatihan soft skills dalam bidang kewirausahaan pada mahasiswa. Pelatihan soft skills tersebut dapat diajarkan melalui apa yang disebut dengan psikoedukasi, yaitu sebuah gerakan yang relatif baru namun penting di lingkungan psikologi konseling (Supratiknya, 2008).

  Psikoedukasi secara sederhana berarti pendidikan psikologis atau sering juga disebut pendidikan pribadi dan sosial (Supratiknya, 2008). Melalui psikoedukasi ini, mahasiswa dapat diajarkan aneka ketrampilan psikologis yang bermanfaat dalam membentuk soft skills untuk menumbuhkan karakteristik wirausahawan.

  Psikoedukasi dengan perencanaan dan pemrograman yang tepat dapat secara praktis diterapkan karena sifatnya yang dapat mengajarkan pendidikan psikologis tersebut secara massal.

  Secara sederhana, implementasi psikoedukasi biasa diartikan sebagai pelatihan atau training. Penulis menawarkan sebuah program psikoedukasi yang bertajuk Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan. Tawaran program tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam dunia nyata dan dapat menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru yang tangguh (terutama dalam soft skillss berwirusaha mereka), serta tercipta lapangan-lapangan pekerjaan yang baru sehingga pengangguran dapat teratasi.

  Program Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausawahan pada Mahasiswa tersebut sebelum diduplikasi tentu perlu dievaluasi efektivitasnya terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan kaidah manfaat evaluasi atas efektivitas pelatihan, yaitu untuk menentukan apakah program pelatihan perlu untuk diteruskan atau tidak dan untuk meningkatkan kualitas program pelatihan jika memang dirasa perlu dibenahi (Kirkpatrick, 2007; Lin, 2008).

  Alasan-alasan lain dalam melakukan evaluasi pelatihan adalah meyakinkan bahwa proses pembelajaran telah terpenuhi, memaksimalkan nilai dari pelatihan itu sendiri, menyelaraskan dengan strategi, dan membuktikan bahwa suatu pelatihan memang benar-benar bernilai (Kirkpatrick, 2007). Dengan demikian,

  Pada akhirnya, efektivitas tentu menjadi hasil yang diharapkan dari evaluasi pelatihan. Sayangnya, hasil tersebut tidak selalu menjadi kenyataan. Salah satu contoh yang dapat kita cermati bersama adalah kasus konferensi British Learning Association pada tahun 2006. Sebanyak 72% delegasi yang hadir menyatakan bahwa pembelajaran dalam pelatihan tidak mengubah apa pun yang menunjukkan bahwa pelatihan sebagian besar tidak efektif (Dwyer, 2010).

  Maister (2008) menyatakan bahwa program pelatihan merupakan program yang membuang-buang uang dan waktu saja karena implementasinya yang tidak baik. Khususnya karena pelatihan hanya dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan jika trainer-nya menarik dan bukan ditekankan pada transfer materi dan implementasinya. Hal ini juga memperlihatkan ketidakefektifan pelatihan yang diketahui dari evaluasi pelatihan.

  Maka sangat penting untuk melakukan evaluasi pelatihan, khususnya untuk rancangan pelatihan baru, yaitu Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan. Hal ini dilakukan sebagai uji coba efektivitas pelatihan itu sendiri sehingga langkah selanjutnya untuk pelatihan tersebut dapat ditentukan. Uraian masalah yang sudah disebutkan di atas merupakan latar belakang yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini.

  B. Rumusan Masalah

  “Bagaimanakah efektivitas Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausahawan pada Mahasiswa?”

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian dalam karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

  1. Manfaat Teoritis

  Secara teoritis, penelitian dalam karya tulis ini turut menyumbang khasanah keilmuan dalam bidang Psikologi khususnya mengenai efektivitas pelatihan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi penelitian- penelitian serupa selanjutnya.

  2. Manfaat Praktis

  Manfaat praktis yang dapat diperoleh dari penelitian dalam karya tulis ini adalah: a. Jika terbukti bahwa Pelatihan Pengembangan Karakteristik Wirausawahan pada Mahasiswa efektif, maka pelatihan ini dapat diduplikasikan sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.

  b. Kelemahan-kelemahan dalam pelatihan ini dapat diperbaiki dan disempurnakan lagi melalui adanya komentar/saran dari peserta.

  c. Mengembangkan karakteristik wirausahawan peserta yang mengikuti pelatihan ini.

  d. Menjadi salah satu wacana pelatihan dalam bidang kewirausahaan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Karakteristik Wirausahawan

1. Definisi Wirausahawan

  Istilah wirausahawan telah ada sejak lama. Demikian pula dengan pekerjaan sebagai wirausahawan. Setidaknya, hal tersebut dapat dilihat dari definisi yang diberikan oleh Cantillon (pada abad 18) yang disebut-sebut sebagai pencetus istilah entrepreneur atau wirausahawan. Cantillon (dalam Harefa dan Siadari, 2006) mengatakan bahwa inti kegiatan wirausahawan adalah menanggung resiko dari membeli barang hari ini lalu menjualnya kembali di lain hari dengan harga yang belum pasti (bisa menguntungkan atau malah merugikan). Wirausahawan merupakan seseorang yang mempekerjakan dirinya tanpa kepastian mendapatkan keuntungan. Satu abad kemudian, ekonom Jean-Baptiste Say (dalam Harefa dan Siadari, 2006) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah mereka yang mengubah ide-ide abstrak menjadi nyata dan dapat dinikmati banyak orang. Awal abad 20, Joseph Schumpeter (dalam Harefa dan Siadari, 2006) mengatakan bahwa wirausahawan adalah inovator yang kreatif dan dalam abad yang sama, David C. McClelland (dalam Harefa dan Siadari, 2006) menyatakan bahwa wirausahawan memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi.

  Pada abad 21, definisi wirausahawan telah berkembang luas dan lebih komprehensif. Scarborough dan Zimmerer (2006) mengatakan bahwa menghadapi resiko serta ketidakpastian demi mendapatkan keuntungan dan berkembang dengan menganalisa kesempatan serta mencari sumber-sumber yang diperlukan untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Wirausahawan seringkali memulai usaha atau bisnis mereka dengan hanya sebuah ide yang sederhana dan tanpa modal. Definisi ini lebih kurang sama dengan apa yang dikatakan oleh Boone dan Kurtz (2007), yaitu bahwa wirausahawan adalah pencari peluang dan pengambil resiko dalam mendirikan bisnis mereka menggunakan sistem perusahaan swasta.

  Wirausahawan, dengan demikian, secara definitif adalah seseorang yang mempekerjakan dirinya sendiri dengan membangun sebuah bisnis mandiri yang biasanya dimulai tidak lebih dari sebuah ide kreatif dan seringkali tanpa modal (Boone dan Kurtz, 2007; Ciputra (dalam Harefa dan Siadari; 2006); Scarborough dan Zimmerer, 2006).

2. Karakteristik Wirausahawan

  Karakteristik secara definitif menurut APA Dictionary of Psychology (2007) adalah: 1) kualitas dari individu terutama segala sesuatu yang terkait dengan kualitas pribadi yang membedakan seseorang dalam relasi dengan orang lain, 2) segala sesuatu yang membedakan dan menjadi keistimewaan. Sedangkan wirausahawan, seperti didefinisikan dalam sub bab sebelumnya, adalah seseorang yang mempekerjakan dirinya sendiri dengan membangun sebuah bisnis mandiri yang biasanya dimulai tidak lebih dari sebuah ide kreatif dan seringkali tanpa modal (Boone dan Kurtz, 2007; Ciputra (dalam Harefa dan Siadari; 2006); Scarborough dan Zimmerer, 2006). Dengan dengan kualitas pribadi individu yang memberikan ciri kepada individu tersebut sehingga dapat dikatakan sebagai seorang wirausahawan.

  Banyak studi yang telah membahas mengenai karakteristik wirausahawan ini. Scarborough dan Zimmerer (2006) menawarkan sebelas profil atau karakteristik wirausahawan. Boone dan Kurtz (2007) menawarkan delapan. Ciputra (dalam Harefa dan Siadari, 2006), sang maestro wirausaha dalam bidang properti di Indonesia, menawarkan tiga ciri utama yang menjadi karakteristik wirausahawan. Sedangkan Covin & Slevin (dalam Mort, Weerawardena, dan Carnegie, 2002) menawarkan tiga.

  Karakteristik wirausahawan yang ditawarkan oleh Scarborough dan Zimmerer (2006) adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki inisiatif: Wirausahawan mempunyai tanggung jawab personal dalam memulai usahanya dengan ide-ide kreatifnya agar bisnis dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

  2. Preferensi untuk resiko moderat: Wirausahawan bukan seorang pengambil resiko yang liar (petaruh yang sembarangan), namun pengambil resiko dengan penuh perhitungan walaupun tujuan mereka seringkali sangat tinggi bahkan tidak mungkin.

  3. Percaya pada kemampuan diri untuk sukses: Wirausahawan optimis dan percaya diri atas kemampuan mereka untuk mencapai kesuksesan dalam usaha yang mereka jalankan.

  4. Menggantungkan nasib pada dirinya sendiri: Wirausahawan menggantungkan nasib mereka pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab untuk menyukseskan usaha mereka.

  5. Memiliki ketekunan: Walaupun segala sesuatunya berjalan tidak sesuai rencana, wirausahawan tidak mudah menyerah dan tetap berusaha menekuni usahanya.

  6. Hasrat untuk memperoleh umpan balik secara cepat: Wirausahawan ingin mengetahui apa dampak dari tindakan-tindakan mereka dan mencari pengukuh.

  7. Level energi yang tinggi: Wirausahawan lebih energik dibandingkan rata- rata orang kebanyakan.

  8. Senang berkompetisi: Wirausahawan menunjukkan sifat senang berkompetisi dalam kehidupan mereka. Mereka sangat menikmati kompetisi dan menjadi bagian dalam hidup mereka.

  9. Berorientasi pada masa depan: Wirausahawan memiliki mimpi yang besar dan rencana yang dapat mewujudkan mimpi tersebut suatu haru di masa depan.

  10. Memiliki keinginan mengorganisasi: Wirausahawan memiliki keinginan mengatur dan mengorganisasi sesuatu yang kacau menjadi satu kesatuan yang dapat digerakkan mengarah pada tujuan tertentu.

  11. Menginginkan pencapaian yang lebih daripada sekedar uang: Wirausahawan bukan sekedar ingin memperoleh uang, namun pencapaian- pencapaian. Uang hanyalah salah satu hasil dan simbol dari pencapaian tersebut. Karakteristik wirausahawan yang ditawarkan oleh Boone dan Kurtz (2007) adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki visi: Wirausahawan memulai sesuatu dengan visi yang akan dijalaninya. Memiliki visi juga berarti memikirkan sesuatu di luar kotak (out of the box).

  2. Tingkat energi yang tinggi: Wirausahawan rela bekerja keras demi mencapai visi mereka dan hal tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak.

  3. Kebutuhan untuk mencapai sesuatu: Wirausahawan ingin mencapai sesuatu lewat kompetisi dalam dunia usaha. Mereka berambisi ingin meninggalkan sesuatu yang signifikan bagi dunia.

  4. Keyakinan diri dan optimisme: Wirausahawan yakin pada diri mereka bahwa mereka dapat mencapai kesuksesan dan sering menimbulkan optimisme dalam diri orang lain.

  5. Toleransi atas kegagalan: Wirausahawan memandang segala kegagalan dan kemunduran sebagai sebuah kesempatan berharga untuk belajar.

  Mereka tidak mudah kecewa dan menyerah bila segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana.

  6. Kreativitas: Wirausahawan biasanya memiliki gagasan yang kreatif dalam suatu produk atau jasa dan inovatif dalam mewujudnyatakan gagasan tersebut.

  7. Toleransi atas ambiguitas: Wirausahawan berhadapan dengan ketidakpastian dan kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ketika mereka meluncurkan suatu usaha.

  8. Pengendalian internal: Wirausahawan bergantung pada diri mereka sendiri dan memiliki kendali atas nasib mereka sendiri; mereka yang membuat

  Karakteristik wirausahawan yang ditawarkan oleh Ciputra (dalam Harefa dan Siadari, 2006) adalah sebagai berikut:

  1. Membaca peluang: Wirausahawan memiliki kemampuan untuk melihat apa yang tidak dilihat orang lain dan memiliki visi untuk menciptakan sesuatu yang baru yang mampu memicu semangatnya untuk bertindak.

  2. Melakukan inovasi: Wirausahawan mampu mengubah suatu keadaan yang kurang atau tidak menyenangkan menjadi sesuai dengan yang diinginkannya melalui tindakan inovatif yang diciptakannya.

  3. Pengambil resiko: Wirausahawan mengambil resiko secara finansial (rugi) maupun karakteristik psikologis (dianggap gagal).

  Karakteristik wirausahawan yang ditawarkan oleh Covin & Slevin (dalam Mort, Weerawardena, dan Carnegie, 2002) adalah sebagai berikut:

  1. Toleransi atas resiko: Wirausahawan berani mengambil peluang yang berarti berani mengambil kesempatan dan resiko untuk gagal

  2. Proaktif: Wirausahawan memiliki sikap proaktif

  3. Inovatif: Wirausahawan selalu menciptakan terobosan baru

  Berikut adalah tabel ringkasan karakteristik wirausahawan:

Tabel 2.1. Karakteristik Wirausahawan

  

Hasil Studi Komponen Karakteristik

Wirausahawan o Memiliki inisiatif o Pengendalian internal o Memiliki inisiatif o Memiliki pengendalian

internal

  1. Proaktif o Preferensi untuk resiko moderat o Berorientasi pada masa depan o Memiliki keinginan mengorganisasi o Toleransi atas kegagalan o Toleransi atas ambiguitas o Pengambil resiko o Toleransi atas resiko o Berorientasi pada

masa depan

o Memiliki

keinginan

mengorganisasi

o Toleransi atas

ambiguitas

o Toleransi atas

resiko

  2. Memiliki Visi o Percaya pada kemampuan diri untuk sukses o Menggantungkan nasib pada dirinya sendiri o Keyakinan diri dan optimisme

o Yakin pada diri

sendiri

o Independen

o Memiliki

optimisme

  3. Percaya Diri o Memiliki ketekunan o Hasrat untuk memperoleh umpan balik secara cepat o Level energi yang tinggi o Senang berkompetisi o Menginginkan pencapaian yang lebih daripada sekedar uang o Tingkat energi yang tinggi o Kebutuhan untuk mencapai sesuatu o Memiliki

ketekunan

o Hasrat untuk

memperoleh umpan balik secara cepat o Senang berkompetisi o Memiliki tingkat energi yang tinggi o Memiliki kebutuhan untuk mencapai sesuatu

  4. Memiliki Kebutuhan Berprestasi o Membaca peluang o Melakukan inovasi o Inovatif

o Dapat membaca

peluang atau melihat dengan cara berbeda

  5. Kreatif Karakteristik Wirausahawan dengan demikian adalah:

  1. Proaktif Karakteristik wirausahawan yang pertama adalah proaktif. Proaktif lebih dari sekedar memiliki inisiatif saja, melainkan sebuah keadaan di mana manusia memiliki tanggung jawab terhadap hidupnya sendiri (Covey, 1994). Hal ini berarti manusia memiliki pilihan atas hidupnya sendiri dalam setiap keputusan yang ia buat.

  Frankl (dalam Schultz, 1991) menyatakan bahwa dalam kehidupan, individu dapat dan memiliki kebebasan untuk memilih. Frankl juga menyatakan bahwa di antara stimulus dan respon, masih ada ruang yang tersisa bagi manusia untuk membuat keputusan akan bereaksi seperti apa. Hal ini kemudian mendasari konsep karakteristik psikologis wirausahawan selanjutnya, karena setiap hal yang terjadi akan merupakan konsekuensi baik langsung maupun tidak langsung dari setiap keputusan yang dibuat oleh individu dalam hidupnya.

  Proaktivitas sendiri merupakan lawan dari reaktivitas, di mana reaktivitas berarti seseorang langsung bereaksi begitu ada stimulus yang dihadapi tanpa sempat memilih respon yang akan ia buat serta cenderung menyalahkan keadaan (Covey, 1994). Individu yang reaktif cenderung digerakkan oleh perasaan, keadaan, kondisi, dan lingkungan. Gambar berikut ini menjelaskan pola perilaku reaktif.

  STIMULUS RESPON

Gambar 2.1. Pola Perilaku Reaktif Covey (1994) menjelaskan bahwa paradigma seseorang menentukan perilakunya, termasuk perilaku reaktif. Seringkali individu merasa memiliki paradigma yang obyektif, tetapi sebenarnya hal tersebut ditentukan oleh cermin sosial. Refleksi dari cermin sosial tersebut membuat individu mengakui bahwa ia tidak memiliki kendali atas kekuatan hebat yang mengondisikan seseorang untuk berperilaku sehingga menghalanginya untuk mengeluarkan kemampuan dan potensi terbaik. Ada tiga peta sosial atau determinisme yang menentukan sifat manusia yang menghalangi seseorang mengeluarkan kemampuan dan potensi terbaiknya, yaitu: a. Determinisme Genetis

  Merupakan teori yang menyatakan bahwa jika nenek moyang seseorang memiliki sifat tertentu, maka generasi berikut-berikutnya juga akan mewarisi sifat tersebut. Semua sifat tersebut terbawa dalam DNA yang diwariskan kepada generasi-generasi selanjutnya.

  b. Determinisme Psikis Merupakan teori yang menyatakan bahwa pola pengasuhan dan pengalaman masa kanak-kanak membentuk karakter kepribadian individu. Seseorang terbentuk karena pengalaman masa kecilnya.