HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALAM, MAGELANG, JAWA TENGAH, TAHUN AJARAN 2008 2009 SKRIPSI

  HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALAM, MAGELANG, JAWA TENGAH, TAHUN AJARAN 2008/ 2009 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

 

 

 

 

    Oleh Dian Indriani NIM: 041224031

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  MOTO

  Janganlah kita kalah dan berhenti di saat ada halangan di depan mata, walaupun kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi esok.

  PERSEMBAHAN Teruntuk: Bapak dan Ibuku Tercinta

  Ferry adikku tersayang

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Juli 2009 Penulis

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dian Indriani

  Nomor Mahasiswa : 041224031 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VIII SMP N 2 SALAM, MAGELANG, JAWA TENGAH, TAHUN AJARAN 2008/2009

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 17 Juli 2009 Yang menyatakan

  

ABSTRAK

Indriani, Dian. 2009. Hubungan antara Penguasaan Kosakata dan Keterampilan

Menulis Narasi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, Tahun Ajaran 2008/2009 . Skripsi S1. Program Studi Pendidikan

  Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

  Penelitian ini meneliti hubungan antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/2009. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) men- deskripsikan tingkat penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009, (2) mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009, dan (3) mendeskripsikan korelasi antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas

  VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  

  Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang,

  Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009, yang terbagi atas 5 kelas dan berjumlah 189 orang. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 58 orang siswa yang terdiri dari: 10 siswa kelas VIII A, 9 orang kelas VIII B, 12 orang kelas VIII C, 17 orang kelas VIII D, dan 10 orang kelas VIII E. Instrumen yang digunakan ada dua, yaitu tes penguasaan kosa kata dan tes menulis narasi. Dalam menganalisis data digunakan rumus rata-rata untuk menghitung penguasaan kosa kata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009 dan rumus korelasi product moment untuk menghitung hubungan antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009 rata-rata adalah 61,93; termasuk dalam kategori hampir sedang, (2) kemampuan rata-rata menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009 adalah 71,46; termasuk dalam kategori cukup, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien (r) sebesar 0,813 pada taraf signifikan 5%.

  Implikasi dari penelitian tersebut adalah penguasaan kosakata sangat penting bagi siswa. Karena dengan menguasai kosa kata yang baik akan mempermudah untuk menuangkan dan mengembangkan gagasan yang dimiliki ke dalam sebuah bentuk tulisan, khususnya menulis narasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis memberikan tiga saran. Pertama, guru bidang studi pembelajaran kosakata pada siswa agar penguasaan siswa terhadap kosakata bahasa Indonesia dapat semakin baik. Guru juga harus lebih banyak memberikan pengajaran menulis kepada siswa, khususnya menulis narasi agar kemampuan menulis siswa semakin meningkat. Kedua, sekolah diharapkan dapat memberikan fasilitas pendukung bagi kegiatan belajar mengajar, khususnya untuk pengajaran kosakata berupa kelengkapan sarana pembelajaran agar pembelajaran kosakata dapat dilakukan dengan lebih bervariasi sehingga penguasaan kosa kata siswa dapat semakin baik. Ketiga, peneliti lain diharapkan dapat mengadakan peneliti- san sejenis dengan menambah variabel terikat yang lain. Penelitian tersebut, misalnya, mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan berbahasa yang lain, yaitu keterampilan berbicara, keterampilan menyimak, dan keterampilan membaca.

  

ABSTRACT

Indriani, Dian. 2009. The Relationship between Mastery of Vocabulary and

  Narrative Writing Capability of The Eighth Grade Students of SMP N 2 Salam, Magelang,Central Java, 2008/ 2009 Academic Year. Thesis.

  Yogyakarta: Study Program of Local, and Indonesian Literature, and Languages Education, Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.

  

  This research investigated the relationship between the mastery of

  vocabulary and narrative writing capability of the eighth grade students of SMP N

  2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year. The aims of this research are (1) to describe mastery of vocabulary of the eighth grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year, (2) to describe capability of narrative writing of the eighth grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic years, and (3) to describe the relationship between mastery of vocabulary and narrative writing capability of the eighth grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/2009 academic year.

  The population of this research were the eight grade students of SMP N 2 Salam Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year of which divided into 5 classes and have total amount of 189 students. The sample in this research were taken of 58 students comprising of: 10 VIII A grade students, 9 VIII B grade students, 12 VIII C grade students, 17 VIII D grade students, and 10 VIII E grade students. The instruments used were two, i.e. test of vocabulary mastery and narrative writing test. Average formula was used in analyzing the data for calculating the vocabulary mastery and narrative writing capability of the eight grade students of SMP N Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year and formulation of product moment correlation for calculating the relationship between the vocabulary mastery to narrative writing capability of the eight grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year.

  The results of this research showed that (1) the average of vocabulary mastery of the eighth grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year is 61,93; included in almost moderate category, (2) average capability of narrative writing of eighth grade students of SMP N 2 Salam Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year is 71,46; includes in moderate category, (3) there is positive and significant relationship between vocabulary mastery and narrative writing capability of eighth grade students of SMP N 2 Salam, Magelang, Central Java, 2008/ 2009 academic year. It is showed by coefficient value (r) of 0,813 on significant level of 5%.

  The implication from this research is vocabulary mastery very important for the students. Since mastering vocabulary well would make the students easier on drawing and creating ideas that the students have in form of writing, particularly narrative writing. Based on the results of this research, the author are expected to be able to give more attention on vocabulary learning of the students so that the students’ Indonesian language vocabulary mastery could be better. The teachers have to give more writing lesson to the students, particularly on narrative writing so that the students’ writing capability more increase. Second, the school is expected to be able to give supporting facilities to teaching-learning activities, particularly on teaching vocabulary in form of the completeness of learning medias so that vocabulary learning could be conducted by more varied thus the students’ vocabulary mastery could be better. Third, the other researcher are expcted to be able to conduct similar type of research by adding other dependent variables. The research, for example, to know the relationship between vocabulary mastery and other language capabilities, i.e. speaking, listening, and reading capabilities.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Hubungan

  

antara Penguasaan Kosakata dan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas VIII

SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, Tahun Ajaran 2008/ 2009.

  Penyususnan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini selesai tidak terlepas dari adanya bimbingan, bantuan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. A.M Slamet Soewandi, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang penuh dengan kesabaran dan ketelitian membimbing penulis dari awal penyusunan sampai selesainya skripsi.

  2. Drs. J. Prapta Diharja, S.J., M. Hum. selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan nasihat dalam menyusunan skripsi.

  3. Dosen PBSID yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

  4. Hartono, S. Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa tengah atas kesempatan dan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

  5. Rumanti, S. Pd. selaku guru bidang studi Bahasa Indonesia dan semua siswa- siswi SMP N 2 salam, Magelang, Jawa Tengah atas kerjasamanya.

  6. Keluargaku bapak, ibu, dan adikku tersayang yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, dan semangat untuk menyelesaikan skripsi.

  7. Sahabatku Retno atas semua hal yang telah dialami baik suka dan duka.

  8. Teman-temanku sesama bimbingan Anggun Gita Sari, S. Pd., Maria Pudiyastuti, S. Pd., Rani Tyas Utami, dan Ester atas dorongan dan semangat yang selalu diberikan untuk dapat segera menyelesaikan skripsi.

  9. Temanku Ve, Depha, Riska, anggota kos Ida, Wida, Hesti, Siti, dan Ika, untuk semua hari-hari indah yang penuh dengan canda tawa dan keceriaan.

  10. Didik atas kehadiran untuk mengisi hari-hari dan semangat serta dukungan yang selalu diberikan.

  11. Teman-teman PBSID’04.

  12. Untuk semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu.

  Penulis menyadari skripsi ini tentu masih mengandung berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta,

  17 Juli 2009 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN MOTO .................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................. viii

  ABSTRACT ................................................................................................. x

  KATA PENGANTAR ............................................................................... xii DAFTAR ISI .............................................................................................. xv DAFTAR TABEL ...................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xx

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

  1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5

  1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

  1.5 Variabel Penelitian .............................................................................. 6

  1.6 Batasan Istilah ..................................................................................... 6

  1.7 Sistematika Penelitian ......................................................................... 7

  2.2.3.4 Kriteria Penilaian Karangan Narasi ........................................... 39

  3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 51

  3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Intrumen .............................................. 48

  3.4 Intrumen Penelitian ............................................................................. 45

  3.3.2 Sampel Penelitian .................................................................... 44

  3.3.1 Populasi Penelitian .................................................................. 43

  3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 43

  3.2 Tempat Penelitian ............................................................................... 42

  3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 42

  BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 42

  2.3 Hipotesis ............................................................................................. 41

  2.2.3.3 Jenis Karangan Narasi ............................................................... 36

  BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 9

  2.2.3.2 Struktur Karangan Narasi .......................................................... 29

  2.2.3.1 Pengertian Narasi ...................................................................... 27

  2.2.3 Narasi ........................................................................................... 27

  2.2.2 Keterampilan Menulis .................................................................. 26

  2.2.1.4 Cakupan Materi Tes Kosakata .................................................. 20

  2.2.1.3 Tes Kosa kata ............................................................................ 15

  2.2.1.2 Penguasaan Kosakata ................................................................ 13

  2.2.1.1 Pengertian Kosakata .................................................................. 12

  2.2.1 Kosa Kata ..................................................................................... 12

  2.2 Landasan Teori .................................................................................... 12

  2.1 Penelitian yang Relevan ...................................................................... 9

  3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 51

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 61

  4.3.3 Pengujian Hipotesis 3 ................................................................... 75

  5.2 Implikasi Hasil Penelitian ................................................................... 82

  5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian ................................................................ 81

  BAB V PENUTUP ..................................................................................... 81

  4.4.3 Hubungan Antara Penguasaan Kosakata dan Keterampilan Menulis Narasi ............................................................................ 79

  4.4.2 Keterampilan Menulis Narasi ....................................................... 77

  4.4.1 Penguasaan Kosakata ................................................................... 76

  4.4 Pembahasan .......................................................................................... 76

  4.3.2 Pengujian Hipotesis 2 ................................................................... 74

  4.1 Deskripsi Data ...................................................................................... 61

  4.3.1 Pengujian Hipotesis 1 ................................................................... 74

  4.3 Pengujian Hipotesis .............................................................................. 73

  4.2.3 Perhitungan Hubungan Penguasaan Kosakata dan Keterampilan Menulis Narasi ............................................................................. 70

  4.2.2 Keterampilan Menulis Narasi ....................................................... 67

  4.2.1 Penguasaan Kosakata ................................................................... 64

  4.2 Hasil Penelitian .................................................................................... 64

  4.1.2 Data Skor Menulis Narasi ............................................................ 63

  4.1.1 Data Skor Penguasaan Kosakata .................................................. 61

  5.3 Saran ..................................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 84

  

TABEL

  Halaman Tabel 1 Perimbangan Proporsi Penilaian Keenam Tingkatan Kognitif untuk Siswa SD, SMTP, dan SMTA ............................................. 16 Tabel 2 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif ..................... 38 Tabel 3 Penilaian Menulis Narasi ............................................................. 40 Tabel 4 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penguasaan Kosakata ......................... 46 Tabel 5 Pedoman Koefisien Alpha ........................................................... 50 Tabel 6 Pedoman Konversi Angka Skala Sepuluh .................................... 57 Tabel 7 Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persen (%) untuk Skala

  Sepuluh ....................................................................................... 57 Tabel 8 Interpretasi Nilai r ......................................................................... 61 Tabel 9 Skor Penguasaan Kosakata ........................................................... 62 Tabel 10 Skor Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas VIII .................. 63 Tabel 11 Pedoman Konversi Angka ke Dalam Skala Sepuluh Penguasaan

  Kosakata ....................................................................................... 65 Tabel 12 Ubahan Nilai Hasil Penguasaan Kosakata .................................. 66 Tabel 13 Pedoman Konversi Angka ke Dalam Skala Sepuluh Keterampilan

  Menulis Narasi ............................................................................. 68 Tabel 14 Ubahan Nilai Hasil Keterampilan Menulis Narasi ..................... 68 Tabel 15 Daftar Skor Penguasaan Kosakata dan Keterampilan Menulis

  Narasi ........................................................................................... 71

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................ 87 Lampiran 2 Instrumen Penelitian ............................................................... 89 Lampiran 3 Kunci Jawaban ........................................................................ 96 Lampiran 4 Daftar Nama Sampel Siswa SMP N 2 Salam ......................... 97 Lampiran 5 Daftar Nilai Penguasaan Kosakata ......................................... 98 Lampiran 6 Daftar Nilai Menulis Narasi ................................................... 99 Lampiran 7 Contoh Hasil Tes Penguasaan Kosakata ................................ 107 Lampiran 8 Contoh Hasil Tes Menulis Narasi ........................................... 108

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pada hakikatnya setiap orang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi (communicative competence). Kemampuan berkomunikasi disebut sebagai ke- mampuan berbahasa. Kemampuan ini didapat melalui transmisi budaya. Trans- misi budaya merupakan sesuatu yang kita dapatkan melalui suatu proses belajar dan bukan sebagai warisan. Walaupun kemampuan berbahasa diperoleh melalui proses belajar, tingkat penguasaan bahasa antara satu orang dengan orang lain tidak sama. Hal ini disebabkan karena proses belajar bahasa yang dialami oleh setiap orang juga berbeda. Proses belajar bahasa dapat dilakukan melalui belajar sendiri di rumah dengan dibantu orang tua dan masyarakat, dan belajar formal di sekolah dengan bantuan guru (Darmadi, 1996: 1).

  Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Dengan adanya bahasa dapat tercipta komunikasi yang baik. Komunikasi dapat berupa komunikasi lisan dan tulisan. Kedua bentuk komunikasi ini tentu bertujuan untuk menyampaikan pikiran dan menuangkan apa yang kita rasakan kepada orang lain.

  Untuk menyampaikan gagasan kepada orang lain tidaklah mudah, seseorang harus dapat mengungkapkan gagasannya dengan menggunakan kata ataupun kosakata yang tepat agar komunikasi dapat berjalan baik.

  Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas tergantung kepada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki, maka semakin besar pula keterampilan berbahasanya (Tarigan, 1985: 2). Dengan demikian, penguasaan kosakata yang baik sangat bermanfaat bagi tercapainya maksud yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi.

  Keterampilan berbahasa mempunyai empat jenis, yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis (Tarigan, 1985: 1). Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1982: 3). Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Melalui kegiatan menulis seseorang dapat menghasilkan sebuah tulisan yang berisi gagasan yang dimiliki, baik untuk dibaca diri sendiri, maupun orang lain.

  Kegiatan menulis juga dapat membantu untuk mengekspresikan keinginan yang dimiliki dengan menuangkannya gagasan ke dalam sebuah tulisan.

  Keterampilan menulis ini tidak datang dengan sendirinya kepada setiap orang, melainkan harus melalui proses belajar yang tidak sebentar. Seseorang harus banyak belajar menulis supaya menghasilkan sebuah tulisan yang baik. Keterampilan menulis menuntut seseorang mempunyai kemampuan dalam memi- lih topik yang tepat serta kemampuan untuk menjabarkan topik yang dipilih ke dalam sebuah paragraf. Keterampilan menulis yang baik memerlukan penguasaan kosakata, struktur bahasa, dan ejaan, yang tepat agar tulisan tersebut dapat dipa- hami oleh pembaca.

  Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa sehingga keterampilan menulis perlu diajarkan mulai dari pendidikan dasar. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengembangkan bakat dan potensi dalam menuangkan gagasan yang dimiliki. Keterampilan menulis dimulai dengan menyusun kalimat yang baik. Dari kalimat-kalimat itu disusun menjadi sebuah paragraf yang utuh. Keterampilan menulis akan lebih mudah dikuasai oleh siswa jika mereka diberikan bimbingan yang baik oleh guru.

  Menurut The Liang Gie (2002: 3) mengarang diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Menurut Nursisto (1999: 37) terdapat lima jenis karangan, yaitu eksposisi, deskripsi, argumentasi, persuasi, dan narasi. Semua jenis karangan tersebut tentu diajarkan di sekolah oleh para guru melalui pelajaran mengarang. Dari kelima jenis karangan di atas, salah satu karangan yang diajarkan di sekolah adalah narasi.

  Narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 1985: 136).

  Melalui pelajaran mengarang diharapkan siswa dapat menuangkan gagasannya menjadi sebuah tulisan yang baik. Akan tetapi, ketika siswa mulai menuangkan gagasan, kadang-kadang siswa menemukan kesulitan untuk menghasilkan tulisan yang baik. Hal ini disebabkan siswa belum dan tidak menguasai penggunaan kosakata dengan baik terutama kosakata yang berkaitan dengan bahasa Indonesia sehingga pengajaran kosakata itu sendiri sangat perlu agar siswa dapat membuat sebuah tulisan yang baik.

  Dari kelima jenis karangan tersebut penelitian ini hanya meneliti salah satu jenis karangan saja yaitu karangan narasi, khususnya narasi ekspositoris untuk siswa SMP kelas VIII. Karangan narasi dipilih karena sudah diajarkan kepada siswa sejak dari SD. Dalam kurikulum 2006 SD kelas III, semester 1 aspek menulis terdapat kompetensi dasar, yaitu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Di kelas IV, semester 2 aspek menulis terdapat kompetensi dasar, yaitu menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan. Di kelas V semester 1 aspek menulis terdapat kompetensi dasar, yaitu menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.

  Berdasarkan pengetahuan mengenai paragraf narasi yang telah diperoleh siswa ketika SD maka penelitian ini dilakukan kepada siswa SMP sebagai tindak lanjut dari pengetahuan yang telah diperoleh siswa. Penelitian ini memilih tempat SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah karena sepengetahuan penulis di seko- lah ini belum pernah diadakan penelitian yang sejenis ini dan peneliti mendapat kemudahan izin untuk melakukan penelitian di sekolah ini.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diungkapkan sebagai berikut.

  1. Seberapa besar tingkat penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009?

  2. Seberapa besar tingkat keterampilan menulis narasi siswa Kelas VIII SMP N

  2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009?

  3. Apakah terdapat korelasi antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pokok yang hendak dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

  1. Mendeskripsikan tingkat penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  2. Mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  3. Mendeskripsikan korelasi antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi bagi sekolah mengenai hubungan penguasaan kosakata terhadap kemampuan menulis narasi siswa kelas VIII. Dengan demikian sekolah dapat mencari langkah-langkah yang tepat untuk dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.

  2. Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis narasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan kepada para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dalam menulis karangan narasi dengan melakukan usaha-usaha tertentu yang dapat meningkatkan pema- haman materi terutama mengenai kemampuan menulis karangan narasi.

  3. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti lain dalam mengadakan penelitian sejenis.

  1.5 Variabel Penelitian

  1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/2009.

  2. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/2009.

  1.6 Batasan Istilah

  Hal yang perlu didefinisikan untuk menghindari persepsi yang salah adalah sebagai berikut.

  1. KosaKata Kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis (Soedjito, 1988: 1).

  2. Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata adalah kemampuan untuk memahami dan memper- gunakan kosa kata (Nurgiyantoro, 1985:210).

  3. Menulis Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain (Tarigan, 1985: 3).

  4. Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (The Liang Gie, 1992: 17).

  5. Narasi Narasi merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 1985: 136).

1.7 Sistematika Penyajian

  Skripsi ini meneliti mengenai hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis narasi siswa SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009.

  Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

  Bab II landasan teori berisi penelitian yang relevan, landasan teori, dan hipotesa. Penelitian yang relevan berisi penelitian-penelitian yang sejenis dengan topik ini. Landasan teori memaparkan pengertian kosakata, keterampilan menulis, dan pengertian narasi.

  Bab III metodologi penelitian berisi jenis penelitian, tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian berupa tes objektif untuk penguasaan kosakata dan tes menulis karangan narasi, uji validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data, dan tenik analisis data.

  Bab IV berisi deskripsi data, hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP N 2 Salam, Magelang, Jawa Tengah, tahun ajaran 2008/ 2009. Bab V penutup berisi kesimpulan, implikasi, dan saran-saran.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian yang Relevan

  Peneliti menemukan tiga penelitian sejenis yang terkait dengan topik pene- litian ini. Ketiga penelitian tersebut dilakukan oleh Slamet Ruslani (1994), Murni Subekti (2003), dan Sri Handayani (2007).

  Slamet Ruslani (1994) meneliti hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan parafrase mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS,

  IKIP Yogyakarta (sekarang Universitas Negeri Yogyakarta). Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu (1) mendeskripsikan tingkat penguasaan kosakata mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS, IKIP Yogyakarta, (2) mendeskripsi- kan tingkat keterampilan parafrase mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS, IKIP Yogyakarta, (3) mendeskripsikan korelasi antara penguasaan kosakata dan keterampilan parafrase mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS, IKIP Yogyakarta.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat penguasaan kosakata mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS, IKIP Yogyakarta sedang, (2) tingkat keterampilan parafrase mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah FPBS, IKIP Yogyakarta sedang, (3) terdapat hubungan yang positif dan signifi- kan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan parafase. Hubungan ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar 0, 791 pada taraf signifikansi 5%.

  Murni Subekti (2003) meneliti kontribusi penguasaan kosakata dan tata bahasa terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN (sekarang dinamakan SMP Negeri) di Kecamatan Jetis, Bantul. Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu (1) seberapa besar kontribusi penguasaan kosakata terhadap keteram- pilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, (2) seberapa besar kontribusi penguasaan tata bahasa terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, dan (3) seberapa besar kontribusi penguasaan kosakata dan tata bahasa secara bersama-sama terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penguasaan kosakata memberikan kontribusi terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Keca- matan Jetis, Kabupaten Bantul sebesar 21,3%, (2) penguasaan tata bahasa mem- berikan kontribusi terhadap keterampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul sebesar 24,9%, dan (3) penguasaan kosakata dan tata bahasa secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kete- rampilan menulis narasi siswa kelas I SLTPN di Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul yang ditunjukan dengan harga koefisien nilai R sebesar 32,5%.

  Sri Handayani (2007) meneliti hubungan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas VIII SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta. Tujuan penelitian ini ada tiga, yaitu (1) mendeskripsikan tingkat penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta, (2) mendeskripsikan tingkat keterampilan menulis narasi siswa SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta, (3) mengetahui korelasi antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan narasi siswa SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan deskripsi data penguasaan kosakata siswa kelas VIII SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta dike- tahui sebanyak 12 siswa atau 14,3 % memiliki keterampilan penguasaan kosakata dengan kateregori tinggi, 60 siswa atau 71,4 % memiliki keterampilan penguasan kosakata dengan kategori sedang, dan 12 siswa atau 14,3% memiliki keterampilan penguasaan kosakata dengan katergori rendah, (2) keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta diketahui sebanyak 15 siswa atau 17,4% memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori tinggi, 56 siswa atau 66,7 % memiliki keterampilan menulis narasi dengn kategori sedang, dan 13 siswa atau 15,5% memiliki keterampilan menulis narasi dengan kategori

  

rendah. (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan

  penguasaan kosakata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMPN 2 Pleret, Bantul, Yogyakarta. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien (r) sebesar 0,727 pada taraf signifikan 0,000.

  Penelitian dari Sri Handayani memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam hal variabel penelitian. Namun, pada penelitian ini terdapat perbedaan pada metodologi penelitian, khususnya teknik analisis data dan penilaian hasil karangan narasi. Dari ketiga penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai hubungan antara penguasaan kosakata dan keterampilan menulis narasi siswa kelas VIII SMP (Sekolah Menengah Pertama) masih sedikit dilakukan. Dengan demikian topik ini masih relevan untuk diteliti.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kosakata

2.2.1.1 Pengertian Kosakata

  Kosakata memiliki peranan yang penting dalam kehidupan berbahasa seseorang, baik berbahasa itu sebagai proses berpikir maupun sebagai alat komunikasi. Kosakata merupakan hal yang utama yang harus dimiliki seseorang yang akan belajar berbahasa sebab kosakata berfungsi untuk membentuk kalimat, mengutarakan isi pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan kemampuan membuat kalimat yang baik maka seseorang itu dapat mengutarakan isi pikiran dan perasaan kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan.

  Kosakata dapat diartikan sebagai berikut. 1) Semua kata yang terdapat dalam satu bahasa. 2) Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara atau penulis. 3) Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan; dan 4) Daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan singkat dan praktis (Soedjito, 1988: 1).

  Menurut Moeliono (1998: 462) kosakata diartikan sebagai berikut. 1) Semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa. 2) Jumlah kata yang dimiliki oleh orang/ kelompok orang dalam lingkungan yang sama.

  3) Jumlah kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan. 4) Semua kata asal yang terdapat dalam suatu bahasa. 5) Daftar sejumlah kata/kelompok kata yang disusun secara alfabetis dan disertai batasan serta keterampilan dari suatu bahasa.

  Kosakata atau leksikon juga dapat diartikan sebagai berikut. 1) Komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa.

  2) Kekayaan kata yang dimiliki seseorang pembicara, penulis atau suatu bahasa; kosakata; perbendaharaan kata.

  3) Daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis (Kridalaksana, 1998: 98).

  Dari tiga pandangan para ahli mengenai pengertian kosakata pada penelitian ini diambil pengertian kosakata yang berbunyi kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki seseorang dalam suatu bahasa. Pengertian ini dipilih karena seusai dengan apa yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu penguasaan kosakata.

2.2.1.2 Penguasaan Kosakata

  Penguasaan kosakata dapat dibedakan ke dalam penguasaan yang bersifat reseptif dan produktif, kemampuan untuk memahami dan mempergunakan kosa- kata (Nurgiyantoro, 2001: 213). Kemampuan memahami kosakata terlihat dalam kegiatan membaca dan menyimak. Kemampuan mempergunakan kosakata tampak dalam kegiatan menulis dan berbicara. Penguasaan kosakata itu sendiri tidak didapat secara mudah, tetapi melalui beberapa proses yang setiap orang pasti mengalaminya. Proses itu sendiri berjalan perlahan-lahan, tetapi pasti menuju kepada suatu kesanggupan dan kemampuan berbahasa yang baik dan teratur.

  Menurut Keraf (1987: 65-66) tahapan yang dialami oleh seseorang dalam menguasai kosakata ada tiga.

  1. Masa Kanak-kanak Penguasaan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan kepada kosakata khususnya, kesanggupan untuk mengubah gagasan-gagasan yang konkret menjadi kata benda. Anak-anak hanya memerlukan istilah untuk menyebut- kan benda-benda secara terlepas. Semakin dewasa anak ingin mengetahui sebanyak-banyaknya tentang semua dilihat, dirasakan atau didengar setiap hari. Masa ini terjadi pada saat anak berusia di bawah enam tahun atau sebelum mereka menginjak bangku sekolah.

  2. Masa Remaja Pada waktu anak mulai menginjak bangku sekolah, proses tadi masih berjalan terus ditambah proses yang sengaja diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas kosakatanya. Proses yang sengaja diadakan ini adalah proses belajar , baik melalui pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran lain.

  Proses ini berlangsung saat anak berusia tujuh sampai delapan belas tahun atau saat mereka menginjak bangku sekolah dasar terus ke sekolah lanjutan.

  3. Masa Dewasa Pada seorang yang meningkat dewasa, kedua proses tadi berjalan terus.

  Proses tersebut berjalan lebih intensif karena sebagai seorang yang dianggap matang dalam masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, bermacam- macam keahlian dan keterampilan, dan harus pula berkomunikasi dengan anggota masyarakat mengenai semua hal. Masa dewasa ini terjadi saat mereka berusaia di atas delapan belas tahun.

  Dalam dunia modern, proses belajar dilanjutkan dengan pendidikan di dunia perguruan tinggi, yang mengintensifkan pengetahuan seseorang dalam bidang pengetahuan tertentu, khususnya menyangkut persoalan-persoalan yang lebih abstrak. Pada sekolah lanjutan proses abstraksi juga sudah dimulai, namun belum seberapa. Di perguruan tinggi, dapat dikatakan seseorang betul-betul ditempa menjadi manusia yang matang untuk masyarakat.

  Dilihat dari tahapan yang dialami seseorang dalam pemerolehan kosakata di atas, maka siswa SMP termasuk ke dalam masa remaja. Pada masa remaja terjadi sebuah proses belajar yang disengaja sehingga pada masa inilah seseorang mulai untuk mengenal hal-hal baru yang dialaminya. Dengan mengalami hal-hal baru itu seseorang dapat belajar untuk menguasai kosa kata yang baru dengan mudah.

2.2.1.3 Tes Kosakata

  Tes kosakata adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan reseptif (memahami) atau produktif (mempergunakan) kosakata. Kemampuan reseptif terdapat pada kegiatan membaca dan menyimak, sedangkan kemampuan produktif terdapat pada kegiatan menulis dan berbicara. Pembicaraan tentang tes kosa kata berkisar pada pemilihan kosakata yang akan diteskan dan pemilihan bentuk dan cara pengetesan, khususnya yang menyangkut penyusunan tes yang sesuai dengan tingkatan-tingkatan aspek kognitif tertentu.

  Jika dikaitkan dengan ada tidaknya keterlibatan unsur kebahasaan yang lain dan sekaligus dikaitkan dengan fungsi komunikatif bahasa, tes kosakata dapat dibedakan menjadi tes diskrit, integratif, dan pragmatik. Dengan penyiasatan (strategi) tertentu tes kosakata dapat dibedakan ke dalam tes yang menuntut aktivitas berpikir pada tingkatan-tingkatan kognitif tertentu. Tingkatan tes kognitif ada enam, yaitu (1) tingkat ingatan, (2) tingkat pemahaman, (3) tingkat aplikasi, (4) tingkat analisis, (5) tingkat sintesis, dan (6) tingkat evaluasi. Namun, untuk tes kosakata tingkatan kognitif yang diujikan sampai pada tingkatan analisis (Nurgiyantoro, 2001: 217). Hal ini dapat dilihat pada tabel perimbangan proporsi penilaian tingkatan kognitif untuk siswa SMP yang hanya sampai pada tingkatan keempat/ tingkatan analisis (C4)

  Tabel 1 Perimbangan Proporsi Penilaian Keenam Tingkatan Kognitif untuk Siswa SD, SMTP, dan SMTA

  Tingkatan Proporsi dalam Persentase kognitif Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi Jumlah

  (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6) Tingkat sekolah

  45 15 - 100 - - SD 40 SMTP 35 40 20 5 - - 100 SMTA 20 30 25 15 5 5 100 ( Nurgiyantoro, 2001: 40).

  1. Tes Kosakata Tingkat Ingatan Tes kosakata tingkat ingatan (C1) sekedar menuntut kemampuan siswa pengertian sebuah kata, istilah, atau ungkapan. Pengertian sebuah kata di sini dimaksudkan kata secara lepas, dalam arti tidak dikaitkan dengan konteks pemakaian. Dengan demikian tes kosakata dalam bentuk ini benar-benar bersifat diskrit. Tes kosakata yang bersifat ingatan diskrit tersebut dapat berupa “ makna atau padan kata ”dalam satu bahasa, kata-kata pungut dari bahasa asing, dan terjemahan antarbahasa.

  Contoh: Kata ‘besar kepala’ memiliki arti….

  a. pengantuk

  c. pusing

  b. sombong

  d. pembohong

  2. Tes Kosakata Tingkat Pemahaman Tes kosakata pada tingkat pemahaman (C2) menuntut siswa untuk dapat memahami makna, maksud, pengertian, pengungkapan kata-kata, istilah, atau ungkapan yang diujikan. Berbeda halnya dengan tes kosakata pada tingkat ingatan, walaupun sama-sama bersifat reseptif, kosakata yang diteskan harus selalu dalam kaitannya dengan konteks. Perlibatan kosakata dalam konteks memungkinkan kita untuk dapat menafsirkan makna kata secara lebih tepat sebab makna sebuah kata dapat ditafsirkan berdasarkan makna keseluruhan konteks.

  Bentuk tes kosakata pada tingkat pemahaman dapat berupa latihan menerangkan kata-kata sendiri atau ungkapan yang ditentukan, atau dapat berupa tes objektif pilihan ganda. Contoh: Kata dicetak miring di bawah ini yang mempunyai makna ‘orang kepercayaan’, terdapat pada kalimat… a. Tangan kanan Adi terkilir karena jatuh dari sepeda.

  b.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT UNDANGAN RESMI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 90

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KALIMAT EFEKTIF TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN SIBOLGA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 7

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 3 10

PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI III JATISRONO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN DIKSI DAN KREATIVITAS VERBAL DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII SMPN KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2015/2016.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI SE-KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

1 14 218

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2014 2015 | Setyawan | BASASTRA 7798 16335 1 SM

0 0 16

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VII SMP KANISIUS MUNTILAN TAHUN AJARAN 2008 2009 YANG TERBIASA DAN TIDAK TERBIASA MENULIS BUKU HARIAN

0 0 148