Analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit : studi kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso - USD Repository

  

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM

KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

  Kantor Cabang Katamso

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

Disusun Oleh:

TRI WIJAYATI

NIM: 051334045

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM

KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

  Kantor Cabang Katamso

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

TRI WIJAYATI

NIM: 051334045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Oleh :

Disusun Oleh:

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Dengan rasa syukur skripsi ini kupersembahkan

kepada :

Jesus Christ sumber kekuatan dalam hidupku

Bapak, Ibu & Mbah yang terkasih

  ☺ Almamaterku Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku

  

(Filipi, 4 ; 13)

  Kemenangan yang seindah–indahnya dan sesukar–sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri

  

(Ibu Kartini )

  Let’s learn to think read and dream It’s the source of power for your future

  Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua

  

(Aristoteles)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, bimbingan dan kasih-Nya yang selalu berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan Pemberian Kredit”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam- dalamnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

  8. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak Wawiek yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

  9. Bapak Bambang Widjanarko selaku Pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah memberi izin penelitian kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  10. Bapak Kelik selaku karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

  Kantor Cabang Katamso Yogyakarta bagian Account Officer yang telah membantu memberikan data-data informasi dan meluangkan waktu dalam memberikan kuliah khusus, pengetahuan dan ilmu kepada penulis sehingga dapat membantu proses penyelesaian skripsi ini.

  11. Bapak Feri dan semua karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

  Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah membantu memberikan data- data informasi kepada penulis sehingga dapat membantu kelancaran penyelesaian skripsi ini.

  12. Orang tuaku, Bapak Y. Sudarwoto dan Ibu L. Sri Purwanti yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan semangat.

  13. Masku Ecko, adik-adikku (Ima & Arum) dan Mbah Suci yang memberikan dukungan doa dan motivasi selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.

  14. Keluarga besar Harjo Wiyono dan Sukonto yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.

  15. Keluarga Kos Mantari: Bapak dan Ibu Sukoco, Mas Ari, Ade, Ukit, Mbak Santi, Mbak Ima, Mbak Sely, Heny, Dian, Umi, Feby dan Shinta, terimakasih untuk dukungan doa, motivasi dan kebersamaannya.

  16. Teman-temanku: Riri, Yuni, Indah, Eka, Tya, Nopeck, Whilda, Rina, Heni, Asih, Titeck, Chandra, Niken, Kurnia, Phiepi, Widie, Mas Eka, Ertyn dan semua mahasiswa angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah bersama kalian.

  17. Teman-teman mitra perpustakaan angkatan 2009: Yuni, Echa, Ika, Mbak Oyo, Mas Aswin, Om Prima, Cindy, Tya, Mbak Asih, Mbak Iin, Mbak Ratih, Mbak Cici, Mbak Santi, Mbak Amik, Mas Ochep, Mbak Agnes, Mbak Lia, Mbak Meta, Mbak Hana, Mbak Ruri, Mbak Sabeth, Hendra yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

  Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis Tri Wijayati

  

ABSTRAK

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN

PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

  Kantor Cabang Katamso Tri Wijayati

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit dengan standar rasio pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak enam debitur. Pengumpulan data dengan cara meminta data debitur pada bank yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan atas permohonan kredit. Karena dari laporan keuangan dapat diketahui kemampuan finansial perusahaan.

  Penelitian yang dilakukan di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso ini memerlukan laporan keuangan debitur untuk dianalisis. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis rasio yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu data neraca atau laporan laba rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kemudian dibandingkan dengan standar rasio keuangan bank.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke enam debitur layak menerima kredit dilihat dari aspek keuangan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso sudah menerapkan analisis aspek keuangan yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

  

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE DEBTOR’S FINANCIAL ASPECT

IN DECIDING TO GIVE CREDIT

  A Case Study on PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Katamso Branch Tri Wijayati

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2009 The purpose of this study is to know the conformity between the application of debtor’s financial aspect analysis in deciding to give credit and the standard of ratio in giving credit decided by PT. BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch. The samples of this study were six debtors. Data collection was done by asking the debtor’s data to the bank in the form of financial statements. The financial statement was one of the important factors to be considered for making a decision on credit request. Based on the financial statements, the financial capabilities of the company can be known.

  This research which was conducted at PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, required the debtor’s financial statement to be analyzed. The analysis which was used was analysis of ratio. It was a method of analysis to know the relationship of certain accounts in the balance sheet data or to know the statement of income individually. This analysis of financial aspect was done by calculating the debtor’s financial ratio, then it was compared to the standard of bank financial ratio.

  The result of the study shows that the six debtors deserve to receive credits seen from the financial aspect. From that result, it can be concluded that PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, has implemented the analysis of financial aspect which is in accordance with the standard of giving credit decided by PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch.

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv MOTTO ........................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... xi

  ABSTRACT....................................................................................................... xii

  DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................

  1 B. Batasan Masalah ......................................................................

  3 C. Rumusan Masalah ....................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian .....................................................................

  3 E. Manfaat Penelitian ...................................................................

  4 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kajian Teoritik .........................................................................

  5

  1. Perbankan...........................................................................

  23 B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan......................................

  A. Sejarah Perusahaan................................................................... 31 B. Visi dan Misi ............................................................................

  28 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  28 F. Teknik Analisis Data................................................................

  27 E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................

  26 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel.....................

  26 C. Subyek dan Obyek Penelitian ..................................................

  A. Jenis Penelitian......................................................................... 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

  24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  e. Analisis Kredit .......................................................... 13 f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja ...............

  5

  d. Jenis Kredit ............................................................... 11

  c. Fungsi Kredit............................................................. 8

  8

  a. Pengertian Kredit ...................................................... 7 b. Tujuan Pemberian Kredit ..........................................

  7

  c. Jenis Bank ................................................................. 6 2. Perkreditan .........................................................................

  b. Fungsi Bank .............................................................. 5

  a. Pengertian Bank ........................................................ 5

  33 C. Struktur Organisasi .................................................................. 35

  D. Jasa dan Layanan .....................................................................

  36 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

  A. Deskripsi Data.......................................................................... 45

  B. Analisis Data ............................................................................ 59

  C. Pembahasan.............................................................................. 72

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 100 B. Keterbatasan............................................................................. 101 C. Saran......................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel V. 1 Neraca Debitur PT. ABC ..................................................... 47 Tabel V. 2 Laporan Rugi Laba Debitur PT. ABC .................................

  48 Tabel V. 3 Neraca Debitur PT.DEF ........................................................

  49 Tabel V. 4 Laporan Rugi Laba Debitur PT. DEF ...................................

  50 Tabel V. 5 Neraca Debitur PT. GHI ...................................................... 51 Tabel V. 6 Laporan Rugi Laba Debitur PT. GHI ................................... 52 Tabel V. 7 Neraca Debitur PT.JKL.........................................................

  53 Tabel V. 8 Laporan Rugi Laba Debitur PT. JKL....................................

  54 Tabel V. 9 Neraca Debitur PT. MNO .................................................... 55 Tabel V. 10 Laporan Rugi Laba Debitur PT. MNO ................................ 56 Tabel V. 11 Neraca Debitur PT.PQR........................................................

  57 Tabel V. 12 Laporan Rugi Laba Debitur PT. PQR ...................................

  58 Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC .....................

  59 Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF......................

  61 Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI ......................

  63 Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL ......................

  65 Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO....................

  67 Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR .....................

  69 Tabel V. 19 Hasil Analisis Laporan Keuangan Debitur ...........................

  71 Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC ......................................

  72 Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF .......................................

  76

  Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI .......................................

  80 Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL........................................

  84 Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO .....................................

  88 Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR.......................................

  92

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso..........

  35

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Kisi-Kisi Wawancara ............................................................... 104 Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Universitas ................. 105 Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Kanca BRI Yogyakarta Katamso..... 106 Lampiran 4. Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso............. 107 Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian..................................................... 108

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa

  menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Kegiatan pemberian kredit bagi bank- bank di Indonesia masih menjadi sumber pendapatan utama bagi bank, yaitu berupa bunga kredit (www.legalitas.org).

  Sampai sekarang, pendapatan utama suatu bank diperoleh dari operasi perkreditannya. Namun, operasi perkreditan itu hanya dapat dilakukan oleh suatu bank apabila bank itu memiliki dana yang cukup. Dana tersebut sebagian besar berasal dari dana masyarakat yang dihimpun oleh bank untuk disimpan di bank tersebut (www.legalitas.org).

  Dalam melaksanakan aktifitas pemberian kredit kepada debitur, masing-masing bank menerapkan model tersendiri untuk menilai dan mengevaluasi kelayakan bisnis debiturnya. Hanya calon debitur yang memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu sajalah yang permohonan kreditnya dapat dikabulkan. Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, mutlak diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet) (www.legalitas.org).

  Penilaian bank sebelum mengucurkan kreditnya kepada calon debitur berdasarkan pada 6C dan 6A. Prinsip 6C terdiri dari faktor-faktor watak

  (character), jaminan (collateral), modal (capital), kemampuan (capacity), kondisi ekonomi ( condition of economy ) dan constraints. Sedangkan prinsip

  6A terdiri dari aspek yuridis, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan, dan aspek sosial-ekonomis. Dari ke enam aspek tersebut, peneliti hanya menganalisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya bank yang ada di Indonesia sering menggunakan aspek tersebut dalam keputusan pemberian kredit kepada calon debitur.

  Aspek keuangan dianalisis dengan cara menganalisis laporan keuangan dari debitur melalui analisis rasio-rasio keuangan. Laporan keuangan mempunyai peranan sangat penting dalam memberikan informasi mengenai posisi keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu meramalkan laba dan deviden perusahaan di masa yang akan datang, dapat mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai titik tolak perencanaan langkah berikutnya. Oleh karena itu laporan keuangan dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pemberian kredit.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mengadakan penelitian mengenai aspek keuangan yang digunakan oleh pihak perbankan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk memberikan keputusan pemberian kredit kepada calon debitur. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul

  

”Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan Pemberian

Kredit”.

  B. Batasan Masalah

  1. Kredit yang dibahas dalam penelitian ini adalah kredit modal usaha yang diberikan oleh badan usaha.

  2. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu unsur dalam mengevaluasi kelayakan pemberian kredit. Laporan keuangan yang dianalisis adalah laporan keuangan debitur yang mengajukan kredit modal usaha, sehingga dalam penelitian ini yang digunakan hanya perhitungan rasio keuangan.

  C. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan rumusan masalah, yaitu: apakah penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit sudah sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan yang ingin dicapai sehubungan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit sudah sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk bahan pertimbangan bank dalam memberikan keputusan pemberian kredit modal usaha kepada calon debitur.

  2. Bagi Penulis Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menerapkan semua ilmu yang diterima di bangku kuliah guna memperoleh pengalaman, wawasan dan belajar menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu keputusan yang tepat.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan literatur/referensi UPT Perpustakaan.

BAB II TINJAUAN TEORITIK F. Kajian Teoritik

  1. Perbankan

  a. Pengertian Bank Definisi bank menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998: “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

  dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

  b. Fungsi Bank Fungsi bank pada umumnya (Soetanto Hadinoto, 2003: 1-2) adalah : 1) Fungsi perantara, yaitu penyediaan kemudahan untuk aliran dana dari pihak yang mempunyai dana (penyimpan) kepada pihak yang memerlukan guna memenuhi kekurangannya selaku peminjam. 2) Fungsi transmisi, berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, dengan menciptakan uang kartal oleh Bank Indonesia dan uang giral serta instrumen lain yang menyerupai uang, misalnya produk berkartu dalam berbagai bentuk, seperti Credit Card dan Debit Card. c. Jenis Bank Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, terdapat dua jenis bank, yaitu: 1) Bank umum

  Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2) Bank perkreditan rakyat

  Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  Menurut Dendawijaya (2001: 26) jenis bank juga dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, penekanan kegiatannya, dan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha, sebagai berikut: Jenis bank berdasarkan kepemilikannya:

  a) Bank milik negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN)

  b) Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD)

  c) Bank milik swasta nasional

  d) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing)

  e) Bank milik asing (cabang atau perwakilan)

  Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya:

  a) Bank retail (Retail banks)

  b) Bank korporasi (Corporate banks)

  c) Bank komersial (Commercial banks)

  d) Bank pedesaan (Rural banks)

  e) Bank pembangunan (Development banks) Jenis bank berdasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha: a) Bank konvensional

  b) Bank berdasarkan prinsip syariah

  2. Perkreditan

  a. Pengertian Kredit Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah: “penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan

  itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan”.

  Berdasarkan pengertian kredit tersebut di atas maka unsur-unsur kredit terdiri dari: 1) Kreditur

  2) Debitur 3) Obyek yang dipinjamkan 4) Perjanjian 5) Waktu pinjaman 6) Kesepakatan dalam perjanjian

  b. Tujuan Pemberian Kredit Tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat (keuntungan) yang sebesar-besarnya.

  Menurut Abdullah (2003 : 72), tujuan kredit dapat dilihat melalui dua pendekatan yaitu: 1) Pendekatan mikro ekonomi

  Tujuan pemberian kredit adalah untuk mendapatkan suatu nilai tambah baik bagi nasabah (debitur) maupun bagi bank sebagai kreditur. 2) Pendekatan makro ekonomi

  Pemberian kredit merupakan salah satu instrumen untuk menjaga keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat.

  c. Fungsi Kredit Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan (Thomas Suyatno, 1992:16-18) adalah sebagai berikut: 1) Kredit dapat meningkatkan daya guna uang a) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

  b) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan usahanya.

  2) Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel, sehingga pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, giro bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang giral. Disamping itu kredit perbankan yang ditarik secara tunai dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu lintas uang akan berkembang pula. 3) Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang

  Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut menjadi meningkat. Di samping itu, kredit dapat pula meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal dari kredit. Hal ini juga berarti bahwa kredit tersebut dapat pula meningkatkan manfaat suatu barang.

  4) Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan kepada usaha-usaha antara lain: pengendalian inflasi, peningkatan ekspor, dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan uang ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk melindungi usaha-usaha yang bersifat non-spekulatif.

  5) Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usahanya, namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang permodalan, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan usahanya.

  6) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru yang akan menimbulkan kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

  7) Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

  Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha, dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit tidak saja dapat mempererat hubungan ekonomi antarnegara yang bersangkutan tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

  d. Jenis Kredit Kredit dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan (Abdullah, 2003: 73-76) berikut ini: 1) Menurut tujuan pemberian/penggunaan

  a) Kredit komersial Yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia usaha, baik dalam bentuk revolving maupun kredit non-

  revolving . Misalnya: pinjaman rekening koran.

  b) Kredit konsumtif Yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang tertentu bukan keperluan usaha melainkan untuk pemakaian (konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat non- revolving . Misalnya: kredit pemilikan kendaraan.

  2) Menurut jangka waktu kredit

  a) Kredit jangka pendek Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu tahun. b) Kredit jangka menengah Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu di atas satu tahun sampai dengan tiga tahun.

  c) Kredit jangka panjang Yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

  3) Menurut bentuk jaminan

  a) Kredit dengan jaminan Yaitu kredit yang diberikan karena adanya jaminan dari debitur.

  b) Kredit tanpa jaminan Yaitu pemberian kredit dengan tidak berdasarkan barang jaminan.

  4) Menurut status hukum debitur

  a) Kredit bagi debitur korporasi Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badan hukum dan dalam jumlah kredit berskala menengah/besar.

  b) Kredit bagi debitur perorangan Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus perorangan dan jumlah kredit berskala kecil.

  5) Menurut segmen usaha

  a) Whole Loans Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk menjalankan bidang usaha. b) Retail Loans Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk tujuan konsumsi.

  6) Menurut sifat pemakaian dana

  a) Kredit revolving Yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang.

  b) Kredit non-revolving Yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

  7) Menurut sumber dana pembiayaan

  a) Kredit likuiditas Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia.

  b) Kredit pihak ketiga Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito).

  e. Analisis Kredit Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak (feasible) (Lukman Dendawijaya, 2000:91).

  Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, harus diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet). Ada beberapa cara dalam melakukan analisis kredit, yaitu dengan analisis 6C dan 6A.

  Analisis kredit berdasarkan prinsip 6C (Teguh Pudjo Muljono, 2002:11-16), yaitu: 1) Character (Watak)

  Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

  debitur. Manfaat dari penilaian soal karakter ini untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dari calon debitur.

  2) Capacity (Kemampuan)

  Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur

  mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau yang akan dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari bank. 3) Capital (Modal)

  Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon

  debitur. Apakah ia akan mampu melunasi hutangnya? 4) Collateral (Jaminan)

  Collateral merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.

  5) Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)

  Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,

  ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

  6) Constraint Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang

  tidak memungkinkan seseorang melakukan business di suatu tempat.

  Analisis kredit berdasarkan prinsip 6A (Lukman Dendawijaya, 2000:95-101), yaitu: 1) Aspek Yuridis (Hukum)

  Analisis ini bertujuan untuk meneliti ketentuan-ketentuan legalitas dari badan hukum yang akan memperoleh bantuan kredit dari bank.

  Analisis ini meliputi berbagai aspek, yaitu badan usaha, izin-izin yang harus dimiliki, dan perjanjian-perjanjian.

  2) Aspek Pasar dan Pemasaran Analisis ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih bagi produk atau jasa yang diproduksi dari proyek yang dibiayai dengan kredit bank, serta meneliti strategi pemasaran apa yang digunakan oleh investor.

  3) Aspek Teknis Analisis ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan pengelola proyek dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembangunan proyek serta kesiapan teknis perusahaan dalam melakukan operasinya kelak.

  Analisis aspek teknis meliputi:

  a) Lokasi Pabrik/Pemilihan Lokasi (1) Faktor Bahan Baku (2) Faktor Pasar (3) Faktor Tenaga Kerja (4) Faktor Angkutan (5) Faktor Tanah

  b) Bangunan (1) Bangunan Pabrik (2) Bangunan Gudang (3) Bangunan Kantor (4) Bangunan Prasarana

  c) Sistem dan Alat Transportasi

  d) Peralatan Kantor

  1. Komputer dan Telepon

  2. Facsimile, Mesin Fotocopy, Mesin Gambar

  e) Layout Bangunan

  f) Bahan Baku dan Bahan Penolong

  (1) Spesifikasi Bahan Baku (2) Sumber Bahan Baku (3) Syarat, Harga dan Pengiriman (4) Syarat Angkutan (5) Syarat Penyimpanan (6) Kontinuitas Bahan Baku

  g) Persediaan (1) Bahan Baku dan Penolong (2) Barang Setengah Jadi (3) Barang Jadi

  h) Persediaan (1) Mesin Produksi (2) Mesin Pembantu (3) Peralatan Pabrik (4) Tata Letak Mesin (5) Kapasitas Teknis (6) Cara Bekerja Mesin (7) Rencana Produksi (8) Peralatan (9) Suku Cadang i) Proses Produksi j) Produksi Percobaan k) Pembuangan Sisa Proses

  4) Aspek Manajemen Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan dari manajemen pengelola proyek ataupun manajemen perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Analisis pada aspek manajemen meliputi berbagai subaspek sebagai berikut: a) Struktur Organisasi

  b) Uraian Tugas

  c) Sistem dan Prosedur

  d) Kebutuhan Tenaga Kerja

  e) Evaluasi Pribadi Pengusaha 5) Aspek Keuangan

  Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan dari manajemen pengelola proyek atau manajemen perusahaan dalam bidang keuangan. Analisis pada aspek keuangan ini meliputi penilaian data keuangan perusahaan yang sudah beroperasi dengan analisis rasio keuangan. Rasio-rasio yang akan digunakan dalam menganalisis kredit untuk calon debitur (Sumber PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso)) adalah sebagai berikut:

  (Rasio Likuiditas)

a) Liquidity Ratio

  Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

  (Jopie Jusuf, 1995:50). Rasio likuiditas dapat diukur dengan dua rasio sebagai berikut: (1) Current Ratio

  Current Asset Current Ratio = × 100%

  Current Liabilites (2) Quick Ratio

  Current Assets − Inventory Quick Ratio = × 100%

  Current Liabilitie s

b) Solvability Ratio (Rasio Solvabilitas)

  Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau untuk memenuhi kewajiban- kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi (Darsono dan Ashari, 2005:54). Rasio solvabilitas dapat diukur dengan empat rasio sebagai berikut:

  EBITDA (1)

  × 100%

  • Hutang Jangka Menengah Hutang Jangka Panjang EBITDA

  (2) × 100%

  • Biaya bunga Pokok 1 tahun yad

  (3) Times Interest Earned Ratio EBIT

  100% ×

  Biaya Bunga Equity

  (4) × 100% Total Assets

  c) Activity Ratio (Rasio Aktivitas)

  Digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya yang ditanam dalam piutang dagang dan persediaan. Dalam hal ini, PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso mempunyai kebijakan tersendiri untuk tidak menyertakan rasio ini dalam standar kelayakan kredit. Hal tersebut dengan pertimbangan bahwa setiap usaha memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda-beda jadi sulit untuk menentukan patokan yang sesuai. Namun, tetap menggunakan rasio ini sebagai acuan untuk menentukan cashflow dan menilai usaha calon debitur.

  d) Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)

  Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas terdiri dari: (1) Profit Margin Ratio

  Profit Profit Margin Ratio = × 100%

  Net Sales (2) Return on Asset (ROA)

  Earning after Tax Return on Asset = × 100%

  Total Assets (3) Pertumbuhan Penjualan Dalam hal ini, PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso tidak menyertakan ROE karena ROA sudah dapat mewakili untuk rasio ini. Aktiva lebih representatif untuk menggambarkan suatu usaha.

  PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso dalam menganalisis kredit calon debiturnya menggunakan analisis 5C yang terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut: 1) Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas dan stabilitas usaha calon debitur dengan mempertimbangkan posisi pasar dan persaingan, serta prospek usahanya. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap karakter calon debitur, latar belakang dan kualitas manajemennya. 2) Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan calon debitur.

  Berikut standar kelayakan kredit PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso berdasarkan aspek non finansial dan finansial, yaitu: 1) Aspek Non Finansial

  a) Karakter (1) Tingkat kepercayaan (2) Pengelolaan rekening bank (3) Reputasi bisnis (4) Perilaku pribadi debitur b) Posisi pasar (1) Kualitas produk atau jasa (2) Strategi dan ketergantungan (3) Lokasi usaha

  c) Situasi persaingan (1) Perkembangan pasar dan situasi persaingan (2) Struktur internal perusahaan

  d) Manajemen (1) Kualifikasi komersial (2) Kualifikasi teknis

  Penilaian untuk aspek non finansial di atas dengan menggunakan sistem skoring risiko sebagai berikut: 0 = risiko rendah 1 = risiko bisa diterima 2 = risiko tinggi 3 = risiko sangat tinggi

  2) Aspek Finansial

  a) Current Ratio > 140%

  b) Quick Ratio > 35%

  c) EBITDA / (Hutang Jangka Mngh + Hut Jk Pjng) ≥ 40%

  d) EBITDA / (Biaya bunga + pokok 1 thn yad) ≥ 50%

  e) EBIT / Bunga > 150%

  f) Equity / Total Assets ≥ 50% g) ROA thn ini > ROA yll

  h) PM thn ini > PM yll i) Pertumbuhan penjualan > penjualan

  tahun ini yll

  Penilaian untuk aspek finansial juga menggunakan sistem skoring risiko; 0 = risiko rendah berarti memenuhi, 3 = risiko tinggi berarti tidak memenuhi. Kemudian diskor total jika

  ≤ 12 maka diterima, jika > 12 maka ditolak.

  Standar tersebut merupakan kebijakan sendiri PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso, tidak mengikuti kebijakan dari Bank Indonesia. PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso mempunyai studi kelayakan sendiri untuk mencari titik aman dan memenuhi prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. Asalkan tidak menyalahi atau melanggar aturan dari Bank Indonesia.

  6) Aspek Sosial-Ekonomi Analisis ini bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek yang akan dibangun dan dibiayai dengan kredit bank memiliki value added yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial maupun makroekonomis.

  f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja Untuk memutuskan layak dikabulkannya suatu pemberian kredit harus melalui beberapa proses. Suatu pemberian kredit modal usaha layak dikabulkan jika nasabah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan pihak bank seperti kelengkapan surat-surat yang harus dilampirkan, 6C dinilai baik dan 6A dalam pertimbangan pemberian kredit dinilai layak/aman.

  Sehubungan dengan permasalahan yang akan dibahas maka suatu pemberian kredit layak dikabulkan jika secara umum kondisi keuangan perusahaan dinilai aman. Penilaian ini diperoleh melalui perhitungan dan analisis rasio-rasio keuangan.

  Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon debitur untuk memperoleh kredit (www.legalitas.org) adalah: 1) Tahap pengajuan permohonan dan persiapan kredit 2) Tahap penilaian dan pemeriksaan 3) Tahap analisis kredit 4) Tahap keputusan kredit 5) Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit 6) Tahap pengawasan

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

  Penelitian yang dilakukan oleh Niken Indraswati (2004) yang berjudul ”Analisis Keputusan Pemberian Kredit Pada Bank Ditinjau dari Aspek Keuangan (Studi Kasus PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera Jogonalan, Klaten)” menyatakan bahwa: PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera kurang memperhatikan dan mempertimbangkan aspek keuangan dalam mengambil keputusan pemberian kredit. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis laporan keuangan dari 30 debitur, bahwa jumlah debitur yang aman dalam kreditnya ditinjau dari aspek keuangan hanya sebesar 20% dari sampel.

  Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Clotilda Detty Sari Kalembu (2006) yang berjudul “Analisis Aspek Manajemen dan Finansial Debitur dalam Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Shinta Bhakti Wedi)” menyatakan hampir sama dengan pernyataan Niken Indraswati, yaitu:

  1. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi sudah menerapkan analisis aspek manajemen sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi.

  2. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi belum menerapkan analisis aspek finansial yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi. Terbukti dengan diberikannya kredit terhadap 5 debitur yang setelah diteliti, tidak satupun debitur yang memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan oleh PT. BPR Shinta Bhakti Wedi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

  dilakukan terhadap satu objek tertentu sehingga hasil penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti. Penelitian ini membahas keputusan pemberian kredit yang terjadi di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta.

  2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2009.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek Penelitian

  a. Pimpinan bank

  b. Account Officer

  2. Obyek Penelitian

  a. Prosedur pemberian kredit

Dokumen yang terkait

Evaluasi sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja : studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung.

0 0 96

Analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit : studi kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

0 6 136

Evaluasi sistem pengendalian intern dalam pemberian kredit : studi kasus pada PT Bank Rakyat Indonesia [Persero] unit Kalibawang.

0 0 138

Persepsi nasabah terhadap kebijakan pemberian kredit : studi kasus pada PT. Bank Lippo Tbk.

0 0 269

Evaluasi sistem pengendalian intern pada proses pemberian kredit modal kerja studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Temanggung

0 0 94

Analisis aspek manajemen dan finansial debitur dalam keputusan pemberian kredit : studi kasus pada PT Bank Perkreditan Rakyat Shinta Bhakti Wedi - USD Repository

0 0 140

Evaluasi sistem pengendalian intern terhadap sistem akuntasni penggajian : studi kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia [Persero] Tbk. Kanca Yogyakarta Katamso - USD Repository

0 1 130

Analisis keputusan pemberian kredit pada bank ditinjau dari aspek keuangan debitur : studi kasus pada PT. BPR Shinta Bhakti Wedi, Klaten - USD Repository

0 2 161

Evaluasi sistem pemberian kredit usaha kecil : studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Unit Girimulyo, Kulon Progo, DIY - USD Repository

0 1 140

Analisis perbandingan kredit kendaraan via penjualan angsuran versus kredit via bank : studi kasus pada PT. Sumber Bahtera Motor dan Bank Rakyat Indonesia Cabang Katamso - USD Repository

0 1 184