Evaluasi sistem pemberian kredit usaha kecil : studi kasus pada Bank Rakyat Indonesia Unit Girimulyo, Kulon Progo, DIY - USD Repository

  

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL

Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Unit Girimulyo, Kulon Progo, DIY

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Novi Woro Nursanti

  

NIM: 051334049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

Demi Nama Bapa Putera Dan Roh

Kudus

  

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Bapak dan Ibu tercinta,

terima kasih atas perjuangan dan pengorbanannya selama ini

dan untuk doa serta bimbingan yang tiada henti

terima kasih untuk seluruh cinta kalian

Kakakku tersayang Arie,

terima kasih selalu mengingatkan aku

dan atas kesabarannya selama ini

terima kasih untuk doa dan dukungannya

My lovely husband Hantono,

  

Terima kasih karena telah menjadi motivator yang luar biasa

buatku

dan untuk seluruh nasehat yang telah membuat aku jauh lebih

baik

terima kasih untuk segalanya

  

LEMB AR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI K ARYA ILMIAH UNT UK KEP ENT INGAN AKADEM IS

Yang be rtanda tan gan dibawah ini, saya m aha siswa Universita s Sanata Dharma Nama : Novi W oro Nursanti Nomor M aha siswa : 05133 4049

Demi pengem bangan ilm u pengetahuan, sa ya mem berik an kepad a perpusta kaan

Unive rsitas Sanata Dhar ma ka rya ilmiah saya yang be rjudul:

EVALUASI SISTEM PEM BER IAN KREDIT USAHA KECIL

  

(Studi Ka sus pa da Bank Rakyat Indonesia Unit Girimulyo, Kulon Progo, DIY)

beserta peran gkat yang dipe rlukan (bila ada ). Denga n de mikian saya me mbe rikan

kepa da Perpusta kaan Universitas Sa nata Dharma h ak untuk m enyimpan,

mengalihkan dalam bentuk m edia lain , mengelolan ya dalam bentuk pangka lan

data, m endistribusikannya secara terbatas, da n me mpublikasikannya di inte rnet

atau media lain untuk ke pentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun m emberika n royalti k epada saya se la ma m enc antu mkan n ama saya

sebagai pe nulis. Demikia n pernyataa n ini sa ya bua t deng an sebena rnya. Dibua t di Yogya karta Pada tangga l : 1 8 Ja nuari 2010 Yang m enyatakan (Novi W oro Nursa nti)

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul

Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan diajukan untuk diuji pada

tanggal 10 Desember 2009 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini

tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian atau simbol yang

menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya

aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau

keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain

tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja atau tidak, dengan

ini saya menarik skipsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini.

Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru

tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah

yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 18 Agustu 2010 Yang membuat pernyataan Novi Woro Nursanti

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas limpahan kasih, berkat dan karunia yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapat berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S. J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  2. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

  4. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan, kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;

  5. Segenap staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan segudang pengetahuan;

  7. Jamngani, selaku Kepala Unit BRI Unit Girimulyo, beserta segenap karyawan BRI Unit Girimulyo yang telah meluangkan banyak waktu, memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan dan menyediakan data- data yang diperlukan penulis;

  8. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran selama ini;

  9. Bapak dan Ibuku tercinta, yang telah banyak berkorban dan berjuang serta tiada hentinya berdoa demi terselesaikannya skripsi ini;

  10. Kakakku tersayang Arie, yang selalu bersabar dalam menghadapi aku dan selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan skripsi ini;

  11. My husband Hantono, yang selalu siap menjadi tempat berkeluh kesah dan senantiasa memberikan nasehat-nasehat bijak buatku;

  12. Teman-teman seperjuangan Whilda, Choopy, Maya, Ochaa, Rita, Galuh, Booim, Tia, Paijo, Eka W.W dan seluruh mahasiswa PAK khususnya angkatan 2005 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih karena telah berproses bersama;

  13. Teman-teman kos Anggra, Mb Sari, Mineem, Winda, Noonoong, Liliz, Nunung, Febri, Mz Bram, Om Bentoo, Mb Winda, Tina, Mz Dian, dll, terima kasih telah menciptakan atmosfer kekeluargaan luar biasa.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharpkan saran dan kritik.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS................ vi HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR......................................................... xiv ABSTRAK .............................................................................................. xv ABSTRACT............................................................................................ xvi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah.........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian....................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian..................................................................

  4 E. Sistematika Penulisan .............................................................

  5

  B. Kredit......................................................................................

  36 D. Populasi dan Sampel ..............................................................

  50 D. Struktur Organisasi BRI Unit Girimulyo ...............................

  49 C. Produk dan Pelayanan Jasa Perbankan...................................

  47 B. Gambaran Umum BRI Unit Girimulyo..................................

  47 A. Sejarah Singkat BRI ...............................................................

  39 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................

  38 G. Teknik Analisis Data..............................................................

  37 F. Teknik Pengumpulan Data......................................................

  37 E. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................

  36 C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................

  7 C. Prosedur Umum Pengkreditan................................................

  36 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................

  36 A. Jenis Penelitian.......................................................................

  34 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................

  34 K. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ....................................

  30 H. Efektifitas ...............................................................................

  29 G. Statistical Sampling................................................................

  27 F. Usaha Kecil.............................................................................

  26 E. Sistem Pengendalian Intern ....................................................

  15 D. Sistem Akuntansi ...................................................................

  51

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...............................

  63 A. Analisis Data dan Pembahasan Sistem Pemberian Kredit BRI Unit Girimulyo ......................................................................

  63 B. Analisis Efektifitas Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Pemberian Kredit.......................................................

  91 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ............................................................................

  97 B. Keterbatasan ...........................................................................

  97 C. Saran .......................................................................................

  98 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  99 DAFTAR PERTANYAAN..................................................................... 100 LAMPIRAN............................................................................................ 102

  

DAFTAR TABEL

Halam an Tabel 1: Tabel Sampel Minimum untuk Pengujian Pen gendalian .............. .....

  44 Tabel 2: Tabel Stop-or-go Decision ............ ................................................ .....

  45 Tabel 3: Co nfidence Level .......................... ................................................ .....

  46 Tabel 4: Profil Karyawan Menurut Jabatan, Jenis Kelamin, dan, Tingkat Pendidikan ...................... ................................................ .....

  62 Tabel 5: Rangkuman Hasil Analisis terhadap Dokumen dan Catatan yang digunakan dalam Pemberian Kred it ..................................... .....

  69 Tabel 6: Rangkuman Data Tem uan Unit-unit yang Terkait dalam Sistem Pem berian Kredit .............. ................................................ .....

  72 Tabel 7: Rangkuman Hasil Analisis Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pem berian Kredit .............. ................................................ .....

  75 Tabel 8: Rangkuman Hasil Analisis Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional Secara Tegas .................................. .....

  83 Tabel 9: Rangkuman Hasil Analisis Sistem Wewenang dan Prosedu r Pencatatan yang Dapat Memberikan Perlindungan yang Cukup.. .....

  85 Tabel 10 : Rangkuman Hasil Analisis Praktek yang Sehat dalam Menjalankan Tugas dan Fungsi Tiap Unit Organisasi........................................ .....

  88 Tabel 11 : Rangkuman Hasil Analisis Karyawan yang Mutunya Sesu ai dengan Tanggung jawabnya ...................... ................................................ .....

  90

  Tabel 12: Hasil Uji Efektifitas Sistem Pengendalian Intern terhadap Sistem Pemberian Kredit ...........................................................................

  93

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1: Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit..................................... 21

  Gambar 2: Struktur Organisasi BRI Unit Girimulyo............................... 52 Gambar 3: Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit BRI Unit Girimulyo ... 77

  

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL

Studi Kasus pada Bank Rakyat Indonesia Unit Girimulyo, Kulon Progo, DIY

Novi Woro Nursanti

  

Universitas Sanata Dharma

2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem pemberian

kredit terhadap usaha kecil yang diterapkan oleh Bank Rakyat Indonesia Unit

  

Girimulyo, apakah sudah sesuai dengan kajian teori yang ada dalam tinjauan

pustaka dan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadap

pemberian kredit usaha kecil sudah efektif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Agustus sampai dengan September 2009.

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus dengan teknik

pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan pengujian kepatuhan. Teknik

analisis deskriptif digunakan untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu

untuk menganalisis sistem pemberian kredit usaha kecil yang dilaksanakan oleh

bank. Pengujian kepatuhan digunakan untuk menjawab permasalahan yang kedua

yaitu untuk menguji efektifitas sistem pengendalian intern dalam sistem

pemberian kredit usaha kecil yang diterapkan bank.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemberian kredit usaha kecil

yang diterapkan Bank Rakyat Unit Girimulyo sudah tepat sesuai dengan kajian

teori yang ada, dan sistem pengendalian intern dalam sistem pemberian kredit

sudah efektif, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji kepatuhan dimana AUPL

(Achieved Upper Precision Limit) = DUPL (Desired Upper Precision Limit) yaitu

sebesar 5% yang berarti bahwa sistem pengendalian intern sudah efektif.

  

ABSTRACT

THE EVALUATION OF THE DISTRIBUTION SYSTEM OF MICRO

BUSINESS CREDIT

A Case Study on Bank Rakyat Indonesia Girimulyo Unit, Kulon Progo,

Yogyakarta Special Province

  

Novi Woro Nursanti

Sanata Dharma University

2009

The aims of this research are to know how well Bank Rakyat Indonesia

  

Girimulyo Unit has already distributed the credit distribution fowards micro

business and how effective its internal managerial system manages credit

distribution fowards micro business. Has Bank Rakyat Indonesia Girimulyo Unit

already done accordance with the basic theories of literature? This research done

from August to September 2009.

  The type of this research is a case study. The techniques of data collection

are interview and documentation. The techniques to analyse the data are

descriptive analysis and disciplinary evaluation. Descriptive analysis techniques is

applied to answer the first problem, that is to analyse the system of micro business

credit distribution which has been done by bank. Disciplinary evaluation is

applied to analyse the second problem, that is to examine the effectiveness of

intern control system in the system of micro business credit distribution which is

applied by bank

  The result of the research indicates that the system of micro business credit

distribution which is applied by Bank Rakyat Indonesia Girimulyo Unit is already

appropriate with basic theory of literature, and the intern control system on the

system of micro business credit distribution is effective. It can be seen in

disciplinary evaluation result where AUPL (Achieved Upper Precision Limit) =

DUPL (Desired Upper Precision Limit), that is equal to 5 % which means that

inten control system is already effective.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Usaha kecil sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil memiliki

  peranan yang strategis dalam pembangunan nasional, baik secara kualitas maupun kuantitasnya dalam meningkatkan pendapatan dan menyerap tenaga kerja. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia semakin meningkatkan kesadaran pentingnya peranan usaha kecil sebagai salah satu tulang punggung dan katub penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Hal ini dibuktikan dengan usaha kecil tetap tegar dan mampu bertahan berjalan ditengah hempasan krisis ekonomi. Mengingat potensi usaha kecil yang besar dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi, maka besar pula perhatian yang dibutuhkan usaha kecil untuk mengembangkan usaha terutama dalam hal modal kerja atau pendanaan. Selama ini banyak dari pengusaha kecil yang mendapatkan modal kerja dari lembaga yang tidak resmi seperti lintah darat dengan tingkat bunga yang lebih besar dari tingkat bunga yang biasanya ditetapkan oleh bank. Hal ini tentunya sangat merugikan dan akan mengganggu usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.

  Suatu lembaga yang dapat menjadi alternatif bagi usaha kecil untuk memperoleh pendanaan atau modal kerja adalah bank. Dalam Undang-Undang simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Suyatno, 2003:4). Dalam hal ini bank berperan sebagai lembaga perantara dari masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana.

  Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan (Suyatno, 2003:12). Ini berarti suatu lembaga pemberi kredit baru akan memberikan kredit ketika benar-benar yakin bahwa debitur akan mampu mengembalikan pinjaman sesuai dengan jangka waktu dan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

  Kredit yang diberikan oleh bank mempunyai pengaruh yang sangat luas dalam segala bidang kehidupan, terutama dalam hal ekonomi. Sesuai dengan Paket Kebijakan (Pakjan) 29 yang mengatur tentang penyempurnaan sistem pengkreditan, maka dalam rangka mendukung pengembangan usaha kecil sebagian kredit yang diberikan oleh setiap bank (kecuali bank asing dan bank campuran) sekurang-kurangnya 20% dari kredit yang diberikan, disediakan bagi usaha kecil yang selanjutnya disebut Kredit Usaha Kecil (KUK). Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan diperhitungkan dalam penilaian

  Kredit macet adalah masalah yang dihadapi oleh semua bank pemberi kredit. Salah satu penyebab munculnya kredit macet adalah karena analisa dan penyidikan pihak bank yang kurang tepat terhadap calon debitur. Oleh karena itu sebagai penyalur dana masyarakat bank perlu memperhatikan sistem pemberian kredit. Hal ini perlu dilakukan agar proses pemberian kredit kepada calon debitur dapat terlaksana dengan baik dan tepat. Sistem pemberian kredit yang diterapkan oleh bank dapat berjalan efektif apabila dalam organisasi tersebut terdapat struktur pengendalian intern yang baik pula.

  Sistem pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai. Kebijakan adalah pedoman yang dibuat oleh manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Prosedur adalah langkah- langkah tertentu yang harus diamati dalam pelaksanaan suatu kebijakan (Mulyadi, 1992:68).

  Melihat pentingnya sistem pengendalian intern bagi pihak bank khususnya dalam sistem pemberian kredit, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil.

B. RUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana sistem pemberian kredit terhadap usaha kecil yang diterapkan

  2. Apakah sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit usaha kecil yang dilakukan oleh BRI Unit Girimulyo sudah efektif?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  1. Untuk mengetahui apakah sistem pemberian kredit terhadap usaha kecil yang diterapkan oleh BRI Unit Girimulyo sudah sesuai dengan teori yang ada dalam kajian pustaka.

  2. Untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit usaha kecil yang dilakukan oleh BRI Unit Girimulyo sudah efektif.

  D. MANFAAT PENELITIAN

  1. Bagi Bank Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak Bank terutama mengenai sistem pemberian kredit usaha kecil dan sistem pengendalian intern yang telah dilaksanakan.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pustaka dan dapat memberikan informasi mengenai sistem pemberian kredit usaha kecil.

  3. Bagi Peneliti Penelitian ini menambah pengalaman bagi peneliti dan menjadi

E. SISTEMATIKA PENULISAN

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori-teori yang relevan dengan rumusan masalah yang diangkat. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi sejarah berdirinya bank, gambaran umum bank, produk dan pelayanan jasa bank, struktur organisasi, dan personalia dari bank.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisis data dan pembahasan. BAB IV PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari analisis data yang telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. BANK

  1. Pengertian Bank Dalam Undang-undang Nomor 7 / 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

  Menurut Undang-undang Pasal 5, menurut jenisnya bank terdiri atas:

  a. Bank Umum Adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  b. Bank Perkreditan Rakyat Adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang disamakan dengan itu. Menurut Pasal 21 Undang-undang Nomor 7/1992, bentuk hukum suatu Bank Umum dapat berupa salah satu dari:

  a. Perusahaan Perseroan

  b. Perusahaan Daerah (PD)

  Sedangkan bentuk hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa salah satu dari: a. Perusahaan Daerah (PD)

  b. Koperasi

  c. Perseroan Terbatas

  d. Bentuk lain yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah

  2. Fungsi Bank Pada pokoknya bank merupakan (Gilarso, 1986: 296): a. Tempat penitipan atau penyimpanan uang.

  b. Lembaga pemberi atau penyalur kredit.

  c. Perantara dalam lalu lintas pembayaran.

B. KREDIT

  1. Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan.

  Kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan atau pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang prestasi baik berupa barang, uang atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu tertentu).

  Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah: Penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utang- utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan.

  Raymond P. Kent dalam buku karangannya Money and Banking

  mengatakan bahwa (Suyatno, 2003: 12): Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan barang-barang sekarang.

  2. Unsur-unsur Kredit Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua pihak.

  Tanpa keyakinan tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya.

  Unsur-unsur yang terdapat dalam kredit adalah (Suyatno, 2003:14):

  a. Kepercayaan Yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar- benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

  b. Waktu Yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of Risk

  Yaitu suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai suatu akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Dengan adanya unsur risiko inilah maka timbul jaminan dalam pemberian kredit.

  d. Prestasi Yaitu objek kredit. Objek kredit tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan pada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering

  3. Tujuan Kredit Keuntungan atau profitability merupakan tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima, dan karena

  Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara kita, maka tujuan kredit tidak semata-mata mencari keuntungan, melainkan disesuaikan dengan tujuan negara yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan demikian maka tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintah yang akan mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk (Suyatno, 2003: 15):

  a. Turut menyukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan.

  b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

  c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.

  4. Kebijakan Kredit Berdasarkan kebijakan dibidang ekonomi dan pembangunan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka secara umum dapat dikemukakan bahwa kebijakan kredit perbankan adalah sebagai berikut (Suyatno, 2003: 15) :

  a. Pemberian kredit harus sesuai dan seirama dengan kebijakan b. Pemberian kredit harus selektif dan diarahkan kepada sektor-sektor yang diprioritaskan.

  c. Bank dilarang memberikan kredit kepada usaha-usaha yang diragukan bank ability-nya.

  d. Setiap kredit harus diikat dengan suatu perjanjian kredit.

  e. Overdarft (penarikan uang dari bank melebihi saldo giro atau melebihi plafon kredit yang disetujui) dilarang.

  f. Pemberian kredit untuk pembayaran kembali kepada pemerintah dilarang (kredit untuk membayar pajak dan bea cukai).

  g. Kredit tanpa jaminan dilarang (pertimbangan keamanan dan safety ).

  5. Fungsi Kredit Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan perdagangan antara lain (Suyatno, 2003: 36) : a. Kredit pada hakikatnya dapat meningkatkan daya guna uang.

  b. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

  c. Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang.

  d. Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.

  e. Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha.

  f. Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

  g. Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.

  6. Jenis-jenis Kredit Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut

  (Suyatno, 2003: 25-29):

  a. Kredit dilihat dari sudut dan tujuannya 1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumsi.

  2) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

  3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual kembali.

  b. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya 1) Kredit jangka pendek (short term loan), yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.

  2) Kredit jangka menengah (medium term loan), yaitu kredit yang berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun.

  3) Kredit jangka panjang (long term loan), yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun.

  c. Kredit dilihat dari sudut jaminannya 1) Kredit tanpa jaminan (unsecured loan).

  2) Kredit dengan agunan (secured loan). d. Kredit dilihat dari sudut penggunaanya 1) Kredit Eksploitasi

  Adalah kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar. 2) Kredit Investasi

  Adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal. Berbagai bentuk kredit untuk pengusaha golongan ekonomi lemah adalah (Suyatno, 2003: 34-48): a. Kredit Candak Kulak

  Adalah kredit modal kerja jangka pendek (maksimum 3 bulan) yang diberikan kepada pedagang kecil/ bakul di pasar-pasar untuk memperlancar usahanya.

  b. Kredit Mini Adalah kredit yang diberikan kepada golongan pengusaha kecil di pedesaan, misalnya petani, pedagang, pengrajin dan nelayan serta buruh-buruhnya.

  c. Kredit Midi Adalah kredit yang diberikan kepada nasabah-nasabah yang semula d. Kredit Investasi Kecil (KIK)/Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) 1) Kredit Investasi Kecil

  Adalah kredit jangka menengah atas panjang yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan kecil pribumi dengan persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan barang- barang modal serta jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan proyek dan pendirian proyek baru. 2) Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)

  Adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha/perusahaan kecil pribumi dengan persyaratan dan prosedur khusus, guna pembiayaan modal yang hanya dipergunakan secara terus- menerus untuk kelancaran usaha.

  e. Kredit Atas Dasar Kelayakan Adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, dengan penilaian kredit yang lebih ditentukan pada pertimbangan kelayakan dan tidak dititikberatkan pada tersedianya tambahan jaminan.

  f. Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Adalah kredit yang diberikan untuk mengembangkan/meningkatkan usaha-usaha kecil yang sudah ada dengan fasilitas kredit mini/kredit midi dan jenis kredit yang lain maupun usaha-usaha dari calon nasabah baru.

C. PROSEDUR UMUM PENGKREDITAN

  1. Prosedur Umum Pengkreditan terdiri atas (Suyatno, 2003: 69-87):

  a. Permohonan Kredit Permohonan fasilitas kredit mencakup: 1) Permohonan baru untuk mendapat suatu jenis fasilitas kredit.

  2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan. 3) Permohonan perpanjangan/pembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

  4) Permohonan-permohonan fasilitas lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.

  b. Penyidikan dan Analisis Kredit 1) Yang dimaksud dengan penyidikan (investigasi) kredit adalah pekerjaan yang meliputi: a) Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.

  b) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, baik data intern bank maupun dan pemeriksaan pada daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit yang macet.

  c) Pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh.

  d) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.

  2) Yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi: a) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidak dapat dipertimbangkannya suatu permohonan kredit.

  b) Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternatif- alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit.

  Setiap permohonan kredit perlu diteliti apakah memenuhi persyaratan kelayakan. Dalam menilai permohonan kredit bank biasanya berpegang teguh pada LIMA C (Gilarso, 1986: 303):

  (1) Character , bagaimana watak/sifat pribadi, cara hidup

  (2) Capital , berapa modal/kekayaan yang dimilikinya;

  apakah ia akan mampu melunasi hutangnya, apakah dia

  solvable ? (3) Capacity, bagaimana kemampuan dalam mengelola

  perusahaannya dengan baik sehingga mendatangkan hasil; apakah perusahaan itu rendable? Bagaimana manajemen perusahaan, pemasarannya, teknik produksinya, administrasi dan pembukuannya, dsb?

  (4) Collateral , jaminan apa atau berapa yang dapat

  diberikannya? Menurut Undang-undang bank umum tidak boleh memberi kredit kepada siapapun tanpa jaminan.

  (5) Condition of economy , keadaan/iklim ekonomi,

  kemungkinan perkembangan dan peraturan peraturan perkreditan yang berlaku. Misalnya dalam masa inflasi pemerintah membatasi pemberian kredit, proyek-proyek tertentu tidak boleh dilayani, usaha-usaha tertentu harus diberi prioritas.

  c. Keputusan atas Permohonan Kredit Dalam hal ini, yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil d. Penolakan Permohonan Kredit Penolakan permohonan dapat terjadi: 1) Oleh bagian kredit atau cabang

  Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-nyata dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.

  2) Oleh bagian kredit atau cabang setelah mendapat keputusan penolakan direksi.

  e. Persetujuan Permohonan Kredit Yang dimaksud dengan persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Untuk melindungi kepentingan bank dalam pelaksanaan persetujuan tersebut maka biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah.

  f. Pencairan Fasilitas Kredit Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Dalam prakteknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran dan atau pemindahanbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. g. Pelunasan Fasilitas Kredit Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.

  2. Dokumen-dokumen yang Digunakan Dalam Pemberian Kredit Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit meliputi (Suyatno, 2003:69-87): a. Surat permohonan nasabah

  b. Daftar isian yang disediakan oleh bank

  c. Daftar lampiran yang diperlukan

  d. Surat jaminan

  e. Dokumen-dokumen laporan penyidikan dan analisis kredit

  f. Surat keputusan

  g. Dokumen pengikat jaminan

  h. Dokumen perjanjian kredit i. Informasi untuk bagian lain j. Bukti pencairan kredit k. Bukti pembayaran

  3. Unit-unit yang terkait Dalam Sistem Pemberian Kredit

  a. Bagian Pelayanan Kredit

  Bagian ini bertugas memberikan pelayanan di bagian depan b. Bagian Pembahas Kredit

  Bagian ini bertugas untuk menerima permohonan kredit, melakukan penyelidikan dan analisis kredit, serta membuat laporan penilaian kredit.

  c. Bagian Pelaksana Kredit

  Bagian ini bertugas untuk membuat keputusan kredit, dilakukan oleh pejabat yang berwewenang.

  d. Bagian Administrasi

  Bagian ini bertugas untuk mencairkan kredit yang disetujui dan menyediakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pencairan kredit.

  e. Bagian Pencairan Kredit

  Bagian ini bertugas untuk mencairkan kredit yang disetujui dan menyediakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pencairan kredit.

  f. Bagian Pelunasan kredit Bagian ini bertugas untuk melayani pelunasan kredit.

  g. Bagian Akuntansi Bagian ini bertugas untuk melakukan pencatatan akuntansi.

  

BAGAN ALIR SISTEM PEMBERIAN KREDIT

Bagian Pelayanan Nasabah

  Mulai Penjelasan prosedur kredit

  Menerima permohonan kredit

  Penjelasan prosedur dan syarat

  SPN LSJK Surat Jaminan

  FPK

  1 Keterangan : SPN = Surat Penilaian Jaminan LSJK = Lampiran Sesuai Jenis Kredit FPK = Formulir Pembukaan Kredit LPK = Laporan Penilaian Kredit

  Bagian Pembahas Kredit

  SPN LSJK Surat Jaminan

  FPK

  Menilai Permohonan kredit Penyelidikan dan analisis Membuat

  LPK

  SPN LSJK Surat Jaminan

  FPK LPK N

  2

  1

  Bagian Pelaksanaan Kredit

  2 FPK LPK

  Membuat Keputusan Membuat Surat

  Penolakan Diberikan persetujuan dan membuat Surat

  Keputusan

  4 FPK LPK

  Surat Keputusan

  3

  Bagian Administrasi Kredit

  3

  4 FPK

  LPK Surat Penolakan Surat Keputusan Meneliti Kelengkapan

  Diotorisasi

  persyaratan

  oleh bagian kredit FPK LPK

  Surat yang sudah Surat Keputusan diotorisasi Bukti Pencairan

  Bukti pembayaran Kartu angsuran

  N Selesai

  5

  Bagian Pencairan Kredit Bagian Pembukuan

  Gambar 1: Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit (Evaluasi Sistem Pemberian Kredit, Monika 2008:18-22)

  5 Bukti Pencairan Bukti Pembayaran

  Kartu Angsuran

  Mengecek kebenaran dokumen

  6

  6 Bukti Pembayaran Bukti Pencairan

  Kartu Angsuran Jurnal

  N Selesai

D. SISTEM AKUNTANSI

  1. Pengertian Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001: 3).

  2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Unsur-unsur dalam suatu sistem akuntansi (Mulyadi, 2001: 4-5) adalah:

  a. Formulir Formulir merupakan dokumen pertama yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

  b. Jurnal Jurnal merupakan catatatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

  c. Buku Besar Buku besar (General Ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

  d. Buku Pembantu Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang e. Laporan Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, dan laporan harga pokok penjualan.

E. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

  1. Pengertian Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  Definisi sistem pengendalian tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut (Mulyadi, 2001: 163).

  2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern Tujuan dari sistem pengendalian intern adalah (Mulyadi, 2001: 63):

  a. Menjaga kekayaan organisasi

  b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

  c. Mendorong efisiensi

  d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manejemen

  3. Unsur Sistem Pengendalian Intern Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah (Mulyadi, 2001: 164- 170):

  a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

  b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

  c. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

  Cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah: 1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwewenang.

  2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). 3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. 4) Perputaran jabatan (job rotation). 5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. 6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.

  Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya, dapat ditempuh dengan cara berikut: 1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya.

  2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

F. USAHA KECIL

  1. Pengertian Usaha kecil adalah kegiatan-kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil yang memiliki kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 9 tahum 1995.

  Kriteria usaha kecil tersebut adalah sebagai berikut:

  a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.