PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI

BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN

MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I

SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh

  Nama : Eti Suhaeti NIM : 101132011

  

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini teruntuk: 1.

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2. UPT Disdikpora Kecamatan Mertoyudan 3. SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan 4. Rekan-rekan guru SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan 5. Suami dan anak-anakku tersayang 6. Ayah dan Ibu tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

  • beramal sholeh untuk bekal mati sesudah dan orang-orang yang kerdil itu orang yang hanya menuruti hawa nafsunya tetapi ia selalu meminta harapan- harapan kepada Alla SWT.

  Orang yang cerdik itu adalah orang-orang yang selalu menjaga dirinya dan

  (Hadist Riwayat Al-Tirmidzi) “Dengan ilmu hidup ini menjadi mudah, dengan seni hidup ini menjadi

  • indah, dan dengan agama (iman dan taqwa) hidup ini menjadi terarah”.

  (Mukti Ali)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

MENGENAI PENGELOMPOKAN BERBAGAI

BANGUN DATAR SEDERHANA MENGGUNAKAN

MEDIA REALITA PADA SISWA KELAS I

SEMESTER GENAP SD NEGERI SOKA

  Eti Suhaeti NIM : 101132011

  Universitas Sanata Dharma 2012

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan dengan materi bangun datar sederhana.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 17 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan diuji dengan expert judgement (konsultasi ahli).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar matematika yang berkaitan dengan bangun datar sederhana pada siswa kelas I SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil rata-rata pra siklus 56 menjadi 70 dalam siklus I dan 88 pada siklus II. Jumlah siswa yang tuntas meningkat dari 4 siswa pada pra siklus menjadi 8 siswa pada siklus I dan 14 siswa pada siklus II.

  Kata Kunci : Prestasi belajar, media realita, bangun datar sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  

INCREASE IN MATHEMATICS ACHIEVEMENTS ON THE GROUPING

OF VARIOUS FLAT UP IS SIMPLE USING THE MEDIA REALITIES IN

THE GRADE I SECOND SEMESTER SOKA ELEMENTARY SCHOOL

YEARS 2011/2012

  Eti Suhaeti NIM : 101132011

  Universitas Sanata Dharma 2012

  Purpose of the study was to determine whether the use of media reality can improve mathematics achievement in grade I in Soka Elementay School year 2011/2012. Realiting to the material simple flat wake.

  This study is an action research consisting of 2 cycles. Each cycle consisting of 2 subyek study were grade I students in Soka Elementary School year 2011/2012. amounting to 17 students. Instruments used in this study is a written test in the form of multiple choice questions. The validity of the instrument was tested by expert judgment (expert consltation).

  Result showed that an increase in mathematics achievement related to a simple flat wake in grade I of Soka Elementary school in years 2011/2012. This improvement is shown by an increase in the everage yield of 56 to 70 pre cycle in cycle I and 88 in cycle II. The number of students who completed increased from 4 students in pre cycle to 8 students in cycle I and 14 in cycle II.

  Key words: learning achievement, media reality, a simple flat wake.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, karena penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

  “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Mengenai Pengelompokan Berbagai Bangun Datar sederhana Menggunakan Media Realita Pada Siswa Kelas 1 Semester 2 SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012”

  Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Keberhasilan dalam penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1.

  Bapak Rohandi, Ph.D. Dekan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas studi S1 PGSD.

  2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST Kepala Program Studi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

  3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. Dosen Pembimbing yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.

  4. Bapak Suwardi, S.Pd.SD. Kepala SD Negeri Negeri Soka yang telah memberikan ijin untuk pelaksanaan penelitian ini.

  5. Bapak dan Ibu Guru SDN Soka yang banyak memberi bantuan dan dorongan.

  6. Berbagai pihak yang telah membantu terlaksananya Skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis tidak dapat memberikan balasan apapun kecuali ucapan terima kasih. Tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan Skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Magelang, 13 September 2012 Penulis

  Eti Suhaeti NIM 101132011

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................. . i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................. iv HALAMAN MOTTO ................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KARYA .................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEGIATAN AKADEMIS ............. vii ABSTRAK viii ………….. .................................................................

  ABSTRACT

  ix

…………… .................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................. x DAFTAR ISI xi ……….. ................................................................. DAFTAR TABEL xiv ….. ................................................................. DAFTAR GAMBAR .. ................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xvii

  BAB I. PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...............................................

  B.

  6 Pembatasan Masalah .....................................................

  C.

  6 Perumusan Masalah .......................................................

  D.

  6 Pemecahan Masalah ......................................................

  E.

  6 Batasan Pengertian ........................................................

  F.

  7 Tujuan Penelitian ...........................................................

  G.

  7 Manfaat Penelitian ........................................................

  BAB II. LANDASAN TEORI A.

  9 Kajian Pustaka ..............................................................

  1.

  9 Teori Belajar ...........................................................

  2.

  10 Prestasi Belajar .......................................................

  3.

  11 Hakikat Matematika ................................................

  a.

  11 Pengertian Matematika .....................................

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  14 Pembelajaran Matematika ................................

  4.

  16 Konsep Bangun Datar .............................................

  5.

  20 Media Pembelajaran ................................................

  a.

  20 Pengertian Media Pembelajaran …………….. .

  b.

  21 Prinsip pemilihan Media Pembelajaran ……... .

  c.

  22 Fungsi Media Pembelajaran ………………….

  d.

  25 Jenis Media pembelajaran …………………….

  6.

  26 Media Realita ..........................................................

  a.

  26 Pengertian Media Realita ……………………. .

  b.

  26 Keunggulan Media Realita ………………….. .

  c.

  27 Kelemahan Media Realita …………………....

  7. Pembelajaran Matematika Tentang Pengelompokan Berbagai Bangun Datar Melalui Penggunaan Media Realita .................................................................

  27 B.

  28 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..............................

  C.

  30 Kerangka Berpikir ........................................................

  D.

  31 Hipotesis Tindakan .......................................................

  BAB III. METODE PENELITIAN A.

  32 Jenis Penelitian .............................................................

  B.

  33 Setting Penelitian ..........................................................

  C.

  35 Rencana Tindakan .........................................................

  D.

  50 Instrumen Penelitian ………………………………….

  E.

  52 Validitas ……………………………………………… F.

  55 Teknik Pengumpulan Data …………………………… G. 56 teknik Analisis Data …………………………………..

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  58 Hasil Penelitian .............................................................

  1.

  58 Deskripsi Kondisi Awal ..........................................

  2.

  60 Deskripsi Per Siklus ................................................

  a.

  60 Siklus I ..............................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  78 Siklus II ..............................................................

  B.

  91 Pembahasan ………………………………………… .

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A.

  94 Kesimpulan .................................................................

  B. .................................................................

  94 Saran

DAFTAR PUSTAKA

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ......................................................

  35 Tabel 2 Instrumen Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran yang Dilakukan Oleh Guru ...................................

  42 Tabel 3 Rentang Nilai Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita yang Dilakukan Oleh Guru

  43 ……………………………………………………………. Tabel 4 Instrumen Pengamatan Terhadap Kegiatan Belajar Siswa ..........

  43 Tabel 5 Rentang Skor Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Realita ...........

  44 Tabel 6 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa ....................................

  44 Tabel 7

  51 Peubah dan Instrumen Penelitian ……………………………… Tabel 8 Kisi-

  51 kisi Soal Evaluasi Pada Siklus I ………………………….. Tabel 9 Kisi-

  52 kisi Soal Evaluasi Siklus II ……………………………….. Tabel 10 Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus I

  52 I ………………… Tabel 11

  54 Skor Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran ……. Tabel 12 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran

  55 ……………………. Tabel 13

  56 Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajara Siswa …………………. Tabel 14 Data Hasil Tes Diagnosa Awal ....................................................

  59 Tabel 15 Rentang Hasil Tes Diagnosa Awal .............................................

  60 Tabel 16 Data Hasil Perencanaan Pertemuan 1 Siklus I .............................

  61 Tabel 17 Hasil Pengamatan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I ....................

  65 Tabel 18 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus I ........................................................................................

  67 Tabel 19 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I ........................................................................................

  68 Tabel 20 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus I ........................................................................................

  70 Tabel 21 Hasil Rekap Terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada Siklus I ................................................................................

  71 Tabel 22 Hasil Rekap Pengamatan Terhadap Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada Silkus I .........................................................................................

  73 Tabel 23 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus I ..................................... Tabel 24 Hasil Rekap Pertemuan 2 Siklus II .............................................

  74 Tabel 25 Data Hasil Perencanaan Tindakan Pertemuan 1 Siklus II ............

  79 Tabel 26 Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II ...................

  81 Tabel 27 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran

  79 Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 1 Siklus II ..........................................................................

  82 Tabel 28 Hasil Pengamatan terhadap Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II ........................................................

  83 Tabel 29 Hasil Pengamatan Keterlibatan Siswa dalam Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pertemuan 2 Siklus II ........................................................

  85 Tabel 30 Hasil Rekap Pengamatan Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Siklus II .......................................................................................

  86 Tabel 31 Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pengelompokan Bangun Datar Menggunakan Media Realita Pada Silkus II ...............................................................................

  87 Tabel 32 Hasil Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ...................................

  88 Tabel 33 Hasil Rekap Tes Formatif Pertemuan 2 Siklus II ........................

  89 Tabel 34 Hasil Peningkatan Prestasi Belajar

  91 …………………………….. Tabel 35

  92 Rekapitulasi Hasil Penelitian …………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Macam-macam bangun Datar ....................................

  20 Gambar 2 Alur Kerangka Pembelajaran .....................................

  32 Gambar 3 Alur Penelitian ...........................................................

  32 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pemb elajaran (RPP) Siklus I ……………… Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LK

  S) Pertemuan 1 Siklus I ………………… Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LK

  S) Pertemuan 2 Siklus I ………………… Lampiran 4 Soal Evalu asi Siklus I ……………………………………………… Lampiran 5 Kunci Jawaban Soa l Evaluasi Siklus I …………………………… Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembe lajaran (RPP) Siklus II ……………. Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS ) Pertemuan 1 Siklus II ………………. Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa (LKS ) Pertemuan 2 Siklus II ………………. Lampiran 9 Soal Evalua si Siklus II …………………………………………… Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal

  Evaluasi Siklus II …………………………… Lampiran 11 Foto Kegiatan Pembelajaran ………………………………………. Lampiran 12 Permohonan Ijin Penelitian ………………………………………... Lampiran 13 Surat Keterangan Ijin Penelitian ……………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab ini dibahas Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Pembatasan Pengertian, Tujuan Penenlitian, Manfaat Penelitian. A. Latar Belakang Masalah Lingkungan belajar yang diciptakan secara alamiah akan membawa dampak

  yang lebih baik pada siswa. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam jangka panjang, dan itu terjadi di kelas-kelas sekolah. Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

  Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran. Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan siswa pada suatu mata pelajaran maupun pendidikan pada umumnya (Krismanto, 2003).

  Mempelajari matematika pada hakikatnya adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dalam memahami arti dari struktur-struktur, hubungan- hubungan, simbol-simbol yang ada dalam pelajaran matematika. Mempelajari matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan serta operasi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  operasinya, melainkan matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur menurut urutan yang logis.

  Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting dan mendasar untuk dipelajari di Sekolah Dasar (SD). Pelajaran matematika diberikan kepada siswa SD untuk membekali siswa agar mampu berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif. Dengan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif diharapkan siswa dapat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan nyata.

  Masalah yang muncul dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah kemampuan dalam memahami konsep bentuk benda. Untuk memahami konsep bentuk benda dapat dipelajari melalui matematika. Berdasarkan silabus, untuk memahami konsep bentuk benda, salah satunya dapat dipelajari dalam materi bangun datar.

  Bangun datar merupakan bagian dari geometri yang dipelajari di Sekolah Dasar. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Dengan kata lain bahwa bangun dua dimensi adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak pada satu bidang datar yang tidak memiliki ruang hanya sebuah bidang.

  Di Sekolah Dasar, bangun datar diajarkan pada siswa dari kelas awal sampai kelas akhir. Untuk mempelajari materi tersebut, cara kegiatan pembelajaranya tidak boleh disamaratakan, tetapi harus sesuai dengan tingkat perkembangan belajar siswa. Karso (2008:12) mengutip pendapat Bruner mengenai “perkembangan belajar” menekankan bahwa setiap individu pada waktu mengalami peristiwa atau benda di dalam lingkungannya, menemukan cara untuk menyatakan kembali peristiwa atau benda tersebut dalam pikirannya. Menurutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hal tersebut dapat dinyatakan sebagai proses belajar yang terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu (1) Tahapan Enaktif atau tahapan kegiatan, (2) Tahap Ikonik atau tahap gambar bayangan, dan (3) Tahap Simbolik. Tahap enaktif atau tahapan pertama ini anak belajar kosep yang berhubungan dengan benda-benda riel atau mengalami peristiwa dunia di sekitarnya. Tahap ikonik atau tahap kedua anak telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain siswa dapat memberikan gambaran dalam pikiranya tentang benda atau peristiwa yang dialami atau dikenalnya dalam tahap enaktif, walaupun peristiwa itu telah berlalu dan tidak ada di hadapannya. Tahap terakhir atau tahap simbolik siswa dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbol atau bahasa.

  Dengan memperhatikan pendapat Bruner, siswa SD kelas I masuk dalam Tahapan Enaktif. Tahapan ini dimulai dengan model konkret, yaitu menggunakan benda-benda nyata yang ada dilingkungan sekitar siswa. Sesuai dengan tahapan enaktif, dalam pembelajaran matematika di kelas I, diperlukan media yang dapat menghubungkan antara hal yang sedang dipelajari dan kehidupan nyata.

  Dalam penggunaan media guru harus menggunakan media yang tepat. Media yang tepat adalah media yang sesuai dengan meteri yang diajarkan. Dengan menggunakan media yang tepat, merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dan diharapkan dapat mempertinggi kualitas aktivitas pembelajaran yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan hasil belajar siswa.

  Namun, berdasarkan observasi yang dilakukan selama peneliti menjadi guru kelas I di SD Negeri Soka Mertoyudan Magelang, diperoleh informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahwa dalam proses pembelajaran matematika di kelas I, khususnya dalam materi bangun datar siswa masih kesulitan dalam memahami konsep bentuk benda, terutama benda-benda yang berkaitan dengan bangun datar, akibatnya siswa menjadi kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika.

  Kurang antusiasnya siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika terutama materi bangun datar, disebabkan oleh pembelajaran yang diterapkan masih bersifat tradisional, guru masih berperan sebagai aktor pembelajaran sementara siswa pasif mendengarkan dan memperhatikan. Siswa masih beranggapan bahwa pelajaran matematika masih sangat abstrak, sehingga cenderung terjadi proses penghafalan konsep atau prosedur. Hal ini menyebabkan pemahaman konsep matematika rendah.

  Di samping masalah di atas, dalam penyampaiannya guru juga kurang memerhatikan dalam penggunaan media, padahal di sekolah tersebut sudah banyak tersedia media yang berhubungan dengan bangun datar. Guru hanya menampilkan gambar yang dibuat secara manual di papan tulis sehingga siswa cenderung hanya mencatat dan menggambar saja sesuai dengan apa yang ada di papan tulis tanpa melakukan peragaan untuk dapat menentukan asal mula dan konsep materi yang sesungguhnya. Tidak adanya interaktif antara siswa dengan guru maupun antar sesama siswa. Sehingga hal ini menyebabkan pembelajaran yang tidak aktif dan komunikatif serta menyebabkan konsep materi kurang bisa dipahami dan berdampak pada rendahnya hasil belajar.

  Pemikiran di atas didukung oleh realitas dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran matematika di SD Negeri Soka. Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya mutu pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  matematika. Permasalahan pembelajaran matematika semakin kompleks terlebih munculnya kesan siswa bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan rumit. Juga ada kesan bahwa guru matematika adalah guru yang menakutkan. Kompleksitas permasalahan pembelajaran matematika berujung pada rendahnya prestasi hasil belajar matematika di SD Negeri Soka.

  Dari daftar nilai formatif tahun pelajaran 2011/2012 pada waktu dilaksanakan evaluasi pada pokok bahasan pengelompokan bangun datar menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa kurang baik. Dari 17 siswa yang mengikuti evaluasi, didapat data bahwa siswa yang mendapat nilai diatas 75 sebanyak 8 siswa dengan nilai rata-rata 71. KKM mata pelajaran matematika yang telah disepakati adalah 75, sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak siswa belum mencapai KKM.

  Sesungguhnya kompleksitas permasalahan pembelajaran dapat diminimalisasi atau diantisipasi dengan peran guru dalam menerapkan suatu strategi dalam pembelajaran. Dalam paradigma baru, strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil belajar, namun penerapan strategi pembelajaran yang tepat diakui lebih memungkinkan mencapai hasil belajar yang lebih bermakna.

  Berdasar permasalahan-permasalahan tersebut, terdorong oleh peran dan tanggung jawab guru untuk memajukan anak didik dan mensikapi paradigma baru dalam pendidikan, maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Peningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media realita pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Pembatasan Masalah

  Penelitian ini lebih berfokus pada Peningkatkan prestasi belajar matematika mengenai pengelompokan berbagai bangun datar sederhana menggunakan media realita pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012.

  C. Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar matematika tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkat?” D.

   Pemecahan Masalah

  Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam peningkatan prestasi belajar matematika tentang pengelompokan berbagai bangun datar sederhana diantaranya adalah melalui penggunaan media realita pada siswa kelas I semester genap SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012.

  E. Batasan Pengertian

  Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang akan dipakai peneliti memberikan batasan pengertian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Prestasi belajar adalah hasil belajar akademikdan non akademik siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes maupun non tes.

  2. Bangun datar sederhana merupakan bagian dari geometri yang hanya memiliki bidang saja dan tidak memiliki ruang.

3. Media realita disebut juga sebagai benda nyata atau makhluk hidup (real life materials).

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah menggunakan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Soka tentang pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.

  G. Manfaat Penelitian

  Secara teori penerapan penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika.

  Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak yaitu: 1. Bagi siswa a. Media realita dapat menghilangkan rasa bosan, serta dapat memahami secara langsung tentang pengelompokan berbagai bangun datar sederhana.

  b.

  Menunjukkan kepada siswa bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa diharuskan aktif dan termotivasi dalam peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bagi guru a.

  Memberikan pertimbangan dan pedoman bagi guru dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran .

  b.

  Media pembelajaran dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

  c.

  Proses belajar mengajar matematika di kelas tidak monoton.

  3. Bagi sekolah Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi bahwa penggunaan media realita dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas Kajian Pustaka, Penelitian yang relevan, Kerangka Berpikir dan Hipotesis Tindakan. A. Kajian Pustaka 1. Teori Belajar Hakikat belajar adalah aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku

  pada diri individu yang belajar. Dalam belajar perlu memperhatikan tentang prinsip-prinsip belajar: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman.

  Menurut teori Geslalt (Andrian, 2009), belajar sangat menguntungkan untuk kegiatan memecahkan masalah. Belajar memecahkan masalah diperlukan suatu pengamatan secara cermat dan lengkap. Dalam memecahkan masalah menurut John Dewey ada 5 upaya pemecahannya yakni: a.

  Realisasi adanya masalah. Jadi harus memahami apa masalahnya dan juga harus dapat merumuskan.

  b.

  Mengajukan hipotesa, sebagai suatu jalan yang mungkin member arah pemecahan masalah.

  c.

  Mengumpulkan data atau informasi dengan bacaan atau sumber-sumber lain.

  d.

  Menilai dan mencoba usaha pembuktian hipotesa dengan keterangan- keterangan yang diperoleh.

  e.

  Mengambil kesimpulan membuat laporan atau membuat sesuatu dengan hasil pemecahan soal itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Ausubel dalam Hudojo (1988) belajar dikatakan menjadi bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif siswa sehingga siswa dapat mengaitkan pengetahuan barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Ausubel juga mengemukakan belajar dengan penemuan yang bermakna, yaitu informasi yang dipelajari, ditentukan bebas oleh siswa. Belajar bermakna akan terjadi apabila ada keinginan siswa untuk memahami hal- hal yang akan dipelajari serta keterkaitan materi dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa.

2. Prestasi Belajar

  Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan, secara singkat dapat dikatakan prestasi adalah hasil usaha. Perbedaaan hasil belajar dengan prestasi belajar, bahwa penilaian hasil belajar dilakukan menyangkut 3 aspek yaitu afektif, kognitif,dan sikomotor, sementara penilaian prestasi belajar dilakukan pada aspek kognitif. Prestasi belajar merupakan sesuatu yang harus dapat diukur (measurable). Mengkur prestasi belajar bearti mengukur atau melakukan penilaian mengenai seberapa besar pencapaian kompetensi dasar yang diperoleh siswa. Kompetensi dasar berarti kemampuan minimal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan.

  Selanjutnya penilaian prestasi belajar pada penelitian ini difokuskan pada penilaian pada aspek kognitif siswa yang berkenaan dengan pencapaian kompetensi dasar tentang pengelompokkan berbagai bangun datar sederhana. Data penilaian diambil dari tes formatif tertulis yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Hakikat Matematika

  Hakikat matematika dipaparkan teori-teori tentang pembelajaran matematika, pengertian matematika, karakteristik matematika sekolah, dan pemahaman konsep-konsep dasar matematika.

a. Pengertian Matematika

  Istilah “matematika” berasal dari bahasa Yunani “mathematikos” berarti secara ilmu pasti dari kata

  “mathema” atau “mathesis” berarti ajaran pengetahuan

  abstrak dan deduktif atau ilmu pengetahuan, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman penginderaan , tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi. Matematika adalah salah satu pengetahuan tertua, terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang (Shadily 1983:217). Selain terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang, matematika juga merupakan sebuah bahasa yang mempunyai fungsi. Secara umum matematika merupakan pengetahuan yang dasar dan eksak sehingga dapat membentuk disiplin dalam berpikir dan melatih seorang berpikir sederhana, cepat dan tepat.

  Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep yang berhubungan dengan jumlah yang banyak, yang terbagi dalam tiga bidang yaitu: Aljabar, Analisa dan Geometri (Karso 1993: 2). Matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Selanjutnya Hamzah (2006: 12) mengutip pendapat Ernest bahwa matematika sebagai seuatu konstruksivisme sosial yang memenuhi tiga premis sebagai berikut: 1)

  Dasar dari pengetahuan matematika adalah ilmu bahasa, konvensi dan aturan, serta bahasa sebagai konstruksi masyarakat.

  2) Proses hubungan sosial antar personal sangat dibutuhkan dalam perubahan pengetahuan subjek matematika seseorang ke pengetahuan objek matematika.

  3) Aktivitas matematika akan dipahami menjadi sosial

  Semua definisi itu dapat kita terima, karena memang matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks. Dengan kata lain bahwa definisi atau pengertian dari matematika adalah sebanyak orang yang mendefinisikan sesuai dengan latar belakang dan pemahaman tentang matematika itu sendiri.

  Dari pendapat-pendapat di atas, memang matematika dapat ditinjau dari segala sudut, dan matematika itu sendiri bisa memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling komplek. Selain itu juga, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan kumpulan ide-ide, unsur-unsur dari konsep-konsep abstrak yang berhubungan dan tersusun secara berurutan dengan menggunakan penalaran deduktif.

b. Karakteristik Matematika Sekolah

  Pandangan tentang karakteristik matematika sekolah akan memberikan karakteristik mata pelajaran matematika secara keseluruhan. Menurut Suherman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (2001: 24) matematika dikenal sebagai ilmu deduktif. Ini berarti bahwa proses pengerjaan matematika harus bersifat deduktif. Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan (induktif), tetapi harus berdasarkan pembuktian deduktif. Baik isi maupun metode mencari kebenaran daam matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan. Pada umunya metode mencari kenbenaran yang digunakan dalam matematika adalah metode deduktif, sedangkan metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam adalah metode induktif eksperimen. Dalam matematika, suatu generalisasi, sifat, teori, atau dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibedakan secara deduktif. Meskipun demikian untuk membantu pemikiran siswa dalam mempelajari matematika di sekolah pada tahap-tahap permulaan seringkali diperlukan bantuan contoh-contoh khusus atau ilustrasi geometris. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, mencari kebenaran dapat dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dibuktikan secara deduktif.

  Dalam matematika juga dikenal suatu cara pembuktian yang disebut dengan induksi matematika. Induksi matematika merupakan pembuktian deduktif, meski namanya induksi. Induksi matematika atau disebut juga induksi lengkap sering dipergunakan untuk pernyataan-pernyataan yang menyangkut bilangan-bilangan asli. Pembuktian cara induksi matematika ingin membuktikan bahwa teori atau sifat itu benar untuk n = 1 (atau S (1) adalah benar), kemudian ditunjukkan bahwa sifat itu benar untuk n = k + 1 (atau S (k+1) benar).

  Suherman (2001: 55-56) mengatakan matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan Menengah (SLTA dan SMK),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sedangkan fungsi matematika sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan dalam pembelajaran matematika sekolah.

c. Pembelajaran Matematika

  Sebagai salah satu ilmu dasar, matematika berkembang cukup pesat, hal itu dibuktikan makin banyaknya kegunaan matematika dalam kehidupan sehari- hari. Oleh sebab itu konsep dasar matematika harus dikuasai siswa sejak dini, yang akhirnya terampil dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Pribadi (2009: 9) mengutip pendapat Gagne bahwa istilah pembelajaran sebagai

  “a set of events embedded in purposeful activeties that facilitate

learning”. Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan

  dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.

  Pembelajaran Matematika hendaknya disajikan melalui pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien, dan Menyenangkan (PAIKEM). Dalam pembelajaran PAIKEM guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi , refersi dan transfer dalam belajar sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat( Jauhar 2011: 6)

  Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (Muhsetyo 2009: 1.26). Menurut Muhsetyo salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran metematika yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intlektual peserta didik, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif peserta didik, (5) keterkaitan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, dan (6) pengembangan dan penalaran matematika.

  Waluyo (2000: 2) Pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku melalui pengalaman dan proses berfikir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

  Proses belajar dalam konteks pengalaman dan proses berfikir dalam mencapai tujuan memerlukan perencanaan, karena ada unsur kesengajaan, sehingga unsur kesenganjaan di luar individu yang mengajar merupakan ciri utama dalam konsep pembelajaran. Pihak luar individu yang belajar tersebut adalah perancang pembelajaran yaitu pengajar atau ahli pembelajaran lainnya.

  Muhsetyo, (2007: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta konsep, operasi dan prinsip. Ciri abstrak matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana, meyebabkan matematika tidak mudah untuk dipelajari, dan membuat banyak siswa kurang tertarik pada matematika. Hal ini berarti perlu adanya jembatan yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami.

  Persoalan mencari jembatan merupakan tantangan pendidik untuk dapat memilih model pembelajaran matematika yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah semangat, menantang terlibat, dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika. Pencarian dan pemilihan model pembelajaran matematika perlu berorientasi pada perkembangan mutakhir di dunia, dengan terus berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  untuk memperpendek kesenjangan antara kemajuan dunia dan kenyataan di Indonesia. Perkembangan dan kemajuan pembelajaran matematika di dunia tidak bisa diabaikan. Karena dapat menyebabkan kita semakin sulit mengejar kemajuan negara lain.

  Salah satu komponen yang menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika, yang sesuai dengan (1) topik yang sedang dibicarakan, (2) tingkat perkembangan intelektual siswa, (3) prinsip dan teori belajar, (4) keterlibatan aktif siswa, (5) keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, dan (6) pengembangan dan pemahaman penalaran matematis.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT BANGUN DATAR MELALUI MEDIA MODEL BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KUTO TAHUN 2010/2011.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SD NEGERI WIROGUNAN 01 KARTASURA TAHU

0 1 16

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BANGUN DATAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I TANJUNG.

0 0 2

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGELOMPOKKAN BANGUN DATAR SEDERHANA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS D1/C1 SLB NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI KELILING BANGUN DATAR DAN LUAS BANGUN DATAR SISWA KELAS III SEMESTER 2 SDN CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT.

0 1 125

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS III SEMESTER GENAP MELALUI MEDIA TANGRAM DI SD MUHAMMADIYAH SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 173

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PAPER CLAY PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB SEKAR TERATAI I SRANDAKAN.

0 0 164

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KONSEP PECAHAN SEDERHANA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS III SD NEGERI KARANGWUNI I GUNUNGKIDUL.

0 4 171

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN DATAR SEDERHANA DI KELAS I SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KELILING BANGUN DATAR GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL KELAS VI B SD KANISIUS DEMANGAN BARU I SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20102011

0 0 99