Evaluasi kualitas psikometrik wechsler adult intelligence scale - USD Repository

  EVALUASI KUALITAS PSIKOMETRIK WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS)

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Oleh: Silviana Yunita

  089114069

  PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaKu.

  (Fil. 4:13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah. Yogyakarta,

  31 Januari 2012 Penulis Silviana Yunita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) Silviana Yunita ABSTRAK

  Evaluasi kualitas psikometrik Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) dilakukan untuk mengetahui kualitas aitem, melakukan estimasi reliabilitas, melakukan estimasi validitas dan memperbaharui norma WAIS yang digunakan Laboratorium Psikologi Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini menggunakan data dokumentasi dari 522 subyek yang pernah mengikuti tes WAIS di Laboratorium Psikologi USD pada tiga tahun terakhir. Pengolahan data kualitas aitem dilakukan dengan menggunakan indeks diskriminasi aitem, koefisien alfa dan indeks kesukaran aitem. Perhitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik estimasi alpha Cronbach, perhitungan validitas dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori dan pembaharuan norma dengan teknik skor standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar aitem dalam subtes- subtes WAIS memiliki daya diskriminasi aitem yang rendah, menurunkan koefisien reliabilitas, serta memiliki indeks kesukaran aitem yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Selain itu, sebagian besar koefisien reliabilitas pada subtes-subtes WAIS termasuk dalam kategori rendah, sebagian validitas pada subtes-subtes WAIS kurang bisa dipertanggung jawabkan dan beberapa norma baru pada subtes-subtes WAIS berbeda dengan norma lama.

  Kata kunci: Wechsler Adult Intelligence Scale, WAIS, kualitas aitem, reliabilitas, validitas, norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Silviana Yunita ABSTRACT

  Evaluation of psychometric properties toward Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) was done for determine the item statistics, reliability estimation, validity estimation and renew the norm, which were used in Laboratory of Psychology, Sanata Dharma University. This research used documented data which involved 522 subjects who became the subject of WAIS in Laboratory of Psychology, Sanata Dharma University for this last three years. Item statistics were analyzed with index of item discrimination, alpha coefficient and index of item difficulty. Reliability estimation was analyzed with alpha Cronbach technique, validity estimation was analyze with confirmatory factor analysis and the norms were renewed with standard score technique. The result showed that almost all of the items in WAIS’s subtest had a low index of item discrimination, decreased the reliability coefficient and had two kinds of index of item difficulty which are over high and over low. Beside that, almost all of WAIS’s subtests showed a low reliability, some of them had not fulfill the validity and some of WAIS’s subtests norm showed the differences with their previous norms.

  Keywords: Wechsler Adult Intelligence Scale, WAIS, item statistics, reliability, validity, norm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Silviana Yunita Nomor Mahasiswa : 089114069

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

Evaluasi Kualitas Psikometrik

Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam Bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti Kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Januari 2012 Yang menyatakan, ( Silviana Yunita )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan karena peneliti telah menyelesaikan karya ini dengan cukup baik. Pengalaman-pengalaman yang sangat berkesan selama masa kuliah kini ditutup dengan karya ini. Penulisan karya ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih secara khusus kepada:

  1. Ibu Dr. Christina Siwi H., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Agung Santoso, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

  3. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. dan Ibu Agnes Endar Etikawati, S.Psi., Psi., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

  4. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi. dan Ibu A. Tanti Arini, M.Si. selaku Dosen Penguji yang banyak memberikan saran dan masukan sehingga kekurangan- kekurangan dari skripsi ini dapat diperbaiki.

  5. Prof. Dr. A. Supratiknya, Dr. A. Priyono Marwan, S.J., Dr. T. Priyo Widiyanto, Sylvia Carolina M. Y., M.Si., C. Siswa Widyatmoko, M.Si., Dr.

  Tjipto Susana, Passchahedona Herietta P. D. A. D. S., M.A., Dra. Lusia Pratidarmanastiti, V. Didik Suryo Hartoko, M.Si., Y. Heri Widodo, M.Psi, Psi., M. M. Nimas Eki S., M.Si dan seluruh dosen Fakultas Psikologi USD lain yang telah membagikan ilmunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Papa dan Mama serta Maria yang selalu mendukungku.

  7. Teman-teman tercinta yang berjuang bersama dari semeseter 1: Fla, Chike, Stella. Thanks atas kebersamaan dalam merasakan susah senang kuliah. Love u sista!

  8. Teman-teman Psikologi 2008: Noni, Pauline, Lita, Bora, Devi, Dian, Selly, Valle, Dita, Dila, Stanley, Vincent, Jose, Anggita, Anggit, Matheus, Sita, Sari, Hesti, Ade, Dessy, Fanny, Lusi, Anis. God always bless you all guys!

  9. Teman-teman Psikologi 2007: Kak Grace, Kak Ita, Kak Anggi, Kak Lily, Kak Nia, Mas Putu terima kasih atas kebersamaan selama kuliah.

  10. Teman-teman Divisi Training: Ci Yaya, Ko Herman, Mb. Matil, Mas Taman, Mb. Via, Mb. Agnes, Mb. Wilis, Baskoro, Mb. Jenny dan Mb. Dora.

  11. Teman-teman KKN di Kelompok I: Mb. Wini, Mb. Martha, Mb. Dyas, Mb.

  Keke.

  12. Mas Muji, Mas Doni, Mas Gandung, Bu Nanik dan Pak Gie yang banyak membantu dalam melaksanakan tugas-tugas fakultas.

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Kesalahan dan ketidaksempurnaan masih mungkin terjadi dalam karya ini. Terima kasih.

  Yogyakarta,

  31 Januari 2012 Silviana Yunita

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v ABSTRAK ......................................................................................................... vi ABSTRACT ....................................................................................................... vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7 BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................... 8 A. Inteligensi .......................................................................................... 8

  1. Pengertian Inteligensi ................................................................... 8

  2. Pengukuran Inteligensi ................................................................. 10

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Tujuan Tes Inteligensi ................................................................... 12

  B. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) ....................................... 13

  1. Sejarah WAIS .............................................................................. 13

  2. Tujuan WAIS .............................................................................. 15

  3. Subtes-subtes dalam WAIS ......................................................... 15

  4. Kualitas Psikometrik WAIS ........................................................ 20

  5. Adaptasi WAIS di Indonesia ....................................................... 22

  C. Karakteristik Tes yang Baik .............................................................. 24

  1. Perancangan ................................................................................ 24

  2. Kualitas Psikometrik ................................................................... 26

  D. Norma ................................................................................................ 42

  1. Pengertian .................................................................................... 42

  2. Pedoman Penyusunan Norma ..................................................... 43

  3. Sampel Normatif ......................................................................... 43

  4. Langkah-langkah Pengembangan Norma ................................... 44

  5. Teknik Tranformasi Skor ............................................................ 44

  E. Kerangka Penelitian ........................................................................... 47

  F. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 49

  BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 50 A.Jenis Penelitian ................................................................................... 50 B. Identifikasi Variabel .......................................................................... 50 C. Definisi Operasional .......................................................................... 50 D. Data Penelitian .................................................................................. 51

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  E. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 52

  F. Metode Analisis Data ......................................................................... 53

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 57 A. Orientasi Kancah ............................................................................... 57 B. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ............................................... 58 C. Hasil Analisis Umum ........................................................................ 59

  1. Analisis Aitem ............................................................................... 59

  2. Reliabilitas ..................................................................................... 60

  3. Validitas ......................................................................................... 61

  4. Norma ............................................................................................ 62

  D. Hasil Analisis per Subtes .................................................................. 62

  1. Subtes Informasi ............................................................................ 62

  2. Subtes Kosakata ............................................................................. 70

  3. Subtes Hitungan ............................................................................. 78

  4. Subtes Pemahaman ........................................................................ 84

  5. Subtes Kesamaan ........................................................................... 91

  6. Subtes Rentang Angka .................................................................. 97

  7. Subtes Kelengkapan Gambar......................................................... 103

  8. Subtes Susunan Gambar ................................................................ 110

  9. Subtes Rancangan Balok ............................................................... 116

  10. Subtes Perakitan Obyek ............................................................... 122

  11. Subtes Simbol Angka .................................................................. 127

  E. Implikasi Penelitian terhadap Penggunaan WAIS di Indonesia ........ 131

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 132

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 134 A. Kesimpulan ......................................................................................... 134 B. Saran ................................................................................................... 136 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 137 LAMPIRAN ....................................................................................................... 140

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Pendidikan ........................ 51 Tabel 2. Deskripsi Subyek Penelitian Berdasarkan Umur ................................. 52 Tabel 3. Nilai Fit Indeks .................................................................................... 54 Tabel 4. Norma WAIS ....................................................................................... 56 Tabel 5. Deskripsi Subtes Skala Verbal ............................................................. 57 Tabel 6. Deskripsi Subtes Skala Performansi .................................................... 57 Tabel 7. Hasil Analisis Aitem ............................................................................ 60 Tabel 8. Hasil Estimasi Reliabilitas ................................................................... 61 Tabel 9. Hasil Estimasi Validitas ....................................................................... 61 Tabel 10. Hasil Perhitungan Norma ................................................................... 62 Tabel 11. Hasil Analisis Aitem Subtes Informasi .............................................. 63 Tabel 12. Hasil Fit Indeks Subtes Informasi ...................................................... 66 Tabel 13. Norma Subtes Informasi .................................................................... 69 Tabel 14. Hasil Analisis Aitem Subtes Kosakata .............................................. 71 Tabel 15. Hasil Fit Indeks Subtes Kosakata ...................................................... 75 Tabel 16. Norma Subtes Kosakata ..................................................................... 77 Tabel 17. Hasil Analisis Aitem Subtes Hitungan .............................................. 78 Tabel 18. Hasil Fit Indeks Subtes Hitungan....................................................... 81 Tabel 19. Norma Subtes Hitungan ..................................................................... 83 Tabel 20. Hasil Analisis Aitem Subtes Pemahaman .......................................... 85 Tabel 21. Hasil Fit Indeks Subtes Pemahaman .................................................. 88

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 22. Norma Subtes Pemahaman ................................................................ 90 Tabel 23. Hasil Analisis Aitem Subtes Kesamaan ............................................. 91 Tabel 24. Hasil Fit Indeks Subtes Kesamaan ..................................................... 94 Tabel 25. Norma Subtes Kesamaan ................................................................... 96 Tabel 26. Hasil Analisis Aitem Subtes Rentang Angka .................................... 97 Tabel 27. Hasil Fit Indeks Subtes Rentang Angka ............................................ 100 Tabel 28. Norma Subtes Rentang Angka ........................................................... 102 Tabel 29. Hasil Analisis Aitem Subtes Kelengkapan Gambar .......................... 104 Tabel 30. Hasil Fit Indeks Subtes Kelengkapan Gambar .................................. 107 Tabel 31. Norma Subtes Kelengkapan Gambar ................................................. 109 Tabel 32. Hasil Analisis Aitem Subtes Susunan Gambar .................................. 111 Tabel 33. Hasil Fit Indeks Subtes Susunan Gambar .......................................... 113 Tabel 34. Norma Subtes Susunan Gambar ........................................................ 115 Tabel 35. Hasil Analisis Aitem Subtes Rancangan Balok ................................. 117 Tabel 36. Hasil Fit Indeks Subtes Rancangan Balok ......................................... 119 Tabel 37. Norma Subtes Rancangan Balok........................................................ 121 Tabel 38. Hasil Analisis Aitem Subtes Perakitan Obyek ................................... 122 Tabel 39. Hasil Fit Indeks Subtes Perakitan Obyek ........................................... 124 Tabel 40. Norma Subtes Perakitan Obyek ......................................................... 126 Tabel 41. Hasil Fit Indeks Subtes Simbol Angka .............................................. 128 Tabel 42. Norma Subtes Simbol Angka ............................................................. 130

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Analisis Aitem Subtes Informasi ................................................... 142 Lampiran 2. Reliabilitas Subtes Informasi ......................................................... 143 Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas Subtes Informasi .......................................... 147 Lampiran 4. Fit Index Subtes Informasi ............................................................ 149 Lampiran 5. Analisis Aitem Subtes Kosakata.................................................... 152 Lampiran 6. Reliabilitas Subtes Kosakata ......................................................... 153 Lampiran 7. Hasil Uji Normalitas Subtes Kosakata .......................................... 159 Lampiran 8. Fit Index Subtes Kosakata ............................................................. 162 Lampiran 9. Analisis Aitem Subtes Hitungan.................................................... 165 Lampiran 10. Reliabilitas Subtes Hitungan ....................................................... 166 Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Subtes Hitungan ........................................ 169 Lampiran 12. Fit Index Subtes Hitungan ........................................................... 171 Lampiran 13. Analisis Aitem Subtes Pemahaman ............................................. 174 Lampiran 14. Reliabilitas Subtes Pemahaman ................................................... 175 Lampiran 15. Hasil Uji Normalitas Subtes Pemahaman .................................... 178 Lampiran 16. Fit Index Subtes Pemahaman ...................................................... 180 Lampiran 17. Analisis Aitem Subtes Kesamaan ................................................ 183 Lampiran 18. Reliabilitas Subtes Kesamaan ...................................................... 184 Lampiran 19. Hasil Uji Normalitas Subtes Kesamaan....................................... 186 Lampiran 20. Fit Index Subtes Kesamaan ......................................................... 188 Lampiran 21. Analisis Aitem Subtes Rentang Angka ....................................... 191

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 22. Reliabilitas Subtes Rentang Angka ............................................. 192 Lampiran 23. Hasil Uji Normalitas Subtes Rentang Angka .............................. 195 Lampiran 24. Fit Index Subtes Rentang Angka ................................................. 197 Lampiran 25. Analisis Aitem Subtes Kelengkapan Gambar ............................. 200 Lampiran 26. Reliabilitas Subtes Kelengkapan Gambar ................................... 201 Lampiran 27. Hasil Uji Normalitas Subtes Kelengkapan Gambar .................... 203 Lampiran 28. Fit Index Subtes Kelengkapan Gambar ....................................... 206 Lampiran 29. Analisis Aitem Subtes Susunan Gambar ..................................... 209 Lampiran 30. Reliabilitas Subtes Susunan Gambar ........................................... 210 Lampiran 31. Hasil Uji Normalitas Subtes Susunan Gambar ............................ 213 Lampiran 32. Fit Index Subtes Susunan Gambar............................................... 215 Lampiran 33. Analisis Aitem Subtes Rancangan Balok .................................... 218 Lampiran 34. Reliabilitas Subtes Rancangan Balok .......................................... 219 Lampiran 35. Hasil Uji Normalitas Subtes Rancangan Balok ........................... 223 Lampiran 36. Fit Index Subtes Rancangan Balok .............................................. 225 Lampiran 37. Analisis Aitem Subtes Perakitan Obyek ...................................... 228 Lampiran 38. Reliabilitas Subtes Perakitan Obyek............................................ 229 Lampiran 39. Hasil Uji Normalitas Subtes Perakitan Obyek ............................ 230 Lampiran 40. Fit Index Subtes Perakitan Obyek ............................................... 232 Lampiran 41. Hasil Uji Normalitas Subtes Simbol Angka ................................ 235 Lampiran 42. Fit Index Subtes Simbol Angka ................................................... 240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Inteligensi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan

  manusia sebab inteligensi selalu berperan dalam semua aktivitas manusia (Suryobroto, 1984). Hal ini mendasari munculnya banyak pengukuran terhadap inteligensi pada anak-anak maupun pada orang dewasa. Salah satu dari sekian banyak tes inteligensi tersebut adalah Weschler Adult Intelligence Scale atau yang lebih dikenal dengan nama WAIS.

  WAIS merupakan tes yang disusun oleh David Weschler, seseorang berkebangsaan Amerika. Awalnya, Weschler menyusun tes inteligensi bernama Weschler-Bellevue Intellegence Scale Form I (W-B) yang dipublikasikan pada tahun 1939. Alasan pengembangan skala W-B didasari kenyataan bahwa tes inteligensi yang digunakan orang dewasa pada waktu itu hanya merupakan perluasan saja dari tes inteligensi untuk anak-anak sehingga kurang menarik bagi orang dewasa. Weschler berharap skala W-B akan lebih cocok dan menarik bagi orang dewasa.

  Pada tahun 1947, Wechsler menambahkan bentuk kedua Weschler-

  Bellevue Intellegence Scale Form I, yaitu Weschler-Bellevue Intellegence Scale Form II. Revisi lengkap dan restandardisasi Form I dipublikasikan

  pada 1955 sebagai Weschler Adult Intelligence Scale (WAIS). WAIS direvisi, direstandardisasi, dan dipublikasikan kembali pada 1981 menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    Weschler Adult Intelligence Scale–Revised (WAIS-R) dan revisi terakhir

  menjadi Weschler Adult Intelligence Scale-III (WAIS-III) yang dilakukan pada akhir tahun 1990-an (Anastasi & Urbina, 1997).

  WAIS pada dasarnya digunakan untuk mengukur inteligensi umum pada orang dewasa dengan rentang usia 16 – 75 tahun. Tes ini dapat pula digunakan untuk melakukan diagnosa psikiatris, meliputi kerusakan otak, kemerosotan psikosis dan kesulitan emosional yang mempengaruhi fungsi intelektual (Anastasi & Urbina, 1997).

  Materi dari WAIS sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu Tes Verbal dan Tes Performansi. Tes Verbal terdiri atas informasi, pengertian, hitungan, persamaan, rentangan angka dan perbendaharaan kata, sedangkan Tes Performansi terdiri dari simbol angka, melengkapi gambar, rancangan balok, mengatur gambar dan merakit obyek (Weschler dalam Psikodiagnostika, 1983).

  Sebagai tes inteligensi, WAIS akan menghasilkan angka yang disebut

  IQ. Ketepatan diagnosis dan prediksi IQ akan sangat tergantung pada kemampuan WAIS sebagai alat ukur indikator perilaku yang signifikan dan luas (Anastasi, 1997). Berdasarkan analisis kualitas psikometri, suatu tes dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya apabila ia reliabel, valid, dan memiliki kualitas aitem yang baik (Supratiknya, 1998). Apabila WAIS tidak memenuhi kualitas psikometri tersebut maka akan berakibat pada kesalahan prediksi IQ (Murtini, 1990). Kesalahan prediksi IQ akan memunculkan diagnosa inteligensi yang menyesatkan apabila digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap masa depan seseorang.

  Oleh karena itu, pengujian dari perspektif psikometris mutlak dilakukan.

  Estimasi reliabilitas WAIS di Amerika dengan menggunakan metode

  split – half memperoleh koefisien reliabilitas untuk Tes Verbal antara 0,86

  sampai 0,97, Tes Performansi antara 0,85 sampai 0,94, serta skala penuh antara 0,90 sampai 0,98 (Anastasi & Urbina, 1997). Perhitungan reliabilitas WAIS menggunakan metode re-test memperoleh koefisien reliabilitas tes verbal 0,96, tes performansi 0,91, serta skala penuh 0,96 (Gregory, 1943).

  Perhitungan validitas WAIS dengan kriterion WAIS – R memperoleh koefisien validitas sebesar 0,93, dengan Weschler Intellegence Scale for

  Children-III ( WISC-III) sebesar 0,88, dengan Standard Progressive Matrices (SPM) senilai 0,64, serta dengan Stanford-Binet senilai 0,88

  (Gregory, 1943). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa WAIS memang memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.

  Adaptasi WAIS di Indonesia dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM). Adaptasi tersebut dilakukan pada WAIS versi tahun 1955 dan belum disertai dengan pengujian empiris yang seksama terhadap kualitas aitem yang selesai dialihbahasakan. Norma konversi IQ yang digunakan masih memakai norma asli WAIS (Azwar, 1996). Usaha adaptasi ini baru terbatas pada alih bahasa dan sedikit penyesuaian isi pertanyaan dan gambar-gambar stimulusnya dengan harapan akan menjadi lebih cocok bagi budaya Indonesia. Ini berarti usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  pengadaptasian tersebut belum memenuhi persyaratan yang seharusnya dilakukan dalam mengadaptasi suatu tes dari luar negeri (Purwono, 2010).

  Analisis kualitas psikometrik terhadap WAIS adaptasi UGM sendiri pernah dilakukan sebelumnya. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Syaffudin Azwar pada tahun 1996 hanya terbatas pada dua dari sebelas subtes yang ada, yakni subtes Informasi dan subtes Hitungan. Berdasarkan pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah dua gasal-genap diperoleh koefisien reliabilitas subtes Informasi sebesar r ’ = 0,3047, serta

  xx koefisien reliabilitas subtes Hitungan sebesar r ’ = 0,488 (Azwar, 1996). xx

  Validasi WAIS juga pernah dilakukan dengan menggunakan teknik validitas kriteria, yaitu menghitung koefisien korelasi Tes WAIS dengan SPM. Koefisien korelasi yang didapatkan adalah antara 0,356 (Rahayu dalam Azwar, 1996). Penelitian tersebut tentu saja menunjukkan adanya kelemahan mendasar pada format dan aitem-aitem hasil alih bahasa tersebut dimana koefisien reliabilitas dan validitas termasuk dalam kategori rendah (Partosuwido dalam Azwar, 1996).

  Penelitian terakhir yang dilakukan guna menguji kualitas psikometrik WAIS di Indonesia dilakukan pada tahun 1996 dan belum ada penelitian- penelitian berikutnya terkait dengan permasalahan tersebut (Azwar, 1996).

  Maka dari itu, perubahan kualitas psikometrik diperkirakan dapat terjadi. Hal yang lain terkait dengan kemungkinan ketidaksesuaian antara stimulus dalam subtes-subtes WAIS adaptasi tersebut dengan konteks kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  manusia pada zaman sekarang ini pun turut dipertanyakan. Hal ini diperkirakan akan mengganggu kualitas psikometrik tes tersebut.

  Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan di atas dengan meneliti reliabilitas, validitas dan mencari aitem-aitem yang kurang baik dalam tes WAIS hasil adaptasi. Ini merupakan langkah awal untuk memperbaiki WAIS. Sebuah tes dapat berfungsi dengan baik apabila dilakukan evaluasi atas segi-segi teknisnya dalam kaitan dengan karakteristik-karakteristik seperti validitas, reliabilitas, kualitas aitem, dan norma (Anastasi & Urbina, 1997). Oleh karena itu, evaluasi kualitas psikometrik terhadap WAIS adaptasi perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana alat tes tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    B.

   Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kualitas aitem pada WAIS adaptasi Universitas Gajah Mada?

  2. Bagaimana reliabilitas WAIS adaptasi UGM?

  3. Bagaimana validitas WAIS adaptasi UGM?

  4. Bagaimana standar norma yang dipakai oleh WAIS adaptasi UGM? C.

   Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kualitas aitem pada WAIS adaptasi UGM.

  2. Melakukan estimasi reliabilitas WAIS adaptasi UGM.

  3. Melakukan estimasi validitas WAIS adaptasi UGM.

  4. Memperbaharui norma WAIS adaptasi UGM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    D.

   Manfaat Penelitian

  1. Manfaat teoritik Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai estimasi reliabilitas, estimasi validitas, dan kualitas aitem terhadap WAIS di Indonesia.

  2. Manfaat praktis Bagi Laboratorium Fakultas Psikologi dan Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi (P2TKP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dapat memperoleh masukan tentang reliabilitas serta validitas WAIS, dan mencari aitem-aitem yang kurang baik dalam tes inteligensi ini. Selain itu, juga memperoleh masukkan mengenai evaluasi terhadap norma yang selama ini digunakan. Hasil penelitian ini, pada akhirnya dapat dijadikan pertimbangan dalam evaluasi dan penggunaan WAIS tersebut kepada masyarakat di masa yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Inteligensi 1. Pengertian Inteligensi Spearman dan Wynn Jones mengemukakan bahwa manusia

  memiliki kekuatan dalam pikiran yang dianggap sebagai sumber pengetahuan sejati. Kekuatan dalam bahasa Yunani disebut nous, sedangkan penggunaan kekuatan disebut noesis. Dalam bahasa Latin,

  noesis disebut intelligentia yang kemudian dialihbahasakan di Indonesia menjadi inteligensi (Azwar, 1996).

  Ada beberapa pengertian inteligensi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh. Spearman pada tahun 1904 mengemukakan bahwa inteligensi adalah sebuah kemampuan umum yang melibatkan eduksi dan korelasi. Teori yang terkenal dari Spearman adalah faktor G (kemampuan umum) dan faktor S (kemampuan khusus). Faktor G inilah yang dianggapnya sebagai inteligensi yakni energi mental yang menentukan kinerja, sedangkan faktor S lebih berkaitan dengan ketrampilan (Gregory, 1996).

  Pandangan lain mengenai inteligensi datang dari Binet dan Simon yang memandang inteligensi sebagai kemampuan untuk menilai, memahami dan menalar dengan baik (Gregory, 1996). Berbeda dengan Binet dan Simon, Terman dan Goddard memiliki pendapat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  inteligensi merupakan kapasitas untuk membuat konsep-konsep dan memahami signifikansinya (Azwar, 1996; Cohen & Swedlik, 2005; Gregory, 1996).

  Sedikit berbeda dengan para pendahulunya, Stoddard dan Gardner memandang inteligensi sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk mengatasi masalah. Secara lebih mendalam, Gardner juga membagi inteligensi menjadi sembilan kategori antara lain linguistik, matematis- logis, ruang, kinestetik-badani, musikal, interpersonal, intrapersonal, eksistensial dan lingkungan (Azwar, 1996; Gregory, 1996). Beberapa tokoh seperti Pintner, Thurstone, Weschler, Piaget dan Sternberg juga memiliki kesepakatan tersendiri mengenai definisi inteligensi dengan berpendapat bahwa inteligensi merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan baik terhadap situasi baru dalam hidupnya (Gregory, 1996).

  Raymond Cattel memberikan sedikit warna baru dalam definisi inteligensi, ia membagi inteligensi dalam dua tipe yakni fluid

  intelligence dan crystallized intelligence. Fluid intelligence merupakan inteligensi non-verbal dan relatif bebas dari pengaruh budaya.

  Inteligensi tipe ini berkaitan dengan kapasitas untuk belajar dan menyelesaikan masalah (Gregory, 1996). Sedangkan crystallized

  intelligence merupakan inteligensi yang berkaitan dengan budaya dan

  digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menuntut respon- respon yang dipelajari dan habitual. Crystallized intelligence inilah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  yang nantinya dapat diukur menggunakan tes-tes inteligensi yang kita kenal saat ini seperti tes Binet dan WAIS (Gregory, 1996).

  Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa inteligensi merupakan kapasitas untuk belajar dari pengalaman, beradaptasi dengan lingkungan dan memecahkan masalah. Selain itu, inteligensi juga dapat dilihat dalam beberapa kapasitas di berbagai bidang antara lain linguistik, matematis-logis, ruang, kinestetik-badani, musikal, interpersonal, intrapersonal dan eksistensial.

  2. Pengukuran Inteligensi Salah satu asesmen dalam psikologi klinis yang digunakan untuk membedakan individu adalah asesmen inteligensi. Hal ini dilakukan karena fungsi mental setiap individu berbeda satu sama lain. Masalah muncul ketika ada pertanyaan tentang bagaimana cara mengukur inteligensi (Sundberg, Winebarger, & Taplin, 2007).

  Alfred Binet menganggap inteligensi sangat berpengaruh dalam perkembangan psikologi klinis sehingga ia mengembangkan alat ukur kemampuan mental kompleks untuk anak normal dan anak yang mengalami gangguan mental. Melalui alat ukur tersebut, psikologi klinis dapat melihat perbedaan individual melalui pengukuran fungsi mental setiap individu (Gregory, 1996).

  Tes inteligensi individual yang pertama dikembangkan oleh Alfred Binet pada tahun 1905 (Gregory, 1996). Prinsip yang dianut Binet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  dalam mengkonstruksi tes ini adalah konsep perbedaan usia dan konsep kemampuan mental umum yang diperkenalkan oleh Spearman.

  Pada konsep perbedaan usia, Binet berpendapat bahwa anak-anak yang lebih tua memiliki kapabilitas yang lebih besar dari anak yang lebih muda. Maka dari itu, ia mengestimasi kemampuan anak lepas dari usia kronologisnya. Binet juga mengenalkan konsep usia mental yang berfungsi untuk melihat kesesuaian usia kronologis dengan performansi seseorang pada suatu tes atau subtes tertentu. Skala-skala Binet mengalama revisi sebanyak enam kali dari tahun 1908 hingga tahun 1986 (Gregory, 1996). Pada revisi terakhir, skala Binet menghilangkan skala usia, menggunakan skor standard dan hanya terdiri dari 15 subtes yang dikelompokkan dalam empat bidang, yakni penalaran verbal, penalaran visual, penalaran kuantitatif dan ingatan jangka pendek (Cohen & Swedlik, 2005; Gregory, 1996).

  David Weschler memulai penyusunan alat tes pada tahun 1932 (Gregory, 1996). Ia membuat alat tes berdasarkan rujukan divisi psikiatri di rumah sakit Bellevue, New York. Skala yang dibuat Weschler berpedoman pada Army Alpha & Betha serta Skala Binet (Gregory, 1996). Namun, Weschler kurang sependapat dengan Binet dalam beberapa hal. Weschler menilai aitem-aitem tes Binet yang kurang sesuai untuk orang dewasa dan terlalu menekankan pada kecepatan sehingga akan menghambat orang yang sudah tua. Weschler berpendapat bahwa skala inteligensi bagi orang dewasa seharusnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  dapat mengukur pengetahuan umum, pemahaman kuantitatif, kemampuan berbahasa, ingatan dan penilaian sosial (Cohen & Swedlik, 2005). Maka dari itu, Weschler bertekad merancang aitem untuk orang dewasa, menambah skala performansi, mengurangi penekanan pada pertanyaan-pertanyaan dengan batas waktu pendek, menggunakan metode baru untuk memperoleh IQ dan menggunakan skala poin. Penambahan skala performansi bertujuan untuk mengatasi bias bahasa, budaya dan latar belakang pendidikan dalam pengukuran inteligensi (Gregory, 1996).

  3. Tujuan Tes Inteligensi Tes inteligensi secara umum memiliki tujuan untuk memprediksi performansi individu di masa yang akan datang, menetapkan posisinya berdasarkan kemampuan kognitif dan memberikan perlakuan bagi individu. Selain itu, ada beberapa tes inteligensi seperti Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) yang mampu memberi informasi klinis melalui diagnosa psikiatris.

  Diagnosa psikiatris dalam WAIS dianggap mampu untuk mengobservasi kerusakan otak, kemerosotan psikosis, dan kesulitan emosional yang dapat mempengaruhi sejumlah fungsi intelektual lebih daripada yang lain (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005; Gregory, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Kesimpulan yang didapat dari berbagai penjelasan di atas, inteligensi merupakan suatu konsep yang menggambarkan kapasitas untuk belajar dari pengalaman, beradaptasi dengan lingkungan dan memecahkan masalah. Inteligensi menjadi penting untuk diketahui karena dapat digunakan untuk memprediksi performansi individu di masa yang akan datang, menetapkan posisinya berdasarkan kemampuan kognitif dan memberikan perlakuan bagi individu. Maka dari itu, beberapa peneliti tertarik untuk menciptakan alat ukur inteligensi yang paling menggambarkan inteligensi manusia.

B. Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)

  1. Sejarah WAIS Pada tahun 1939, David Wechsler memperkenalkan versi pertama tes inteligensi yang dirancang khusus untuk digunakan bagi orang dewasa yang bernama Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (W-B) (Anastasi & Urbina, 1997). Sepuluh tahun kemudian, Wechsler menerbitkan skala inteligensi untuk anak-anak yang dikembangkan berdasar isi skala W-B. Skala ini diberi nama Wechsler Intelligence

  Scale for Children (WISC). WISC terdiri dari dua sub bagian, yakni

Verbal (V) dan Performance (P) (Anastasi & Urbina, 1997).

  Pada tahun 1974, WISC direvisi dan diluncurkan dengan nama baru, yakni WISC-R (R adalah revised). Wechsler terus menyusun skala lain untuk orang dewasa dengan cara memperluas isi tes WISC

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  sehingga lahirah Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) pada tahun 1955. Revisi terhadap WAIS sendiri telah dilakukan dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1981 dengan nama WAIS-R (Anastasi & Urbina, 1997).

  Ada tiga macam skala Wechsler (Anastasi & Urbina, 1997): a.

  WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children) di tahun 1949. Banyak soal diambil langsung dari tes orang dewasa.

  WISC third edition untuk usia 6-16 tahun 11 bulan.

  b. WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) di tahun 1955.

  Untuk usia 16-75 tahun.

  c. Wechsler Preeschool and Primary Scale of Intelligence-

  Revised tahun 1989. Tes ini untuk rentang usia 3-7 tahun 3 bulan.

  Revisi skala WISC yang dinamai WISC-R diterbitkan tahun 1974 dan dimaksudkan untuk mengukur inteligensi anak-anak usia 6 sampai dengan 16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes yang dua diantaranya digunakan hanya sebagai persediaan apabila diperlukan penggantian subtes (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    2.

  Tujuan WAIS WAIS digunakan untuk mengukur inteligensi umum dan diagnosa psikiatris pada orang dewasa. Diagnosa psikiatris dalam

  WAIS dianggap mampu untuk mengobservasi kerusakan otak, kemerosotan psikosis, dan kesulitan emosional yang dapat mempengaruhi sejumlah fungsi intelektual lebih daripada yang lain. Weschler dan para psikolog klinis lainnya berpendapat bahwa sebuah analisis atas kinerja relatif individu pada berbagai subtes berbeda dianggap dapat mengungkapkan gangguan-gangguan psikiatris yang spesifik (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).

  3. Subtes-subtes dalam WAIS Subtes-subtes dalam WAIS terdiri atas dua bagian yakni skala verbal dan skala performansi. Skala verbal terdiri atas subtes

  Informasi, Rentang Angka, Kosakata, Hitungan, Pemahaman, dan Kesamaan, sedangkan skala performansi terdiri atas subtes Kelengkapan Gambar, Susunan Gambar, Rancangan Balok, Perakitan Objek, dan Simbol Angka. Secara lebih terperinci, tujuan dan isi masing-masing subtes skala Verbal (Azwar, 1996) adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    a.

  Informasi Subtes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan umum, proses belajar dan memori. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mengerjakan subtes ini antara lain ketertarikan, pendidikan, latar belakang budaya dan ketrampilan membaca. Subtes ini berisi 29 pertanyaan tentang pengetahuan umum yang dianggap dapat diperoleh subyek dari pengalaman sehari-hari subyek. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun menurut taraf kesukaran yang semakin meningkat (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).

  b. Rentang Angka Subtes ini bertujuan untuk mengukur memori jangka pendek, perhatian dan encoding yang merupakan proses perubahan sesuatu dari di lingkungan menjadi kode-kode tertentu dalam bentuk representasi mental. Tester menyajikan subtes ini dengan mengucapkan rangkaian angka-angka yang terdiri dari atas 3 sampai 9 angka yang secara lisan, kemudian meminta subyek untuk mengulang penyebutan angka tersebut dalam urutan yang benar. Pada bagian kedua subtes ini, tester menyebutkan rangkaian angka yang lain dan subyek diminta mengulang penyebutan dalam urutan yang terbalik (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005; Matlin, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    c.

  Kosakata Subtes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan umum.

  Faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mengerjakan subtes ini adalah faktor pendidikan dan faktor budaya. Testee diminta untuk mendefinisikan 40 kata dari yang termudah hingga yang tersulit. Tester menyebutkan secara lisan kata yang disajikan pada kartu kecil dan subyek diminta mendefinisikannya (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).

  d. Hitungan Subtes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan berhitung, kesiapan dan konsentrasi serta memori pendengaran jangka pendek. Dalam subtes ini, terdapat problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di sekolah dasar. Empat belas soal hitungan diberikan secara lisan dan harus dijawab oleh subyek dengan cara lisan pula (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).

  e. Pemahaman Subtes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman sosial, kemampuan untuk mengatur serta menerapkan pengetahuan dan memahami hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari- hari seperti “common sense”. Subtes ini terdiri atas 14 soal yang menghendaki subyek untuk menjelaskan apa yang harus dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  pada situasi tertentu, mengapa aturan tertentu harus diikuti, apa arti peribahasa tertentu, dan sebagainya (Anastasi & Urbina, 1997; Cohen & Swedlik, 2005).