Analisis pengaruh ROA, EPS dan reputasi underwriter terhadap harga saham perdana perusahaan Go Public di BEJ : studi emperis pada perusahaan IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001-2006 - USD Repository

  

Analisis Pengaruh ROA, EPS dan

Reputasi Underwriter Terhadap Harga

Saham Perdana Perusahaan Go Public di BEI

  

(Studi Empiris pada Perusahaan IPO yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001 – 2006)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  Oleh : Leo Satrio Nuraribowo NIM: 032114041 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Leo Satrio Nuraribowo Nomor Mahasiswa : 032114041

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

“ Analisis Pengaruh ROA, EPS dan Reputasi underwriter Terhadap Harga

Saham Perdana Perusahaan Go Public Di BEI “

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Di buat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 Juni 2008 Yang menyatakan (Leo Satrio Nuraribowo)

  @ MOTTO DAN PERSEMBAHAN @ KEBERANIAN YANG SEBENARNYA ADALAH BAGAIKAN LAYANG – LAYANG,

  HENTAKAN ANGIN YANG MENENTANG TIDAK MELEMPARKANNYA KE BAWAH, BAHKAN SEBALIKNYA AKAN MENAIKKANNYA TINGGI ( Yo2k)

  Kemenangan bukanlah ditentukan oleh banyaknya tepuk tangan Dan karangan bunga

  Melaikan kemenangan sangat ditentukan oleh

SIKAP TETAP MENANG

  Walaupun dalam kekalahan ( Yo2k)

  Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai Seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan – kesulitan Yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses ( Booker T )

  Karya ini kupersembahkan untuk : Junjungan tertinggi Gusti Yesus Keluarga besarku tercinta Semua orang yang kucintai , mencintai dan membenciku Berkat Tuhan berlimpah untuk kita semua

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

  

“Analisis Pengaruh ROA, EPS dan Reputasi Underwriter Terhadap Harga

Saham Perdana Perusahaan Go Public di BEI”

(Studi Empiris pada perusahaan IPO yang terdaftar di BEI 2001 - 2006)”

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Juni 2008 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengekuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik secara sengaja maupaun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 30 Juni 2008 Yang membuat pernyataan Leo Satrio Nuraribowo

  

ABSTRAK

Analisis Pengaruh ROA, EPS dan

Reputasi Underwriter Terhadap Harga

  

Saham Perdana Perusahaan Go Public di BEI

( Studi Empiris pada Perusahaan IPO yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2001 – 2006 )

  

Leo Satrio Nuraribowo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2008

  Sebuah perusahaan yang akan go public harus mengikuti prosedur yang terdiri dari tiga tahapan. Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM. Penawaran Umum atau sering pula disebut go public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten ( perusahaan yang akan go public ) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.

  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah Return on Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Reputasi Underwriter secara bersama- sama dan secara parsial berpengaruh terhadap harga saham perdana, serta seberapa besar kontribusi variabel independen dapat menjelaskan variansi variabel dependen.

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 41 perusahaan, dengan periode pengamatan 6 tahun (2001 – 2006). Variabel dependen adalah harga saham perdana, dan variabel independen adalah Return on Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan reputasi underwriter.

  Hasil penelitian ini menunjukkan semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perdana. Sedangkan secara parsial variabel ROA dan EPS berpengaruh terhadap harga saham perdana. Variansi semua variabel independen yang digunakan dapat menjelaskan 46,5 % variansi perubahan harga saham perdana, sedangkan sisanya 53,5 % dijelaskan variabel lain yang tidak terdapat dalam model penelitian ini.

  

Kata kunci : Harga saham perdana, Return on Asset (ROA), Earning Per Share

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF ROA, EPS AND

UNDERWRITER'S REPUTATION ON SHARE'S

OFFERING PRICE OF GO PUBLIC COMPANIES AT ISX

  

An Empirical Study at IPO Companies

Listed at Indonesia Stock Exchange in 2001 – 2006

Leo Satrio Nuraribowo

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2008

A company who wants to go public must follow procedure that contains

three steps. To go public, a company needs have to make internal and documents

preparation in accordance to the requirements needed for going public, and

fulfills all the requirements stated by the Bapepam. Public offering or go public is

an activity of stock or other marketable securities offering done by an issuer

(going public firm) to the public based on the procedures arranged in the Capital

Market Law and its Implementation Rules.

  The purpose of this research was to know whether Return on Asset (ROA),

Earning per Share (EPS), and underwriter reputation simultaneously or partially

influence share offering price, and to what degree.

  In this research, 41 companies were used as sample with observation

period of six years (2001 – 2006). The dependent variable was Share's offering

Price, and the independent variables were Return on Asset (ROA), Earning per

Share (EPS), and underwriter reputation.

  The results of this research showed that all the independent variables

simultaneously influenced the share's offering price. Partially, ROA and EPS

influenced the share offering price and all the independent variables used could

explain 46,5 % of the share's offering price change, while the remaining 53,5 %

was explained by other factors beyond the scope of this model.

  

Key words : Share offering price, Return on Asset (ROA), Earning per Share

(EPS), and underwriter reputation.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur ke hadirat Allah Bapa di Surga atas berkat perlindungan dan terang Roh Kudus-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, arahan, dan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang teramat dalam kepada :

  a. Romo Rektor Universitas Sanata Dharma, Dr. Ir. P.Wiryono Priyotamtama, S.J. yang telah memberikan kesempatan untuk belajar nilai-nilai akademis serta mengembangkan sisi humanisme penulis.

  b. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Drs. Alex Kahu Lantum, M.S atas kesempatan untuk belajar dan berkembang bersama dilingkungan Fakultas.

  c. Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Drs. Ir. Hansiadi Yuli, M.Si., Ak atas kesempatan pengembangan diri penulis di lingkungan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  d. Drs. G. Anto Listianto, M.S.A., Akt, selaku pembimbing I yang banyak memberikan bimbingan, masukan dalam penyelesaian e. Drs.Yusef Widya Karsana, M.Si., Ak. selaku pembimbing II yang dengan sabar meluangkan waktunya untuk mengoreksi dan memberikan masukan yang sangat bermanfaat untuk penyelesaian skripsi ini.

  f. Ayahanda tercinta Nurhadi dan (Alm.) Ibu C. Arie Susanti, adik, keluarga besar Ig. Margono yang telah memberikan dorongan dan selalu mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

  g. Seorang terkasih di hati, jiwa, dan pikiran penulis, Shinta atas senyum, dorongan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat selesai.

  h. Teman-teman AKT’03 yang telah bersama-sama menapaki kehidupan perkuliahan di kampus tercinta kita ini. Para penghuni kontrakan Concat (Ade, Yongky, Nggawok, Pe2ng, Ananta, Seno, Ndawu, Kang Yoga, Abet, Daniel) terimakasih atas guyubnya. i. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu baik langsung maupun tak langsung dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis tetap mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

  Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

  Yogyakarta, 30 Juni 2008

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................ ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............ iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS.......... vi ABSTRAK.........................................................................................vii ABSTRACT.......................................................................................viii HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................ix DAFTAR ISI......................................................................................xi DAFTAR TABEL..............................................................................xiii DAFTAR GRAFIK............................................................................xiv DAFTAR LAMPIRAN......................................................................xv

  BAB I PENDAHULUAN................................................................1 A. Latar Belakang................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................4 C. Batasan Masalah.............................................................. 4 D. Tujuan Penelitian............................................................. 5 E. Manfaat Penelitian........................................................... 5 F. Sistematika Penelitian...................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI...........................................................7 A. Harga Saham Perdana...................................................... 7 B. Return On Asset...............................................................16 C. Earning Per Share............................................................ 18 D. Reputasi Underwriter....................................................... 21 E. Hubungan Variabel Independen dan Dependen.............. 23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................... 29 A. Jenis Penelitian.................................................................29 B. Waku dan Tempat Penelitian........................................... 29 C. Desain Penelitian............................................................. 29 D. Teknik Pengumpulan Data...............................................30 E. Teknik Analisa Data........................................................ 30 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................... 39 A. Gambaran Umum Bursa Efek Jakarta..............................39 B. Gambaran Umum Perusahaan Sampel.............................41 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN..................................... 47 A. Deskripsi Data..................................................................47 B. Kriteria Pengambilan Sampel…...................................... 47 C. Penentuan Daa yang Akan Diteliti...................................49 D. Analisis Data....................................................................50 E. Pembahasan Hasil Persamaan Regresi.............................58 BAB VI PENUTUP.......................................................................... 60 A. Kesimpulan ..................................................................... 60 B. Keterbatasan Penelitian....................................................60 C. Saran................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 62 LAMPIRAN.......................................................................................64

  DAFTAR TABEL

  Halaman

  1. Tabel 5.1 Sampel perusahaan berdasarkan Purposive Sampling………...48

  2. Tabel 5.2 Tabel Uji Multikolinieritas…………………………………….52

  3. Tabel 5.3 Tabel Uji Autokorelasi………………………………………...53

  4. Tabel 5.4 Tabel Ringkasan Hasil Regresi.......................................……...54

  5. Tabel 5.5 Tabel Anova…………………………………………………...55

  6. Tabel 5.6 Tabel Uji T……………………………………………….........58

  7. Tabel 5.7 Tabel Uji R Square……………………..……………………...60

DAFTAR GRAFIK

  Halaman

  1. Grafik 5.1 Grafik Uji Heterokedastisitas…...................................………53

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  1. Tabel Perhitungan ROA, EPS dan IPO Price............................................65

  2. Tabel Perhiungan Reputasi Underwriter…...............................................66

  3. Tabel Hasil Regresi……………………………………………………...67

  4. Tabel Distribusi Nilai F………………………………………………….68

  5. Tabel Distribusi Nilai t…………………………………………………..70

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan dunia perekonomian, banyak perusahaan tumbuh dan berkembang dengan bidang usaha yang beragam. Kehadiran dan kemunculan bermacam - macam perusahaan baru tersebut,

  membawa animo persaingan yang semakin ketat di dunia bisnis. Menjawab ketatnya persaingan yang ada, maka perusahaan baik yang baru ataupun yang sudah lama beroperasi harus melakukan ekspansi usaha.

  Suatu perusahaan yang ingin melakukan ekspansi usaha memerlukan dana yang relatif besar. Untuk pemenuhan dana tersebut, perusahaan bisa melakukan beberapa alternatif pendanaan lewat hutang ataupun menjual sahamnya di pasar modal. Salah satu alternatif pendanaan yang dapat diandalkan dari segi jumlahnya adalah penerbitan saham baru pada masyarakat di pasar modal yang disebut dengan istilah go public atau penawaran umum.

  Dengan melakukan go public perusahaan kini bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama melainkan juga dimiliki masyarakat (Payamta,2000).

  Dalam proses go public sebelum saham perusahaan diperdagangkan di pasar sekunder (bursa efek), terlebih dahulu saham perusahaan tersebut dijual di pasar perdana (primary market) dan biasa disebut sebagai proses penawaran

  2 emiten dan underwriter (penjamin emisinya) harus menentukan tingkat harga yang akan ditawarkan.

  Tingkat maupun besarnya harga yang tercipta merujuk pada sebuah keputusan yang diambil berdasarkan informasi tentang kondisi perusahaan.

  Salah satu informasi yang pasti tersedia untuk menilai kondisi keuangan dan prospek perusahaan yang melakukan IPO dapat dilihat pada prospektusnya.

  

Prospektus adalah gambaran suatu perusahaan yang disajikan dalam bentuk

  tertulis yang memuat keterangan lengkap dan terbuka mengenai keadaan perusahaan dan prospeknya di masa mendatang, serta informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan penawaran umum (Payamta,2000). Prospektus disebarluaskan kepada masyarakat sebelum penawaran perdana dimulai.

  Dalam dokumen ini disajikan data serta informasi tentang kondisi keuangan maupun non – keuangan perusahaan Informasi yang tersaji menjadi pertimbangan sendiri untuk menentukan harga saham perdana serta menjadi informasi yang berguna dalam riset ataupun penelitian – penelitian. Banyak studi telah dilakukan untuk melihat pengaruh beberapa variabel terkait dengan perilaku harga saham yang ada pada pasar perdana. Dharmastuti (2002) menguji pengaruh EPS,

  

PER, ROI, DER dan NPM dalam menetapkan harga saham perdana

  perusahaan yang terdaftar di BEI. Beliau mengambil sampel data berupa populasi perusahaan yang terdaftar di BEI pada kurun waktu 1995 – 2002.

  Hasilnya faktor internal perusahaan (EPS, PER dan ROI) berpengaruh

  3 Kim et al (1995; p 449-464) menguji manfaat variabel keuangan dan non keuangan yang diungkapkan dalam prospektus IPO perusahaan. Dalam penelitian itu dinyatakan bahwa variabel laba per saham (EPS), indeks rata – rata industri, ukuran penawaran (proceeds) dan tipe penawaran berpengaruh signifikan dalam penentuan harga pasar saham perdana.

  Keberagaman hasil penelitian yang telah ada menjadi faktor menarik yang membuat penulis ingin mengadakan penelitian ini. Dari literatur yang sudah dihimpun peneliti, terlihat 3 faktor yang cenderung mengalami perbedaan dari segi hasilnya yaitu EPS, ROA dan reputasi underwriter. Dari informasi tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh ketiga variabel yaitu ROA, EPS, reputasi underwriter terhadap harga saham perdana perusahaan di BEI dengan judul “ANALISIS PENGARUH

  

ROA, EPS DAN REPUTASI UNDERWRITER TERHADAP HARGA

SAHAM PASAR PERDANA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI “

  4 B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu :

  1. Apakah Return on Asset, Earning per Share dan tingkat reputasi

  Underwriter secara bersama – sama (simultan) berpengaruh signifikan

  terhadap harga saham perdana ?

  2. Apakah Return on Asset, Earning per Share dan tingkat reputasi

  Underwriter secara individu (parsial) berpengaruh signifikan terhadap

  harga saham perdana

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, peneliti membatasi masalah pada :

  1. Variabel – variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada Earning per Share, Return on Asset, reputasi Underwriter serta variabel dependen yaitu harga saham perdana.

  2. Reputasi Underwriter dalam penelitian ini diukur berdasarkan pangsa pasar penjamin emisi dari Underwriter itu sendiri.

  3. Perhitungan EPS serta ROA diambil dari data laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dalam prospektus perusahaan yang pertama kali melakukan IPO.

  4. Periode tahun yang diambil peneliti untuk menentukan perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah dari tahun 2001-2006.

  D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel – variabel keuangan yaitu

  

Return on Asset, Earning per Share dan tingkat reputasi Underwriter terhadap

harga saham perdana.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis, penelitian ini adalah suatu media dalam penambahan pengetahuan dan suatu praktek praktisi yang sangat membantu dalam penerapan pengetahuan studi terutama mengenai saham pada dunia pasar modal di Indonesia

  2. Bagi Investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap harga saham pasar perdana, sehingga dapat dipergunakan sebagai tambahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma, penelitian ini dapat menambah kepustakaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh segenap pihak sebagai tambahan informasi dan pengetahuan

  F. Sistematika Penulisan

  Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari enam bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

  BAB I : PENDAHULUAN Bab I berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  5

  6

  BAB II: LANDASAN TEORI Bab II akan diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari masalah yang diteliti. Antara lain berkaitan dengan pengertian

  Earning per Share, Return on Asset, reputasi Underwriter.

  BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitan, jenis data yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga mengenai gambaran perusahaan go public yang akan dijadikan sampel penelitian. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan perhitungan – perhitungan bagaimana menjawab masalah yang dirumuskan, menguraikan data hasil penelitian, langkah – langkah perlakuan pengujian dan pembahasan hsil pengujian dengan metoda yang telah ditetapkan.

  BAB VI : PENUTUP Pada bab terakhir akan disajikan kesimpulan dari hasil analisis pada Bab V, serta dilengkapi pula dengan keterbatasan penelitian dan saran – saran perbaikan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI I. TEORI A. Harga Saham Perdana A.1 Penawaran dan Pasar Perdana Pasar perdana adalah pasar untuk penawaran perdana kepada

  publik sesudah dilakukan IPO. IPO atau penawaran umum perdana adalah kegiatan perusahaan menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (Hakiman, 2005: 2). IPO atau penawaran umum perdana juga diartikan sebagai penawaran efek secara langsung kepada investor yang dilaksanakan emiten melalui pinjaman emisi (Darmawi, 2006).

  Sebuah perusahaan yang akan go public harus mengikuti prosedur yang terdiri dari tiga tahapan utama yaitu persiapan diri, memperoleh ijin registrasi dari BAPEPAM dan melakukan penawaran ke publik (IPO). Penawaran perdana memiliki arti penting bagi pihak emiten, sebab dalam tahapan ini besar dan nilai jual saham perusahaan bersangkutan ditentukan untuk pertama kalinya. Pihak – pihak terkait dan punya kepentingan langsung dengan adanya IPO adalah (calon) emiten itu sendiri, investor, underwriter dan pasar bursa yang ada di Indonesia. Perhatian paling

  8 mengingat dari penetapan harga IPO akan menentukan sukses tidaknya proses IPO tersebut.

  Penetapan harga jual suatu saham IPO terbentuk setelah tercapai kompromi antara emiten, underwriter dan pihak investor.

  Emiten akan berusaha menjual sahamnya dengan harga yang setinggi–tingginya, sedang dilain pihak underwriter sebagai pihak yang memberikan jasa untuk menjual saham, berusaha agar seluruh saham itu terjual, sehingga mereka akan menurunkan harga dengan meminta diskon kepada emiten.

  Harga saham terkait yang muncul dalam proses penawaran perdana ini dinamakan harga saham pasar perdana, yang juga diartikan sebagai suatu harga pasar, yang menemukan kekuatan permintaan dan penawaran yang diprakarsai dua belah pihak yaitu underwriter dan emiten (perusahaan terkait). Lebih lengkapnya harga saham pasar perdana mengarah pada pengertian harga sebelum saham tersebut dicatatkan di masyarakat dan merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada investor (Hakiman, 2005: 2).

  Berikut beberapa poin penting untuk menjelaskan pengertian harga saham pasar perdana itu sendiri (Halim, Abdul, 2003: 7) yaitu:

  1. Harga saham perdana merupakan harga yang bersifat tetap dan ditentukan oleh emiten dan underwriter

  2. Harga saham yang terbentuk tidak dikenakan biaya komisi atau tambahan biaya lainnya saat ditawarkan di pasar perdana

  3. Ketetapan harga ini tidak bersifat lama, karena memiliki jangka waktu relatif pendek dan terbatas

  9 A.2 Penentuan Harga Saham Model Valuasi (Penilaian Saham)

  Model penilaian ini merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham. Terdapat dua model penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas, ( Husnan 1998:13 ) yaitu :

  1. Pendekatan Present Value (metode kapitalisasi penghasilan) Berdasarkan pendekatan ini, maka nilai suatu saham adalah sama dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Secara formal dapat dituliskan sebagai : a

  Arus Kas t Nilai Saham =

  ∑ t 1 ( t

  −

  • +

    1 r )

  2. Pendekatan Price Earning Ratio (metode kelipatan laba) Model valuasi lain yang sering digunakan adalah pendekatan PER. Model ini mendasarkan diri atas rasio antara harga saham per lembar dengan EPS. Faktor – faktor yang mempengaruhi PER, Husnan (1998) :

  1. Rasio laba yang dibayarkan sebagai deviden, atau payout

  ratio

  2. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh pemodal

  10 Teori yang digunakan untuk menghitung harga saham dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Discount Cash Flow Model

  (model DCF) dan Relative Valuation Model (model RV) Pendekatan DCF mengatakan bahwa nilai intrinsik suatu saham adalah sama dengan nilai sekarang (present value) dari arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut di masa yang akan datang. Model DCF ini dikembangkan oleh Wiese (1930) yang mengatakan bahwa harga suatu asset sekuritas adalah jumlah dari seluruh pendapatan yang akan diterima di masa yang akan datang dengan diskon sebesar suku bungan saat ini untuk mendapatkan nilai

  present value – nya (Hakiman, 2005: 45). Persamaan umum dalam

  model DCF : t = n

  Arus Kas Nilai Saham (P )

  =

t =

O +

1

( 1 r ) t

  Keuntungan model DCF (Hakiman, 2005) :

  a. Valuasi berdasarkan model suatu asset, sehingga hasilnya lebih rendah dari persepsi pasar b. Investor yang baik adalah membeli bisnis bukan saham, maka model DCF pilihan tepat menentukan kapan harus membeli.

  c. Valuasi dengan DCF memaksa kita untuk berpikir mengenai karakteristik dari perusahaan dan mengerti tentang bisnisnya Kerugian model DCF (Hakiman, 2005) :

  a. Model membutuhkan lebih banyak input dan informasi dibandingkan dengan pendekatan valuasi lainnya b. Input dan informasi ini tidak hanya sukar diperkirakan namun juga dapat dengan mudah dimanipulasi oleh siapapun c. Tidak ada jaminan suatu perusahaan akan tumbuh terus

  11 Pendekatan model RV adalah berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan earning, kemudian dihitung nilai earning

  per share (EPS) atau price earning ratio (PER) dan dibandingkan

  dengan nilai EPS dari kelompok industri perusahaan tersebut. Model ini dikembangkan oleh Molodovsky (1965) dan merupakan perkembangan dari model pertumbuhan tetap (model Gordon). Molodovsky mengatakan bahwa besarnya rasio deviden adalah fungsi dari pertumbuhan pendapatan (Hakiman, 2005: 49).

  Persamaan umum dalam model RV :

  P )1( b O

  PER PER

  = −= atau

  )( gr

  E1 Cara kerja model RV ini adalah dengan menghitung nilai asset

  perusahaan kemudian memperhatikan nilai asset perusahaan atau industri pembanding relative terhadap variabel yang umum seperti

  earning, cash flow atau nilai buku.

  Keuntungan model RV (Hakiman, 2005) :

  a. Valuasi model RV lebih mencerminkan persepsi pasar dibandingkan dengan model DCF b. Selalu ada proporsi yang jelas dari sekuritas yang

  undervalued dan overvalued

  c. Model ini cocok bagi manajer yang kinerjanya dinilai dengan membandingkan prestasi relatifnya dengan manajer perusahaan lain

  d. Model ini membutuhkan lebih sedikit informasi daripada DCF

  Kerugian model RV (Hakiman, 2005) :

  a. Model RV membutuhkan lebih sedikit informasi karena asumsi secara implisit dibuat tetang variabel lain. Namun bila asumsi ini salah maka perhitungan model RV juga akan salah

  b. Model ini menggunakan asumsi bahwa pasar adalah benar,

  12 Disamping itu dalam melakukan analisis dan memilih saham ada dua pendekatan dasar lain yang sering digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan cara : (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan (2) menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.

  A.3 Analisis Dalam Penentuan Harga Saham Dalam membuat model peramalan harga saham langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan deviden yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham.

  1. Analisis Fundamental Analisis fundamental didasarkan pada anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan nilai nyata suatu saham yang ditentukan oleh beberapa faktor fundamental perusahaan penerbit saham. Nilai intrinsik adalah nilai yang tercermin pada faktor-faktor seperti pendapatan deviden, prospek perusahaan, aspek manajemen dan sebagainya.

  Analisis fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara :

  1. Memperkirakan nilai dari faktor – faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang

  2. Menerapkan hubungan variabel – variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham Model ini juga sering disebut sebagai model Share Price

  Forecasting Model dan sering digunakan pada berbagai pelatihan analisis sekuritas.

  Adapun kerangka analisis fundamental adalah : Analisis

  Fundamental Penilaian

  Ekonomi pasar Industri

  Manfat yang diharapkan, baik dalam bentuk deviden maupun laba Resiko investasi yang akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang layak

  Model evaluasi DCF atau RV

  13

  14 Analisis kondisi ekonomi atau pasar dilandasi oleh pemikiran bahwa kondisi perekonomian mempengaruhi kondisi pasar dan pada akhirnya mempengaruhi pemodal.

  Analisis industri dilakukan karena dengan kondisi pasar yang cukup baik untuk investasi perlu ditentukan sektor industri mana yang paling menarik. Perlu diperhatikan indeks dari masing

  • – masing sektor industri dan jumlah perusahaan yang ada di sektor tersebut, hal ini membedakan apakah faktor dominasi perusahaan yang berpengaruh atau memang perkembangan industrinya memang baik, disamping itu siklus kehidupan industri juga harus diperhatikan apakah industri berada pada tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan atau penurunan.

  2. Analisis Teknikal Analisis teknikal mencoba memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham tersebut di waktu yang lalu dengan anggapan bahwa :

  1. Harga saham mencerminkan informasi yang relevan

  2. Informasi itu ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu

  3. Perubahan harga memiliki pola tertentu dan pola tersebut akan berulang

  15 Kerangka pemikiran analisis teknikal ini adalah :

  

Analisis teknikal

mencoba untuk

Mengidentifikasi

kapan gerakan

  Kondisi pasar Suatu saham

Dengan menganalisis perubahan

harga melalui

Indikator

  Grafik teknis

  Pendekatan teknikal merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri, untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Pendekatan teknikal menggunakan data yang sudah dipublikasikan serta faktor – faktor lain yang sasarannya adalah ketepatan waktu dalam memprediksi pergerakan harga jangka pendek suatu saham maupun indikator pasar. Penekanan analisis ini adalah pada perubahan harga daripada tingkat harga untuk meramalkan trend perubahan harga tersebut.

  Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah : (1) bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, (2) bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di

  16 mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang (Husnan, 1998:337). Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan membeli (masuk pasar) atau menjual saham (keluar pasar) dengan memanfaatkan indikator- indikator teknis maupun menggunakan grafis. Beberapa indikator teknis yang sering digunakan adalah moving average, new high

  and low, short-interest ratio dan volume perdagangan (Husnan, 1998 : 338).

B. Return on Asset

  Karena investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan keuangan, dianggap bahwa mereka berkepentingan dengan informasi masa lalu untuk mengevaluasi prospek perusahaan di masa datang.

  Dari laporan keuangan yang diterbitkan setelah dianalisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan membaik atau memburuk selama suatu waktu. Hal ini akan membantu bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga di masa yang akan datang (Zainuddin dan Hartono dalam Warsidi, 2000). Dengan kata lain, tujuan ini mengasumsikan bahwa investor menginginkan informasi tentang hasil dan risiko dari investasi yang

  17 Tujuan pelaporan keuangan ini mengisyaratkan bahwa laba periode (earnings) dimaknai sebagai informasi mengenai kinerja masa lalu yang meliputi daya melaba (earning power), akuntabilitas dan efisiensi.

  Efisiensi sebenarnya merupakan kemampuan menciptakan keluaran (output) tertinggi dengan sumber daya tertentu sebagai masukan (input).

  Di dalam akuntansi, laba dimaknai dan diinterpretasi sebagai pengukur efisiensi oleh investor dalam bentuk kembalian atas investasi (Return on

  Investment atau ROI). Bagi kreditor, efisiensi dapat ditunjukkan dengan

  tingkat bunga (Return on Loan atau ROL). Sedangkan bagi manajemen, efisiensi diinterpretasi sebagai pengukur efisiensi penggunaan sumber daya dalam bentuk kembalian atas asset (Return on Asset atau ROA) (Suwardjono, 2005 : 459).

  ROA tergolong dalam rasio profitabilitas yang merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Rasio ini adalah tingkat pengembalian atas total aktiva, yang dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan total aktiva. ROA merupakan suatu rasio penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkannya ( asset yang dimiliki ) untuk mendapatkan laba. ROA menjadi salah satu pertimbangan investor dalam melakukan investasi terhadap saham di bursa saham.

  Menurut (Astuti, 2004) ROA merupakan perbandingan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan total aktiva. Rasio ini mengukur

  18 pengembalian total aktiva ini menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.

  ROA merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan. Ratio ROA sering digunakan oleh top manajemen untuk mengevaluasi unit-unit usaha dalam perusahaan yang multidivisional.

  Manajer divisi mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktiva yang digunakan dalam divisi tersebut, tetapi kurang mempunyai pengaruh terhadap bagaimana aktiva tersebut dibiayai karena divisi tersebut tidak merancang untuk mencari pinjaman sendiri, pengeluaran obligasi maupun saham (Halim, 2005).

  Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya untuk mendanai asset tersebut. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor – faktor lingkungan. Analisis ini difokuskan pada profitabilitas asset dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara – cara mendanai asset tersebut (Halim,2005).

C. Earning Per Share

  Data laba per saham seringkali dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan investor potensial dalam mengevaluasi profitabilitas perusahaan. Laba per saham

  19 saham biasa. Karena pentingnya informasi tentang laba per saham, maka sebagian perusahaan diwajibkan melaporkan informasi ini dalam laporan laba-rugi (E.Kieso, 2003: 424).

  1. Laba Per Saham – Struktur Modal Sederhana Struktur modal perusahaan adalah sederhana jika hanya terdiri dari saham biasa atau tidak mencakup saham biasa potensial (potensial

  

common stock) yang pada saat konversi dapat mendilusi laba per

  saham. Apabila terdapat struktur modal sederhana, APB Opinion 15 menyebutkan angka EPS yang dilaporkan hanya sebagai laba (atau laba bersih) per saham biasa (Dykman, 2001: 493). Perhitungan laba per saham untuk struktur modal sederhana dirumuskan sebagai :

  Laba Bersih Deviden Saham Pr eferen

  EPS

  = Jumlah Rata rata Saham yang Beredar

  −

  Jika suatu perusahaan memiliki baik saham biasa maupun saham preferen yang beredar, maka deviden saham preferen tahun berjalan dikurangi dari laba bersih digunakan untuk memperoleh laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Sedangkan dalam semua perhitungan laba per saham, jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode bersangkutan merupakan dasar untuk melaporkan jumlah per saham

  Saham yang diterbitkan atau dibeli selama periode itu akan mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan harus ditimbang

  20 pendekatan ini adalah mencari jumlah ekuivalen saham yang beredar selama tahun berjalan (E.Kieso, 2003 : 425-426).

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh Economic Value Added (EVA) perusahaan terhadap harga saham : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta.

0 0 150

Analisis pengaruh ROA, EPS dan reputasi underwriter terhadap harga saham perdana perusahaan Go Public di BEJ : studi emperis pada perusahaan IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001-2006.

0 17 87

Analisis pengaruh perubahan EPS dan DPS terhadap perubahan harga saham : studi kasus pada perusahaan yang listing di BEJ di tahun 1999-2003.

0 0 128

Analisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Analisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6

Analisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh rasio keuangan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham : studi pustaka pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 2 130

Analisis pengaruh faktor fundamental dan risiko tidak sistematik terhadap harga saham : studi empiris terhadap perusahaan kategori LQ45 yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 0 95

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102