Evaluasi penentuan tarif sewa bis pariwisata : studi kasus pada perusahaan jasa transportasi Po BIMO dengan alamat Jl. Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman, Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENENTUAN TARIF SEWA BIS PARIWISATA
Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Transportasi Po BIMO dengan alamat JL.
Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Cicilia Kadia Suci Trisnowati
NIM: 021334096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EVALUASI PENENTUAN TARIF SEWA BIS PARIWISATA
Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Transportasi Po BIMO dengan alamat JL.
Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Cicilia Kadia Suci Trisnowati
NIM: 021334096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

”KETABAHAN”
Ketik a seluruh dunia semak in suram
Dan semua tampak tidak begitu jelas,
Ketik a bay ang-bay ang tampak mulai menggantung
Tuhan, tabahk anlah ak u.

Ketik a segalany a telah dicoba
Dan k elihatanny a tidak ada jalan,
Buatlah ak u tetap ingat
Kadang-k adang perjalanan memang lambat.
Ak u mungk in hany a perlu berhenti dan beristirahat
Sepanjang lintasan y ang k utempuh,
Saatny a untuk mencoba mengerti
Dan berbincang dengan Tuhan.
Setelah k udapat k ek uatan baru untuk lanjut
Tanpa ragu atau tak ut,
Bagaimanapun ak u tahu masalah ak an beres,
Mak a, tabahk anlah ak u.
By Anne Stortz

Skr ipsi ini kuper sembahkan unt uk:
§ Tuhan Yesus Kr ist us
§ Mama sama Bapak (alm)
§ Mba At ie, Mba Dede dan Ar ie

§


Me and My Boyf r iend (mas Adhie) ?

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 September 2007
Penulis

Cicilia Kadia Suci Trisnowati

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRAK
EVALUASI PENENTUAN TARIF SEWA BIS PARIWISATA
Studi Kasus pada Perusahaan Jasa Transportasi Po BIMO dengan alamat JL.
Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Cicilia Kadia Suci Trisnowati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah prosedur penentuan
tarif sewa bis pariwisata Po BIMO sudah tepat, dan (2) apakah penentuan besar
tarif sewa bis pariwisata Po BIMO sudah tepat.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang dilakukan pada Po
BIMO yang berlokasi di Jl. Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta, pada bulan November sampai dengan Desember 2006. Data
dikumpulkan dengan metode: (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) dokumentasi.
Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif dan analisis
komparatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menyajikan prosedur penentuan
tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO. Analisis komparatif digunakan untuk

membandingkan prosedur dan hasil perhitunga n tarif sewa bis pariwisata antara
perusahaan dengan teori yang menggunakan metode cost plus pricing dengan
pendekatan full costing.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata Po BIMO kurang tepat, dan (2) penentuan besar tarif sewa bis
pariwisata Po BIMO sudah tepat.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
EVALUATION OF DETERMINING THE FARE COST OF
TOURIST BUS
A Case Study at Po BIMO Transport Enterprise
Jalan Berbah, Kadisono, Berbah District, Sleman Regency, Yogyakarta.

Cicilia Kadia Suci Trisnowati
Sanata Dharma University
2007


The purposes of this research are to know whether: (1) Po BIMO has
already determined the procedure of determining the fare cost of tourist bus in
appropriate way and, (2) whether the amount of the fare cost of tourist bus
determined by Po BIMO has been in appropriate way.
This research is a case study done at Po BIMO which lies on jalan Berbah,
Kadisono, Berbah District, Sleman Regency Yogyakarta from November until
December 2006. The techniques of data collection were: (1) interview, (2)
observation, and (3) documentation. The techniques of analyzing the data were is
descriptive and comparative. Descriptive analysis applied to present the procedure
of determining the fare cost of tourist bus of Po BIMO, while comparative
analysis used to compare the procedure and the result of calculation of the fare
cost of tourist bus determined by the company and determined according to the
theory. In comparing this case, cost plus pricing method was applied by using full
cost approch.
The results of this research show that: (1) the procedure of determining the
fare cost of tourist bus done by Po BIMO hasn’t been in appropriate way and, (2)
the amount of the fare cost of tourist bus determined by Po BIMO is appropriate.

vii


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan atas karunia dan berkatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul EVALUASI
PENENTUAN TARIF SEWA BIS PARIWISATA. Penelitian dan penulisan
skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan,
saran dan nasehat dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat bagi penulis di
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan Akuntansi

dan Dosen Pembimbing II yang telah memberikan inspirasi, saran dan
kritiknya.
4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya, memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran,
petunjuk dan saran dalam proses penyusunan skripsi hingga akhir.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Akuntansi Sanata Dharma yang telah
mendidik dan ilmunya sangat berarti dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Edy Suhandono selaku staf accounting dan administrasi dan para staf
Po BIMO telah banyak memberikan waktu untuk penulis dalam mendapatkan
data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Staf Tata Usaha Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,
terima kasih pula atas bantuannya.
9. Seluruh Staf Perpustakaan Sanata Dharma, yang telah banyak membantu

dalam meminjamkan buku-buku sebagai referensi pembuatan skripsi sehingga
skripsi dapat terselesaikan.
10. Mama sama Bapak (alm) yang selalu memberikan semangat, doa, kasih
sayang, perhatian dan dorongan serta bantuan materi dan moral, sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan penuh perjalanan yang sangat
panjang.
11. Untuk kedua kakak’u mba atie sama mba dede dan adik’u arie
………… Thanks for love and money
12. Mas Koe

?

……

cayankoeee(Adhie) terima kasih atas semua cinta dan

semangat yang telah diberikan selama ini for me (Uchie).
13. Keluarga besar di Godean city (mbah kakung, mbah putrie sama bule, pa’le
dan para sepupuku matur thank’u atas doa sama nasehatnya.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14. Sahabat-sahabat’u Bunga (wah udah kerja nie), anak-anak kontrakan concat
(I ge, kir un, bimo, danang, mbah, adhie sama ibu kosèwah kita wisuda
bareng ? ).
15. Teman- t eman angkat an Pak 2002 khususnya kelas C Ciayo!! ....anak”
kos Arimbi
aie,

nova,

5 (tietiek, lia, tieties, tasya, mita,
neko,

winda,

ana,

diah,

weni)

Jogja

Poenya Ninja (akta, ibnu, deny) and king’s of Ninja
thanks for everything.
16. Beserta semua pihak yeng telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga
skripsi ini selesai dan semua pihak yang tidak bisa satu persatu disebutkan.
……….thanks a lot………….
Semoga Tuhan membalas kebaikan dan jasa-jasa yang telah diberikan
selama penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena terbatasnya kemampuan serta pengetahuan yang ada. Untuk itu semua
saran dan kritik sangat diharapkan untuk dapat membangun penulisan ini. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 15 September 2007
Penulis

Cicilia Kadia Suci Trisnowati

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.....................................................

v

ABSTRAK .................................................................................................

vi

ABSTRACT...............................................................................................

vii

KATA PENGANTAR................................................................................

viii

DAFTAR ISI..............................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xv

DAFTAR TABEL......................................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah..............................................................

1

B. Identifikasi Masalah....................................................................

3

C. Rumusan Masalah.......................................................................

3

D. Tujuan Penelitian.........................................................................

4

E. Manfaat Penelitian.......................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................

6

A. Tarif dan Harga Jual....................................................................

6

1. Pengertian Tarif dan Harga Jual............................................

6

2. Prosedur-prosedur Penetapan Tarif .....................................

7

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Tujuan Penetapan Harga/Tarif ..............................................

10

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga/Tarif..

11

5. Metode- metode Penetapan Harga/Tarif ................................

14

6. Kebijaksanaan Penetapan Harga/Tarif ..................................

19

B. Biaya ............................................................................................

21

1. Pengertian Biaya ...................................................................

21

2. Penggolongan Biaya ..............................................................

21

3. Memanfaatkan informasi biaya penuh ..................................

23

C. Jasa...............................................................................................

24

1. Pengertian Jasa ......................................................................

24

2. Karakteristik Jasa ..................................................................

25

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

26

A. Jenis Penelitian............................................................................

26

B. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................

26

C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................

26

D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................

27

E. Teknik Analisis Data ...................................................................

28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................

30

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan.............................................

30

B. Lokasi Perusahaan.......................................................................

32

C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................

32

D. Pemasaran....................................................................................

35

E. Personalia ....................................................................................

36

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Bidang Usaha dan Operasional Perusahaan................................

38

G. Permodalan Perusahaan...............................................................

40

H. Data Biaya ...................................................................................

41

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................

43

A. Prosedur Penentuan Tarif Sewa Bis Pariwisata .........................

43

1. Prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata
yang telah ditetapkan oleh Po BIMO Yogyakarta ................

43

2. Prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata
menurut teori dengan menggunakan metode cost plus
pricing pendekatan full costing .............................................

44

3. Perbandingan prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata yang berlaku di Po BIMO dengan penentuan
tarif sewa bis pariwisata berdasarkan teori ...........................

46

B. Penentuan Besar Tarif Sewa Bis Pariwisata ..............................

51

1. Penentuan besar tarif sewa bis pariwisata menurut Po
BIMO ....................................................................................

51

2. Penentuan besar tarif sewa bis pariwisata menurut teori ......

57

3. Perbandingan besar tarif sewa bis pariwisata yang berlaku
di Po BIMO dengan besar tarif sewa bis pariwisata
berdasarkan teori ...................................................................

63

C. Pembahasan ................................................................................

66

BAN VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

70

A. Kesimpulan..................................................................................

70

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Keterbatasan Penelitian...............................................................

73

C. Saran............................................................................................

74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

75

LAMPIRAN ...............................................................................................

76

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan ...............................................................

77

Lampiran 2 Neraca Po BIMO Transport................................................

80

Lampiran 3 Rugi Laba dan Aliran Kas Po BIMO Transport .................

81

Lampiran 4 Perhitungan Aktiva per km.................................................

83

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian ...............................................

84

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar
Gambar 4.1

Halaman
Struktur Organisasi Po BIMO……………………..

xv

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

Tabel 3.1

Karyawan Po BIMO…………………….………………..

36

Tabel 5.1

Taksiran biaya-biaya pada Po BIMO…..…………………

51

Tabel 5.2

Taksiran biaya kantor dan armada……...………………...

53

Tabel 5.3

Penentuan Besar Tarif Sewa Bis Pariwisata Po BIMO
pada bis besar……...……………………………………..

Tabel 5.4

55

Penentuan Besar Tarif Sewa Bis Pariwisata Po BIMO
pada bis mikro……...………...…………………………..

55

Tabel 5.5

Tarif Sewa Bis Pariwisata Po BIMO…...………………...

56

Tabel 5.6

Taksiran biaya-biaya pada Po BIMO….....……………….

57

Tabel 5.7

Taksiran Biaya Produksi dan Non Produksi…...…………

59

Tabel 5.8

Perhitungan biaya penuh untuk setiap Jenis Bis….………

60

Tabel 5.9

Laba yang diharapkan Po BIMO….…...…………………

61

Tabel 5.10

Perhitungan % Mark-up…………….…...…………………

62

Tabel 5.11

Perhitungan Mark-up dalam satuan rupiah……………….

62

Tabel 5.12

Perhitungan tarif sewa bis pariwisata...…….…………….

63

Tabel 5.13

Besar tarif sewa bis pariwisata Po BIMO dengan teori…..

63

Tabel 5.14

Perbandingan tarif sewa bis pariwisata
Po BIMO dengan teori.….………………………………..

xvi

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang bertujuan mencari
laba dengan mempergunakan faktor-faktor produksi menghasilkan barang
atau jasa untuk keperluan masyarakat (Wasis, 1978:16). Berdasarkan
pengertian perusahaan ini, perusahaan dapat digolongkan berdasarkan
produk yang dihasilkan menjadi dua macam yaitu perusahaan yang
menghasilkan produk barang dan produk jasa. Perusahaan dapat juga
ditinjau dari aspek jenis kegiatannya yaitu perusahaan dagang, perusahaan
manufaktur, dan perusahaan jasa. Dalam perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur, output perusahaan berupa produk atau barang.
Sedangkan perusahaan jasa, output perusahaan berupa jasa.
Peranan sektor jasa semakin penting atau dalam perekonomian
Indonesia dewasa ini. Membaiknya perekonomian bangsa kian memberi
peluang bagi sektor jasa untuk terus berkembang. Salah satu industri jasa
yang berkembang cukup pesat adalah industri pariwisata di Indonesia baik
yang ada di Bali, Lombok dan Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan
pariwisata yang ada di Yogyakarta, maka diperlukan infrastruktur yang
menunjang. Salah satu infrastruktur tersebut adalah penyedia bis
pariwisata. Ada banyak perusahaan yang bergelut di bidang jasa
pariwisata. Karenanya setiap perusahaan perlu menyusun strategi dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

bersaing. Salah satu strategi bersaing adalah penentuan tarif sewa bis
pariwisata.
Penentuan tarif seharusnya tidak hanya dilakukan berdasarkan
perkiraan saja, tetapi dengan berdasarkan perhitungan tarif yang benar.
Apabila tarif terlalu tinggi, maka berakibat pindahnya konsumen ke
perusahaan lain yang lebih murah. Tetapi, apabila tarif yang ditetapkan
terlalu rendah maka berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahaan menjadi rugi dan dalam jangka panjang akan tidak
menguntungkan perusahaan. Maka dari itu, diperlukan manajemen yang
dapat menentukan strategi dan kebijakan penetapan harga yang tepat.
Standarisasi tarif yang berlaku pada masing- masing perusahaan
mempunyai relevansi yang akan dapat membawa kemajuan perusahaan.
Tarif yang telah disepakati oleh konsumen dan perusahaan akan membawa
dampak yang cukup baik bagi kelancaraan perusahaan. Pada dasarnya
dalam keadaan normal harga jual produk atau jasa harus dapat menutup
biaya penuh perusahaan baik biaya langsung atau tidak langsung.
Pengertian biaya penuh adalah total pengorbanan sumber ekonomi untuk
menghasilkan produk atau jasa.
Penelitian ini akan dilaksanakan di Po BIMO, di mana perusahaan
tersebut bergerak di bidang jasa. Perusahaan itu memberikan jasa
persewaan bis. Po BIMO adalah salah satu perusahaan otobis yang
memiliki banyak armada dan banyak sekali perusahaan-perusahaan atau
instansi- instansi yang memanfaatkan jasanya. Namun akhir-akhir ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

terjadi penurunan jumlah konsumen, hal ini menyebabkan banyak armada
yang tidak dioperasikan. Hal tersebut disebabkan tarif perusahaan Po
BIMO lebih tinggi dari yang lainnya. Penulis ingin menyelidiki apakah
tarif yang tinggi tersebut disebabkan prosedur dan besar tarif sudah tepat
atau belum. Oleh karena itu, penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana
penentuan tarif yang dibuat oleh Po BIMO apakah sesuai dengan
penghitungan yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode cost plus
pricing dengan pendekatan full costing.
Berdasarkan uraian masalah di atas, serta adanya ketertarikan dan
keinginan penulis untuk mendalami masalah tersebut, maka penulis
mengambil judul penelitian EVALUASI PENENTUAN TARIF SEWA
BIS PARIWISATA. Penelitian ini merupakan cara studi kasus di Po
BIMO dengan alamat Jl. Berbah, Kadisono, Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dibatasi pada penentuan tarif sewa bis pariwisata pada
perusahaan jasa transportasi Po BIMO Yogyakarta dengan menggunakan
metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diajukan
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

1. Apakah prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO
Yogyakarta sudah tepat?
2. Apakah penentuan besar tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO
Yogyakarta sudah tepat?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata
pada Po BIMO Yogyakarta sudah tepat.
2. Untuk mengetahui apakah penentuan besar tarif sewa bis pariwisata
pada Po BIMO Yogyakarta sudah tepat.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dengan penelitian ini, penulis dapat memperluas pengetahuan tentang
penentuan tarif dengan cara mempertemukan antara teori-teori yang
ada dengan praktek yang sesungguhnya di perusahaan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi
mahasiswa USD serta bahan pertimbangan dan acuan untuk penelitian
yang berkaitan dengan penentuan tarif sewa bis pariwisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

3. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran
bagi pihak manajemen tentang penentuan tarif sewa bis pariwisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tarif dan Harga Jual
1. Pengertian Tarif dan Harga Jual
Pengertian tarif secara etimologis adalah harga (sewa, ongkos, dan
sebagainya), sedangkan tarif wisata adalah tarif yang dikenakan
kepada seseorang yang melakukan kunjungan singkat, biasanya
kunjungan untuk bersenang-senang (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1995:1011). Tarif menurut Kamus Ekonomi (Winardi, 1980:289)
adalah suatu bea impor atau pajak, yang dikenakan terhadap bendabenda, bilamana benda-benda tersebut memasuki (atau meninggalkan)
sebuah negara. Harga jual jasa atau lebih dikenal dengan tarif terdiri
dari dua pengertian yaitu harga jual dan jasa.
Kata harga sudah sering kita dengar sehari- hari dan dipahami
secara mudah oleh masyarakat luas. Jika seseorang ingin membeli
barang atau jasa maka ia harus mengorbankan sejumlah uang tertentu
sebagai pengganti barang atau jasa tersebut. Maka pengertian harga
adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayannya (Basu Swastha dan Irawan, 2005:241).
Harga jual menurut (Supriyono, 1989:332) adalah jumlah moneter
yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan. Sementara harga
menurut (Alex S. Nitisemito, 1981:55) adalah nilai suatu barang atau
jasa yang diukur dengan sejumlah uang di mana berdasarkan nilai
tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau
jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Harga jual (sale price) adalah harga yang ditentukan untuk barang
atau jasa yang akan dijual (Kamus Istilah Ekonomi, 1984:62).
Sedangkan jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu
(Fandy Tjiptono, 1996:6). Dari pengertian harga jua l dan jasa tersebut
dapat disimpulkan pengertian tarif adalah harga yang ditentukan untuk
suatu tindakan atau perbuatan yang ditawarkan yang pada dasarnya
bersifat intangible dan tidak dapat menghasilkan kepemilikan sesuatu.

2. Prosedur-prosedur Penetapa n Tarif.
Penetapan tarif merupakan salah satu keputusan tersulit yang
dihadapi oleh perusahaan, karena penetapan tarif merupakan hal yang
cukup fatal di dalam kebijaksanaan manajemen. Jika manajemen salah
dalam menentukan tarif maka kemungkinan besar yang terjadi adalah
pangsa pasar perusahaan akan berkurang bahkan semakin menjauh.
Oleh karena itu dibutuhkan ketepatan di dalam hal penetapan tarif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Prosedur-prosedur untuk menentukan tarif sewa bis pariwisata
menurut metode pendekatan biaya dan pendekatan pasar sebagai
berikut:
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost Plus Pricing Method) dengan
pendekatan full costing, yaitu:
1) Mempertimbangkan

harga

jual

atau

tarif

yang

sering

dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Perusahaan
otobis tidak dapat menentukan harga tanpa melihat harga dari
pesaing (Basu Swastha dan Irawan, 2005:244).
2) Membuat taksiran biaya-biaya yang akan terjadi dalam satu
tahun.
3) Memisahkan taksiran biaya ke dalam biaya produksi dan non
produksi, kemudian menghitung total biaya produksi dan non
produksi untuk mendapatkan biaya penuh untuk setiap jenis
bis.
4) Menentukan mark-up dengan cara:
a) Menentukan laba yang diharapakan.
b) Menghitung persentase mark-up yang diperoleh dari biaya
non produksi ditambah dengan laba diharapkan dibagi
dengan biaya produksi dan dikali 100%.
Persentase Mark-up:
Laba yang diharapkan + biaya non produksi
×100%
biaya produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

c) Menghitung mark-up dalam rupiah dapat dihitung dengan
mengalikan persentase mark-up

dengan

total

biaya

produksi.
5) Menentukan besar tarif menurut harga jual normal dengan cara
menambahkan mark-up pada biaya produksi. Harga jual normal
menurut pendekatan full costing per unit dirumuskan:
Harga Jual (per unit) = biaya produksi (per unit) + % mark-up
6) Mempertimbangkan keadaan perekonomian. Apabila makin
besar daya beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan
bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi
(Basu Swastha, 2002:148).
b. Penetapan Harga Mark-Up
1) Prosedur penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan
penetapan harga biaya plus.
2) Menghitung laba dengan mengurangkan jumlah pendapatan
dengan jumlah biaya dalam suatu periode sama.
c. Penetapan Harga Break-Even
1) Seluruh taksiran biaya dimasukkan ke dalam biaya variabel dan
tetap.
2) Menetapkan harga perusahaan melihat pada permintaan pasar.
3) Jika perusahaan mendapatkan laba bilamana penjualan yang
dicapai berada di atas titik break-even (titik pas-pasan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

4) Jika penjualan berada di bawah titik break-even, maka
perusahaan akan menderita rugi.
d. Penetapan Harga Pasar
1) Melihat harga dari pesaing untuk menentukan taksiran biaya
yang telah dikeluarkan.
2) Menentukan harga dengan tingkat harga dari pesaing agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain.
3) Laba yang diinginkan, yang merupakan sumber penghasilan.

3. Tujuan Penetapan Harga atau Tarif
Sebelum harga itu ditetapkan, terlebih dahulu manajer harus
menetapkan tujuan penetapan harga tersebut. Adapun tujuan penetapan
harga menurut Basu Swastha ( 2002:148-149) yaitu:
a. Mendapatkan laba maksimum.
Dalam praktik, terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual
dan pembeli. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar pula
kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang
lebih tinggi. Dengan demikian penjual mempunyai harapan untuk
mendapatkan keuntungan maksimum sesuai dengan kondisi yang
ada.
b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan.
Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula
untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari
laba perusahaan, dan laba hanya bisa diperoleh bilamana harga jual
lebih besar dari jumlah biaya seluruhnya.
c. Mencegah atau mengurangi persaingan.
Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat dilakukan
melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para
penjual menawarkan barang dengan harga yang sama. Oleh karena
itu

persaingan

hanya

mungkin

dilakukan

tanpa

melalui

kebijaksanaan harga, tetapi dengan servis lain.
d. Mempertahankan atau memperbaiki market share.
Hal ini dapat dilakukan apabila kemampuan dan kapasitas produksi
perusahaan masih terbuka luas. Dalam hal ini harga merupakan
faktor yang paling penting. Biasanya harga digunakan untuk
mempertahankan market share.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga atau Tarif
Dalam

menetapkan

harga

banyak

sekali

faktor

yang

mempengaruhi, menurut (Basu Swastha dan Irawan, 2005:242-246)
faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat harga adalah:
a. Keadaan perekonomian.
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang
berlaku, misal suatu periode di mana harga berada pada suatu
tingkat yang lebih rendah. Pemerintah menetapkan $ 1,- Amerika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

dari Rp. 8.500,00 menjadi Rp. 9.500,00 terjadilah reaksi-reaksi di
kalangan masyarakat, khususnya masyarakat bisnis.
b. Penawaran atau Permintaan.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada
tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih
rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar.
Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu
jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga
tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong
jumlah yang ditawarkan lebih besar.
c. Elastisitas Permintaan.
Suatu sifat permintaan pasar yang mempengaruhi penentuan harga
dan juga mempengaruhi volume yang dijual. Elastisitas permintaan
dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Inelastis
Jika permintaan itu bersifat inelatis, maka perubahan harga
yang mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume
penjualannya.
2) Elastis
Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga
akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan
dalam perbandingan yang lebih besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

3) Unitary elasticity
Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka
perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang
dijual dalam proporsi yang sama.
d. Persaingan
Harga jual

atau tarif sering juga dipengaruhi oleh keadaan

persaingan yang ada. Perusahaan otobis tidak dapat menentukan
harga tanpa melihat harga dari pesaing. Beberapa macam
persaingan, yaitu:
1) Persaingan tidak sempurna
Keadaan di mana barang yang dihasilkan dari pabrik dengan
merk tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam
pemasarannya.
2) Oligopoli
Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar,
sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada
kalau dalam persaingan sempurna.
3) Monopoli
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada di pasar
hanya satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti:
a) Permintaan barang yang bersangkutan.
b) Harga barang-barang subsitusi atau pengganti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

c) Peraturan harga dari pemerintah.
e. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat
harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan
kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua
biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non
operasi, akan menghasilkan keuntungan.
f. Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama
dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai
tersebut antara lain:
1) Laba maksimum.
2) Volume penjualan tertentu.
3) Penguasaan pasar.
4) Kembalinya modal ya ng tertanam dalam jangka waktu tertentu.
g. Pengawasan Pemerintah.
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam
penentuan harga, karena pengawasan pemerintah tersebut dapat
mencegah atau mendorong usaha-usaha ke arah monopoli.

5. Metode -Metode Penetapan Harga atau Tarif.
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu 1)
pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

up, dan penetapan harga break-even), serta 2) pendekatan pasar atau
persaingan (Basu Swastha, 1982:188-193) yaitu:
a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost plus Pricing Method).
Harga Jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang
dikehendaki pada unit tersebut (disebut marjin). Dapat dihitung
dengan rumus : Harga Jual = Biaya Total + Laba yang dikehendaki
Ada 2 pendekatan unt uk menghitung taksiran biaya, yaitu:
1) Pendekatan Variable Costing.
Pendekatan ini bila digunakan dalam penentuan harga pokok
produksi, maka harga jual produksi harus dapat menutup biaya
penuh

yang merupakan biaya variabel dan tetap. Harga jual

dapat dihitung dengan rumus:
Persentase Mark-up:
Biaya tetap
Laba yang diharapkan
Jumlah
Biaya variabel
Persentase mark-up

xx
xx +

Perhitungan harga jual:
Biaya variabel
Mark-up (%*biaya variabel)
Harga jual

xx
xx :
xx
xx
xx +
xx

Berikut ini langkah perhitungan harga jual dengan metode cost
plus pricing berdasarkan pendekatan variable costing yang
dilukiskan (Mulyadi, 1992:264) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Biaya Variabel:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya Overhead Pabrik Variabel
Total biaya produksi variabel
Biaya adm dan umum variabel
Biaya pemasaran variabel
Total biaya variabel

xx
xx
xx +
xx
xx
xx +
xx

Biaya Tetap:
Biaya overhead pabrik tetap
Biaya adm dan umum tetap
Biaya pemasaran tetap
Total biaya tetap
Taksiran total biaya penuh

xx
xx
xx +
xx +
xx

2). Pendekatan Full Costing.
Pendekatan ini bila digunakan sebagai penentuan harga jual
pokok produksi, maka harga jual harus dapat menutupi biaya
penuh yang merupakan jumlah biaya produksi dan non
produksi ditambah laba yang wajar. Harga jual dapat dihitung
dengan rumus:
Persentase Mark-up:
Biaya non produksi
Laba yang diharapkan
Jumlah
Biaya produksi
Persentase mark-up
Perhitungan harga jual:
Biaya produksi
Mark-up (%*biaya produksi)
Harga jual

xx
xx +
xx
xx :
xx

xx
xx +
xx

Berikut ini langkah perhitungan harga jual dengan metode cost
plus pricing berdasarkan pendekatan full costing yang
dilukiskan (Mulyadi, 1992:263) yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Biaya Produksi:
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik variabel
Total biaya produksi
Biaya Non Produksi:
Biaya adm dan umum tetap
Biaya pemasaran
Total biaya non produksi
Taksiran total biaya penuh

xx
xx
xx
xx +
xx
xx
xx +
xx +
xx

b. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method).
Penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga
biaya plus, hanya saja para pedagang atau perusahaan perdagangan
lebih banyak menggunakan penetapan harga dengan sejumlah
mark-up. Dapat dihitung dengan rumus:
Harga Jual = Harga Beli + Mark-Up
Laba adalah selisih jumlah pendapatan dengan jumlah biaya dalam
suatu periode sama. Terdapat tiga pendekatan dan perencanaan
tingkat pencapaian laba bersih menurut Supriyono (1989:522)
yaitu:
a.

Pencapaian tingkat laba bersih dari penjualan

Laba bersih
× 100%
penjualan
b. Pencapaian tingkat laba bersih dari biaya variabel

Rumus:

Rumus:

Laba bersih
× 100%
Total biaya variabel

c. Pencapaian tingkat laba bersih dari total biaya
Rumus:

Laba bersih
×100%
Total biaya tetap + total biaya variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Unsur yang dipertimbangkan dalam menentukan laba yang
diharapkan menurut Mulyadi (1992:264-265) yaitu:
a. Cost of Capital ( Biaya Modal).
Biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang diharapkan,
besarnya dipengaruhi oleh sumber aktiva yang ditanam dalam
perusahaan.
b. Risiko Bisnis.
Semakin besar risiko bisnis yang dihadapi oleh perusahaan,
maka semakin besar pula persentase yang ditanamkan pada
cost of capital dalam perhitungan laba yang diharapkan.
c. Besarnya Capital Employed.
Semakin besar yang ditanamkan dalam memproduksi dan
memasarkan produk atau jasa merupakan faktor yang
menentukan besarnya laba yang diharapkan dalam perhitungan
harga jual.
c. Penetapan Harga Break-Even (Break-Even Pricing).
Perusahaan akan memperoleh laba bila penjualan berada di atas
titik break-even, apabila berada di bawah titik break-even
perusahaan akan menderita rugi.
Metode penetapan harga break-even ini dapat diterapkan dengan
menggunakan beberapa anggapan tertentu, yaitu:
1) Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

2) Seluruh barang yang diproduksi akan terjual.
3) Biaya variabel per unitnya tetap.
d. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar.
Dalam hal ini, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi
justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Penjual atau
perusahaan dapat menentukan harga sama dengan tingkat harga
pasar agar dapat bersaing atau dapat juga ditentukan lebih tinggi
atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan.

6. Kebijaksanaan Penetapan Harga atau Tarif.
Beberapa politik penetapan harga (Basu Swastha, 1982:193-195)
dapat terbagi dalam:
a. Penentuan Harga Psikhologis.
Kebijaksanaan ini biasanya digunakan untuk penjualan barang
pada tingkat pengecer. Dalam metode ini, hanya ditetapkan dengan
angka yang ganjil atau janggal.
b. Price Lining.
Price lining banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang
besar atau produsen. Disini, penjual menentukan beberapa tingkat
harga pada semua barang yang dijual, karena dapat memudahkan
dalam pengambilan keputusan bagi konsumen untuk membeli
dengan harga yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

c. Potongan Harga atau discount.
Potongan

harga

sering

disebut

juga

discount

merupakan

pengurangan dari harga yang ada.
Adapun jenis-jenis potongan yang dapat diberikan oleh penjual
yaitu:
1) Potongan kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan
penjual agar konsumen membeli dalam jumlah yang besar.
2) Potongan dagang adalah potongan harga yang ditawarkan pada
pembeli atas pembayaran untuk fungsi- fungsi pemasaran yang
mereka lakukan.
3) Potongan tunai adalah potongan yang diberikan pada pembeli
atas pembayaran rekeningnya pada satu periode dan melakukan
pembayaran yang tepat waktunya.
4) Potongan musiman adalah potongan yang diberikan kepada
pembeli yang melakukan pembelian di luar musim tertentu.
d. Penetapan Harga Geografis.
Penjual harus mempertimbangkan ongkos angkut atau ongkos
kirim untuk barang-barang yang disampaikan kepada pembeli.
Ongkos angkut ini dapat ditanggung seluruhnya oleh pembeli atau
oleh penjual saja atau mereka menanggung sebagian. Salah satu
penetapan harga geografis adalah free on board (F.O.B) yang
dibedakan dua, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

1) F.O.B tempat asal (F.O.B shipping point) di mana seluruh
ongkos angkut ditanggung oleh pembeli.
2) F.O.B tujuan (F.O.B destination) di mana seluruh angkut
ditanggung oleh penjual termasuk keamanan dalam perjalanan.

B. Biaya
1. Pengertian Biaya
Biaya (Mulyadi, 1983:3) adalah pengorbanan sumber ekonomis,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan
akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Penggolongan Biaya
Penggolongan biaya diperlukan untuk pengembangan suatu data
biaya yang berguna bagi manajemen, karenanya biaya digolongkan
menjadi 5 menurut (Mulyadi, 1993:14-17) sebagai berikut:
a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan
dasar penggolongan biaya. Misalnya objek pengeluarannya adalah
bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.
b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok ya itu fungsi
produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu biaya produksi, biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum.
c. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang
dibiayai.
Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat
digolongkan menjadi dua yaitu:
1) Biaya langsung (direct cost).
Biaya ini adalah biaya ya ng penyebab satu-satunya adalah
karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai
tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.
2) Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya ini adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan
oleh sesuatu yang dibiayai.
d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya
dalam volume kegiatan
Biaya ini dapat digolongkan menjadi:
1) Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak
berubah (constant) dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Contoh biaya tetap adalah biaya gaji direktur produksi.
2) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
bersamaan dengan berubahnya volume kegiatan, dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

perubahan tersebut searah dan proporsional. Contoh biaya
variabel adala h biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung.
3) Biaya semivariabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah
bersamaan dengan berubahnya volume kegiatan dimana
perubahan tersebut searah tetapi tidak proporsional. Contoh
biaya semivariabel adalah biaya mengandung unsur biaya tetap
dan variabel seperti biaya listrik dan telepon.
e. Penggolongan biaya dalam hubungan dengan periode pembukuan.
Dalam hubungannya dengan periode pembukuan, biaya dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu:
1) Pengeluaran modal (c apital expenditure) adalah pengeluaran
biaya yang manfaatnya dapat dinikmati untuk lebih dari satu
periode akuntansi. Contoh biaya perbaikan gedung.
2) Pengeluaran

penghasilan

(revenue

expenditure)

adalah

pengeluaran biaya yang manfaatnya hanya dinikmati pada
periode bersangkutan, yaitu periode terjadinya biaya tersebut.
Contoh biaya pemeliharaan bangunan dan biaya pemeliharaan
mesin.

3. Manfaat informasi biaya penuh dalam keputusan penentuan harga
jual.
Dalam keadaan normal, harga jua l produk atau jasa harus dapat
menutupi biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

menghasilkan laba yang dikehendaki. Biaya penuh adalah total
pengorbanan sumber ekonomi untuk menghasilkan produk atau jasa
sehingga semua pengorbanan ini harus dapat ditutup oleh pendapatan
yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa. Informasi biaya penuh
memberi manfaat bagi manajer penentu harga jual dalam mengambil
keputusan penentuan harga jual (Mulyadi,1992:260) yaitu:
a. Biaya

penuh

merupakan

titik

awal

untuk

mengurangi

ketidakpastian yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
b. Biaya penuh memberi perlindungan bagi perusahaan dari
kemungkinan kerugian.
c. Biaya penuh memberi informasi yang memungkinkan manajer
penentu harga jual melihat struktur biaya perusahan pesaing.
d. Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan keputusan
perusahaan memasuki pasar.

C. Jasa
1. Pengertian jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau perbuatan yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat
intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu (Fandy Tjiptono, 1996:6).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25

2. Karakteristik Jasa
Ada empat karakteristik jasa yang membedakan dengan produk
(Fandy Tjiptono, 1996:15-18) yaitu:
a. Tidak berwujud (intangibility).
Konsep intangibility memiliki 2 pengertian, yaitu:
1) Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
2) Sesuatu yang tidak dapat dengan mudah didefinisikan,
diformulasikan atau dipahami secara rohani.
b. Tidak terpisahkan (inseparability).
Umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu bersamaan.
Barang umumnya diproduksi. Kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa dilain pihak biasanya dijual terlebih dahulu, baru
kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara simultan.
c. Variabilitas (variability).
Jasa bersifat sangat variabel, artinya banyak variasi bentuk,
kualitas dan tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
dihasilkan.
d. Tidak tahan lama (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan. Hal ini tidak menjadi masalah bila
permintaannya tetap karena mudah menyiapkan pelayanan untuk
permintaan sebelumnya bila permintaan berfluktuasi berbagai
permasalahan timbul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian yang
dilakukan dengan mengambil perusahaan yang telah ditentukan sebagai
tempat penelitian sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku bagi
perusahaan yang bersangkutan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan jasa transportasi Po BIMO di Jl.
Berbah,

Kadisono,

Kecamatan

Berbah,

Kabupaten

Sleman,

Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan
Desember tahun 2006.

C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah manager, bagian keuangan, bagian
administrasi dan bagian personalia.

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27

2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah:
a. Prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO.
b. Penentuan besar tarif sewa bis pariwisata pada Po BIMO.

D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan tanya jawab secara langsung oleh pihak-pihak yang
terkait untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Pada teknik ini
digunakan untuk mengetahui secara jelas tentang gambaran umum
perusahaan.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan langsung pada objek penelitian untuk memperjelas
wawancara serta untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai
kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan jasa transportasi Po
BIMO.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melihat dan menyalin data atau catatan diperusahaan otobis
sehingga dapat dijadikan sebagai pendukung untuk memecahkan
permasalahan yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28

E. Teknik Analisis Data
Dalam proses menganalisis data, prosedur-prosedur yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Teknik analisis deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara menyajikan data hasil
penelitian mengenai elemen-elemen yang berkaitan dengan penentuan
tarif sewa bis pariwisata.
2. Teknik analisis komparatif
Analisis komparatif dilakukan dengan cara memahami data dan
membandingkan antara hasil temuan lapangan dengan teori yang ada.
Prosedur-prosedur yang ditempuh, yaitu:
a. Untuk menjawab masalah pertama
1) Mendeskripsikan prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata yang telah diterapkan oleh Po BIMO Yogyakarta.
2) Mendeskripsikan prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata menurut teori. Dalam hal ini menggunakan metode
cost plus pricing pendekatan full costing.
3) Melakukan analisis kritis, yaitu melakukan perbandingan
antara prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata
yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan dengan prosedurprosedur penentuan tarif sewa bis pariwisata sesuai dengan
teori yang dilakukan oleh penulis kemudian ditarik kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29

apakah dalam prosedur-prosedur penentuan tarif sewa bis
pariwisata tersebut sudah tepat atau belum.
b. Untuk menjawab masalah yang kedua.
1) Menyajikan data tarif sewa bis pariwisata berdasarkan
perhitungan pihak perusahaan.
2) Menghitung tarif sewa bis pariwisata berdasarkan perhitungan
peneliti dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan
full costing.
3) Melakukan analisis kritis, yaitu melakukan perbandingan
antara penentuan besar tarif sewa bis pariwisata yang berlaku di
Po BIMO, dengan penentuan besar tarif sewa bis pariwisata
berdasarkan metode cost plus pricing dengan pendekatan full
costing, kalau ada selisih maka dinyatakan dengan persentase,
dengan rumus:
% selisih tarif =
Keterangan:

A -B
× 100%
B

A = Tarif sewa bis pariwisata menurut teori.
B = Tarif sewa bis pariwisata menurut Po BIMO

Untuk menilai ketepatan tarif sewa bis pariwisata yang berlaku
di perusahaan, peneliti menetapkan kriteria sebagai berikut:
a) Kurang tepat, apabila selisih < -5 % atau selisih > 5 %
b) Tepat, apabila selisih = -5 % atau selisih = 5 %
Angka-angka tersebut diatas diambil berdasarkan batas-batas
penyimpangan yang lazim dapat diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan
Po BIMO adalah salah satu perusahaan bis di Daerah Istimewa
Yogyakarta yang bergerak di bidang transportasi yang khusus melayani
angkutan pariwisata.
Po BIMO transport didirikan di Yogyakarta pada tanggal 12 Juni
1986 oleh Bapak Subagyo HS dengan NPWP 07.840.453.0-542.