MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG - Unika Repository
MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG SKRIPSI YASMIN YAHYA 13.40.0281 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017
MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi YASMIN YAHYA 13.40.0281 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan untuk kedua orang tua,
kakak dan adik saya, untuk keluarga dan juga sahabat-
sahabat saya yang selalu mendukung saya. Serta terimakasih
kepada seluruh dosen Fakultas Psikologi UNIKA
Soegijapranata yang telah membimbing dan memberikan
banyak ilmu untuk saya.
MOTTO
“ Sufficient is ALLAH for us and he is the best
disposer of affairs.” (QS. 3:173)“Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu,
masuklah kedalamnya sebab ketakutan
menghadapinya lebih mengganggu daripada
sesuatu yang kau takuti sendiri.” ( Imam Ali
Bin Abi Talib)
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berkah dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Motivasi Berprestasi ditinjau dari Konsep Diri Pada Siswa SMP H.
Isriati Semarang”. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. M. Sih Setija Utami, M. Kes selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.2. Ibu Dr. Endang Widyorini, MS selaku dosen wali kelas 02 angkatan 2013, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis dalam masa perkuliahan.
3. Ibu Dra. R.A. Praharesti Eriany, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran kepada penulis juga
secara penuh kesabaran membimbing dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Damasia Linggarjati Novi, S.Psi., MA selaku dosen penguji proposal skripsi yang telah berkenan memberikan saran dan kritik tentang penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Y. Bagus Wismanto, MS dan Ibu Lucia Trisni Widianingtanti, S. Psi., M.Si selaku dosen penguji yang telah berkenan memberikan saran dan kritik tentang penyusunan skripsi ini.
6. Segenap dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata yang sudah membagi ilmunya dari awal semester hingga saat ini.
Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Univeristas Katolik Soegijapranata Semarang (Mba Deo, Mba Rini, Mas Gandhi) yang telah banyak membantu dalam segala urusan administrasi dan perijinan.
7. Pihak perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang terima kasih atas bantuannya guna kelancaran penulisan skripsi ini.
8. Kepala Sekolah dan Para Guru SMP H. Isriati Semarang yang telah
memberikan ijin dan bantuan peneliti untuk melakukan penelitian dan kepada Siswa Kelas VIII reguler SMP H. Isriati Semarang yang telah bersedia memberikan waktu dan tenaga menjadi subjek penelitian.
9. Babah, Mama, Kak Has, Oby dan keluarga besar terimakasih atas
dukungan, doa , kasih sayang, dan semangat. Semoga skripsi ini dapat membuat Babah, Mama, Kak Has , dan Oby bangga.
10. Saudara-saudaraku Fatimah dan Sarah (Trio Sawo), yang selalu
memberikan doa, dukungan, semangat, informasi dan bantuan untuk penulis.
11. Untuk sahabat-sahabatku Nisa, Sella, Lisa, Fera, Ima, Donni, Uli, Diandra,
Inez, Ressa, Savira, Farra, Amel, Zsazsa, Nina dan Puspa yang telah menghibur, yang bersedia membantu dan selalu memberikan dukungannya untuk penulis.
12. Mahasiswa yang mengambil skripsi tentang psikologi pendidikan angkatan
2013 dengan dosen pembimbing yang sama Nini, Vena, Glory, Frida, Lita, Kiky dan Lena, terimakasih atas kerja sama dan bantuan informasi dalam pengerjaan skripsi.
13. Teman-teman Kelas 02 angkatan 2013 yang telah berjuang bersama-sama
selama masa perkuliahan, kalian teman-teman terbaik.
14. Asisten PPT 2017/2018 yang memberikan dukungan dan juga
semangatnya untuk penulis dalam menyusun skripsi dan juga bekerja di PPT.15. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu atas perhatian dan dukungan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah pada semua pihak
yang penulis sayangi, serta membalas segala kebaikan yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Semoga
Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.Semarang, Juli 2017 Penulis
MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KONSEP DIRI
PADA SISWA SMP H. ISRIATI SEMARANG
Yasmin Yahya
13.40.0281
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif dengan teknik studi populasi dengan 46 subjek siswa kelas VIII reguler SMP H. Isriati Semarang. Metode pengumpulan data menggunakan dua skala, yaitu : skala konsep diri dan skala motivasi berprestasi. Analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment . Hasil analisis data menunjukan nilai korelasi r = 0,775 xy dengan (p<0,01), berarti hipotesis yang diajukan diterima yakni ada hubungan positif antara konsep diri dan motivasi berprestasi.
Kata Kunci : Konsep Diri, Motivasi Berprestasi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LUAR ............................................................................................... i10 BAB II LANDASAN TEORI .........................................................................................
2. Dimensi-dimensi Konsep Diri ...................................................................
18
1. Pengertian Konsep Diri .................................................................................
18
15 B. Konsep Diri ................................................................................................................
3. Faktor-faktor yang memengaruhi Motivasi Berprestasi .................
14
2. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi .....................................................................
12
1. Pengertian Motivasi Berpretasi .................................................................
12
12 A. Motivasi Berprestasi ..............................................................................................
10 C. Manfaat Penelitian ..................................................................................................
HALAMAN JUDUL DALAM
1 B. Tujuan Penelitian .....................................................................................................
1 A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................
..................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
............................................................................................................................ ix
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................. vi ABSTRAKSI
............................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO........................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN
......................................................................................... ii
20
......................................................................................................................
D. Hipotesis 27 ...............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN 28 ....................................................................................................
A. Metode Penelitian
28 B. Identifikasi Variabel Penelitian .........................................................................
28 ............................................................................
C. Definisi Operasional Variabel
28 .....................................................................................................
D. Subjek Penelitian 30 ................................................................................
E. Metode Pengumpulan Data 31 ..........................................................................
1. Skala Motivasi Berprestasi
31 ............................................................................................
2. Skala Konsep Diri 32 ...............................................................
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
33 1. Validitas Alat Ukur .........................................................................................
34 ....................................................................................
2. Reliabilitas Alat Ukur 34 ............................................................................................
G. Metode Analisis Data 35 .....................
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
36 ...............................................................................
A. Orientasi Kancah Penelitian 36 ................................................................................................
B. Persiapan Penelitian 38 ............................................................................
1. Pemohonan Ijin Penelitian
38 ....................................................................................
2. Penyusunan Alat Ukur 38 .....................................................
3. Pelaksanaan Uji Preliminer Alat Ukur
40 ...............................................................................
C. Uji Validitas dan Reliabilitas 41 ...........................
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi Berprestasi
41 .............................................
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Konsep Diri
42 ...........................................................................................
D. Pelaksanaan Penelitian 43 .....................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
44 ..........................................................................................................
A. Hasil Penelitian
44
...........................................................................................................
1. Uji Asumsi
44
a. Uji Normalitas
44
b. Uji Linieritas
45 2. Uji Hipotesis .......................................................................................................
45 .................................................................................................................
B. Pembahasan 46 ....................................................................
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
51 ................................................................................................................
A. Kesimpulan 51 ..............................................................................................................................
B. Saran 51 ..........................................................................................................
1. Bagi Siswa 51 .............................................................................
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
51 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
53 ............................................................................................................................ LAMPIRAN
56
DAFTAR TABEL
Tabel. 1 Blue Print Skala Motivasi Berprestasi .......................................................32 Tabel. 2 Blue Print Skala Konsep Diri ........................................................................
33 Tabel. 3 Distribusi Item Skala Motivasi Berprestasi ............................................
39 Tabel. 4 Distribusi Item Skala Konsep Diri ..............................................................
40 Tabel. 5 Sebaran Item Valid Skala Motivasi Berprestasi ...................................
41 Tabel. 6 Sebaran Item Valid Skala Konsep Diri .....................................................
42
DAFTAR LAMPIRAN
........................................................................................................Lampiran A Alat Ukur 57 ...............................................................................................
A1 Skala Penelitian 58 .............................................................................................
Lampiran B Data Penelitian 63 ......................................................
B1-1 Data Penelitian Skala Konsep Diri
64 .................................... B1-2 Data Penelitian Skala Motivasi Berprestasi
68 ................................................................. Lampiran C Uji Validitas dan Reliabilitas
70 ...................................... C1 Validitas dan Reliabilitas Skala Konsep Diri
71 .................... C2 Validitas dan Reliabilitas Skala Motivasi Berprestasi
78 Lampiran D Jumlah Total Data Valid .........................................................................
86 ..................................................................................................... Lampiran E Uji Asumsi
89 ................................................................................................... E1 Uji Normalitas
90 ...................................................................................................... E2 Uji Linieritas
94 ............................................................................................ Lampiran F Hasil Penelitian
97 ........................................................................................... Lampiran G Surat Penelitian
99
...................................................................................... 100
G1 Surat Ijin Penelitian ................................................................................. G2 Surat Bukti Penelitian
101
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, bahkan mungkin
pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan bagi setiap manusia, sebab tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang untuk menjadi pribadi yang berwawasan, memiliki moral yang baik dan mampu untuk bersaing. Pendidikan merupakan upaya-upaya yang diberikan kepada peserta didik melalui pengajar agar peserta didik dapat mencapai kemampuan yang optimal. Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang merupakan bawaan yang ada didalam diri masing-masing peserta didik (Supardi, 2012, h. 114).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa potensi –potensi yang dimaksud diharapkan agar tumbuh dan berkembang selaras dengan nilai-nilai yang sudah ada di dalam masyarakat dan kebudayaan bangsa. Oleh karena itu pendidikan bagi manusia merupakan suatu kebutuhan pasti yang harus terpenuhi sepanjang hidup. Tanpa adanya pendidikan, mustahil manusia dapat hidup berkembang sesuai dengan aspirasi untuk bahagia, maju dan sejahtera. Ki Hajar Dewantara “Bapak Pendidikan Nasional” menyatakan
bahwa “.... pendidikan adalah usaha untuk memajukan dan menumbuhkan
budi pekerti (kekuatan batin, karakter) , pikiran dan tubuh anak.” Oleh karena itu, pendidikan harus benar-benar terarah untuk menghasilkan manusia yang berkualitas (Supardi, 2012, h. 114).Bersekolah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar anak
mendapatkan pendidikan. Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak-anak
yang berasal dari berbagai macam lapisan masyarakat dan beragam latar
belakang keadaan keluarganya. Sebagaimana Desmita (Setiawati dan
Suparno, 2010, h. 56) menyebutkan bahwa sekolah mempunyai peranan
penting bagi perkembangan anak terutama dalam perkembangan sosialnya,
melalui sekolah anak memperoleh pengalaman dari interaksi dengan orang
lain seperti guru, teman sebaya dan juga lingkungan sekitar. Di sekolah
anak belajar berbagai macam mata pelajaran, bagi seorang anak belajar
sangat dibutuhkan karena melalui belajar, anak akan mendapatkan ilmu
tentang apa yang sedang dipelajari dan mengembangkan kemampuan
kognitif anak. Ilmu yang didapat sang anak sangat bermanfaat karena anak
dapat menerapkan hasil belajarnya di sekolah maupun di dalam
kehidupannya.Selain bersekolah demi mendapatkan pendidikan penting bagi siswa
untuk menanamkan di dalam dirinya untuk dapat meraih prestasi yang
membanggakan di sekolah dan salah satu cara yang dapat dilakukan anak
untuk membalas jasa orang tua yang telah menyekolahkan mereka adalah
dengan menghasilkan prestasi yang baik di sekolah. Namun untuk
menghasilkan prestasi yang baik di sekolah tidaklah mudah anak-anak
harus berusaha dengan bersungguh-sungguh. Dalam usaha untuk
menghasilkan prestasi yang baik di sekolah anak-anak sering dihadapkan
pada kendala-kendala yang berasal dari dalam diri anak –anak itu sendiri.Kenyataannya banyak siswa yang menganggap sekolah hanya untuk
sekedar dikatakan mampu untuk naik kelas atau lulus saja (Hawadi, 2001,
h. 42).
Dalam proses belajarnya mereka juga hanya sekedar tahu tanpa
memahami benar-benar pelajaran yang diajarkan. Tanda-tanda yang sering
terlihat dari para pendidik adalah tidak benar-benar mempersiapkan diri
untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, malas untuk mengikuti
pembelajaran yang berlangsung, dan menunda-nunda atau bahkan tidak
ingin belajar. Hal itu bertambah sulit ketika siswa beranjak remaja, banyak
yang beranggapan bahwa masa remaja adalah masa yang sulit. Adanya
perubahan yang terjadi pada diri remaja sekarang ini baik fisik maupun
psikisnya mempengaruhi semua pola perilakunya (Hawadi, 2001, h. 42-43).
Seiring dengan berkembangnya masa remaja timbul beberapa minat
remaja, minat yang timbul diantaranya yaitu minat pada prestasi dan juga
minat pada pendidikan. Minat pada prestasi menjadi hal yang kuat sepajang
masa remaja karena dapat memberikan kepuasan pribadi dan dapat
menimbulkan harga diri dalam diri remaja dan membuat remaja itu dikenal
di kalangan teman sebaya. Sedangkan minat pada pendidikan sangat
dipengaruhi oleh minat pada pekerjaan, apabila remaja berharap pada
pekerjaan dengan latar belakang pendidikan yang tinggi maka pendidikan
akan dianggap sebagai salah satu cara untuk dapat mencapai pekerjaan
tersebut (Hurlock, 2003, h.220-221).Ketika berbicara bahwa siswa memiliki minat (interest) pada topik
atau aktivitas tertentu, maksudnya adalah bahwa siswa beranggapan bahwa
topik atau aktivitas tersebut menarik dan menantang. Dengan demikian,
minat merupakan suatu motivasi instriksik. Siswa yang mengejar suatu
tugas yang menarik minatnya mengalami afek positif yang signifikan
seperti kesenangan, kegembiraan dan kesukaan (Ormrod, 2008, h. 101) .Menurut Masfufatun (Arifin dan Ratnasari, 2017, h.81) minat
merupakan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi tindakan individu.
Pada semua usia, minat memerankan peranan yang penting dalam
kehidupan individu dan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap
perilaku dan sikap. Seseorang akan menjadi malas, enggan mengerjakan
sesuatu ketika ia tidak berminat terhadap kegiatan tersebut. Pentingnya
keberadaan minat pada diri manusia adalah karena minat merupakan
sumber motivasi yang kuat, dan menjadi faktor pendorong untuk melakukan
sesuatu.Namun masih banyak siswa remaja yang tidak memperlihatkan
minatnya dibidang pendidikan maupun minat pada prestasi, kegiatan lain di
luar sekolah dan di luar belajar lebih menarik perhatian mereka. Mereka
lebih senang untuk bermain dengan teman-teman sebaya dibanding harus
mengerjakan tugas atau belajar mengulang mata pelajaran yang diajarkan di
sekolah (Hawadi, 2001, h. 42). Para remaja yang memiliki minat
pendidikan yang kurang biasanya akan menunjukkan hal-hal yang
memperlihatkan ketidaksenangannya dalam pendidikan dengan cara mereka
menjadi siswa berprestasi rendah, bekerja dan berusaha di bawah
kemampuannya di dalam setiap mata pelajaran yang ada atau didalam mata
pelajaran tertentu yang tidak ia sukai (Hurlock, 2003, h. 221).Melalui wawancara yang dilakukan pada hari Selasa, 1 November
2016 di SMP H. Isriati Semarang terhadap sembilan siswa, tiga dari
masing-masing kelas VII, VIII, dan IX reguler hasil menunjukkan ada
masalah dalam hal motivasi berprestasi. Siswa yang diwawancarai
mengatakan kadang-kadang malas saat mengikuti pembelajaran yang
berlangsung, malas untuk belajar lagi di rumah. Saat diberikan PR atau
tugas mereka kadang menunda bahkan lupa untuk mengerjakannya.Saat peneliti menanyakan apakah mereka punya target atau keinginan
untuk masuk dalam ranking kelas mereka menjawab menjalani
pembelajaran semampu mereka dan tidak menetapkan target untuk prestasi
mereka, mereka mengatakan untuk mendapatkan ranking mereka merasa
kesulitan karena melihat teman-teman yang lain lebih unggul dan sulit
untuk dikalahkan. Saat ditanya apakah mereka ingin mengikuti lomba-
lomba akademik yang ada atau mengungguli prestasi teman yang lainnya
mereka ragu-ragu dan takut untuk mengikuti lomba-lomba akademik yang
ada mereka memberi alasan karena takut jika nantinya tidak bisa
mengerjakan dengan benar, ada juga yang mengatakan bahwa mereka
belum menguasai pembelajaran yang diberikan, dan tidak yakin bisa
mengikuti lomba-lomba akademik.Rata-rata dari mereka juga mengatakan bahwa belum bisa untuk
mengungguli teman-teman yang lebih baik prestasinya dibandingkan
dengan mereka, karena keyakinan diri terhadap diri mereka kurang, dan
belum melakukan usaha yang maksimal dalam belajar. Dalam hal ini para
orang tua sudah memberikan nasihat kepada mereka agar mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, rajin dalam belajar, dan juga memberikan
dukungan kepada mereka agar dapat meraih prestasi yang baik disekolah.Di SMP H. Isriati Semarang terdapat 2 jenis kelas yaitu reguler dan
ungulan, berdasarkan hasil wawancara dengan guru seni budaya,
matematika, dan guru BK SMP H. Isriati Semarang mengatakan bahwa
pada siswa kelas unggulan tidak terlihat kendala motivasi berprestasi seperti
siswa kelas reguler. Pada siswa kelas regular berdasarkan hasil wawancara,
para guru menjelaskan bahwa siswa-siswa kelas reguler mudah mengeluh
pada materi yang susah, dan mudah menyerah dalam mengerjakan tugas
yang diberikan. Beberapa siswa tidak mempersiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran yang berlangsung. Siswa-siswa kurang memperhatikan guru
mereka saat menjelaskan materi di kelas, banyak yang mengobrol di kelas.
Saat diberikan PR atau tugas kadang siswa-siswa tidak
mengerjakannya. Saat ada lomba-lomba di sekolah maupun di luar sekolah
siswa-siswa hanya bereaksi biasa saja, kurang adanya keinginan atau
inisiatif dari dalam diri mereka untuk mengikuti lomba yang ada. Siswa-
siswa kurang termotivasi untuk berusaha dengan bersungguh-sungguh,
sekalipun model pembelajaran sudah disesuaikan, dan para orang tua
dirumah juga sudah memberikan dukungan serta nasihatnya kepada siswa-
siswa dirumah. Mereka kurang peduli tentang kompetisi dan bagaimana
jika prestasi mereka tidak baik.Dari siswa kelas VII, VIII, dan IX reguler, siswa kelas VIII reguler
memiliki kendala motivasi berprestasi yang nampak lebih jelas jika
dibandingkan dengan siswa kelas VII dan IX reguler. Siswa-siswa kelas
VIII reguler lebih santai dalam menjalani proses pembelajaran yang ada dan
tidak menunjukkan usaha yang maksimal dalam belajar, tidak ada usaha
yang dilakukan dari awal, hanya berusaha di akhir saja saat akan
menghadapi UAS, mereka kurang berkonsentrasi saat di kelas, motivasi
dari dalam diri yang kurang dan beranggapan bahwa mendapat prestasi
belum menjadi hal yang penting dan juga kurangnya tuntutan yang ada,
tidak seperti kelas IX reguler yang sedang mempersiapkan ujian nasional
sehingga masih terlihat dalam usaha untuk mendapatkan nilai yang baik dan
lebih bijak dalam mengambil sikap, dan berbeda dengan siswa-siswa kelas
VII reguler yang dalam masa peralihan dari SD ke SMP sehingga berusaha
untuk beradaptasi dengan mata pelajaran yang ada di SMP.Kendala-kendala di atas secara tidak langsung dapat berpengaruh
terhadap prestasi siswa di bidang akademiknya. Oleh karena itu, untuk
dapat meraih prestasi di bidang akademiknya, seorang siswa perlu untuk
memiliki motivasi yang kuat dalam dirinya agar dapat meraih prestasi yang
diinginkan, dengan adanya motivasi tidak dipungkiri bahwa siswa dapat
meraih prestasi atau bahkan dapat tetap mempertahankan prestasinya.Motivasi memainkan peranan penting dalam menentukan hal-hal yang
dianggap dapat menguatkan para siswa. Salah satu motivasi yang berperan
penting dalam hal ini adalah motivasi berprestasi. Menurut McClelland dan
Atkinson (Fatwati dan Fakhruddian, 2014, h. 10), motivasi yang paling
penting dalam hal pendidikan adalah motivasi berprestasi, yaitu ketika
seseorang berusaha dan berjuang agar mencapai sukses atau memilih suatu
kegiatan yang mengarah untuk menuju kesuksesan.Motivasi berprestasi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 43-44)
adalah motif yang mengarahkan tingkah laku individu dengan
menitikberatkan pada bagaimana sebuah prestasi itu dicapai. Motif inilah
yang mendorong individu untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam
bersaing dengan memiliki suatu ukuran standar keunggulan tertentu.
McClelland (Fatwati dan Fakhruddiana, 2014, h.10) menambahkan bahwa
individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan memiliki rasa
tanggung jawab dan juga rasa percaya diri yang tinggi, lebih tekun, lebih
giat dalam melaksanakan suatu tugas, mempunyai keinginan untuk dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik.Selanjutnya dijelaskan, Siswa di sekolah yang mempunyai motivasi
berprestasi yang tinggi akan menyadari kewajiban yang sebenarnya
sehingga datang kesekolah tidak sekedar untuk sekolah tetapi bisa belajar
dan bisa berprestasi. Bila motivasi berprestasi seorang siswa tinggi tentunya
siswa tersebut akan memiliki dorongan agar dapat melampaui proses
dengan melakukan upaya-upaya yang sesuai tujuannya sehingga dapat
meraih kesuksesan. Sedangkan untuk siswa yang memiliki motivasi
berprestasi yang rendah, maka siswa tersebut akan kurang memiliki
ketertarikan, kurang ada daya penggerak untuk melakukan upaya-upaya
serta kurang ada keinginan untuk berkompetisi dengan siswa yang lain
sehingga kemungkinan untuk mencapai kesuksesan pun kecil (Fatwati dan
Fakhruddiana, 2014, h.10).Menurut McClelland (Sahidin dan Jamil, 2013, h. 212) motivasi
berprestasi sebagai suatu upaya untuk mencapai kesuksesan, yang bertujuan
agar berhasil dalam suatu kompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.
Dengan adanya motivasi berprestasi yang dimiliki siswa, diharapkan siswa
tersebut bisa mempertahankan prestasi di bidang akademiknya. Salah satu
hal yang bisa terlihat pada diri individu yang mempunyai motivasi
berprestasi, adalah pada konsep diri yang ada dalam diri mereka. Fernald
dan Fernald (Prabadewi dan Widiasavitri, 2014, h. 263-264) mengatakan
dalam menumbuhkan motivasi seseorang untuk berprestasi dapat
dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah konsep diri.Konsep diri sebagai gagasan tentang diri sendiri yang berisikan cara
pandang individu terhadap dirinya sebagai pribadi. Menurut Fitts
(Agustiani, 2006, h.138-139) konsep diri merupakan aspek penting yang
ada di dalam diri seseorang, karena konsep diri merupakan kerangka acuan
(frame of reference) bagi seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Keseluruhan persepsi, pemberian arti dan penilaian
seseorang tentang dirinya sendiri merupakan suatu gambaran tentang diri
atau konsep diri.Menurut Agustiani (2006, h.138-139) konsep diri merupakan
gambaran yang dimiliki oleh individu mengenai dirinya sendiri, yang
dibentuk dari pengalaman-pengalaman yang didapat melalui interaksi
dengan lingkungan sekitar. Konsep diri bukan merupakan faktor bawaan,
tetapi berkembang seiring pengalaman yang terus menerus dan
terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada saat- saat
awal kehidupan anak-anak dan menjadi dasar yang berpengaruh pada
tingkah lakunya dikemudian hari. Fitts juga mengatakan bahwa konsep diri
memengaruhi tingkat laku seseorang dengan kuat. Pada dasarnya tingkah
laku seseorang berkaitan dengan gagasan-gagasan mengenai dirinya sendiri.
Konsep diri adalah persepsi diri seseorang. Ini dapat dipahami sebagai
perasaan individu atau tingkat kepercayaan menyelesaikan tugas-tugas
akademik tertentu. Chowdhury dan Pati (dalam Awan, Noureen, dan Naz,
2011, h.73) menegaskan bahwa konsep diri memainkan peran penting
dalam proses pendidikan ketika seorang anak diterima, disetujui, dihormati
dan disukai, satu akan memiliki kesempatan untuk memperoleh sikap
penerimaan diri dan menghormati diri sendiri. Menurut Wang dan Lin (dalam Awan et al, 2011, h.73), konsep diri dipandang sebagai keyakinan umum bahwa individu merasakan tentang diri mereka sendiri dan tingkat dari konsep diri individu memprediksi apakah atau sejauh mana dia mampu
menyelesaikan tugas-tugas akademik dengan berhasil atau tidak berhasil.
Secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah yang berasal dari luar diri individu seperti orang tua dan guru, lalu Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri individu seperti faktor inteligensi dan faktor penilaian seseorang tentang dirinya sendiri. Melalui wawancara dan observasi yang dilakukan, para guru dan orang tua sebagai faktor eskternal sudah cukup baik dalam memotivasi siswa di sekolah, namun faktor internal yaitu faktor penilaian siswa tentang dirinya sendiri atau konsep diri siswa dirasa kurang. Hal inilah yang menarik peneliti untuk meneliti lebih jauh mengenai “Motivasi Berprestasi Dintinjau Dari Konsep Diri pada Siswa SMP H. Isriati Semarang”.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara konsep diri dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP H. Isriati Semarang.
Manfaat Penelitian C.
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
disiplin ilmu psikologi, khususnya pada bidang psikologi pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan yang berguna bagi sekolah dan siswa-siwa dalam meningkatkan motivasi berprestasi siswa di sekolah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Berprestasi A.
1. Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Woodworth dan Marques motif merupakan suatu tujuan jiwa yang mendorong seseorang untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi di sekitarnya (Mustaqim dan Wahib, 2010, h.72).
Motif merupakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force.
Sedangkan motivasi merupakan keadaan dalam diri individu yang mendorong atau mengarahkan motif untuk perilaku ke arah tujuan (Walgito, 2004, h. 220).
Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan, dan mempertahankan perilaku, motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan siswa ke dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Sering terlihat motivasi siswa tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif, emosional, dan perilaku diberbagai aktivitas sekolah (Ormrod, 2008, h.
58) .
Dengan demikian, motif dan motivasi merupakan hal yang berbeda, motif dapat diibaratkan sebagai pemicu yang melatarbelakangi seseorang berperilaku, sedangkan motivasi sebagai pengarah yang mendorong agar seseorang berperilaku ke arah tujuanya.
Motivasi berprestasi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 43-
44) adalah motif yang mengarahkan tingkah laku individu dengan
menitik beratkan pada bagaimana sebuah prestasi itu dicapai. Motif
inilah yang mendorong individu untuk mencapai sebuah keberhasilan
dalam bersaing dengan memiliki suatu ukuran standar keunggulan
tertentu.Motivasi berprestasi adalah daya penggerak dari dalam diri siswa
untuk mencapai taraf prestasi yang setinggi mungkin, sesuai dengan
apa yang ditetapkan oleh siswa itu sendiri. Oleh karena itu siswa
dituntut untuk bisa bertanggung jawab tentang taraf keberhasilan yang
akan ia peroleh (Hawadi, 2001, h. 87).Menurut Heckhausen (Fernald & Fernald, 2004, h. 315), motivasi
berprestasi melibatkan keinginan untuk sukses. Hal ini hadir setiap kali
seseorang berkaitan dengan mencapai semacam standar, ditetapkan
oleh dirinya sendiri atau orang lain. Standar ini menyiratkan tingkat
keunggulan tertentu, sehingga individu senang dengan kompetensi dan
kecewa dengan ketidakmampuan.Atkinson (Singh, 2011, h. 163) mendefinisikan motivasi
berprestasi sebagai perbandingan kinerja dengan orang lain dan
terhadap standar kegiatan tertentu. Atkinson dan Feather
mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah kombinasi dari dua
variabel kepribadian: kecenderungan untuk mendekati keberhasilan dan
kecenderungan untuk menghindari kegagalan.Jackson (Wardana, 2013, h. 101) mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan yang sangat kuat untuk berupaya dan bekerja keras demi meraih suatu pencapaian keberhasilan dan keunggulan.
Gesinde (Khan dan Alam, 2015, h. 65) menyatakan bahwa motivasi berpresrasi adalah penentu diri untuk keberhasilan akademis.
Oleh karena itu motivasi berprestasi didasarkan pada pencapaian keberhasilan dan mencapai semua cita-cita dalam kehidupan.
Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang mengarahkan individu berperilaku untuk mencapai keberhasilan dengan suatu ukuran standar keunggulan tertentu.
2. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi
Ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut McClelland (Hawadi, 2001, h. 87) yaitu; a. Tanggung jawab. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan merasa bahwa dirinya dapat bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Ia akan menyelesaikan tugas-tugas yang ia kerjakan dan tidak akan meninggalkan tugasnya sebelum tugas itu selesai.
b. Mempertimbangkan risiko. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan memilih tugas dengan tingkat kesulitan yang sedang, yang dapat menantang kemampuannya, tetapi masih memungkinkan untuk dapat menyelesaikannya dengan baik.
c. Mempertimbangkan umpan balik. Seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi akan menyukai pemberian umpan balik atas apa yang ia kerjakan. d. Kreatif-inovatif. Individu dengan motivasi berprestasi akan memiliki kecenderungan bertindak kreatif, melauli pencarian cara yang baru agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan seefisien dan seefektif mungkin.
Menurut Smith, et al. (Bosse, 2015, h. 2 - 3), seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi mempunyai ciri-ciri yaitu; a. Orang dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung memiliki keinginan untuk sukses dengan standar yang melampaui keunggulan dan ambisius dengan tugas-tugas yang mereka mencari.
b. Orang dengan motivasi berprestasi yang tinggi akan mencari tugas
yang cukup sulit, karena mereka ingin memperbaiki diri.
c. Orang dengan motivasi yang tinggi tertarik pada perkerjaan yang bergengsi, yang melibatkan peningkatan mobilitas dan keuangan.
Dari ciri-ciri yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri seseorang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi adalah bertanggung jawab, mempertimbangkan risiko, memepertimbangkan umpan balik, dan kreatif-inovatif. Dalam penelitian yang akan dilakukan motivasi berprestasi akan diukur sesuai dengan teori McClelland karena sesuai dengan teori yang menjadi acuan dalam penelitian ini.
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Berprestasi
McClelland (Muslimah dan Wahdah, 2013,