ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA TN.S DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komperhensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT PADA TN.S DI RUANG INAYAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komperhensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Disusun Oleh:
FERI GUNAWAN
A01301750
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
LEル I BAR
PENGESAⅡAN PEⅣ I BI PI I BⅢ G
Laporan Hasil tJjian Konrprehensif telah Diterima dan Disetqjui oleh
Pembimbing Karya
Tulis ilrniah Diplonia III
Muhammadiiyah Gombong pada
Keperar,vatan STIKES
;
Ge\asa, 2
r Ao\t
Harii Tanggal
,
Tempat
: STIKes Muhammadiyah Gombong
A1,,r>t.,
Pembirnbing
1
憔
摯 . Fi rr′ ■
`
1
._
■
│ =│
メ
__/ ル
: 11
hs)
l dJ こ 1′ `じt 11181` L181 Ul l U, t よ
ゝ‐ サ
( F場
ヽ
「
`う l Vl l ヽ 。 ノ
ASUHAN KEPERA恥 ″ATAN PEⅣ l ENUHAN KEBUTUHAN CAI RAN DAN
ELEKTROLI T PADA TN S DI RUANG I NAYAH
PKU MUHAMMADI YAI I GO: 卜 ( BONG
Yang di pcr si apkl an dan di susun ol ch
Fcr i G‐
unawan
フ
ヘ01301750
Tcl ah di pcr l ahankan di depan I Dc、 van Pcng彎 1
t us ユ。16
6A4囃 〕
Susunan Dervan Penguji
L
Fajar Agung Nugroho, S.Kep,Ns"MNS.
つん
Ike Mardiati Agustin" M. Kep, Sp. Kep. J
Mengetahui
,S.Kep.Ns,M.sc)
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, September 2016
Feri Gunawan1, Fajar Agung Nugroho2, S.Kep,Ns.MNS
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA TN.S DI RUANG INAYAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar Belakang : Penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan perkembangan gagal
ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun). Di Indonesia tahun 2009
prevalensinya 12,5% atau 18 juta orang dewasa yang terkena penyakit ginjal kronik. Indonesia
termasuk Negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Balance cairan adalah
keseimbangan cairan tubuh selama 24 jam.
Tujuan Asuhan Keperawatan : penulis mampu melakukan upaya pemecahan masalah yang ada
pada kasus pasien CKD dengan menggunakan proses asuhan keperawatan yang di susun secara
sistematis dan komprehensif.
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit : pada tanggal 16 juni
2016 pasien mengatakan sesak napas dan kakinya benkak, serta ketidaktahuan pasien dan keluarga
tentang diit CKD. Hasil analisa data didapatkan diagnosa keperawatan pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan penurunan energi atau kelelahan, kelebihan volume cairan berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulasi, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemahaman terhadap sumber-sumber informasi tentang diit CKD.
Rekomendasi : mengatur balance cairan dapat membatasi asupan dan pengeluaran cairan pada
pasien gagal ginjal
Kesimpulan : pasien yang mengalami gangguan keseimbangan cairan, sehingga bisa dilakukan
balance cairan untuk membatasi asupan cairan.
Kata Kunci : keperawatan, balance cairan, CKD
iv
Diploma III Nursing Study Program
Muhammadiyah Gombong Health School of Science
Nursing Care Rare Report, Agustus 2016
Feri Gunawan1, Fajar Agung Nugroho2, S.Kep,Ns.MNS
ABSTRACT
NURSING CARE TO PROVIDE THE BALANCE
FLUID AND ELECTROLYTE FOR Mr. S IN INAYAH ROOM
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG HOSPITAL
Background : Chronic Kidney Disease (CKD) is the failure of progresive kidney. In Indonesia in
2009, 12,5% or 18 million adult people have chronik kidney disease. The balance fluid definited as
balance fluid in body during 24 hour.
Nursing Goal : the authors are able to solve the existing problems in this case, CKD patients use
the nursing process approach systematically and comprehensive.
Nursing Fullfilment of Security and Protection : on June 16th, 2016 the patients report shortness
of breath and leg swelling, as well as the patients ignorance and family of diit CKD. Results of
data analysis obtained nursing diagnosis air managemet related with decreased energy or fatigue,
fluid volume excess related disorders regulatory mechanism, knowledge deficiency associated
with the lack of understanding of the sources of information about CKD diit.
Recomendation : setting up the balance fluid can limit take in and take out body fluid in patient
with chronic kidney disease.
Conclusion : patients with disorders of fluid balance, so that can be done to limit the intake of
fluid balance fluid.
Keyword : Nursing, fluid balance, CKD
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan mengucap syukur alhamdulilah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
CAIRAN
DAN
ELEKTROLIT PADA TN. S DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong.
Selesainya laporan ini tidak lain berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan lanca.
2. Kedua orang tuaku bapak Gunardi dan ibu Sukasri yang telah memberikan
kasih sayang, semagat, do’a serta materi.
3. Bapak Madkhan Anis selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
4. Bapak Sawiji, S. Kep. Ns. SelakuKetua Prodi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
5. Bapak Fajar Agung Nugroho, S.Kep,Ns.MNS Pembimbing Akademik Karya
Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan support dan bimbingan pada
penulis.
6. Segenap Staf, Dosen, dan Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan
arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.
7. Pasien dan keluargapasien yang bersedia dikaji untuk asuhan keperawatan
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
vi
8.
Dambaan hati penulis Pratika Aprilina, kaka penulis Yurna Sari Fita, yang
telah memberikan banyak waktu, motivasi, dan doa kepada penulis
9. Teman – teman seperjuangan yang telah memberikan semagat dan do’a.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
terselesaikannya laporanini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ujian akhir program ini masih jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.
Gombong, 6 Agustus 2016
Feri Gunawan
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBARPENGESAHAN PENGUJI ................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Penulis........................................................................................... 4
C. Manfaat Penulis ......................................................................................... 4
BAB II KONSEP DASAR................................................................................... 6
A. Konsep Dasar Kebutuhan Cairan dan Elektrolit ....................................... 6
B. Macam – macam Cairan............................................................................ 10
C. Balance Cairan .......................................................................................... 11
BAB III RESUME KEPERAWATAN ................................................................ 16
A. Pengkajian ................................................................................................. 16
B. Analisa data ............................................................................................... 18
C. Intervensi, implementasi dan evaluasi ...................................................... 19
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 23
A. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulsi ......... 23
B. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi .............. 24
C. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemahaman terhadap sumber – sumber informasi tentang diit ckd .......... 25
D. Implementasi ............................................................................................. 26
E. Analisis tindakan ....................................................................................... 27
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 30
A. Kesimpulan ............................................................................................... 30
B. Saran .......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi dan menjadi
masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia bahkan di negara maju. Di
Amerika Serikat misalnya,angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam pada
10 tahun terahir. Tahun 1990 terjadi 166 ribu kasus,tahun 2000 menjadi 372
ribu kasus. Angka tersebut di perkirakan terus naik. Tahun 2010
diestimasikan lebih dari 650 ribu.Selain data tersebut 6 juta sampai 20 juta
individu di AS di perkirakan mengalami gagal ginjal kronis. Gagal ginjal
kronis (GGK) adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal secara irreversible (tidak dapat pulih kembali) berlangsung lama
berharap dan bersifat progresif (Hanawati,2008).
Di Indonesia berdasarkan data dari Indonesia Renal Registry,suatu kegiatan
registrasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia, pada tahun 2008 jumlah
pasien hemodialisa (cuci darah) mencapai 2.260 orang. Pasien hemodialisa
baru tahun 2008 naik menjadi 2.260 orang dari 2.148 orang pada tahun 2007.
Kenaikan jumlah penderita gagal ginjal dirasa cukup banyak,karena dalam
satu tahun kenaikan jumlah penderita sebanyak 112 pasien. Pasien yang
menjalani hemodialisa jangka panjang harus di hadapkan dengan berbagai
masalah
seperti
masalah
finansial,kesulitan
dalam
mempertahankan
pekerjaan,dorongan seksual yang hilang,depresi dan ketakutan terhadap
kematian. Gaya hidup yang terencana berhubungan dengan terapi hemodialisa
(misalnya pelaksanaan terapi hemodialisa 2-3 kali seminggu selama 3-4 jam)
dan pembatasan asupan cairan sering menghilangkan semangat hidup atau
motivasi pasien,ini menyebabkan pasien akan menghentikan proses terapi
hemodialisa yang harus pasien lakukan secara rutin.
1
2
Berdasarkan riskesda (2013) prevalensi nasional penderita gagal ginjal
kronis sebesar 0,2%. Adapun provinsi yang mempunyai prevalensi tertinggi
adalah Sulawesi Tengah (0,5%) dan ada 7 provinsi yang mempunyai
prevalensi terendah. Dan berdasarkan gambaran di tahun 2013 dengan
menggunakan unit analisis individu menunjukkan bahwa secara nasional
0,2% penduduk Indonesia menderita penyakit gagal ginjal kronis. Jika saat ini
penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 504.248 jiwa
yang menderita gagal ginjal kronis (0,2% x 252.124.458 jiwa* = 504.248
jiwa).
Hasil penelitian di RSUD Al-Ihsan menunjukkan bahwa angka kejadian pada
tahun 2014 adalah 63 penderita. Kelompok umur terbanyak pada tahun 2014
terjadi pada kelompok umur 45–54 tahun sebanyak 20 penderita (31,7%),
jenis kelamin terbanyak terjadi pada perempuan sebanyak 33 penderita
(52,4%), etiologi tertinggi terjadi pada penyakit hipertensi sebanyak 46
penderita (73%), klasifikasi tekanan darah tertinggi terjadi pada hipertensi II
sebanyak 38 penderita (60,3%), dan berdasarkan kadar hemoglobin tertinggi
kategori sedang pada wanita dengan jumlah 18 penderita (28,6%) dan pada
laki-laki (15 tahun dan di atas 15 tahun) dengan jumlah 16 penderita (25,4%).
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa
penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2010). CKD atau
gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan samar
(insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan
metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia
atau azotemia (Smeltzer, 2009)
Masalah yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik salah satunya yaitu
kelebihan volume cairan,terjadi saat air dan natrium di pertahankan dalam
proporsi isotonik sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai
perubahan kadar elektrolit serum. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu
disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan
3
terjadi akibat overload cairan/ adanya gangguan mekanisme homeostatis pada
proses regulasi keseimbangan cairan,sehingga pada pasien CKD yang
menjalani terapi hemodialisa harus membatasi cairan.
Pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan
hemodialisa merupakan hal yang sangat penting untuk di perhatikan, karena
asupan cairan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan
yang cepat melebihi (5%).Cairan yang di minum pada pasien gagal ginjal
tahap lanjut harus di awasi dengan seksama. Beberapa pasien mengalami
kesulitan dalam membatasi asupan cairan yang masuk,namun mereka tidak
mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi yang dapat membantu
mereka dalam pembatasan cairan (Tovazi dan Mazzoni,2012). Apabila pasien
yang menjalani terapi hemodialisis tidak mematuhi pembatasan cairan yang
direkomendasikan,hal ini dapat mengakibatkan kenaikan interdialytic weight
gain (IDWG) melebihi batas normal. IDWG merupakan peningkatan volume
cairan yang di manifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai
indikator untuk mengatahui jumlah cairan yang masuk dan kepatuhan pasien
terhadap pengaturan
cairan pada pasien yang mendapatkan terapi
hemodialisis. Peningkatan IDWG melebihi 5% dari berat badan dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertansi,hipotensi
intradialisis,gagal jantung kiri,asites,pleural effusion,gagal jantung kongestif
dan dapat mengakibatkan kematian.
Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil rangkaian yang dilakukan
oleh penulis terhadap Tn. S dengan masalah kelebihan volume cairan pada
gagal ginjal kronik, penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperaatan
pada klien pasien gagal ginjal kronik perlu melakukan pembatasan cairan
untuk mencegah terjadinya penumpukan cairan karena cairan yang berlebihan
dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat melebihi 5% maka
penulis tertarik untuk menulis karya tulis dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan
Kebutuhan
Cairan
Muhammadiyah Gombong”.
pada
Tn.S
di
Ruang
Inayah
Pku
4
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan penulis mampu melakukan
upaya pemecahan masalah yang ada pada kasus pasien Gagal Ginjal
Kronik dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan yang
di susun secara sistematis dan komprehensif.
2. Tujan Khusus
a. Mendeskripsikan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan cairan.
c. Mendeskripsikan
intervensi
pada
pasien
dengan
masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
d. Mendeskripsikan implementasi pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
e. Mendeskripsikan evaluasi pada pasien dengan masalah pemenuhan
kebutuhan cairan.
f. Merekomendasikan Asuhan keperawatan dengan kebutuhan cairan.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Keilmuan
Secara keilmuan karya tulis ini bermanfaat untuk mengembangkan
keilmuan dalam bidang pendidikan dan keperawatan khususnya tentang
masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan pada Tn.s di
ruang Inayah PKU Muhammadiyah Gombong
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi pasien dan keluarga
Untuk membantu pasien dan keluarga mengetahui tentang bagaimana cara
merawat pasien gagal ginjal kronik serta mengatur kebutuhan cairan.
5
b. Bagi rumah sakit
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan khususnya penerapan asuhan keperawatan pada
pasien gagal ginjal kronik.
c. Bagi institusi
Untuk menambah wawasan dan gambaran dalam proses pembelajaran
asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Herdman, T. Heather. (2012). Nursing Diagnoses: definitions and classification
2012 – 2014. Jakarta: EGC
Indonesian Renal Registry. (2012). Data Penderita Gagal Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisis di Jawa Barat.
http://www.indonesianrenalregistry.org/ diakses pada tanggal 1 Agustus
2016 jam 15.00 WIB
Istanti, Yuni Permatasari. (2014). Hubungan Antara Masukan Cairan Dengan
Interdialytic Weight Gains (IDWG) pada pasien CKD Di UNIT
Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Profesi. Vol.
10. 14-20
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. (2010). Chronic Kidney Disease: A Practical
Guide to Understanding and Management . USA : Oxford University Press.
Nolte, Degeest (2007) Prevalence And Qonsequence Of Nonadherences To
Hemodyalisis. American Journal Of Phsicososial Nursing.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, proses
dan Praktik. edisi 4 vol 1. Jakarta: EGC.
Putri, Septie Damayanti, Apen Afgani, and Lisa Adhia Garina. "Karakteristik
Penderita Gagal Ginjal Kronis Yang Dilakukan Hemodialisis Di Rsud AlIhsan Tahun 2014." (2015).
Safitri. et al. (2012). Pengaruh Hynotherapi Terhadap Kepatuhan Diit Cairan Pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Jalan Di Instalasi Hemodialisa RS PKU
Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Vol.8
(3). 113-120.
Smeltzer. C. Suzanne, Brunner & Suddarth. (2009). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis
Nanda, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Wilkinson, M. Judith (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
\
、
LEMBAR KONSUI J TASI
NAMA
: FCRI
NI M
: 4θ
●
u NAt OAN
i bθ [ 11θ
Materi Konsultasi
Hari/Tanggnl
I
]'td
Pen-rbimLrirrg
わム。` ′ 多ヵゲ
BMLtnTw
i n↑ 掏 ク, pl hメ
fzoruJu
Eqbl
μθ′ 6
&n
I Baa ,
P.aJ"c/uSYa
EAB tt
g
l+n,r
l` l
ponx,l B4BT
.S,n ylen)a/onvn
B+AT
ZI
{'aqro,
│う
うu ni
ealo
ゝη , , Spれ ヽ
l-olu
?rbrl ,2? jvni
.Lo
ア・
S
zo tL
flyask:
yat
\
6
s
(onsul bfrb t'l
W
Konsq
V
lcot
t
aLuq
nutv LD\
)
y
′ ′ 丁 porj
u
I fFf
′′ T
I y ff
tC
| +74SA.r
z
│"
brb
su
'.1, AA.rjfo k
)cansa
-I'td
l",Ja1ut,s
isi-,'r
LEMBAR百 亜〕VI SI
NAMA
: f,atert
Lluna[\]an
NI DI
: Aο
θ り] 「 0
lζ
′
bst t t k
kat a t t want a「
Dγ t ar i Si
pa∫ t ar l st aka
―
0
Asu HBN P€ pegA w,4Ta
DFrv6-drrr C k
PFU
lnti
rt A vtt4 ts is
;
′ ヽ│″ ヽ
1/ 10' 3D′
≦き´ 6ι
/ 1月
丁′ Ⅳδ ε
ミ
「
l
'F e Lt
OD′
Drsezije
J
` ♂
6 u rra\^/A N
}ゞ D
D
lLiY
13
2δ l `
鰊
S
3A
G orvt
‐
Tn
6o″ , 8o卜
i yA H
N4M4
Plt t4
p4 DA
D {C H P.O t,i7 1, pt Ditlgy
FE*\ :
P*o c
N
ttt K€P
6P-A
L) EeJeh*TAt't
ON
6
w4TAN
t'riu HAt-ilrti /+
Di y fiH
・
蔦
'qn \ t( ^0
ィα
“
、ゎ
″
′
´
メ
K` , ′
ヽ2ク ノ
: 713ド
.
ン
` ` R、
puw n
lnqy
ヾ、ハ
i
"rl,
-oo
to
」ヶ
げ′ ν
wt8
わ47/ 1 SCバ ンθ々>
/ヾ
銃 夕ん
午∫ ′ 己わ
t r i 卜 れゎ
Umcrr
、
降轟 物
¢ノ
ど
4ι ヴ∼
“
t , s毎 ″
F
ハん夕″ ノ
=
Dィ _ル′ ψ ∫
ガ
000ハ ニ 0
:
Bu"uh
=
ι ●
螺
〕
“
´
声 多稔 脅 の
D
まふ
l oO― π ヽ2′ ヽ
2_ ノ
↓
巌
″丁
Nortna
″ ″ ぉ
‐ 警O卜 あひ
ゎ
θ´ 囀
・ 力 η7′
′ 々な″ ι
σ 力″
0
・ たん 街
= ノ′ >
た6´ ダ
∝けら
イ/ 4
″ η
cん 九ψ
eη
解
た′ハ
/ 1Lわ
"
ジ
ン ス彦 姥 ァ
ラ
り島ゎ
4 L* ban geswk fiat,
′ ′ 力Qyげ / 眸鶴 ε
″
あ
…
″
J vん ゎった
It o
£九 御
"{on
luh ′ θ/ UQ/ 4
*I
ニ
′ んわり あ
ご
あ
た
ル
たノ
ゎ
巧
ゾ
″シ
た"邊 ぶ ん
々ゎた。
ク
i メ毎
2Sノ
iqn b[,v,w
. [J
■
魃
1
■
妙∠ 〃勁 ″
るヽ
イヽ
訪ち
8"″
1
■
1 .
1 `
`
^
ュ
ニ
_
t3-ob -' zo/l
J; y*tn svJrt 2 han,'
l"
■
` _
Eesv,&
11
″ん
_角狩
メ
易 こん
ゃ
∼yσ Z たィcスレ
″ んん ″ ´喘疼
nわ
n*/., ,nqn h gt
′
シ
たル
,n
′い 呼 たもじフ
鴨 あ ル
"ン
` .′″ ル
シ
ム″ ゎ た
た レJ げ
ル羅ヵ
鋤
,
∼
ルオ∫CLcノ′
イノノ
L .w k,t
:ン
_′
¬
と
ノ
α
リ
,*Ak* /nu*/,^l,
磁 ∠ソめ
,/ne
″ /′ γ
a Jert
&:t
/e{u,"c, na4
/ c`
″ ん^/ &ρ み〆′′
ulo* uer>,r,/a r,
竹
L______二
____」
「
たみ n″
ヽたノ∼ん々′
'
溜
`
た′′ し´
'
X i
II]
′
me-i't
s"f 7 ol Jun ta
Ttnl7
*1
Eet4
nq h
νr c
′ . ル ん ひ無」
n tsryr l/ttXihi>t llqnderson
物 5oた「み :
0″ 力Ⅳ′ 9J '
々′ ´ ● α
fiYn lh
こ υ ん′ ム
じ
れル
So,v/ Ji6{t'i : piren ifi
h Seru y' wF), fur7 "tscu 0資 ′ ι ′ η ′ ′ R' 26xル タ, 1
ん ル″ ″ミ
ti Vvn *1r'/4 u fi 7- θ フ′ ん 彫 ψ ノ
ハoヵ 2バ s
畠スタ々 ″ け
ょ畢e/ 1/ ″ ゅμ ′7メ μ ルの あ
5( 嘉 Cわ
f
i :
3・
lel,Yn
`
なれっメ
るん θル
Cん
ruoh*n Lr
seA.o)hi
{*n
ゎ ガみυ 物
gノ
?鯵 げ
物 酵 ギl ル″ カ′シ
ノ 繁氏へ β〃 χl k) 九 NF′ ´′ 丼々 6-I
1' た
′
"れ
れ
島あれ′ 腸 √
メ
βん
望r ′ ギ 酔c
ψゾ″ んξ ′ ′
sabri
z
x selqwv.,'
t^ ttfrur*n 16 n.l
/5
ん 解 ソ角
∫o議o″
,*-frWfu le.Nnt m*2dt'rt' $n nor.naf
scr f ^`
ムあ藤万 駆7房万百
ん んり 鯉
駒呼夕″ ん ル` 〉妙 ι ″ ″ ッ タ
襲 いパ プ し`
品 ヽわ/
J.Ldt)n.pArB
sw.t
JtbV,"
セ″ ″
:
″Zみ υ笏々
」
範たZ‐ er ―・
た/ α ′
´ 渤´句年 多
‐
p
l,;1, rn
"'
θt t η 夕′ ″
ンあ
,μ
la/*
侵物 ″
L"q n/',r h,
レ ん′
望を
ψ竹夕 角 んフ 駒ひ
/ノ
rcs* A
n
*
,r
.
J*lir* lerwkvPn
l zじ
rheqper 6, l*n
k f*nq
n{.yo,
ψ トノ
兵
ノ
Yノ ン シ
`40メ 平
ム
″ιl 」 I L3′ へ、ル・
ル
々ι υ
dト
b
1) ι
:“
さ
″ 胸
みん
2"yり b ne,nuA,t
´ンが
jivlel
treil*.tao,l fueq-t
八層 ぐ
'ef ssrotl l-ly Sfene
!r'fr,.r,,., :.,/,t'
-Vri
,,/...r,,, ,'
Ll,,',
!'',ts)ip
e-ril solotn Urwrr,
ku*&*n Unun :
:
Fいψ 品 M
:
アo
Cqku
com?ot nenlr-t
I
N餞 / ′
l3oho mnlT
Oe y /nenrl
: L6 y fm ont6
22
:
Strhq
″
=馬
/ Q4 )
ル″
鯰 ル
妙 海
だr (
o′ ん
ム
レ
″ ″ ″ノ
海妨1浄 V″ ノ
ニ
Jあノ
たんのんゎ
ルんら
静^/ ´ ′ ′`
け
′ ´吻た
/Nq aileh /-S
`
・ ∫′ 暉 ′ れ`
∫ ′ン
勧 た″ め
, plercv qni/
そ
`
funu/ Az 3
′
9み
ルレ ト
″ り´ 勿 ″
″
″ ツ 1` 刃 ″ ∠oめ ∫ρ %〆 ′どけ . ん ち
`
浄 特∼ 協ム 農´ q/
こ″ ″
れυt t F可
t
ulu
36,-r "C
♭
,V
″ 船
, Sル み つ′ ル逢 産 缶 ル ″ メ θ
塑 ψ 空 慨
娘
ク
り
∫メ=′ λソ
レ
タ
ク
鮮
♂ リ ノ ← れ_ψ"∠
″ / ノ ンたJ 、″%z` V
≒
tcrlus
.
|
Suny," SDhb b
¢ゴ
め
一 一
a″
ル5μ ん だ 。
_
フ ん
"″
ハ′わ
ι
二
一
―
一
/ こ陰夕
Zし
た
ヽ
―
_曼
主
__上
弦
_________―
島 みレ
イ
■ メ1塾 yr Y「 : ト メ 9脅
一
あ
イ
■ ン
1 1i S″
´
"`
J′
ゝ 」2可「 銀
か
詢い) ミ βげ均 めの ′の〆ル 攣層
笙
ツタ
zε メ
″ 枠 1■ ■ ムψ 4ン バ
ヽ
′ クルシ おι 物た めメ
5メ
‐ │. ' 7. こ ル
βレ
メリ│″
QZ多
抑
l t´
む′ vた ん/ も
勉竺__l _生 r J 竺 _坐 奎璽_幽″
晰
―
tc{o5 coNu
け ヽ登三ル受璽
ル
笠 __pf ヽ _髭
^【 1′
'午
′
ガ ″ υわ″ / ノ
ノ
″ ノ
びダノ均
_―
一
一
鐙―
一
十
ψ砲 ″ ″ ′ ″
―
―
Aυ
o′
` ″
vl ln"rp*A
5
' SM務 か ′ 6r v琺 v並 ルン
た″ ′ 毎∫
〆
か
み
′ 毎5 、ふ
憩′たvぬ ルた
ル″
o
´″夕融
__製挫■ 主_≧安1堕坐左壁坐_∠Ⅲ壷愛_彙 ヽ
ビ
一
一
″ あ
か
レみVr `
―
―
一
´
一
―
s+vn
pGne?.r'l
r4€+r -tt
卜●
penun
I
fop16 qfvr.r
t3 - { - 2ot6
furyr;bsorarn
IH
た″
グγ′
wsi/
aorrnot)
ヤ・θ O ― ノ
υ, ′
洋 ′3・ ご′
6●
` r¨
)`
ysa 6
Nernqfo tsri"$
/ul
― ιθ ―θ
夕D
―ぐ
0
27‐
33- o
rso
rombos;{
K inio klin; k
ん い
“
4・ Fυ
好 ノ
ッ3ン の
C
ry"tl;ntn
2. 7ヽ 4
r$
me-rr'b J +qrrz
- 31ヽ 0
- 37- 0
- x sY)
ρ∼″ 2a“ r ‐ a , 2゛ . 。 一θ Oっ
‐ も少―
D ‐ ′ り ヽ0
New $e7n
oル
“
0
Jon
)
r ″ 0- ι げ・0
ιι
ι -0 -ζ
「
o」 ヽ ノ‐ ζ
?-o,{
ru
i)ci
rto rwta I
Urtc . Aci J
keltam J"roL
3 ヽSO `r cSo
ごcん
Prcqniure
r 2-J.o --eo.o
NCL^:bern
,3o-D 'Ao.o
(´
"dた
ιu
舟J ク イ
― ′ 0か _D
' ′ a tD
J、
2″ ar l 々 胸"ヵ 0∫ C ,rY,.i\
´
t.9 Ttrn| 2-o Ll
声■ ″
e. /
dh )=ltnN ckD
'cci / J*n
ご′ Dり ′ υ ルク´●″ 渤 老
` ∼ ]*/*: cor[e:" -arcolufu tneb Ir/rnt .
L*[,
{ l.s ; qn ec A otb Jl Vossc I {o nenol
舞メ
D ε 5´ ′ ′ ′ ∫ ′
L″
ゎ ∫訪滝6柚 ι 2り ′ υん ″ r 勁 ん
∼
2σ
L*l .lqles erl*x * ″ 乙もん
k
ゝ
/ け″
N(
ヾ′ れ
J
/rs
: -Cfipsnic
esa ft
e-c foos
(*lo,
し″ ′ こ応s` r リ ム
oソ ギ
∠″ ´
こ
みん
i ahecAoia "lf Tosso Ae
pi.lne
´ ガ∫ι ′ 農著
Dtse.*
e
ヽ
ρ ′ン
角ゎ かゎ
pent
[iJi n
2゛
■ ズ′
"」
」
FarosumiJ
6rlq ronc
, 0″
Aso^ Fal"6
rt
3 x,
[*L
3χ
6QL
ι
J q Mお ″
′ ρ辞ミき
Dた ′句ι
,
,
1
1
1
2〆
Jr
ス〆′
tab
Z
1
′
`
`
`
.
.
_
_. _
占 出 颯 .
=口
=申
==議
“
_コ
■ ョ
_申
中
_占
― ‐
口 ‐
_■
__口
_口
“
,{n., /rsa P"6o
′
` …
6^20: 6
0s , -
Fllen m.k?fvf on
J /´
α わノ
崎ノ
P.t*
nwryg (,"Jo k
leno
runan ener7i
″ 6Ⅳ したこたんん。ク
ο2き ″ ″
―′ 2. 26`
- f o stti
3eot'f
aw
/er
ι ′`
筋
′ 豪シ
l( *6-rcr4 Dsr-klbnrvunphtb*n
、ス″ 卜を X/ ct t ψ′
め、
こ片続物 ノ
だ
毎
V`
i,rde
tr
中
/ oル ″
ε
6可 れ
υん∫′
力
?- lnrr)
^υ た o″ ? `
‖ , 4/ 3
*crea[tnfn:H ('".r
4- ^ 6 -?ot6
PS: ヽ
0o:
″
なた″ ″ ンッαルムレ
わ鯛″ ん′ レ鰐″ ん
- Pl,'rn ["rtomyo
(unye'{;en,l*,
nys/i{n
-
″ ス′ぶ
ンリし
fnelLanlrqz<
′κ 〕ε 2レでルgι
″ t
rur,rlqt+4
'nterve4t
I
と
tvh v"tu k
ヽ
Fな 4. ね
れゎしム 1出 知れ 出 ヽ′口
fun fupntqnrkn {e/u,461
metnv l.s sw I boq' 4rll- i {qri
` ル
た - 6- %16
J′
r′
t
fiorcnen
e'/t@r7 1'
たたんん´
r"t Oiaq 7olien tlenuy|
iuh*n ke*p.*-{yarn
o/o n*p*s JerrTe n kht:
3
x
"ヵ′ ` ′
r Caた
つ
`
議た ″ ヽ α
“
* ` ftuhuerL[
●
c' (?affiuSae4
h hr"l"ot,
I*n
hat
錫
_ ハ
o″ ′ お´
イ
lf+tt'
ont{or
ざ場′ OJ のス
Ju4
- YYlon i{o r Vi$
e,
Ju[rn run$tnq 4ailndl
-
hPl (**F*l f,omaf+r
rnenylo nwhao coptny llit
―下 レぬん妨 ″ ルFar
aothul (7o,11".Jt', /l )
I -g -zoA f*/.Lil"en
rhonitor t,i6ol (ryn
volvwe
ldvutah
- mettibt lvl*nce a"rurr/Qw
gs/NtnDt 3E
―みた
し
/ t h J A/ ル とょ
∫レ
げ′
Nt) Ygluae @bqlt
議″ ′ 移″″ ∫r ' ↓ ″ た″
一う
こ
≧
r t t cん ′ ` ″ 話だ 。ル 今
tn/urtnui tf
` ん
c tooq )
:
^TIV J"hn, [*ht
norne/
^ CID , tlnAa nnhT , S g6oe3?,Soc , ?N r l6'zcl x/nen$
N r 6e * bo //nerti(
'bl*nc,
tl^ 6 *utd
も‐J の資
μ 〆 ″ ア」
cat^l'art fie
″ yor 九 ″
` ′ 3
*bn sebmu
nzV pnt
わ″
錫 eん あJ I 静し
/on
'*aTefolou6 n
′解 ル為 メψ″ 々″
-
f
hsrro "bn klwrTo
rvte7taklcua gv lnan knkn
yo ld[ nyo
、営ヽ
,P
メα ど
膨
blt"rt J* n [e-{rq ryo
- Berilo n
a J;J; !
件 ヱZ″ 島勾
蟷 ″
",
lnplrnenhtr,
-作
″ ハ i S准
Wn/osigi/e"rn
・ 4
p*stert
(tsff)
- bl,Yn no,rz741z ny@man
ct7 )vhu tuPs zt ra(ert ‐ ル/ / L″ ′ い六デンη ′ ′ oり 2″
-kl,tn n*nwL fernu,
ccrpt'yt.a ffi
- t\eUafiitor r=,s?lr4rt J*,< sMvs Oa'
J
―ルル
レ ン 年
- r)uvton,foo V|{w I si 7n
Seni
-TO' ,So/7, nul,l
:
€€ t/aprt4
′ ′ 「夕6レッ傷″ 笏ィ
5.. 16,r oc
tU
'
[er,/--n
- tletnont[o r
L'
Ytetvt
t'rt
- furormid
|e/.3 t
L6
ヽTD l ′ 30/ / b^物
7"tv
to
n2
解 ユZび 蒻 的 に
N : lo r/rnen;[.
5さ
$c..
3フ
inpt
. 7%「
。
c
6
_
-orrtpu(_
′ ,∫
: _ 1oo n. /e N*t
l d q∫
j
Siz.r lue*5 ;'
S,
'/"wr, nwtil., ksoI
b[,b4 ne.n
―
Cノケ
ン
b″ 漆 ぃ
セそ
ル
け6 ィ
カ
, / コ L∫
〆
“
` )・
' plfun Po-JtS,'
Eenlr';oatle-v
^乃 ▲な
。
みο 力″ 々
9* , 2-b a/n en rY
だ クタ蒻″
rく
Jr
3dJ
`
nc
夕
′
ハ 1認 o理 ん力 渉蒻 ″
"侮
p : (*ntr\{ loqq r'n /cr` み
v(E s t
- fbrfoh-uk*n p/"n nafals
* monik, fetl2t'tq g, Jun O 2
- worti[er TTV
蜆
ェ1´ ルη ″ %酵 l i bノ じ々 た崚ノ
ytden* Lrfirq s l1{rerrtib S Lurn* L7
Tp , t wfio
r1n/77 fl
/6 r/rr,un
1れ …
tt
ルみ ち
ん
S
^7o7
,
/aenl
s'?u
C
ご
響 卸ダ
dか ι 爆々 膨多 く電 t i
。こ
^ Msnib r Ttv
- tnenibr D*t*nr-u cot'7'4 /&,
- p{rca /osrsr' J-tni
、レ
限励協 ′ん′ ゎん
∼A″ ′ め( DF `マ`夕
んあο ス
%ι υ υ りさ
-lw€lrton;br
ItY
^ kiu*
{bitlrlrylk
gauleu
brropg
,rqLrrt c,"Pt\ A,lr"
- bliea le ypr*o,
eL
/tarb,
3 L?q
- TD : t"to/10 nn/ry
え
、 c〃 ι け撚数 ど
,ハ
ヮ ′ ル分た′
“ mernon i6"f Tftz
'
Yrten|
l,"h n1 lvlwocs s* irv4
f
` ′
/rcn;( srSloc
, ln7u& -- out fu(
∫ g∫
―′た
e″
た「 ン″ ツ
どク
θフ
う
み
多
zqrl7qo
_
曾>■
ヽツ0こ こ
カ
げれ - blrun J*n l."lwrgerLrd
6va ltwe t
′レ ″
S, ―
θン│あ 鑓P′
'
髯滋
″ 轟
″ β ル学
"′針″ イ
ンん′ γ″ 4独″
ん
bltetl l?os-s; teaf fobf e tt
― D、 ル
々F♂ &ッシン′
ウ′/ / 6″ ″ ″
「
`
o
-
r/'.neot't
> 7-b
月 ヽ物蜘ん方ι cん
:
; 3l
可′
θ船 ふ
了
C
“
rju( /.an ih{erventt,'
‐々h
atz lWlwn llvfq-t
(w
*
r^6er h.sV)rq5,
/nDn
^
tno
ntk'.
Jr -bii>q
0ギ
S
、 コc
r
17V
Lo,
men
′
4夕υ 卜
'/te';ih Lqrtrl* A
ヘタン ″
.SJ5* ^
`
cc- /€
Slr` ″ --./o
んノ ι 訪″ ぎじ
漁∫′ノ
升ミ 嗜け
「
`
れ, V“ 働たS`
′ハ″ ノ
、 “と
G、″niutb"r'a
t'tr
fυ
∼
- o ytr r--l^r nv
-r?Loni{er tc /g,f
Ytt
, 7- 6
s , -A/bn J*, l*io*r?q hlry rn.ara{E kur)
u Lf{nrq
σ∼物 んん
た
ん a. nr *7* k
vurT
O " - kl,Zu Jrn fpaf` %
ber (nno ot -^,ntu
I
A , ,n** iq /, L*/L,n f eru f*s
′
し
∫′
埒ん均
″│ム 物 ノ
んι″ にれ
ゾ
″ ノ
ん
J ノ ψ t t Vセ
スのσ乃
ン
l*riL,t q
/ oЙ
1
=t l . 11111, 1111: 1
/wfk^e*(*r"
' mem @r&* l*r" l-*q F" lo ttu F+-r
- 'tt4etrLo n itsr )^e.rl i1ul1- !=_ 92
ル拠″ 拗″″ ′ 。た
、ルル″ 蒟々 吻為 ′′ ″韓
b*rtol {wa- a“ ?
` ′
司bl ′
^ rhonipr TTv
夕∂んク ″ %
ュzЧ 、
欲 ι
ノ
“
〃 ゝJ O〆 ん″ %
′ で
rβ
5 ,36,s'C-
│″
―
-
-me4bt&qn sa ivAs t
^ tt w'fuote$ r^ s kkr
卸` ι6
-mrtttolf[a
tr
ub
Fut^osefiar^4 Loro
を
ク物 力FZな
″ ぁ鷹
^た ル
rS r-
Jt,4 Jr /-s
t, br, p*;ien
=わ
、
ブル 物″ 々 ヽ1嘘
rheiltohi[-or -lTV
,ι
ストヽZt t κ / 笏 ″ ′
5 ,36,s
^ Ee , lnfut ^ 1utfz"
- vllertq hf{r,tLt, b*[*n 'nt,
―フド・ ―
P“
θ∫
^ l4ery b."r k,t
5Qt t α ん々
P
en
JtJi/-
-
an
blien J0,,, l"eluur
九"′ η
Jだ
0Ycv lucrs
r
ひ"ル はごメ
-t =-Alte4 /nen
た
めみ
'ぉ々
` M′
4_Pa f ′ 品生型だ
2ん Q/ / ′
sレ
、1こ ニノん ク
/↓
οミ
湯々
FF-' L7 /.
!/
焼″ ノ
ζο 石
札ゃ
%ご / 7F`
`
S, ζ
ハ、I M噸タ
ルあ あ′ け′剃
F
.′
t た NИ
゛なレ
/ / 7メ
ッ
"鶴
′
{" r flolo
-mohtfof
0olo hvF,t5
'Tfv
- ti,tont-fo"
6, F°
ご
b,
` θ
″け
た夕
, 、
り
ル/ ar ん` α物 Φルみ
ζ ントレ
諄 み破
“
街斃 鋤 ´ιヽ′ 」
l・
017D■ がわ
β件テ
'/)nl1
笏釣 ′て
N/
ヽβ Cヽ , OC千カ リゝ
t*
“
恥
“
'€.
」 ´3` ′
: flos" l"h
b*
―知わ 轡
It
"
r/rye.qt
ζ °c
Lrs
l"q,
[,
´osf
l\rLP.l't2e'v5r'
_主
、クフ4を し″ ア レ
5 1‐
′
` Z15' ノ
る
カル
と″
Dr _
kL*a a vh*tu I un (*
訪`
たんoル α々δルレ
銘じ
れ ( q“ Pた ギ
り
_ル か物 品′
歓
・
"イ
卜 〆αδン協 ム術 に∫
, [wnyv( rn!j!vsL!:
:
brry
f"lrcn
∼こι
り々
〆
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
HUBUNGAN ANTARA MASUKAN CAIRAN DENGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAINS
(IDWG) PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASES DI UNIT HEMODIALISIS
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Yuni Permatasari Istanti
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
Background. Interdialytic Body Weight gains (IDWG) is an increase volume of liquid that is
manifested by an increase in body weight as an indicator to determine the amount of fluid intake during
the period interdialytic and patients' adherence to fluid regulation in patients receiving hemodialysis
therapy. Increased IDWG exceed 5% of dry weight can cause various complications such as
hypertension, hypotension intradialysis, left heart failure, ascites, pleural effusion, congestive heart
failure, even death. IDWG caused by various factors both internal factors include age, gender,
educational level, thirst, Stress, Self-efficacy, as well as external factors as family, social support and
fluid intake.
Purpose. The purpose of this research was to know the correlation between fluid intake and IDWG on
Chronic Kidney deseases (CKD) patients undergoing hemodialysis in the hemodialysis unit RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Research Method. Descriptive analytic study with cross sectional design with 48 patients, collected
from 79 hemodialysis patients.
Result. The results showed there is significant relationship between fluid intake and IDWG (r = 0.541,
p-value = 0.000).
Conclusion. It was concluded that fluid intake is a significant contributing of IDWG.
Keywords: Interdialytic Weight Gains (IDWG), fluid intake, Chronic Kidney Deseases (CKD)
merupakan suatu proses difusi partikel larut dari
suatu kompartmen darah melewati membran
semipermeabel.
Tindakan
hemodialisis
berdasar pada 2 pilar yaitu pembatasan cairan
dan pembuangan produk sisa metabolisme dari
darah dengan menggunakan mesin dialisis.
Asupan cairan harian yang dianjurkan
pada pasien dibatasi hanya sebanyak
“insensible water losses” ditambah jumlah urin.
Namun yang menjadi permasalahan tidak hanya
yang dapat meningkatkan berat badan
interdialitik namun masukan makanan yang
banyak mengandung air seperti gelatin atau
soup juga memberikan kontribusi pada total
masukan cairan. Sehingga pasien menjadi
banyak mengkonsumsi cairan dan berat badan
akan naik sampai jadwal hemodialisis yang
akan datang.
Pembatasan cairan mempunyai tujuan
untuk mengurangi kelebihan cairan pada
periode interdialitik. Kelebihan cairan dapat
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan organ vital yang
berfungsi menyaring darah dari kelebihan
cairan, garam, dan produk sisa untuk menjaga
komposisi kimiawi tubuh tetap stabil1. Chronic
Kidney Diseases (CKD) adalah gangguan
fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat
pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu
memelihara metabolisme dan gagal memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit yang
berakibat pada peningkatan ureum (uremia) 2.
Gangguan fungsi ginjal ditandai dengan
proteinuria, hipertensi dan penurunan Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG) hingga < 15
ml/menit disertai dengan kondisi klinis pasien
yang semakin memburuk.
Ketika Laju Filtrasi Glomerulus < 15
ml/menit, pasien harus mendapatkan TPG
seperti hemodialisis, peritoneal dialysis
maupun transplantasi ginjal. Hemodialisis
14
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
cairan, dan timbangan berat badan yang
digunakan untuk mengumpulkan data IDWG.
Prosedur pengumpulan data dilakukan selama 2
(dua) kali periode hemodialisis. Pada periode 1
(pertama) hemodialisis dilakukan pengumpulan
data demografi dan berat badan setelah
hemodialisis. Kemudian pada saat pasien akan
pulang diberikan lembar pencatatan berat badan
dan urine output saat pasien di rumah, serta
diberikan penjelasan tentang cara pengisian
lembar catatan tersebut. Pada period ke 2 (dua)
dilakukan pengumpulan data berat badan pasien
dengan menimbang berat badan sebelum
hemodialisis.
menyebabkan edema dan hipertensi, hipertropi
ventrikuler kiri dan juga berhubungan dengan
lama hidup pasien (Ifudu et al 1997 dalam
Thomas3). Tindakan hemodialisis dilakukan
untuk menarik cairan pasien sampai mencapai
target berat badan kering pasien.
IDWG merupakan peningkatan volume
cairan
yang
dimanifestasikan
dengan
peningkatan berat badan sebagai dasar untuk
mengetahui jumlah cairan yang masuk selama
periode interdialitik. Pasien secara rutin diukur
berat badannya sebelum dan sesudah
hemodialisis untuk mengetahui kondisi cairan
dalam tubuh pasien, kemudian IDWG dihitung
berdasarkan berat badan kering setelah
hemodialisis.
Beberapa penelitian menunjukkan 60%80% pasien meninggal akibat kelebihan
masukan cairan dan makanan pada periode
interdialitik4. Karena kelebihan cairan pada
periode interdialitik dapat mengakibatkan
edema atau kongesti paru, sehingga monitoring
masukancairan pada pasien merupakan
tindakan utama yang harus diperhatikan oleh
perawat5. Karena itu, peneliti tertarik untuk
meneliti hubungan antara masukan cairan
dengan IDWG pada pasien CKD yang
menjalani hemodialisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Karakteristik
Responden.
Umur
Responden. Rata-rata umur responden adalah
48,46 tahun (SD=12,42), di mana umur termuda
adalah 20 tahun dan umur tertua adalah 70
tahun. Jenis Kelamin Responden. Distribusi
jenis kelamin pada kelompok laki-laki lebih
banyak daripada perempuan. Responden
dengan jenis kelamin laki-laki adalah 30 orang
(62,5%) dan perempuan sebanyak 18 orang
(37,5 %).Tingkat Pendidikan. Distribusi tingkat
pendidikan
responden
sebagian
besar
mempunyai pendidikan SLTA (23,1%).
Masukan cairan. Rata-rata masukan cairan
responden 1409,92 ml per hari (SD=379,267),
dimana masukan cairan terendah yaitu 633 ml
dan masukan cairan tertinggi 2333 ml perhari.
IDWG. Rata-rata IDWG responden adalah
4,00% (SD=1,89), di mana data IDWG
terdistribusi normal dengan nilai p = 0,89. Nilai
IDWG terendah yaitu 0% dan tertinggi yaitu
8,25%.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah deskriptif
analitik dengan rancangan Cross Sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di
unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta pada bulan Mei 2009. Teknik
sampling yang digunakan adalah menggunakan
total sampling dengan kriteria inklusi sebagai
berikut: Sedang menjalani terapi hemodialisis
dua kali minggu sesuai jadwal dengan lama HD
4 jam, Dapat ditimbang berat badannya dengan
berdiri, Kesadaran composmentis, Dapat
berkomunikasi secara verbal, Dapat membaca
dan memahami tulisan sederhana, Bersedia
menjadi responden. Sedangkan kriteria ekslusi
sebagai berikut: Pasien yang menjalani HD
bukan karena CKD, Pasien yang mengalami
gangguan jiwa. Sampel yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah 48 responden. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data demografi,
lembar
observasi untuk mengumpulkan data masukan
Hubungan Karakteristik responden dengan
IDWG
Hubungan antar umur dengan IDWG
Hasil analisis antara umur dengan
IDWG pada pasien CKD diketahui bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan IDWG (r= 0.177, p-value = 0,230). Dari
persamaan garis menunjukkan semakin
meningkat umur responden maka IDWG
semakin
menurun.
Besaran
koefisien
determinan umur adalah 3,1%, berarti umur
menentukan 3,1% IDWG, sisanya 96,9%
ditentukan oleh faktor lain.
15
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
Tabel 1. Hubungan antar Umur dengan IDWG
pada Pasien CKD di Unit
Hemodialisis RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
pendidikan dengan IDWG (p-value=0,753,
α=0,05).
Variabel
R
r2
Persamaan garis
p-value
Umur
0.177
0.0
31
IDWG = 5.299 0,27*umur
0.230
Tabel 3. Perbedaan antara Tingkat Pendidikan
dengan IDWG Pasien CKD di Unit
Hemodialisis
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Variabel
SD
SLTP
SLTA
DIII
Sarjana
10.00
8.00
Ratarata
4,255
3,446
3,746
4,660
4,083
SD
SE
F
pvalue
2,296
1,972
1,598
2,062
1,958
0,811
0,697
0,412
0,729
0,652
0,501
0,753
ibwg responden
6.00
4.00
Tabel 4. Hubungan antara Masukan Cairan
dengan IDWG pada Pasien CKD di
Unit
Hemodialisis
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
2.00
R Sq Linear = 0.031
0.00
20
30
40
50
60
70
umur responden
Variabel
Gambar 1. Hubungan antara Umur dengan
IDWG pada Pasien CKD di Unit Hemodialisis
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Masukan
cairan
n
Laki-laki
Perempuan
30
18
Ratarata
4,058
3,890
SD
p-value
1,836
2,026
0,775
0,541
0,293
Persamaan
garis
IDWG = 0,195
+ 0,003*
pvalue
0,000
Hubungan Masukan cairan dengan IDWG.
Tabel 2. Perbedaan Jenis Kelamin dengan
IDWG pada Pasien CKD di Unit Hemodialisis
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Variabel
r
Hasil analisis antara Masukan cairan
dengan IDWG pada pasien CKD diketahui
bahwa ada hubungan yang signifikan antara
masukan cairan dengan IDWG (r=0,541, pvalue = 0,000). Arah hubungan adalah positif di
mana semakin banyak masukan cairan
responden maka IDWG juga akan meningkat.
Besaran koefisien determinan masukan cairan
adalah 29,3%, berarti masukan cairan
menentukan 29,3% IDWG, sisanya 70,7%
ditentukan oleh faktor lain.
Perbedaan antara Jenis Kelamin dengan
IDWG
Hasil uji statistik menggambarkan ratarata IDWG pada laki-laki lebih tinggi (4,058%)
daripada perempuan. Setelah diuji statistik,
maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara jenis kelamin dengan
IDWG (p-value=0,775, α=0,05).
Perbedaan antara Tingkat Pendidikan
dengan IDWG
Hasil analisis menggambarkan bahwa
rata-rata IDWG yang paling rendah adalah yang
mempunyai pendidikan SLTP (3,446) dan yang
paling tinggi adalah pendidikan DIII (4,660).
Analisis statistik menggambarkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
16
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
lebih dari 75 tahun tidak menjalani hemodialisis
karena mempertimbangkan kondisi personal,
fisik, sosial dan psikososial pasien, sehingga
banyak pasien CKD yang berumur tua tidak
mendapatkan terapi secara layak.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak
ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan IDWG dengan nilai r = 0,177 (p-value
= 0,230). Peningkatan IDWG dapat terjadi pada
setiap umur, hal ini berhubungan dengan
kepatuhan dalam pengaturan masukan cairan.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sapri9, tidak ada pengaruh antara umur pasien
dengan kepatuhan dalam mengurangi asupan
cairan
pada
pasien
yang
menjalani
hemodialisis. Pada umur yang lebih tua belum
tentu akan lebih mengetahui bila tidak ditunjang
dengan pengetahuan dan pengalaman yang
pernah dialami, sementara pada penderita yang
tidak patuh dipandang sebagai seorang yang
lalai lebih mengalami depresi, ansietas, sangat
memperhatikan kecemasannya dan memiliki
keyakinan ego yang lebih lemah ditandai
dengan kekurangan dalam hal pengendalian diri
sendiri dan kurangnya penguasaan terhadap
lingkungan, dan bukan hanya karena pengaruh
tingkat umur penderita. Namun hasil penelitian
yang dilakukan oleh Kimmel, Varela, Peterson,
et al10 menunjukkan bahwa umur merupakan
faktor yang kuat terhadap tingkat kepatuhan
pasien dimana pasien dengan umur muda
mempunyai tingkat kepatuhan yang rendah
dibanding umur tua.
Hasil penelitin ini hampir sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sapri9 karena
mempunyai persamaan dalam jumlah sampel
yang kecil yaitu 51 responden. Sedangkan hasil
penelitian ini berbeda dengan studi yang
dilakukan Kimmel, Varela, Peterson, et al 10
disebabkan
karena
perbedaan
jumlah
responden, lama waktu penelitian, serta
karakteristik responden, yaitu menggunakan
283 responden yang dilakukan selama 48,9
bulan, dengan karakteristik pasien ESRD
dengan diabetes mellitus. Sedangkan penelitian
ini menggunakan 48 responden dan hanya
dilakukan dalan rentang waktu 1 (satu) minggu
tanpa mengidentifikasi karakteristik penyakit
penyerta pasien.
Jenis
Kelamin.
Hasil
analisis
menunjukkan jumlah responden laki-laki lebih
besar (62,5%) daripada perempuan (37,5%).
Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan
oleh Reddan, Szczech, Hasselblad, et al7 bahwa
ibwg responden
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
R Sq Linear = 0.293
0.00
500
1000
1500
2000
2500
Masukan cairan harian
Gambar 2. Hubungan antar Masukan Cairan
dengan IDWG pada Pasien CKD di Unit
Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Mei 2009(n=48)
Pembahasan
Karakteristik responden
Hasil penelitian menunjukkan rentang
umur responden dalam penelitian ini adalah 20
hingga 70 tahun (n=48 responden) dengan ratarata 48,46 tahun (SD=12,42). CKD merupakan
penyakit yang dapat dialami oleh semua umur
sesuai dengan etiologinya, akan tetapi tidak
semua pasien CKD menjalani hemodialisis.
Rentang rata-rata umur pasien yang menjalani
hemodialisis pada penelitian ini adalah 44,85 –
52,07 tahun, karena umur tersebut merupakan
umur produktif sehingga dengan melakukan
hemodialisis
diharapkan
pasien
dapat
beraktifitas
dengan
baik
dan
dapat
meningkatkan kualitas hidupnya. Fefendi6
menjelaskan bahwa pasien dengan umur
produktif merasa terpacu untuk sembuh,
mempunyai harapan hidup yang tinggi, dan
sebagai tulang punggung keluarga. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Reddan,
Szczech, Hasselblad, et al7 bahwa umur pasien
ESRD yang menjalani hemodialisis di 10 pusat
unit hemodialisis (Seattle, WA; Dallas, TX;
Durham, NC; Washington, DC; Portland, ME;
and London, Ontorio, Canada) berada pada
rentang umur 18 – 85 tahun dengan rata-rata
umur 59,2 tahun. Selain itu menurut Woerden8
bahwa pasien ESRD di inggris yang berumur
17
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
cepat daripada penambahan yang disebabkan
oleh kalori. Terkait dengan hal tersebut, pada
pasien hemodialisis, penambahan berat badan
diantara dua waktu dialisis pada laki-laki lebih
tinggi daripada pada perempuan8. Hal ini sesuai
dengan studi yang dilakukan oleh Brunstrom11
bahwa perempuan membutuhkan volume air
yang lebih sedikit daripada laki-laki untuk
menimbulkan efek puas terhadap rasa hausnya.
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di 10
pusat unit hemodialisis (Seattle, WA; Dallas,
TX; Durham, NC; Washington, DC; Portland,
ME; and London, Ontorio, Canada) dari 227
responden 51% adalah laki-laki. Begitu juga
dengan studi yang dilakukan oleh Cos (2008)
kepada 54 responden yang menjalani
hemodialisis bahwa 51,9% responden adalah
laki-laki dan 48,1% adalah perempuan.
Prinsipnya, setiap orang baik laki-laki
maupun perempuan mempunyai resiko yang
sama untuk menderita CKD, namun
kecenderungan laki-laki lebih rentan terkena
CKD karena pekerjaan laki-laki lebih berat dari
perempuan. Sebagian besar responden
mengatakan penyakit CKD yang diderita
disebabkan karena konsumsi minuman
suplemen. Selain itu hipertensi yang
berkepanjangan juga merupakan factor resiko
terjadinya CKD. Hal ini didukung dengan
pernyataan beberapa responden bahwa rata-rata
responden laki-laki mempunyai kebiasaan
merokok, sehingga kemungkin
ELEKTROLIT PADA TN.S DI RUANG INAYAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komperhensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan
Disusun Oleh:
FERI GUNAWAN
A01301750
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2016
LEル I BAR
PENGESAⅡAN PEⅣ I BI PI I BⅢ G
Laporan Hasil tJjian Konrprehensif telah Diterima dan Disetqjui oleh
Pembimbing Karya
Tulis ilrniah Diplonia III
Muhammadiiyah Gombong pada
Keperar,vatan STIKES
;
Ge\asa, 2
r Ao\t
Harii Tanggal
,
Tempat
: STIKes Muhammadiyah Gombong
A1,,r>t.,
Pembirnbing
1
憔
摯 . Fi rr′ ■
`
1
._
■
│ =│
メ
__/ ル
: 11
hs)
l dJ こ 1′ `じt 11181` L181 Ul l U, t よ
ゝ‐ サ
( F場
ヽ
「
`う l Vl l ヽ 。 ノ
ASUHAN KEPERA恥 ″ATAN PEⅣ l ENUHAN KEBUTUHAN CAI RAN DAN
ELEKTROLI T PADA TN S DI RUANG I NAYAH
PKU MUHAMMADI YAI I GO: 卜 ( BONG
Yang di pcr si apkl an dan di susun ol ch
Fcr i G‐
unawan
フ
ヘ01301750
Tcl ah di pcr l ahankan di depan I Dc、 van Pcng彎 1
t us ユ。16
6A4囃 〕
Susunan Dervan Penguji
L
Fajar Agung Nugroho, S.Kep,Ns"MNS.
つん
Ike Mardiati Agustin" M. Kep, Sp. Kep. J
Mengetahui
,S.Kep.Ns,M.sc)
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, September 2016
Feri Gunawan1, Fajar Agung Nugroho2, S.Kep,Ns.MNS
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT PADA TN.S DI RUANG INAYAH
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
Latar Belakang : Penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan perkembangan gagal
ginjal yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun). Di Indonesia tahun 2009
prevalensinya 12,5% atau 18 juta orang dewasa yang terkena penyakit ginjal kronik. Indonesia
termasuk Negara dengan tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tinggi. Balance cairan adalah
keseimbangan cairan tubuh selama 24 jam.
Tujuan Asuhan Keperawatan : penulis mampu melakukan upaya pemecahan masalah yang ada
pada kasus pasien CKD dengan menggunakan proses asuhan keperawatan yang di susun secara
sistematis dan komprehensif.
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit : pada tanggal 16 juni
2016 pasien mengatakan sesak napas dan kakinya benkak, serta ketidaktahuan pasien dan keluarga
tentang diit CKD. Hasil analisa data didapatkan diagnosa keperawatan pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan penurunan energi atau kelelahan, kelebihan volume cairan berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulasi, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemahaman terhadap sumber-sumber informasi tentang diit CKD.
Rekomendasi : mengatur balance cairan dapat membatasi asupan dan pengeluaran cairan pada
pasien gagal ginjal
Kesimpulan : pasien yang mengalami gangguan keseimbangan cairan, sehingga bisa dilakukan
balance cairan untuk membatasi asupan cairan.
Kata Kunci : keperawatan, balance cairan, CKD
iv
Diploma III Nursing Study Program
Muhammadiyah Gombong Health School of Science
Nursing Care Rare Report, Agustus 2016
Feri Gunawan1, Fajar Agung Nugroho2, S.Kep,Ns.MNS
ABSTRACT
NURSING CARE TO PROVIDE THE BALANCE
FLUID AND ELECTROLYTE FOR Mr. S IN INAYAH ROOM
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG HOSPITAL
Background : Chronic Kidney Disease (CKD) is the failure of progresive kidney. In Indonesia in
2009, 12,5% or 18 million adult people have chronik kidney disease. The balance fluid definited as
balance fluid in body during 24 hour.
Nursing Goal : the authors are able to solve the existing problems in this case, CKD patients use
the nursing process approach systematically and comprehensive.
Nursing Fullfilment of Security and Protection : on June 16th, 2016 the patients report shortness
of breath and leg swelling, as well as the patients ignorance and family of diit CKD. Results of
data analysis obtained nursing diagnosis air managemet related with decreased energy or fatigue,
fluid volume excess related disorders regulatory mechanism, knowledge deficiency associated
with the lack of understanding of the sources of information about CKD diit.
Recomendation : setting up the balance fluid can limit take in and take out body fluid in patient
with chronic kidney disease.
Conclusion : patients with disorders of fluid balance, so that can be done to limit the intake of
fluid balance fluid.
Keyword : Nursing, fluid balance, CKD
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan mengucap syukur alhamdulilah kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
CAIRAN
DAN
ELEKTROLIT PADA TN. S DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH
GOMBONG”.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Gombong.
Selesainya laporan ini tidak lain berkat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan lanca.
2. Kedua orang tuaku bapak Gunardi dan ibu Sukasri yang telah memberikan
kasih sayang, semagat, do’a serta materi.
3. Bapak Madkhan Anis selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
4. Bapak Sawiji, S. Kep. Ns. SelakuKetua Prodi Diploma III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
5. Bapak Fajar Agung Nugroho, S.Kep,Ns.MNS Pembimbing Akademik Karya
Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan support dan bimbingan pada
penulis.
6. Segenap Staf, Dosen, dan Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan
arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.
7. Pasien dan keluargapasien yang bersedia dikaji untuk asuhan keperawatan
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
vi
8.
Dambaan hati penulis Pratika Aprilina, kaka penulis Yurna Sari Fita, yang
telah memberikan banyak waktu, motivasi, dan doa kepada penulis
9. Teman – teman seperjuangan yang telah memberikan semagat dan do’a.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
terselesaikannya laporanini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ujian akhir program ini masih jauh
dari kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan dan penyempurnaan kedepannya.
Gombong, 6 Agustus 2016
Feri Gunawan
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBARPENGESAHAN PENGUJI ................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan Penulis........................................................................................... 4
C. Manfaat Penulis ......................................................................................... 4
BAB II KONSEP DASAR................................................................................... 6
A. Konsep Dasar Kebutuhan Cairan dan Elektrolit ....................................... 6
B. Macam – macam Cairan............................................................................ 10
C. Balance Cairan .......................................................................................... 11
BAB III RESUME KEPERAWATAN ................................................................ 16
A. Pengkajian ................................................................................................. 16
B. Analisa data ............................................................................................... 18
C. Intervensi, implementasi dan evaluasi ...................................................... 19
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 23
A. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulsi ......... 23
B. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi .............. 24
C. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemahaman terhadap sumber – sumber informasi tentang diit ckd .......... 25
D. Implementasi ............................................................................................. 26
E. Analisis tindakan ....................................................................................... 27
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 30
A. Kesimpulan ............................................................................................... 30
B. Saran .......................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi dan menjadi
masalah kesehatan bukan hanya di Indonesia bahkan di negara maju. Di
Amerika Serikat misalnya,angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam pada
10 tahun terahir. Tahun 1990 terjadi 166 ribu kasus,tahun 2000 menjadi 372
ribu kasus. Angka tersebut di perkirakan terus naik. Tahun 2010
diestimasikan lebih dari 650 ribu.Selain data tersebut 6 juta sampai 20 juta
individu di AS di perkirakan mengalami gagal ginjal kronis. Gagal ginjal
kronis (GGK) adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan
fungsi ginjal secara irreversible (tidak dapat pulih kembali) berlangsung lama
berharap dan bersifat progresif (Hanawati,2008).
Di Indonesia berdasarkan data dari Indonesia Renal Registry,suatu kegiatan
registrasi dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia, pada tahun 2008 jumlah
pasien hemodialisa (cuci darah) mencapai 2.260 orang. Pasien hemodialisa
baru tahun 2008 naik menjadi 2.260 orang dari 2.148 orang pada tahun 2007.
Kenaikan jumlah penderita gagal ginjal dirasa cukup banyak,karena dalam
satu tahun kenaikan jumlah penderita sebanyak 112 pasien. Pasien yang
menjalani hemodialisa jangka panjang harus di hadapkan dengan berbagai
masalah
seperti
masalah
finansial,kesulitan
dalam
mempertahankan
pekerjaan,dorongan seksual yang hilang,depresi dan ketakutan terhadap
kematian. Gaya hidup yang terencana berhubungan dengan terapi hemodialisa
(misalnya pelaksanaan terapi hemodialisa 2-3 kali seminggu selama 3-4 jam)
dan pembatasan asupan cairan sering menghilangkan semangat hidup atau
motivasi pasien,ini menyebabkan pasien akan menghentikan proses terapi
hemodialisa yang harus pasien lakukan secara rutin.
1
2
Berdasarkan riskesda (2013) prevalensi nasional penderita gagal ginjal
kronis sebesar 0,2%. Adapun provinsi yang mempunyai prevalensi tertinggi
adalah Sulawesi Tengah (0,5%) dan ada 7 provinsi yang mempunyai
prevalensi terendah. Dan berdasarkan gambaran di tahun 2013 dengan
menggunakan unit analisis individu menunjukkan bahwa secara nasional
0,2% penduduk Indonesia menderita penyakit gagal ginjal kronis. Jika saat ini
penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa maka terdapat 504.248 jiwa
yang menderita gagal ginjal kronis (0,2% x 252.124.458 jiwa* = 504.248
jiwa).
Hasil penelitian di RSUD Al-Ihsan menunjukkan bahwa angka kejadian pada
tahun 2014 adalah 63 penderita. Kelompok umur terbanyak pada tahun 2014
terjadi pada kelompok umur 45–54 tahun sebanyak 20 penderita (31,7%),
jenis kelamin terbanyak terjadi pada perempuan sebanyak 33 penderita
(52,4%), etiologi tertinggi terjadi pada penyakit hipertensi sebanyak 46
penderita (73%), klasifikasi tekanan darah tertinggi terjadi pada hipertensi II
sebanyak 38 penderita (60,3%), dan berdasarkan kadar hemoglobin tertinggi
kategori sedang pada wanita dengan jumlah 18 penderita (28,6%) dan pada
laki-laki (15 tahun dan di atas 15 tahun) dengan jumlah 16 penderita (25,4%).
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa
penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2010). CKD atau
gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana ginjal
mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan samar
(insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan
metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia
atau azotemia (Smeltzer, 2009)
Masalah yang terjadi pada pasien gagal ginjal kronik salah satunya yaitu
kelebihan volume cairan,terjadi saat air dan natrium di pertahankan dalam
proporsi isotonik sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai
perubahan kadar elektrolit serum. Kelebihan cairan tubuh hampir selalu
disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. Kelebihan cairan
3
terjadi akibat overload cairan/ adanya gangguan mekanisme homeostatis pada
proses regulasi keseimbangan cairan,sehingga pada pasien CKD yang
menjalani terapi hemodialisa harus membatasi cairan.
Pembatasan asupan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan
hemodialisa merupakan hal yang sangat penting untuk di perhatikan, karena
asupan cairan yang berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan berat badan
yang cepat melebihi (5%).Cairan yang di minum pada pasien gagal ginjal
tahap lanjut harus di awasi dengan seksama. Beberapa pasien mengalami
kesulitan dalam membatasi asupan cairan yang masuk,namun mereka tidak
mendapatkan pemahaman tentang bagaimana strategi yang dapat membantu
mereka dalam pembatasan cairan (Tovazi dan Mazzoni,2012). Apabila pasien
yang menjalani terapi hemodialisis tidak mematuhi pembatasan cairan yang
direkomendasikan,hal ini dapat mengakibatkan kenaikan interdialytic weight
gain (IDWG) melebihi batas normal. IDWG merupakan peningkatan volume
cairan yang di manifestasikan dengan peningkatan berat badan sebagai
indikator untuk mengatahui jumlah cairan yang masuk dan kepatuhan pasien
terhadap pengaturan
cairan pada pasien yang mendapatkan terapi
hemodialisis. Peningkatan IDWG melebihi 5% dari berat badan dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi seperti hipertansi,hipotensi
intradialisis,gagal jantung kiri,asites,pleural effusion,gagal jantung kongestif
dan dapat mengakibatkan kematian.
Berdasarkan latar belakang di atas dan hasil rangkaian yang dilakukan
oleh penulis terhadap Tn. S dengan masalah kelebihan volume cairan pada
gagal ginjal kronik, penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperaatan
pada klien pasien gagal ginjal kronik perlu melakukan pembatasan cairan
untuk mencegah terjadinya penumpukan cairan karena cairan yang berlebihan
dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang cepat melebihi 5% maka
penulis tertarik untuk menulis karya tulis dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan
Kebutuhan
Cairan
Muhammadiyah Gombong”.
pada
Tn.S
di
Ruang
Inayah
Pku
4
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Dapat memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan dengan
gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, dan penulis mampu melakukan
upaya pemecahan masalah yang ada pada kasus pasien Gagal Ginjal
Kronik dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan yang
di susun secara sistematis dan komprehensif.
2. Tujan Khusus
a. Mendeskripsikan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
masalah pemenuhan kebutuhan cairan.
c. Mendeskripsikan
intervensi
pada
pasien
dengan
masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
d. Mendeskripsikan implementasi pada pasien dengan masalah
pemenuhan kebutuhan cairan.
e. Mendeskripsikan evaluasi pada pasien dengan masalah pemenuhan
kebutuhan cairan.
f. Merekomendasikan Asuhan keperawatan dengan kebutuhan cairan.
C. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Keilmuan
Secara keilmuan karya tulis ini bermanfaat untuk mengembangkan
keilmuan dalam bidang pendidikan dan keperawatan khususnya tentang
masalah keperawatan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan pada Tn.s di
ruang Inayah PKU Muhammadiyah Gombong
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi pasien dan keluarga
Untuk membantu pasien dan keluarga mengetahui tentang bagaimana cara
merawat pasien gagal ginjal kronik serta mengatur kebutuhan cairan.
5
b. Bagi rumah sakit
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan khususnya penerapan asuhan keperawatan pada
pasien gagal ginjal kronik.
c. Bagi institusi
Untuk menambah wawasan dan gambaran dalam proses pembelajaran
asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Elizabeth J. Corwin. (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Herdman, T. Heather. (2012). Nursing Diagnoses: definitions and classification
2012 – 2014. Jakarta: EGC
Indonesian Renal Registry. (2012). Data Penderita Gagal Ginjal Kronik yang
Menjalani Hemodialisis di Jawa Barat.
http://www.indonesianrenalregistry.org/ diakses pada tanggal 1 Agustus
2016 jam 15.00 WIB
Istanti, Yuni Permatasari. (2014). Hubungan Antara Masukan Cairan Dengan
Interdialytic Weight Gains (IDWG) pada pasien CKD Di UNIT
Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Profesi. Vol.
10. 14-20
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. (2010). Chronic Kidney Disease: A Practical
Guide to Understanding and Management . USA : Oxford University Press.
Nolte, Degeest (2007) Prevalence And Qonsequence Of Nonadherences To
Hemodyalisis. American Journal Of Phsicososial Nursing.
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, proses
dan Praktik. edisi 4 vol 1. Jakarta: EGC.
Putri, Septie Damayanti, Apen Afgani, and Lisa Adhia Garina. "Karakteristik
Penderita Gagal Ginjal Kronis Yang Dilakukan Hemodialisis Di Rsud AlIhsan Tahun 2014." (2015).
Safitri. et al. (2012). Pengaruh Hynotherapi Terhadap Kepatuhan Diit Cairan Pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik Rawat Jalan Di Instalasi Hemodialisa RS PKU
Muhammadiyah Gombong. Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Vol.8
(3). 113-120.
Smeltzer. C. Suzanne, Brunner & Suddarth. (2009). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis
Nanda, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
Wilkinson, M. Judith (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC.
\
、
LEMBAR KONSUI J TASI
NAMA
: FCRI
NI M
: 4θ
●
u NAt OAN
i bθ [ 11θ
Materi Konsultasi
Hari/Tanggnl
I
]'td
Pen-rbimLrirrg
わム。` ′ 多ヵゲ
BMLtnTw
i n↑ 掏 ク, pl hメ
fzoruJu
Eqbl
μθ′ 6
&n
I Baa ,
P.aJ"c/uSYa
EAB tt
g
l+n,r
l` l
ponx,l B4BT
.S,n ylen)a/onvn
B+AT
ZI
{'aqro,
│う
うu ni
ealo
ゝη , , Spれ ヽ
l-olu
?rbrl ,2? jvni
.Lo
ア・
S
zo tL
flyask:
yat
\
6
s
(onsul bfrb t'l
W
Konsq
V
lcot
t
aLuq
nutv LD\
)
y
′ ′ 丁 porj
u
I fFf
′′ T
I y ff
tC
| +74SA.r
z
│"
brb
su
'.1, AA.rjfo k
)cansa
-I'td
l",Ja1ut,s
isi-,'r
LEMBAR百 亜〕VI SI
NAMA
: f,atert
Lluna[\]an
NI DI
: Aο
θ り] 「 0
lζ
′
bst t t k
kat a t t want a「
Dγ t ar i Si
pa∫ t ar l st aka
―
0
Asu HBN P€ pegA w,4Ta
DFrv6-drrr C k
PFU
lnti
rt A vtt4 ts is
;
′ ヽ│″ ヽ
1/ 10' 3D′
≦き´ 6ι
/ 1月
丁′ Ⅳδ ε
ミ
「
l
'F e Lt
OD′
Drsezije
J
` ♂
6 u rra\^/A N
}ゞ D
D
lLiY
13
2δ l `
鰊
S
3A
G orvt
‐
Tn
6o″ , 8o卜
i yA H
N4M4
Plt t4
p4 DA
D {C H P.O t,i7 1, pt Ditlgy
FE*\ :
P*o c
N
ttt K€P
6P-A
L) EeJeh*TAt't
ON
6
w4TAN
t'riu HAt-ilrti /+
Di y fiH
・
蔦
'qn \ t( ^0
ィα
“
、ゎ
″
′
´
メ
K` , ′
ヽ2ク ノ
: 713ド
.
ン
` ` R、
puw n
lnqy
ヾ、ハ
i
"rl,
-oo
to
」ヶ
げ′ ν
wt8
わ47/ 1 SCバ ンθ々>
/ヾ
銃 夕ん
午∫ ′ 己わ
t r i 卜 れゎ
Umcrr
、
降轟 物
¢ノ
ど
4ι ヴ∼
“
t , s毎 ″
F
ハん夕″ ノ
=
Dィ _ル′ ψ ∫
ガ
000ハ ニ 0
:
Bu"uh
=
ι ●
螺
〕
“
´
声 多稔 脅 の
D
まふ
l oO― π ヽ2′ ヽ
2_ ノ
↓
巌
″丁
Nortna
″ ″ ぉ
‐ 警O卜 あひ
ゎ
θ´ 囀
・ 力 η7′
′ 々な″ ι
σ 力″
0
・ たん 街
= ノ′ >
た6´ ダ
∝けら
イ/ 4
″ η
cん 九ψ
eη
解
た′ハ
/ 1Lわ
"
ジ
ン ス彦 姥 ァ
ラ
り島ゎ
4 L* ban geswk fiat,
′ ′ 力Qyげ / 眸鶴 ε
″
あ
…
″
J vん ゎった
It o
£九 御
"{on
luh ′ θ/ UQ/ 4
*I
ニ
′ んわり あ
ご
あ
た
ル
たノ
ゎ
巧
ゾ
″シ
た"邊 ぶ ん
々ゎた。
ク
i メ毎
2Sノ
iqn b[,v,w
. [J
■
魃
1
■
妙∠ 〃勁 ″
るヽ
イヽ
訪ち
8"″
1
■
1 .
1 `
`
^
ュ
ニ
_
t3-ob -' zo/l
J; y*tn svJrt 2 han,'
l"
■
` _
Eesv,&
11
″ん
_角狩
メ
易 こん
ゃ
∼yσ Z たィcスレ
″ んん ″ ´喘疼
nわ
n*/., ,nqn h gt
′
シ
たル
,n
′い 呼 たもじフ
鴨 あ ル
"ン
` .′″ ル
シ
ム″ ゎ た
た レJ げ
ル羅ヵ
鋤
,
∼
ルオ∫CLcノ′
イノノ
L .w k,t
:ン
_′
¬
と
ノ
α
リ
,*Ak* /nu*/,^l,
磁 ∠ソめ
,/ne
″ /′ γ
a Jert
&:t
/e{u,"c, na4
/ c`
″ ん^/ &ρ み〆′′
ulo* uer>,r,/a r,
竹
L______二
____」
「
たみ n″
ヽたノ∼ん々′
'
溜
`
た′′ し´
'
X i
II]
′
me-i't
s"f 7 ol Jun ta
Ttnl7
*1
Eet4
nq h
νr c
′ . ル ん ひ無」
n tsryr l/ttXihi>t llqnderson
物 5oた「み :
0″ 力Ⅳ′ 9J '
々′ ´ ● α
fiYn lh
こ υ ん′ ム
じ
れル
So,v/ Ji6{t'i : piren ifi
h Seru y' wF), fur7 "tscu 0資 ′ ι ′ η ′ ′ R' 26xル タ, 1
ん ル″ ″ミ
ti Vvn *1r'/4 u fi 7- θ フ′ ん 彫 ψ ノ
ハoヵ 2バ s
畠スタ々 ″ け
ょ畢e/ 1/ ″ ゅμ ′7メ μ ルの あ
5( 嘉 Cわ
f
i :
3・
lel,Yn
`
なれっメ
るん θル
Cん
ruoh*n Lr
seA.o)hi
{*n
ゎ ガみυ 物
gノ
?鯵 げ
物 酵 ギl ル″ カ′シ
ノ 繁氏へ β〃 χl k) 九 NF′ ´′ 丼々 6-I
1' た
′
"れ
れ
島あれ′ 腸 √
メ
βん
望r ′ ギ 酔c
ψゾ″ んξ ′ ′
sabri
z
x selqwv.,'
t^ ttfrur*n 16 n.l
/5
ん 解 ソ角
∫o議o″
,*-frWfu le.Nnt m*2dt'rt' $n nor.naf
scr f ^`
ムあ藤万 駆7房万百
ん んり 鯉
駒呼夕″ ん ル` 〉妙 ι ″ ″ ッ タ
襲 いパ プ し`
品 ヽわ/
J.Ldt)n.pArB
sw.t
JtbV,"
セ″ ″
:
″Zみ υ笏々
」
範たZ‐ er ―・
た/ α ′
´ 渤´句年 多
‐
p
l,;1, rn
"'
θt t η 夕′ ″
ンあ
,μ
la/*
侵物 ″
L"q n/',r h,
レ ん′
望を
ψ竹夕 角 んフ 駒ひ
/ノ
rcs* A
n
*
,r
.
J*lir* lerwkvPn
l zじ
rheqper 6, l*n
k f*nq
n{.yo,
ψ トノ
兵
ノ
Yノ ン シ
`40メ 平
ム
″ιl 」 I L3′ へ、ル・
ル
々ι υ
dト
b
1) ι
:“
さ
″ 胸
みん
2"yり b ne,nuA,t
´ンが
jivlel
treil*.tao,l fueq-t
八層 ぐ
'ef ssrotl l-ly Sfene
!r'fr,.r,,., :.,/,t'
-Vri
,,/...r,,, ,'
Ll,,',
!'',ts)ip
e-ril solotn Urwrr,
ku*&*n Unun :
:
Fいψ 品 M
:
アo
Cqku
com?ot nenlr-t
I
N餞 / ′
l3oho mnlT
Oe y /nenrl
: L6 y fm ont6
22
:
Strhq
″
=馬
/ Q4 )
ル″
鯰 ル
妙 海
だr (
o′ ん
ム
レ
″ ″ ″ノ
海妨1浄 V″ ノ
ニ
Jあノ
たんのんゎ
ルんら
静^/ ´ ′ ′`
け
′ ´吻た
/Nq aileh /-S
`
・ ∫′ 暉 ′ れ`
∫ ′ン
勧 た″ め
, plercv qni/
そ
`
funu/ Az 3
′
9み
ルレ ト
″ り´ 勿 ″
″
″ ツ 1` 刃 ″ ∠oめ ∫ρ %〆 ′どけ . ん ち
`
浄 特∼ 協ム 農´ q/
こ″ ″
れυt t F可
t
ulu
36,-r "C
♭
,V
″ 船
, Sル み つ′ ル逢 産 缶 ル ″ メ θ
塑 ψ 空 慨
娘
ク
り
∫メ=′ λソ
レ
タ
ク
鮮
♂ リ ノ ← れ_ψ"∠
″ / ノ ンたJ 、″%z` V
≒
tcrlus
.
|
Suny," SDhb b
¢ゴ
め
一 一
a″
ル5μ ん だ 。
_
フ ん
"″
ハ′わ
ι
二
一
―
一
/ こ陰夕
Zし
た
ヽ
―
_曼
主
__上
弦
_________―
島 みレ
イ
■ メ1塾 yr Y「 : ト メ 9脅
一
あ
イ
■ ン
1 1i S″
´
"`
J′
ゝ 」2可「 銀
か
詢い) ミ βげ均 めの ′の〆ル 攣層
笙
ツタ
zε メ
″ 枠 1■ ■ ムψ 4ン バ
ヽ
′ クルシ おι 物た めメ
5メ
‐ │. ' 7. こ ル
βレ
メリ│″
QZ多
抑
l t´
む′ vた ん/ も
勉竺__l _生 r J 竺 _坐 奎璽_幽″
晰
―
tc{o5 coNu
け ヽ登三ル受璽
ル
笠 __pf ヽ _髭
^【 1′
'午
′
ガ ″ υわ″ / ノ
ノ
″ ノ
びダノ均
_―
一
一
鐙―
一
十
ψ砲 ″ ″ ′ ″
―
―
Aυ
o′
` ″
vl ln"rp*A
5
' SM務 か ′ 6r v琺 v並 ルン
た″ ′ 毎∫
〆
か
み
′ 毎5 、ふ
憩′たvぬ ルた
ル″
o
´″夕融
__製挫■ 主_≧安1堕坐左壁坐_∠Ⅲ壷愛_彙 ヽ
ビ
一
一
″ あ
か
レみVr `
―
―
一
´
一
―
s+vn
pGne?.r'l
r4€+r -tt
卜●
penun
I
fop16 qfvr.r
t3 - { - 2ot6
furyr;bsorarn
IH
た″
グγ′
wsi/
aorrnot)
ヤ・θ O ― ノ
υ, ′
洋 ′3・ ご′
6●
` r¨
)`
ysa 6
Nernqfo tsri"$
/ul
― ιθ ―θ
夕D
―ぐ
0
27‐
33- o
rso
rombos;{
K inio klin; k
ん い
“
4・ Fυ
好 ノ
ッ3ン の
C
ry"tl;ntn
2. 7ヽ 4
r$
me-rr'b J +qrrz
- 31ヽ 0
- 37- 0
- x sY)
ρ∼″ 2a“ r ‐ a , 2゛ . 。 一θ Oっ
‐ も少―
D ‐ ′ り ヽ0
New $e7n
oル
“
0
Jon
)
r ″ 0- ι げ・0
ιι
ι -0 -ζ
「
o」 ヽ ノ‐ ζ
?-o,{
ru
i)ci
rto rwta I
Urtc . Aci J
keltam J"roL
3 ヽSO `r cSo
ごcん
Prcqniure
r 2-J.o --eo.o
NCL^:bern
,3o-D 'Ao.o
(´
"dた
ιu
舟J ク イ
― ′ 0か _D
' ′ a tD
J、
2″ ar l 々 胸"ヵ 0∫ C ,rY,.i\
´
t.9 Ttrn| 2-o Ll
声■ ″
e. /
dh )=ltnN ckD
'cci / J*n
ご′ Dり ′ υ ルク´●″ 渤 老
` ∼ ]*/*: cor[e:" -arcolufu tneb Ir/rnt .
L*[,
{ l.s ; qn ec A otb Jl Vossc I {o nenol
舞メ
D ε 5´ ′ ′ ′ ∫ ′
L″
ゎ ∫訪滝6柚 ι 2り ′ υん ″ r 勁 ん
∼
2σ
L*l .lqles erl*x * ″ 乙もん
k
ゝ
/ け″
N(
ヾ′ れ
J
/rs
: -Cfipsnic
esa ft
e-c foos
(*lo,
し″ ′ こ応s` r リ ム
oソ ギ
∠″ ´
こ
みん
i ahecAoia "lf Tosso Ae
pi.lne
´ ガ∫ι ′ 農著
Dtse.*
e
ヽ
ρ ′ン
角ゎ かゎ
pent
[iJi n
2゛
■ ズ′
"」
」
FarosumiJ
6rlq ronc
, 0″
Aso^ Fal"6
rt
3 x,
[*L
3χ
6QL
ι
J q Mお ″
′ ρ辞ミき
Dた ′句ι
,
,
1
1
1
2〆
Jr
ス〆′
tab
Z
1
′
`
`
`
.
.
_
_. _
占 出 颯 .
=口
=申
==議
“
_コ
■ ョ
_申
中
_占
― ‐
口 ‐
_■
__口
_口
“
,{n., /rsa P"6o
′
` …
6^20: 6
0s , -
Fllen m.k?fvf on
J /´
α わノ
崎ノ
P.t*
nwryg (,"Jo k
leno
runan ener7i
″ 6Ⅳ したこたんん。ク
ο2き ″ ″
―′ 2. 26`
- f o stti
3eot'f
aw
/er
ι ′`
筋
′ 豪シ
l( *6-rcr4 Dsr-klbnrvunphtb*n
、ス″ 卜を X/ ct t ψ′
め、
こ片続物 ノ
だ
毎
V`
i,rde
tr
中
/ oル ″
ε
6可 れ
υん∫′
力
?- lnrr)
^υ た o″ ? `
‖ , 4/ 3
*crea[tnfn:H ('".r
4- ^ 6 -?ot6
PS: ヽ
0o:
″
なた″ ″ ンッαルムレ
わ鯛″ ん′ レ鰐″ ん
- Pl,'rn ["rtomyo
(unye'{;en,l*,
nys/i{n
-
″ ス′ぶ
ンリし
fnelLanlrqz<
′κ 〕ε 2レでルgι
″ t
rur,rlqt+4
'nterve4t
I
と
tvh v"tu k
ヽ
Fな 4. ね
れゎしム 1出 知れ 出 ヽ′口
fun fupntqnrkn {e/u,461
metnv l.s sw I boq' 4rll- i {qri
` ル
た - 6- %16
J′
r′
t
fiorcnen
e'/t@r7 1'
たたんん´
r"t Oiaq 7olien tlenuy|
iuh*n ke*p.*-{yarn
o/o n*p*s JerrTe n kht:
3
x
"ヵ′ ` ′
r Caた
つ
`
議た ″ ヽ α
“
* ` ftuhuerL[
●
c' (?affiuSae4
h hr"l"ot,
I*n
hat
錫
_ ハ
o″ ′ お´
イ
lf+tt'
ont{or
ざ場′ OJ のス
Ju4
- YYlon i{o r Vi$
e,
Ju[rn run$tnq 4ailndl
-
hPl (**F*l f,omaf+r
rnenylo nwhao coptny llit
―下 レぬん妨 ″ ルFar
aothul (7o,11".Jt', /l )
I -g -zoA f*/.Lil"en
rhonitor t,i6ol (ryn
volvwe
ldvutah
- mettibt lvl*nce a"rurr/Qw
gs/NtnDt 3E
―みた
し
/ t h J A/ ル とょ
∫レ
げ′
Nt) Ygluae @bqlt
議″ ′ 移″″ ∫r ' ↓ ″ た″
一う
こ
≧
r t t cん ′ ` ″ 話だ 。ル 今
tn/urtnui tf
` ん
c tooq )
:
^TIV J"hn, [*ht
norne/
^ CID , tlnAa nnhT , S g6oe3?,Soc , ?N r l6'zcl x/nen$
N r 6e * bo //nerti(
'bl*nc,
tl^ 6 *utd
も‐J の資
μ 〆 ″ ア」
cat^l'art fie
″ yor 九 ″
` ′ 3
*bn sebmu
nzV pnt
わ″
錫 eん あJ I 静し
/on
'*aTefolou6 n
′解 ル為 メψ″ 々″
-
f
hsrro "bn klwrTo
rvte7taklcua gv lnan knkn
yo ld[ nyo
、営ヽ
,P
メα ど
膨
blt"rt J* n [e-{rq ryo
- Berilo n
a J;J; !
件 ヱZ″ 島勾
蟷 ″
",
lnplrnenhtr,
-作
″ ハ i S准
Wn/osigi/e"rn
・ 4
p*stert
(tsff)
- bl,Yn no,rz741z ny@man
ct7 )vhu tuPs zt ra(ert ‐ ル/ / L″ ′ い六デンη ′ ′ oり 2″
-kl,tn n*nwL fernu,
ccrpt'yt.a ffi
- t\eUafiitor r=,s?lr4rt J*,< sMvs Oa'
J
―ルル
レ ン 年
- r)uvton,foo V|{w I si 7n
Seni
-TO' ,So/7, nul,l
:
€€ t/aprt4
′ ′ 「夕6レッ傷″ 笏ィ
5.. 16,r oc
tU
'
[er,/--n
- tletnont[o r
L'
Ytetvt
t'rt
- furormid
|e/.3 t
L6
ヽTD l ′ 30/ / b^物
7"tv
to
n2
解 ユZび 蒻 的 に
N : lo r/rnen;[.
5さ
$c..
3フ
inpt
. 7%「
。
c
6
_
-orrtpu(_
′ ,∫
: _ 1oo n. /e N*t
l d q∫
j
Siz.r lue*5 ;'
S,
'/"wr, nwtil., ksoI
b[,b4 ne.n
―
Cノケ
ン
b″ 漆 ぃ
セそ
ル
け6 ィ
カ
, / コ L∫
〆
“
` )・
' plfun Po-JtS,'
Eenlr';oatle-v
^乃 ▲な
。
みο 力″ 々
9* , 2-b a/n en rY
だ クタ蒻″
rく
Jr
3dJ
`
nc
夕
′
ハ 1認 o理 ん力 渉蒻 ″
"侮
p : (*ntr\{ loqq r'n /cr` み
v(E s t
- fbrfoh-uk*n p/"n nafals
* monik, fetl2t'tq g, Jun O 2
- worti[er TTV
蜆
ェ1´ ルη ″ %酵 l i bノ じ々 た崚ノ
ytden* Lrfirq s l1{rerrtib S Lurn* L7
Tp , t wfio
r1n/77 fl
/6 r/rr,un
1れ …
tt
ルみ ち
ん
S
^7o7
,
/aenl
s'?u
C
ご
響 卸ダ
dか ι 爆々 膨多 く電 t i
。こ
^ Msnib r Ttv
- tnenibr D*t*nr-u cot'7'4 /&,
- p{rca /osrsr' J-tni
、レ
限励協 ′ん′ ゎん
∼A″ ′ め( DF `マ`夕
んあο ス
%ι υ υ りさ
-lw€lrton;br
ItY
^ kiu*
{bitlrlrylk
gauleu
brropg
,rqLrrt c,"Pt\ A,lr"
- bliea le ypr*o,
eL
/tarb,
3 L?q
- TD : t"to/10 nn/ry
え
、 c〃 ι け撚数 ど
,ハ
ヮ ′ ル分た′
“ mernon i6"f Tftz
'
Yrten|
l,"h n1 lvlwocs s* irv4
f
` ′
/rcn;( srSloc
, ln7u& -- out fu(
∫ g∫
―′た
e″
た「 ン″ ツ
どク
θフ
う
み
多
zqrl7qo
_
曾>■
ヽツ0こ こ
カ
げれ - blrun J*n l."lwrgerLrd
6va ltwe t
′レ ″
S, ―
θン│あ 鑓P′
'
髯滋
″ 轟
″ β ル学
"′針″ イ
ンん′ γ″ 4独″
ん
bltetl l?os-s; teaf fobf e tt
― D、 ル
々F♂ &ッシン′
ウ′/ / 6″ ″ ″
「
`
o
-
r/'.neot't
> 7-b
月 ヽ物蜘ん方ι cん
:
; 3l
可′
θ船 ふ
了
C
“
rju( /.an ih{erventt,'
‐々h
atz lWlwn llvfq-t
(w
*
r^6er h.sV)rq5,
/nDn
^
tno
ntk'.
Jr -bii>q
0ギ
S
、 コc
r
17V
Lo,
men
′
4夕υ 卜
'/te';ih Lqrtrl* A
ヘタン ″
.SJ5* ^
`
cc- /€
Slr` ″ --./o
んノ ι 訪″ ぎじ
漁∫′ノ
升ミ 嗜け
「
`
れ, V“ 働たS`
′ハ″ ノ
、 “と
G、″niutb"r'a
t'tr
fυ
∼
- o ytr r--l^r nv
-r?Loni{er tc /g,f
Ytt
, 7- 6
s , -A/bn J*, l*io*r?q hlry rn.ara{E kur)
u Lf{nrq
σ∼物 んん
た
ん a. nr *7* k
vurT
O " - kl,Zu Jrn fpaf` %
ber (nno ot -^,ntu
I
A , ,n** iq /, L*/L,n f eru f*s
′
し
∫′
埒ん均
″│ム 物 ノ
んι″ にれ
ゾ
″ ノ
ん
J ノ ψ t t Vセ
スのσ乃
ン
l*riL,t q
/ oЙ
1
=t l . 11111, 1111: 1
/wfk^e*(*r"
' mem @r&* l*r" l-*q F" lo ttu F+-r
- 'tt4etrLo n itsr )^e.rl i1ul1- !=_ 92
ル拠″ 拗″″ ′ 。た
、ルル″ 蒟々 吻為 ′′ ″韓
b*rtol {wa- a“ ?
` ′
司bl ′
^ rhonipr TTv
夕∂んク ″ %
ュzЧ 、
欲 ι
ノ
“
〃 ゝJ O〆 ん″ %
′ で
rβ
5 ,36,s'C-
│″
―
-
-me4bt&qn sa ivAs t
^ tt w'fuote$ r^ s kkr
卸` ι6
-mrtttolf[a
tr
ub
Fut^osefiar^4 Loro
を
ク物 力FZな
″ ぁ鷹
^た ル
rS r-
Jt,4 Jr /-s
t, br, p*;ien
=わ
、
ブル 物″ 々 ヽ1嘘
rheiltohi[-or -lTV
,ι
ストヽZt t κ / 笏 ″ ′
5 ,36,s
^ Ee , lnfut ^ 1utfz"
- vllertq hf{r,tLt, b*[*n 'nt,
―フド・ ―
P“
θ∫
^ l4ery b."r k,t
5Qt t α ん々
P
en
JtJi/-
-
an
blien J0,,, l"eluur
九"′ η
Jだ
0Ycv lucrs
r
ひ"ル はごメ
-t =-Alte4 /nen
た
めみ
'ぉ々
` M′
4_Pa f ′ 品生型だ
2ん Q/ / ′
sレ
、1こ ニノん ク
/↓
οミ
湯々
FF-' L7 /.
!/
焼″ ノ
ζο 石
札ゃ
%ご / 7F`
`
S, ζ
ハ、I M噸タ
ルあ あ′ け′剃
F
.′
t た NИ
゛なレ
/ / 7メ
ッ
"鶴
′
{" r flolo
-mohtfof
0olo hvF,t5
'Tfv
- ti,tont-fo"
6, F°
ご
b,
` θ
″け
た夕
, 、
り
ル/ ar ん` α物 Φルみ
ζ ントレ
諄 み破
“
街斃 鋤 ´ιヽ′ 」
l・
017D■ がわ
β件テ
'/)nl1
笏釣 ′て
N/
ヽβ Cヽ , OC千カ リゝ
t*
“
恥
“
'€.
」 ´3` ′
: flos" l"h
b*
―知わ 轡
It
"
r/rye.qt
ζ °c
Lrs
l"q,
[,
´osf
l\rLP.l't2e'v5r'
_主
、クフ4を し″ ア レ
5 1‐
′
` Z15' ノ
る
カル
と″
Dr _
kL*a a vh*tu I un (*
訪`
たんoル α々δルレ
銘じ
れ ( q“ Pた ギ
り
_ル か物 品′
歓
・
"イ
卜 〆αδン協 ム術 に∫
, [wnyv( rn!j!vsL!:
:
brry
f"lrcn
∼こι
り々
〆
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
HUBUNGAN ANTARA MASUKAN CAIRAN DENGAN INTERDIALYTIC WEIGHT GAINS
(IDWG) PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASES DI UNIT HEMODIALISIS
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Yuni Permatasari Istanti
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT
Background. Interdialytic Body Weight gains (IDWG) is an increase volume of liquid that is
manifested by an increase in body weight as an indicator to determine the amount of fluid intake during
the period interdialytic and patients' adherence to fluid regulation in patients receiving hemodialysis
therapy. Increased IDWG exceed 5% of dry weight can cause various complications such as
hypertension, hypotension intradialysis, left heart failure, ascites, pleural effusion, congestive heart
failure, even death. IDWG caused by various factors both internal factors include age, gender,
educational level, thirst, Stress, Self-efficacy, as well as external factors as family, social support and
fluid intake.
Purpose. The purpose of this research was to know the correlation between fluid intake and IDWG on
Chronic Kidney deseases (CKD) patients undergoing hemodialysis in the hemodialysis unit RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
Research Method. Descriptive analytic study with cross sectional design with 48 patients, collected
from 79 hemodialysis patients.
Result. The results showed there is significant relationship between fluid intake and IDWG (r = 0.541,
p-value = 0.000).
Conclusion. It was concluded that fluid intake is a significant contributing of IDWG.
Keywords: Interdialytic Weight Gains (IDWG), fluid intake, Chronic Kidney Deseases (CKD)
merupakan suatu proses difusi partikel larut dari
suatu kompartmen darah melewati membran
semipermeabel.
Tindakan
hemodialisis
berdasar pada 2 pilar yaitu pembatasan cairan
dan pembuangan produk sisa metabolisme dari
darah dengan menggunakan mesin dialisis.
Asupan cairan harian yang dianjurkan
pada pasien dibatasi hanya sebanyak
“insensible water losses” ditambah jumlah urin.
Namun yang menjadi permasalahan tidak hanya
yang dapat meningkatkan berat badan
interdialitik namun masukan makanan yang
banyak mengandung air seperti gelatin atau
soup juga memberikan kontribusi pada total
masukan cairan. Sehingga pasien menjadi
banyak mengkonsumsi cairan dan berat badan
akan naik sampai jadwal hemodialisis yang
akan datang.
Pembatasan cairan mempunyai tujuan
untuk mengurangi kelebihan cairan pada
periode interdialitik. Kelebihan cairan dapat
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan organ vital yang
berfungsi menyaring darah dari kelebihan
cairan, garam, dan produk sisa untuk menjaga
komposisi kimiawi tubuh tetap stabil1. Chronic
Kidney Diseases (CKD) adalah gangguan
fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat
pulih kembali, dimana tubuh tidak mampu
memelihara metabolisme dan gagal memelihara
keseimbangan cairan dan elektrolit yang
berakibat pada peningkatan ureum (uremia) 2.
Gangguan fungsi ginjal ditandai dengan
proteinuria, hipertensi dan penurunan Laju
Filtrasi Glomerulus (LFG) hingga < 15
ml/menit disertai dengan kondisi klinis pasien
yang semakin memburuk.
Ketika Laju Filtrasi Glomerulus < 15
ml/menit, pasien harus mendapatkan TPG
seperti hemodialisis, peritoneal dialysis
maupun transplantasi ginjal. Hemodialisis
14
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
cairan, dan timbangan berat badan yang
digunakan untuk mengumpulkan data IDWG.
Prosedur pengumpulan data dilakukan selama 2
(dua) kali periode hemodialisis. Pada periode 1
(pertama) hemodialisis dilakukan pengumpulan
data demografi dan berat badan setelah
hemodialisis. Kemudian pada saat pasien akan
pulang diberikan lembar pencatatan berat badan
dan urine output saat pasien di rumah, serta
diberikan penjelasan tentang cara pengisian
lembar catatan tersebut. Pada period ke 2 (dua)
dilakukan pengumpulan data berat badan pasien
dengan menimbang berat badan sebelum
hemodialisis.
menyebabkan edema dan hipertensi, hipertropi
ventrikuler kiri dan juga berhubungan dengan
lama hidup pasien (Ifudu et al 1997 dalam
Thomas3). Tindakan hemodialisis dilakukan
untuk menarik cairan pasien sampai mencapai
target berat badan kering pasien.
IDWG merupakan peningkatan volume
cairan
yang
dimanifestasikan
dengan
peningkatan berat badan sebagai dasar untuk
mengetahui jumlah cairan yang masuk selama
periode interdialitik. Pasien secara rutin diukur
berat badannya sebelum dan sesudah
hemodialisis untuk mengetahui kondisi cairan
dalam tubuh pasien, kemudian IDWG dihitung
berdasarkan berat badan kering setelah
hemodialisis.
Beberapa penelitian menunjukkan 60%80% pasien meninggal akibat kelebihan
masukan cairan dan makanan pada periode
interdialitik4. Karena kelebihan cairan pada
periode interdialitik dapat mengakibatkan
edema atau kongesti paru, sehingga monitoring
masukancairan pada pasien merupakan
tindakan utama yang harus diperhatikan oleh
perawat5. Karena itu, peneliti tertarik untuk
meneliti hubungan antara masukan cairan
dengan IDWG pada pasien CKD yang
menjalani hemodialisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Karakteristik
Responden.
Umur
Responden. Rata-rata umur responden adalah
48,46 tahun (SD=12,42), di mana umur termuda
adalah 20 tahun dan umur tertua adalah 70
tahun. Jenis Kelamin Responden. Distribusi
jenis kelamin pada kelompok laki-laki lebih
banyak daripada perempuan. Responden
dengan jenis kelamin laki-laki adalah 30 orang
(62,5%) dan perempuan sebanyak 18 orang
(37,5 %).Tingkat Pendidikan. Distribusi tingkat
pendidikan
responden
sebagian
besar
mempunyai pendidikan SLTA (23,1%).
Masukan cairan. Rata-rata masukan cairan
responden 1409,92 ml per hari (SD=379,267),
dimana masukan cairan terendah yaitu 633 ml
dan masukan cairan tertinggi 2333 ml perhari.
IDWG. Rata-rata IDWG responden adalah
4,00% (SD=1,89), di mana data IDWG
terdistribusi normal dengan nilai p = 0,89. Nilai
IDWG terendah yaitu 0% dan tertinggi yaitu
8,25%.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah deskriptif
analitik dengan rancangan Cross Sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di
unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta pada bulan Mei 2009. Teknik
sampling yang digunakan adalah menggunakan
total sampling dengan kriteria inklusi sebagai
berikut: Sedang menjalani terapi hemodialisis
dua kali minggu sesuai jadwal dengan lama HD
4 jam, Dapat ditimbang berat badannya dengan
berdiri, Kesadaran composmentis, Dapat
berkomunikasi secara verbal, Dapat membaca
dan memahami tulisan sederhana, Bersedia
menjadi responden. Sedangkan kriteria ekslusi
sebagai berikut: Pasien yang menjalani HD
bukan karena CKD, Pasien yang mengalami
gangguan jiwa. Sampel yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah 48 responden. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain menggunakan kuesioner untuk
mengumpulkan data demografi,
lembar
observasi untuk mengumpulkan data masukan
Hubungan Karakteristik responden dengan
IDWG
Hubungan antar umur dengan IDWG
Hasil analisis antara umur dengan
IDWG pada pasien CKD diketahui bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan IDWG (r= 0.177, p-value = 0,230). Dari
persamaan garis menunjukkan semakin
meningkat umur responden maka IDWG
semakin
menurun.
Besaran
koefisien
determinan umur adalah 3,1%, berarti umur
menentukan 3,1% IDWG, sisanya 96,9%
ditentukan oleh faktor lain.
15
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
Tabel 1. Hubungan antar Umur dengan IDWG
pada Pasien CKD di Unit
Hemodialisis RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
pendidikan dengan IDWG (p-value=0,753,
α=0,05).
Variabel
R
r2
Persamaan garis
p-value
Umur
0.177
0.0
31
IDWG = 5.299 0,27*umur
0.230
Tabel 3. Perbedaan antara Tingkat Pendidikan
dengan IDWG Pasien CKD di Unit
Hemodialisis
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Variabel
SD
SLTP
SLTA
DIII
Sarjana
10.00
8.00
Ratarata
4,255
3,446
3,746
4,660
4,083
SD
SE
F
pvalue
2,296
1,972
1,598
2,062
1,958
0,811
0,697
0,412
0,729
0,652
0,501
0,753
ibwg responden
6.00
4.00
Tabel 4. Hubungan antara Masukan Cairan
dengan IDWG pada Pasien CKD di
Unit
Hemodialisis
RS
PKU
Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
2.00
R Sq Linear = 0.031
0.00
20
30
40
50
60
70
umur responden
Variabel
Gambar 1. Hubungan antara Umur dengan
IDWG pada Pasien CKD di Unit Hemodialisis
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Masukan
cairan
n
Laki-laki
Perempuan
30
18
Ratarata
4,058
3,890
SD
p-value
1,836
2,026
0,775
0,541
0,293
Persamaan
garis
IDWG = 0,195
+ 0,003*
pvalue
0,000
Hubungan Masukan cairan dengan IDWG.
Tabel 2. Perbedaan Jenis Kelamin dengan
IDWG pada Pasien CKD di Unit Hemodialisis
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Mei
2009 (n=48)
Variabel
r
Hasil analisis antara Masukan cairan
dengan IDWG pada pasien CKD diketahui
bahwa ada hubungan yang signifikan antara
masukan cairan dengan IDWG (r=0,541, pvalue = 0,000). Arah hubungan adalah positif di
mana semakin banyak masukan cairan
responden maka IDWG juga akan meningkat.
Besaran koefisien determinan masukan cairan
adalah 29,3%, berarti masukan cairan
menentukan 29,3% IDWG, sisanya 70,7%
ditentukan oleh faktor lain.
Perbedaan antara Jenis Kelamin dengan
IDWG
Hasil uji statistik menggambarkan ratarata IDWG pada laki-laki lebih tinggi (4,058%)
daripada perempuan. Setelah diuji statistik,
maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan antara jenis kelamin dengan
IDWG (p-value=0,775, α=0,05).
Perbedaan antara Tingkat Pendidikan
dengan IDWG
Hasil analisis menggambarkan bahwa
rata-rata IDWG yang paling rendah adalah yang
mempunyai pendidikan SLTP (3,446) dan yang
paling tinggi adalah pendidikan DIII (4,660).
Analisis statistik menggambarkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan antara tingkat
16
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
lebih dari 75 tahun tidak menjalani hemodialisis
karena mempertimbangkan kondisi personal,
fisik, sosial dan psikososial pasien, sehingga
banyak pasien CKD yang berumur tua tidak
mendapatkan terapi secara layak.
Hasil uji statistik menunjukkan tidak
ada hubungan yang signifikan antara umur
dengan IDWG dengan nilai r = 0,177 (p-value
= 0,230). Peningkatan IDWG dapat terjadi pada
setiap umur, hal ini berhubungan dengan
kepatuhan dalam pengaturan masukan cairan.
Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sapri9, tidak ada pengaruh antara umur pasien
dengan kepatuhan dalam mengurangi asupan
cairan
pada
pasien
yang
menjalani
hemodialisis. Pada umur yang lebih tua belum
tentu akan lebih mengetahui bila tidak ditunjang
dengan pengetahuan dan pengalaman yang
pernah dialami, sementara pada penderita yang
tidak patuh dipandang sebagai seorang yang
lalai lebih mengalami depresi, ansietas, sangat
memperhatikan kecemasannya dan memiliki
keyakinan ego yang lebih lemah ditandai
dengan kekurangan dalam hal pengendalian diri
sendiri dan kurangnya penguasaan terhadap
lingkungan, dan bukan hanya karena pengaruh
tingkat umur penderita. Namun hasil penelitian
yang dilakukan oleh Kimmel, Varela, Peterson,
et al10 menunjukkan bahwa umur merupakan
faktor yang kuat terhadap tingkat kepatuhan
pasien dimana pasien dengan umur muda
mempunyai tingkat kepatuhan yang rendah
dibanding umur tua.
Hasil penelitin ini hampir sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sapri9 karena
mempunyai persamaan dalam jumlah sampel
yang kecil yaitu 51 responden. Sedangkan hasil
penelitian ini berbeda dengan studi yang
dilakukan Kimmel, Varela, Peterson, et al 10
disebabkan
karena
perbedaan
jumlah
responden, lama waktu penelitian, serta
karakteristik responden, yaitu menggunakan
283 responden yang dilakukan selama 48,9
bulan, dengan karakteristik pasien ESRD
dengan diabetes mellitus. Sedangkan penelitian
ini menggunakan 48 responden dan hanya
dilakukan dalan rentang waktu 1 (satu) minggu
tanpa mengidentifikasi karakteristik penyakit
penyerta pasien.
Jenis
Kelamin.
Hasil
analisis
menunjukkan jumlah responden laki-laki lebih
besar (62,5%) daripada perempuan (37,5%).
Demikian juga hasil penelitian yang dilakukan
oleh Reddan, Szczech, Hasselblad, et al7 bahwa
ibwg responden
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
R Sq Linear = 0.293
0.00
500
1000
1500
2000
2500
Masukan cairan harian
Gambar 2. Hubungan antar Masukan Cairan
dengan IDWG pada Pasien CKD di Unit
Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta Mei 2009(n=48)
Pembahasan
Karakteristik responden
Hasil penelitian menunjukkan rentang
umur responden dalam penelitian ini adalah 20
hingga 70 tahun (n=48 responden) dengan ratarata 48,46 tahun (SD=12,42). CKD merupakan
penyakit yang dapat dialami oleh semua umur
sesuai dengan etiologinya, akan tetapi tidak
semua pasien CKD menjalani hemodialisis.
Rentang rata-rata umur pasien yang menjalani
hemodialisis pada penelitian ini adalah 44,85 –
52,07 tahun, karena umur tersebut merupakan
umur produktif sehingga dengan melakukan
hemodialisis
diharapkan
pasien
dapat
beraktifitas
dengan
baik
dan
dapat
meningkatkan kualitas hidupnya. Fefendi6
menjelaskan bahwa pasien dengan umur
produktif merasa terpacu untuk sembuh,
mempunyai harapan hidup yang tinggi, dan
sebagai tulang punggung keluarga. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Reddan,
Szczech, Hasselblad, et al7 bahwa umur pasien
ESRD yang menjalani hemodialisis di 10 pusat
unit hemodialisis (Seattle, WA; Dallas, TX;
Durham, NC; Washington, DC; Portland, ME;
and London, Ontorio, Canada) berada pada
rentang umur 18 – 85 tahun dengan rata-rata
umur 59,2 tahun. Selain itu menurut Woerden8
bahwa pasien ESRD di inggris yang berumur
17
PROFESI Volume 10 / September 2013 – Februari 2014
cepat daripada penambahan yang disebabkan
oleh kalori. Terkait dengan hal tersebut, pada
pasien hemodialisis, penambahan berat badan
diantara dua waktu dialisis pada laki-laki lebih
tinggi daripada pada perempuan8. Hal ini sesuai
dengan studi yang dilakukan oleh Brunstrom11
bahwa perempuan membutuhkan volume air
yang lebih sedikit daripada laki-laki untuk
menimbulkan efek puas terhadap rasa hausnya.
pasien CKD yang menjalani hemodialisis di 10
pusat unit hemodialisis (Seattle, WA; Dallas,
TX; Durham, NC; Washington, DC; Portland,
ME; and London, Ontorio, Canada) dari 227
responden 51% adalah laki-laki. Begitu juga
dengan studi yang dilakukan oleh Cos (2008)
kepada 54 responden yang menjalani
hemodialisis bahwa 51,9% responden adalah
laki-laki dan 48,1% adalah perempuan.
Prinsipnya, setiap orang baik laki-laki
maupun perempuan mempunyai resiko yang
sama untuk menderita CKD, namun
kecenderungan laki-laki lebih rentan terkena
CKD karena pekerjaan laki-laki lebih berat dari
perempuan. Sebagian besar responden
mengatakan penyakit CKD yang diderita
disebabkan karena konsumsi minuman
suplemen. Selain itu hipertensi yang
berkepanjangan juga merupakan factor resiko
terjadinya CKD. Hal ini didukung dengan
pernyataan beberapa responden bahwa rata-rata
responden laki-laki mempunyai kebiasaan
merokok, sehingga kemungkin